TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Bromatometri merupakan salah satu metode penetapan kadar suatu zat
dengan prinsip reaksi reduksi – oksidasi. Oksidasi adalah suatu proses yang
mengakibatkan hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion, atau
molekul). Bila suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah keharga yang
lebih positif. Suatu zat mengoksidasi adalah yang memperoleh elektron dan dalam
proses itu zat tersebut direduksi. Reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang
mengakibatkan di peroleh satu elektron atau lebih oleh zat (atom, ion , atau
molekul). Bila suatu unsur direduksi. Keadaan oksidasi berubah menjadi lebih
negatif (kurang positif). Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan
elektron, dan dalam proses itu, zat ini dioksidasi. (Rivai, 1995)
Bromatometri merupakan salah satu metode oksidimetri dengan dasar
reaksi dari ion bromat (BrO3).Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari
sistem ini menunjukkan bahwa kalium kromat adalah oksidator kuat.Hanya saja
kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi.Untuk menaikkan kecepatan ini, titran
harus dilakukan dalam keadaan panas dan dalam lingkungan asam kuat. Adanya
sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion bromida
bereaksi dengan ion bromat dan bromin yang dibebaskan akan merubah larutan
warna kuning pucat. Warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk
menetapkan titik akhir. (Wunas dan said, 1986)
Kalium bromat (KBrO3-) adalah oksidator kuat.reagen ini dapat digunakan
dalam dua cara, sebagai oksidator langsung untuk zat-zat reduktor tertentu untuk
menghasilkan sejumlah bromin yang kuantitasnya diketahui. Bromin tersebut
kemudian digunakan membrominasi secara kuantitatif senyawa-senyawa
organik.Bromin yang dihasilkan ini tidak stabil, karena mempunyai tekanan kuat
yang tinggi dan mudah menguap.Karnaitu, penetapan harus dilakukan pada suhu
terendah mungkin, serta labu yang dipakai untuk titrasi harus ditutup.
Bromatometri merupakan salah satu metode titrimetri.Pada metode ini digunakan
bromin sebagai oksidator. Brom akan direduksi oleh zat-zat organik dan terbentuk
senyawa hasil substitusi yang tidak larut dalam air. Brom juga dapat digunakan
untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa organik yang mampu bereaksi secara
adisi atau subtitusi dengan brom. Bromin yang tinggi dan mudah menguap, karena
itu penetapan harus dilakukan pada suhu terendah mungkin, serta labu yang
dipakai harus tertutup. (Rivai, 1995)
Metode bromatometri biasa digunakan untuk menetapkan senyawa-
senyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom subtitusi. Metode ini juga
dapat digunakan untuk menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam trivalen
walaupun tercampur dengan stanum valensi empat. (Wunas & Said, 1986)
Titrasi redoks berdasarkan pada perpindahan elektron antara titran dengan
analit. Jenis titrasi ini biasanya mengunakan potensiometri untuk mendeteksi titik
akhir. Meskipun demikian, penggunaan indikator yang dapat berubah warnanya
dengan adanya kelebihan titran yang sering digunakan. Bromatometri merupakan
salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat (Br O3 ).
Oksidasi petensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa
kalium bromat adalah oksidator kuat.Hanya saja kecepatan reaksinya tidak cukup
tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini, titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan
dalam lingkungan asam kuat adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam
larutan menyebabkan ion bromida bereaksi dengan ion bromat dan bromin yang
dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat. Warna ini sangat
lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir titrasi (Rohman, 2007)
2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Farmakope Indonesia edisi III, hal : 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Kelarutan : Larut dalam etahol gliser
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Asam Klorida (Farmakope Indonesia edisi III)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
RM / BM : HCl / 36,46
Kelarutan : Larut dalam etanol, asam asetat, tidak larut dalam
air.
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap, bau merangsangn
jika diencerkan asapdan bau hilang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan