Anda di halaman 1dari 42

Pencemaran Air

Apa Itu Pencemaran Air?


Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 32/2009.

Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,


pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, ayat 2).
Pencemaran Air

Pencemaran Air dapat melalui :


- Atmosfer.
- Tanah.
- Limpasan (run off).
- Limbah (domestik, industri).

Berdasarkan dari kejadian, terbentuknya pencemar terdiri


dari:
• Pencemar Primer (yg diemisikan langsung oleh sumber)
• Pencemar Sekunder (yg terbentuk krn reaksi di udara
antara berbagai zat)
Bahan Pencemar (Polutan)
a. Polutan tak Toksik (bahan-bahan
alami (tersuspensi dan nutrien)
b. Polutan Toksik :
(1) Logam Berat : Pb, Ni, Zn, Cu, Hg
(No Atom > 20)
(2) Senyawa Organik
- Pestisida Organoklorin
- Herbisida, dll
(3) Gas (Khlorin dan Amonia)
(4) Anion (Sianida, Fluorida, Sulfida & Sulfat )
(5) Asam dan Alkali
Indikator Pencemaran Air
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi :

• Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan


tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya
perubahan warna, bau dan rasa.

• Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan


zat kimia yang terlarut, perubahan pH.

• Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan


mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.
Indikator yang umum diketahui pada
pemeriksaan pencemaran air adalah
pH atau konsentrasi ion hydrogen,
oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO),
kebutuhan oksigen biokimia
(Biochemiycal Oxygen Demand, BOD)
kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical
Oxygen Demand, COD).
JENIS DAN SUMBER PENCEMARAN AIR
1. Limbah yang memerlukan O2
Berasal dari domestik, pupuk kotoran hewan, limbah industri
Sumber :
 Aliran kotoran alamiah dari tanah
 Limbah rumah tangga
 Pembusukan tumbuhan
 Limbah industri (kilang minyak, pabrik kertas, prosesing
makanan)
2. Agen penyebab penyakit
Contoh : Bakteri dan virus
Sumber : Rumah tangga, rumah sakit, kotoran kebun binatang.
3. Bahan kimia anorganik dan mineral, beberapa kelompok :
a. Asam
Sumber : Tambang (terutama batu bara), limbah industri.
b. Garam – garam
Sumber = Kotoran alamiah dari tanah, irigasi, tambang,
limbah industri, lapangan minyak
c. Logam beracun (Hg, Pb, Cd, Cr)
Sumber : limbah industri, bahan bakar minyak (premium,
premix), peleburan timbal, pestisida, fungisida
4. Bahan kimia organik:
a. Pestisida dan herbisida
Sumber : Pertanian, kehutanan, pemberantasan
nyamuk
b. Plastik
Sumber : Perumahan dan industri
c. Deterjen (Fosfat)
Sumber : Perumahan, industri, hotel, rumah sakit
d. Senyawa Cl
Sumber : desinfeksi dengan Cl2, industri kertas
(bleaching)
5. Hara (Terutama nitrat dan fosfat)
Sumber : aliran dari lahan pertanian, penambangan,
domestik, industri, industri pemrosesan makanan.
6. Sedimen (Tanah, lumpur, pasir, bahan padat dari erosi)
Sumber : Erosi alamiah, limbah pertanian, tambang,
kegiatan konstruksi, kehutanan.

7. Bahan Radioaktif :
Sumber : alamiah (tanah, karang), penambnagan uranium,
pembangkit tenaga nuklir, percobaan senjata nuklir.

8. Panas
Sumber : air pendingin pabrik
JENIS ZAT YANG MENURUNKAN
KUALITAS AIR/KELUAR DARI BAKUMUTU
Domestik, pupuk
Limbah
kotoran hewan, limbah
Perlu Oksigen
industri.
Bakteri dan virus:
Agen Penyebab Rumahtangga, R. Sakit
Penyakit Kotoran kbn binatang.
.Asam:tambang & industri
Garam:irigasi, tambang,
Bahan Anorganik limbah industri, lapangan
dan Mineral minyak
Logam berat:industri, BBM,
pestisida, fungisida

Bahan Organik Pestisida, herbisida,


plastik, detergen, seny Cl
pertanian, penambangan,
Hara (N&P) domestik, industri, industri
pemrosesan makanan

Erosi alamiah, limbah


pertanian, tambang,
Sedimen kegiatan konstruksi,
kehutanan.

Alamiah (tanah, karang),


penambangan uranium,
Bahan radioaktif pembangkit tenaga
nuklir, percobaan senjata
nuklir

Air pendingin
Panas
Dampak Pencemaran Air
A. Dampak Terhadap Kehidupan Biota Air
Banyaknya zat pencemar pada air limbah
akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen
Terlarut dalam air tersebut sehingga akan
mengakibatkan kehidupan dalam air yang
membutuhkan oksigen terganggu serta
mengurangi perkembangannya. Selain itu
kematian dapat pula disebabkan adanya zat
beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada
tanaman dan tumbuhan air.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses


penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan
air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari
industri juga akan membawa dampak bagi
kematian organisme, apabila air limbah tidak
didinginkan dahulu.
Dampak Pencemaran Air
B. Dampak Terhadap Kualitas Air Tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu
survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan
terjadinya pencemaran tersebut.

C. Dampak Terhadap Kesehatan


Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
 air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
 air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
 jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
dapat membersihkan diri
 air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases,


atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat
di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba
penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang
dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.
Dampak Pencemaran Air
D. Dampak Terhadap Estetika Lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang


dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya
ditandai dengan bau yang menyengat disamping
tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak
juga dapat mengurangi estetika. Selain bau,
limbah tersebut juga menyebabkan tempat
sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah
detergen atau sabun akan menyebabkan
penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun
dapat mengurangi estetika.
Penanggulangan Pencemaran Air
Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di
Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan
Pengendalian Pencemaran Air.

Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah


dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui
Program Kali Bersih (PROKASIH). Program ini
merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair
khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala
menengah dan besar, serta dilakukan secara bertahap
untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-
sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata
pemukiman di bantaran sungai dengan melibatkan
masyarakat setempat.
Penanggulangan Pencemaran Air
Usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu:

1. Penanggulangan secara non-teknis


yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran
lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan
teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.
Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang
akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL,
pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan
perilaku disiplin.
Penanggulangan Pencemaran Air
Usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu:
2. Penanggulangan secara teknis
bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan
buangannya, misalnya dengan mengubah proses,
mengelola limbah atau menambah alat bantu yang
dapat mengurangi pencemaran.
Diterapkan dgn menggunakan Teknologi yg tepat guna
untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air
bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan
dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi
beracun dari air yang tercemar. Bila kita ingin benar-benar
hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan
hukumnya harus dilaksanakan pula.

Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan


bijaksana.
Mencegah Pencemaran Air
Cara mencegah pencemaran air yaitu:
Tidak membuang sampah organik maupun an organik ke air.
Memakai pupuk dan insektisida tepat guna dan tepat dosis
Memakai deterjen yang ramah lingkungan
Tidak membuang limbah industri atau rumah tangga
langsung ke air, melainkan dibuat dulu bak – bak
penampungan.
Tidak memakai racun atau listrik untuk menangkap ikan.
Pengolahan Limbah Batik dengan Proses Kimia
dan Adsorpsi Karbon Aktif
 Pengolahan limbah yang dipilih dengan proses kimia dan fisik,
karena tujuan utama dari pengolahan limbah batik adalah
penghilangan warna dari limbah batik.
 Dari percobaan didapat dosis optimum koagulan FeSO4= 300
mg/1 dan Ca(OH)2=200 mg/l.
 Untuk pengolahan limbah yang paling tepat, dilakukan
rangkaian percobaan pengolahan limbah : Koagulasi/flokulasi-
sedimentasi, Koagulasi-flokulasi, koagulasi/flokulasi
sedimentasi-adsorpsi. Dari rangkaian percobaan tersebut,
didapat hasil yang paling optimum adalah proses
koagulasi/flokulasi-sedimentasi-adsorpsi.
Pengolahan Limbah Batik dengan Proses Kimia
dan Adsorpsi Karbon Aktif
 Untuk jenis adsorben yang paling bagus, dilakukan percobaan
terhadap jenis karbon aktif tempurung kelapa, karbon aktif
sekam padi, karbon aktif batu bara lokal dan karbon aktif
batu bara impor.
 Dalam percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap
perubahan waktu kontak dan konsentrasi dari karbon yang
digunakan.
 Pengurangan warna yang paling besar dicapai menggunakan
karbon aktif sekam padi yaitu sebesar 95,16%, sedangkan
dengan tempurung kelapa hanya sebesar 75,81%.
Pencemaran
Tanah
Apa Pencemaran Tanah Itu?
 Pencemaran tanah
adalah keadaan di
mana bahan kimia
(buatan manusia)
masuk dan
merubah
lingkungan tanah
alami
Soil contamination
Penyebabnya :
 kebocoran limbah cair,
bahan kimia industri,
fasilitas komersial;
 penggunaan pestisida;
masuknya air ke
permukaan tanah tercemar;
 kecelakaan kendaraaan;
 limbah dari tempat
penimbunan sampah serta
limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi
syarat (ilegal dumping).
Tanah di NAD Pasca Tsunami
Pasca tsunami
tingkat salinitas
tanah di daerah yg
terkena tsunami
meningkat tinggi.
Akibat Pencemaran Tanah
Pada kesehatan,
 pencemaran tanah dapat
mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan.
Pada Ekosistem
 terganggunya rantai makanan
 Penurunan fungsi tanaman
kaitannya dengan erosi tanah.
Pengendalian Pencemaran Tanah
Pengendalian pencemaran tanah adalah upaya
pencegahan dan/atau penanggulangan
pencemaran tanah serta pemulihan kualitas
mutu tanah.
Upaya Pengendalian Pencemaran Tanah adalah:
1. Remediasi
 Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar.
 Remediasi tanah:
in-situ (on site); ex-situ (off site)
 Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi) dan bioremediasi.

 Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang


tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Upaya Pengendalian Pencemaran Tanah
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan
pencemaran tanah
dengan menggunakan
mikroorganisme
(jamur, bakteri).
Upaya Pengendalian Pencemaran Tanah

3. Fitoremediasi teknologi pembersihan,


penghilangan atau pengurangan polutan
berbahaya, seperti logam berat, pestisida,
dan senyawa organik beracun dalam tanah
atau air dengan menggunakan bantuan
tanaman (hiperakumulator plant).
Fitoremediasi
Tanaman hiperakumulator :
 Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm
Mn, Zn, Ni
 Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
 Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan
Co.
Contoh Tanaman Hiperakumulator
Jenis Tanaman Unsur Yg Diserap
Zink (Zn) dan Kadmium (Cd)
Thlaspi caerulescens
Alyssum sp., Berkheya sp.,
Nikel (Ni)
Sebertia acuminata
Brassicacea sp. Sulfate
Pteris vittata, Pityrogramma Arsenik (As)
calomelanos
Pteris vittata, Nicotiana tabacum, Mercuri (Hg)
Liriodendron tulipifera.
Thlaspi caerulescens, Alyssum Senyawa organik (petroleum
murale, Oryza sativa hydrocarbons, PCBs, PAHs, TCE
juga TNT)
Brassica sp. Emas (Au)
Selenium (Se)
Brassica juncea.
Bunga Matahari (Helianthus annuus)
Dapat menyerap Boron dengan baik,
Menyerap timah (Pb) sangat tinggi.
Thlaspi caerulescens adalah
tanaman tahunan kecil yang
memiliki daun yang tumbuh satu
atau beberapa pendek, memiliki
batang bercabang yang kecil, daun
berbentuk panah dan bunga putih
kecil dan berbunga pada bulan April.
Ditemukan di Amerika Serikat, di
Finlandia dan Swedia, di
Pegunungan Alpen, Timur Norwegia,
Jerman Selatan, dan Inggris Utara.
Tanaman ini dapat mengakumulasi
Zn 25.000-30.000 mg, dan belum
menunjukkan gejala toksisitas
walaupun telah mengakumulasi Zn
sebanyak 40.000 mg (Lady Bird
Johnson Wildflower Center, 2005)
Berkheya sp.

Mampu menyerap nikel (Ni)


hingga lebih dari 2 persen dari
biomassa keringnya, sehingga Nikel (Ni)
proyek pengembangan
pertambangan nikel dengan metode
fitoremediasi sedang
dikembangkan besar-besaran
(termasuk satu proyek besar di
Indonesia yang sedang
berlangsung).
petroleum
hydrocarbon,
PCBs, PAHs,
TCE, TNT

Alyssum murale
Mercuri (Hg)

Nicotiana tabacum

Oryza sativa

Senyawa organik
Keuntungan Fitoremediasi
 Biaya operasi lebih murah
 Tanaman juga bisa dijadikan bahan bakar.
 Pencemaran pada tanah bisa berkurang secara
alamiah
 Tanah juga akan mengalami perbaikan akibat adanya
aktivitas akar.
 Tanah menjadi lebih subur kembali.
 Tanaman yang mampu menyerap unsur bernilai
ekonomi seperti emas (Au) dan nikel (Ni) bisa
digunakan untuk pertambangan.
Faktor yang mendukung kesuksesan fitoremediasi

 Adanya ketersediaan tanaman hiperakumulator yang


cocok.
 Adanya kerja sama yang baik antarbidang ilmu lain

Tanaman hiperakumulator yang telah ditemukan hingga


saat ini mencakup sekitar 400 spesies bukan hanya
yang mampu membersihkan metal (logam),
nonlogam, metaloid, tetapi juga senyawa organik
Apakah tidak sulit menanam tanaman
hiperakumulator pada tanah-tanah tercemar?

Tanaman hiperakumulator masuk dalam kriteria


tanaman yang syarat tumbuhnya tidak
membutuhkan nutrisi tinggi dan tidak rewel.
Catatan:
Kesuksesan penanggulangan pencemaran
(tanah, air, dan udara) hendaknya tidak
dipandang dan dilaksanakan hanya melalui
satu bidang ilmu kajian saja. Kerja sama
yang baik dari beberapa bidang ilmu dan
juga metode akan mengefektifkan
pembersihan pencemaran, sehingga
pembersihan bisa dilakukan dengan akurat
dan tidak perlu diulang pada masa-masa
mendatang (once execution method).
Terima kasih

Capailah Impianmu
dgn cara yang baik

Anda mungkin juga menyukai