ALAM, 22, sedang duduk dan tengah sibuk memikirkan isu yang
diangkat dalam essaynya.
TUKANG SAMPAH
"sampah"
ALAM
ini yang organik mas
(sambil menyodorkan kantong plastik yang berwarna putih)
tukang sampah menerima plastik sampah yang diberi oleh Alam.
ALAM
uhm, ini yang non organik mas.
ALAM
TUKANG SAMPAH
iya mas
(mengangguk pelan)
TUKANG SAMPAH
sudah ya mas,
mas tukang sampah melangkah pergi meninggalkan Alam.
ALAM
ini mas, saya mau bayar sampah untuk
bulan depan
TUKANG SAMPAH
Mata mas tukang sampah sontak terbuka lebar saat melihat uang
50 ribu yang dikeluarkan alam dari dompetnya dan melangkah
mendekati alam.
ALAM
ini mas uangnya, saya takut kepake,
jadinya saya bayar sekarang, hehe
(sembari menyodorkan uangnya)
TUKANG SAMPAH
owalah, oke mas siap.
TUKANG SAMPAH
makasih mas ya
ALAM
Iya mas sama-sama
(Suara hp berdering)
ALAM
iya halo
(dalam panggilan)
ANDI
ALAM
ANDI
hehe, kebiasaanku pun kamu hafal ya, kita memang sudah akrab
ternyata,
ALAM
(tersenyum geli)
ANDI
enam semester, cukup lama
Alam tertawa lepas mendengar dialog akting yang mereka buat-
buat.
ALAM
jemput dimana sob?
ANDI
terminal giwangan sob
ALAM
oke, beri saya 10 hari
ANDI
hehe, ternyata benar apa yang di
katakan ibumu, kamu lucu sekali,
ALAM
Hehe, oke-oke tunggu, otw ya..
ANDI
Oke, kutunggu di- (tutt)
(bunyi telpon terputus)
ANDI
Oke..
(menggelengkan kepala)