Anda di halaman 1dari 11

REVIEW EBOOK FIBER OPTIC

Dania Hasna Ningtyas


183112700520031
Fakultas Teknik-Teknik Fisika
Kelas Karyawan

1. Pengertian Serat Optik


Serat optik adalah sebagian kecil dari perjalanan sejarah penemuan manusia yang
seolah tanpa batas. Kini manusia tidak hanya berhasil menangkap petir, tetapi juga
mengendalikan cahaya. Ini dapat terlaksanakan dengan serat optik sebagai kunci lalu lintas
informasi, tidak salah jika dikatakan, inilah kunci kekuasaan masa depan.
Kemudian ada yang mencoba mentramisikan cahaya dengan rangkaian lensa sebagai
pemandu cahaya, lalu rangkaian cermin, kemudian gas, sebelum tiba system pemandu
gelombang serat optik yang sekarang.
Sekitar tahun 1959, orang menemukan laser dan terjadilah trobosan besar. Gelombang
yang sudah masuk dalam spectrum cahaya ini berfrekuensi sangat tinggi. Pada awalnya
peralatan penghasil sinar lensa masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efesien, ia
baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Lensa juga belum terpancar lurus. ( Hessty
P.Utami, Mengenal cahaya dan optic, seri sains, 2005, hlm 3-4).

2. Sejarah Serat Optik


Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan
sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen
untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik.
Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak
bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih
lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958
mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas
inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis
terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang
mampu mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas
(serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil
ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar
1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal.
Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau
berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu
cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km.

Page 1 of 11
Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian,
dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1
dB/km. Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-
nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan.
Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang
muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya
banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik. (John crisp, barry Elliot,
erlangga, 2006, hlm 33-36).

3. Jenis-jenis Serat Optik


a. Step Indeks Multimode
Serat optik berdiameter core agak besar yang membuat laser di dalamnya akan
dipantul- pantulkan ke dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth
Ciri-ciri Ukuran inti sekitar 50 mm - 125 mm, diameter cladding 125 mm - 500 mm, dan
meter core besar untuk penyambungan yang mudah dan baik digunakan untuk transmisi
kecepatan rendah dan jarak tempuh yang pendek Keuntungan: Mudah dibuat, serat optik
pertama dipasarkan Core tebal, mudah dalam penyambungan Kerugian: Terjadi disperse
Jarak tempuh yang pendek dan transmisi yang berkecepatan rendah.

Gambar 1. Step Index Multimode

b. Grade indeks Multimode


Serat optik dengan diameter core yang besar dan mempunyai cladding
yang bertingkat indeks biasnya sehingga dapat menambah bandwidth jika dibandingkan
dengan Step-index multimode. Ciri-ciri:Diameter core 30-60 mm, claddingnya 100-150 mm
Penggabungan kabel fiber multimode dan singlemode Transmisi jarak 10-20 km seperti pada
kerugian LAN yaitu sukar dalam pembuatannya serta harganya mahal.

Page 2 of 11
Gambar 2. Grade Index Multimode

c. Step Indeks Singlemode


Serat optik dengan core yang sangat kecil, diameternya mendekati panjang
gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak dipantul-pantulkanke dinding
cladding. Ciri-ciri: Diameter core sangat kecil Digunakan untuk transmisi jarak jauh
(>120km), bandwidth besar, kecepatantinggi, penyusutan transmisi kecil.Hanya terdapat 1
berkas cahaya yang dapat melewatinya Tidak ada disperse Tidak ada pengaruh indeks bias
Keuntungan: Bandwidth Besar Jarak tempuh lebih panjang.

Gambar 3. Step Index Singlemode

4. Kabel Serat Optik


Serat ini telah digunakan cahaya sebagai media komunikasi, yaitu data dibawa oleh
cahaya dan untuk menyalurkannya diperlukan suatu jenis kabel yang khusus disebut
serat optic. Serat optic terdiri atas inti yang terbuat dari kaca tipis berkualitas baik (Indeks
bias besar) dilapisi oleh lapisan kaca tipis berkualitas baik (indeks bias besar) dilapisi oleh
lapisan kaca sangat tipis (cladding) dengan indeks bias sedikit lebih kecil. Sumber cahaya
yang digunakan bias berupa LED (light emeting diode), ataupun laser (ILD =injected laser
diode) sedangkan detector cahaya dapat berupa fotodiode atau fototransistor, yang berfungsi
mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.

Page 3 of 11
Sudut kritis adalah sudut yang menghasilkan sudut bias sebesar 90 o andaikan indeks
bias inti kaca dan lapisan kaca masing-masing II Snellius. Sudut penerimaan pada serat optic
adalah sudut datang maksimum dari medium di luar serat optic yang akan menghasilkan
pemantulan sempurna dalam inti sepanjang kabel.
Beberapa keunggulan serat optic sebagai media transmisi di bandingkan dengan kabel
pasangan terpilih dan kabel koaksial adalah sebagai berikut.
 Bandwidth yang lebih besar: laju data sebesar 2 Gbps dengan jarak 10 km dapat dicapai.
 Gelombang cahaya memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari pada arus listrik atau
gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data menjadi lebih tinggi dari
pada arus listrik atau gelombang radio sebagai pembawa sinyal sehingga laju data
menjadi lebih tinggi
 Ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan
 Pelemahan sinyal yang lebih rendah.
 Diisolasi terhadap elektromaknetik sehingga tidak mudah terkena interferensi dan
elektromagnetik eksternal
 Jarak antar-repeater (pengulang) yang lebih jauh.
System transmisi dan fiber optic di jerman dapat mencapai laju data sebesar 5 Gpbs
dengan jarak 111 km tanpa repeater. System memerlukan lebih sedikit repeater sehingga pada
gilirannya ini akan mengurangi biaya pemeliharaan. Jaringan optic juga akan meningkatkan
keandalan system komunikasi karena repeater termasuk salah satu sumber yang umum di
jumpai berkaitan dengan kegagalan jaringan.
Transmisi unguided adalah transmisi data tanpa menggunakan kabel yang kasat
mata. Oleh karena itu, transmisi tanpa kabel (wireless) adalah suatu bentuk dari
media unguided. Sinyal tanpa kabel dipancarkan oleh antenna pemancar, disebarkan ke udara
dan diterima serta diartikan oleh antena penerima. Ketika antenna di hubungkan ke rangkaian
listrik sebuah computer atau peralatan wireless, rangkaian listrik ini mengonversi data digital
ke sinyal wireless dan menyebarkan ke seluruh penjuru dalam jangkauan frekuensinya.
Penerima di ujung yang lain menerima sinyal-sinyal ini dan mengubahnya kembali ke data
digital. Jadi, pada transmisi tanpa kabel sinyal dari pemancar di bawa dalam bentuk
gelombang radio dan disebar ke udara untuk sampai ke penerima.
Perambatan gelombang (radio) tanpa kabel dapat berjalan melalui tiga jalur, yaitu
gelombang permukaan (ground waves), (sky waves), (space waves).
Gelombang langit merupakan gelombang dengan radio frekuensi antara 3-30 MHz. sinyal
dari pemancarkan berjalan lurus ke atmosfer dan ketika mengenai lapisan ionosfer, sinyal di
pantulkan untuk sampai ke penerima. Jarak lengkung mengikuti lengkungan permukaan bumi
yang di tempuh sinyal dari pemancar ke permukaan bumi disebut jarak langkah (skip
distance).Ketika bumi kembali ke atmosfer, selanjutnya proses di ulangi kembali. Proses
pemantulan dapat berulang beberapa kali sehingga dapat menghindar masalah segaris
pandang berkaitan dengan kelengkungan bumi. Jangkauan jarak tempuh umumnya ribuan
kilometer. Masalahnya juga meliputi penerimaan rangkap gelombang tanah dan gelombang
langit menyebabkan interferensi.

5. Fiber Optic Sensor

Page 4 of 11
Sensor serat optik telah diimplementasikan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk sensor
temperatur, tekanan, vibrasi, displacement, rotasi, atau sensor kimia. Kelebihan dari
sensor serat optik adalah sifatnya yang tahan terhadap interferensi medan magnet, sensitivitas
tinggi, kecepatan transfer data yang tinggi, ukuran yang kecil dan ringan serta tidak
mengkonduksikan listrik sehingga dapat ditempatkan pada area dengan tegangan listrik yang
tinggi, mudah dalam penggunaan serta konsumsi daya yang rendah (Lee, 2003). Other
advantages (rp-photonics):

 They consist of electrically insulating materials (no electric cables are required), which
 makes possible their use e.g. in high-voltage environments.
 They can be safely used in explosive environments, because there is no risk of electrical
 sparks, even in the case of defects.
 They are immune to electromagnetic interference (EMI), even to nearby lightning
 strikes, and do not themselves electrically disturb other devices.
 Their materials can be chemically passive, i.e., do not contaminate their surroundings
 and are not subject to corrosion.
 They have a very wide operating temperature range (much wider than is possible for
 many electronic devices).
 They have multiplexing capabilities: multiple sensors in a single fiber line can be
 interrogated with a single optical source (see below).

Gambar 4. Skematik Sensor Serat Optik

6. Jenis-jenis Sensor Serat Optik


1) Based On The Sensor Loccation
 Sensor Intrinsik
Sensor intrinsik merupakan prinsip sensor serat optik dimana proses sensing
terjadi pada bagian dalam serat optik. Sensor bergantung pada sifat optik serat
untuk mengubah perubahan lingkungan yang kemudian dibawa oleh cahaya yang
melewati serat. Sifat optik serat optik antara lain frekuensi, phase, polarisasi, dan
intensitas. Salah satu keuntungan pada serat optic intrinsic adalah distributed
sensing sepanjang serat optik tersebut.
Page 5 of 11
 Sensor Ekstrinsik.
Pada sensor ekstrinsik, prinsip sensor terjadi di bagian luar dari serat optik. Serat
optik akan membawa informasi dari sebuah modulator.

Gambar 6. Jenis Mekanisme Kerja Sensor Serat Optik;


(a) intrinsik, (b) ekstrinsik

2) Based On Operating Principles


 Intensity Based – Attenuation of Light

 Phase Based – Phase Difference Between Teo Light Waves

Page 6 of 11
 Polarization Bssed – Polarization State of Light Wave

Distributed - Backscattering
Raman— utilizes Raman anti-stokes signals to obtain temperature measurements.
Rayleigh—utilizes the Rayleigh backscatter as a function of length in an optical fiber.
Strain and temperature cause spectral shifts in Rayleigh backscattering which
can be identified by an interrogator.
Brillouin—sensitive to both strain and temperature, has the longest measurement
distance of the scattering technologies.

3) Based On Configuration
 Point Sensor
Hanya melakukan sensing pada titik tertentu.
 Multiplexed Sensor
Melakukan sensing pada beberapa titik.
 Distributed Sensor
Melakukan sensing secara terdistribusi sepanjang serat optik.

7. Komponen Serat Optik


Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini
adalah beberapa bagian kabel fiber optic:
1. Bagian Inti (Core)
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil
(diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan
membuat performa yang lebih baik dan stabil.

2. Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya
ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon,
dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga
berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus
kembali kepada core.

Page 7 of 11
3. Bagian Coating / Buffer
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan
coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi,
misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.

4. Bagian Strength Member & Outer Jacket


Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari
sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari
fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.

8. Prinsip Kerja Serat Optik


Prinsip kerja serat optik digambarkan dengan penjelasan sebagai berikut (Praja dkk, 2013):

1. Sinyal awal/source yang berbentuk sinyal listrik ini pada transmitter diubah oleh
tranducer electrooptic (Dioda/Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya.
2. Gelombang cahaya selanjutnya ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju
penerima/receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik.
3. Pada penerima/receiver sinyal optik ini diubah oleh tranducer Optoelektronik (Photo
Dioda) menjadi sinyal elektris kembali.

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver biasanya akan terjadi redaman
cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di
perangkatnya. Oleh karena itu jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan sebuah atau
beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah
mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

1. Kelebihan Fiber Optik


 Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik
 Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan
penguat sinyal

Page 8 of 11
 Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
 Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
 Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya
gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
 Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya
kebakaran akibat konsleting
 Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi
2. Kekurangan Fiber Optik
 Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
 Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
 Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan
kelancaran transmisi cahaya

9. Rugi-Rugi Serat Optik

1. Absorption Loss

Rugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas
(terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat
berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar
yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan
menyebabkan daya berkurang.

Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam
dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat
menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik
pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya
ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil.

2. Rayleigh Scattering Loss

Peristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam
serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya
tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat
dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya.

B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi

1. Rugi-rugi karena pelengkungan

Page 9 of 11
Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana
sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan
sempurna tapi dibiaskan.

Gambar Rugi-rugi karena pelengkungan

Untuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature


dibuat besar.

Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari
sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan
secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding.
Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :

Gambar Numerical Aperture

dimana :

NA = Numerical Aperture

θ = sudut cahaya yang masuk dalam serat optik

n1 = indeks bias core

n2 = indeks bias cladding

2. Microbending Loss

Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde
mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.

Page 10 of 11
Rugi-rugi karena microbending

3. Splicing Loss

Rugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini
terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi
tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat
dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat
menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:

 Sambungan kedua serat optik membentuk sudut


 Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya
 Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung

Untuk mengukur besarnya rugi-rugi karena sambungan digunakan rumus :

L (dB) = 10 Log (P out/ P in)

dimana :

P out = daya sesudah sambungan

P in = daya sebelum sambungan

4. Rugi-rugi Coupling

Rugi–rugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber
cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh
sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan
dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :

dimana :

Ps = daya yang dipanncarkan oleh sumber cahaya

Pt = daya yang dimasukkan ke dalam serat optik

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai