Page 1 of 11
Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian,
dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1
dB/km. Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-
nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan.
Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang
muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya
banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik. (John crisp, barry Elliot,
erlangga, 2006, hlm 33-36).
Page 2 of 11
Gambar 2. Grade Index Multimode
Page 3 of 11
Sudut kritis adalah sudut yang menghasilkan sudut bias sebesar 90 o andaikan indeks
bias inti kaca dan lapisan kaca masing-masing II Snellius. Sudut penerimaan pada serat optic
adalah sudut datang maksimum dari medium di luar serat optic yang akan menghasilkan
pemantulan sempurna dalam inti sepanjang kabel.
Beberapa keunggulan serat optic sebagai media transmisi di bandingkan dengan kabel
pasangan terpilih dan kabel koaksial adalah sebagai berikut.
Bandwidth yang lebih besar: laju data sebesar 2 Gbps dengan jarak 10 km dapat dicapai.
Gelombang cahaya memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari pada arus listrik atau
gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data menjadi lebih tinggi dari
pada arus listrik atau gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data
menjadi lebih tinggi
Ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan
Pelemahan sinyal yang lebih rendah.
Diisolasi terhadap elektromaknetik sehingga tidak mudah terkena interferensi dan
elektromagnetik eksternal
Jarak antar-repeater (pengulang) yang lebih jauh.
System transmisi dan fiber optic di jerman dapat mencapai laju data sebesar 5 Gpbs
dengan jarak 111 km tanpa repeater. System memerlukan lebih sedikit repeater sehingga pada
gilirannya ini akan mengurangi biaya pemeliharaan. Jaringan optic juga akan meningkatkan
keandalan system komunikasi karena repeater termasuk salah satu sumber yang umum di
jumpai berkaitan dengan kegagalan jaringan.
Transmisi unguided adalah transmisi data tanpa menggunakan kabel yang kasat
mata. Oleh karena itu, transmisi tanpa kabel (wireless) adalah suatu bentuk dari
media unguided. Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antenna pemancar, disebarkan ke udara
dan diterima serta diartikan oleh antena penerima. Ketika antenna di hubungkan ke rangkaian
listrik sebuah computer atau peralatan wireless, rangkaian listrik ini mengonversi data digital
ke sinyal wireless dan menyebarkan ke seluruh penjuru dalam jangkauan frekuensinya.
Penerima di ujung yang lain menerima sinyal-sinyal ini dan mengubahnya kembali ke data
digital. Jadi, pada transmisi tanpa kabel sinyal dari pemancar di bawa dalam bentuk
gelombang radio dan disebar ke udara untuk sampai ke penerima.
Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat berjalan melalui tiga jalur, yaitu
gelombang permukaan (ground waves), (sky waves), (space waves).
Gelombang langit merupakan gelombang dengan radio frekuensi antara 3-30 MHz. sinyal
dari pemancarkan berjalan lurus ke atmosfer dan ketika mengenai lapisan ionosfer, sinyal di
pantulkan untuk sampai ke penerima. Jarak lengkung mengikuti lengkungan permukaan bumi
yang di tempuh sinyal dari pemancar ke permukaan bumi disebut jarak langkah (skip
distance).Ketika bumi kembali ke atmosfer, selanjutnya proses di ulangi kembali. Proses
pemantulan dapat berulang beberapa kali sehingga dapat menghindar masalah segaris
pandang berkaitan dengan kelengkungan bumi. Jangkauan jarak tempuh umumnya ribuan
kilometer. Masalahnya juga meliputi penerimaan rangkap gelombang tanah dan gelombang
langit menyebabkan interferensi.
Page 4 of 11
Sensor serat optik telah diimplementasikan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk sensor
temperatur, tekanan, vibrasi, displacement, rotasi, atau sensor kimia. Kelebihan dari
sensor serat optik adalah sifatnya yang tahan terhadap interferensi medan magnet, sensitivitas
tinggi, kecepatan transfer data yang tinggi, ukuran yang kecil dan ringan serta tidak
mengkonduksikan listrik sehingga dapat ditempatkan pada area dengan tegangan listrik yang
tinggi, mudah dalam penggunaan serta konsumsi daya yang rendah (Lee, 2003). Other
advantages (rp-photonics):
They consist of electrically insulating materials (no electric cables are required), which
makes possible their use e.g. in high-voltage environments.
They can be safely used in explosive environments, because there is no risk of electrical
sparks, even in the case of defects.
They are immune to electromagnetic interference (EMI), even to nearby lightning
strikes, and do not themselves electrically disturb other devices.
Their materials can be chemically passive, i.e., do not contaminate their surroundings
and are not subject to corrosion.
They have a very wide operating temperature range (much wider than is possible for
many electronic devices).
They have multiplexing capabilities: multiple sensors in a single fiber line can be
interrogated with a single optical source (see below).
Page 6 of 11
Polarization Bssed – Polarization State of Light Wave
Distributed - Backscattering
Raman— utilizes Raman anti-stokes signals to obtain temperature measurements.
Rayleigh—utilizes the Rayleigh backscatter as a function of length in an optical fiber.
Strain and temperature cause spectral shifts in Rayleigh backscattering which
can be identified by an interrogator.
Brillouin—sensitive to both strain and temperature, has the longest measurement
distance of the scattering technologies.
3) Based On Configuration
Point Sensor
Hanya melakukan sensing pada titik tertentu.
Multiplexed Sensor
Melakukan sensing pada beberapa titik.
Distributed Sensor
Melakukan sensing secara terdistribusi sepanjang serat optik.
2. Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya
ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon,
dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga
berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus
kembali kepada core.
Page 7 of 11
3. Bagian Coating / Buffer
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan
coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi,
misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh
tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju
penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik.
3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo
Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.
Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman
cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di
perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau
beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah
mengalami redaman sepanjang perjalanannya.
Page 8 of 11
Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya
gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya
kebakaran akibat konsleting
Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi
2. Kekurangan Fiber Optik
Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan
kelancaran transmisi cahaya
1. Absorption Loss
Rugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas
(terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat
berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar
yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan
menyebabkan daya berkurang.
Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam
dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat
menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik
pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya
ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil.
Peristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam
serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya
tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat
dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya.
Page 9 of 11
Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana
sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan
sempurna tapi dibiaskan.
Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari
sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan
secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding.
Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :
dimana :
NA = Numerical Aperture
2. Microbending Loss
Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde
mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.
Page 10 of 11
Rugi-rugi karena microbending
3. Splicing Loss
Rugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini
terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi
tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat
dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat
menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:
dimana :
4. Rugi-rugi Coupling
Rugi–rugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber
cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh
sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan
dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :
dimana :
Page 11 of 11