Anda di halaman 1dari 65

BAHAN AJAR Kurikulum

PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

BAB II
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 1


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

BAB. II
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

A. Pendahuluan
Deskripsi Singkat
Isi dari bab ini adalah berkaitan dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup, yaitu
menjelaskan tentang; yang pertama (sub bab 1.1) berisi tentang penjelasa mengenai klasifikasi
sumber daya alam, pengertian lingkungan hidup dan etika lingkungan. Pada sub bab yang kedua
berisi penjelasan tentang konsep pengelolaan sumber daya alam terutama tentang pengelolaan
sumber daya dan lingkungan hidup. Sub bab ini berisi tentang pengelolaan sumber daya alam
yang memperhatikan aspek lingkungan hidup dan berkesinambungan (sustainable), dan karena
materi ini ditujkan pada mahasiswa Program Studi TPIPP, maka dimasukan juga materi yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam air yang berkesinambungan dan berwawasan
lingkungan, yaitu mengenai SUDs (Sustaibabel Urban Drainage System) dan Eco-hidrolik.
Pada bagian selanjutnya menjelskan tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup; pada
sub bab ini berisi penjelasan tentang permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup, dan
bagaimana masalah kependudukan bisa mempengaruhi lingkungan hidup. Pada sub bab terakhir
berisi penjelasan tentang prinsip dan usaha-usaha yang harus dilakukan dalam rangka pelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tujuan Intruksional Umum


Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar klasifikasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup, konsep-konsep pengelolaan sumberdaya alam, masalah kependudukan dan
lingkungan hidup, dan prinsip dan usaha pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup,

Tujuan Instruksional Khusus


 Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep pengelolaan sumberdaya alam
 Mahasiswa dapat menjelaskan masalah kependudukan dan lingkungan hidup
 Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan usaha pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup,
M
B. Penyajian Materi
2.1.Pengertian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Secara umum, Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang bersumber dari alam untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam baik itu
benda mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang bermanfaat bagi kita
semua.
Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam
sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik
yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah
sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata,
udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang
surut dan arus laut. Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
(Abdullah, 2007: 3)

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 2


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan
dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut
ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Demikian Sumber daya alam
ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi
dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Yang termasuk sumber daya alam adalah komponen biotik dan abiotik. komponen biotik
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, sedangkan komponen abiotik meliputi gas alam,
tanah, jenis logam, air, dan minyak bumi. Sumber Daya Alam sangat bermanfaat bagi manusia
tetapi dengan eksploitasi sumber daya alam semakin berkurang. Sumber daya alam bisa terdapat
di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh
dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak
lagi lainnya.
Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi
industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya
terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam
mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak
tersebar merata dan beberapa Negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai
negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.
Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar
setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak
sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang
meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung
lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung
lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dijaga
agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai
berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur
ulang.
4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

2.2.Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya, tujuannya,
cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis
atau nilai kegunaannya, bentuknya.
1. Berdasarkan sumbernya
Sumber daya alam di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Sumber daya alam Biotik (organik) yaitu sumber daya alam yang berasal dari mahkluk
hidup misalnya, kayu,ikan,batu bara ,minyak bumi, dan mamer.
b. Sumber daya alam Abiotik (anargonik) yaitu sumber daya alam yang berasal bukan dari
mahkluk hidup misalnya tima, besi, dan kwarsa.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 3


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

2. Berdasarkan cara Pengolahan dan pemanfaatannya


Sumber daya alam di bedakan menjadi Sumber Daya Alam Yang Dapat Di
Perbaharui (Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Di perbaharui
(Unrenewable Resource).
a. Renewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui) merupakan
Sumber Daya Alam yang dapat terus diusahakan keberadaanya atau dapat dilestarikan.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, antara lain berasal dari tanah, sepertihasil
pertanian, perhutanan, dan perkebunan yang sangat bermanfaat untuk
manusia,diantaranya sebagai berikut :
o Karet sebagai bahan baku pembuatan ban.
o Kapas sebagai bahan baku tekstil.
o Tembakau sebagai bahan baku rokok atau obat.
o Kopi sebagai bahan baku pembuatan minuman.
o Tebu sebagai
b. Unrenewable Natural Resources (Sumber Daya Alam yang tidak dapat
diperbarui)merupakan Sumber Daya Alam yang akan habis jika terus menerus digunakan
atau sulit dijaga kelestariaannya. Karena membutuhkan waktu yang sangat lama dalam
proses pembentukannya.Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan
kemungkinan akan habis adalah hasil tambang, diantaranya sebagai berikut :
o Batu bara, banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industry dan
rumahtangga.
o Minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar minyak.
o Vaselin untuk bahan obat (salep).
o Parafin untuk bahan pembuat lilin.
o Aspal untuk bahan pembuat jalan.
o Bijih besi dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga dan pertanian.
o Tembaga untuk membuat perabotan dapur.
o Bauksit bermanfaat sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
o Emas dan perak untuk perhiasan.
o Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung.
3. Berdasarkan Persebarannya
Sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
a. Sumber daya alam yang terdapat di mana – mana misalnya sinar matahari, air, udara,
areal pertanian, dan hutan.
b. Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja misalnya : tambang
uranium, tambang batu bara dan tambang emas.

4. Berdasarkan tujuannya
Sumber daya alam di bedakan atas 3 jenis yaitu :
a. Sumber daya alam bahan industri
Adalah sumber daya alam yang umumnya di gunakan sebagai bahan dasar atau bahan
baku industri misalnya tanah liat, belerang dll.
b. Sumber daya alam bahan pangan
Adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan pangan baik langsung maupun
melalui pengelolahan terlebih dahulu misalnya padi, jagung, dan kedelai.
c. Sumber daya alam bahan sandang
Adalah sumber daya alam bahan sandang adalah sumber daya alam yang dapat di
gunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang misalnya sutra dan kapas.
5. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 4


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

a. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba,
air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki aya
regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (non renewable), misalnya: minyak tanah, gas
bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan
energi laut.
6. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain
sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya.
Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
7. Berdasarkan Pembentukan:
a. Sumber Daya Alam Biotik terbentuk dari adanya proses tumbuh dan
berkembangnyamakhluk hidup. Contoh: Tumbuhan, Hewan
b. Sumber Daya Alam Fisis terbentuk dari proses fisis dan kekuatan alam.Contoh: air,
tanah, udara, barang tambang.
c. Sumber Daya Alam Lingkungan terbentuk dari penggabungan antara faktor fisis dan
biotik.Contoh: Lingkungan pegunungan, lingkungan lembah.
8. Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya:
a. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam yang dalam
mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi. Contoh: mineral dan logam mulia
seperti emas, perak, intan.
b. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam yang dalammen
dapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah. Contoh: Pasir, Batu.
c. Sumber Daya Alam non Ekonomis merupakan sumber daya alam yang dalam
mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh: Udara, Sinar dan Panas Matahari

2.3.Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia


Wilayah indonesia luasnya sekitar 5,2 juta km2, terdiri atas wilayah daratan yang luasnya
sekitar 1,9 km2 dan wilayah operairan yang luanya sekitar 3,3 km2. Di wilayah indonesia yang
luas banyak terdapat sumber daya alam, baik sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun
yang tidak dapat diperbarui.
Indonesia sebagai negara yang luas memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam yang
sangat besar. Beberapa daerah di Indonesia terkenal dengan hasil sumber daya alamnya baik itu
berasal dari pertanian, perkebunan dan juga pertambangan. Sumber daya alam yang dimiliki
indonesia dapat dikelompokkan ke dalam:
- Sumber daya alam tanah
- Sumber daya alam air
- Sumber daya alam laut
- Sumber daya alam udara
- Sumber daya alam hutan
- Dan sumber daya alam pertambangan.
Faktor yang menyebabkan SDA di Indonesia melimpah :

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 5


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

- Letak geologis : pertemuan lempeng sehingga memiliki banyak gunung berapi dan tambang
mineral.
- Letak astronomis : daerahnya tropis, sehingga curah hujan dan temperature udara tinggi, air
melimpah dan tanah subur.
- Luas wilayah : 1/3 berupa daratan, 2/3 berupa lautan, sehingga kekayaan laut dan darat
melimpah.

2.3.1. Potensi sumber daya alam tanah


Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar rakyat indonesia bekerja
disektor pertanian. Tanah di indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
menunjang produksi pertanian. Akan tetapi tingkat kesuburan tanah di berbagai wilayah di
indonesia tidak sama. Hal ini disebabkan oleh bahan induk pembentuk batuan yang berbeda –
beda.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan
menjadi: (a) tanah dengan bahan induk vulkanik, (b) tanah dengan bahan induk bukan vulkanik,
(c) tanah organik atau humus.
a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik setelah melalui proses pelapukan
yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah
lainnya. Oleh karena itulah, daerah yang berada di sekitar gunung berapi merupakan daerah
pertanian yang subur.
Di manakah sebaran tanah vulkanik di Indonesia? Sebaran tanah vulkanik sangat
bersesuaian dengan sebaran gunung berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi umumnya
terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah daerah di Sulawesi dan
Maluku.
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini adalah bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi.
Jika kamu perhatikan peta sebaran tanah di Indonesia, sebaran tanah berbahan induk bukan
vulkanik terletak di daerah, Bangka, Belitung, Kepulauan Riau, Madura, Sumba, Timor,
Sulawesi, Papua, Maluku.
c. Tanah Organik
Tanah organik terdiri dari tanah humus dan tanah gambut.
1) Tanah Humus
Proses terbentuknya tanah humus yaitu dari hasil pembusukan bahan-bahan
Organik, yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Tanah humus banyak tersebar
di daerah, Lampung, Jawa Tengah bagianselatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Tenggara.
2) Tanah Gambut
Proses terbentuknya tanah gambut yaitu dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan
organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa- rawa). Ciri-ciri tanah ini bersifat
sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur, akan tetapi dapat dimanfaatkan
untuk pertanian pasang surut. Tanah gambut banyak tersebar di daerah Pantai timur
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan.
Secara umum tingkat kesuburan tanah di indonesia dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tanah subur
Di antara berbagai jenis tanah yang ada di indonesia, tanah vulkanik merupakan jenis
tanah yang paling subur. Selain tanah vulkanik tanah yang termasuk suburyaitu tanah
podzolik dan aluvial. Jenis – jenis tanh tersebut terdapat di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Dan sebagian Kalimantan
.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 6


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

b. Tanah kurang subur


Jenis-jenis tanah yang kurang subur antara lain tanah pasir, tanah gambut, dan tanah
kapur. Jenis jenis tanah ini banyak terdapat di pulau jawa, sumatra, dan sulawesi.
c. Tanah tidak subur
Tanah yang tidak subur merupakan tanah yang tandus antara lain karena mengalami
proses pencucian oleh air hujan. Salah satu tanah yang tidak subur adalah tanah laterit. Jenis
tanah ini banyak terdapat di pulau kalimantan bagian barat.
2.3.2. Potensi sumber daya alam air
Air merupakan sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan. Oleh karena
itu, air merupakan unsur utama dalam setiap sistem lingkungan hidup.di permukaan bumi.
1. Potensi Air di Bumi
Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser),
berbentuk cair (seperti air sungai, air danau, air laut), dan berbentuk gas (seperti awan dan
uap di udara/atmosfer). Perlu diketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap (tidak bertambah
dan tidak berkurang) dan akibat adanya sinar matahari dapat terjadi daur hidrologi/siklus air.
Besarnya jumlah air yang ada di muka planet bumi ini (atmosfer, permukaan tanah,
dan di bawah permukaan tanah) adalah sebanyak kurang lebih 1.36 x 106 km3 (1.4 milyar
km3) atau 1.36 x 1015 m3 (1.4 triliun m3). Dari jumlah tersebut sebagian besar merupakan air
laut (air asin) yaitu sebesar  97,25% (1,320105 x 103 milyar km3), dan hanya sebagian kecil
yang merupakan air tawar (fresh water) yaitu sebesar  2,75% (39,895 juta km3).
Table 2.1. Taksiran Kekayaan air di bumi

Sumber : Wilson E. M, 1993

Air tawar yang hanya  2,75% (39,895 juta km3) dari keseluruhan air di atas planet
bumi ini sebagian besarnya ( 75% / 31,5 juta km3) adalah berupa salju, es dan gletser di
kutup (polar ice). Untuk lebih jelasnya dapat dirincikan sebagai berikut:
 75 % (31,5 juta km3) : terdapat dikutub berupa salju, es dan gletser
 24 % (10,08 juta km3) : Berupa air tanah (di daerah jenuh yang terletak di bawah
permukaan tanah)
 0.3 % (126.000 km3) : terdapat di danau-danau yang tersebar di atas bumi
 0.065 % (27.300 km3) : sebagai butir-butir air atau lengas tanah (soil moisture) yang
terdapat di daerah tak jenuh (antara permukaan tanah dan permukaan air tanah)
 0.035 % (14.700 km3) : ada di atmosfer berupa awan, kabut, hujan, dan lain-lain
 0.03 % (12.600 km3) : berupa air hujan yang jatuh ke bumi.
Dari persentase-persentase tersebut di atas jelas terlihat bahwa jumlah air tawar yang
langsung dapat dipergunakan oleh manusia (air danau dan air sungai) sangat terbatas. Oleh
karena itu air seharusnya dikelolah dengan baik untuk dapat memberikan manfaat yang bagi
manusia

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 7


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

2. Potensi Sumber Daya Air Indonesia


Secara nasional, ketersediaan air di Indonesia (air permukaan dan air bawah tanah)
mencapai 694 milyar meter kubik per tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang
dapat dimanfaatkan, namun faktanya saat ini baru sekitar 23 persen atau sekitar 175 milyar
meter kubik per tahun yang sudah termanfaatkan, dimana hanya sekitar 20 persen yang
dimanfaatkan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku rumah tangga, kota
dan industri, 80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi. (Hartoyo,
2010). Dari 694 milyar meter kubik pertahun ketersediaan air di Indonesia, sebagian besar
atau sekitar 70% terdapat di daerah Kalimantan dan Papua.
a. Air permukaan
Air permukaan di Indonesia sebagian besar bersasal dari sungai, danau, dan
waduk. Porsi terbesar air permukaan berasar dari sungai. Sungai-sungai besar yang
berkontribusi besar terhadap ketersedian air di Indonesia adalah sungai-sungai bersar
yang berada di Jawa, Sumatera , Kalimanta, Sulawesi, dan Papua.
Table 2.2. Ketersediaan air permukaan di Indonesia menurut wilayah

Sumber : ADB, 2016


Sungai utama di pulau jawa meliputi, sungai Citarum dan Cimanuk di Jawa Barat,
Serang dan Serayu di Jawa Tengah, dan Solo dan Brantas di Jawa Timur. Sungai-sungai
utama di pulau Sumatera meliputi: Kerueng (Aceh), Batang Hari (Jambi), Tulang
Bawang (Lampung), dan Asahan (Sumatera Utara). Sulawesi memiliki dua sungai besar
yaitu Lariang (Sulawesi Tengah), dan Sadang (Sulawesi Selatan). Di pulau Kalimantan
terdapat sungai Kapuas yang memilik panjang 1.143 km dan merupakan sungai
terpanjang di Indonesia dan juga merupakan salah satu sungai terpanjang di dunia. Selain
sungai Kapuas, masih ada sungai besar yang lain di Kalimantan yaitu sungai Mahakam
dan sungai Barito. Di ujung timur indesia, Papua terdapa satu sungai besar, sungai
Memberamo, yang merupakan salah satu sungai terbesar di Indonesia dari segi debit
maupun lebar sungai.

Gambar 2.1. Persentase sebaran air permukaan di Indonesia menurut wilayah


Sumber : ADB 2016

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 8


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

b. Air bawah tanah


Table 2.3. Potensi air tanah dan jumlah yang bisa dimanfaatkan (Safe yield) menurut
wilayah

Sumber : ADB, 2016


Tabel 2.4. Nama dan Lokasi CAT di NTT

Sumber : Kepres No.26, Tahun 2011

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 9


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Indonesia memiliki banyak cekungan air tanah (CAT). Jumlah cekungan air tanah
di Indonesia mencapai 421, dengan potensi air tanah sebesar 520 milyar m3/tahun,
dengan asumsi 30% yang dapat di manfaatkan, maka total yang bisa diabstraksi adalah
155 milyar m3/tahun. Sebaran air tanah diindonesia dapat dilihat pada table 2.3:
Potensi air tanah di Indonesia tersebar hamper merata di seluruh Indonesia.
Bahkan Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan rata-rata curah hujan yang lebih rendah
dari daerah lain, memiliki potensi air tanah yang cukup besar. Menurut Kepres No. 26
tahun 2011, tentang penetapan cekungan air tanah, total jumlah CAT di Nusa Tenggara
Timur adalah 22 buah yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Nama dan lokasi CAT
di Nusa Tenggara Timur dapat dilitah pada table 2.4.

2.3.3. Potensi Sumber Daya Alam Udara


Udara merupakan kumpulan dari berbagai macam gas yang melayang di permukaan
bumi. Kumpulan gas yang terkandung dalam udara dapat berubah- ubah komposisinya sesuai
dengan tinggi permukaan tanah. Ketika udara semakin tinggi dan mendekati lapisan atmosfer,
maka lapisan udara semakin bertambah tipis. Udara ini tidak bisa dilihat secara langsung oleh
mata dan tidak memiliki bau. Tetapi udara dapat dirasakan ketika ada pergerakan. Udara yang
bergerak disebut dengan angin. Udara dalam bentuk angin dapat menggerakan benda- benda di
sekitarnya.
Udara menjadi kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup lainnya. Setiap makhluk
hidup yang bernapas memerlukan gas oksigen yang terkandung dalam udara. Karena itulah udara
memiliki peran dan potensi yang besar yang harus dilestarikan. Udara yang berwujud angin bisa
menghasilkan energi. Oleh sebab itu udara termasuk dalam sumber daya alam. Bahkan sumber
daya udara adalah sumber daya alam abiotik yang tidak terbatas jumlahnya. Secara umum,
potensi sumber daya alam berupa udara bisa dikelompokkan menjadi dua yakni sumber daya
energi angin dan sumber daya gas. Berikut adalah penjelasan dari masing- masing bentuk potensi
sumber daya udara.
1. Sumber Daya Energi Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan temperatur udara di permukaan bumi. Udara
yang berada di tempat yang bersuhu rendah bergerak menuju tempat dengan suhu yang lebih
tinggi (baca : Angin Darat dan Angin Laut). Pergerakan udara tersebut kemudian
menghasilkan angin (baca : Proses Terjadinya Angin). Angin memiliki energi yang dapat
dimanfaatkan (baca juga : Pemanfaatan Sumber Daya Alam). Bahkan energi angin termasuk
sumber daya alternatif yang ramah lingkungan. Mengapa dikatakan ramah lingkungan? Ini
dikarenakan energi angin tidak memiliki sisa pembakaran yang berbahaya untuk lingkungan
hidup.
Salah satu implementasi sumber daya energi angin di Indonesia adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Dalam bahasa sansekerta kata bayu berarti angin. PLTB
dikembangkan sejak tahun 2002. Teknologi yang digunakan mengadaptasi dari teknologi
wind mills (kincir angin). Pembangkit listrik tenaga bayu mengubah energi angin menjadi
energi listrik. Proses konversi energi tersebut memanfaatkan bantuan turbin angin. Cara
kerjanya adalah energi angin memutar turbin angin yang kemudian akan memutar rotor di
dalam generator yang terletak di belakang turbin.dari proses itulah kemudian dihasilkan
energi listrik. Pembangkit listrik tenaga bayu ini memiliki banyak keuntungan, diantaranya
yakni :
 Energi angin tidak akan habis karena dapat terus diperbaharui.
 Energi angin tidak menghasilkan emisi gas buangan seperti karbon dioksida.
 Potensi yang dimiliki energi angin sangat besar.
 Listrik yang dihasilkan energi angin relatif stabil.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 10


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

 Tanah yang dijadikan ladang angin bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain karena
pondasi turbin hanya berukuran kecil.
Meski dikatakan ramah lingkungan, PLTB memiliki beberapa kelemahan. Diantara
kelemahannya adalah hanya dapat difungsikan pada daerah dengan energi angin yang besar,
biaya perawatan turbin angin cukup tinggi dan membutuhkan daerah yang luas untuk
membuat ladang angin. Selain itu, turbin angin juga dapat membahayakan burung- burung
dan kelelawar di daerah ladang angin.
2. Sumber Daya Gas
Udara terbagi atas tiga unsur utama yakni uap air, aerosol dan udara kering. Udara
kering ini lah yang mengandung berbagai jenis gas. Sebanyak 78 persen dari total gas kering
terdiri dari gas nitrogen. Selain nitrogen, gas lainnya adalah oksigen sebesar 20 persen, gas
argon sebanyak 0,93 persen, karbon dioksida sebesar 0,003 persen dan gas- gas lain yang
jumlahnya lebih kecil seperti Neon, Helium, Hidrogen, Kripton, Ozon, Metana dan Radon.
Meskipun keberadaannya kecil dan tidak terlihat, akan tetapi gas- gas di udara memiliki
banyak manfaat dan harus kita jaga dari ancaman pencemaran udara. Berikut adalah
pemanfaatan gas-gas yang terkandung dalam udara.
a. Gas Nitrogen
Gas nitrogen banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, industri kimia dan
bidang otomotif. Dalam bidang kedokteran, gas nitrogen yang berbentuk cair
dimanfaatkan dalam proses pembekuan darah, sperma, sumsum tulang dan jaringan tubuh
lain yang akan digunakan dalam proses penyembuhan pasien. Nitrogen cair juga
digunakan dalam sebagai sarana pengobatan tumor jinak.
Dalam industri kimia, nitrogen digunakan sebagai gas yang memberkan tekanan
pada pipa- pipa sehingga cairan dalam pipa bisa terdorong. Sementara itu, dalam bidang
otonotif gas nitrogen dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengelas suku cadang mobil
dan menjadi gas untuk mengisi ban mobil maupun motor.
b. Gas Oksigen
Manfaat dari gas olsigen tidak diragukan lagi. setiap detik kita memanfaatkan gas
oksigen untuk proses respirasi. Manfaat lain dari oksigen yakni sebagai pencegah
tumbuhnya sel- sel anaerob dalam tubuh, memperkuat daya ingat, dapat digunakan untuk
mencegah penuaan dini, dan melindungi kekebalan tubuh agar tetap terjaga. Manfaat
oksigen yang telah disebutkan adalah manfaat bagi tubuh. Sementara itu, dalam bidang
industri gas oksigen membantuk dalam proses pembakaran dan proses pengelasan.
c. Gas Argon
Gas argon yang disingkat Ar dalam tabel periodik unsur memiliki banyak manfaat
yang tak kalah dari jenis gas lainnya. Gas argo yang sifatnya tidak reaktif digunakan
sebagai penahan panas dari bola lampu yang kita nyalakan setiap hari. Ketika kita
melakukan diving, kita memerlukan drysuit yang mana sudah dikembangkan
menggunakan gas argon. Sedangkan dalam dunia industri, argon cair digunakan untuk
mencegah terjadinya pengikatan oksigen (oksidasi) pada peleburan baja.
d. Gas Karbon dioksida
Meskipun karbon dioksida dikenal sebagai gas yang jahat, akan tetapi gas ini juga
memiliki manfaat. Seperti yang telah kita ketahui, tanaman membutuhkan karbon
dioksida dalam proses fotosintesis. Proses peragian dalam pembuatan makanan juga ada
memerlukan gas karbon dioksida. Minuman berkarbonasi membutuhkan gas karbon
dioksida dalam proses produksinya. Selain itu, gas karbon dioksida bermanfaat dalam
menanggulangi bencana kebakaran.
e. Gas Helium`
Gas helium biasanya digunakan untuk mengisi balon udara dan mengisi tabung
yang digunakan untuk menyelam. Oleh karena itu, gas helium sangat diperlukan dalam

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 11


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

bidang pariwisata bahari dan wisata yang mengandalkan balon udara. Gas helium
memiliki titik uap yang rendah sehingga dapat digunakan sebagai pendingin.
2.3.4. Potensi Sumber Daya Alam Kelautan
Kekayaan sumber daya alam hayati perairan Indonesia memiliki 27,2% dari seluruh
species flora danfauna yang terdapat di dunia, yang meliputi 12 %mammalia, 23,8% ampibia,
31,8% reptilian, 44,7% ikan,40% mollusca, dan 8,6% rumput laut9 selain itu ada lagisumber
daya minyak lepas pantai, sumber daya gasbumi, sumber daya pasir laut, dan lain-lain.
Bila dikelompokkan secara spesifik, maka Indonesiamemiliki empat sumber daya
kelautan yang dapat menjadi modal besar dalam mensejahterakan rakyatnya, antara lain:
1. Sumber daya alam terbarukan (reneable resources); Yang antara lain meliputi sumber daya
perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, rumput laut, padang lamun, dan senyawa
senyawa bioaktif (bioaktif substances dan natural products) sebagai bahan baku industri
farmasi, konsmetik, makanan dan minuman, dan industri lainnya.
2. Sumber daya alam tak terbarukan (non reneableresources);
Antara lain minyak dan gas bumi, timah, bauksit, bijih besi, mangan, fosfor dan bahan
tambang serta mineral lainnya.
3. Energi Kelautan
Termasuk kedalam kategori energi kelautan iniadalah energy gelombang, pasang surut, arus
laut,dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
4. Jasa-jasa lingkungan Kelautan;
Berupa fungsi laut sebagai media transportasi dan komunikasi, keindahan alam untuk
rekresi danpariwisata, penelitian dan pendidikan, pertahanandan keamanan, pengatur iklim
(climate relugulator),dan system penunjang kehidupan (life-supporting systems).

2.3.5. Sumber Daya Alam Hutan


Sumber daya hutan dan kehutanan mendapat perhatian tersendiri dalam
pembicaraan mengenai Manajemen Sumber Daya Alam atau Ekonomi Sumber Daya
Alam. Hal ini disebabkan oleh karena hutan, di samping mempunyai karakteristik
biologis, juga mempunyai ciri ekonomi khusus yang akan mempengaruhi kebijakan
pengelolaan hutan (Sukanto & Pradono, 1998). Sumbangan bidang kehutanan bagi
perekonomian Indonesia secara sederhana dapat dilihat dari nilai ekspor Indonesia
pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an yang menduduki peringkat kedua di bawah
ekspor migas. Dalam skala yang lebih kecil, akan lebih nyata dapat dibuktikan bahwa
sumber daya hutan masih menjadi sandaran utama perekonomian sebagian besar
masyarakat Indonesia, terutama masyarakat marginal.

Gambar 2.2. Status persebaan hutan dunia tahun 1980-an


Sumber: Global Forest Watch

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 12


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Jika dilihat dari aspek biologisnya, hutan memainkan peranan yang jauh lebih
penting, karena keberadaannya dapat dikatakan mempengaruhi hampir segala aspek
kehidupan manusia. Apalagi hutan tropika sebagaimana yang ada di Indonesia, sudah
diakui banyak ilmuwan mempunyai fungsi sebagai paru-paru dunia. Dalam hal ini,
hutan dikatakan mempunyai peranan yang berdampak ekologik, seperti perlindungan
Daerah Aliran Sungai (DAS), konservasi ekologi, dan sumber plasmanutfah dan
keanekaragaman hayati dan lain-lain. Konsep pengelolaan sumber daya hutan harus
diarahkan pada tercapainya keseimbangan antara penggunaan dan pengembangan
hutan.

Gambar 2.3. Diagram Perubahan luas areal hutan dunia tahun 1980
Sumber: Global Forest Watch
Pada akhir dekade 1980-an, hutan tropis Indonesia tercatat sebagai yang ketiga
terluas di dunia setelah Brazil dan Zaire. Namun kondisi hutan Indonesia saat ini
sudah sangat menurun potensinya karena “kultur pengelolaan” yang sangat tidak
layak. Hal yang sama juga terjadi pada kebanyakan negara-negara yang sedang
berkembang. Sebaliknya, pengelolaan hutan secara benar yang berasaskan pada
kelestarian alam dan kelestarian usaha, telah membuat penutupan vegetasi hutan dunia
semakin bergeser kepada negara-negara maju yang pada umumnya beriklim sedang
dan dingin. Kondisi ini akan semakin menurunkan daya saing negara-negara sedang
berkembang yang sebagian besar masih mengandalkan perekonomiannya pada
pemanfaatan sumber daya hutannya.
Untuk cakupan kehutanan Indonesia, statistik yang menunjukkan terjadinya
penyusutan jumlah areal hutan (deforestation) dapat dilihat dalam Tabel 8.1 dan 8.2
yang masing-masing menggambarkan kondisi tahun 1984 dan 2000. Secara
keseluruhan, kita dapat melihat penyusutan luas areal kawasan berhutan Indonesia dari
113,43 juta hektar menjadi 82,92 juta hektar. Dari kenyataan ini, sejak tahun 2004
pemerintah telah berusaha untuk meredefinisi ulang tata-guna kawasan untuk areal
kehutanan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kehutanan (RPJPK).

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 13


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Tabel 2.5. Luas Hutan Indonesia Berdasarkan Tata Guna Hutan dan Distribusinya sampai
dengan Mei 1984 (1000 Ha)
Hutan Hutan
Suaka Alam
Hutan Produksi Produksi Tak
Pulau + Hutan Total
Lindung Terbatas Terbatas
Wisata
Sumatera 7.092 3.683 7.579 6.820 25.174
Jawa 555 444 - 2.014 3.013
Bali & Nusa 1.244 299 628 506 2.677
Tenggara
Kalimantan 6.924 4.100 11.415 14.235 36.674
Sulawesi 3.868 1.407 3.924 2.093 11.292
Maluku, Irja 10.633 8.792 6.979 8.199 34.603
& Timtim

Indonesia 30.316 18.725 30.525 33.867 113.433


Sumber: Statistik Indonesia
Tabel 2.6. Luas Penutupan Lahan Terhadap Kawasan Hutan Tahun 2000 per Provinsi (1000
Ha)
Kawasan Hutan
No Region HL KSA- HP HPT Jumlah HPK Jumlah
PA
1 Sumatera 3.693 2.948 2.970 2.327 11.938 1.288 13.226
2 Jawa 464 353 877 177 1.872 - 1.872
3 Kalimantan 5.086 2.946 7.397 8.452 23.880 1.963 25.843
4 Sulawesi 2.973 808 758 2.182 6.720 287 7.007
5 Bali & Nusa 694 163 162 276 1.295 16 1.312
Tenggara
6 Maluku & Maluku 828 257 551 1.022 2.659 926 3.585
Utara
7 Papua 7.165 5.384 7.794 3.333 23.676 6.401 30.077
Indonesia 20.903 12.858 20.510 17.769 72.040 10.882 82.922

Sumber: Badan Planologi Kehutanan


Keterangan:
- HL : Hutan Lindung - KSA-PA: Kawasan Suaka/Pelestarian
- HP : Hutan Produksi Tetap Alam
- HPT : Hutan Produksi Terbatas - HPK : Hutan Produksi yang dapat
dikonversi
2.3.6. Sumber Daya Tambang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang.
Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri.
Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak devisa bagi Indonesia.
a. Minyak Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai
untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan
sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 14


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber
energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau
eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa dalam kurun waktu
14 tahun ke depan, cadangan minyak bumi tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus
membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi jika ditemukan cadangan
baru yang masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar.
Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. 7. Lima (5) Daerah penghasil minyaj bumi utama di Indonesia
No Nama Daerah Lokasi Penghasil Minyak Bumi
1 Sumatera Pereula Dan Lhokseumawe (DI Aceh), Sungai Pakning Dan
Dumai (Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim
(Sumatera Selatan)
2 Jawa Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta
(Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah)
3 Kalimantan Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai
Mahakam (Kalimantan Timur), Rantai, Tanjung, dan
Amuntai (Kalimantan Selatan)
4 Maluku Pulau Seram
5 Papua Klamono, Sorong, dan Babo

b. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati
dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama
adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk
berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit
listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau
genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain.
Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun,
dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di
dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah
pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar.
Daerah Sebelimbingan Kota Baru di Pulau Luat merupakan daerah pertama
penambangan batu bara pertama di Indonesia sebelum di Ombilin, Sumatra. Saat ini
Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia.
Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah
Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan
(Bukit Asam dan Tanjung Enim).
c. Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit
bermanfaat untuk industri logam, kimia, dan matulergi. Indonesia memiliki potensi bauksit
yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil
pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya
diekspor. Bauksit ditambang di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat
(Singkawang)
d. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas
penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok,

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 15


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau
Sebuku (Kalimantan Selatan).
e. Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM,
produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas antara lain
ditambang di daerah Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika),
Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara
(Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
f. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara
(Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
g. Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi,
pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian,
pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh
PT. Freeport.
h. Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel
ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel
adalah Papua dan Maluku.
i. Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal ditambang di
Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
j. Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai
kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa
Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).
k. Belerang
Belerang banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha,
Jawa Barat.
l. Marmer
Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan
tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam
bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan
lain- lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.
m. Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol,
kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat.
Yodium ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).

2.4.Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam perlu dijaga keseimbangannya dan juga kelestariannya agar tetap
dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, akan tetapi harus tetap ada pembatasan
penggunaannya agar tidak terlalu tereksploitasi. Ada beberapa konsep pengelolaan sumber daya
alam yaitu:
1. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Pada prinsipnya, berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya . sumber daya alam perlu di

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 16


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

lestarikan supaya dapat mendukung kehidupan mahkluk hidup. Bila sumber daya alam rusak
atau musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga
kelestarian daya alam adalah sebagai berikut.
a. Penghijauan dan reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat menjega rusaknya lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah, dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara
lain sebagai berikut.
1) Tumbuh – tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan
menimbulkan mata air.
2) Tumbuh – tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun – daun yang berguguran ,
lama kelamaan membusuk dan menajadi lapisan humus. Akar tanaman
dapatmencegah erosi dan bahaya longsor.
3) Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengambil
CO2 dan melepaskan O2 yang diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi
pada fotosintesis.
b. Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada tanah yang berbukit –
bukit atau tanah miring dibuat sengkedan / terasering. Tujuanya adalah agar pada waktu
hujan air banyak meresap ke dalam tanah.
c. Pengembangan daerah aliran sungai
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan
pencemaran, karena seringya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai. Untuk
itu perlu pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara pengendalian daerah aliran sungai,
antara lain sebagai berikut.
- Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU No. 4 Tahun 1982, tentang
ketentuan – ketentuan pokok pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Mengadakan penghijauan dan reboisasihutan di sekitar daerah aliran sungai.
Tujuannya mengatur,menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.
- membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasi yang teratur.
d. Pengelolaan air Limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik. Air
limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan
air tanah. Hal itu berarti bukan tanah saja yang tercemar, tetapi juga air bawah
permukaan tanah.
Usaha – usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut.
- Pengaturan lokasi industri agar jauh daripemukiman penduduk
- industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan
pengendali pencemaran air (water Treatment)
- Daerah industri di jauhkan dari peredaran air yang berhubungan langsung dengan
sumber air minum penduduk
- menemukan sumber bahan beracun dansegera melakukan netralisasi secara kimia
- mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor
- Unsur – unsure yang dapat yang tidak dapat dinetralisasi harus di buang dengan
dipendam / ditanam di dalam tanah yang di jauhi dari air, atau di buang ke laut
dengan menggunakan drum –drum.
e. Penertiban pembungan sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan,seperti sarang penyakit, menimbulkan
bau busuk, dan menggangu pandangan mata. Oleh sebabitu, buanglah sampah pada
tempat yang ditentukan. Jangan membuang sampah di sembarang tempat. Tempat
penimbunan sampah yang terakhir jangan sampai menggangu lingkungan kehidupan.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 17


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Disamping itu , perlu dipikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.


2. Pengelolaaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan berbagai sumber daya
alam. Baik sumber alam yang bersifat hasil tambang, energi, maupun hayati. Dalam
mengambil sumber daya alam jangan diambil semuanya(dihabiskan), tetapi berprinsip
mengurangi saja, pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu
ekosistem lingkungan.
Sumber daya alam mempunyai sifat saling bergantung satu sama lain. Dengan
demikian suatu tindakan terhadap suatu sumber daya alam efeknya akan terasa pada sumber
daya alam yang lain. Rusaknya hutan akan mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya erosi, banir, kekeringan dan sebagainya.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfatkan sampah untuk dijadikan kertas
ataupun pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat diproses menjadi
pupul organik dan digunakan untuk memupuk tanah.
Proses daur ulang adalah pengelolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas
dalam bentuk sampah kerin yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang
berharga dan berguna kehidupan manusia.
Ada dua sistem pengelolaan sampah yaitu :
a. Sistem Pengelolaan Formal
Pengelolaan formal yakni pengumpulan,pengangkutan dan pembuangan yang
dilakukan oleh aparat pemerintahan setempat misalnya Dinas kebersihan dan
Pertamanan. Sistem ini memandang sampah sebagi beban lingkungan,sehingga
memerlukan dana dan tenaga yang besar. Walaupun adaprogram adipura, namum pada
kenyataanya masalah sampah tidakpernah terselesaikan secara sempurna. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalampengananan sampah.
b. Sistem Pengelolaan Informal
Pengelolaan informal yakni aktivitas yang dilakukan olehdorongan kebutuhan
untuk hidup dari sebagai masyarakat untuk hidup dari sebagai masyarakat. Secara tidak
sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota, seperti pemulung dan industri daur
ulang , baik jenis kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus dan lai- lain.

2.5.Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup


2.5.1. Kependudukan
A. Pengertian Penduduk
Penduduk suatu Negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang
tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan
ruang tertentu.1
Dalam UU RI No 52 Tahun 2009 pasal 1 dijelaskan, penduduk adalah warga Negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.2 Jadi, orang-orang yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia disebut dengan penduduk.
B. Transfer Penduduk
Transfer penduduk adalah istilah untuk Negara yang mewajibkan perpindahan
sekelompok penduduk dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau
agama. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa
dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena
imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke Koloni-Koloni Eropa di Amerika, Afrika,
Australia, dan tempat-tempat lainnya.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 18


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

C. Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini


Yang jadi persoalan besar terkait dengan pertambahan penduduk Bumi yang
eksponensial adalah soal makanan. Ini penting karena makanan jadi sumber kehidupan
manusia.
Andaikan ada tanah atau lahan seluas Benua Afrika, sekitar delapan sampai
sembilan miliar hektar, yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian tanaman pangan juga tidak
ada jaminan bisa memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia. Selain itu lahan yang
dipakai untuk pertanian itu pun akan mengalami degradasi sehingga tingkat kesuburannya
turun. Ini berdampak sangat buruk terhadap tingkat produksi tanaman pangan. Kondisi lahan
kian parah karena perubahan iklim yang tidak terkendali.
Pada awal masa kehidupan manusia dengan pertanian atau sekitar 8000 SM,
populasi dunia sekitar 5 juta. Tapi, selama 8.000 tahun sampai 1 AD jumlah penduduk Dunia
bertambah jadi 200 juta. Ada juga yang memperkiraan 300 juta atau bahkan 600 juta. Ini
menunjukkan bagaimana perkiraan populasi yang tidak tepat dari periode sejarah awal.
Tingkat pertumbuhan masa itu disebut di bawah 0,05% per tahun.
Jumlah penduduk Bumi sebanyak 1 miliar tercapai dalam kurun waktu 1.800 tahun
dari awal peradaban manusia. Sedangkan jumlah 2 miliar penduduk Bumi tercapai hanya 130
tahun pada tahun 1930. Pada hitungan 3 miliar hanya membutuhkan waktu 30 tahun yaitu
pada tahun 1960. Hitungan jumlah 4 miliar hanya dalam 15 tahun yang pada tahun 1974.
Sedangkan hitungan 5 miliar dicapai dalam 13 tahun yaitu pada tahun 1987. Itu artinya
selama abad ke-20 penduduk dunia bertambah dari 1,65 miliar jadi 6 miliar.
Populasi di dunia saat ini (2019-2020) tumbuh pada tingkat sekitar 1,08% per tahun.
Angka ini justru turun dari 1,10% pada tahun 2018, 1,12% pada tahun 2017 dan 1,14% pada
tahun 2016. Pertambahan penduduk Bumi saat ini diperkirakan rata-rata 82 juta per tahun.
Tabel 2.8. Daftar 10 negara berpenduduk terbesar di dunia
Peri % dari
Negara
ng- Populasi Tanggal penduduk Sumber
kat dunia
1 Tiongkok 1.402.790.000 April 24, 18.4% Hitungan situs
2020 resmi
2 India 1.358.350.000 April 24, 17.8% Hitungan situs
2020 resmi
3 Amerika 333.140.000 April 24, 4.37% Hitungan situs
Serikat 2020 resmi
4 Indonesia 268.074.600 1 Juli 2019 3.51% Proyeksi resmi
tahunan
5 Pakistan 219.386.000 April 24, 2.88% Hitungan situs
2020 resmi
6 Brasil 212.980.000 April 24, 2.79% Hitungan situs
2020 resmi
7 Nigeria 193.392.517 July 1, 2.54% Perkiraan resmi
2016 tahunan
8 Bangladesh 168.496.000 April 24, 2.21% Hitungan situs
2020 resmi
9 Rusia 146.877.088 January 1, 1.93% Perkiraan resmi
2018
10 Meksiko 126.577.691 January 1, 1.66% Proyeksi resmi
2019
Sejarah pertambahan penduduk Bumi dari tahun 1955 sebanyak 2.773.019.936 naik
jadi 7.713.468.100 di tahun 2019. Perkiraan pertambahan penduduk Bumi dari tahun 2020

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 19


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

sebanyak 7.794.798.739 akan mencapai 9.735.033.990 pada tahun 2050.


Dari jumlah 7.713.468.100 manusia yang hidup di Bumi pada tahun 2019 sebanyak
4.601.371.198 ada di Asia, 1.308.064.195 di Afrika, 747.182.751 di Eropa, 648.120.957 di
Amerika Latin dan Karibia, 366.600.964 Amerika Utara dan 42.128.035 di Oseania.
Sedangkan 10 negara dengan jumlah manusia terbanyak di tahun 2019 adalah:
China 1.402.790.00, India 1.358.350.000, Amerika Serikat 333.140.000, Indonesia
268.074.600, Pakistan 219.386.000, Brasil 212.980.000, Nigeria 193.392.517, Bangladesh
168.496.000, Rusia 146.877.088, dan Meksiko 126.577.691.
Lalu, berapa banyak manusia yang pernah hidup di bumi? Perkiraan secara total
sekitar 106 miliar manusia telah lahir sejak awal spesies manusia di planet Bumi.
Secara rinci, 10 besar peringkat negara berpenduduk terbanyak didunia dapat dilihat
pada tabel 2.8.
D. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk disuatu wilayah tertentu
pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat pertumbuhan
penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk disuatu wilayah pada masa
yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula
kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya dibidang sosial dan ekonomi, tetapi juga dibidang
politik. Akan tetapi, prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat
menunjukkan karakteristik penduduk di masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan
proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih
rinci.
Kelahiran dan perpindahan penduduk disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya
jumlah penduduk diwilayah yang bersangkutan, sedangkan kematian menyebabkan
berkurangnya jumlah penduduk diwilayah tersebut.
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi secara langsung upaya peningkatan mutu
pemanfaatan sumberdaya manusia. Pertumbuhan penduduk merupakan sumber utama
peningkatan jumlah sumber daya manusia yang memerlukan pembinaan, pengembangan
serta pemanfaatan.5 Dalam hubungan ini, adanya pertumbuhan penduduk relatif masih tinggi
memperberat tekanan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta mempersempit
usaha-usaha menciptakan keserasian sosial.
E. Kebijaksanaan Kependudukan di Indonesia
1. Pengendalian Pertumbuhan Penduduk
Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dikemukakan bahwa kebijaksanaan
kependudukan diarahkan pada pengembangan penduduk sebagai sumber daya manusia
agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa yang efektif dan bermutu dalam rangka
mewujudkan mutu kehidupan masyarakat yang senantiasa meningkat. Sehubungan
dengan itu perlu menyebarkan penduduk, di samping pendidikan, kesehatan,
pertumbuhan ekonomi, pembangunan daerah, dan penciptaan lapangan kerja.
Jelaslah bahwa salah satu unsur pokok kebijaksanaan kependudukan sebagai
upaya pengembangan sumber daya adalah upaya pengendalian pertumbuhan penduduk.
Oleh karena itu pengendalian pertumbuhan penduduk akan ditingkatkan dan
diintensifkan dalam Repelita V. Pengendalian pertumbuhan penduduk terutama akan
dilaksanakan melalui penurunan tingkat kelahiran dan penurunan tingkat kematian.
2. Penurunan Tingkat Kelahiran
Penurunan tingkat kelahiran terutama akan diusahakan secara langsung melalui
pemantapan pelaksanaan program keluarga berencana yang diarahkan pada keikutsertaan
seluruh lapisan masyarakat dan potensi yang ada. Kebijaksanaan penurunan tingkat
kelahiran perlu pula dibarengi dengan kebijaksanaan yang diarahkan kepada usaha
meningkatkan umur persalinan pertama dan dengan upaya meningkatkan kesadaran

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 20


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

penduduk akan kegunaan dan keuntungan mempunyai anak sedikit.


Kebijaksanaan ini selanjutnya akan mendorong pelembagaan Norma Keluarga
Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) akan mempercepat penurunan tingkat
kelahiran. Sesuai dengan amanat GBHN usaha langsung untuk menurunkan tingkat
kelahiran adalah melalui kebijaksanaan pelaksanaan keluarga berencana.8 Dengan makin
banyaknya peserta keluarga berencana, maka akan dapat diusahakan secara lebih efektif
penurunan tingkat kematian dan peningkatan peranan wanita dalam pembangunan yang
akhirnya akan menurunkan tingkat kelahiran.
3. Penurunan Tingkat Kematian
Dalam Repelita V secara nasional tingkat kematian diharapkan dapat diturunkan
dari 58 per 1.000 kelahiran pada akhir Repelita IV menjadi sekitar 50 per 1.000 kelahiran
pada akhir Repelita V. Sasaran penurunan tingkat kematian bayi ini akan dibarengi
dengan penurunan tingkat kematian kasar dari 7,9 per 1.000 penduduk pada tahun 1993.
Sementara itu, angka harapan hidup pada waktu lahir diharapkan meningkat dari 63
tahun pada tahun 1988 menjadi sekitar 65 tahun pada tahun 1993.
Dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran di atas, dalam Repelita V dilaksanakan
usaha-usaha peningkatan pelayanan. Hal tersebut dilakukan dengan mengusahakan agar
pelayanan kesehatan tidak saja dekat, tetapi juga terjangkau rakyat banyak. Dalam
hubungan ini maka jumlah Puskesmas dan fungsinya terus ditingkatkan dan
dikembangkan sehingga menjadi pusat pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Sementara itu untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada rakyat
dilakukan juga Pelayanan Terpadu yang memberikan pelayanan kesejahteraan ibu dan
anak seperti dalam mengatasi masalah-masalah gizi, diare, imunisasi, dan keluarga
berencana. Disamping itu untuk meningkatkan produktivitas kerja, sekaligus sebagai
usaha untuk mencapai sasaran pembangunan kependudukan, dilakukan pula upaya
peningkatan kesehatan kerja.
4. Peningkatan Mutu Penduduk
Peningkatan status gizi berperan penting dalam pencapaian sasaran-sasaran
kependudukan. Kebijaksanaan di bidang pangan dan gizi secara umum ditujukan bagi
peningkatan upaya penyediaan pangan dan penganekaragaman pola konsumsi pangan
dalam rangka terpenuhinya kebutuhan gizi penduduk yang semakin bermutu secara
merata.
Selain di bidang gizi, bidang pendidikan juga berperan penting dalam usaha
mencapai sasaran-sasaran kependudukan terutama melalui perubahan sikap dan perilaku
terhadap suatu tatanan kehidupan yang baru. Kesadarn dan kemampuan yang dibutuhkan
dalam rangka melaksanakan cara hidup sehat, pengendalian kelahiran, peningkatannya
melalui pendidikan. Sejalan dengan ini, maka usaha-usah dibidang pendidikan terus
ditingkatkan.
5. Persebaran dan mobilitas penduduk
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan akan sangat membantu didalam
pemecahan masalah persebaran penduduk dan tenaga kerja yang lebih seimbang.
Ketimpangan persebaran penduduk mengakibatkan bahwa di daerah padat penduduk
sumberdaya alam menderita tekanan eksploitasi berlebihan, sedang di daerah jarang
penduduk sumber daya alam tidak dikelola secara efektif. Oleh karena itu kebijaksanaan
persebaran penduduk dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembangunan daerah
tertuju pada tercapainya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan sumber daya
alam yang tersedia.
Dalam rangka memperbaiki pola persebaran penduduk dan angkatan kerja, maka
perlu diupayakan pembagian lapangan kerja antar daerah yang seimbang. kegiatan yang
dilakukan adalah melalui program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) yang dimaksudkan

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 21


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

untuk mempertemukan permintaan dengan penawaran tenaga kerja. Dengan demikian


diharapkan penyebaran tenaga kerja akan dapat terlaksana dengan lebih lancar.
F. Masalah Kependudukan
Pada dasarnya masalah kependudukan merupakan suatu sumber masalah sosial yang
penting, oleh karena pertambahan penduduk dapat menghambat penduduk dapat menjadi
penghambat dalam pelaksanaan pembangunan, terutama jika pertambahannya tersebut tidak
dapat terkontrol secara efektif. Masalah sosial sebagai akibat pertambahan penduduk tidak
hanya dirasakan oleh masyarakat-masyarakat pada daerah tertentu saja, melainkan dirasakan
pula oleh masyarakat secara menyeluruh dalam suatu Negara.
Akibat pertambahan penduduk biasanya ditandai oleh kondisi yang serba tidak
merata, terutama mengenai sumber- sumber penghidupan masyarakat yang semakin terbatas.
Di Indonesia telah melakukan berbagai usaha dalam rangka pengaturan pertambahan jumlah
penduduk melalui program Keluarga Berencana. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara menyeluruh. Kecuali itu juga dilakukan
program Transmigrasi, yang dimaksudkan sebagai usaha pemerataan atau keserasian jumlah
penduduk di seluruh wilayah tertentu.
Ledakan penduduk
 Pertambahan jumlah penduduk disebabkan oleh jumlah kelahiran (natalitas) yang lebih
besar dari pada jumlah kematian (mortalitas). Di Indonesia sekarang laju kelahiran 49
dan jumlah ini menunjukkan laju kelahiran yang tinggi. Laju kelahiran yang sedang
antara 20 – 30, sedangkan laju kelahiran rendah di bawah 20.
 Pertambahan penduduk yang pesat juga disebabkan oleh penurunan angka kematian. Di
dunia Barat kematian bayi telah turun sampai 0,5% dan bagi dokter hal ini merupakan
tantangan. Malthus sendiri sudah membayangkan bahwa penurunan angka kematian akan
memunculkan gejala kelebihan penduduk yang serius.
Menurut perhitungan, jika dalam waktu yang relatif singkat di dunia kita nantinya
akan terjadi sistem pembatasan kelahiran yang optimal, maka kesimpulannya: masih
dibutuhkan 40 tahun lebih untuk menghentikan pertumbuhan penduduk. Ini disebabkan
dengan adanya program KB yang intensif saja penduduk dunia masih akan mampu melipat
dua kali, sehingga dalam tahun 2020 jumlah umat manusia di planet kita mencapai 7 milyar
jiwa.
Penduduk di Indonesia menghadapi masalah dalam 4 aspek yaitu :
- Jumlah penduduk di Indonesia besar, yaitu merupakan urutan kelima di dunia;
- Tingkat pertambahan cepat. Menurut sensus penduduk tahun 1980, tingkat pertambahan
penduduk Indonesia setahun 2,32%. Ini berarti sebagian besar penduduk terdiri atas anak-
anak yang masih memerlukan berbagai kebutuhan;
- Penyebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Sekitar 65% penduduk Indonesia berada
di pulau Jawa, sedangkan penduduk-penduduk luar Jawa seluruhnya hanya 35%;
- Pertumbuhan penduduk dan hubungannya dengan pendidikan serta lapangan kerja.
2.5.2. Lingkungan Hidup
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya bersifat sirkular, manusia
mempengaruhi lingkungan dan begitu juga hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan hidupnya. Menurut Gunawan suratmo lingkungan hidup adalah segala sesuatu di
sekitar suatu obyek yang saling mempengaruhi. Yang termasuk dalam lingkungan hidup tersebut
dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam dan sistem hubungan antara sumber daya alam
tersebut. Lingkungan alam dibagi menjadi lingkungan fisik dan kimia, lingkungan biologi, dan
lingkungan manusia meliputi bentuk sosio ekonomi dan sosial kebudayaan.
Munajat Danusaputra, lingkungan hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi,
termasuk di dalamnya manusia dan tingkah laku yang terdapat dalam ruang tempat manusia
berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 22


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

hidup.
Sedangkan UU RI No 32 Tahun 2009 pasal 1 menjelaskan, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Dari berbagai macam definisi tentang lingkungan hidup tersebut, bisa dipahami bahwa
lingkungan hidup manusia adalah segala sesuatu yang selain diri kita baik yang berupa
lingkungan abiotik, lingkungan biotik, dan juga lingkungan sosial serta budaya yang berada di
sekitar manusia yang mempengaruhi hidup manusia.
A. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dalam Undang-undang tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Bab
I pasal 1 dijelaskan bahwa:
a. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaa,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan dan penegakan hokum;
b. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat
RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup,
serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam waktu kurun waktu tertentu;
c. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang
selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan
atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
B. Masalah dan Pengendalian Lingkungan Hidup
Umumnya ahli lingkungan membagi kriteria lingkungan hidup dalam tiga golongan
besar, yakni:
1) Lingkungan fisik: segala sesuatu di sekitar kita sebagai benda mati;
2) Lingkungan biologis: segala sesuatu di sekitar kita sebagi benda hidup;
3) Lingkungan sosial, adalah manusia yang hidup secara bermasyarakat.
Keberadaan lingkungan tersebut pada hakekatnya selalu dijaga dari kerusakan yang
parah. Suatu kehidupan lingkungan akan sangat tergantung pada ekosistemnya. Oleh karena
itu, masyarakat secara terus-menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan. Sebab untuk menjaga semuanya itu tidak
ada lagi yang bisa dimintai pertanggung jawaban kecuali manusia sebagai pemakai atau
pengguna itu sendiri. Kerusakan suatu lingkungan akan berakibat pada manusia itu sendiri,
dan demikian pula sebaliknya.
Salah satu produk dari kerusakan lingkungan adalah pencemaran, baik air, tanah
maupun udara. Pencemaran air misalnya, bisa dikategorikan melalui ukuran zat pencemar
yang diizinkan dibuang pada suatu jangka waktu tertentu. Misalnya suatu berat unsur atau
senyawa kimia setiap hari. Pencemaran itu lebih banyak terjadi karena limbah pabrik yang
masih murni, mereka belum melalui proses waste water treatment atau pengolahan.
Dampaknya pada lingkungan secara umum, jelas sangat merusak dan berakibat fatal bagi
lingkungan secara keseluruhan.
1. Pencemaran Udara
Di samping adanya sumber daya alam, alam air dan tanah, udara adalah sumber
daya alam yang mengalami pencemaran sebagai akibat sampingan dari aktivitas manusia
itu. Selain dari aktivitas manusia, proses alami, seperti kegiatan gunung berapi, tiupan
angin terhadap lahan gundul berdebu dan lain sebagainya juga merupakan sumber dari
pencemaran udara.
Menurut sifat penyebaran bahan pencemarannya, sumber pencemar udara

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 23


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu sumber titik, sumber area, dan
sumber bergerak. Sumber titik dan area dapat dijadikan satu kelompok, sehingga
pengelompokannya menjadi dua, yakni sumber stationer dan sumber bergerak. Termasuk
kedalam sumber stationer adalah kegiatan rumah tangga, industri, pembakaran sampah,
letusan gunung berapi. Adapun sumber bergerak adalah kendaraan angkutan.
2. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun
di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Selain udara dan air, tanah juga bisa terkena pencemaran oleh setiap aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern bagi kehidupan. Tanah sangatlah penting,
terutama bagi kehidupan semua makhluk hidup, karena tanah berfungsi sebagai penyedia
papan maupun pangan bagi kehidupan makhluk hidup. Sebaliknya tanah juga berfungsi
sebagai media bagi penyebaran penyakit-penyakit yang dapat mengganggu kesehatan
makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
Sumber-sumber yang menyebabkan tanah tidak subur adalah sebagai berikut:
Ø Limbah pertanian
Ø Limbah pabrik/industri
Ø Rumah tangga
Ø Bahan-bahan yang tak dapat diuraikan oleh microorganism misalnya plastik.
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Plastik tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya sampah plastik tidak bisa
dibusukkan dan akan menumpuk sehingga mengganggu kesuburan tanah. Pada gambar
disamping tampak sampah-sampah plastik dan kaleng, hal itu akan sangat mengganggu
kesuburan tanah karena tidak bisa diuraikan dan dibusukkan oleh mikroorganisme.
Begitu juga dengan penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan, ternyata
dapat menimbulkan pencemaran tanah. Beberapa tumbuhan justru tidak dapat tumbuh
dengan subur lantaran pH tanah yang berubah akibat penambahan pupuk yang tidak
sesuai. Selain itu sebagian sisa dari pupuk akan hanyut terbawa air sehingga
mencemarkan air sungai atau danau.
1) Penyebab Pencemaran Tanah.
a. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,
perdagangan, pasar,tempat usaha, hotel, kantor-kantor pemerintahan dan swasta
dan tempat wisata, dapat berupalimbah padat dan cair.
1) Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan olehmikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kan-tong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2) Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan
merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah. Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 24


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

mengganggu/ mencemari karena lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan
sampah juga menutupi permukaan tanah sehinggatanah tidak bisa
dimanfaatkan. Selain itu, timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen
dan asam sulfida, adanya zatmercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah
dapat menimbulkan gangguan terhadap biotanah, tumbuhan, merusak struktur
permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksidalogam, baik yang
terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapatditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air
dan mineral yang dapatmenyuburkan tanah hilang dan jumlah
mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
Limbah cair rumah tangga berupa; tinja, deterjen, oli bekas, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan zat-zat kimia yang
terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah Industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain, kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahandan swasta, dan wisata, dapat berupa limbah padat dan
cair.
Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan
buah, ikan daging dll.
Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainnya. Tembaga,timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat
yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam. Limbah padat hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan
bau disekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah
menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri
tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau.
Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran. Limbah
cair sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
c. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman,
misalnya DDT. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak
dapat ditanami jenis tanaman tertentu karenahara tanah semakin berkurang.
Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-
nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme didalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 25


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

2) Proses Terjadinya Pencemaran Tanah.


Yang dimaksud pencemaran tanah / air pertanian adalah pencemaran oleh
pestisida, terutama DDT. Usaha manusia untuk memberantas hama tanaman yang
dapat merusak / menurunkan hasil panen dijalankan terutama dengan memakai DDT.
Akibat sampingannya adalah terbunuhnya makhluk hidup lain yang tidak
dikehendaki. Beberapa hal yang perlu dicermati perihal DDT antara lain;
 Sifat kimiawi DDT adalah sangat stabil yaitu tidak terurai dalam alam sehingga
zat tersebut akan mengendap di dalam tanah atau di dasar sungai, danau, atau laut.
 DDT akan larut dalam lemak sehingga DDT dapat tertimbun dalam jaringan tubuh
makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia.
Air yang berasal dari sawah petani yang memakai DDT sebagai pemberantas
hama tentu mengandung pula DDT. Air ini dapat merembes ke dalam tanah dan
terakumulasi dalam air tanah, atau masuk ke dalam sumur dan terminum oleh
manusia. Air ini juga dapat mengalir ke sungai, danau atau laut. Hal ini menyebabkan
air di tempat-tempat tersebut mengandung DDT. Plankton yang hidup di sungai,
danau, maupun laut mendapatkan makanan dari air yang sudah mengandung DDT.
Plankton tersebut selanjutnya dimakan ikan atau udang. Ikan dan udang selanjutnya
dimakan oleh burung atau manusia, akibatnya bisa mematikan burung pemakan ikan.
Akibat DDT yang terrdapat dalam air yang terminum manusia dalam jangka panjang
sukar dipastikan. Walaupun demikian manusia wajib waspada terhadap cemaran DDT
dalam air atau pada tanah. Penelitian pada bebek yang digembalakan pada sawah
habis panen yang disemprot dengan DDT, mengakibatkan terjadi perubahan ketebalan
kulit telur. Hal ini menunjukkan bahwa DDT mempengaruhi metabolisme dalam
tubuh bebek.
3) Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan Sekitar.
a. Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk
semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat
menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapat menyebabkan kematian.
b. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah,

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 26


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-
kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
4) Langkah Penyelesaian dari Pencemaran Tanah.
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan
terhadap pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya
mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur
ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang
bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah penangan untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah :
a. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yangtercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya
zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti:
- Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah
cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar
diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat,
misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat
dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur
ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih
banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
- Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur
dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di
tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke
dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 27


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

- Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk
tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
3. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak
ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka
jika tersedia dalam kondisi yang tidak benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air
yang bersih sangat dibutuhkan manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk
keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius.
Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit
untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam
limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga menyebabkan kualitas air
menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Krisis air terjadi di hampir seluruh Indonesia, terutama dipulau Pulau Jawa,
sebagian Sumatera dan Nusa Tenggara, khusus kota-kota besar di pulau Jawa terutama
akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain
merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya
ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan
pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia, seperti beberapa contoh di atas, telah mengakibatkan terjadinya krisis air
bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan
hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal yang kronis yang
makin lama makin parah.
A. Pengertian Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan
air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat
membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air
tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran
air di definisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang
menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya. (Pasal 1, angka
2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut
dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika
tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti
gunung meletus, pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak
dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan
oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan
ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah
cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak
tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 28


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian,


perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah
anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga
berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah.
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat
Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang
mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga
menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air
meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air.
Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan
air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000
orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran
air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar,
tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam
tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti
plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah
organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).
B. Penyebab pencemaran air
Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab
pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun
komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar. Banyak penyebab
pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu
sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak
langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau
atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri,
rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari
aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal
dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, seperti:
1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 29


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

C. Komponen pencemaran air


Jaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis-jenis zat
kimia. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah.
Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen
yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat
elektronik. Secara umum jenis jenis bahan buangan dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang
kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke
air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun
pembentukan koloidal.
b. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.
c. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya
adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah
ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah
industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As),
Magnesium (Mg), dll.
d. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh
mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
e. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan
atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada
tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air.
Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
f. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini
akan dikelompokkan menjadi:
 Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
 Bahan pemberantas hama (insektisida).
D. Bahaya dari polusi air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif
dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya.
Jika O2 kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah
warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat,
uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat
merusak organ tubuh manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar
limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian
kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera
mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 30


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

kerangan yang mungkin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut
dapat pula tercemar oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui
sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan
hewan laut lainnya, sebagai contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang.Merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh
ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
b. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
c. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
d. Pendangkalan dasar perairan
e. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
f. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
g. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
h. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
i. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
Beberapa contoh polutannya adalah sebagai berikut:
a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat
listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh
serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan
limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
E. Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air
minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 31


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi
atas 4 kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan
menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan
kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi
perkembangannya. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air
secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas
dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain:
Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai
dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi
estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi
estetika lingkungan.
F. Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,
dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang
disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak
dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang
berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan
oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk
dapat digunakan sebagai pupuk.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai,
danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah
pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 32


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-
tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses
penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat
dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian

2.6.Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Usaha pelestarian lingkungan sebenarnya telah dimulai sejak zaman dahulu, misalnya
bagaimana manusia untuk mendapatkan buruan dan tangkapan yang tak tentu hasilnya, kadang
suatu hari dapat banyak tetapi disaat lain dapat sedikit. Untuk itu kemudian manusia
menjinakkan dan memelihara hewan dan tanaman serta menjaga dari kerusakan dan serangan
dari hewan liar. Dengan melakukan usaha peternakan dan pertanian itu, manfaat lingkungan
dapat diperbesar dan resiko lingkungan diperkecil, sehinga kemungkinan terpenuhinya
kebutuhan dasarnya dapat lebih terjamin. Usaha manusia berupa penjinakkan dan pemeliharaan
tumbuhan dan hewan liar disebut Domestikasi, dan usaha ini merupakan bentuk usaha awal
pengelolaan atau pelestarian lingkungan dalam kebudayaan manusia.
Pengelolaan lingkungan mempunyai ruang lingkup yang luas dengan cara yang beraneka
pula. Namun demikian dapat kita kelompokkan menjadi: pengelolaan lingkungan secara rutin,
perencanaan pengelolaan lingkungan secara dini, perencanaan perkiraan dampak lingkungan,
dan perencanaan perbaikan kerusakan lingkungan.
Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam atau kekayaan alam yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang jumlahnya sangat terbatas.
Manusia selalu berupaya untuk mengeksploitasi kekayaan alam secara optimal dengan
menggunakan alat sederhana atau peralatan modern. Jika pengambilan sumber daya alam secara
berlebihan maka bisa menimbulkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita sehari-hari.
Apabila sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui habis begitu saja, maka manusia
harus menunggu selama jutaan tahun lamanya untuk mendapatkannya kembali,sehingga manusia
baru bisa menikmatinya kembali setelah menunggu begitu lama.
Oleh sebab itu sudah menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat
lingkungan alam kita ini dengan sebaik mungkin agar sumber daya alam yang ada di muka bumi
ini tidak akan habis. Seharusnya setiap manusia mempunyai kesadaran akan dirinya masing-
masing untuk menjaga,memelihara,serta merawat sumber daya alam dengan baik.
2.6.1. Pelestarian Sumberdaya Alam

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 33


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis sumberdaya alam. Sumberdaya alam
tersebut telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sumberdaya alam membuat
manusia bisa makan, berpakaian, membuat rumah, bepergian dengan menggunakan kendaraan,
dan lain-lain.
Berbagai manfaat tersebut tidak akan terus menerus diperoleh dari sumberdaya alam jika
manusia tidak melakukan upaya-upaya pelestarian sumberdaya alam. Sumberdaya alam akan
habis atau berkurang fungsinya jika tidak dilestarikan. Karena itu, upaya pelestarian mutlak
harus dilakukan agar manfaatnya terus menerus dapat kita peroleh. Tentu saja, upaya pelestarian
juga merupakan bentuk wujud tanggung jawab generasi saat ini terhadap generasi yang akan
datang agar mereka juga dapat memperoleh manfaat sumberdaya alam.
Upaya pelestarian sumberdaya alam dapat dilakukan di berbagai tingkat lingkungan.
Kalian dapat melakukannya di lingkungan rumah, kampus dan lingkungan yang lebih luas.
A. Melestarikan sumberdaya alam di lingkungan sekitar
Setiap hari kita memanfaatkan sumberdaya alam, baik di rumah maupun di
lingkungan sekitarnya. Untuk menerangi ruangan di rumah, kita menggunakan sumberdaya
energi listrik yang diantaranya berasal dari batubara. Di rumah, kita juga menggunakan
sumberdaya air. Rumah kita juga terdiri dari perabotan yang menggunakan bahan-bahan dari
mineral seperti besi, almunium, kaca, dan lain-lain. Bahkan rumah kita sendiri terbuat dari
bahan kayu yang dipasang sebagai kusen maupun bagian rumah lainnya.

Gambar 2.4. Sumberdaya alam yang biasa kita manfaatkan di rumah (furniture, peralatan
masak, kulkas dan lain-lain)
Apa yang perlu kita lakukan untuk turut serta melestarikan sumberdaya alam?
Banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah dan sekitarnya dalam upaya melestarikan
sumberdaya alam, yaitu diantaranya:
1. Membiasakan diri untuk hemat energi
Kebiasaan hemat energi sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan. Jika
kebiasaan tersebut hanya dilakukan oleh seorang atau sejumlah orang, mungkin tidak ada
artinya. Bayangkanlah jika kebiasaan hemat energi dilakukan oleh semua orang, tentu
sangat berarti, bukan? Beberapa kebiasaan di rumah yang berkaitan dengan hemat energi
diantaranya adalah:
a. Mematikan peralatan listrik jika tidak sedang digunakan.
Seringkali kebiasaan ini sulit dilakukan karena kita merasa mampu membayar
listrik. Komputer kita biarkan menyala, padahal tidak sedang digunakan. Listrik di
kamar juga menyala, padahal kita sedang berada di ruang tamu. Begitu pula pada saat
kita keluar rumah, lampu di luar lupa kita padamkan. Andai semua orang di Indonesia
melakukan kebiasaan buruk tersebut, maka jumlah energi listrik yang harus terbuang
percuma akan sangat besar tentunya.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 34


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Gambar 2.5. Menghindari penggunaan listrik untuk penerangan di siang hari


Mengapa kita harus hemat listrik? Listrik diperoleh dari berbagai sumber,
diantaranya dari PLTA (pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTN (Pembangkit
Listrik tenaga Nuklir) dan dari batubara. Sebagian dari sumber listrik tersebut tidak
dapat diperbarui, artinya akan habis pada waktunya nanti. Jika kita melakukan
penghematan, maka akan memperpanjang usia dari sumber-sumber energi penghasil
listrik tersebut.
b. Menggunakan peralatan listrik yang hemat energi

Gambar 2.6. Berbagai peralatan listrik. Sebaiknya memilih produk yang hemat
energy
Peralatan listrik seperti lampu, pendingin/AC (Air Conditioning), kulkas dan
lain-lain diproduksi oleh pabrik yang berbeda. Sebaiknya kita membiasakan diri
untuk memilih produk atau merk yang memiliki keunggulan hemat energi.
Beberapa peralatan listrik tersebut juga menggunakan daya yang besar,
sehingga menghabiskan banyak energi listrik. Pendingin/AC, setrika, pompa air,
mesin cuci biasanya menghabiskan energi listrik dalam jumlah yang besar, sehingga
pemakaiannya diatur supaya lebih hemat. Sebagai contoh, kadang kita menggunakan
AC terlalu dingin sampai 200 C atau kurang, padahal suhu udara cukup nyaman jika
AC kita pasang pada suhu sekitar 250 C. AC juga bisa kita atur penggunaannya yaitu
pada saat udara terasa panas, artinya penggunaanya tidak dilakukan sepanjang hari.
c. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 35


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Bagi yang memiliki kendaraan bermotor, seringkali kita menggunakannya


untuk pergi ke tempat yang dekat sekalipun. Padahal tempat tersebut dapat kita capai
dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Kebiasaan kita juga seringkali menggunakan
kendaraan bermotor untuk maksud yang tidak terlalu penting atau bahkan tanpa
tujuan yang jelas.
Kendaraan bermotor sebaiknya digunakan pada saat bepergian ke tempat
yang jauh. Jika tempat tujuan relatif dekat, maka sebaiknya berjalan kaki atau
menggunakan sepeda. Kendaraan bermotor juga sebaiknya digunakan untuk
keperluan yang penting. Dengan demikian, kita mengurangi penggunaan BBM
(Bahan Bakar Minyak) yang jumlahnya semakin terbatas.

Gambar 2.7. Berjalan kaki dan bersepeda lebih sehat dan hemat energi
d. Memilih kendaraan yang hemat energi
Tingkat konsumsi energi dari mobil atau motor juga beragam tergantung pada
besar kecilnya kapasitas mesin (cc), teknologi yang digunakan, usia kendaraan dan
pemeliharaan kendaraan. Biasanya semakin besar kapasitas mesin kendaraan,
semakin boros energi yang digunakan. Teknologi kendaraan bermotor juga bervariasi.
Saat ini terdapat kecenderungan pabrik kendaraan bermotor untuk mengembangkan
mesin yang hemat energi. Usia dan cara pemeliharaan juga berpengaruh terhadap
tingkat konsumsi bahan bakar.

Gambar 2.8. Kendaraan bermotor sebaiknya dilipih yang hemat energi


Berdasarkan uraian tadi, sebaiknya diupayakan untuk memilih atau
menggunakan kendaraan bermotor yang hemat energi. Begitu pula dengan jenis
energi yang digunakan. Saat ini terdapat beberapa bahan bakar alternatif selain bensin
dan solar seperti bahan bakar dari nabati atau tumbuhan (biofuel), listrik, sinar
matahari (solar cell) dan lain-lain.
2. Mendesain rumah yang hemat energi
Rumah yang hemat energi harus memungkinkan sinar matahari dapat masuk dan
menggantikan fungsi lampu listrik pada siang hari. Artinya, tidak ada ruangan dalam
rumah yang menyalakan listrik di siang hari. Ini dapat dilakukan dengan membuat rumah
yang memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam rumah dalam jumlah yang cukup.
Secara teoritis, luas ventilasi dan jendela minimal 20 persen dari luas lantai.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 36


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Rumah juga sebaiknya dibangun dengan ventilasi atau lubang angin yang cukup.
Dengan cara demikian, kita mengurangi penggunaan peralatan listrik seperti kipas angin
dan pendingin udara (AC = Air Conditioning).

Gambar 2.9. Rumah yang memungkinkan sinar matahari dan angin masuk
3. Menggunakan barang yang biasa diisi ulang, dipakai ulang dan di daur ulang
Barang-barang konsumsi di rumah seringkali menggunakan kemasan yang
kemudian dibuang setelah isinya habis. Padahal ada pula kemasan yang dapat diisi ulang,
misalnya sabun isi ulang, bullpen isi ulang, dan lain-lain. Sebaiknya kita lebih memilih
barang-barang yang dapat diisi ulang.

Gambar 2.10. Barang-barang yang kemasannya dapat diisi ulang


Selain bisa diisi ulang sesuai dengan peruntukkan semula, barang-barang yang
dibeli juga sebaiknya yang ramah lingkungan. Biasanya barang-barang yang ramah
lingkungan diberi label ramah lingkungan atau ekolabel. Artinya, barang-barang tersebut
dapat di daur ulang setelah digunakan.

Gambar 2.11. Simbol pada produk yang dapat didaur ulang


4. Mengurangi konsumsi barang-barang yang sulit hancur jika dibuang ke lingkungan

Gambar 2.12. Membawa kantong belanja ketika berbelanja sangat bijaksana dalam
mengurangi penggunaan SDA

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 37


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Ketika berbelanja seringkali kita diberi pembungkus berupa plastik dalam jumlah
yang banyak. Padahal setelah sampai di rumah, plastik-plastik tersebut dibuang karena
ukurannya yang relatif kecil. Padahal perlu waktu yang sangat lama untuk
menghancurkan plastik tersebut setelah dibuang ke lingkungan. Karena itu, sebaiknya
kita membiasakan diri membawa kantong belanja, sehingga mengurangi penggunaan
plastik pembungkus. Dengan cara demikian berarti produksi plastik bisa dikurangi dan
lingkungan pun tidak tercemar oleh sampah plastik.
5. Menghemat penggunaan air

Gambar 2.13. Sumur resapan berfungsi menyerap air hujan


Air merupakan sumberdaya alam yang saat ini semakin terbatas jumlahnya.
Bahkan, banyak daerah yang penduduknya kesulitan memperoleh air bersih. Karena itu,
di rumah sebaiknya dibiasakan untuk menghemat air dengan cara:
a. menggunakan air seperlunya atau tidak berlebihan ketika mencuci dan mandi.
b. menggunakan peralatan yang secara otomatis menghentikan aliran air ketika bak
atau tendon air telah penuh.
c. memanfaatkan air sisa pemakaian untuk keperluan lainnya, misalnya menyiram
tanaman atau membersihkan halaman rumah. 6. Membuat sumur resapan dan
biopori
Sumur resapan memungkinkan air untuk masuk ke dalam tanah dan mengisi
airtanah. Dengan cara demikian, air tanah akan tetap terjaga ketersediaanya. Cara ini juga
sangat dianjurkan pula untuk mengurangi banjir karena aliran permukaan berkurang.

Gambar 2.14. Biopori sangat berperan dalam meningkatkan penyerapan air ke dalam
tanah (infiltrasi) dan sekaligus membuat pupuk organik
Seperti halnya sumur resapan, biopori dibuat dengan maksud agar air dapat
dengan mudah meresap ke dalam tanah. Ukurannya lebih kecil dari sumur resapan dan
lebih sederhana, sehingga mudah dibuat. Karena ukurannya yang lebih kecil, biasanya
dapat dibuat beberapa biopori dalam satu unit lahan. Dalam lubang biopori, kita

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 38


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

menyimpan sampah-sampah organik. Setelah penuh dan membusuk sampah-sampah


tersebut diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos atau pupuk.
6. Tidak memelihara binatang peliharaan yang dilindungi
Sejumlah binatang saat ini tengah berada dalam ancaman kepunahan. Bahkan,
tidak sedikit binatang yang telah dinyatakan punah. Padahal binatang-binatang tersebut
berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Berkurangnya atau punahnya
berbagai spesies binatang tentu tentu saja mengancam keberadaan binatang pemangsa
jika mereka berperan sebagai mangsa. Sebaliknya jika mereka berperan sebagai
pemangsa, maka akan memperbanyak binatang yang dimangsanya, yang mengakibatkan
terjadinya ledakan populasi binatang yang dimangsanya. Tidak jarang hal ini
menimbulkan masalah bagi manusia, khususnya petani, karena menjadi hama bagi
tanaman pertaniannya.
Permasalahan tersebut tidak akan terjadi jika kita tidak turut serta mengurangi
jumlah populasi mereka. Caranya adalah dengan tidak membunuh atau memelihara
binatang yang dilindungi di rumah.
7. Memanfaatkan lahan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman
Tanaman di pekarangan selain memperindah halaman rumah juga memiliki fungsi
untuk meningkatkan jumlah air hujan yang menyerap ke dalam tanah. Sebaliknya air
hujan yang melimpas jadi berkurang, sehingga tidak berpotensi menimbulkan erosi dan
banjir. Dengan demikian, tanaman di pekarangan memiliki fungsi melestarikan
sumberdaya air dan juga tanah.

Gambar 2.15.Tanaman di pekaragan selain indah juga menjaga kelestarian sumberdaya air
B. Melestarikan sumberdaya alam di lingkungan kampus
Di lingkungan kampus terdapat berbagai sumberdaya alam yang digunakan untuk
mendukung kegiatannya sehari-hari. Listrik, air, peralatan kantor dan lain-lain menggunakan
sumberdaya alam. Sebagaimana halnya di lingkungan rumah, maka di lingkungan kampus
juga dapat dilakukan upaya-upaya untuk melestarikan sumberdaya alam. Beberapa upaya
tersebut diantaranya adalah:
1. Menghemat penggunaan energi listrik

Gambar 2.16. Mematikan lampu ketika sedang tidak digunakan

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 39


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Menghemat bukan berarti tidak melakukan kegiatan yang menggunakan energi.


Yang dimaksud adalah tidak membuang-buang energi secara percuma untuk kegiatan
yang tidak terlalu bermanfaat atau bisa dilakukan tanpa menggunakan energi tak
terbarukan. Sebagai contoh, komputer di laboratorium atau di kantor kadang dibiarkan
menyala, padahal sedang tidak digunakan. Begitu pula lampu listrik yang menyala di
siang hari, padahal sinar matahari cukup terang.
2. Menggunakan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan energi di kampus,.
Kampus sebaiknya menjadi contoh pemanfaatan energi alternatif yang terbarukan.
Sejumlah kampus di negara-negara maju menggunakan sumber energi dari sinar
matahari untuk memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri. Di atas atap kampus
dipasang panel surya (solar cell) yang dapat menangkap energi surya dan mengubahnya
menjadi energi listrik. Dengan cara demikian, kampus dapat memenuhi kebutuhan
energinya secara mandiri.

Gambar 2.17. Kampus dapat menggunakan energi surya untuk memenuhi kebutuhan
energinya
3. Mengurangi konsumsi atau pemakaian bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan
Kampus seringkali menggunakan barang-barang yang penggunaannya dapat
dikurangi. Sebagai contoh, kampus dapat menggunakan kertas bekas untuk keperluan
lain seperti kertas catatan, amplop, pembungkus, dan lain-lain. Barang-barang berbahan
plastik juga sebaiknya dikurangi, misalnya kantin kampus tidak banyak menjual makanan
yang dibungkus plastik.
4. Melakukan kegiatan daur ulang
Salah satu kegiatan yang dapat dikembangkan di kampus adalah kegiatan daur
ulang. Biasanya kampus tertentu melakukan daur ulang kertas untuk digunakan bagi
kepentingan lainnya, misalnya membuat barang-barang kerajinan dari kertas.

Gambar 2.18. Kerajinan dari daur ulang kertas


5. Menghemat penggunaan air bersih di kampus
Di kampus seringkali penggunaan air tak terkontrol. Kran yang dibiarkan terbuka,
walaupun bak telah penuh, kadang terjadi di kampus. Karena itu, setiap warga kampus

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 40


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

memiliki tanggung jawab untuk segera menutup kran air, sehingga tidak banyak air yang
terbuang percuma. Penggunaan air juga dapat dihemat dengan cara:
j. menggunakan air bekas pakai seperti bekas air wudu untuk digunakan kembali
menyiram tanaman.
k. air hujan dapat pula ditampung di tempat penampungan air khusus dan digunakan
untuk penggunaan tertentu, seperti mencuci, mengepel lantai, dan menyiram
tanaman.

Gambar 2.19. Tempat penampung air hujan


6. Melakukan kegiatan pengolahan sampah atau limbah

Gambar 2.20. Kegiatan pembuatan kompos


Sampah atau limbah yang ada di kampus dapat diolah dan dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Sampah organik sisa makanan dari kantin dan daun-daunan dari
tanaman yang ada di kampus dapat diolah menjadi kompos. Dengan cara demikian, maka
tanaman di kampus tidak perlu menggunakan pupuk buatan yang dapat mencemari
lingkungan perairan.
7. Membuat sumur resapan dan atau biopori
Air hujan yang jatuh di permukaan kampus akan mengalir menjadi air permukaan
jika tidak dimanfaatkan. Apalagi jika banyak lahan di kampus yang ditutup dengan
semen, sehingga menghalangi air untuk masuk ke dalam tanah. Agar air hujan dapat
masuk ke dalam tanah, maka sebaiknya dibuat sumur resapan dan biopori. Dengan
demikian, ketersediaan sumberdaya air, khususnya airtanah dapat terjaga.
8. Memanfaatkan lahan pekarangan kampus dengan tanaman
Sebagaimana halnya di lingkungan rumah, tanaman di kampus juga berfungsi
menambah keindahan dan menjaga kelestarian sumberdaya air. Selain itu, juga menjaga
kelestarian jenis tanaman tertentu, khususnya tanaman khas lokal.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 41


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Gambar 2.21. Tanaman di halaman kampus selain menjaga kelestarian sumberdaya air
juga berfungsi melestarikan tumbuhan
C. Melestarikan sumberdaya alam di lingkungan yang lebih luas
Pelestarian sumberdaya alam juga dilakukan di lingkungan yang lebih luas.
Pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama untuk melestarikan sumberdaya alam tersebut
mengingat kelestariannya adalah tanggung jawab bersama.
Berbagai upaya pelestarian dapat dilakukan oleh individu, kelompok masyarakat
maupun pemerintah. Upaya Pelestarian sumberdaya alam yang selama ini dilakukan oleh
pemerintah adalah:
1. Melakukan konservasi sumberdaya alam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa Konservasi sumber daya alam adalah
pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta
kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
nilai serta keanekaragamannya.
Konservasi bertujuan untuk melindungi habitat atau tempat hidup berbagai jenis
makhluk hidup dari kerusakan, baik karena erosi, longsor, dan lain-lain. Selain itu,
konservasi juga bertujuan untuk melindungi tumbuhan dan hewan dari kepunahan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, sejumlah wilayah harus dikonservasi untuk melindungi habitat
dan makhluk hidup dari kerusakan dan kepunahan.
Indonesia memiliki sejumlah kawasan konservasi yang dibagi menjadi kawasan
suaka alam dan kawasan pelestarian alam. Pengertian dari kedua kawasan tersebut
adalah:
a. Kawasan suaka alam adalah kawasan kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di
daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga
berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
b. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati serta ekosistemnya.
Kawasan suaka alam terdiri atas kawasan cagar alam dan kawasan suaka marga satwa.
Pengertian dari dua jenis kawasan tersebut adalah:
a. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya
memiliki kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Contohnya adalah Arca
Domas, Gunung Burangrang, Leuweung Sancang, Pananjung Pangandaran dan lain-
lain.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 42


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Gambar 2.22. Kawasan cagar alam pananjung pangandaran


b. Kawasan suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas
berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contohnya Suaka
margasatwa Muara Angke Jakarta, Rimbang Baling Riau, Batanghari, Barumun,
Cikepuh dan lain-lain.

Gambar 2.23. Kawasan suaka margasatwa Muara Angke Jakarta


Kawasan pelestarian alam terdiri atas Kawasan Taman Nasional, Kawasan Taman Hutan
Raya dan Kawasan Taman Wisata Alam. Pengertian dari masing-masing kawasan adalah:
a. Kawasan Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem
asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.Contohnya
adalah Gunung Leuser (Aceh), Way Kambas (Lampung), Ujung Kulon (Banten),
Baluran (Jawa Timur) dan lain-lain.

Gambar 2.24. Peta sebaran Kawasan Taman Nasional

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 43


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

b. Kawasan Taman Hutan Raya (THR) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan
koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan
asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya THR Ir. Juanda di
Bandung, THR Pancoran Mas di Depok, THR Gunung Palasari dan lain-lain.

Gambar 2.25. THR Ir. H. DJuanda di Bandung


c. Kawasan Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Contohnya Gunung
Papandayan, Kawah Gunung Tangkuban Parahu, Kawah Kamojang, Gunung Guntur,
dan lain-lain.

Gambar 2.26. Kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu


2.6.2. Usaha Pelestarian Lingkungan
Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.
Sumber daya alam adalah untuk semua, makhluk hidup, bukan hanya untuk manusia.
Oleh karena itu, manusia perlu mengadakan usaha-usaha untuk melestarikan lingkungan agar
tetap serasi dan seimbang.
Agar usaha-usaha tersebut dapat terlaksana, maka perlu diadakan kebijaksanaan di
bidang pengelolaan sumber daya alam, yang mencakup pengelolaan.
1. Sumber Daya Mineral
2. Sumber Daya Tanah dan Air
3. Sumber Daya Hutan dan Tumbuh-tumbuhan
4. Sumber Daya Air dan Lautan
Pelaksanaan pembangunan sebagai kegiatan yang makin meningkat resiko pencemaran
dan perusakan lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan dapat pula rusak karenanya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 44


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk
meningkatkan daya dukung lingkungan.
Dengan demikian materi dalam BBM ini diharapkan Anda dapat memahami pengaruh
manusia terhadap lingkungan serta sadar akan peranannya dalam memlihara hubungan yang
serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungannya.
2.6.2.1.Pencegahan Kerusakan Lingkungan Dan Etika Lingkungan
Mengapa lingkungan sekitar Anda mengalami kerusakan? Karena lingkungan sekitar
tidak dipelihara dengan baik sehingga lingkungan tercemar dan rusak, maka manusia tidak
mampu menghindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Pada akhirnya kehidupan umat
manusia menjadi terancam. Ketika lingkungan telah mengalami kerusakan, kita baru menyadari
pentingnya pelestarian lingkungan. Kita sadar bahwa apa yang dilakukan pada masa lalu adalah
suatu kekeliruan yang besar. Dahulu manusia selalu berfikir apa yang dapat saya ambil dari
lingkungan? Manusia merasa seolah-olah dirinya berada di luar lingkungan.
Peningkatan kesadaran dan wujud kepedulian lingkungan pada masyarakat dewasa ini
terus berkembang hingga sekarang. Manusia semakin menyadari pentingnya pelestarian bagi
kelangsungan hidupnya, baik untuk masa sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.
Manusia memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Tetapi,
tidak berarti harus merusak dan mencemari lingkungan sehingga mengancam kelestarian
kehidupan dan mengurangi hak generasi yang akan datang. Oleh karena itu yang harus kita
lakukan adalah melakukan pembangunan berkelanjutan. Artinya tetap membangun untuk
meningkatkan kesejahteraan tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang.
Tanggung jawab siapa yang melakukan pencegahan pencemaran dan usaha untuk
melestarikan lingkungan? Cara-cara pencegahan pencemaran dan mengusahakan kelestarian
lingkungan adalah tanggung jawab Pemerintah maupun setiap individu. Pada dasarnya, ada 3
(tiga) prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan
penanggulangan pencemaran yaitu sebagai berikut.
a. Secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah);
b. Secara teknologis (adanya peralatan pengolah limbah, pembakar sampah);
c. Secara edukatif/pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di
sekolah-sekolah).
A. Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan
1. Pencegahan Secara Administratif
Masalah lingkungan hidup dari tahun ke tahun akan terus memperhatinkan karena
berbagai hasil kemajuan teknologi, terutama dalam dunia industri. Jika tidak diimbangi
dengan berbagai aturan mengenai lingkungan hidup, akhirnya akan memusnahkan semua
kehidupan. Bukan saja berbagai pencemaran lingkungan akan membunuh manusia secara
perlahan-lahan, tetapi juga mematikan segala makhluk hidup termasuk berbagai macam
tumbuhan dan binatang yang sebenarnya sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan di Indonesia adalah pembangunan
manusia seutuhnya, maksudnya pembangunan dalam bidang material dan spiritual secara
seimbang. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kepincangan antara pemenuhan kebutuhan
fisik masyarakat dengan kebutuhan psikis yang merupakan unsur penentu tindakan seorang
dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, salah satu bidang fisik material yang sangat
berkaitan dengan psikis adalah tentang lingkungan hidup yang mana di dalamnya mencakup
tanah, air, hutan, dan udara yang semuanya itu berkaitan erat dengan kehidupan manusia.
Berbicara mengenai pembangunan nasional jangka panjang tentu masalah lingkungan
jangan dianggap remeh. Maka untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan
penanggulangan dilakukan penanggulangan secara administratif. Secara administratif
diperlukan aturan dan hukum yang mengikat. Oleh karena itu berbagai pengaturan mengenai
lingkungan hidup harus benar-benar dilaksanakan secara baik. Lebih jelas, tentang

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 45


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

pemeliharaan dan pembinaan lingkungan hidup diungkapkan dalam ketentuan Pokok


Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU RI No. 4 Tahun 1982 dan berlaku sejak 11 Maret
yang menjelaskan: pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan yang
lestari serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesenambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia (Widyosiswoyo; 1999).
Demikian juga tentang peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis
Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ditetapkan tanggal 5 Juni 1986 dan mulai berlaku
tanggal 5 Juni 1987 harus dianggap serius. Dari ketentuan itu diharapkan agar masyarakat
menyadari bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat mempunyai manfaat yang besar bagi
masyarakat itu sendiri (Widyosiswoyo; 1999).
Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan
mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Peraturan dan undang-
undang telah dikeluarkan. Misalnya, sebelum membuang limbahnya ke lingkungan, industri
diwajibkan memiliki pengolahan limbah cair, atau memasang saringan udara pada cerobong-
cerobong asap. Produk (barang) pabrik harus bersahabat dengan lingkungan. Misalnya, tidak
menghasilkan barang-barang yang adapat mencemari lingkungan. Gas kelompok CFC
misalnya akan dihentikan produksinya karena dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon
di statosfer. Pembuangan sampah pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu.
Misalnya, di Surabaya terdapat insenator, yaitu tempat pembakaran sampah dengan suhu
yang sangat tinggi sehingga tidak menghasilkan asap, dan abu yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan lain.
Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan
melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
AMDAL dilakukan sebelum proyek didirikan. Hal-hal yang dianalisis misalnya
seberapa besar proyek akan mencemari lingkungan, faktor lingkungan apa yang terkena
dampak negatifnya, bagimana dampaknya terhadap penduduk dan masyarakat sekitarnya.
Jika dampak negatif lebih besar daripada positifnya, Pemerintah tidak akan mengeluarkan
ijin untuk melanjutkan proyeknya.
Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan. Baku Mutu Lingkungan
artinya standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Misalnya, baku mutu
air, baku mutu sungai, dan baku mutu udara. Di dalam baku mutu air tercantum kadar bahan
pencemar (juga kadar CO2), oksigen, fosfor, nitrit, dan sebagainya yang boleh terdapat di
dalamnya. Jika pencemaran melewati standar baku mutu berarti pihak pencemar dapat
dikenakan sanksi.
Selain dalam bentuk perundangan dan peraturan Pemerintah juga mencanangkan
Pembangunan Berkelanjutan. Programnya meliputi berbagai sektor. Tujuannya agar
pembangunan dapat berlangsung secara lestari dengan mempertahankan fungsi lingkungan.
Salah satu contoh program pemerintah yang harus kita dukung adalah Program Kali
Bersih (PROKASIH). Hal ini disebabkan karena ekosistem sungai mengalami kerusakan
akibat berbagai hal. Pemerintah berupaya agar sungai dapat ditingkatkan fungsinya, airnya
tidak tercemar, di dalamnya hidup biota air. Sungai yang bersih dapat dijadikan sebagai
objek wisata.
Kebijakan pemerintah yang lain adalah mengembangkan pendidikan lingkungan
melalui pendidikan formal, nonformal, serta melalui berbagai lembaga pendidikan yang lain.
(Syamsuri; 2002)
2. Penanggulangan Secara Teknologis
Beberapa industri mengadakan unit pengolah limbah misalnya unit pengolah limbah
cair yang digunakan untuk mengolah limbah cair sebelum limbah itu dibuang ke lingkungan.
Dalam proses pengolahan limbah cair digolongkan menjadi 3 bagian yaitu: proses fisika,
proses kimia, dan prosesbiologi. Ketiga macam proses ini tidak berjalan secara sendiri-

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 46


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

sendiri, tetapi kadang-kadang harus dilaksanakan secara kombinasi antara satu dengan yang
ainnya.
(1) Pengolahan secara proses fisika
Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses fisika?
Pengolahan secara fisika ditujukan untuk buangan yang polutannya bersifat tersuspensi
atau tidak larut, umumnya buangan cair yang mengandung padatan, akan memakai cara
ini di dalam pemisahannya. Oleh karena itu cara fisika dinilai efektif dari segi biaya.
Perlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan secara
mekanis. Dengan atau tanpa perataan air pencampuran, penggumpalan, pengendapan,
pengapungan dan penampisan.
Pemilihan cara pengoalahan limbah yang tepat didasarkan atas:
l. Kualitas dan karakteristik padatan yang tersuspensi relatif terhadap cairannya.
m. Toleransi kadar yang diinginkan di dalam buangan terolah.
(2) Pengolahan secara proses kimia
Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses kimia?
Proses pengoalahan secara kimia adalah menggunakan bahan kimia untuk mengurangi
konsentrasi zat pencemar dalam limbah. Menggunakan bahan kimia membutuhkan
perkiraan dari sudut biaya. Mengingat di antara bahan tersebut harganya mahal.
Pengolahan secara kimia memanfaatkan reaksi kimia untuk mengubah aliran
buangan yang berbahaya menjadi lebih kurang berbahaya. Reaksi kimia ini sering
dipakai untuk mengawali upaya penggunaan kembali buangan dan hasil olahannya aman
bagi lingkungan. Kegaiatan yang termasuk proses kimia adalah pengendapan, khlorinasi,
oksidasi, dan reduksi.
Bahan pencemar yang dapat dihilangkan atau dikurangi oleh bahan kimia adalah:
a) Material yang tersuspensi, baik organik maupun anorganik.
b) Posphat yang terlarut dalam direduksi bila kadar daripada 1 mg per liter dengan bahan
pengendap ferri sulfat.
c) Beberapa Calsium, Magnesium, Silica, dapat dihilangkan dengan CaOH. Khusus
untuk Calsium dan Magnesium efisiensi lebih tinggi tercapai bila kapur dalam air
buangan terdiri dari Carbonat yang tinggi.
d) Beberapa logam berat dapat dihilangkan dengan kapur dan cukup efektif dalam
pengendapan Kadnium, Tembaga, Nikel, Timbal, dan Perak.
e) Pengurangan bakteri dan virus dapat dicapai dengan kapur pada kondisi pH 10,5 –
11,5 dengan cara penggumpalan dan sedimentasi.
(3) Pengolahan secara proses biologi
Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses biologi?
Poses pengolahan air limbah dengan cara biologis ialah memanfaatkan mikrooganisme
(ganggang, bakteri, protozoa) untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah
menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian mudah mengambilnya.
Proses biologi membutuhkan zat organik sehingga kadar oksigen makin lama
makin sedikit, dalam air limbah kadang-kadang tidak hanya satu jenis mikroorganisme
yang hidup tetapi bermacam-macam. Bakteri adalah yang paling menonjol perananya
sebagai pengurai. Selain bakteri, protozoa dan gangang (algae) juga berperan.
Pengolahan limbah dengan cara biologis dapat Anda lakukan dengan dua cara
yakni: pengoalahan secara aerob, pengoalahan secara anaeob. Pemilihan pengolahan
tergantung pada karakteristik limbah, kondisi, dan maksud serta tujuan pengoalahan.
3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan
Berbagai kegiatan penyuluhan masyarakat diadakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan. Demikian pula pendidikan melalui
sekolah-sekolah.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 47


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Setiap individu hendaknya tidak mencemari lingkungan. Misalnya tidak membuang


limbah (limbah manusia, limbah rumah tangga) ke sembarang tempat, melainkan pada
tempat sampah. Bungkus permen, kue, tidak dibuang di sembarang tempat. Masukkan
bungkus permen terlebih dahulu ke dalam tas/saku, sebelum menemukan tempat sampah
untuk membuang sampah. Contoh lainnya adalah menggunakan secara berulang kali kertas,
tas plastik, kaleng sebelum dibuang ke tempat sampah.
Dengan penanggulangan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat.
Dengan pendidikan diharapkan masyarakat memiliki etika lingkungan.
Gambar-gambar tentang pelestarian lingkungan, penanggulangan pencegahan
kerusakan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan manusia yang berhubungan dengan
kerusakan lingkungan, dapat Anda lihat pada Gambar 2.27 pembakaran hutan. Pembakaran
hutan menimbulkan permasalahan lingkungan dari tingkat lokal hingga global, tapi terus saja
berlangsung. Manakah yang lebih efisien dalam menanggulanginya secara administratif,
teknologis, atau edukatif?, Gambar 2.28 sungai yang tercemar, Gambar 2.29 pengunaan
teknologi. Berapa jumlah spesies mati akibat buldoser ini? Apa dampak berikutnya pada
lingkungan?, Gambar 2.30 Pencemaran oleh pabrik. Untuk mencegah pencemaran oleh
pabrik penanganan secara apa yng Anda bisa lakukan?, Gambar 2.31 Pembuangan limbah ke
pantai. Etiskah membuang limbah di sembarang tempat?, dan Gambar 2.32. Pembuangan
limbah ke sungai. Ekosistem perairan memiliki kemampuan “membersihkan diri sendiri”
dengan jalan menguraikan dan memanfaatkan bahan yang diterimanya. Akan tetapi
kemampuan itu ada batasnya. Bagaimana jika limbah dari industri, rumah tangga, atau
lainnya secara terus menerus dibuang ke ekosistem perairan? Akan mengalami apa ekosistem
perairan tersebut?.

Gambar 2.27. Pembakaran hutan.

Gambar 2.28. Sungai yang tercemar. Gambar 2.29. Penggunaan tekonologi

Gambar 2.30. Pembuangan limbah Gambar 2.31. Pencemaran oleh pabrik ke


pabrik. pantai.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 48


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Gambar 2.32. Pembuangan limbah ke sungai.


B. Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA)
Perlindungan dan pengawetan alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor,
tokohnya S.H. Kooders. Menurut Undang-undang Perlindungan Alam (Pratiwi; 2000),
pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
a. Cagar Alam. Penanaman ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan
keindahan) mempunyai nilai yang khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi
kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk dipertahankan dan tidak merusak
keadaannya. Cagar alam dapat diartikan pula sebagai sebidang lahan yang dijaga untuk
melindungi flora dan fauna di dalamnya.
b. Suaka Margasatwa. Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah,
fauna, dan keindahan) memiliki nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan
sehingga perlu dilindungi.
C. Nilai-nilai dalam Perlindungan Alam
Apakah Anda mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam?
Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi,
dan nilai budaya yang saling berkaitan. Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam
perlindungan dan pengawetan alam dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Nilai Ilmiah, yaitu kekayaan alam, misalnya hutan dapat digunakan sebagai tempat
penelitian biologi untuk pengembangan ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman,
dan penelitian ekologi.
b. Nilai Ekonomi, yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya
pengembangan daerah wisata. Hal ini akan mendatangkan berbagai lapangan kerja.
Hutan dengan hasil hutannya, dan laut dapat menjadi sumber devisa bagi Negara.
c. Nilai Budaya, yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya manusia pada suatu
daerah dapat menimbulkan kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur, komodo,
dan tanaman khas Indonesia (melati dan anggrek).
d. Nilai Mental dan Spiritual, misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat
menghargai keindahan alam serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daaya alam hayati terdiri dari
hewan, tumbuhan, manuisa dan mikroba yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan
hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya tersebut antara lain di bidang sandang, pangan,
papan, dan perdagangan. Oleh karena dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia dan
berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan berbagai pihak dalam melestarikan
sumber daya alam hayati.
Pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam baik negeri maupun swasta
memiliki kewajiban yang sama dalam pelestarian sumber daya alam hayati. Misalnya, pabrik
penambangan batu bara, selain memanfaatkan batu bara diharuskan pula untuk mengolah
limbah industrinya agar tidak mencemari daerah sekitarnya dan merusak ekosistem. Pabrik-
pabrik, seperti pabrik obat-obatan, selain memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 49


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

pula untuk melakukan penanaman kembali dan mengolah limbah industrinya (daur ulang)
agar tidak merusak lingkungan.
D. Etika Lingkungan
Etika adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada
kesadaran dan moral seseorang. Perbuatan seseorang dapat dinilai sebagai perbuatan etis atau
tidak etis. Dalam beretika tidak ada yang mengawasi, kecuali dirinya sendiri.
Etika lingkungan pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk
lingkungan dan apa yang tidak baik bagi lingkungan. Berdasarkan pemahaman Anda dapat
menunjukkan berbagai perbuatan yang etis dan tidak etis untuk lingkungan.
Etika lingkungan bersumber pada pandangan seseorang tentang lingkungan.
Pandangan tentang lingkungan artinya bagaimana seseorang memandang lingkungan.
Lingkungan itu dipandang sebagai benda mati ataukah dipandang seseorang agar memiliki
kesadaran lingkungan bukan merupakan pekerjaan yang mudah dilakukan.
Berikut disajikan pandangan tentang lingkungan agar kita memiliki etika lingkungan
dan selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk bertingkah laku yang positif terhadap
lingkungan.
2. Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungannya; manusia tidak
berada di luar lingkungan.
3. Lingkungan itu merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik,
yang mengadakan interaksi membentuk sistem lingkungan (ekosistem); kerusakan salah
satu komponen lingkungan akan menimbulkan dampak negatif, karena itu kita harus
menjaga kelestariannya.
4. Lingkungan menyediakan sumber daya alam untuk semua makhluk hidup yang ada di
dalamnya, SDA itu tidak hanya untuk umat manusia.
5. Dalam memanfaatkan SDA, umat manusia hendaknya memperhatikan dan
mempertahankan fungsi lingkungan, pemanfaatan SDA yang melebihi kapasitas
lingkungan akan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan generasi yang akan
datang.
6. Kita semua bertanggung jawab terhadap keseimbangan kestabilan, dan kelestarian
lingkungan, tanggung jawab itu bukan hanya milik pemerintah atau seseorang.
7. Iptek dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, tetapi sebaliknya
iptek juga dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan.
Prinsip-prinsip etika lingkungan adalah prinsip-prinsip yang mengatur sikap dan tingkah laku
manusia dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip tidak merugikan,
tidak campur tangan, kesetiaan dan keadilan.
1. Prinsip tidak merugikan (The Rule of Nonmaleficare) yakni tidak merugikan lingkungan,
tidak menghancurkan populasi spesies ataupun komunitas biotik dan tidak merugikan apa
yang tidak merugikan manusia.
2. Prinsip tidak campur tangan (The Rule of Noninterference), yakni tidak memberi
hambatan kepada kebebasan setiap organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat
tinggal dan berkembang biak.
3. Prinsip kesetiaan (The Rule of Fidelity) yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang
perangkap terhadap makhluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia.
4. Prinsip keadilan (The Rule of Restitutive Justice), yakni Mengembalikan keadilan
dari apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.
Etika lingkungan hendaknya diwujudkan dalam tingkah laku kita sehari-hari. Untuk
itu diperlukan adanya kesadaran lingkungan, kepedulian lingkungan untuk menjaga
kelestarian. Beberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan:

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 50


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

1. Anak-anak hendaknya dibiasakan membuang sampah (misalnya bungkus permen) pada


tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya
dimasukkan saku terlebih dahulu sebelum dibuang pada tempatnya.
2. Jika mandi gunakan air secukupnya. Jangan bor walaupun air itu tidak membeli. Ingat
bahwa tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya.
3. Segera matikan lampu listrik jika tidak digunakan. Segera matikan kompor, setrika, mesin
untuk penghematan.
4. Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap atau memeliharanya.
Biarkan hewan-hewan itu hidup bebas di alam.
5. Tidak memetik daun, ranting, bunga, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan
bermanfaat. Dalam menebang pohon hendaknya diperhatikan fungsi ekologis dari
tumbuhan.
6. Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan penghijauan.
7. Melakukan pencegahan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan.
8. Mengembalikan hewan atau tumbuhan yang ditemukan pada habitat aslinya.
Manusia yang sadar lingkungan akan senantiasa mengusahakan menjadi lebih baik,
serta mampu mendukung semua kehidupan yang ada di dalamnya, baik itu tumbuhan atau
hewan. Walaupun manusia tidak mampu dengan sepenuhnya mencegah terjadinya
pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan, namun manusia senantiasa berusaha untuk
menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang layak untuk masa sekarang maupun masa yang
akan datang. Dan untuk mencapai itu semua manusia harus sadar akan lingkungan.
2.6.2.2.Pengelolaan Lingkungan
Sumber Daya Alam adalah untuk semua mahkluk hidup, bukan hanya manusia, oleh
karena itu manusia perlu mengadakan usaha-usaha untuk melestarikan lingkungan agar tetap
serasi dan seimbang.
Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus
diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusia lah yang paling tepat
sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan
organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan
seperti yang dihendakinya, seperti: manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang
akan datang, manusia memiliki ilmu dan teknologi dan manusia memiliki akal dan budi sehingga
dapat memilih hal-hal yang baik.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
A. Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan mendatang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan
harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya.
Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari
hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui undang-undang
lingkungan hidup.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 51


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

B. Undang-Undang Lingkungan Hidup


Undang-undang lingkungan dibuat untuk mencegah kerusakan lingkungan dan
meningkatkan kualitas hidup serta menindak pelanggar-pelanggar yang menyebabkan
rusaknya lingkungan. Sehingga diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang
berkesadaran hukum, yang dalam hal ini adalah suatu masyarakat yang menyadari benar
pentingnya lingkungan untuk kebutuhan orang banyak, baik untuk generasi sekarang
mauppun untuk generasi mendatang.
Undang-undang lingkungan ini tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup.(Widyosiswoyo; 1999)
Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan
ketentuan pidana yang meliputi berikut ini:
1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta menanggulangi
kerusakanan pencemaran lingkungan.
3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan
hidup. Peran serta tersebut diatur dengan perundang-undangan.
4. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemarnya lingkungan hidup diancam
pidana atau denda.
Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan
belumlah berarti tanpa di dukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan
yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi yang akan datang.
Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan
atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik,
aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang bermanfaat.
Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga
panas matahari disimpan dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan
memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak menimbulkan
polusi.
C. Memelihara Lingkungan Hidup
Pada awalnya lingkungan selalu dalam keadaan seimbang, karena berjalan secara
alamiah. Rusaknya suatu lingkungan adalah akibat investasi manusia secara aktif
mengeksploitasi kekayaan alam, yang mana sebagian telah diketahui penyebabnya. Oleh
sebab itu, untuk memelihara lingkungan hidup yang baik harus mengembalikan kepada
masalahnya. Ada tiga masalah lingkungan yang penting diperhatikan, yaitu:
1. Memelihara Hutan
Hutan mempunyai arti penting di dalam memelihara lingkungan hidup, karena:
a. Dapat mencegah bahaya erosi dan banjir; dengan itu mengamankan alam lingkungan
beserta objek vital yang ada di dalamnya.
b. Memperbaiki dan memelihara secara berkelangsungan kondisi hidrologis daerah aliran
sungai. Dengan demikian terjaminlah sistem tata air yang mantap dan serasi.
c. Memperbaiki dan mempertahankan secara berkelangsungan produktivitas tanah,
sehingga dapat berperan dalam segi pertanian dalam arti yang luas.
d. Menciptakan alam lingkungan yang memenuhi syarat-syarat fisiologis bagi
kehidupan.
e. Sebagai tempat perlindungang hewan-hewan liar yang jumlahnya sedikit, mendekati
kemusnahan.
Rusaknya suatu hutan lindung, berarti hilangnya nilai-nilai tersebut di atas.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 52


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

2. Mencegah Perusakan di Laut


Usaha-usaha ke arah perbaikan lingkungan kehidupan di laut antara lain:
a. Mencegah terjadinya pencemaran air laut, terutama perlu dihindari sekecil mungkin
adanya kebocoran-kebocoran minyak bumi melimpah pada perairan laut.
b. Mencegah penggunaan bahan peledak dan bahan kimia dalam usaha menangkap ikan.
c. Mencegah penebangan hutan bakau; karena akan menghilangkan tempat
bersarangnya ikan-ikan.
d. Jangan mengambil binatang-binatang karang di pantai. Hal ini untuk kelestarian
pantai, dan tempat bersarangnya berbagai jenis ikan hias.
3. Memelihara Lingkungan Tempat Tinggal
Masalah lingkungan yang ada hubungannya dengan tempat tinggal adalah akibat
banyaknya industri dan meningkatnya urbanisasi. Usaha-usaha untuk memelihara
lingkungan yang sehat diadakan kegiatan-kegiatan:
a. Gerak kebersihan dari segala macam sampah dan kotoran dan mendirikan pemusatan
pembuangan sampah di tempat yang jauh dari keramaian orang. Hal ini untuk
menghindari timbulnya berbagai macam penyakit.
b. Gerakan penghijauan untuk mengimbangi banyaknya gas-gas yang berbahaya atau
merusak pernapasan.
c. Membuat cerobong-cerobong asap pabrik yang tinggi, sehingga asap dapat terbuang
jauh ke atmosfer.
d. Menghambat urbanisasi ke kota, dengan jalan menyediakan lapangan kerja kepada
penduduk desa dan mendirikan tempat-tempat rekreasi di daerah pedesaan.
D. Peran Manusia dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara
Berkesinambungan
Dalam memenuhi kebutuhan hidup dari makhluk hidup, maka terjadi pemanfaatan
sumber daya alam. Di bumi ini penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya,
misalnya ada bagian-bagian bumi yang sangat kaya akan mineral ada pula yang tidak. Ada
yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat
berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan
tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan
(recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.
Banyaknya usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat menjamin sumber daya
alam agar dalam pemanfaatannya dapat berkesinambungan. Dalam BBM ini usaha-usaha
yang dibahas antara lain:
1. Sumber Daya Alternatif
Untuk melakukan penghematan terhadap sumber daya alam yang langka seperti
minyak bumi yang merupakan SDA tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya terbatas.
Maka dapat digunakan sumber daya alam lainnya untuk keperluan yang sama.
Cara ini merupakan salah satu usaha untuk menghemat bahan bakar minyak dengan
lebih banyak menggunakan sumber energi lainnya yaitu dengan menggunakan sumber
daya energi nonkonvensional.
Minyak bumi termasuk sumber energi yang konvensional. Minyak bumi
merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 53


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

bumi ini, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui
dan jumlahnya pun terbatas, sehingga suatu saat akan habis. Oleh karena itu, untuk
mempertahankan eksistensi manusia di muka bumi ini, harus dicari sumber daya energi
alternatif pengganti minyak bumi, sehingga kehidupan manusia di masa mendatang dapat
dipertahankan. Di dalam memilih sumber daya energi alternatif pengganti harus
dipikirkan bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan dalam skala besar dan tidak
mengeluarkan polusi terlalu banyak atau bahkan tidak mengeluarkan polusi sama sekali.
Adapun sumber daya energi nonkonvensional yang dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti minyak bumi adalah:
1. Energi Matahari
Dalam hal ini dikaitkan dengan pemanfaatan energi matahari yang berasal dari
pancaran sinar matahari secara langsung ke bumi. Dalam pelaksanaan
pemanfaatannya dapat dibedakan 3 macam cara:
a. Prinsip Pemanasan Langsung
Dalam hal ini sinar matahari memanasi langsung benda yang akan
dipanaskan atau memanasi secara langsung medium, misalnya air yang akan
dipanaskan.
b. Konversi Surya Termis Elektris (KSTE)
Pada cara ini yang dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas yang
terkandung dalam air itu dikonversikan menjadi energi listrik. Pada prinsipnya,
KSTE memerlukan sebuah konsentrator optik untuk pemanfaatan energi surya,
sebuah alat yang dapat menyerap energi yang terkumpul, sistem pengangkut
panas, dan sebuah mesin yang agak konvensional untuk pembangkit tenaga
listrik. Diperkirakan bahwa sebuah unit KSTE untuk menghasilkan 100 MW
listrik memerlukan 12.500 buah heliostat dengan permukaan refleksi masing-
masing seluas 40m2, sebuah menara penerima setinggi 250 m yang memikul
sebuah penyerap untuk membuat uap bagi sebuah turbin selama 6-8 jam sehari.

Gambar 2.33. Metode pembangkit tenaga listrik secara termis listrik


c. Konversi Energi Photoltaic
Pada cara ini, energi sinar matahari langsung dikonversikan menjadi tenaga
listrik. Energi pancaran sinar matahari dapat diubah menjadi arus searah dengan
mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon, atau bahan-bahan
semikonduktor lainnya. Sebuah kristal silinder silikon (Si) yang hampir murni
diperoleh dengan cara mencairkan silikon dalam suhu tinggi dengan lingkungan
atmosfer yang diatur. Sel surya silikon dikembangkan sejak tahun 1955 oleh Bell
Laboratoris (USA) dan banyak dipergunakan untuk sistem-sistem tenaga
kendaraan-kendaraan ruang angkasa dan satelit-satelit selama 20 tahun terakhir
ini.
Keuntungan-keuntungan dari konvensi energi photovoltaic:
(1) Tidak ada bagian-bagian yang bergerak.
(2) Usia pemakaian dapat melampaui 100 tahun sekalipun efisiensinya sepanjang
masa pemakaian akan menurun.
(3) Pemeliharaan tidak sulit.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 54


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

(4) Sistem ini mudah disesuaikan pada berbagai jenis pemanfaatannya.


Dari 3 (tiga) cara dalam pemanfaatan energi matahari yang berasal dari
pancaran sinar matahari tersebut di atas, yang akan dibahas di BBM ini adalah
Prinsip Pemanasan Langsung.
Prinsip Pemanasan Langsung
Dalam hal ini sinar matahari memanasi langsung benda yang akan
dipanaskan atau memanasi secara langsung medium, misalnya air yang akan
dinaskan. Sebenarnya cara ini telah lama dikenal, misalnya menjemur pakaian,
membuat ikan kering, membuat garam dari air laut. Dengan cara pemanasan
langsung ini, suhu yang akan diperoleh tidak akan melampaui 1000C. Cara ini
dapat lebih efektif bila mempergunakan pengumpul panas yang disebut kolektor.
Sinar matahari dikonsentrasikan kolektor ini pada suatu tempat sehingga
diperoleh suatu suhu yang lebih tinggi (Gambar 2.34 dan 2.35). Bentuk kolektor
parabolik bulat melandaskan prinsip kompor surya (Lihat Gambar 28)

Gambar 2.34. Sinar Matahari dikonsentrasikan

Gambar 2.35. Kompor Surya dengan Cerimin Parabolik


Prinsipnya adalah sebagai berikut:
Cahaya matahari ditampung dengan sebuah cermin cekung yang bergaris
tengah 2 m, sehingga cahaya matahari akan terkumpul dalam satu fokus.
Pada fokus itu dipasang lempengan logam sehingga logam akan menjadi panas
sekali, kemudian di atas lempengan logam itulah kita memasak (Gambar 2.36)

Gambar 2.36. Memasak dengan Menggunakan Kompor Matahari


Kompor surya tampaknya cukup menarik, akan tetapi masalahnya adalah
bahwa sang ibu rumah tangga harus memasak di panas terik. Pada saat ini
penggunaan terbanyak sistem pemasaran langsung adalah untuk memanaskan
air kolam dan air untuk mandi.
2. Energi Panas Bumi
Energi panas bumi sudah lama digunakan manusia. Orang-orang Romawi
menggunakan sumber air panas bumi untuk mengisi kolam pemandian panas bagi
kesehatan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Bahkan, nama Cipanas misalnya berasal
ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 55
BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

dari sumber air panas yang terdapat di tempat itu dan yang biasanya dipakai untuk
pemandian air panas.
Tenaga panas bumi pada umumnya tampak di permukaan bumi berupa air
panas, fumarol (uap panas), geiser (semburan air panas), dan sulfatora (sumber
belerang). Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan yang tinggi
dapat diambil dalam bumi dan dialirkan ke generator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.

Gambar 2.37. Skema Terjadinya Sumber Air Panas dan Sumber Uap
Pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang terlempar dari matahari.
Karenanya, bumi hingga kini masih mempunyai suatu inti panas sekali yang meleleh.
Kegiatan-kegiatan gunung berapi di banyak tempat di permukaan bumi merupakan
bukti dari teori ini. Magma yang menyebabkan letusan-letusan vulkanis juga
menghasilkan sumber-sumber uap dan air panas pada permukaan bumi.
Di permukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber
uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batuan yang meleleh atau magma yang
menerima panas dari inti bumi. Gambar 2.37 memperlihatkan secara skematis
terjadinya sumber uap yang biasanya disebut fumarol dan geiser, serta sumber air
panas.
Magma yang terletak di dalam lapisan mantel, memanasi suatu lapisan batu
padat. Di atas batu padat terdapat suatu lapisan batu berpori-pori, yaitu batu yang
mempunyai banyak lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal
dari tanah dan resapan air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas,
maka terbentuklah air panas, bahkan dapat membentuk juga uap dalam lapisan batu
berpori. Bilamana di atas lapisan batu berpori terdapat dan air panas bertekanan dan
akan berusaha keluar ke arah atas, yaitu ke arah permukaan bumi. Hal ini akan terjadi
bila terdapat celah-celah atau pecahan-pecahan batu padat. Demikianlah terjadinya
sumber air panas dan sumber uap. Energi yang kita ambil melalui panas dan uap yang
terkena panas magma tadi.
Bila dilakukan pemboran di daerah ini, maka akan terjadi perbedaan yang besar
antara tekanan udara luar yang hanya 1 atmosfer itu, sehingga terjadilah semburan
yang kuat sekali. Bila yang menyembur keluar itu uap panas, maka dapat langsung
dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit
listrik. Dengan demikian, kita akan mendapatkan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tetapi tidak secara langsung. Air panas itu
digunakan untuk menguapkan ammonia. Gas ammonia inilah yang digunakan untuk
memutar turbin uap yang dikaitakan dengan generator pembangkit tenaga listrik,
sehingga akan didapatkan energi listrik. Selain itu amonianya dapat diperoleh
kembali dengan jalan kompresi dan proses pendinginan. Di samping untuk

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 56


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

mendapatkan energi listrik air panas juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain
misalnya untuk penyaringan lumbung padi atau disalurkan untuk keperluan rumah
tangga.
3. Energi Angin
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Perahu-perahu
layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan. Pasukan-pasukan Viking
yang sangat ditakuti sekian ratus tahun yang lalu mempergunakan kapal-kapal layar
kecil untuk menelusuri pantai-pantai Eropa dari Skandinavia. Christopher
Colombus masih memakai kapal layar besar di abad XV untuk menemukan Benua
Amerika.
Kincir angin telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia dalam abad
VII. Sungguh pun bentuk kincir-kincir angin ini berlainan dengan kincir-kincir angin
di Eropa, kincir-kincir angin Persia ini merupakan asal-muasal kipas angin Eropa.
Kincir angin di negeri Belanda yang dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan
untuk menggiling tepung hingga kini masih terkenal, walaupun pada saat ini banyak
berfungsi sebagai objek wisata. Akan tetapi, dalam rangka mencari bentuk-bentuk
sumber energi yang masih dan terbaru, kembali energi angin mendapat perhatian
yang besar. (Widyosiswoyo, S., dkk., 1999: 169)

Gambar 2.38. Skema Terjadinya Angin di Daerah Dingin Udara Jatuh di Daerah Panas Udara
Naik

Angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara
dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya naik panas, mengembang dan
menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin misalnya
daerah kutub. Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan
turun ke bawah. Maka, terjadi suatu perputaran udara berupa perpindahan udara dari
kutub-kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri ke permukaan bumi dan
sebaliknya, suatu perpindahan udara dari khatulistiwa kembali ke kutub utara, melalui
lapisan udara yang tinggi. Perpindahan udara seperti itu dikenal sebagai Angin Pasat.
Gambar 2.38 mencoba melukiskan terjadinya Angin Pasat ini secara skematik.
Hal ini serupa terjadi pula antara wilayah khatulistiwa dan Kutub Selatan. Selain
Angin Pasat terdapat pula angin-angin pantai dan angin lokal lainnya. Prinsipnya
adalah bahwa angin terjadi karena adanya perbedaan suhu udara di beberapa tempat
di muka bumi.
Penggunaan tenaga angin dapat digunakan untuk keperluan-keperluan seperti
berikut ini:
a. Menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk mendapatkan air
tawar bagi ternak.
b. Menggiling padi untuk mendapatkan beras.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 57


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

c. Menggergaji kayu.
d. Membangkitkan tenaga listrik.

Gambar 2.39. Skema Kipas Angin untuk Pembangkit Listrik Kecil


A = Pengatur Tegangan dan Pemutus Otomatis
B = Baterai
C = ke Alat Pemakaian
Maka prinsip kerja dari kipas angin untuk pembangkit listrik seperti pada
gambar 2.39 adalah angin ditangkap oleh kincir angin sehingga kincir angin berputar.
Perputarannya diteruskan untuk memutar suatu generator pembangkit listrik. Selain
itu diperlukan sebuah tegangan dikarenakan kecepatan angin yang berubah-ubah,
sehingga tegangan juga berubah-ubah.
Untuk menyimpan energi diperlukan sebuah baterai, karena sering terjadi angin
tidak tertiup. Bila angin tidak tertiup untuk mencegah generator bekerja sebagai
motor maka perlu dipasang pemutus otomatis.
Besar kecilnya generator pembangkit listrik yang dipasang, disesuaikan dengan
kapasitas angin dan kincir anginnya. Mengubah energi angin menjadi energi listrik,
sangat menguntungkan bagi tempat-tempat yang memang banyak angin. Angin-angin
di Indonesia dianggap tidak begitu konstan dan deras yang disebabkan oleh letak
Indonesia yang tepat di daerah khatulistiwa. Jadi, tidak semua tempat menguntungkan
untuk dibangun pembangkit listrik tenaga angin ini. Namun, karena sumber energi ini
tersedia secara gratis dan angin tetap akan bertiup sepanjang zaman, maka energi
angin merupakan salah satu potensi penting sebagai pengganti minyak bumi.
Untuk sumber daya energi nonkonvensional yang lainnya seperti: Energi
Pasang Surut, Energi Biogas, dan Energi Biomasa dapat Anda perdalam sendiri pada
buku sumber yang lain seperti pada Ilmu Alamiah Dasar (Widyosiswoyo, S. dkk.,
1999).
2. Melakukan Pemanfaatan Ulang (Reuse) dan Pendaurulangan (Recycle)
Pemanfaatan ulang (reuse) adalah penggunaan bahan-bahan bekas untuk keperluan
tertentu. Bahan-bahan bekas seperti kertas, karton, plastik, kain perca, kaleng, kawat,
logam, kulit kayu, gelas minuman mineral dan botol dapat dimanfaatkan untuk dibuat
menjadi tempat pensil, lukisan, pigura, tempat amplop surat, map buku, bunga buatan,
dan taplak meja. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagai berikut.
1. Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan.
2. Menghemat sumber daya alam.
3. Menghemat pengeluaran.
4. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 58


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Pendaurulangan adalah mengubah bahan tak berguna menjadi bentuk lain yang
bentuk lain yang bermanfaat. Sampah dapat didaur ulang (recycle) dengan menjadikan
humus atau kompos. Jadi pendaurulangan, bentuk sampah berubah karena mengalami
perubahan komposisi.

Gambar 2.40. Barang bekas

Gambar 2.41. Sampah anorganik


3. Penggunaan Sistem Tebang Pilih
Dalam pemanfaatan hutan sebaiknya diterapkan sistem tebang pilih, yaitu dengan
memanen pohon-pohon besar yang telah tua dan meninggalkan pohon-pohon muda untuk
panen yang akan datang. Asumsi yang dipegang di sini adalah bahwa dengan penebangan
pohon-pohon besar yang tinggi, maka hutan akan terbuka sebagian sehingga
memungkinkan cahaya matahari dapat mencapai bagian dalam hutan lebih banyak lagi
dan akan merangsang pertumbuhan pohon-pohon yang lebih muda lebih cepat. Bial
sistem ini dikembangkan terus dengan penuh disiplin, maka keanekaragaman jenis dan
mutu hutan yang telah ditinggalkan dapat berkembang mendekati keadaan aslinya dalam
suatu periode tertentu. Sehingga jumlah dan mutu hutan yang tersedia di masa yang akan
datang tidak berkurang bahkan bertambah baik. Pengendalian pengembangan hutan
tersebut perlu dilaksanakan melalui peningkatan kemampuan pengelolaan aparat
kehutanan, pembinaan sistem dan prosedur pengendalian yang mantap, kemampuan
teknologi yang lebih baik, dan pembuatan wilayah hutan yang lebih baik, untuk
mempertahankan kelestarian sumber daya alam hutan tersebut.
Akhir-akhir ini tampah bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus,
karena:
1. Pertambahan penduduk yang cepat
2. Perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang
panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 59


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat
lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan
lingkungannya.
4. Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih
(penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua
dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah
terlanjur rusak.
e. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk
mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
f. Mencegah kebakaran hutan.
Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun
pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini:
1. Mencegah Erosi: dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan
tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
2. Sumber Ekonomi: melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
3. Sumber Plasma Nutfah: Keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan
memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan
terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu
menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh
akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan
di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.
4. Pengelolaan Sumber daya alam dengan prinsip berkelanjutan (sustainable) dan
berwawasan lingkungan
a) Sustainable Urban Drainage System (SUDs)
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Akan tetapi air
harus di manfaatkan dan dikelolah secara bijak dengan memperhatikan aspek
konservasi. Pemanfaatan dan pengelolaan air yang tidak memperhatikan aspek
konservasi bisa berakibat terhadap degradasi air, baik kualitas maupun kuantitas.
Dewasa ini sudah sering kita jumpai bencana yang diakibatkan oleh salah
kelola sumber daya air yaitu kurangnya perhatian terhadap konservasi air. Hampir
disebagian besar daerah di Indonesia dimusim kemarau terjadi bencana kekeringan,
sedangkan dimusim hujan, terjadi bencana banjir. Kurangnya daerah resapan
merupakan faktor utama penyebab kekeringan dan banjir. Air hujan yang turun hanya
sebagian kecil yang terinfiltrasi, sedangkan sebagian besarnya mengalir sebagai
limpasan permukaan karena alih fungsi daerah resapan.
Konsep lama dalam penanganan drainase perkotaan adalah mengusahakan
agar air cepat dialirkan ke bagian hilir dari daerah yang tergenang dan akhirnya
dibuang ke sungai, waduk ataupun laut. Konsekuensi dari penerapan konsep tersebut
adalah pemborosan sumber daya air yang sangat berharga. Untuk kota-kota
metropolitan yang sudah sangat padat dan investasi di dalam kota sudah sangat tinggi,
pemerintah daerah setempat terpaksa harus membuat reservoir bawah tanah di
beberapa tempat yang biayanya sangat mahal.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 60


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Dorongan untuk menyesuaikan konsep penanganan tersebut makin besar


setelah sebagian masyarakat sadar bahwa air di daerah perkotaan merupakan sumber
daya yang semakin lama dirasakan semakin langka sehingga perlu dilestarikan.
Pengendalian limpasan air hujan merupakan salah satu cara untuk melestarikan air
hujan yang jatuh di daerah perkotaan.
Salah satu konsep pengelolaan air yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan adalah Sustainable Urban Drainage System (SUDs) atau sistem
draimane perkotaan berkesinambungan. Berbeda dengan drainase konvensional,
dmana air hujan dan limpasan permukaan, secepat-cepatnya dibuang ke badan air
terdekat agar tidak menimbulkan genangan/banjir, SUDs merupakan upaya
penanganan air hujan dan limpasan permukaan secara komprehensif dengan metoda
detensi, retensi dan infiltrasi dengan menggunakan sarana alamiah.
Prinsip dasar dari SUDs adalah mengendalikan kelebihan air permukaan
sedemikian rupa sehingga air limpasan dapat mengalir secara terkendali dan lebih
banyak mendapat kesempatan untuk meresap ke dalam tanah. Dengan debit
pengaliran yang terkendali dan semakin bertambahnya air hujan yang dapat meresap
ke dalam tanah, maka kondisi air tanah akan semakin baik dan dimensi bangunan
prasarana drainase perkotaan dapat direncanakan dengan lebih efisien.
Pendekatan dari drainase konvensional dan SUDs juga berbeda, dimana
derainase konvensional pendekatannya memitigasi banjir, sedangkan SUDs
memitigasi dampak hidrologi dan dampak lingkungan. Demikian juga dengan tujuan,
tujuan dari drainase konvensional adalah hanya pada penangangan kuantitas air
hujan, sedangkan tujuan SUDs adalah antara lain:
- Penanganan kuantitas air
- Penanganan kualitas air
- Memperbaiki landscape dan estetika
- Amnety (kenyamanan) lingkungan
- Konservasi air
- Restorasi ekologi
- Dll
Drainase konvensional banyak dampak negatifnya disbanding keuntungan
yang diperoleh. Dampak negative drainase konvensional antara lain:
- Meningkatkan banjir di hilir
- Kekeringan di hulu
- Penurunan cadangan air tanah
- Ancaman bagi ekologi perairan
SUDs dapat memberikan dampak yang menguntungkan baik terhadap
konservasi air maupun terhadap ekologi. Beberapa keuntungan dari penerapan SUDs
antara lain:
- Air hujan diolah untuk dimanfaatkan kembali
- Pengisian kembali air tanah
- Menungkatkan kualitas ekologi
- Dll
1) System detensi
Struktur bangunan drainase perkotaan berkelanjutan dengan system dentensi
adalah antara lain:
- Detention Tank (Reservoar Detensi)
- Detention Pond (Kolam Detensi)
2) System retensi

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 61


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Struktur bangunan drainase perkotaan berkelanjutan dengan system retensi adalah


antara lain:
- Retention ponds (kolam retensi)
- Danau buatan
- Bioretention Basin
- Wet Swale
3) System ilfiltrasi
Struktur bangunan drainase perkotaan berkelanjutan dengan system infiltrasi
adalah antara lain:
- Filter Strip
- Grass Swale
- Dry swale
- Bioretention Swale
- Rawa buatan (Constructed Wetland)
- Sumur Resapan (Soakwell)
- Infiltration Trench
- Porous Pavement
- Modular Pavement
b) Eko-hidraulik
Pembangunan wilayah keairan khususnya sungai di seluruh dunia sekarang ini
sebagian besar masih menggunakan pola pendekatan rekayasa teknik sipil hidro
secara partial (hidrolik murni). Sehingga hasil rekayasa tersebut terkesan lepas atau
bahkan bertentangan dengan pendekatan ekologi dan lingkungan.
Salah satu contoh kasus pengelolaan sungai dengan konsep hidrolik murni
yang ternyata berdampak sangat buruk terhadap lingkungan ekologi dan konservasi
air adalah sungai Kissimmee. Pelurusan Sungai Kissimmee yang tadinya berbelok
berliku secara alami telah merusak ekosistem sungai dan Danau Florida Amerika
Serikat. Semula Sungai Kissimmee yang mengalir berupa meander sepanjang 150
km, diluruskan menjadi 70 km, sehingga habitat bagi satwa yang tadinya seluas
16.000 ha rawa tinggal tersisa 400 ha, sebanyak 75% punah. Akibatnya elang dan
rusa, buaya dan ikan menghilang, burung rawa terbunuh dan migrasi ketempat lain.
Sebelum Sungai Kassimmee diluruskan, Danau Okeechobee yang menampung
/menerima air sungai itu, kaya akan berbagai jenis ikan, dan sekelilingnya sumber
makanan serta hijau. Sesudah pelurusan sungai di danau tersebut sering dijumpai ikan
yang mati dalam jumlah ratusan ton, tanaman disekitar juga mengering. Air menjadi
kotor, padahal danau tersebut merupakan sumber air bersih untuk kota Miami dan
beberapa kota sekitarnya. Diketemukan oleh ahli biologi, ternyata ekosistem rawa
berperan sebagai penyaring air agar menjadi jernih.
Di Indonesia, pada tahun 1990-1994 dilakukan pelurusan Sungai Bengawan
Solo Hulu di daerah Sukoharjo, Surakarta dan Karanganyar yang merubah alur sungai
alami sepanjang 57,2 km menjadi kurang dari 39 km, sehingga terjadi pemendekan
16,2 km. Disamping itu pekerjaan normalisasi alur sungai membuat alur menjadi
lebih lebar dan dalam serta dindingnya menjadi lebih teratur, sehingga air akan
mengalir lebih lancar. Hal ini telah mengakibatkan munculnya masalah-masalah baru
bukan saja masalah ekologis namun juga masalah sosial dan higienis, bahkan juga
masalah terhadap peningkatan tendensi banjir di hilir. Akibat pelurusan tersebut
adalah hancurnya habitat flora dan fauna pinggir sungai, sungai-sungai yang terputus
menjadi sungai mati dan merupakan sarang nyamuk dan penyakit lainnya serta
ancaman banjir kiriman di daerah hilir seperti daerah Ngawi, Bojonegoro dst.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 62


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Dengan laju perkembangan kesadaran lingkungan dan kesadaran berpikir


holistik dunia internasional dewasa ini, serta ditemukannya berbagai dampak negative
yang sangat besar dari rekayasa hidraulik secara parsial (hidraulik murni) mulai
ditinggalkan. Kemudian berkembang pola rekayasa interdisipliner baru dengan
memadukan antara rekayasa hidraulik dan pertimbangan ekologis/lingkungan pada
setiap permasalahan keairan.
Pendekatan interdispliner ekologi-hidraulik (eko-hidraulik) ini dipandang
sebagai suatu pola pendekatan yang bisa diterima serta memiliki efek keberlanjutan
yang tinggi karena pendekatan yang digunakan sudah memasukkan baik faktor hidup
(biotik) maupun tidak hidup (abiotik) yang memegang peranan penting pada wilayah
keairan.
Di negara maju seperti Amerika, Canada, Jerman serta beberapa negara di
Eropa, baru sekitar tahun 80-an mulai mengembangkan dan menggunakan konsep
eko-hidraulik. Sedang di Indonesia sendiri penyelesaian setiap masalah keairan
dengan pendekatan ekologi-hidraulik (eko-hidraulik) hampir belum atau bahkan
belum ditemukan. Pengenalan konsep eko-hidraulik sangat mendesak untuk
dilakukan di wilayah keairan terutama di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya
berupa perairan sebagai akibat rekayasa hidraulik murni beberapa dekade yang lalu .
Sejarah eko-hidraulika tidak lepas dari sejarah eksploitasi sungai secara besar-
besaran, seperti halnya yang terjadi di Eropa (Sungai Danube, Rhine, Weser, Necker)
pada abad 17, 18, 19 sampai pertengahan abad 20 (Maryono, A., 2002). Eksploitasi
sungai itu dapat digolongkan menjadi 3 bagian ,yaitu:
 Koreksi sungai (river corrections); pelurusan (straightening), sudetan (cutting),
penyempitan alur (narrowing), menyederhanakan tampang sungai (profile
simplifying) dan pembuatan tanggul.
 Transportasi sungai (waterways); pelurusan (straightening), regulasi sungai
(regulating), proteksi tebing (bank protections), pengerukan (excavating), dan
menaikkan elevasi muka air (increasing water lavel).
 Bangunan tenaga air (hidropower plans) dan irigasi; bendungan (damming),
bendung (weiring), pencabangan (diversing) dan penggenangan (inundating).
Pada pertengahan abad 20 sampai akhir abad 20 mulai timbul kesadaran
lingkungan yang sangat tinggi. Bertepatan dengan hal tersebut maka mulai dapat
dilihat dampak negatif akan eksploitasi sungai yang terjadi pada dekade sebelumnya;
berupa banjir di hilir setiap tahun, erosi dasar sungai secara intensif, longsoran tebing
sungai, bantaran sungai yang hilang, morfologi sungai alami dan elemen-elemennya
seperti pulau, delay, meander, riffle dan dune rusak berat, berkurangnya
keanekaragaman hayati wilayah sungai, muka air tanah tidak stabil dan konservasi air
menurun.
Akumulasi antara dampak pembangunan sungai dan kesadaran lingkungan
tersebut memberikan inspirasi untuk mengembangkan pola pendekatan pembangunan
sungai baru yang berupa pendekatan eko-hidraulik. Pendekatan ini dapat disebut juga
dengan pendekatan integralistik dengan implementasi berupa usaha untuk melakukan
naturalisasi, dengan mengembalikan kondisi beserta wilayah keairannya sejauh
mungkin kekondisi natural seperti sebelumnya serta memasukkan faktor
ekologis/lingkungan dalam setiap usaha eksploitasi wilayah sungai.
Di negara berkembang seperti Indonesia, dampak pembangunan dengan
pendekatan hidraulik murni ini sudah cukup banyak, namun belum terungkap ke
permukaan secara masal. Disamping juga masih banyak wilayah sungai yang belum
terjamah pola pembangunan hidraulik murni.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 63


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

Eco-engineering dalam konsep eko-hidraulik juga merupakan salah satu unsur


dalam konsep “ One River One Plan and One Integrated Management ” (satu sungai
satu perencanaan dan pengelolaan secara integral). Pengelolaan secara integral ini,
seharusnya bukan hanya diartikan secara administratif dari hulu sampai kehilir,
namun juga harus diartikan secara substantif menyeluruh menyangkut semua aspek
yang berhubungan dengan sungai. Artinya bahwa dalam menangani permasalahan
yang berhubungan dengan sungai, wajib dilihat secara menyeluruh semua komponen
yang berhubungan dengan sistem sungai tersebut baik komponen fisik maupun non
fisik, biotik maupun abiotik dan dari hulu (pegunungan) sampai ke hilir (muara)
(Maryono, A., 2002).
C. PENUTUP
Rangkuman

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 64


BAHAN AJAR Kurikulum
PNK
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD & PSDAL) 2010

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2016, Indonesia: Country water assessment, Asian Development Bank,
Mandaluyong City, Philippines.
2. Anonim, 2018, Kajian Harmonisasi Undang-undang Dibidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup (SDA-LH), Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.
3. Asiyah, dkk, 2015, Ilmu Alamiah Dasar Dalam Perspektif Islam, Penerbit Vanda,
Bengkulu.
4. Bibin, Rubini, 2017, Ilmu Alamiah Dasar, Pendekatan Pembelajaran Dalam
Perspektif Perguruan Tinggi, UNPAK Press, Bogor.
5. Harmoni, Ati, 2010, Pengantar Ilmu Alamiah Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta]
6. Keutusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 26, Tahun 2011, Tentang Penetapan
Cekungan Air Tanah.
7. Lestari, Maria Maya, 2013, Potensi dan Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
dalam Penciptaan Masyarakat Pesisir yang Siap Menjawab Perkembangan Zaman, Jurnal
Selat, Vol. 1, No. 1.
8. Nurjaya, I Nyoman, dkk, 2014, Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Menjamin
Kemakmuran Rakyat, Laporan Akhir Tim Pengkajian Konstitusi, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional
Kementerian Hukum dan HAM RI.
9. Sudjatinah, 2010, Ilmu Kealaman Dasar, Semarang University Press, Semarang.
10. Tasmuji, dkk, 2018, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, UIN
Sunan Ampel Press, Surabaya.
11. Triyono, dkk, 2019, Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan WPPNRI 573,
AMAFRAD Press - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan,
Jakarta.
12. Wahyudi, I Wayan dan A. A Komang Suardana, 2019, Ilmu Alamiah Dasar, UNHI Press,
Denpasar.
13. Wilson E. M, 1993, Hidrologi Teknik Edisi Keempat, Penerjemah Purbohadiwidjoyo
MM, Bandung, ITB Bandung.

ARNOLD, PENGAJAR TEKNIK SIPIL - PNK, 2023 II - 65

Anda mungkin juga menyukai