Anda di halaman 1dari 14

BISMILLAHIRROHMANRROHIM

SINOPSIS

Seorang yang merasa lelah dengan ocehan orang tuanya, dan terpaksa menuruti keinginan orang tuanya. Namun
justru didalam keterpaksaan itu, ia menemukan kenyamanan dan kebahagiaan tersendiri. Ia juga merasa lebih dekat
denganNya dan juga mendapat bonus bisa dekat dengannya

LOGLINE

Apakah ia akan berhasil menjalani kemauan orang tuanya? Apakah hanya sekedar itu saja tanpa ada keuntunhan
bagi ia sendiri?

ALUR/PLOT

PENOKOHAN

AMANAH

Apabila kita mendekatkan diri kepadaNya, maka Ia akan dengan mudahnya memberi apa yanh kita inginkan,
walaupun keinginan itu hanya kita simpan didalam hati yang terdalam sekalipun. Dan Allah selalu memberi jalan bagi
hambaNya yang mau memperbaiki hidupnya. Jalanilah hidup dengan sebaik-baiknya dan ikhlas menerima segala
yang ada. Seperti halnya guru yang membuat Setiap soal ujian sudah satu paket dengan kunci jawabannya dan ia
akan membantu muridnya yang ingin berhasil menyelesaikan asal sang murid mau mendatangi dirinya dan meminta
baik-baik. Itulah nilai hidup bahwa setiap masalah yang hadir memiliki penyelesaiannya masing-masing, maka
dekatilah Allah untuk mendapat jawaban serta caranya. Lebih baik ditertawai manusia di dunia dibanding ditertawai
setan dan menjadi temannya di neraka. Hargailah proses hijrah seseorang. Hidayah itu dijemput bukan ditunggu.
Persaudaraan karena iman lebih erat dariada persaudaraan oleh darah. Kita tidak akan mengenal baik tanpa adanya
buruk, tidak mengenal cahaya tanpa hadirnya gelap. Setiap orang hadir dihidup memiliki peran nya masing-masing.
Jangan pernah takut melangkah lebih baik, takutlah bila kamu diam. Bila kita meeninggalkan suatu hal demi
mendekatkan pada Allah makan Ia akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik.

NASKAH FILM

NARASI (Disertai beberapa cuplikan kesehariannya)


Seorang siswi yang mulai memasuki dunia SMA bernama Fatimah, nama itu adalah harapan orang tuanya
agar ia menjadi sosok wanita yang baik dan bermanfaat.Namun, itu semua beelum terwujud. Sampai
akhirnya Fatimah yang akrab disapa Fafa merasa jenuh selalu dicekoki nasihat orang tuanya, ia lelah
dibandingkan dengan anak lainnya. Padahal ia sudah merasa cukup menuruti keinginan orang tuanya, ia
menutup aurat, sholat pun ia tetap jalani, ia juga punya prestasi yang membanggakan. Hanya saja, ia masih
belum bisa mengontrol pergaulan dan tingkah lakunya. Ia akhirnya berpikir keras untuk menuruti keinginan
orang tuanya agar tidak durhaka karena ia takut neraka

PROLOG
Disiang yang cukup panas, bertempat di pelataran/halaman masjid ada seorang siswi yang sedang melamun
dan sesekali memasang wajah murung. Ia adalah Fafa yang kebetulan sedang memikirkan nasihat dan
kemauan orang tuanya
Scene 1
EXT.HALAMAN MASJID. SIANG
Pemain : Fafa dan Ali
FAFA
Hmm gimana ya caranya gue bisa nurutin kemauan bokap nyokap? Kayanya galucu
kalo tiba-tiba gua langsung berubah gitu aja. Berubah? Gak mungkin, gua kan
bukan power ranger ataau bahkan bunglon. Toh ngapain maksain jadi aalim? Toh
gua masih ngejalanin sholat, aurat pun masih ketutup ko ya walau jipon sih.
(Menunduk heran, lalu akhirnya sedikit tertawa)
ALI
(Memperhatikan raut Fafa dan hendak membantu adik kelasnya saat SD dulu)
FAFA
Eh? Itukan Kak Ali yang jadi cinta monyet gua dulu pas SD. Kenapa dia liatin
gua? Duh jangan-jangan ada yang aneh dengan komuk gua tadi, malu deh
(Pikirnya penuh tanya)
ALI
Dek? Kamu lagi ada masalah? Mungkin kaka bisa bantu hehe
(Bertanya penuh hati-hati)
FAFA
Hmm jadi gini ka. Gua lagi bingung nih bokaap nyokap nyuruh gua berubah
(Sedikit nunduk dan malu)
ALI
Berubah? Emang kamu power ranger ya? Oh atau bunglon?
(Langsung memutus dan tertawa sedikit)

FAFA
Ah kak Ali mah bercanda. Gua serius ini
ALI
Inget dek, kata anak jaman sekarang mah jangan terlalu serius nanti baper
FAFA
Tapi aku baper loh tadi diliatin ka Ali
(pikirnya)
Oke gua jelasin ya ka, jelasin sepanjang jalan kenangan dan selebar dunia dah
kalo perlu hahah. Fix! Maaf. Jadi tuh, ortu gue nyuruh gua berubah jadi cewe
yang lebih alim,lebih sopan, belajar banyak ilmu agama dan terapin di
kehidupan. Ya gua mikir sih bokap gua Ketua DKM Masjid masa gua seebagai
anaknya boro-boro datengin masjid, keluar rumah aja Cuma untuk gaul sama temen
sekolah. Nyokap? Pengurus pengajian dan aktif di lingkungan masyarakat, dan gua
justru gapernah ikut serta di kegiatan sekitar rumah boro-boro ikut karang
taruna atau sosialisasi dengan sekitar

ALI
Ah masih pendek Fa, coba panjangin lagi heeheh

FAFA
Ohya, gua juga dibanding-badingin sama anak tetangga yang katanya lebih alim,
sering ngaji, khatam quran berkali-kali,kerrudung kaya ibu haji, dan banyak deh
ka

Scene 2
INT. RUANG RUMAH. Terserah
Pemain : Fafa, Abi, Ami
Flashback saat Fafa dinasihatin Abi dan Ami nya di salah satu ruangan yang ada di rumahnya
ABI
Fa? Kayanya abi gapernah liat kamu keluar rumah liburan kemarin. Kamu gapunya
temen ya?
FAFA
Ah abi, Fafa punya ko tapi kan emang gamau keluar rumah aja kan panas, lagian
enak dirumah ngadem di kamar, nonton drama korea di laptop pake wifi dirumah,
itu udah kebahagiaan yang haqiqi ko bagi Fafa wkwkk
(Penuh candaan)

AMI
Ami juga gapernah liat kamu aktif dan gaul sama sekitar sini. Ya aampun Fafa,
kamu tuh ya gaya sih tomboy, tapi tontonannya drama korea. Ga matching Fa
(Sambil Tertawa)
FAFA
Duh Ami sayang, justru harusnya Ami seneng anak gadisnya aman di dalem rumah
sehat wal afiat dibanding anak gadis diluar sana yang jadi cabe-cabean
(Masih bercanda)

AMI
Fa, gadis mana? Di sekitar sini anak gadisnya baik-baik semua ko, aktif
organisasi, sering bantu kegiatan Ami bareng ibuibu lainnua bahkan. Ami tuh
malu ya, kamu dibanding-bandingin sama mereka, Ami mau tunjukin kamu itu jauh
lebih baik dari mereka. Kamu mau ya? Coba pernbaaiki diri
(Berusaaha membujuk)

ABI
Abi juga malu Fa, Abi perhatiin remaja disini tuh rajin ke masjid, apalagi yang
lakilakinya udah ganteng rajib pula ke masjid dan sholat berjamaah cocok loh
buat calon imam kamu faa. Yang perempuannya juga berpenampilan muslimah banget
dan syar’i loh, Abi yakin kamu jauh lebih cantik kayagitu
(Mengelus kepala Fafa dan senyum)

AMI
wah Ami setuju bi, kalo Fafa punya calon imam yang baik. Kan enak tuh besanan
sama tetangga
(Spontan)

FAFA
Abi, Ami, Fafa bisa dapetin jodoh sendiri ko, Fafa juga maunya dapet jodoh yang
baik ko. Lagian Mi, masalah perbaiki diri nanti aku coba pertimbangin baik-baik
yaa. Suatu saat nanti pasti aku akan berubah sesuai keinginan kalian, Fafa
gamau jadi anak durhaka lalu masuk neraka. Oh NO WAY. Hidayah aja yg belum
nyamperin Fafa hehe. Duh Abi, lagian ya Fafa udah cantik bawaan lahir kan?
(Berusaha menenangkan orang tuanya)

ABI
Hidayah itu dijemput sayang... Iya deh Fafa kan emang cantik, sesuai sama
namanya yang Abi bikin dwngan harapan kamu cantik luar dalan seperti Fatimah
Azzahra anak Rasulullah
(Mencoba membalas)

FAFA
Oke Abi, Ami, Fafa mau balik ke kamar yaa Bye! Ada yang mau dikerjain
(meninggalkan orangtuanya)

ABI
Mi, kita coba pelanpelan ya. Insya Allah Fafa bisa hijrah
(Meninggalkan Ami sendirian)
Scene 3
EXT.HALAMAN MASJID. SIANG
Pemain : Fafa dan Ali

Bact to Real
ALI
Kalau aku ajak masuk ROHIS mau ga ya? Ya siapa tau bisa pelan-pelan bantu dia
jadi lebih baik dan dia dapet temen baru juga
(Pikirnya ragu)
FAFA
Gimana ka? Bisa bantu ga? Bingung nih
(Bertanya-tanya)
ALI
Kaka mungkin bisa, tapi kaka ragu kamu mau nerina tawaran kaka
(Jawabnya penuh hati-hati)
FAFA
Ya selama bagi Fafa itu masih mudah, mungkin Fafa akan coba jalanin
ALI
Jadi kaka mau tawarin kamu masuk ROHIS. Kebetulan kaka salah satu pengurusnya
dan tahun ajaran baru gini lagi rajinnya cari anggota baru. Insya Allah nanti
kaka beserta kaka yang lain bisa bantu, tapi yang bakal lebih banyak bantu
pasti kaka akhwatnya dek
FAFA
Ohya Akhwat itu apa ka? Hmm gimana ya ka, gua mau sih masuk ROHIS, tapi kaa..
(Bingung)
ALI
Tapi kenapa dek? Kalo mau tau Akhwat itu apa, gabung Rohis deh dek hehe
FAFA
Tapi gua ngerasa belum cocok jadi anak ROHIS, gua itu begajulan ka,
penampilanpun masih belum syar’i, ngomong juga belum bisa alus
(Merasa malu)
ALI
Alus? Wahaha yang alus mah sikap playboy pas pdkt dek. Lagian ya semua itu akan
berubah pelan-pelan dek
FAFA
Maksud gua tuh, belum terbiasa ngomong ‘aku kamu’ ke orang lain. Hmm gimana ya
ka, gua rasa Hidayah belum dateng aja, kalo udah dateng juga nanti berubaah
pelan-pelan kan? Kaya kata kaka barusan
ALI
Ohh gitu dek, maaf ya. Hidayah itu dijemput dek, bukan ditunggu. Kamu sebagai
cewe aja seneng kan dijemput? Dan males nunggu mulu? Apalagi yang ga pasti,
hidayahpun sama juga dek. Nah justru kamu coba pelanpelan melangkah lebih baik,
quotes yg pernah kaka baca bilang gini ‘Lebih baik melangkah daripada diam
ditempat, Allah pasti akan merubah hambaNya asal ia mau berusaha’ coba deh
pelan-pelan tapi pasti hehe. Yaudah kaka tunggu kabar baik dari kamu ya. Kaka
izin balik duluan. Assalamu’alaykum
(Izin duluan lalu pergi)
FAFA
Oke ka! Aku pasti kasih kabar. Makasih ka. Wa’alaykumsalam
(Merasa senang)

Scene 4
EXT.HALAMAN MASJID. SIANG
Pemain : Fafa dan Ali

Akhirnya Fafa membuat keputusan, dan mencoba memberi kabar pada Kak Ali. Ia pun menunggu Kak Ali di halama
masjid seperti kemarin
FAFA
Kak Ali mana ya? Kemaren jam segini udah ada disini deh kayanya
(Berbicara sendirian)
ALI
Loh dek? Kamu nyariin kaka? Ada apa dek?
(Seketika mengagetkan Fafa)
FAFA
Ah kaka ngagetin aja! Hmm Fafa Cuma mau ngasih kabar baik nih ka
(Terseyum dikit)
ALI
Wah kaka seneng kalo kamu mau kasih kabar baik. Apa itu dek?
(Pasang wajah pura-pura tidaktau)
FAFA
Jadi, Fafa Cuma mau bilang kalo Fafa sehat kaa
ALI
Yaampun dek! Kirain mau bilang apa gitu. Kaka udah harap cemas loh
FAFA
Loh? Kaka harusnya seneng dong aku sehat hahah
(Tertawa)
ALI
Yadeh dek! Alhamdulillah. Udah gada lagi yang mau dikasih tau?
FAFA
Enggaa
ALI
Yaudahdeh, kaka pergi duluan kalau gitu. Assalamu’alaykum
(Memutus omongan Fafa dan langsung pergi karena merasa pupus harapannya)
FAFA
Ih Ka Ali, maksud Fafa kan Engga Cuma itu yang mau disampein. Yadohlah kalau
mau pergi duluan, emang namanya Umur ga ada yang tau ka, ternyata kaka buru-
buru aka mau pergi duluan. Wa’alaykumsalam
(Tertawa sok manis)
ALI
Yaudah kaka gajadi duluan deh, coba kamu jelasin
(Penuh harap)
FAFA
Tuhkan Ka Ali kaya cewe deh, ngambekan gamau dengerin penjelasan asal ambil
kesimpulan. Oke Listen to me
(Masih berusaha bercanda)
ALI
Ah bisa aja dek. Kamu bahkan kaya laki-laki yang ketauan selingkuh deh maksa
kasih penjelasan, anehnya Kaka nurut sama kamu ahaha
(Merasa malu dan balik bercanda)
FAFA
Aku siap masuk ROHIS ka!
(Langsung lari pergi dan pulang)
Sialnya salah satu benda milik Fafa terjatuh tanpa sadar
ALI
Alhamdulillah Ya Allah... Eits inikan punya Fafa. Yaudah deh aku coba simpan
dulu sementata ini
(Sambil mengambil barang)

Scene 5
INT. MASJID. SIANG
Pemain :
Siang harinya setelah Sholat Zuhur
BUNGA
Dek! Kamu Fafa kan?
(Memanggil Fafa spontan dan mengajak bersalaman ala anak ROHIS)
FAFA
What? Ada apa ka? Kaka kenal saya? Loh salaman apa ini ka?
(Spontan kaget karena merasa dipanggil, dan berbicara agak Kaku. Kaget juga
diajak bersalaman)
BUNGA
Inituh, salaman ala anak ROHIS aja dek hehe. Biar akrab, ohya tadi Ali udah
cerita sama kaka, katanya kamu mau masuk ROHIS. Salam kenal dek nama kaka Bunga
(Tersenyum ramah)
FAFA
oh gitu ka, okedeh. Salam kenal juga ka Bunga. Ohya Ka Ali cerita ke kaka? Duh
jadi malu nih ka
(Bersikap Sok Manis)

Tiba-tiba beberapa kaka kelas ROHIS menghampiri Kak Bunga dan Fafa
BUNGA
Ohya, kenalin ini dia Fafa calon adek ROHIS kita
(Menghentikan kecanggungan)
FAFA
(Hanya nenunduk malu)
Yaudah ka, Fafa balik ke kelas duluan ya
(Mencoba pergi)
BUNGA
Ohya, jangan lupa dek nanti pulsek kita kumpul di masjid yaa. Kebetulan ROHIS
memang kegiatan rutinnya setiap kamis setelah pulsek
FAFA
Hm.. mm.. em.. iya ka
(Menjawab dengan ragu)
Scene 6
INT.TANGGA SEKOLAH SIANG/PULSEK
Pemain :

Tiba-tiba Fafa kaget dengan keneradaan Ali


FAFA
Ah kak Ali ngagetin aku
ALI
Wahh ada kemajuan pesat, kamu udah bisa ngomong aku. Coba ngomong aku kamu
(Mencoba meledek)
FAFA
Aku. Kamu. Dahkan? Kemajuan? Mundur Ka yang ada! Dulu waktu kecil ngomong aku
kamu, masa udah gede malah balik ngomong aku kamu sih galucu kaa
(Berusaha membela dirinya)
ALI
Sebenernya kaka Cuma mau ingetin, jangan lupa ROHIS sekarang. Kaka tunggu di
masjid ya! Gapake tapitapi
(Meninggalkan Fafa sendirian)

Saat sudah dalam keadaan sendiri di tangga


FAFA
Ah Kak Ali maylafli pokoknya muah. Kampret sih, tapi mau gimana lagi? Untung
suka, kalo ga udah langsung gua jatohin tuh dia haha
(Gumamnya, lalu memajukan bibirnya dan tertawa)
Disisi lain, ada siswa lain yang menatap Fafa aneh
FAFA
Semangat Fa! Lu pasti bisa ko. Tingal jaim bentaran tuk sementara ini doang
(Melangkah ke masjid)
BUNGA
Alhamdulillah kamu dateng dek, yuk gabung sama yang lain. Gausah minder ya,
santai aja. Kita sama-sama belajar
(Seakan-akan menjawab rasa takut dalam hati Fafa)
FAFA
Makasih banyak ka, bantuin aku jadi muslimah yang lebih baik lagi ya ka
(Seketika merasa ada yang aneh dengan dirinya, bingung kenapa dia bicara
segamblang itu)
BUNGA
Santai aja dek, kita kan emang harus saling membantu. Semua orang punya
jalannya masing-masing untuk hijrah, dan nikmatin setiap prosesnya, tetap
melangkah jangan sampai diam ditempat doang dek. Heehe
(Memberi angin segar bagi Fafa)
Setelah mendengarkan cerita para kaka kelasnya di ROHIS
FAFA
Kayanya cukup seru gabung ROHIS. At least, gua harus bisa bawa santai,
semangat, dan semoga nyaman sih sama anak-anaknya yang lain. Namanya juga
nyaman, harga mati untuk tetap bertahan hahah. Apapun keluhannya nanti, gua
harus bisa ngadepin dan tetap bertahan. Gua gak akan mudah goyah. Kan katanya
jadi orang baik emang susah, makanya hadiahnya pun setimpal nanti. Kalo jadi
baik itu mudah, hadiahnya paling cuma sepedah hahaha
(Berpikir positif dan penih harap, lalu tertawa sendirian)

Scene 7
INT.RUMAH.SIANG
Pemain:
Saat dirumah, teman-temannya mengajak Fafa untuk gabung jalan-jalan melalui pesan grup. Bisa digambarkan dgn
timelapse., intinya isinya itu temennya marah karena Fafa sedikit berubah katanya

FAFA
Yah Cantika marah lagi, sebenernya kan gua nolak emang mau nyisain uang lebih
untuk beli sesuatu. Lagian juga, besok gua ada rapat bareng anak rohis dan oska
untuk acara Idul Adha. Ya Allah gimana ya ini?
(Batinnya)
Scene 8
INT.KELAS.PAGI
Pemain :

Keesokan harinya, Cantika dan beberapa temannya sedang membahas tentang Fafa yang menurut mereka sekarang
berubah entah karena apa
CANTIKA
Eh gaes, tau ga? Masa sekarang Fafa berubah deh, padahal pas SMP dia yang
paling rajin ngajakin kita jalan, sekarang dia gamau diajak jalan
(Memulai pergosipan)
INDAH
Iya Tik, gua setuju sama lu. Waktu gua ajak main kerumah aja alasannya bejibun.
Masa iya dia bilang, sekarang mau ngurang-ngurangin main. Hey! Kita kan udah
SMA masa sih ga gaul lagi?

Fafa tau bila dirinya sedang diomongin karena tidak sengaja mendengar, hingga tiba-tiba
FAFA
Hay.. lagi pada ngapain? Tumben pada keliatan serius banget. Ada masalah apa?
(Pura-pura tidak tau)
INDAH
Sebenernya yang punya masalah itu lu Fa, lu berubah sekarang. Udah jarang main,
diajak jalan pun gamau
FAFA
Loh ko gue? Gue ngerasa hubungan kita baik-baik aja ko. Ya emang kebetulan aja,
sekarang gua lagi banyak kegiatan di sekitar rumah. Ortu gue nyuruh supaya gua
lebih bersosial dengan lingkungan. Gua lagi cari pengalaman lain. Dan masalah
jalan, gua emang lagi nabung uang. Lu tau kan? Dunia SMA cukup banyak
pengeluaran, gua gamau minta mulu sama ortu. Gua mau lebih mandiri, apa itu
salah? Yaudah kita baikan ya. Maafin gue yang jarang luangin waktu bareng
kalian. Gue janji nanti kita quality time deh hehehe
(Berusaha tenang dan senyum)
CANTIKA
Hmm
INDAH
Yadeh Fa
Scene 9
INT.RUANG.SIANG/PULANG SEKOLAH
Pemain:
Saat rapat acara . (Mode Timelapse aja)
FAFA
(Mengangkat tangan, dan mengajukan pendapat)
ALI
(Menyimak, dan tersenyum atas keberanian Fafa berpendapat)
BUNGA
(Mencatat pendapat Fafa di buku catatannya)
YANG LAIN
(Memasang wajah setuju)

*Tetap bergaya sedang rapat (boleh juga distop)


Scene 10
INT.MASJID.SORE
Pemain :
Saat memasuki waktu Ashar, rapat dihentikan sementara
FAFA
Kak Bunga!
BUNGA
Eh? Iya dek? Ada apa?
FAFA
Gini ka, Fafa... Fafa mau cerita ka
BUNGA
Wah boleh dek, kaka seneng kamu mau cerita sama kaka
FAFA
Jadi gini ka, Fafa lagi sedikit bingung nih. Fafa belum bisa managing time
dengan baik. Fafa tadi sempet ada masalah sama temen, gara-gara Fafa jarang
main sama mereka, dan gamau ikut mereka jalan hari ini ke mall. Aku udah kasih
penjelasan ke mereka. Tapi mereka kaya gamau respon
BUNGA
Ohh gitu ya dek. Iyasih kaka juga sama. Kamu emang ngasih alasannya apa?
FAFA
Hmm bilangnya,dirumah tuh saya sekarang mulai aktif ikut kegiatan di lingkungan
rumah ka, saya juga kan lagi nabung uang untuk beli sesuatu. Tapi mereka gamau
dengerin alasan saya
BUNGA
Ohh coba deh, besok kamu jelasin kalo kamu lagi ada urusan juga di ROHIS karena
mau ada kegiatan. Tapi kamu coba atur waktu juga dek, supaya kalian tetep punya
waktu bareng
FAFA
Duhh ka, yang ada saya diketawain soalnya tuh pas SMP saya tuh bener-bener
begajulan, cukup gaul,ceroboh, terus juga kalo ngomong aja masih perlu saringan
kaa. Sampe sekarang pun, saya masih gitu. Tapi sekarang, kata Kak Ali saya udah
ada kemajuan bisa ngomong Aku Kamu.
BUNGA
Yampun dek, kamu ga usah takut. Mereka pasti bisa terima ko dek, kamu ga usah
takut diledekin. Seenggaknya kamu lebih baik dek, kamu berani melangkah lebih
baik dan ga Cuma diem di tempat. Gapapa dek, kita belajar pelan-pelan yaa.
Semua orang itu punya caranya masing-masing untuk hijrah, dan setiap proses
hijrah itu kamu nikmatin dan kaka ngehargain usaha kamu. Barangkali pas tau
kamu anak ROHIS, mereka tergerak masuk ROHIS, dan bisa berjalan samasama dengan
kamu untuk hijrah. Sejatinya sahabat itu akan ada disamping bergandengan, bukan
didepan sebagai pemimpin ataupun dibelakang sebagai pengikut. Semangat ya dek,
kaka doain yang terbaik buat kalian
FAFA
Makasih ka Bunga, kaka bikin aku tenang. Nanti aku coba ya
Scene 11
INT.MASJID.SORE
Pemain :
Setelah selesai cerita, Fafa melihat beberapa anak ROHIS yang sibuk, ada yang merapihkan mukenah, menyusun
mading, menyapu masjid, dan mendorong air agar tidak becek di ruang wudhu
(bisa pake mode timelapse juga)
FAFA
Kak Bunga, itu mereka ngelakuin itu semua secara sukarela? Atau ada jadwalnya?
BUNGA
Oh, itumah terserah aja sih dek. Ga dipaksain hehe. Yang perempuan dan laki-
lakinya sama aja kerja sama. Semakin sering kita kerjasama, akan muncul
kekompakan. Tuh kamu liat kan? Mereka keliatannya akrab kan? Padahal mereka
beda kelas dan beda angkatan loh dek. Muslim itu bagaikan anggota tubuh, yang
kalo salah satunya sakit maka yang lainnya akan ikut merasakan, dan kalau
seluruh anggota tubuh berfungsi dengan baik menurut kamu gimana?
(Berusaha menjelaskan)
FAFA
Ya pasti akan kuat kak, gak akan mudah sakit, dan bisa ngerjain banyak hal
tanpa hambatan
(Menjawab sesuai logikanya)
BUNGA
Nah itu dek, kaka rasa kamu ngerti. Kaka tau kok kamu itu pinter, bahkan
beberapa kali menang lomba kan sejak SD?
(Tersenyum)
FAFA
Ah kaka aku jadi malu. Kaka diem-diem aja ya. Aku gamau banyak orang yang tau
(Sambil menggaruk bagian yang tidak gatal)
Scene 12
INT.RUANG.SIANG/PULANG SEKOLAH
Pemain:
Saat kembali ke ruang rapat . (normal aja)
KETUA PELAKSANA
Alhamdulillah, kita udah selesai rapatnya. Semoga acara kita berjalan dengan
baik. Dan kita harus saling komunikasi antara panitia ROHIS dan OSKA. Kita
tutup dengan doa
FAFA
Fafa balik yaa. Assalamu’alaykum
(Izin pulang)
Scene 13
INT.KORIDOR.SIANG
Pemain :

Fafa mencari Kak Ali untuk mengucapkan suatu hal. Fafa pun melihat Kak Ali dan Kak Bunga seperti sedang asik
mengobrol. Fafa melihatnya lewat balkon tangga ( dekat kelas 11 ipa1)
FAFA
Nah itu ka Ali, eh gajadi deh
(Langsung membatalkan niatnya)
Ali mendengar sedikit suara mirip Fafa, tapi ia abaikan. Dan tiba-tiba ia melihat Fafa yang berlari dan mengumpat
dibalik salah satu pintu kelas yang ada
ALI
Bung, aku tinggal sebentar yaa
(Meninggalkan Bunga sendirian)
Disisi lain, Fafa sedang mengeluh. Dan tanpa ia ketahui ternyata Kak Ali mendengarnya
FAFA
Kak ali? Maaf ka, tadi aku kebetulan cuma mau nyampein sesuatu. Aku mau bilang
makasih banyak kaka udah bantuin aku jadi lebih baik kaya sekarang ini. Tapi
anehnya, aku langsung gugup dan ngerasa ada yang aneh dengan hati aku pas liat
Kak Bunga asik banget ngobrolnya sama Kak Ali, maaf ka aku gajelas. Au ah,
bodo. Ya Allah kenapa gini ya perasaan hamba? Ah tuh kan, gua kaya orang gila
ngomong sendirian
(Sambil memegang barang yang dianggap sebagai Kak Ali, dan tiba-tiba ia merasa
aneh)
ALI
Fa? Kamu kenapa pergi? Coba kamu jelasin langsung ke kaka ya. Kaka takut yang
kaka denger tadi salah
(Mengetuk pintu)
FAFA
Jleb! Hah? Ka Ali denger omongan aku? Kaka ngapain kesini?
(Seketika gugup dan malu, lalu akhirnya membuka sedikit pintu)
ALI
Iya kaka denger sekilas, dan kaka juga sadar ada satu hal yang kaka inget. Kamu
ceritain aja semuanya, biar kamu lega. Kaka juga mau bilang sama-sama, kaka
seneng bisa bantu kamu
(Rautnya tak terbaca)
FAFA
Iya ka, aku Cuma mau bilang makasih aja kak. Tapi tadi aku out of control aja
ALI
Fa, kaka inget sekarang dan kaka tau kalo sejak SD dulu, kamu itu yang suka
merhatiin kaka, temen SD kaka yang ngasih tau. Kaka juga tau, kamu yang pernah
nolongin kaka dulu, makanya kaka juga mau berterimakasih sama kamu. Kamu jangan
sedih ya, maaf juga kaka gabisa bales perasaan kamu lebih untuk saat ini karena
kan emang belum waktunya kita ke arah sana. Kalau boleh jujur, kaka cukup
respect sama kamu saat ini, tapi kaka gatau kedepannya. Kaka juga salut dengan
semangat kamu. Kita coba jadi sahabat dulu ya untuk saat ini?
(Merasa lega)
FAFA
Iya ka, samasama. Justru aku yang minta maaf
ALI
Kaka punya satu lagu yang cocok buat kamu
Tiba-tiba Ali menyanyikan lagu You are the one-Raef
ALI
I thought of this before over a million times
Who would've ever thought that it would be our time?
I just know it, 'cause you're the one
It ain't a selfish love, when I'm with you
You remind me of Allah, and so I know it's true
I'll just say it: you are the one

Chorus:
Won't you be my BFF (best friend forever) and ever?
Won't you be my partner after this world?
We'll see it, when we believe it together
Dreams are meant to be, 'cause you're the one for me

I never thought that I would ever feel this way


I ask Allah to bless you every single day
I'll just say it, 'cause you're the one
And when times are tough, and we've got the world to see
Standing right beside you is where I want to be
I just know it: you are the one

CHORUS

I prayed about this just over a million times


Who would ever thought that I could call you mine?
I just know it, 'cause you're the one
And when there's gray in our hair and we've not much to do
I want to spend the rest of my days with you...
Oh don't you know it?
You are the one, you are the one
Oh won't you be the one?

ALI
Fa, kaka gatau hidup dan jodoh kaka gimana di masa depan, tapi kaka minta Kita
saling jaga hati yaa. Seperti halnya Fatimah Azzahra dan Sayyidina Ali. Kalau
kamu gabisa sabar nungguin kaka, silahkan kamu cari lakilaki lain yang ngertiin
kamu. Kaka gak akan larang. Kita tetep sahabatan ya. Dan cukup kita berdua yang
tau, jangan sampe nyebar ke siswa lain
FAFA
Makasih ka, aku tau ko makna lagu itu. Oke ka
(Tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai