Anda di halaman 1dari 18

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Keperawatan Utama : Perilaku kekerasaan

Pertemuan ke : I ( satu )

Kondisi Klien :

1. Klien tampak marah – marah


2. Mata merah, melotot dan pandangan tajam
3. Wajah memerah dan tegang
4. Bicara dengan nada tinggi dan kasar
5. Mengumpat dengan kata-kata kotor
6. Afek labil

Tujuan perawatan khusus

1. Klien mampu mengungkapkan penyebab marah


2. Klien mampu menyebutkan tanda-tanda marah
3. Klien mampu menyebutkan perilaku marah yang biasa dilakukan
4. Klien mampu menyebutkan akibat marah
5. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik I

Rencana Tindakan Perawatan :

1. BHSP
2. Identifikasi penyebab marah
3. Identifikasi tanda-tanda marah
4. Identifikasi perilaku marah yang biasa dilakukan
5. Diskusikan akibat marah
6. Ajarkan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik I
7. Buatkan jadual latihan mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik I

8. Fase orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan). Perkenalkan nama saya perawat Fifi
Nuryani. Saya biasa dipanggil Fifi. Saya perawat di Ruang ini yang merawat Bapak
selama di sini. Kalo Bapak membutuhkan bantuan, Bapak dapat menghubungi saya.
Siapa nama Bapak. ? Biasa dipanggil..?
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Pak Amat hari ini. Kenapa Pak Amat dibawa ke rumah sakit ini ?
Bapak pernah kalo marah-marah sampai memukul orang atau merusak barang ?
Ooh..begitu ya Pak. Jadi Bapak kalo marah suka merusak barang-barang di rumah ya.?
c. Kontrak
 Topik :
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang marah-marah yang Pak Amat
lakukan ?
 Waktu
Mau berapa menit ?
 Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?
9. Fase kerja
Pak Amat, coba sekarang ceritakan apa saja yang menyebabkan Pak Amat marah. Karena
istri Pak Amat menuduh Pak Amat malas. Terus apa pernah merusak barang ? Apa yang
menyebabkan pak Amat marah seperti itu ?
Kalo marah apa sih yang pak Amat rasakan ? Apa tanganya jadi mengepal ? Apa rahangnya
mengatup ? Kalo nada suaranya, bagaimana ? apa menjadi lebih keras ? Apa kata-katanya
juga kotor ?
Nah.. kalo sedang marah yang sering dilakukan apa pak ? Memukul pernah ? siapa pak yang
dipukul ? merusak barang-barang rumah pernah ? apa saja pak yang dirusak ?
Sekarang kalo pura-puranya saya sebagai istri Pak Amat, coba praktekan pada waktu pak
Amat marah pada istrinya..!
Menurut pak Amat,kalo istri dipukul, barang dirusak, menguntungkan apa merugikan ? Apa
kerugiana pak ? Kalo istri menuntut atau orang yang dipukul menuntut bisa dihukum,khan ?
Marah-marah seperti menurut agama yang dianut pak Amat boleh tidak ? Bagus ! Pak Amat
tahu khan ?
Saya juga setuju pak, kalo marah-marah seperti itu merugikan kita sendiri. Pak
Amat..perasaan marah itu wajar, tetapi kalau marahnya sampai merusak orang lain dan
barang-barang itu merugikan. Bagaimana kalau saya ajarkan cara mengungkapkan marah
secara sehat ? Mau ? Baiklah.
Begini caranya, kalo pak Amat marahnya sambil berdiri coba duduk kemudian duduk rileks
kemudian tarik nafas panjang, tahan sebentar kemudian keluarkan melalui mulut. ( perawat
mendemonstrasikan ) Sekarang coba pak Amat lakukan ! Sekali lagi coba ! Bagus ! Lakukan
beberapa kali sampai rasa marahnya menurun ya pak Amat ?

10. Fase Terminasi


a. Evaluasi
Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan pak Amat setelah kita berbincang-bincang ? Pak masih ingat apa
saja yang menyebabkan pak Amat marah-marah.? Tanda-tandanya kalau sedang marah
bagaimana pak ? Apa saja tadi yang biasa dilakukan kalau sedang marah ? Kerugianya
kalau marah-marah seperti itu apa Pak ?
b. Evaluasi obyektif
Coba pak Amat lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang sehat ? Bagus !
c. Rencana Tindak Lanjut
“Nah.. Pak Amat khan sudah bisa mengungangkapkan marah secara sehat. Sekarang kita
masukan dalam jadual harian ya..? Pak Amat mau latihan berapa kali sehari..? Bagimana
kalo 2 kali saja dulu. Baiklah berarti besok Pak Amat latihan jam 6 pagi dan jam 8 malam
ya..? Nanti kalo jam-jam itu Pak Amat latihan Pak Amat tinggal memberi tanda
chentang. Besok saya akan lihat ya..?”

d. Kontrak
1. Topik
“Kalo besok Pak Amat sudah latihan cara mengungkapkan marah yang sehat cara
pertama, Saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang ke dua
yaitu memukul bantal Bagaimana Pak Amat mau..?”
2. Tempat
“Mau dimana kita bercakap-cakap Pak Amat..?? Oh di teras..baiklah”
3. Waktu
“Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa menit Pak Amat..?”
“Baiklah sekarang Pak Amat bisa nonton TV dulu. Jangan lupa besok latihan ya..??”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Keperawatan Utama : Perilaku kekerasaan

Pertemuan ke : II ( dua )

Kondisi Klien :

1. Klien tampak masih suka marah – marah


2. Wajah memerah dan tegang
3. Bicara dengan kadang nada tinggi dan kasar
4. Kadang-kadang sering mengumpat dengan kata-kata kotor
5. Afek labil
6. Klien sudah mampu menyebutkan tand-tanda marah
7. Klien sudah mampu menyebutkan perilaku marah yang biasa dilakukan
8. Klien sudah mampu menyebutkan akibat marah
9. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik I

Tujuan perawatan khusus

1. Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik II

Rencana Tindakan Perawatan


1. BHSP
2. Validasi perilku marah yang dilakukan
3. Validasi laihan mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik I
4. Ajarkan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan pukul bantal
5. Buatkan jadual latihan mengungkapkan marah yang sehat dengan pukul bantal
I. Fase orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) pak Amat. Masih ingat dengan saya ? oh
lupa ya.. Perkenalkan lagi deh.. nama saya Fifi Nuryani. Saya biasa dipanggil Fifi. Saya
perawat di Ruang ini yang merawat Pak Amat selama di sini. Kalo Pak Amat
membutuhkan bantuan, Bapak dapat menghubungi saya.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Pak Amat hari ini. Pak Amat kemarin sudah saya ajari cara
mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan cara menarik nafas panjang ya.
Sudah latihan kemarin ? Coba lihat jadual kemarin..ya bagus. Coba praktekan cara yang
saya ajarkan kemarin ?
c. Kontrak
 Topik :
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengungkapkan marah dengan fisik II ?
 Waktu
Paka Amat mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
 Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?

II. Fase kerja


Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang kedua adalah dengan memukul
bantal. Kalo Pak Amat ingin marah coba cari bantal kemudian kita pukul bantal tersebut
seperti ini. ( perawat mendemontrasikan cara memukul bantal )
Sekarang coba pak Amat lakukan ! Sekali lagi… coba ! Bagus ! Lakukan beberapa kali
sampai rasa marahnya menurun ya pak Amat ?
Kalo kebetulan tidak ada bantal, pak Amat bisa memukul kasur, menendang bola atau
memukul pohon pisang atau bisa saja lari. Yang penting barang-barang tersebut tidak
menimbulkan kerugian bagi diri sendiri, orang lain atau lingkungan sekitar..

III. Fase Terminasi


a. Evaluasi
Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan pak Amat setelah kta berbincang-bincang ?
b. Evaluasi obyektif
Coba pak Amat lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang kedua ?
Bagus !
c. Rencana Tindak Lanjut
“Nah.. Pak Amat khan sudah bisa mengungangkapkan marah secara sehat dengan 2 cara.
Sekarang kita masukan dalam jadual harian ya..? Pak Amat mau latihan berapa kali
sehari..? Bagimana kalo 2 kali saja dulu. Baiklah berarti besok Pak Amat latihan jam 7
pagi dan jam 7 malam ya..? Nanti kalo jam-jam itu Pak Amat latihan Pak Amat tinggal
memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga tetap latihan ya. Besok saya akan lihat
ya..?”

d. Kontrak
Topik
“Kalo besok Pak Amat sudah latihan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara
III , Saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang ke tiga yaitu secara
verbal Bagaimana Pak Amat mau..?”

Tempat

“Mau dimana kita bercakap-cakap Pak Amat..?? Oh di teras..baiklah”

Waktu

“Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa menit Pak Amat..?”

“Baiklah sekarang Pak Amat bisa nonton TV dulu. Jangan lupa besok latihan ya..??”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Keperawatan Utama : Perilaku kekerasaan

Pertemuan ke : III ( tiga )

Kondisi Klien :

1. Klien kadang-kadang masih marah – marah


2. Wajah relative lebih cerah
3. Bicara kadang masih dengan nada tinggi dan kasar
4. Kadang-kadang klien mengumpat dengan kata-kata kotor
5. Afek lebih stabil
6. Klien sudah mampu menyebutkan tand-tanda marah
7. Klien sudah mampu menyebutkan perilaku marah yang biasa dilakukan
8. Klien sudah mampu menyebutkan akibat marah
9. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik I
10. Klien sudah mampu mempraktekan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara
fisik II ( pukul bantal )

Tujuan perawatan khusus

Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara Sosial (asertif)

Rencana Tindakan Perawatan

1. BHSP
2. Validasi perilku marah yang dilakukan
3. Validasi laihan mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik II ( pukul bantal )
4. Ajarkan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara sosial
5. Buatkan jadual latihan mengungkapkan marah yang sehat dengan cara social

I. Fase orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) pak Amat. Masih ingat dengan saya ? ya
betul..saya Fifi. Sekali lagi…Kalo Pak Amat membutuhkan bantuan, Bapak dapat
menghubungi saya.
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Pak Amat hari ini. Pak Amat kemarin sudah saya ajari cara
mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan cara menarik nafas panjang ya dan
memukul bantal khan ? Sudah latihan kemarin ? Coba lihat jadual kemarin..ya bagus.
Coba praktekan cara yang saya ajarkan kemarin ?
a. Kontrak
 Topik :
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengungkapkan marah dengan cara social atau berbicara dengan baik-baik ya ?
 Waktu
Paka Amat mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
 Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?

c. Fase kerja
Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang ketiga adalah dengan cara berbicara
dengan baik-baik. Nah Sekarang coba pak Amat menyampaikan kepada orang yang
membuat pak Amat marah dengan baik-baik. Caranya ada 3 ( tiga ) yaitu :
1. Meminta dengan cara yang baik tanpa dengan marah, nada yang rendah dan tidak kasar.
Kemarin khan Pak Amat mengatakan salah satu penyebab marahnya adalah Pak Amat
meminta uang ! Nah kalo ingin meminta uang coba katakana baik-baik “Bu saya minta
uang untuk beli rokok “ Coba pak Amat tirukan . Bagus . Sekali lagi… coba !
2. Menolak dengan baik ., jika ada yang menyuruh dan Pak Amat tidak ingin melakukanya
coba katakana “ Maaf saya tidak bisa melakukanya karena saya sedang ada kerjaan.
Coba pak Amat praktekan . Bagus.
3. Mengungkapkan perasaan kesal. Jika ada yang perlakuan orang lain yang membuat kesal
Pak Amat bisa mengatakan “ Bu Ibu jangan bisa seperti itu. Saya jadi ingin marah kalo
Ibu mengatakan begitu. Coba praktekan pak

d. Fase Terminasi
e. Evaluasi
Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan pak Amat setelah kta berbincang-bincang ?
f. Evaluasi obyektif
Coba pak Amat lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang ketiga ?
Bagus !
g. Rencana Tindak Lanjut
“Nah.. Pak Amat khan sudah bisa mengungangkapkan marah secara sehat dengan 3 cara.
Sekarang kita masukan dalam jadual harian ya..? Pak Amat mau latihan berapa kali
sehari..? Bagimana kalo 2 kali saja dulu. Baiklah berarti besok Pak Amat latihan jam 10
pagi dan jam 16 malam ya..? Nanti kalo jam-jam itu Pak Amat latihan Pak Amat tinggal
memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga tetap latihan ya. Besok saya akan lihat
ya..?”

h. Kontrak
Topik
“Kalo besok Pak Amat sudah latihan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara
4 , Saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang ke tiga yaitu secara
spiritual Bagaimana Pak Amat mau..?”

Tempat

“Mau dimana kita bercakap-cakap Pak Amat..?? Oh di teras..baiklah”

Waktu

“Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa menit Pak Amat..?”

“Baiklah sekarang Pak Amat bisa ke kamar dulu ya. Jangan lupa besok latihan ya..??”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Keperawatan Utama : Perilaku kekerasaan

Pertemuan ke : IV ( empat )

Kondisi Klien :

1. Klien tampak masih kadang-kadang marah


2. Wajah relative lebih cerah dan rileks
3. Bicara dengan kadang-kadang masih nada tinggi
4. Kadang-kadang masih mengumpat dengan kata-kata kotor
5. Afek sesuai
6. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik I
7. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik II
8. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara mengungkapkan marah secara sehat dengan
sosial

Tujuan perawatan khusus

Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara spiritual
Rencana Tindakan Perawatan

1. BHSP
2. Validasi perilku marah yang dilakukan
3. Validasi laihan mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik I,II dan sosial
4. Ajarkan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara spiritual
5. Buatkan jadual latihan mengungkapkan marah yang sehat dengan spiritual
i. Fase orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) pak Amat. Masih ingat dengan saya ?
Ok Bagus sekarang sudah tidak lupa lagi ya.

b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Pak Amat hari ini. Pak Amat kemarin sudah saya ajari cara
mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan cara menarik nafas panjang dan
memukul bantal ya. Sudah latihan kemarin ? Coba lihat jadual kemarin..ya bagus. Coba
praktekan cara mengungkapkan marah dengan menarik nafas panjang. Kalau cara yang
kedua ? Bagus. Hebat ya pak Amat.
c. Kontrak
 Topik :
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengungkapkan marah dengan cara yang keempat ?
 Waktu
Paka Aamat mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
 Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?

e. Fase kerja
Baiklah. Cara mengungkapkan marah yang sehat yang keempat adalah dengan cara spiritual.
Boleh tahu pak Amat beragama apa ? Oh ya… Islam ya !. Menurut pak Amat kalo
mengungkapkan marah sesuai dengan agama Islam bagaimana pak ? Oh ya..kalo belum tahu
juga tidak apa-apa. Begini pak, coba kalo pak Amat rasanya ingin marah pak Amat membaca
istighfar ? Bisa pak ? Ya betul astagfirullohal’adim. coba uangi sekali lagi. Pak Amat bisa
membaca ayat kursi ? coba ! Bagus. Itu juga bacaan yang bagus. Atau cara lain pak Amat
bisa juga berwudlu. Bisa berwudlu khan..? Bagus ! Pak Amat bisa memilih salah satu atau
semuanya bisa dilakukan.

f. Fase Terminasi
i. Evaluasi
Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan pak Amat setelah kta berbincang-bincang ?
j. Evaluasi obyektif
Coba pak Amat lakukan lagi cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang keempat ?
Bagus !
k. Rencana Tindak Lanjut
“Nah.. Pak Amat khan sudah bisa mengungangkapkan marah secara sehat dengan 2 cara.
Sekarang kita masukan dalam jadual harian ya..? Pak Amat mau latihan berapa kali
sehari..? Bagimana kalo 2 kali saja dulu. Baiklah berarti besok Pak Amat latihan jam
sehabis sholat subuh dan sholat magrib ya.? Nanti kalo jam-jam itu Pak Amat latihan Pak
Amat tinggal memberi tanda chentang. Yang cara pertama juga tetap latihan ya. Besok
saya akan lihat ya..?”Berarti pak amat punya 4 latihan cara mengungkapkan marah yang
sehat ya..

l. Kontrak
Topik
“Kalo besok Pak Amat sudah latihan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara
kelima , Saya akan ajari cara mengungkapkan marah yang sehat cara yang ke lima
ya..yaitu dengan cara minum obat Bagaimana Pak Amat mau..?”

Tempat

“Mau dimana kita bercakap-cakap Pak Amat..?? Oh di teras..baiklah”

Waktu

“Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa menit Pak Amat..?”

“Baiklah sekarang Pak Amat bisa nonton TV dulu. Jangan lupa besok latihan ya..??”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN PERAWATAN

Masalah Keperawatan Utama : Perilaku kekerasaan

Pertemuan ke : V( empat )

Kondisi Klien :

1. Klien relatif tenang


2. Wajah cerah
3. Bicara kadang masih muncul nada tinggi dan kasar
4. Afek stabil
5. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik I
6. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara fisik II
7. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara sosial
8. Klien sudah mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara spiritual

Tujuan perawatan khusus

Klien mampu mendemontrasikan cara marah yang sehat dengan cara minum obat

Rencana Tindakan Perawatan

1. BHSP
2. Validasi perilku marah yang dilakukan
3. Validasi laihan mengungkapkan marah yang sehat dengan fisik I,II, social dan spiritual
4. Ajarkan cara mengungkapkan marah yang sehat dengan cara minum obat
5. Buatkan jadual latihan mengungkapkan marah yang sehat dengan minum obat
1. Fase orientasi
a. Salam therapeutik
Selamat pagi..(sambil mengajak berjabat tangan) pak Amat. Masih ingat dengan saya ?
Ok Bagus
b. Evaluasi
Bagaimana perasaan Pak Amat hari ini. Pak Amat kemarin sudah saya ajari cara
mengungkapkan cara mengungkapkan marah dengan 4 cara khan ? Ingat..apa saja ?
Menarik nafas panjang, memukul bantal terus…bicara baik-baik, membaca istighfar.
Bagus,. Sudah latihan kemarin ? Coba praktekan cara mengungkapkan marah dengan
menarik nafas panjang. Kalau cara yang kedua ?cara yang ketiga ? kalo yang sesuai
dengan agama Pak Amat ? Bagus. Hebat ya pak Amat.
d. Kontrak
 Topik :
Sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang cara
mengungkapkan marah dengan cara yang kelima atau minum obat ?
 Waktu
Paka Aamat mau berapa menit ? Bagaimana kalau 10 menit
 Tempat
Mau dimana kita berbincang-bincang ?

2. Fase kerja
Pak Amat sudah dapat obat dari dokter ? Tadi pagi sudah minum obat ? Berapa macam obat
yang pak Amat minum ? Masih ingat warnanya apa saja ? Baiklah.
Obat pak Amat itu ada tiga macam. Yang warnanya oranye ( sambil menunjukkan obatnya )
namanya CPZ. Obat ini gunanya agar pikiran pak Amat tenang, tidak bingung. Yang ini .,
yang berwarna merah jambu namanya HLP. Gunanya agar pikiran pak Amat teratur dan rasa
marah pak amat dapat berkurang sedangkan Yang putih namanya THP ini namanya THP..
Gunanya agar pak Amat merasa rileks dan tidak tegang. Semua obat ini diminum 3 kali
sehari ya..pak, yaitu jam 7 pagi setelah makan pagi, jam 1 setelah makan siang dan jam 7
malam setelah makan malam.
Kalo nanti setelah minum obat ini mulut pak Amat terasa kering pak Amat bisa menghisap –
hisap es batu ya pak.
Kalo Pak Amat merasa matanya berkunang-kunang pak Amat sebaiknya beristirahat dulu
jang melakukan aktivitas dulu.
Nanti kalo pak Amat sudah pulang, kalo minum obat mesthi lihat dulu tulisan ini ( sambil
menunjuk label obat ) ya pak.Dilihat apakah benar nama pak Amat, tertulis disitu, berapa
kali pak amat harus minum obat jam berapa obat tersebut harus diminum. Dan jangan lupa
lihat apakah nama obatnya benar atau tidak.
Nah selama di rumah sakit ini coba kalo pas jam minum obat minta ya sama suter yang jaga
kemudian periksa apakah obatnya benar.
Oh ya kalo minum obat ini jangan menghentikan sendiri tanpa konsultasi dengan dokter ya
pak..karena jika berhenti nati pak Amat bisa kambuh lagi.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan pak Amat setelah kta berbincang-bincang ?
b. Evaluasi obyektif
Coba pak Amat sebutkan obat apa saja yang pak Amat minum ? Berapa kali
minumnya ? Jam berapa saja ? Bagaimana cara minum obat yang benar ? Bagus !
c. Rencana Tindak Lanjut
“Nah.. Pak Amat khan sudah bisa mengungangkapkan marah secara sehat dengan 5 cara.
Sekarang kita masukan kegiatan minum obatnya kedalam jadual harian ya..?? Nanti kalo
jam-jam itu Pak Amat minum obat Pak Amat tinggal memberi tanda chentang.

e. Kontrak
Topik
“Besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauhmana pak Amat melaksanakan kegiatan dan
sejauh mana Pak Amat dapat mencegah marah ya.. Bagaimana Pak Amat mau..?”

Tempat

“Mau dimana kita bercakap-cakap Pak Amat..?? Oh di teras..baiklah”

Waktu

“Jam berapa kita besok akan bercakap-cakap..? Mau berapa menit Pak Amat..?”

Sampai jumpa besok ya..!

KRITIKAL POINT

STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN

NO KEGIATAN
1 Pra Interaksi
a. Duduk berhadapan tanpa penghalang
b. Jarak duduk
c. Sikap duduk
d. Rileks dan serius
2 SP I
a. Mengucapkan salam
b. Berjabat tangan
c. Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
d. Menjelaskan maksud dan tujuan interaksi
e. Menanyakan nama dan nama panggilan
f. Menanyakan perasaan klien saat ini
g. Memvalidasi masalah keperawatan
h. Membuat kontrak waktu, tempat dan topic
i. Mengidentifikasi penyebab marah
j. Mengidentifikasi tand-tanda marah
k. Mengidentifikasi perilaku marah yang bisa dilakukan
l. Mendiskusikan akibat marah ( social, hokum.dll )
m. Memberi contoh cara mengontrol marah dengan fisik I
n. Meminta klien mempraktekan cara mengontrol marah dengan fisik
I
o. Memberi reward
p. Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang
q. Meminta klien mempraktekan sekali lagi cara mengontrol marah
dengan fisik I
r. Membuat jadual latihan
s. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
3 SP II
a. Mengucapkan salam
b. Mengingatkan nama
c. Menanyakan perasaan klien
d. Memvalidasi masalah kepeawatan dan latihan pertemuan
sebelumnya
e. Membuat kontrak
f. Mengajarkan dan member contoh cara mengontrol marah dengan
cara fisik II
g. Meminta klien mempraktekan cara mengontrol marah dengan fisik
I
h. Memberi reward
i. Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang
j. Meminta klien mempraktekan sekali lagi cara mengontrol marah
dengan fisik II
k. Membuat jadual latihan
l. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya

4 SP 3
a. Mengucapkan salam
b. Mengingatkan nama
c. Menanyakan perasaan klien
d. Memvalidasi masalah kepeawatan dan latihan pertemuan
sebelumnya
e. Membuat kontrak
f. Mengajarkan dan member contoh cara mengontrol marah dengan
cara sosial
g. Meminta klien mempraktekan cara mengontrol marah dengan
soaial
h. Memberi reward
i. Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang
j. Meminta klien mempraktekan sekali lagi cara mengontrol marah
dengan cara sosial
k. Membuat jadual latihan
l. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
5 SP 4
a. Mengucapkan salam
b. Mengingatkan nama
c. Menanyakan perasaan klien
d. Memvalidasi masalah kepeawatan dan latihan pertemuan
sebelumnya
e. Membuat kontrak
f. Mengajarkan dan member contoh cara mengontrol marah dengan
cara spiritualI
g. Meminta klien mempraktekan cara mengontrol marah dengan
spiritual
h. Memberi reward
i. Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang
j. Meminta klien mempraktekan sekali lagi cara mengontrol marah
dengan spiritual
k. Membuat jadual latihan
l. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
6 SP 5
a. Mengucapkan salam
b. Mengingatkan nama
c. Menanyakan perasaan klien
d. Memvalidasi masalah kepeawatan dan latihan pertemuan
sebelumnya
e. Membuat kontrak
f. Mengajarkan dan member contoh cara mengontrol marah dengan
cara minum obat
g. Meminta klien mempraktekan cara mengontrol marah dengan
minum obat
h. Memberi reward
i. Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang
j. Meminta klien mempraktekan sekali lagi cara mengontrol marah
dengan minum obat
k. Membuat jadual latihan
l. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
7 Tekhnik komunikasi
8 Bahasa yang digunakan dimengerti oleh klien
SOAL PRE TEST

SP PERILAKU KEKERASAAN

Tn. A datang ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Semarang. Ia di bawa
ke RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang karena di rumah suka marah – marah tanpa
sebab. Ia juga sering memukul ibunya kalo meminta sesuatu tidak dituruti. Selain itu Tn A
juga sering membanting piring dan merusak perabot rumah tangga yang lain. Pada saat
pengkajian Tn A mengatakan kalo Ia sering marah-marah karena Ia jengkel karena tidak
diperhatikan, kalo meminta uang tidak pernah dituruti.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat

1. Tujuan perawatan klien perilaku kekerasaan adalah…


a. Klien tidak marah lagi
b. Klien tidak memukul orang lain
c. Klien memendam perasaan marahnya
d. Klien dapat mengungkapkan rasa marahnya secara sehat
e. Mencegah akibat perilaau marahnya agar tidak merugikan dirinya sendiri
2. Pada SP 1 klien diajarkan cara mengontrol marah dengan cara
a. Berdoa
b. Menarik nafas panjang
c. Memukul bantal
d. Memendam rasa marahnya
e. Mengalihkan marah dengan kegiatan positif
3. Pada SP 2 klien diajarkan cara mengontrol marah dengan cara
a. Berdoa
b. Menarik nafas panjang
c. Memukul bantal
d. Memendam rasa marahnya
e. Mengalihkan marah dengan kegiatan positif
4. Pada SP 4 klien diajarkan cara mengontrol marah dengan cara
a. Berdoa
b. Menarik nafas panjang
c. Memukul bantal
d. Memendam rasa marahnya
e. Mengalihkan marah dengan kegiatan positif

5. Yang tidak termasuk 5 benar prinsip minum obat adalah…


a. Benar namanya
b. Benar dosisnya
c. Benar nama obatnya
d. Benar cara minumnya
e. Benar dokter pemberi resep

Anda mungkin juga menyukai