Anda di halaman 1dari 3

7 Jul 2018, 13:07

Hak Libur PNS Guru


Kepada YTH KemenPAN RB

Hari libur bagi guru PNS adalah salah satu masalah yang tiap tahun selalu menjadi polemik di kalangan para
guru. Beberapa instansi dan daerah tertentu saat libur semester sesuai dengan kalender akademik daerah sama
sekali TIDAK MEMBERIKAN GURU “hak liburnya” sebagai PENGGANTI CUTI TAHUNAN GURU
karena berpedoman bahwa guru adalah ASN yang memiliki jam kerja tertentu dan statusnya sama dengan
ASN lain.

Ini tentu akan menimbulkan kecemburuan dan rasa tidak adil di kalangan para guru. Apalagi di jaman
sekarang, guru dapat saling bertukar informasi dengan mudah. Hal yang mengherankan kami adalah mengapa
implementasi libur guru itu berbeda-beda di berbagai daerah dan INSTANSI KEMENAG/DIKNAS
PEMKOT/PEMDA? Padahal urusan manejemen ASN adalah tanggung jawab Pemerintah pusat yang setiap
instansi atau daerah mestinya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang sama?

Oleh sebab itu, kami ingin menanyakan bagaimana aturan teknis libur guru tersebut sebab akan berimplikasi
pada sanksi/kedisiplinan/nilai SKP ASN dan pembayaran TPG para guru ASN. Sebab ada daerah yang tidak
memberikan guru libur dan TPG serta sanksi jika guru tidak hadir di masa libur semester. Adapun sebagai
dasar bahwa libur guru itu diakui oleh peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
1. PP nomor 11 tahun 2017 ttg Manejemen ASN pasal 315
“PNS yang menduduki Jabatan guru pada sekolah dan Jabatan dosen pada perguruan tinggi yang mendapat
liburan menurut peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti
tahunan”
2. Peraturan BKN nomor 24 tahun 2017 tentang cuti PNS Bagian III tentang cuti tahunan point 15
3. Khusus internal Madrasah adalah SK dirjen Pendis nomor 1 tahun 2013 Pasal 5
“Hari libur guru sesuai dengan hari libur nasional dan hari libur yang ditetapkan dalam kalender pendidikan di
daerah masing-masing”.
4 . Petunjuk teknis penyaluran TPG guru Kemdikbud dan Kemenag tahun 2017 yang menyebut "Selama
liburan berdasarkan kalender akademik, guru tetap memperoleh tunjangan profesi"

Saya dan kami para guru berharap Pemerintah Pusat dalam hal ini KemenPANRB memberi petunjuk mengenai
libur guru PNS agar tidak tiap tahun menjadi polemik di kalangan para guru. Terimakasih.

Kepegawaian | Laporan 9571 kali dilihat


https://lapor.go.id/laporan/detil/hak-libur-pns-guru

Maka mari kita lihat pada *PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 315* :
PNS yang menduduki Jabatan guru pada sekolah dan Jabatan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah
menggunakan hak cuti tahunan.

Pasal ini pun jelas-jelas menyuratkan :


*1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur akademik (libur
sekolah)*
*2. Karena telah mendapat liburan saat libur akademik, maka TIDAK ADA HAK CUTI tahunan*

Demikian pula, dinyatakan hal yang sama dalam *peraturan BKN nomer 24 tahun 2017 tentang tata cara
pemberian cuti PNS Bab IIIa nomor 15*, yakni berbunyi : PNS yang menduduki jabatan guru pada
sekolah dan jabatan dosen pada perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut peraturan
perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan.

Dalam poin 15 ini pun jelas-jelas menegaskan bahwa :


*1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur akademik (libur
sekolah)*
*2. Karena telah mendapat liburan saat libur akademik, maka TIDAK ADA HAK CUTI tahunan*

Karenanya dalam *Permendikbud 33 tahun 2018* (revisi atas Permendikbud 10 tahun 2018), tentang
Juknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru PNSD dalam poin CA perihal *cuti yang tetap mendapatkan
tunjangan*, disebutkan :
a. Cuti Tahunan
PNS yang menduduki jabatan guru PNSD yang mendapat liburan menurut peraturan perundang-
undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan. *Hal ini berarti
mengambil liburan bagi Guru PNSD sama dengan mengambil cuti tahunan bagi Guru PNSD.*

Dalam poin di atas pun gamblang menunjukkan bahwa :


*1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur akademik (libur
sekolah)*
*2. Status liburan guru saat libur akademik, sama dengan status cuti tahunan, sehingga TETAP BERHAK
atas tunjangan profesi*

Dari berbagai uraian di atas, maka sangat mengherankan jika masih ada pemerintah daerah atau cabang
dinas yang masih berbeda pemahaman. Sehingga tetap ngotot beranggapan bahwa guru ASN wajib
masuk saat liburan sekolah.

*2.) Seandainya libur bagi guru ASN disamakan dengan ASN non guru*

Konsekuensi dari adanya cabdin atau daerah yang berbeda dalam memahami peraturan yang ada
sehingga mewajibkan guru tetap masuk saat libur akademik, maka ke depan, guru akan sibuk mengurus
cuti tahunan sebelum masa liburan sekolah. Bisa dibayangkan betapa banyak berkas pengajuan cuti
yang akan bertumpuk di meja fihak berwenang (Pejabat Pembina Kepegawaian/PPK), dan tentunya akan
mengganggu waktu guru di sekolah.

*3.) Sejatinya Guru Tidak Benar-benar Berlibur*

Sejatinya, meski guru mendapat liburan di saat libur akademik, mereka tidaklah benar2 berlibur.
Faktanya mereka harus mengurus PPDB, Workshop Perangkat/Pembelajaran, serta menyiapkan
berbagai administrasi pembelajaran.

Dalam keseharianpun, tugas mereka tidak seperti ASN non guru. Mereka seringkali harus mengkoreksi
pekerjaan siswa di luar jam dinas, juga harus belajar atau menyiapkan materi ajar agar pembelajaran
berkualitas. Itupun seringkali dilakukan di luar jam dinas. Belum lagi home visit atau penanganan sejenis
bagi siswa yang bermasalah, tentu di luar jam dina.

Karena itu tidak adil rasanya, mempermasalahkan libur bagi guru ASN

Semoga menjadi bahan pertimbangan dan pencerahan bagi fihak berwenang terkait

Anda mungkin juga menyukai