Anda di halaman 1dari 3

Keseimbangan Kelarutan Garam

1. Tujuan :
a. Mengukur kerapatan NaCl Jenuh pada setiap penambahan NaCl padat
b. Mengetahui kelarutan NaCl jenuh saat penambahan NaCl padat
c. Mengetahui bahwa kelarutan tidak bergantung pada jumlah NaCl padat yang
ditambahkan
d. Mengetahui bahwa banyaknya NaCl padat tidak mempengaruhi kesetimbangan
larutan NaCl jenuh

2. Masalah:
Siswa sering berpikir bahwa kesetaraan kelarutan bergantung pada jumlah residu
padat, atau mereka menyerah pada kesalahan, bahwa dalam hukum aksi massa harus
mencakup konsentrasi bahan padat. Harus ditunjukkan, bahwa tidak ada bedanya berapa
banyak residu padat berada pada kesetimbangan larutan garam jenuh.

3. Alat dan Bahan


a. Alat

No Nama Alat Jumlah

1 Neraca Analitik 1 Buah

2 Piknometer 1 Buah

3 Tabung Reaksi 1 Buah

4 Spatula 1 Buah

5 Pipet Tetes 1 Buah

b. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 NaCl Jenuh 50 ml

2 Garam NaCl 3 Sendok Spatula

4. Prosedur
Piknometer kosong ditimbang dengan menggunakan neraca analatik. Kemudian
masukkan NaCl jenuh ke dalam piknometer tersebut. Lalu pinknometer berisi NaCl jenuh
ditimbang kembali. Larutan NaCl jenuh diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan 1 sendok spatula garam NaCl, larutan diaduk dan dimasukkan
kembali ke dalam piknometer. Setelah itu ditimbang kembali. Langkah tersebut diulangi
dengan penambahan 2 sendok spatula garam NaCl ke dalam larutan. Kemudian hitung
densitas larutan tersebut setiap penambahan garam NaCl.

5. Data Pengamatan
Massa
Massa Volume
Piknometer Kerapatan
No Sampel piknometer + Piknometer
Kosong (gram/ml)
Sampel (gram) (ml)
(gram)
1 Sampel 1 (NaCl Jenuh) 31, 829 94,6 50 1,25542

2 Sampel 2 (Sampel 1 + 1 31, 829 94,75 50 1,25842


sendok spatula NaCl)
3 Sampel 3 (Sampel 2 + 2 31, 829 94,887 50 1,26116
sendok spatula NaCl)

6. Pembahasan
Kerapatan pada suhu kamar kira-kira 1,2 g/ml. Ini tetap konstan, bahkan saat
ditambahkan garam NaCl sebanyak 1 sendok spatula atau 2 sendok spatula. Hal ini
menunjukkan konsentrasi larutan jenuh tidak bergantung pada berapa banyak residu padat
yang ada, menetapkant kesetimbangan di antara larutan jenuh dan jumlah residu padat
yang berbeda-beda. Beberapa kristal garam terus bertambah besar, sementara yang lain
semakin kecil. Pertukaran benda dinamis antara residu padat dan larutan jenuh, reaksi
bolak dan balik terus terjadi (ada kesetimbangan dinamis).

Na+Cl- (s, putih) Na+ (aq) + Cl- (aq)


Meskipun bagian garam NaCl setelah ditambahkan dilakukan proses pengadukan,
garam tidak larut tapi membentuk endapan. Hal ini dikarenakan larutan tersebut
merupakan larutan jenuh. Pada keadaan jenuh terjadi kesetimbangan dinamis antara zat
terlarut yang larut dan zat terlarut yang mengendap, dalam hal ini laju antara zat terlarut
yang larut dan zat terlarut yang mengendap lajunya adalah sama.
Suatu larutan yang mengandung zat terlarut dan mengadakan kesetimbangan
dengan zat terlarut padatnya disebut larutan jenuh dan jumlah zat terlarut yang larut dalam
larutan jenuh dinamakan kelarutan zat tersebut (Brady, 2000:168)
Jika NaCl terus ditambahkan ke dalam air, semakin banyak endapan yang
diperoleh. Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh artinya pelarut tidak dapat lagi
melarutkan NaCl.
7. Kesimpulan (solusi dari problem)
a. Kerapatan NaCl Jenuh konstan pada setiap penambahan NaCl padat yaitu sebesar
1,2 g/mL
b. Kelarutan NaCl jenuh saat penambahan NaCl padat ternyata menghasilkan
endapan
c. Kelarutan NaCl jenuh tidak bergantung pada jumlah NaCl padat yang
ditambahkan
d. Banyaknya NaCl padat tidak mempengaruhi kesetimbangan larutan NaCl jenuh

Anda mungkin juga menyukai