Anda di halaman 1dari 59

Kuliah ke-4

Geologi Lingkungan

(RESOURCES)
Dosen: Ir. Dwi Indah Purnamawati, M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
IST. AKPRIND YOGYAKARTA
2021
BATASAN

Batasan
1. Sumberdaya (Resources)
2. Cadangan (Reserves)
3. Sumberdaya Alam (Natural resources)
4. Sumberdaya Geologi

Bahan kuliah: diambil dari buku GEOLOGI LINGKUNGAN Soetoto, 2016


Sumberdaya (Resources)
menurut Anonim, 1991 dalam Soetoto, 2016
• Sumberdaya (Resources) adl bag dari persediaan
total yg dpt diupayakan perolehannya atau segala
sumber persediaan yg secara potensial dpt
didayagunakan
• Sumberdaya (Resources) adl berbagai faktor
produksi yg dimobilisasikan dlm suatu proses
produksi atau aktivitas ekonomi spt modal, tenaga
manusia, energi, air, mineral dll.
• Sumberdaya juga mengandung arti sbg masukan
(input) dlm suatu proses produksi yg dpt
menghasilkan produk yg bermanfaat, baik barang
maupun jasa
Cadangan (Reserves)

• Cadangan (Reserves) adl bag dari sumberdaya


yg tlh diketahui dgn pasti kualitas dan
kuantitasnya (Anonim, 1991)
• Cadangan (Reserves) adlh sumberdaya yg
memenuhi kelayakan tambang, meliputi layak:
ekonomi, penambangan, metalurgi, pemasaran,
peraturan/perundang–undangan dan lingkungan
(Soetjipto, 1997).
Sumberdaya Alam
(Natural Resources)
• Sumberdaya Alam (Natural Resources) adalah
segala sesuatu yg ditemukan manusia di alam
lingkungannya yg dpt dimanfaatkan untuk
kehidupan atau kenyamanan (ECOSOC, 1970, dlm
Purbo–Hadiwidjojo, 1976)
• Sumberdaya Alam (Natural Resources) adalah
semua unsur tata lingkungan biofisik yg dgn nyata
atau potensial dpt memenuhi kebutuhan manusia
atau semua bahan yg ditemukan manusia dlm alam,
yg dpt dipakai utk kepentingan hidupnya (Katili,
1983: 15)
Lanjutan...

Sumberdaya Alam (Natural Resources)


adl hasil penilaian manusia thd unsur2
lingkungan hidup.
Yg dimaksud dgn unsur 2 lingkungan hidup
adl persediaan total (total stock) yaitu
jumlah semua unsur lingkungan yg secara
potensial dpt dikategorikan sumberdaya.
Sumberdaya Geologi
Sumberdaya Geologi adl bag dari SDA
yg bersumber dari bumi, baik sbg materi
penyusun bumi, maupun sbg hasil proses
yg terjadi di bumi.
Hubungan antara SDA dan SD Geologi
dapat dinyatakan dgn persamaan verbal
sbb:
SDA = SUMBERDAYA GEOLOGI + X
Sumberdaya Geologi terdiri dari:
1. Bentuklahan/Bentanglahan
2. Mineral, batuan dan tanah
3. Energi
4. Air

X terdiri dari:
• Tumbuh–tumbuhan
• Binatang
• Udara dan materi penyusun atmosfer serta segala
sesuatu yg mencapai manusia melalui atmosfer, spt
tenaga matahari.
• ECOSOC (1970, dalam Purbo Hadiwidjojo,
1976: 54–55) memberikan contoh SDA sbb:

1. Batuan mengandung:
a. Bijih
b. Sumber energi:
– Minyak bumi
– Batubara
– Uranium
– Gas
c. Bahan lain:
– Batu bahan bangunan
– Airtanah
2. Tanah yang menghidupi tetumbuhan
3. Tetumbuhan
4. Binatang
5. Semua unsur bentangalam yang memberikan tempat
bagi bangunan rumah, jalan, jalan kereta api, air
permukaan dan airtanah, dll
6. Air dapat dipergunakan untuk:
– pembangkit tenaga listrik
– sarana angkutan
– tempat olah raga
– pariwisata dll.
7. Udara dan segala pembentuk atmosfer serta yang
mencapai manusia melalui atmosfer seperti radiasi
matahari yang hakiki bagi kehidupan.
Butir 1, 2, 5 dan 6 adalah Sumberdaya Geologi
B. Sifat Sumberdaya Alam
1. menghasilkan produk utama
2. menghasilkan rangkaian output
suplementer baik yg sifatnya
menguntungkan, spt keterampilan,
kesempatan kerja dan pengembangan
wilayah, maupun yg sifatnya merugikan
spt kerusakan dan pencemaran
3. tingkat keberadaannya banyak
dipengaruhi olh berbagai kendala:
a. penyebaran geografi yg tdk merata,
b. ketergantungan di antara SDA dlm satu kesatuan
ekosistem lingkungan hidup, yg mensuplai bahan
mentah utk diolah menjadi produk/bahan jadi, jg
menghasilkan limbah
c. tdk dpt diperbaharui (bagi mineral & batuan)
d. terdispersi dlm tanah/litosfer dan hutan
e. ketersediaannya sgt ditentukan olh nilai ekonomi
mineral dan teknologi pencarian serta
pengolahannya (Anonim, 1991 dalam Soetoto,
2016)
C. Klasifikasi SDA
Berdasarkan kemungkinan proses
pemulihannya, SDA terbagi atas:
• SDA yg dpt dipulihkan atau diperbaharui (renewable
resources), contoh: tanah, lahan, air dan hutan
• SDA yg tdk dpt diperbaharui (non renewable
resources) seperti energi fosil dan mineral
• SDA yg terus menerus dpt dimanfaatkan dan tdk dpt
habis (continuous resources), spt energi matahari,
pasang-surut, dan udara
Berdasarkan atas wujud fisiknya
atau komponennya

Djojohadikusumo Katili (1972) Team Penyusun


(1976) NSDA (1990)

SD tanah dan air Sumberdaya tanah Sumberdaya lahan


SD tumbuhan Sumberdaya hutan Sumberdaya hutan
SD akuatik termasuk Sumberdaya air Sumberdaya air
perikanan laut Sumberdaya mineral
dan darat Sumberdaya mineral
SD mineral dan
energi, termasuk
energi matahari
dan pasang surut
Sumber: Anonim, 1991
Sumberdaya Alam dapat pula
diklasifikasikan menjadi

• Renewable Resources: SDA yg dpt


diperbaharui mis: hutan, ternak dan ikan
• Non Exhaustible Resources: SDA dpt
memperbaharui dirinya terus menerus namun
tdk berarti tdk terbatas, dan jika kita salah
menggunakannya maka akan terjadi
kerusakan, mis: air dan udara
• Exhaustible Resources: SDA yg jumlahnya
terbatas, dan tdk dpt dipulihkan atau
diperbaharui, sbg contoh adl barang tambang
Sumber: Anonim, 2000
Berdasarkan sifatnya, SDA dibagi
(Katili, 1983 dalam Soetoto, 2016)
1. Berbagai hasil:
a. Batubara
b. Minyak bumi
c. Air
d. Ikan
e. Hasil pertanian dll
2. Tata lingkungan fisik:
a. Air terjun
b. Pegunungan
c. Tanah subur
d. Pantai berpasir
e. Gelombang elektromagnetik, dll
Sumberdaya Geologi
terdiri atas: (Soetoto, 2016)

• Bentuklahan/Bentanglahan
• Mineral, batuan dan tanah
• Energi
• Air
A. Sumberdaya
Bentuklahan/Bentanglahan
Contoh pemanfaatan bentuklahan/bentanglahan oleh
manusia:
1.Bentanglahan dataran dpt digunakan utk
pemukiman, sawah, lapangan terbang dll.
2.Bentanglahan lembah yg dikelilingi olh perbukitan
berbentuk tapal kuda dpt digunakan utk lokasi waduk.
3.Berbagai bentanglahan seperti bentanglahan fluvial,
volkanik, karst, marine, dll, dimanfaatkan utk wisata.
4.Kemiringan lereng dpt digunakan utk mengalirkan
air secara gravitatif (dari mataair di bagian atas bukit
ke pemukiman di kaki lereng)
B. Sumberdaya Mineral, Batuan dan
Tanah
• Sumberdaya mineral (dan batuan) adl semua
sumberdaya bahan galian yang dijumpai di bumi
yg dpt dipakai bagi kebutuhan hidup manusia
(Anonim, 1991)
• Mineral adl materi penyusun bumi yg mrpk
unsur atau senyawa anorganik (pd umumnya),
terbentuk secara alami, mempunyai sifat fisik ttt,
mempunyai sifat dan komposisi kimia ttt,
mempunyai struktur dalam yg teratur dan
berbentuk kristal (Bates & Jackson, 1987: 424)
• Kristal adl suatu bangun polyeder (bidang
banyak) yg teratur dan dibatasi olh
bidang2 rata yg tertentu jumlahnya dan
mempunyai sumbu 2 simetri tertentu.
• Batuan adl massa materi mineral baik yg
kompak keras maupun yg tidak, yg
membentuk kerak bumi, td satu macam
mineral atau kumpulan berbagai macam
mineral (Whitten & Brooks, 1972: 393).
Sudut pandang
• Dalam sudut pandang Geologi, batuan (rocks)
tdk harus kompak dan atau keras. Lumpur,
pasir, lempung tms batuan.
Batuan harus dibedakan dari batu (stone).
Batu adl batuan yg kompak dan atau keras.
• Ditinjau dari sudut pandang Teknik Sipil,
batuan (rocks) adl materi penyusun bumi yg
keras, kompak dan atau berat yg utk memisah-
kannya, bila perlu harus dgn ledakan (Wesley,
1973: 1)
Utk mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya mineral Indonesia, maka
Pemerintah menerbitkan UU No.11 tahun
1967.

Menindak lanjuti UU ini tlh diterbitkan PP


No. 27 th 1980, yg membedakan
sumberdaya mineral Indonesia menjadi 3
golongan yaitu: Golongan A, B dan C
(Soetjipto, 1997).
Bahan Galian Golongan A, disebut Golongan Strategis, yaitu sangat
penting bagi hajat hidup rakyat, untuk perekonomian Negara dan
penting untuk keamanan Negara.

• Minyak bumi
• Bitumen cair
• Bitumen padat Cn H 2n + 2
• Lilin bumi
• Gas bumi
• Aspal
• Antrasit
• Batubara C
• Batubara muda
• Uranium (U)
• Radium (Ra)
• Thorium (Th) dan bahan radioaktif lain
• Nikel (Ni)
• Kobalt (Co)
• Timah putih (Sn)
Pengelolaan BGG A dilakukan oleh Departemen Pertambangan dan Energi. PP No. 27 tahun 1980
Bahan Galian Golongan B, disebut sebagai Golongan Vital,
karena dianggap cukup penting bagi Negara.
• Besi ( Fe ) Emas = Aurum ( Au )
• Mangan ( Mn ) Platina ( Pt )
• Molibden ( Mo ) Perak = Argentum ( Ag )
• Krom ( Cr ) Air Raksa = Hydrargirum ( Hg )
• Wolfram ( W ) Intan ( C )
• Vanadium ( V ) Arsen ( As )
• Titan ( Ti ) Antimon = Stibium ( Sb )
• Tembaga = Cuprum ( Cu ) Gambut ( C )
• Timbal = Plumbum ( Pb ) Klor ( Cl )
• Seng = Zincum ( Zn ) Belerang = Sulfur ( S )
• Bismuth ( Bi ) Barit = Ba SO4
• Ytrium ( Y ) Bromium = Br
• Rutenium ( Ru ) Yodium = Iodine ( I )
• Cerium ( Ce ) Korundum = Al2O3
• Logam – logam langka lain Zirkon = Zr SiO4
• Berilium ( Be ) Kristal kuarts = Si O2
• Kriolit ( Na3 Al F6 ) Bauksit = Al2O3 nH2O
• Fluorspar ( Ca F2 )
Bahan Galian Golongan C adalah semua bahan galian
yang tidak termasuk Golongan A dan B (Golongan Non
A–B).
• Nitrat (NaNO3 dll)
• Pospat (Ca3 PO4 dll)
• Garam batu = Halite = NaCl
• Asbes = [Ca2 (Mg, Fe)5 (\OH)2 (Si4 O11)2]
• Talk = [Mg3 (OH )2 (Si2 O5)2]
• Mika = K Al2 (OH )2 (AlSi3 O11) = Muscovite = Mika putih
• K2 (Mg,Fe)2 (OH)2 (Al Si9 O10) = Biotite = Mika hitam
• Grafit = C
• Magnesit = MgCO3
• Jarosit = [KFe3 (OH)6 (SO4)2]
• Leusit = [KAl (SiO3)2]
• Tawas = K2SO4 Al2(SO4)3 24H2O = Alum
• Oker
• Batu permata, batu setengah permata
• Pasir kuarts (SiO2)
• Kaolin Al2O3 2 SiO2 2H2O
• Feldspar: [(K,Na) Al Si3 O8] = Ortoklas, Sanidin, Anortoklas
K Al Si3O8 =Mikroklin
Na Al Si3 O8 = Albit
Ca Al2 Si2 O8 = Anortit
• Gips: Ca SO4 2H2O
• Bentonit = [(Mg, Ca) O .Al2 O3 5SiO2 n H2O]
• = Montmorillonite hasil devitrivikasi sedimen asal
piroklastik halus.
• Batuapung = SiO2.Al2O3. Fe2O3, FeO, MgO, Na2O, K2O, H2O
• Gelas volkanik.
• Tras
• Obsidian
• Perlit
• Tanah Diatome (SiO2)–Opal berasal dari organisme
• Tanah serap (Fullers Earth):
– Montmorillonite
– Polygorskite
m 2MgO.3 Si O2 4H2O. n Al2O3 4 SiO2 5H2O
hasil devitrivikasi gelas volkanik.
• Marmer (Ca CO3)
• Batu tulis = Batusabak = Slate
• Batukapur = Batugamping = CaCO3
• Dolomit = Ca CO3. MgCO3 = Ca . Mg (CO3)2
• Kalsit = CaCO3
• Granit
• Andesit
• Basalt
• Trakit, dll
• Lempung = Tanah liat
• Pasir
Pengelolaan Bahan Galian Golongan C ini dilakukan oleh PemDa,
kecuali yang berada di lepas pantai dilakukan oleh Departemen
Pertambangan dan Energi.
Sumberdaya Mineral (Bahan Galian)
dapat pula diklasifikasikan menjadi :

1. Mineral Bijih = Mineral Logam


2. Mineral Bukan Logam dan Bahan Galian
Industri
3. Mineral Bahan Bakar (Katili & Marks,
1963: 99)
1. Mineral Bijih
Mineral bijih adalah mineral yg mengandung
logam, yang kalau diolah dan diambil logamnya
kemudian dijual masih menguntungka

Yang tergolong mineral bijih antara lain:


• Hematit = Fe2 O3
• Magnetit = FeO Fe2O3 = Fe3O4
• Limonit = Fe2O3 n H2O
• Siderit = FeCO3
• Pirit = FeS2
• Pirotit = Fe7S8
• Emas = Au
• Perak = Ag
• Argentit = Ag2S
• Cerargirit = AgCl
• Uranitit = UO2UO3
• Karnotit = 2 U2O3 K2O V2O5 3H2O
• Thorit = Th Si O4
• Kasiterit = SnO2
• Galenit = PbS
• Cerusit = Pb CO3
• Anglesit = Pb SO4
• Sfalerit = ZnS
• Smithsonit = ZnCO3
• Calamin = Zn2H2SiO5
• Pentlandit = (Fe,Ni)S
• Garnerit = H2(Ni,Mg) SiO4 2H2O
• Kalkopirit = Cu Fe S2
• Kuprit = Cu2O
• Kalkosit = Cu2S
• Malakit = Cu2 (OH)2 CO3
• Bauksit = Al2O32 H2O
2. Mineral Bukan Logam dan Bahan Galian Industri

• Mineral industri dan batuan yaitu semua


bahan galian di luar mineral logam dan
radioaktif yang mempunyai kegunaan
langsung untuk berbagai industri
(Madiadipoera dkk, 1990: 1)
Bahan Galian Industri
dpt diklasifikasikan sbb
1.Bahan Galian Industri (BGI) yg berkaitan dg Bat.
Sedimen
a. Yg berkaitan dgn batugamping
– Batugamping
– Dolomit
– Kalsit
– Batukeprus
– Fosfat
– Oniks
– Rijang
– Gipsum
B. Yg berkaitan dgn batuan sedimen lain
• Bentonit
• Ball clay dan Bond clay
• Kaolinit ( 49 – 60 % )
• Illit ( 18 – 32 % )
• Kuarts ( 7 – 22 % )
• Karbon ( 1 - 4 % )
• Fire clay
• Zeolit
• Feldspar
• Yodium
• Diatome
• Mangan
2.BGI yg berkaitan dg Bat. Gunungapi

– Perlit
– Obsidian
– Batugamping
– Belerang
– Trakit
– Kayu terkersikkan
– Opal
– Kalsedon
– Tras
– Andesit dan basalt
– Pasir gunungapi
3. BGI yg berkaitan dgn Intrusi Plutonik Bat. Asam dan
Ultra Basa

– Granit dan granodiorit


– Alkali feldspar
– Bauksit
– Mika
– Gabro dan peridotit
– Asbes
4. BGI yg berkaitan dgn
Endapan Residu dan Letakan
– Lempung residu
– Kaolin
– Pasir kuarts
– Zirkon
– Grup kalsedon (kalsedon, opal, jasper, agat)
– Korundum
– Sirtu (Pasir–batu)
– Intan
– Kuarts kristal
5. BGI yg berkaitan dgn
Proses Ubahan Hidrotermal

– Toseki: kuarts, serisit, kaolinit, feldspar


– Kaolin
– Pirofilit
– Barit
– Magnesit
– Talk
– Gipsum
6.BGI yg berkaitan dgn Bat. Metamorf

– Marmer
– Batusabak
– Kuartsit
– Grafit
– Jade = Batu Giok ( Jadeit dan Nefrit )
– Mika
– Wolastonit = Ca Si O3
– Kalsit
Sistem Sumberdaya Mineral
Sistem SDMin adl seluruh rantai kejadian
yg dijalani olh mineral, dr suatu endapan
melalui transformasi teknologi, sampai pd
terciptanya produk akhir dan penyampai-
annya utk memenuhi kebutuhan manusia.
• Sistem SDMin selain dibagi input utama
dan output utama, dlm sistem tsb tdp pula
komponen sistem berupa input
suplementer dan output suplementer.
Input suplementer td:
• sumberdaya suplementer :
– Teknologi
– Modal
– Sumberdaya manusia
• Faktor2 yg mempengaruhi sistem, berupa
hambatan ekologi dll
Output suplementer td:
Yg menguntungkan:
Keterampilan
Teknologi baru
Kesempatan kerja
Pengembangan wilayah

Yg merugikan: Pencemaran, dll


Tahap2 Eksplorasi Mineral
• Eksplorasi mineral Gol A dan B, memp.
risiko kegagalan yg tinggi. Oleh krn itu
eksplorasinya lazim dilakukan scr
bertahap, dgn tujuan utk mengurangi risiko
kegagalan (kerugian) yg lebih besar.
• Jika pd suatu tahap diketahui bhw
endapan mineral kurang ekonomis, mk pd
tahap tsb eksplorasi sdh hrs dihentikan,
dgn dmkn kerugian lbh lanjut dpt dicegah.
Tahapan eksplorasi td 4 bagian
1. Survei Tinjau ( Reconnaissance Survey ),
2. Prospeksi ( Prospection )
3. Eksplorasi Umum ( General Exploration )
4. Eksplorasi Rinci ( Detailed Exsploration
Survei Tinjau
• Survei ini bersifat kewilayahan yg luas (regional), mis.
seukuran propinsi
• Metode penyelidikan biasanya berupa survei tdk langsung
berskala regional, mis: pemetaan geologi dikombinasikan dgn
penyelidikan geokimia, PJ, atau geofisika.
• Survei ini relatif murah krn kerapatan pengambilan contohnya
rendah, 1–2 contoh per 10 km² .
• Skala peta geologi < dari 1 : 100.000 hingga 1: 100.000
• Dugaan sgt kasar, tingkat keyakinan 10–15 % dari total
cadangan terduga
• Kualitas diperhitungkan, kuantitas blm diperhitungkan.
• Informasi yg diperoleh adl SD hipotetik (hypothetic
resources).
PROSPEKSI
• Penyelidikan dilakukan setengah rinci di daerah2 yg dinilai
prospektif dari survei tinjau.
• Ukuran daerah penyelidikan lbh kecil dibandingkan dgn survei
tinjau, yaitu antara 25-100 km².
• Metode penyelidikan berupa penyelidikan geologi, geokimia,
geofisika atau PJ
• Kerapatan pengambilan contoh 1–2 contoh per km² .
• Skala peta 1: 50.000
• Keterdapatan endapan mineral dalam suatu lokasi semakin jelas.
• Batas penyebaran, bentuk dan ukuran endapan mineral dpt diket.
• Tingkat keyakinan 20–30 %
• Informasi yg diperoleh adl SD tereka (inferred resources)
Eksplorasi Umum
• Pd tahap ini dilakukan penyelidikan geologi, geokimia,
pemboran uji, dan pembuatan sumur atau parit uji pada
lokasi terbatas.
• Kerapatan pengambilan contoh 1–2 contoh per 1/10 km²
(= 10 Ha).
• Skala peta 1 : 10.000 sampai 1 : 25.000
• Tingkat keyakinan 50–60 % dari total cadangan
terindikasi.
• Informasi yg diperoleh adl SD terunjuk = terindikasi
(indicated resources) .
Eksplorasi Rinci
•Tahap ini mrpk penyelidikan tahap terakhir dlm rangkaian kegiatan
eksplorasi mineral.
•Metode penyelidikan: penyelidikan geologi, geokimia dan
geofisika rinci disertai pemboran eksplorasi pd titik2 dgn
kerapatan tinggi
•Kerapatan pengambilan contoh 1 – 2 contoh per Ha (1 Ha =
10.000 m²).
•Skala peta 1 : 5.000 atau lebih besar .
•Kualitas, kuantitas, penyebaran, bentuk dan ukuran end. mineral
diketahui dgn pasti.
•Tingkat keyakinan 80–85 % dari seluruh cadangan.
•Informasi yg diperoleh adl SD terukur (measured resources)
Apabila SD terukur ini sdh memenuhi kelayakan tambang, maka
statusnya berubah menjadi cadangan terbukti (proved reserves)
Mineral dan Batuan
dalam Geologi Lingkungan
1. Sebagai
Sumber
Daya
Alam
2. Sebagai Pemicu Bencana Alam
Sebagai sumber Daya Alam
• Secara umum, mineral mrpk penyusun
batu yg dlm limpahannya dpt dijumpai
secara heterogen maupun homogen.
• Dlm limpahan heterogen: pd bat. beku dan
vulkanik, bat. sedimen dan bat. metamorf.
• Dlm limpahan homogen: spt kuarsa,
korundum, intan (grafit), gipsum, bentonit,
kalsit dll.
• Mineral 2 limpahan homogen sangat
jarang dijumpai di alam, shg bernilai
ekonomi tinggi, spt intan dan kuarsa
yg telah mengalami pengotoran yg jika
diasah menjadi batu mulia.
• Mineral2 yg dijumpai dgn unsur jarang
(rare elements), spt mineral2 sulfida,
limpahannya diburu banyak orang karena
nilai ekonominya yg sangat tinggi.
• Contoh: Au, Ti, U, Li, Pb, Th dll.
Ada 3 gol mineral
sbg bahan tambang di alam
1) Mineral sbg bahan bakar (minyak, gas
dan batubara);
2) Mineral industri dan mineral logam (emas,
timah, perak, tembaga dll)
3) Mineral sbg bahan bangunan/ konstruksi
(geomaterial).
Mineral yang dibahas: mineral sbg bahan tambang, baik
yg utk kepentingan pemenuhan bahan bakar, industri
maupun sbg bahan bangunan (geomaterial).
Didasarkan pd limpahannya di alam, mineral sbg
bahan tambang digolongkan 3 kel besar

Gol A: bahan tambang bernilai ekonomi


tinggi dgn limpahan di alam yg jarang;
spt mineral2 logam: emas, timah, tembaga
dan nikel.
Bahan tambang ini dgn ada yg dikelola oleh
pemerintah dan ada yg dikelola olh rakyat,
trtm utk limpahan yg nilai ekonominya kecil
• Gol B yaitu bahan tambang yg bersifat
strategis; spt minyak bumi, gas alam dan
panas bumi.
• Bahan tambang gol B ini pengelolannya
diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
• Gol C yaitu bahan tambang yg dapat
ditambang oleh rakyat, yg pengelolaannya
diatur oleh Pemda setempat,
• contoh: pasir, batu, batubara, mangan dan
mineral lempung spt kaulinit, monmorilonit,
ilit dll
• Mineral dpt bernilai ekonomi baik pd masa
kini maupun di masa depan.
• Secara umum, nilai ekonomi suatu mineral
(batuan) akan mengalami peningkatan
sejalan dgn makin menipisnya limpahan di
alam.
• Peningkatan nilai ekonomi tsb mengikuti
hukum logaritmik.
Sebagai Pemicu Bencana Alam
• Dalam geologi, semua material yg menyusun
kerak bumi dsb sbg batuan (td tanah, batu,
mineral, air dan gas).
• Masing2 komponen bumi tsb memiliki sifat yg
berbeda2.
• Pd kondisi setimbang, semua komponen kerak
bumi tsb sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
• Namun, pd kondisi tertentu, yaitu saat batuan
tdk lagi pd kondisi kesetimbangan, maka dapat
memicu terjadinya bencana alam.
• Tanah adl bag dari kerak bumi yg mrpk
hasil pelapukan batuan.
• Sifat tanah yg plastis dgn tingkat porositas
yg tinggi, dgn morfologi yg miring, dan pd
kondisi basah (jenuh air) dpt memicu
terjadinya longsoran, rayapan atau aliran
massa
• Gas: bag material penyusun kerak bumi yg
bersifat mobil.
• Pd kondisi setimbang, gas dpt dieksploitasi sbg
bahan tambang, yg selanjutnya dpt diolah utk
bahan bakar (gas cair/LNG).
• Namun, pd keadaan yg berlebih, gas dpt memicu
terjadinya likuifaksi, sbgmn yg terjadi di Sidoarjo
sejak Mei 2006 yg lalu.
• Gas yg berlebihan juga dpt mengancam
kesehatan mnsia, contoh gas methan, gas
buthan, gas sulfat dan sulfid serta gas monoksida.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai