Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIFKY NUR ILHAM

NIM : M011191217
ARTIKEL PERTAMA
SUDIRMAN ADIBRATA, M. MUKHLIS KAMAL, DAN FREDINAN YULIANDA
Judul DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK BUDIDAYA KERAPU
(FAMILI SERRANIDAE) DI PERAlRAN PULAU PONGOK
KABUPATENBANGKASELATAN
Jurnal Jurusan Perikanan. 2013. Volume 2 No. 1 : Halaman 43-58. ISSN:
2302-5832.
Web https://www.academia.edu/8499786/Jurnal_Pesisir_dan_Pulau-
Pulau_Kecil
REVIEW
Indonesia merupakan daerah dengan garis pantai kurang lebih 81.000 Km , sehingga
menyebabkan kawasan peisir menjadi andalan sumber pendapatan masyarkat indonesia.
Pemanfaatan kawasan wilayah pesisir yang tidak terkontrol akan mengakibatkan tumpang
tindihnya kegiatan pada ruang tertentu dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari,
terlebih lagi provinsi ini kaya akan bijih timah yang dapat bersinggungan dengan sumberdaya
perikanan. Pengelolaan sumberdaya perikanan laut, untuk mengimbangi pengelolaan
perikanan tangkap secara spasial perlu adanya upaya penentuan kesesuaian kawasan untuk
budidaya perikanan laut sehingga mampu bersinergi dan dapat saling mendukung,
berkelanjutan dan memberikan dampak positif dalam pengembangan dan pembangunan
daerah. Keberadaan teluk dan pulau-pulau keciI yang berkarang di Kecamatan Lepar Pongok
Kabupaten Bangka Selatan sangat baik untuk kegiatan budidaya sistem KJA karena posisinya
yang relatifterlindung dari gelombang dan angin kencang. Kendala yang dihadapi yaitu belum
tersedianya data dan informasi yang memadai mengenai lokasi yang sesuai untuk komoditas
budidaya serta pengetahuan mengenai daya dukung dan manajemen lingkungan dalam usaha
budidaya ikan kerapu. Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan yang memiliki luas
261,79 km2 berpenduduk 12.701 jiwa (BPS dan BPPMD Kabupaten Bangka Selatan 2010),
penduduknya dominan bermata pencaharian sebagai nelayan sehingga kajian mengenai daya
dukung dalam pengelolaan sumberdaya perikanan laut menjadi penting.
Pulau Pongok merupakan wilayah yang baik untuk mengadakan kegiatan budidaya
karena posisi yang strategis karena dapat erlindung oleh gelombang air laut dan juga angin
kencang. Tapi terdapat kendala yaitu informasi tentang lokasi yang baik untuk komoditas
budaya ikan kerapu serta bagaimana cara mengatur lingkungannya. Sehingga dalam
penelitian dilakukan beberapa analisis yaitu : 1). Analisis daya dukung lingkungan ; 2). ANALISIS
KESESUAIAN KAWASAN ; 3). ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN ; 4). ANALISIS DAYA DUKUNG. Setelah
dilakukan analisis didapatkan sebuah kesimpulan bahwa daya dukung lingkungan perairan Pulau Pong
ok dinyatakan kondisi perairan masih di bawah ambang batas, kecuali nilai logam berat Pb pad a
daging ikan kerapu sudah di at as ambang batas dan perlu penelitian lanjutan. Daya dukung lingkungan
perairan Pulau Pongok dengan 3.474,66 ha kawasan yang sesuai untuk budidaya kerapu sistem KJA
adalah sebanyak 1.670 kelompok masyarakat atau setara dengan 16.700 unit KJA atau maksimum
dapat menghidupi pembudidaya ikan kerapu sebanyak 16.700 kepala keluarga atau setara dengan
66.800 lobang KJA. Strategi pengelolaan budidaya kerapu perlu ditempuh seperti penentuan dan
penataan lokasi budidaya, implementasi model berbentuk kelompok masyarakat, pembangunan
infrastruktur, pembentukan sistem kelembagaan, dan kebijakan pemerintah daerah terkait budidaya
kerapu.

Pemberdayaan ikan kerapu dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) harus diawasi penuh
oleh pemerintah daerah tentang pengambilan kebijakan yang baik agar tidak merugikan masyarakat
sekitar dan juga mengawasi investor. Sehingga dapat mengimbangi pengelolaan perikanan tangkap
secara spasial untuk budidaya perikanan laut sehingga mampu bersinergi dan dapat saling
mendukung.

ARTIKEL KEDUA
Hezron Sabar Rotua Tinambunan

Pemberdayaan Masyarakat Desa Pesisir Melalui Penguatan Maritim


Judul
Dalam Menghadapi Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN

Fiat Justisia Journal of Law. 2015. Volume 1 No. 1 : Halaman 15-34.


Jurnal
ISSN : 1978-5186 | e-ISSN: 2477-6238

Web http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/download/549/626

Review

Indonesia merupakan negara kepulauan berarti suatu negara yang seluruhnya terdiri atas
satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau lain. Wilayah perairan laut yang dimiliki
Indonesia lebih luas dari pada wilayah daratannya, sehingga peranan wilayah laut menjadi sangat
penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Sehingga yang paling tepat saat membicarakan
Indonesia adalah tentang laut dan sumber daya lautnya. Pada artikel ini membahas tentang
pemberdayaan masyarakat Indonesia dalam bersaing dalam pasar global , untuk kemajuan ekonomi
masyarakat Indonesia

Peran masyarakat sangat penting agar tercapainya tujuan dari pembangunan , ini
disebabkan karena masyarakat merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan dimana perannya
yaitu ikut berpatisipasi didalamnya dan bagaimana pemerintah dalam menentukan bentuk
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah bukan hanya dipusat saja
melainkan juga di daerah juga harus dilakukan dengan upaya-upaya serius yang dimaksudkan agar
Indonesia mampu bersaing dan meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN. Faktor
yang mempengaruhi hal tersebut adalah produktvitas dalam menghadapi MEA ( Masyarakat
Ekonomi ASEAN).

Indonesia yang merupakan daerah dengan sumberdaya laut yang melimpah seharusnya
dapat dimanfaatkan dengan baik. Kita masyarakat indonesia tidak boleh menutup mata bahwa
kelimpahan sumberdaya ini malah terbengkalai. Hal ini tidak boleh hanya dilimpahkan kesalahannya
kepada pemerintah melainkan terhadap masyarakat juga. Di mana masyarakat pesisir mulai
meninggalkan profesi nelayan. Terdapat banyak faktor yang memperngaruhinya di mana masyarakat
acuh terhadap daerahnya sendiri dan tidak adanya modal dari pemerintah untuk mengelola sumber
laut lebih jauh dan faktor lain adalah belum tersedianya pasar untuk menjual ikan segar kepada para
produsen
ARTIKEL KETIGA
Jajat Sudrajat
Judul Potensi dan Problematika Pembangunan Wilayah Pesisir di
Kalimantan Barat
Jurnal Jurnal Social economic of Agriculture. 2013. Vol. 2, No. 1, Hal.
29-41
Web https://media.neliti.com/media/publications/23024-ID-
potency-and-problems-of-coastal-region-development-in-west-
borneo.pdf
Review
Wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan karena memiliki
kekayaan alam yang melimpah serta lahan pesisir yang cukup subur, tetapi mempunyai masalah
mendasar yaitu 1). Banyaknya penduduk miskin pada kawasan ini sehingga masih banyak yang
terisolasi, 2). Kerusakan lingkungan hidup dan 3). Masalah struktur sosial. Berdasarkan pada
permasalahan diatas si penulis jurnal tersebut menulis beberapa alternatif strategi untuk mengatasi
masalah – masalah tersebut.

Masyarakat desa pesisir Kalimantan Barat dapat dibedakan menjadi dua golongan komunitas
yaitu yang masih merupakan representasi dari komunitas desa terisolasi dan komunitas desa pantai.
Problematika paling utama dalam masyarakat nelayan di wilayah pesisir Kalimantan Barat adalah
berkaitan dengan struktur sosialnya yang mengarah pada terjadinya polarisasi sosial (struktur
masyarakat dua kelas). Hal ini menunjukkan telah terjadinya ketimpangan bahkan mungkin
keterbelakangan. Sumber daya alam pesisir Kalimantan Barat dinilai sangat kaya yang dicirikan oleh
bentuk pantainya yang landai serta jenis lahan pesisir yang cukup subur sehingga sangat
memungkinkan dilakukan berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan perekonomian. Oleh karena
itu, untuk tujuan perlindungan lingkungan hidup pesisir memungkinkan pula dilakukan
penganekaragaman sumber pendapatan masyarakat nelayan, tidak hanya terbatas pada sektor
kelautan dan pertanian semata, tetapi juga mencakup sektor non pertanian. Berdasarkan pada
karakteristik sosial ekonomi dan sumber daya alam yang dimiliki, maka beberapa alternatif strategi
pembangunan yang dapat dilakukan, adalah: (1) untuk desa terisolasi, strategi pembangunan yang
dapat dilakukan adalah dengan mengkombinasikan antara strategi partisipatif dengan strategi
kesejahteraan, dan (2) untuk desa pantai, hendaknya menerapkan strategi terpadu yakni memadukan
antara strategi: pertumbuhan, kesejahteraan, dan partisipatif.

Berdasarkan pada karakteristik sumberdaya alam dan kondisi sosial ekonomi yang ada di
wilayah pesisir, maka arahan alternatif strategi pembangunan yang dapat dilakukan, adalah: (1) untuk
desa terisolasi, hendaknya dengan menekankan pada pengkombinasian antara strategi partisipatif
dengan strategi kesejahteraan, pendekatan ini dinilai cocok karena kemiskinan di desa terisolasi ini
sangat akut sehingga harus dimulai dari menumbuhkan partisipasi warga dalam pembangunan serta
difasilitasinya berbagai kebutuhan sarana dan prasarana. Selanjutnya secara bertahap, masyarakat
akan terdorong pertumbuhan ekonominya melalui perluasan pasar dari produk yang dihasilkan oleh
desa yang bersangkutan, (2) untuk desa pantai, hendaknya menerapkan strategi terpadu yakni
memadukan antara strategi: pertumbuhan, kesejahteraan, dan partisipatif. Pada desa ini, dinilai telah
siap ditumbuhkan perekonominya melalui pendekatan pertumbuhan karena telah tersedianya pasar
produk serta aksesibilitas lokasi yang lebih baik. Namun dalam penerapan strategi pertumbuhan ini,
tetap pula diperlukan penekanan pada partisipasi warga serta penyediaan berbagai sarana dan
prasarana yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai