Anda di halaman 1dari 12

QUIZ INSTRUMENTASI DAN INDUSTRI KONTROL

Nama : Dania Hasna Ningtyas


NPM : 183112700520031

Jl. Sawo Manila, RT.14/RW.3, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520

Page 1 of 12
SOAL!
1. Buatlah sebuah ilustrasi suatu proses dengan menggunakan P&ID menggunakan
beberapa jenis equipment dan sensor yang saudara ketahui.

Ok, sekarang kita belajar cara membaca simbol valve dari PID, gambar di atas adalah contoh
dari konfigurasi control valve, dimana ia di keliling oleh banyak valve yang bisa di sebut
dengan control valve set.

Kita akan membaca dari kiri ke kanan, maka setelah bypass line kita akan menemukan
sebuah simbol flange dengan valve yang berupa Gate valve (tanda nomer satu diatas valve,
dan tulisan LO di bawah valve simbol), darimana tau kalau itu gate valve? silahkan lihat di
gambar simbol simbol valve di atas, maka ia akan mengarah ke gate valve. terus ka arah
kanan kita akan menemukan percabangan (ke arah bawah) dimana ia berfungsi untuk drain,
Pertanyaannya dari mana tau kalau itu drain? karena ada simbol "D" yang menunjukan drain.
disamping itu lihat tanda 1", ia manunjukan ukuran cabang dan valvenya yaitu satu inch,
ukuran umum utuk drain. tipe valve di drain ini adalah lagi lagi gate valve, karena simbolnya
demikian. Dan tanda NC di drain ini maksudnya adalah Normali Close, artinya dalam
keadaan normal ia akan tertutup. Di bawah tanda valve dan di atas tanda D, ada sebuah garis
yang bsia kita artikan itu sebagai blind flange. biasanya actulanya berupa plug atau penutup
dari draini valve ini.

Beranjak ke sebelah kanannya lagi, akan ada tandar FC (fail Close), yaitu control valve. lihat
tanda PCV! artinya presure control valve, sembuah valve yang mengatur pressure yang ada di
dalam sistem pemipaan. Mengenai control valve, pernah saya jelaskan di artikel memahami
cara kerja control valve

Sisi sebelah kanan nya lagi, kita akan menemukan konfigurasi yang hampir mirip dengan
sebelumnya, jadi nda perlu saya bahas kecuali tanda spectacle blind. lihat tandar lingkaran
hitam penuh di atas lingkaran hitam kosong (warana putih), ia menunjukan kalau
spectaclenya dalam keadaan terbuka, artinya aliran fluida dapat masuk dan keluar sistem
pemipaan. beranjak ke sebelahnya ada bypass line dan kemudian PG, PG adalah sebuah
istrument yang kita kenal dengan Pressure gauge. PG ini adalah sebuah sensor yang nantinya
akan di hubungkan dengan perlengkapan instrument yang pada akhirnya mengatur bukaan
dari control valve, karena tipe control valvenya berjenis PCV.

Page 2 of 12
Sekarang kita bahas bagian bawahnya dari line utama, kita bahas dari kiri ke kanan ya. dari
kiri simbolnya adalah simbol dari gate valve, sebelahnya adalah globe valve (simbol valve
yang ada bulatan hitam di tengahnya). dan lagi lagi ada spectacle blind dengan posisi open.
Membahas mengenai piping and instrument diagram, tidak lepas dari namanya simbol
simbol dari piping instument diagram itu sendiri, atau kita mengenalnya dengan sebutan PID
Legend. karena basis nya PID itu ada di legend, semua informasi mengenai piping instrument
diagram tersedia di legend.

Sebenarnya, legend dari Piping instument diagram itu berbeda beda tergantung dari
projectnya, oleh karenanya simbol nya pun berbeda beda. Oleh sebab itu saya tulis di judul
dengan kata "contoh", karena ini hanya untuk contoh, bukan untuk patokan. Sebagai
gambaran kecil saja untuk memahami PID.

Untuk pembahasan mengenai piping instument diagram sendiri pernah saya bahas berkali
kali di blog ini, salah satunya bisa di pelajari di cara memahami PID dan pengertian upstream
dan downstream di PID. Di artikel kedua, saya melengkapi penjelasan dari artikel pertama
mengenai contoh bagaimana membaca PID dan structurenya. Sekaran kita akan membahas
sedikit mengenai simbol simbol PID.

2. Hal penting dalam melakukan pengukuran adanya instrumen yang sudah


dikalibrasi. Jelaskan bagaimana alur pelaksanaan kalibrasi PRESSURE GAUGE,
sehingga jika terjadi kesalahan dalam pengukuran kita dapat mengetahui
kesalahannya. Berikan saran!

Tekanan adalah besaran proses yang mempunyai peranan sangat penting dalam pabrik
industri. Baik dalam industri migas, manufaktur, makanan, petrokimia, pembangkit listrik
dan lain-lain, tekanan menjadi parameter yang berpengaruh terhadap kualitas produk.
Tekanan dirumuskan sebagai “GAYA PER SATUAN LUAS”. Satuan unit untuk tekanan ada
bermacam-macam, diantaranya Bar, PSI, Pascal, Atmosphere, Kg/cm2, meter air raksa dan
lain-lain. Pengukuran terhadap besaran proses yang disebut TEKANAN hanya berlaku untuk
benda dalam phase cair dan benda dalam phase gas. Sebagai salah satu parameter besaran
proses hasil pengukuran tekanan harus ditampilkan dalam bentuk angka, salah satu perangkat
yang banyak digunakan untuk keperluan menampilkan ukuran tekanan adalah pressure gauge
. Selain pressure gauge peranti ukur lain nya adalah manometer, barometer, dan pressure
transmitter. Pressure gauge adalah perangkat yang paling banyak dipergunakan untuk
mengukur tekanan pada pabrik industri, oleh karen itu dalam artikel ini saya akan
menjelaskan cara memeriksa keakuratan pressure gauge atau cara menyetel pressure gauge
yang sudah menyimpang, aktivitas ini dalam ilmu instrumentasi di kenal dengan istilah
kalibrasi.
Langkah-langkah kalibrasi pressure gauge
1. Persiapkan alat-alat untuk kalibrasi diantaranya,
– Kunci inggris, – Obeng,
– Puller (alat untuk mencabut jarum pressure gauge)
– Strap band (alat untuk membuka kaca pressure gauge)

Page 3 of 12
– Kalibrator misalnya Dead Weight Tester atau Dead Weight Gauge
– Spidol permanent, kertas dan ballpen.
2. Pasangkan pressure gauge pada kalibrator, dibawah ini adalah gambar Dead Weight
Gauge sebagai kalibrator

A-Pressure gauge standard E-Manifold pengencang pressure


gauge
B-Pressure gauge yang dikalibrasi
F-Valve
C-Tabung oli
G-Piston pengatur tekanan kasar
D-Valve Pengatur tekanan halus
3. Lepaskan kaca pressure gauge, dengan memakai strap band

4. Dengan menggunakan spidol beri tanda pada casing sesuai angka angka yang tertera
pada skala, karena piringan skala nantinya akan dilepas pada waktu kalibrasi
5. Lepaskan jarum dengan menggunakan puller.
6. Siapkan kertas dan ballpen untuk mencatat nilai-nilai yang diperoleh sepanjang
kalibrasi. Catat range pressure gauge, misalnya nilai range bawah 0 Bar, nilai range
bawah ini biasa juga disebut titik zero, lalu catat nilai range atas misalnya 25Bar.
7. Kalibrasi dimulai dengan memeriksa kondisi pressure gauge ketika tidak di beri
tekanan, jarum harus menunjukkan angka nol (range bawah).
8. Naikkan tekanan pada kalibrator hingga mencapai tekanan range atas yaitu 25 Bar.
9. Amati posisi jarum pressure gauge, harus menunjuk tepat pada angka 25, jika tidak
setel dengan menggeser posisi baud span adjuster.

Page 4 of 12
10. Kemudian turunkan tekanan kalibrator sampai menjadi 0 Bar, pada kondisi ini jarum
pressure gauge harus menjunjuk angka 0, jika tidak , cabut jarum dengan menggunakan
puller lalu pasang kembali jarum dengan menempatkannya pada possisi 0 ( nol).
11. Ulangi langkah 8 , 9, 10 hingga posisi jarum menunjuk pada angka yang sama dengan
besarnya tekanan kalibrator.
12. Setelah kondisi jarum pada tekanan nol dan pada tekanan range atas sesuai dengan
besarnya tekanan kalibrator , langkah berikutnya adalah memeriksa linearitas, caranya
yaitu dengan menaikkan tekanan kalibrator per 25% lalu membandingkannya dengan
posisi jarum pressure gauge jika sudah sesuai maka langkah kalibrasi selesai, jika ada
penyimpangan atau penunjukkan pressure gauge tidak linear misalnya pada saat
tekanan kalibrator 12,5 Bar lalu pressure gauge menunjuk angka 13,5 berarti telah
terjadi penurunan kualitas bagian dalam pressure gauge seperti bourdon flexsibilitasnya
sudah tidak merata, untuk kasus seperti ini maka pressure gauge sudah tidak layak
pakai lagi.

3. Jelaskan apa yang dikmaksud dengan; accuracy, precision, sensitivity, resolution dan
error.
 Akurasi atau Ketelitian
Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif. Akurasi didefinisikan
sebagai beda atau kedekatan (closeness) antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan nilai
sebenarnya. Dalam eksperiman, nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan
suatu nilai standar yang diakui secara konvensional. Secara umum akurasi sebuah alat ukur
ditentukan dengan cara kalibrasi pada kondisi operasi tertentu dandapat diekspresikan dalam
bentuk plus-minus atau presentasi dalam skala tertentu atau pada titik pengukuran yang
spesifik.

 Presisi atau Ketepatan


Presisi adalah istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak.
Jika pengukuran individual Dilakukan berulang-ulang, maka sebran hasil pembacaan akan
berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya. Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai
implikasi terhadap akurasi pengukuran. Alat ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu
alat ukur tersebut mempunyai akurasi tinggi. Akurasi rendah dari alat ukur yang mempunyai
presisi tinggi pada umum nya disebabkan oleh bias dari pengukuran, yang bisa dihilangkan
dengan kalibrasi. Dua istilah yang mempunyai arti mirip dengan presisi adalah repeatability
dan reproducibility. Repeability digunakan untukmenggambarkan kedekatan (closeness)
keluaran pembacaan bila dimasukkan yang sama digunakan secara berulang-ulang pada
periode waktu yang singkat pada kondisi dan lokasi pengukuran yang sama, dan dengan alat
ukur yang sama. Reproducibility digunakan untuk menggambar kedekatan ( closeness)
keluaran pembacaan bila masukan yang sama digunakan secara berulangulang. Persamaa
pada keduanya adalah menggambarkan sebaran keluaranpembacaan induvidual untuk
masukan yang sama. Sebaran akanmengacu pada repeatability bila kondisi pengukurannya
tetap, danakan mengacu reproducibility kondisi pengukurannya berubah.Derajat repeatability
dan reproducibility dlm. pengukuran hanyamerupakan alternatif untuk mengekspresikan
presisi dari sebuah alat ukur.

Page 5 of 12
 Kesalahan/error
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai“sebenarnya “ dari obyek yang
diukur. Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.

 Kepekaan/sensitivity
Sensivitas yakni istilah untuk mnggambarkan seberapa besar perubahan yang ditimbulkan
pada output sistem instrumen atau elemen sistem ketika besaran diukur besaran di ukur
berubah pada pada suatu nilai yang ditetapkan .sederhananya ,kepekaan merupakan rasio atau
perbandingan antara keluaran dan masukan

4. Buat digram alir suatu pengukuran dan jelaskan bagaian-bagaiannya.

Penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan bahan dan peralatan. Bahan yang dipersiapkan
berupa aquadest, kemudian untuk mengatur nilai kelembaban yang diinginkan dapat
menggunakan air conditioner. Setelah itu, menimbang botol timbang kosong. Botol timbang
kosong yang telah ditimbang lalu diisi dengan aquadest / air suling. Selisih hasil
penimbangan massa botol timbang isi dan botol timbang kosong merupakan nilai dari
massa air suling / aquadest yang ditimbang. Jika massa air mendekati volume yang
ditetapkan, maka dilakukan pengukuran berulang sebanyak 10 kali. Jika massa air tidak
mendekati dengan volume yang ditetapkan maka harus timbang kembali botol kosong dengan
botol timbang yang telah diisi air suling. Diagram alir penelitian disusun untuk
mempermudah dalam memahami proses pelaksanaannya.

Page 6 of 12
Note:untuk nomor 1 dan 2, masing-masing berbeda instrumennya silahkan dipilih sbb:
- PRESSURE GAUGE
- LEVEL GAUGE
- FLOW METER GAUGE
- TEMPERATURE GAIGE

Simbol PID dari Valve

Page 7 of 12
Yang paling umum dan selalu ada dalam PID adalah simbol Valve, karena akan
banyak sekali valve dalam PID. Simbol valve sendiri terdiri dari berbagai macam
jenisnya, sesuai dengan bentuk dan fungsi valve itu sendiri. Dalam membaca simbol
valve di PID, kita harus teliti dengan simbolnya, Soalnya simbolnya mirip mirip.
Contohnya, Antara simbol globe valve dan ball valve, sama sama mengunakan bulatan
hanya saja yang globe itu bulatannya hitam yang ball valve itu bulatannya isinya
kosong (warna putih). Kadang suka tertukar kita dalam memahaminya, so belajar
untuk di familiarkan.

Disini syaa tidak membahas mengenai pemlihan valve atau pengunaan valve, karena itu
orang proses lebih tau dan kita akan fokus ke cara membacanya, terutama dari simbol
valve itu sendiri. Untuk pengunaan valve, saya pernah menyingung sedikit di
artikel perbedaan pengunaan ball valve, globe valve dan gate valve.

Simbol PID dari line

Page 8 of 12
Line kalau di terjemahkan secara bahasa adalah garis, namun jangan di telan mentah
mentah pengertian garis. Line di sini maksudnya adalah jalur, entah itu jalur pipa,
jalur instrument atau jalur kabel lainya. Beberapa simbol jalur yang umum adalah
seperti di samping.

Kita ambil contoh sederhana, yaitu jalur pipa yang hanya berupa sebuah garis. Penting
untuk di ketahui, baik itu pipa besar atau pipa kecil, semua di simbolkan dengan
sebuah garis. Jadi tidak mentang mentang pipa itu besar, lalu di buat garis yang sangat
tebal, tidak seperti itu. Sama seperti di isometric, simbol tersebut hanya garis, kita yang
harus tau berapa size pipa nya. Tau nya dari mana? ada dua cara, dari line numbernya
kita akan tau berapa size nya. Atau dari valve atau instrument di dekatnya, ia akan di
tunjukan berapa size nya. nah size pipa mengikuti ukurannya nya. Namun hati hati
cara kedua, kita harus jeli melihat apakah ada reducer atau tidak di sebelahnya. Kalau
ada reducer, berati mengikuti ukuran dari reducernya.

Masih membahas dengan latihan membaca PID, kalau kita jeli, gambar yang tadi kita
bahas valvenya ada jenis line yang bentuknya satu garis lurus dan satunya lagi garis
putus putus. dua garis lurus dan putus putus yang menyatu ini ternyata memiliki arti,
yaitu traced line (sesuai simbol di atas).

Apa maksudnya traced line? kalau di lihat dari asal katanya, trace adalah jejak,
sedangkan traced adalah di telurusri (supaya mudahnya, lihat google
transalat).Maksudnya pipa utama ini di telusuri dengan sesuatu, biasanya koil atau
apapun. Apa tujuannya? biasanya untuk menjaga agar si pipa tetap panas, misalnya
dengan koil pemanas (istilahnya Electric Heat Tracing). Salah satu istilah lagi yang kita
kenal dan saya pernah membahasnya, yaitu steam heat tracing.

Simbol PID Piping items

Page 9 of 12
Selanjutnya kita membahas piping item dari piping instrument diagram. Di sini ada
beberapa simbol yang di gunakan, ia menunjukan komponen komponen pendukung
untuk piping.

Misalnya, beberapa simbol strainer sepert Y strainer, T strainer dan Basket strainer,
bisa anda lihat di atas. pertanyaanya? dimanakan biasanya simbol strainer ini di
pasang? biasanya ia di pasang di sebelum pompa, yang tujuannya menyaring kotoran
agara tidak masuk ke pompa. dan beberapa simbol lain yang bisa anda pelajari sendiri.

Simbol PID inline items

Mungkin di tempat lain pengertian atau klasifikasinya bisa berbeda, namun saya
mengunakan istilah yang di saya dapat dari lengend PID yang saya gunkanan, yaitu in
line items.

Di dalamnya terdapat, end cap, spectacle yang pernah di bahas sebelumnya, simbol
blind flange dan juga simbol reducer. di lihat dari bentuknya, ternyata simbol reducer
ada beberapa tipe dan tergantung pula pengunaanya. Mengenai reducer, saya pernah

Page 10 of 12
membahas nya di artikel berikut perbedaan penggunaan eccentric dan concentric
reducer

Simbol typical line atau simbol aliran fluida

Sebenarnya agak susah ini dalam memberikan nama, di pid aslinya mengukana istilah
"typical line hydraulic constraint arragement". Namun saya akan menyederhanakan
dengan istilah simbol aliran fluida. Di bagan ini, kita akan menemukan beberapa
simbol yang simbol ini biasanya ada di atas line, contohnya adalah simbol slope di
bawah.

Maksud dari slope seperti apa? slope di sini adalah aliran dimana pipanya sengaja di
buat miring dengan perbandingan tertentu. kalau melihat contoh gambar di
samping, tanda 1:500 di sini maksudnya, setiap jarak horizontal 500, maka
ketinggianya naik (atau turun) 1 milimeter. Naik atau turunya, tergantung dari sibol
segitiganya, dalam hal ini di arah flarenya lebih tinggi, dan slopenya mengarah ke
(biasanya) KO Drum. Apa tujuan slope di sini? biasanya untuk fluida yang slope ini
adalah fluida dua fase dimana ia selain mengandung gas juga dapat dimungkinkan
terjadi kondensasi dan menghasilkan fluida berbentuk liquid.

Page 11 of 12
Dalam kasus flare, fluidanya berbentuk gas namun sebagian berbentuk oil (liquid).
Gasnya tersebut akan di bakar ke flare, sedangkan oil (liquidnya) akan kembali ke
KO drum dimana ia akan ditampung. MEngapa di buat slope? karena dengan slope
ini, seperti ilmu basic yang kita pelajari bahwa fluida akan mengalir dari tempat
tinggi ke rendah, maka diharapkan oil ini akan mengalir kembali ke KO Drumnya,
jadilah di buat slope.

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai