Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lu’lu’il Maknunin

NIM : 185040200111080
Kelas :P
Mata Kuliah : Genetika Tanaman
Prodi : Agroekoteknologi

Judul Linking gene expression and oenological traits:


Comparison between Torulaspora delbrueckii and
Saccharomyces cerevisiae strains
Jurnal International Journal of Food Microbiology

Volume dan Halaman Vol. 294 halaman 42–49

Tahun 2019

Penulis Federico Tondini, Tom Lang, Liang Chen, Markus


Herderich, dan Vladimir Jiraneka,

Reviewer Lu’lu’il Maknunin

Tanggal 20 April 2019

Review Jurnal

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi


gen yang bertanggung jawab dalam proses eonologikal
pada bakteri Torulaspora delbrueckii dan Saccharomyces
cerevisiae

Pendahuluan Makanan maupun minuman yang difermentasi merupakan


hasil dari proses pengawetan. Pada pembuatan anggur
dilakukan menggunakan ragi yang biasanya
menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisiae. Namun
seiring dengan perkembangan jaman, bakteri
Saccharomyces cerevisiae dinilai memiliki kekurangan
yaitu dianggap sebagai proses pembusukan karena
memiliki sifat sensorik yang negatif seperti kemampuan
fermentasi yang rendah dan toleransi terhadap etanol yang
rendah. Kemudian bakteri Torulaspora delbrueckii dinilai
dapat dipertimbangkan menjadi ragi baru untuk
menghasilkan anggur yang lebih berkualitas. Torulaspora
delbrueckii memiliki genom yang lebih kecil dan
kromosom yang lebih sedikit dibandingkan dengan
Saccharomyces cerevisiae. Penyelidikan aspek ini
menggunakan metode pengurutan RNA untuk
menganalisis ekpresi simultan ribuan gen.

Metodologi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggur
putih dan anggur merah masing-masing sebanyak 10 ml
dengan menggunakan perlakuan anaerob pada suhu 22oC
pada waktu 24 jam dan segera dibekukan dalam nitrogen
cair untuk mengekstraksi RNA kemudian pelat diinkubasi
selama 48 jam pada suhu 28oC untuk memilih koloni
individu dan mengisolasi DNA genom. Kemudian larutan
ditaruh dalam alat HPLC untuk menghasilkan RNA
dengan kualitas tinggi.

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan-perbedaan yang


diamati pada kinerja fermentasi pada Saccharomyces
cerevisiae dan Torulaspora delbrueckii yaitu pada
Saccharomyces cerevisiae proses fermentasi terjadi lebih
cepat daripada Torulaspora delbrueckii akibatnya etanol
lebih tinggi. gen-gen pada bakteri tersebut berekpresi.
Gliserol merupakan metabolit sekunder yang penting dari
alcohol. Torulaspora delbrueckii menghasilkan
konsentrasi yang lebih rendah dari alcohol yang tinggi.
Pembentukan alcohol yang lebih tinggi dapat
berhubungan langsung dengan katabolisme rantai asam
amino. Analisis menunjukkan bahwa Torulaspora
delbrueckii kehilangan beberapa gen dari hasil duplikasi
genom sehingga gen tidak diekspresikan.

Anda mungkin juga menyukai