Anda di halaman 1dari 63

Modul Sumber Daya Alam 1

“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

M
O
D
U
L
1

“SUMBER DAYA ALAM


TAK TERBARUKAN”
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

SUMBER DAYA ALAM TAK TERBARUKAN

I. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Membedakan sumber daya alam terbarukan dan tak terbarukan
2. Mengetahui apa itu sumber daya alam tak terbarukan
3. Mengetahui jenis-jenis sumber daya alam tak terbarukan

II. Uraian Materi


A. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri atas
sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya
buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan
sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan
cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan
agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan
lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada
prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara
efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam
untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama
pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat
mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah kehidupan bisa terganggu.
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang
berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
tanah.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang
dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah
beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangaert
berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk
dapat terus berkelanjutan(Sinaga, 2006).

B. Sumber Daya Alam Tak Terbarukan


Ssumber daya alam tak dapat diperbaharui adalah SDA yang
jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada
umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk
kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang
hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini
kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi
berbagai jenis bahan tambang tersebut.Dikatakan tak terbarukan karena,
apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk mengganti
sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan
terjadi jutaan tahun yang akan datang. Hal ini karena, disamping waktu
terbentuknya yang sangat lama, cara terbentuknya lingkungan tempat
terkumpulkan bahan dasar sumber energi inipun tergantung dari proses
dan keadaan geologi saat itu.
Sumber daya tak terbarukan adalah sumber daya alam yang terbatas
dalam pasokan dan tidak dapat diganti secepat mereka habis. Sumber daya
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

alam adalah sesuatu yang bisa digunakan orang yang berasal dari alam.
Sumber daya energi adalah beberapa sumber daya alam yang paling
penting karena segala sesuatu yang kita lakukan membutuhkan energi.
Sumber energi tak terbarukan termasuk bahan bakar fosil seperti minyak
dan uranium sebagai unsur radioaktif.

C. Jenis-Jenis SDA Tak Terbarukan


1. Batu Bara
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah batu bara.
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Merupakan batuan
sedimen yang mudah terbakar. Batu bara terbentuk dari endapan
oragnik trutama kumpulan sisa-sisa tumbuhan dalam suatu rawa.
2. Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan kental berwarna coklat gelap atau
kehijauan yang mudah terbakar. Minyak bumi menempati lapisan atas
dari lapisan kerak bumi. Minyak bumi tersusun dari campuran
senyawa hidrokarbon, sebagian besar seri alkana dengan sejumlah
kecil belerang, nitrogen, dan unsur-unsur lainnya.
3. Gas Alam
Gas alam juga termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Gas alam sering juga disebut gas bumi atau gas rawa
adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terdiri dari metana.
4. Mineral
Mineral adalah unsur atau senyawa anorganik yang terjadi secara
alami dengan struktur internal karakteristik ditentukan oleh susunan
atom-atom atau ion-ion yang teratur didalamnya. Mineral-mineral
bermanfaat karena sifatnya. Mineral merupakan suatu zat yang
terdapat di alam dengan susunan kimia yang khas.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

M
O
D
U
L
2

“BATU BARA”
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

SUMBER DAYA ALAM TAK TERBARUKAN


“BATU BARA”
I. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Memahami pengertian batu bara
2. Mengetahui jenis tumbuhan pembentuk batu bara
3. Mengetahui jenis-jenis batu bara
4. Memahami sifat fisik dan kimia batu bara
5. Mengetahui pemanfaatan batu bara dalam kehidupan

II. Uraian Materi


A. Pengertian Batu Bara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan
organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hydrogen dan
oksigen.Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk.Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti
C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan
hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman
Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan
batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara
(black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-
endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di
berbagai belahan bumi lain.
Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara
padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases),
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

setelah proses pemurnian gas-gas ini karbon monoksida (CO), karbon


dioksida (CO2), hydrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2) – dapat
digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air
sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas,
gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan
limbah terendah.
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di
dalamnya adalah sulfur dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-
kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara zat kimia
ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut) dan tetesan
yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut
sebagai hujan asam. Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran
yang umum tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar
dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel
kecil ini juga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap
air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa partikel kecil ini adalah
sangat kecil setara dengan rambut manusia (Rumidi, 2012).

B. Materi Pembentukan Batu Bara


Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis
tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981)
adalah sebagai berikut:
1. Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel
tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan
dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama
pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika utara.
Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan
tumbuh di iklim hangat.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

4. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga


Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah,
semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis
Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah
penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan
Afrika.
5. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan
modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga,
kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum,
kurang dapat terawetkan.

C. Jenis-Jenis Batu Bara


Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh
tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas:
antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.
1. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam
berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur
Karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

Gambar 2.1 Batu bara jenis antrasit


2. Bituminous mengandung 68 - 86% unsur Karbon (C) dan berkadar air
8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di
Indonesia, tersebar di pulau sumatera, kalimantan dan sulawesi.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Gambar 2.2 Batu bara jenis bituminous


3. Sub-bituminus mengandung sedikit Karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan
dengan bituminus.

Gambar 2.3 Batu bara jenis sub-bituminous


4. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.

Gambar 2.4 Batu bara jenis lignit


Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

5. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori
yang paling rendah.

Gambar 2.5 Batu bara jenis gambut

D. Sifat Fisik dan Kimia Batu Bara


1. Sifat Fisik
Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang
membentuk batubara tersebut, semua fisik yang dikemukakan dibawah
ini mempunyai hubungan erat satu sama lain.
a. Berat jenis
Berat jenis (specific gravity) batubara berkisar dari 1,25g/cm3
sampai 1,70 g/cm3, pertambahannya sesuai dengan peningkatan
derajat batubaranya. Tetapi berat jenis batubara turun sedikit dari
lignit (1,5g/cm3) sampai batubara bituminous (1,25g/cm3),
kemudian naik lagi menjadi 1,5g/cm3 untuk antrasit sampai grafit
(2,2g/cm3). Berat jenis batubara juga sangat bergantung pada
jumlah dan jenis mineral yang dikandung abu dan juga
kekompakan porositasnya. Kandungan karbon juga akan
mempengaruhi kualitas batubara dalam penggunaan. Batubara
jenis yang rendah menyebabkan sifat pembakaran yang baik.
b. Kekerasan
Kekerasan batubara berkaitan dengan struktur batubara yang
ada. Keras atau lemahnya batubara juga terkandung pada
komposisi dan jenis batubaranya. Uji kekerasan batubara dapat
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

dilakukan dengan mesin Hardgrove Grindibility Index (HGI). Nilai


HGI menunjukan niali kekersan batubara. Nilai HGI berbanding
terbalik dengan kekerasan batubara. Semakin tinggi nilai HGI ,
maka batubara tersebut semakin lunak. Dan sebaliknya, jika nilai
HGI batubara tersebut semakin rendah maka batubara tersebut
semakin keras.
c. Warna
Warna batubara bervariasi mulai dari berwarna coklat pada
lignit sampai warna hitam legam pada antrasit. Warna variasi
litotipe (batubara yang kaya akan vitrain) umumnya berwarna
cerah.
d. Goresan
Goresan batubara warnanya berkisar antara terang sampai
coklat tua. Pada lignit, mempunyai goresan hitam keabu-abuan,
batubara berbitumin mempunyai warna goresan hitam, batubara
cannel mempunyai warna goresan dari coklat sampai hitam legam.
e. Pecahan
Pecahan dari batubara memperlihatkan bentuk dari potongan
batubara dalam sifat memecahnya. Ini dapat pula memeperlihatkan
sifat dan mutu dari suatu batubara. Antrasit dan batubara cannel
mempunyai pecahan konkoidal. Batubara dengan zat terbang
tinggi, cenderung memecah dalam bentuk persegi, balok atau
kubus.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia dari batubara sangat berhubungan langsung dengan
senyawa penyusun dari batubara tersebut, baik senyawa organik
ataupun senyawa anorganik. Sifat kimia dari batubara dapat
digambarkan sebagai berikut :
a. Karbon
Jumlah karbon yang terdapat dalam batubara bertambah sesuai
dengan peningkatan derajat batubaranya. Kenaikan derajatnya dari
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

60% sampai 100%. Persentase akan lebih kecil daripada lignit dan
menjadi besar pada antrasit dan hamper 100% dalam grafit. Unsur
karbon dalam batubara sangat penting peranannya sebagai
penyebab panas. Karbon dalam batubara tidak berada dalam
unsurnya tetapi dalam bentuk senyawa. Hal ini ditunjukkan dengan
jumlah karbon yang besar yang dipisahkan dalam bentuk zat
terbang
b. Hidrogen
Hidrogen yang terdapat dalam batubara berangsur-angsur habis
akibat evolusi metan. Kandungan hidrogen dalam liginit berkisar
antara 5%, 6% dan 4.5% dalam batubara berbitumin serta sekitar
3% smpai 3,5% dalam antrasit.
c. Oksigen
Oksigen yang terdapat dalam batubara merupakan oksigen
yang tidak reaktif. Sebagaimana dengan hidrogen kandungan
oksigen akan berkurang selam evolusi atau pembentukan air dan
karbondioksida. Kandungan oksigen dalam lignit sekitar 20% atau
lebih, dalam batubara berbitumin sekitar 4% sampai 10% dan
sekitar 1,5% sampai 2% dalam batubara antrasit.
d. Nitrogen
Nitrogen yang terdapat dalam batubara berupa senyawa
organik yang terbentuk sepenuhnya dari protein bahan tanaman
asalnya jumlahnya sekitar 0,55% sampai 3%. Batubara berbitumin
biasanya mengandung lebih banyak nitrogen daripada lignit dan
antrasit.
e. Sulfur
Sulfur dalam batubara biasanya dalam jumlah yang sangat kecil
dan kemungkinan berasal dari pembentuk dan diperkaya oleh
bakteri sulfur. Sulfur dalam batubara biasanya kurang dari 4%,
tetapi dalam beberapa hal sulfurnya bisa mempunyai konsentrasi
yang tinggi.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

E. Pemanfaatan Batu Bara Dalam Kehidupan


Sejak dahulu, batu bara telah ditambang dari perut bumi dan dirasakan
manfaatnya oleh manusia. Inilah penggunaan batu bara yang umum:
1. Sebagai bahan produksi baja dan besi
2. Sebagai bahan bakar pembangkit listrik
3. Sebagai bahan bakar cair
4. Sebagai bahan bakar produksi semen
5. Sumber bahan bakar untuk tungku hemat energi yang bisa digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga atau industri kecil.
6. Untuk pembuatan karbon aktif.
7. Sebagai penyerap dalam daur ulang minyak pelumas bekas.
Batubara menjadi salah satu sumber energi terbaik yang bisa
didapatkan dengan sumber yang lebih mudah. Selain itu ketersediaan
batubara bersifat panjang dan bertahan dalam waktu lama sehingga
mendukung berbagai macam proyek industri dan juga ekonomi. Berikut
ini adalah beberapa manfaat batubara yang perlu kita ketahui dalam skala
industri :
1. Industri Produksi Baja
Sebuah industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya
pada ketersediaan sumber batubara. Baja memiliki fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan kita seperti berbagai macam perlengkapan
industri yang terbuat dari baja, produk kesehatan seperti perlengkapan
kesehatan, peralatan pertanian, model transportasi dan berbagai macam
produk lain yang membutuhkan baja.
Produksi baja mentah banyak memakai metalurgi batubara dari
bahan batubara kokas. Produksi baja melibatkan karbon dan bahan
besi. Karbon diperlukan untuk memanaskan bahan besi dan
mengolahnya menjadi baja. Karbon dari batubara menghasilkan panas
tinggi sehingga mendukung produksi batubara. Seperti halnya manfaat
tembaga dan manfaat bauksit, pemanfaatan batu bara pada produksi
baja juga akan menimbulkan efek samping.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

2. Industri Produksi Semen


Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi
semen. Semen merupakan salah satu material untuk pembuatan produk
kontruksi seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen terbuat dari
campuran antara kalsium karbonat, oksida besi, oksida aluminum dan
silica. Batubara menjadi bahan bakar untuk mengolah berbagai bahan
mentah tersebut dan merubahnya menjadi semen. Batubara terbukti
bisa menghasilkan suhu tinggi hingga 1500 derajat Celcius.
3. Industri Produk Aluminum
Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri
aluminum. Bahan ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses
oksidasi besi pada industri baja. Batubara mendukung proses
pengolahan oksidasi besi yang menghasilkan panas tinggi. Baja yang
dihasilkan dari olahan besi akan dipisahkan sesuai dengan kualitas.
Dan selanjutnya produk yang tidak memiliki syarat baja tertentu akan
diolah kembali menjadi aluminum. Gas dan panas kokas dari batubara
bisa memisahkan beberapa produk baja sehingga bisa mendapatkan
produk aluminum yang dipakai untuk berbagai industri seperti
pertanian, peralatan dapur, kontruksi dan berbagai industri lain.
4. Industri Pabrik Kertas
Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan
sebuah industri kertas. Kertas terbuat dari komponen utama berupa sel
serat dari kayu. Sel serat dari kayu hanya bisa didapatkan dari proses
rumit yang mampu memisahkan bagian serat dengan ukuran tertentu.
Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah mesin
pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas. Jadi tanpa batubara
mungkin beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Industri Bahan Kimia
Batubara yang telah melewati berbagai macam proses bisa
menghasilkan industri sampingan yang ternyata berguna untuk
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

kehidupan manusia. Hasil olahan batubara menjadi sumber energi bisa


menghasilkan produk bubuk batubara yang sangat halus dengan
ukuran skala kecil. Produk sampingan ini bisa digunakan untuk
memproduksi beberapa bahan lain seperti cairan fenol dan benzena.
Produk ini penting untuk beberapa industri kimia.
6. Industri Farmasi
Batubara ternyata juga memiliki peran yang sangat penting dalam
industri farmasi. Berbagai macam produk kimia yang dihasilkan dari
olahan sampingan batubara bisa menjadi bahan utama dalam produksi
obat-obatan. Berbagai macam bentuk bahan kimia telah melewati
proses pemurnian dengan teknologi canggih sehingga bisa
dimanfaatkan menjadi obat-obatan. Industri ini telah melewati
berbagai macam sertifikasi sehingga sangat aman untuk mendukung
produks farmasi.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

M
O
D
U
L
3

“MINYAK BUMI”
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

SUMBER DAYA ALAM TAK TERBARUKAN


“MINYAK BUMI”
I. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Memahami pengertian minyak bumi
2. Mengetahui teori dan tahap proses pembentukan minyak bumi
3. Mengetahui komposisi minyak bumi
4. Memahami sifat fisik dan kimia minyak bumi
5. Mengetahui pemanfaatan minyak bumi dalam kehidupan
6. Memahami keuntungan dan kerugian pengolahan minyak bumi

II. Uraian Materi


A. Pengertian Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon,
jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang
rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau
senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya masingmasing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi
dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung
unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya
minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga
mungkin ada di dalam campuran tersebut (Khasanah, 2014).
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan
sampai saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi
menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin pembakaran
dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya
penggunaan plastik. Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus
dan Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat


Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi
Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari
Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi.
Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu
di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana
proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga
memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan
minyak paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk
keperluan penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak
komersial pertama di dunia yang digali terletak di Polandia pada tahun
1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat di banyak
belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan
Branobelyang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia
pada akhir abad ke-19
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi,
Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan
dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait. Pada tahun 1950-an,
biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker mencapai 33
persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat pengembangan
supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun menjadi
hanya 5 persen.
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari
komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari
sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap,
meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan,
atau kehijauan. Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak
mentah, terkadang ada juga kandungan gas di dalamnya Karena tekanan di
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan
keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar
terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon
aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti
nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi,
nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah
beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain.yang berpusat di
Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah Arab Saudi,
Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia dihasilkan
dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait. Pada tahun 1950-an,
biaya pengangkutan minyak menggunakan kapal tangker mencapai 33
persen dari harga minyak di teluk Persia, tetapi pada saat pengembangan
supertangker pada tahun 1970-an, biaya pengangkutan menurun menjadi
hanya 5 persen.
Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari
komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari
sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap,
meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan,
atau kehijauan. Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak
mentah, terkadang ada juga kandungan gas di dalamnya Karena tekanan di
permukaan Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan
keluar dalam bentuk campuran.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar
terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon
aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti
nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi,
nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah
beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain (Tarigan, 2007).
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

B. Pembentukan Minyak Bumi


Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori
bagaikan air dalam batu karang. Minyak dangas dapat pula bermigrasi
darisuatu daerah ke daerah lain, kemudian terkonsentrasi jikaterhalang
oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk
di dasarlautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan.
Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, seingga sebagian lautan
menjadi daratan.
Membahas identikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan
teoripembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang
membuatsuatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu
minyakbumi dengan minyak bumi lainnya.
Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi
yangdikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
1. Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakanbahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida,
CaC2 (dan reaksi antarabatuan karbonat dan logam alkali) dan air
menghasilkan asetilen yang dapatberubah menjadi minyak bumi pada
temperatur dan tekanan tinggi(Khasanah, 2014).
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
2. Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa
minyakbumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara
anaerob jasad renik(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan
berpori(Khasanah, 2014).
Proses pembentukan pada minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, antara
lain yaitu:
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
a. pengumpulan zat organik dalam sedimen
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

b. pengawetan zat organik dalam sedimen


c. transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisan
sedimen terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga
berkumpil menjadi akumulasi komersial.

C. Komposisi Minyak Bumi


Minyak bumi adalah campuran kompleks hidrokarbon dan senyawa-
senyawa organik lain. Komponen hidrokarbon adalah komponen yang
paling banyak terkandung di dalam minyak bumi.
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat
bervariasi. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :
Karbon : 83,0-87,0 %
Hidrogen : 10,0-14,0 %
Nitrogen : 0,1-2,0 %
Oksigen : 0,05-1,5 %
Sulfur : 0,05-6,0 %
1. Senyawa Hidrokarbon
a. Senyawa parafin
Senyawa parafin adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan
rantai lurus yang mempunyai rumus molekul CnH2n+2 dan pada
umumnya mempunyai sifat sebagai berikut :
1) Stabil pada suhu kamar.
2) Tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat, larutan alkali pekat,
asam nitrat, ataupun oksidator kuat seperti asam kromat kecuali
senyawa yamg mempunya atom karbon tersier.
3) Bereaksi lambat dengan khlor dengan bantuan sinar matahari.
4) Bereaksi dengan khlor dan brom dengan bantuan katalisator.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

b. Senyawa monoolefin
Senyawa olefin adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh
dengan rumus molekul CnH2n yang mempunyai sebuah ikatan
rangkap dua. Olefin tidak terdapat pada crude oil, tetapi mungkin
terbentuk pada saat proses pengolahannya. Karena mempunyai
ikatan rangkap, maka olefin sangat reaktif dan merupakan bahan
dasar utama industri petrokimia seperti ethylene (C2H4) dan
propylene (C3H6).
c. Senyawa Diolefin
Senyawa diolefin adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh
dengan rumus molekul CnH2n-2 yang mempunyai dua buah ikatan
rangkap. Senyawa ini juga tidak terdapat di dalam crude oil, tetapi
terbentuk pada saat proses pengolahannya. Diolefin tidak stabil
ddan akan berpolimerisasi membentuk gum (damar)
d. Senyawa Naften
Senyawa naften adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan
rumus molekul CnH2n senyawa ini sering di sebut senyawa
sikloparafin karena sifat kimianya sama dengan sifat kimia
hidrokarbon parafin hanya saja struktur molekulnya melingkar.
Senyawa hidrokarbon naften yang terdapat dalam crude oil adalah
siklopentan dan siloheksan, yang tedapat dalam fraksi nafta dan
fraksi lain dengan titik didih tinggi.
e. Senyawa Aromat
Senyawa aromat adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh
dengan rumus molekul CnH2n-6 dan ikatan rantainya melingkar.
Senyawa ini mempunyai sifat kimia reaktif mudah teroksidasi
menjadi asam dan pada kondisi operasi tertentu dapat mengalami
subtitusi maupun adisi. Hanya sedikit sekali crude oil yang
mengandung senyawa aromat dengan titik didih rendah.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

D. Sifat-Sifat Minyak Bumi


Sifat-sifat minyak bumi bisa di bedakan atas sifat fisika dan kimia:
1. Sifat Fisik
a. Berat Jenis ( Density, Spesific gravity atau API gravity).
Berat jenis atau spesific gravity atau API gravity sering
menunjukan secara kasar kualitas minyak bumi tersebut. Makin
kecil berat jenis atau SG minyak tersebut, mekin besar APInya,
makin bagus kualitasnya, maka minyak tersebut semakin banyak
mengandung fraksi ringan sehingga harga jualnya akan semakin
tinggi. Begitu pula sebaliknya jika SG rendah maka akan semakin
buruk kualitas minyak bumi tersebut.
b. Titik tuang
Titik tuang (Pour Point) adalah suhu terendah dimana minyak
bumi masih bisa di tuangkan atau suhu terendah dimana minyak
bumi masih bisa mengalir oleh beratnya sendiri. Dengan
mengetahui titik tuang dari minyak bumi tersebut kita dapat
menghitug pada suhu berapa minyak bumi tersebut masih bisa di
pompa, atau tidak bisa di pompa, bisa di hitung berapa jumlah uap
air (steam) yang di butuhkan sebagai pemanas untuk menjaga agar
minyak tetap dapat di pompa.
c. Kekentalan (Viskositas)
Viskositas adalah daya hambatan yang di lakukan oleh cairan
untuk mengalir pada suhu tertentu. Yaitu berupa bilangan yang
menujukan mudah tidaknya suatu fluida mengalir pada suhu
tertentu. Viskositas merupakan sifat yang sangat penting karna
untuk menentukan perhitungan aliran dalam transportasi minyak
dan sebagai pelumasan. Semakin tinggi suhu maka minyak akan
semakin encer, begitu pula sebaliknya.
d. Titik nyala (Flash point)
Titik nyala adalah suhu terendah dimana minyak bumi apabila
di panaskan, sudah memberikan uapnya yang cukup campurannya
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

dengan udara sehingga akan menyala sekejap apabila diberi


sumber nyala api. Flash point perlu di perhatikan untuk keamanan
transportasi dan penimbunan minyak dan gas bumi. Makin tinggi
Apinya makin ringan minyak tersebut maka makin rendah flash
pointnya atau titik nyalanya/makin mudah terbakar.
e. Warna
Warna pada minyak bumi pada umumnya brhubungan dengan
berat jenisnya. Jika berat jenisnya tinggi maka warna minya yaitu
hijau kehitam-hitaman, sedangkan jika ringan berat jenisnya maka
warnanya coklat kehitam-hitaman. Warna pada minyak bumi di
sebabkan karena adanya pengotoran, misalnya oksidasi senyawa
hidrokarbon, karena hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan
warna tertentu.
f. Bau
Minyak bumi ada yang berbau sedap ada pula yang tidak, yang
biasanya sebabkan oleh pengaruh melekul aromat. Minyak bumi
yang berbau tidak sedap biasanya di sebabkan karena mengandung
senyawa nitrogen ataupun belerang. Golongan parafin dan naften
biasanya memberikan bau yang sedap.
g. Nilai Kalori
Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang di
timbulkan oleh satu gram minyak bumi, yaiitu dengan
meningkatkan temperatur satu gram air dari 3,5 derajat celsius
sampai 4,5 derjat celsius, dan satuannya adalah kalori atau Btu atau
MJ (mega juole).
2. Sifat Kimia
Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada
minyak bumi yaitu :
a. Reaksi-reaksi pada Alkana
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Alkana adalah zat yang sukar bereaksi sehingga disebut


paraffin, artinya memiliki afinitas kecil. Pada alkana reaksi-reaksi
penting yang terjadi adalah:
1) Pembakaran
Alkana akan mengalami pembakaran menjadi CO2 dan H2O
jika terjadi pembakaran sempurna. Jika pembakarannya tidak
sempurna dihasilkan CO, partikel karbon dan H2O.
2) Substitusi
Substitusi adalah reaksi penggantian atom H dengan atom
gugus lain. Salah satu reaksi substitusi yang biasa terjadi adalah
halogenasi yakni pergantian atom H oleh atom-atom halogen
(F2, Cl2, Br2, dan I2).
3) Perengkahan atau cracking
Reaksi perengkahan adalah pemotongan rantai karbon
menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
b. Reaksi-reaksi Alkena
Alkena dapat mengalami reaksi-reaksi sebagai berikut:
1) Pembakaran
Sama dengan alkana, alkena juga dapat mengalami
pembakaran yang menghasilkan CO2 dan H2O (jika merupakan
pembakaran sempurna).
2) Adisi
Adisi menghasilkan rekasi penjenuhan ikatan rangkap.
3) Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul sderhana
(monomer) menjadi molekul besar (polimer).
4) Substitusi
Pada alkena reaksi substitusi yang diperkenalkan adalah
halogenasi yakni penggantian atom H dengan atom Halogen
seperti F, Cl, Br, dan I.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

c. Reaksi-reaksi Alkuna
Alkuna mengalami reaksi-reaksi seperti halnya alkena. Salah
satu yang terpenting adalah adisi.

E. Pemanfaatan Minyak Bumi Dalam Kehidupan


Minyak bumi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
umat manusia. Sumber penemuan minyak bumi ditemukan melimpah di
beberapa bagian negara seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Amerika dan
beberapa negara di Asia seperti China dan Indonesia. Minyak bumi telah
menjadi konsumsi masyarakat dunia dan mempengaruhi tingkat ekonomi
secara langsung. Berikut ini beberapa pemanfaatan minyak bumi baik
dalam bidang industri maupun kehidupan sehari-hari:
1. Sebagai Bahan Bakar
Minyak bumi yang masih mentah memang tidak dapat digunakan
secara langsung dan sangat berbahaya. Proses pengolahan minyak
bumi melalui beberapa macam tingkatan, seperti proses penyulingan
hingga didapatkan beberapa komponen minyak bumi yang lebih
ringan. Hasil dari penyulingan ini adalah minyak bumi yang telah
menjadi bahan bakar residu seperti bensin, solar, bensol, dan minyak
tanah.
Beberapa jenis minyak ini menjadi bahan bakar untuk kendaraan
dan menggerakkan mesin diesel. Jadi, terbayang bukan jika tidak ada
minyak bumi sebagai sumber bahan bakar, seperti manfaat batubara.
2. Sumber Gas Cair
Produk yang sering kita gunakan untuk kebutuhan dapur adalah
seperti gas. Gas cair atau yang lebih sering kita kenal dengan nama
LPG juga didapatkan dari hasil pengolahan minyak bumi, selain dari
manfaat gas alam. Gas cair merupakan produk dengan nilai yang lebih
tinggi dibandingkan dengan bahan bakar untuk kendaraan. Gas cair
didapatkan dari sumber minyak bumi yang telah diolah dengan proses
penyulingan dan pemurnian khusus.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

3. Industri Kimia
Senyawa yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi ternyata
juga sangat berperan untuk memproduksi beberapa produk kimia.
Beberapa produk dihasilkan dari hasil olahan minyak bumi adalah
seperti cat minyak, cat dinding, cat mobil, cat kayu dan beberapa
produk plastik. Hasil sisa dari pengolahan minyak bumi ini, ternyata
tidak dibuang ke alam namun memiliki manfaat yang sangat besar
untuk kehidupan manusia.
4. Sumber Produksi Polimer
Minyak mentah juga bisa menghasilkan polimer khusus yang
sangat penting untuk membuat beberapa komponen industri. Salah satu
industri yang memakai polimer dari minyak mentah adalah industri
plastik. Sementara manusia membutuhkan plastik sebagai tempat
untuk meletakkan berbagai benda, menjadi benda rumah tangga,
mainan dan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
5. Produksi Bahan Serat
Berbagai jenis bahan serat seperti rayon, polyester, nilon dan bahan
tekstil sintetis ternyata juga memakai komponen dari minyak bumi.
Manfaat minyak bumi yang telah melewati berbagai macam tahapan
pengolahan akan menghasilkan berbagai macam produk salah satunya
bahan campuran serat yang tidak mudah terbakar.
Manusia sangat membutuhkan berbagai macam benda ini dan
tergantung dengan sumber minyak mentah karena hingga sekarang
belum ditemukan sumber serat yang baru selain minyak bumi.
6. Sumber Bahan Poliuretan
Bahan poliuretan mungkin akan selalu ada di rumah, namun
banyak yang tidak menyadarinya secara langsung. Salah satunya
adalah berbagai benda yang mengandung busa. Busa memiliki sifat
yang tahan terhadap tekanan dan sangat nyaman untuk digunakan.
Produk busa ternyata memakai minyak bumi sebagai bahan poliuretan.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Produk ini sangat aman untuk digunakan manusia dan juga ramah
lingkungan.
7. Produk Keperluan Dapur
Berbagai macam produk yang berada di dapur seperti kulkas, kunci
pintu, kunci jendela, panel pintu dan kursi ternyata juga melibatkan
minyak bumi dalam proses produksinya. Minyak bumi digunakan
sebagai sumber pengolahan baik sebagai sumber panas maupun produk
sampingan untuk mengolah baja, aluminum maupun besi. Jadi minyak
bumi ada disekitar kita dan dalam kehidupan sehari-hari.
8. Bahan Produksi Mobil
Beberapa bagian mobil seperti blok bodi mobil, kabel instalasi
listrik, dan berbagai perangkat lain dalam mobil juga membutuhkan
minyak mentah. Minyak mentah ini akan diolah dengan berbagai
macam cara dan menghasilkan produk utama dan sampingan.
Sejumlah serat dihasilkan dalam pengolahan minyak bumi dan dibuat
menjadi lapisan blok badan mobil, beberapa komponen elektronik
yang lebih ringan dan beberapa cairan untuk mobil seperti minyak
rem, minyak pelumas dan bahan bakar mobil.
9. Sumber Pengolahan Pupuk
Pupuk pertanian membuat tanaman menjadi lebih subur dan
terhindar dari berbagai jenis hama penyakit. Selain menggunakan
manfaat hidrogen, dalam pengolahan pupuk juga membutuhkan
beberapa senyawa sintetis yang dihasilkan dari pengolahan minyak
mentah. Selain itu, pengolahan minyak mentah juga menghasilkan
panas atau sumber tenaga untuk menggerakkan mesin produksi.
10. Pembangkit Listrik
Pengolahan atau pembangkit listrik juga membutuhkan minyak
bumi sebagai sumber panas. Manfaat minyak bumi yang diolah secara
khusus dan pembangkit listrik akan menghasilkan tenaga dari uap. Uap
panas akan menggerakkan bagian turbin pada pembangkit dan akan
diterima oleh penggerak kumparan magnet untuk menghasilkan listrik.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Manusia membutuhkan listrik sebagai sumber tenaga,


menggerakkan perangkat elektronik dan semua perlengkapan yang
membutuhkan tenaga listrik.

F. Keuntungan dan Kerugian Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi adalah sumber alam yang dapat dihasilkan secara
langsung dari alam. Minyak bumi terbentuk dari proses alam yang sangat
panjang. Manusia berusaha mengembangkan beberapa cara untuk
menemukan manfaat dan mendapatkan jaminan yang besar dari pemakaian
minyak bumi. Namun pemakaian minyak bumi juga ini, sebenarnya
memberikan dua pilihan yaitu keuntungan dan kerugian.
Berikut ini adalah beberapa efek keuntungan dan kerugian dari
pengolahan minyak bumi:
1. Keuntungan
a. Pengolahan atau pertambangan minyak bumi memiliki metode
yang lebih ringan dibandingkan berbagai jenis sumber alam lain
b. Minyak bumi memudahkan sistem penyaluran atau distribusi dari
sumber pengolahan ke pusat pengolahan. Beberapa cara yang
sangat umum adalah memakai jaringan pipa yang ditanam dari
pusat pengolahan ke pos khusus
c. Minyak bumi memudahkan pembangunan sistem pembangkit
listrik karena memiliki sistem distribusi bahan bakar yang lebih
ringan dan mudah. Bahkan sistem pembangkit listrik ini bisa
dipasang dimana saja termasuk kawasan pelosok.
2. Kerugian
a. Sumber minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama untuk
proses pembentukan ulang. Minyak bumi juga memiliki sifat sekali
pakai sehingga sangat tidak efektif. Sumber minyak bumi bisa
habis kapan saja dan manusia mungkin akan kehilangan sumber
bahan bakar
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

b. Pengolahan minyak bumi memberikan efek yang buruk pada


lingkungan karena bisa meningkatkan pemanasan global,
menimbulkan polusi udara dan mencemari air
c. Pengolahan minyak bumi menjadi pembangkit listrik
membutuhkan biaya yang sangat mahal dibandingkan dengan
sumber alam lain seperti batubara, sehingga metode pembangkit
listrik dengan tenaga minyak bumi yang harus dirubah.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

M
O
D
U
L
4

“GAS ALAM”
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

SUMBER DAYA ALAM TAK TERBARUKAN


“GAS ALAM”
I. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Memahami pengertian gas alam
2. Mengetahui proses pembentukan gas alam
3. Mengetahui komponen gas alam
4. Mengetahui jenis-jenis gas alam
5. Memahami sifat-sifat gas alam
6. Mengetahui pemanfaatan gas alambagi kehidupan dan manusia

II. Uraian Materi


A. Pengertian Gas Alam
Gas alam atau sering juga disebut gas bumi merupakan bahan bakar
yang sangat sederhana. Sekitar 90% dari gas alam adalah metana (CH4),
yang hanya satuatom karbon dengan empat atom hidrogen melekat,
dengan sisanya terdiri darietana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10)
dan komponen-komponen lainserta komponen pengotor seperti Air, H2S,
CO2 dan lain-lain dengan jenis danjumlahnya yang bervariasi sesuai
dengan sumber gas alam.
Gas alam dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga
tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi
melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik
selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan
di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan
kotoran-kotoran manusia dan hewan. Atas dasar itulah terkadang gas alam
sering juga disebut sebagai gas rawa.
Komposisi gas alam selalu bervariasi antara lokasi yang satu dengan
lokasi yang lain. Di beberapa lokasi tertentu gasa alam memerlukan alat
operasi khusus untuk melakukan proses gas alam. Lokasi-lokasi seperti ini
biasanya adalah lokasi gas alam yang mempunyai kadar komponen
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

pengotor seperti Air, H2S, CO2 diluar batas spesifikasi yang telah
ditentukan. Spesifikasi produk gas alam biasanya dinyatakan dalam
komposisi dan kriteria performansi-nya. Kriteria-kriteria tersebut antara
lain : Heating Value, inert total, kandungan air, oksigen, dan sulfur.
Heating Value merupakan kriteria dalam pembakaran gas alam, sedangkan
kriteria lain terkait dengan perlindungan perpipaan dari korosi dan
plugging(Nadia, 2006).

B. Pembentukan Gas Alam


Pembentukan gas alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses
biologis dan proses thermal.
1. Proses Biologis
Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat
organik oleh mikroba anaerobik. Mikroba tersebut mampu hidup tanpa
oksigen dan dapat bertahan pada lingkungan dengan kandungan sulfur
yang tinggi. Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi
pada rawa, teluk, dasar danau, dan lingkungan air dengan sedikit
oksigen. Proses ini membentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai
4.880 meter. Akan tetapi, pada kedalaman di bawah 2.900 meter,
terbentuk gas (gas mengandung cairan hidrokaerbon). Proses jenis ini
menempati 20% keseluruhan cadangan gas dunia.
2. Proses Thermal
Pada kedalaman 4.880 meter, minyak bumi menjadi tidak stabil
sehingga produk utama hidrokarbon menjadi gas metan. Gas ini
terbentuk dari hasil cracking cairan hidrokarbon yang ada disekitarnya.
Proses pembentukan minyak bumi juga terjadi pada kedalaman ini,
tetapi proses pemecahannya menjadi metan lebih cepat terjadi.

C. Komponen-Komponen Gas Alam


Secara keseluruhan material atau komponen-komponen yang
terkandung dalam gas alam bisa dilihat pada gambar dibawah ini
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Gambar 4.1 Komponen-komponen gas alam


Dari Gambar 4.1 tersebut terlihat beragam komponen yang terkandung
dalam gas alam. Adapun komponen-komponen utama gas alam yang telah
melewati tahapanpengolahan adalah Metana, Etana, Propana dan Butana
sedangkan komponen-komponenpengotor gas alam diantaranya Air,
Helium, Nitrogen, Carbondioksida dan Hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida
adalah salah satu kontaminan(pengotor) utama dari gas alam yang harus
dipisahkan karena sulfur bersifatkorosi yang bisa merusak pipa-pipa dan
peralatan-peralatan pengolahan gas alam.
Gas alam dengan kandungan pengotor Hidrogen sulfida dalam jumlah
yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid
gas" yangberarti gas asam. Gas alam yang telah diproses dan siap untuk
dipasarkan disebutsweet gas yang berarti gas bersih yang bebas dari gas
asam, yang bersifat tidakberasa dan tidak berbau. Produk gas alam yang
sudah diproses dan bersih daripengotor seperti Hidrogen sulfida dapat
berbahaya karena sifatnya yang sangatmudah terbakar dan juga mudah
menimbulkan ledakan. Gas alam yangmengandung gas pengotor seperti
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Hidrogen sulfida disebut sour gas, gas jenis iniselain menyebabkan


ledakan juga dapat menyebabkan tercekiknya pernafasanbahkan bisa
menyebabkan kematian, karena dapat mengurangi kandunganoksigen di
udara dalam jumlah-jumlah tertentu(Nadia, 2006).

D. Jenis Gas Alam


Dibawah ini akan dijelaskan Jenis Gas Alam yang dikutip dari
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, dibawah ini penjelasanya
1. Gas pipa merupakan gas bumi yang langsung dialirkan dari dari
lapangan gas setelah proses pemurnian untuk digunakan sebagai bahan
bakar ataupun bahan baku industri.
2. LNG (liquefied natural gas) merupakana gas metana dengan
komposisi 90% metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik
serta pada suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairan, gas
tersebut harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk dapat
menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2,
H2S, Hg, H2O dan hidrokarbon berat.
Dari Proses itu akan mengurangi volume gas itu menjadi lebih
kecil 600 kali. Penyusutan tersebut akan membuat LNG mudah
ditransportasikan dan dalam jumlah yang lebih banyak. LNG tersebut
ditransportasikan dengan melalui kapal-kapal ke terminal-terminal
LNG kemudian disimpan di tangki dengan tekanan atmosferik. Setelah
itu LNG dikonversi kembali menjadi gas serta disalurkan dengan
melalui sistem transmisi.
3. LPG (liquefied petroleum gas) atau juga gas bumi yang dicairkan
dengan komponen utama propana (C3H8) serta butana (C4H10).
Menurut jenisnya,LPG ini dikelompokkan menjadi
a. LPG propana
b. LPG butana serta juga
c. LPG campuran (mix) ini merupakan campuran dari kedua jenis
LPG diatas.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

LPG itu dapat dari penyulingan minyak mentah atau juga dari
kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi.
4. CNG (compressed natural gas) merupakan gas bumi yang
dipampatkan pada tekanan tinggi sehingga volumenya itu menjadi
sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuan atas
pemampatan gas bumi ialah supaya dapat diperoleh lebih banyak gas
yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. Tekanan
pemampatan CNG ini bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik.
Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen dengan melalui
CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan
maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat. Selain dari itu,
penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan
batasan yang ketat terhadap kandungan air serta juga hidrokarbon berat
untuk mencegah terjadinya kondensasi dan juga pembentukan hidrat.

E. Sifat-Sifat Gas Alam


Setelah melalui tahap pemurnian (treating), maka gas alam harus
memenuhi sifat-sifat sesuai dengan kegunaannya. Adapun sifat-sifat yang
dimaksud antara lain(Sarwana, 2016):
1. Memiliki hidrokarbon dengan kemurnian tinggi, tujuannya untuk
menjamin kualitas maupun kuantitas gas alam.
2. Tidak menimbulkan korosi/karat terhadap peralatan pengolahan.
3. Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas tersebut akan digunakan
sebagai bahan bakar.
4. Produk yang dihasilkan, terutama dalam bentuk gas cair tidak
menimbulkan endapan (berupa hidrokarbon berat) pada sistem
penampungan/penyimpanan.
5. Tidak menimbulkan jelaga (asap) ketika terjadi pembakaran, tujuannya
agar tidak mencemari udara.
6. Untuk point yang terakhir merupakan salah satu yang paling penting,
yakni harus memiliki tekanan uap yang cukup agar tidak
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

membahayakan keselamatan ketika pengangkutan, penyimpanan dan


penyaluran.
Gas alam juga mempunyai sifat fisik dan kimia yang terkandung
didalamnya. Adapun sifat fisik dan kimia pada gas alam, yaitu (Sarwana,
2016):
1. Sifat fisika
No Komponen Bentuk Warna Bau T.Didih T.Beku
1 Gas Alam
a. CH4 Gas Tidak Tidak -161oC -182oC
b. CO2 Gas Tidak Tidak -57.5oC -78.4oC
2 Udara
a. N2 Gas Tidak Tidak -196oC -259oC
b. O2 Gas Tidak Tidak -233oC -259oC
3 Air Cair Tidak Tidak 100oC 0oC
2. Sifat Kimia
No Komponen BM (g/mol) Warna
1 Gas Alam
a. CH4 16 Mudah Terbakar
b. CO2 44 Tidak Beracun
2 Udara
a. N2 28.02 Zat Pengoksidasi dan Pereduksi
b. O2 32 Reaktif
3 Air 18 Sebagai Pelarut

F. Pemanfaatan Gas Alam Bagi Kehidupan dan Manusia


Gas alam menjadi sumber energi yang sangat aman. Selain itu sumber
gas alam memiliki sifat yang bersih sehingga tidak menyebabkan masalah
emisi udara. Bahkan dalam sebuah proses pengolahan, gasa alam terbukti
lebih bersih daripada sumber energi lain seperti batu bara atau minyak.
Berikut ini adalah beberapa jenis manfaat gas alam untuk kehidupan dan
manusia secara khusus:
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

1. Gas Alam sebagai Bahan Bakar untuk Kendaraan


Saat ini sumber bahan bakar untuk kendaraan menggunakan bahan
bakar minyak yang diolah menjadi berbagai jenis seperti bensin dan
solar. Pemakaian bensin dan solar menimbulkan masalah kerusakan
alam yang lebih besar. Pemakaian bensin dan solar meningkatkan
produksi emisi gas kaca yang menimbulkan masalah polusi udara.
Pemakaian gas alam sebagai pengganti bensin dan solar bisa
mengurangi polusi. Gas alam untuk bahan bakar berbagai jenis
kendaraan dapat dibentuk dalam material CNG atau LNG.
2. Gas Alam sebagai Sumber Pembangkit Listrik
Gas alam pada dasarnya memiliki sifat yang sangat bersih bahkan
lebih bersih dari sumber minyak dan batubara. Daya pembangkit listrik
yang banyak digunakan di Indonesia bersumber dari air. Jika sumber
air di bumi terus menerus dipakai maka kemungkinan juga akan
berkurang. Sementara manusia juga memakai air untuk proses
kehidupan yang lain. Sebagai alternatif pengganti maka gas alam bisa
dijadikan sumber pembangkit listrik.
3. Gas Alam untuk Kesehatan Lingkungan
Sumber kehidupan manusia dipengaruhi oleh udara yang kita
hirup. Kualitas udara yang buruk akan memberikan pengaruh untuk
kesehatan. Sementara itu gas alam yang memiliki sifat bersih bisa
mengurangi emisi dari pemakaian bahan bakar lain dalam kehidupan.
Gas alam tidak bisa menghasilkan asap sehingga sangat aman untuk
kualitas udara. Proses ini telah membantu lingkungan agar selalu
bersih dan aman dari berbagai jenis zat polutan.
4. Gas Alam untuk Kontribusi Ekonomi Dunia
Gas alam mendorong berbagai jenis aliran ekonomi di dunia.
Pemanfaatan gas alam yang didukung oleh pemakaian teknologi akan
menjadi investasi bagi sebuah negara. Selain itu gas alam bisa menjadi
sumber pemasukan bagi sebuah negara bahkan bisa mendukung
kestabilan ekonomi di masa depan.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

5. Gas Alam Menciptakan Jutaan Lapangan Kerja


Eksplorasi gas alam yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan
telah membantu manusia untuk menemukan pekerjaan. Pembukaan
pertambangan gas negara akan membantu para ahli teknologi dan
pertambangan untuk menemukan masa depan mereka. Selain itu
industri ini bisa dikembangkan menjadi sumber pekerjaan yang lebih
luas.
6. Gas Alam untuk Industri
Manfaat gas alam untuk memajukan industri ternyata memiliki
potensi yang sangat besar. Gas alam bisa menjadi sumber bahan baku
bagi beberapa industri seperti industri pengolahan plastik (LDPE),
industri pengolahan metanol, dan industri pengolahan pupuk. Beberapa
jenis industri lain yang menggunakan bahan baku dari gas alam adalah
industri pengelasan besi baja, industri pengolahan bahan untuk
pemadam api, dan industri rekayasa hujan.
7. Gas Alam Meningkatkan Potensi Ekonomi Negara
Tidak semua negara bisa memiliki pertambangan gas alam.
Sementara itu beberapa negara maju membutuhkan gas alam sebagai
sumber energi untuk transportasi, bahan baku industri dan sumber
bahan bakar lain. Hal ini meningkatkan potensi ekonomi bagi negara
penghasil gas alam. Gas alam bisa di ekspor ke negara lain dalam
beberapa bentuk seperti LNG dan CNG.
8. Gas Alam sebagai Bahan Pemanas dan Pendingin
Di Indonesia pemakaian gas alam untuk bahan pemanas dan
pendingin memang belum banyak dikembangkan. Namun beberapa
negara yang memiliki perubahan musim ekstrim, pemakaian sumber
energi pemanas dan pendingin udara menjadi kebutuhan yang utama.
Gas alam bisa diolah menjadi sumber energi alami untuk mesin
pemanas dan pendingin di perumahan maupun perkantoran.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

9. Gas Alam sebagai Sumber Energi Rumah Tangga


Pemakaian gas alam sebagai bahan bakar untuk kebutuhan
memasak menjadi salah satu sumber energi yang sangat aman.
Pemakaian gas sebagai bahan bakar kompor sudah dikenal luas di
Indonesia. Bahan yang diolah dari gas alam dibentuk menjadi LPG.
Gas alam menjadi sumber energi bahan bakar yang saat ini
diunggulkan oleh masyarakat. Gas menjadi sumber yang lebih baik
dari minyak tanah atau solar.
10. Gas Alam Penghasil Sumber Tenaga Uap
Pemakaian sumber bahan bakar uap bisa dilakukan untuk
menghasilkan tenaga listrik yang sangat besar. Di Indonesia
pemakaian sumber gas alam ini sering disebut dengan nama PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Sumber tenaga listrik ini menjadi
sumber energi yang ramah terhadap lingkungan karena tidak
menimbulkan polusi dari gas buang.
11. Gas Alam untuk Rekayasa Cuaca
Perubahan musim sudah menjadi potensi alam yang sangat besar
manfaatnya bagi kehidupan. Masalah cuaca yang paling sering terjadi
di Indonesia adalah kondisi perubahan cuaca yang tidak stabil. Musim
kemarau biasanya menjadi lebih panjang pada periode tahun
setelahnya. Akibatnya adalah kegagalan panen bagi para petani. Untuk
mengatasi masalah ini maka bisa menggunakan sumber gas alam
sebagai bahan baku untuk melakukan rakayasa cuaca. Tehnik hujan
buatan dilakukan dengan menanamkan gas karbon dioksida ke udara.
12. Gas Alam untuk Pengolahan Hasil Hutan
Gas alam yang dihasilkan oleh sebuah pertambangan juga memiliki
dukungan yang penting terhadap pengolahan hasil hutan. Hasil hutan
yang dikelola bisa dirubah menjadi berbagai produk untuk kehidupan
seperti kertas, kardus, tisu, dan berbagai bahan lain. Pengolahan hasil
hutan yang dilakukan dalam pabrik membutuhkan energi yang sangat
besar. Jika pengolahan dilakukan dengan sumber energi minyak atau
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

batubara maka potensi kerusakan lingkungan akan semakin besar. Gas


alam menjadi sumber energi yang sangat besar dan penting bagi semua
industri hasil hutan.
13. Gas Alam Meningkatkan Pendapatan
Nilai gas alam sebagai bahan bakar terbarukan menjadi sangat
tinggi bila sudah dirubah menjadi energi yang siap dikonsumsi. Proses
pengolahan energi dari gas alam membutuhkan jumlah tenaga kerja
yang sangat besar. Hal ini secara otomatis bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat. Bahkan kenaikan ekonomi masyarakat bisa
diikuti oleh kenaikan pendapatan sebuah negara.
14. Gas Alam sebagai Energi Pengganti
Sumber energi yang sudah banyak dikenal di dunia adalah seperti
minyak dan batu bara. Minyak dan batubara sudah digunakan sejak
ratusan tahun yang lalu. Sementara itu proses pembentukan produksi
minyak dan batubara juga membutuhkan waktu yang lama seperti
pembentukan energi dari gas alam. Gas alam masih menjadi sumber
energi baru yang belum banyak digunakan. Lewat penelitian dan
pemakaian teknologi penemuan sumber energi dari gas alam bisa
ditemukan. Gas alam bisa menjadi energi pengganti minyak dan
barubara yang persediaanya di dunia sudah semakin menipis.
15. Gas Alam Mendukung Kemajuan Proses Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Gas alam yang menjadi sumber energi baru ditemukan dengan
proses penelitian yang sangat panjang. Ada pemakaian berbagai jenis
teknologi dan ilmu pengetahuan untuk mengungkap sumber gas alam.
Dalam hal ini manusia selalu dituntut untuk mengungkap ilmu
pengetahuan yang harus dipakai dan berusaha untuk menciptakan
berbagai jenis peralatan baru. Gas alam telah membuat manusia untuk
memikirkan cara-cara baru yang lebih aman bagi dunia.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

M
O
D
U
L
5

“MINERAL”
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

SUMBER DAYA ALAM TAK TERBARUKAN


“MINERAL”
I. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Memahami pengertian mineral
2. Mengetahui jenis-jenis sumber daya mineral logam dan monieral non
logam
3. Mengetahui
4. Memahami sifat-sifat gas alam
5. Mengetahui pemanfaatan mineral bagi kehidupan dan manusia

II. Uraian Materi


A. Pengertian Mineral
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources). Jumlahnya sumber daya tersebut
sangat terbatas dan proses pembentukan serta pemulihannya
membutuhkan waktu lama. Untuk itu, pemanfaatannya harus digunakan
seefektif dan seefisien mungkin. Sumber daya mineral (mineral resource)
adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata.
Sumber daya mineral sendiri menurut keyakinan geologi dapat berubah
menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan
memenuhi kriteria layak tambang
Mineral adalah unsur atau senyawa anorganik yang terjadi secara alami
dengan struktur internal karakteristik ditentukan oleh susunan atom-atom
atau ion-ion yang teratur didalamnya. Mineral-mineral bermanfaat karena
sifatnya. Mineral merupakan suatu zat yang terdapat di alam dengan
susunan kimia yang khas.
Pada umumnya memiliki struktur kristal yang tegas. Mineral adalah
bahan mentah. Mineral digunakan untuk membuat barang-barang, mulai
dari bola lampu sampai bahan baja. Beberapa mineral yang paling bernilai
didapatkan dalam bijih. Bijih adalah sumber daya mineral yang ditambang
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, bauksit adalah bijih


untuk memperoleh aluminium. Besi diperoleh dan hematif, bauksit dan
hematif adalah mineral-mineral logam.
Mineral logam adalah logam atau bijih logam emas, besi, dan
aluminium adalah contoh logam. Logam adalah penting, karena banyak
sifat-sifat yang bermanfaat. Salah satu adalah ketertempaan, ketertempaan
adalah kemampuan dipukuli tanpa pecah. Sifat lain dari banyak logam
adalah kelentukan, kelentukan adalah kemampuan ditarik dan
direntangkan tanpa petah. Sifat ini memungkinkan logam ditarik menadi
kawat.
Semua logam mengahantarkan listrik dan panas. Peralatan listrik dan
mesin listrik membutuhkan logam untuk menghantarkan arus listrik.
Semua logam mempunyai kilapan logam yang berkilau. Logam-logam
yang berkilau, seperi khrom, sering digunakan untuk dekorasi. Banyak
logam yang kuat. Titanium, magnesium, dan aluminium adalah logam-
logam yang kuat tetapi ringan. Sifat itu membuat jenis logam tersebut
digunakan sebagai pembuatan pesawat terbang.
Berdasarkan uraian diatas, logam adalah unsur yang mempunyai
kilapan metalik, ketertempaan, kelentukan, dan yang menghantarkan
listrik serta panas. Mineral-mineral non-logam yang indah adalah permata.
Permata adalah mineral yang indah, jarang, bernilai, dan bertahan lama.
Permaa digunakan sebagai perhiasan. Permata yang paling jarang dan
paling bernilai disebut permata mulia. Beberapa contohnya adalah intan,
delima, jamrud, dan nilam. Permata semi-mulia adalah permata yang akak
agak jarang dan kurang bernilai, Misalnya batu giok.
B. JENIS-JENIS MINERAL
Mineral terdiri atas 2 yaitu mineral logam dan mineral non logam,
contoh dari beberapa mineral logam antara lain : nikel, emas, perak, timah,
tembaga dan biji besi. Sedangkan contoh dari mineral non logam seperti :
marmer, intan, aspal dan garam.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

1. Nikel
Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam
meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit
dari mineral lainnya.Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung
alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara
komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario,
sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan
nikel.
Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut
norit.Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit dalam bentuk
lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan
kalkopirit.Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas
batuan basa. Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi
tengah dan Sulawesi Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan
erat dengan batuan peridotit.Logam yang tidak ditemukan dalam
peridotit itu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari batuan
tersebut.Mineral nikelnya adalah garnerit.
a. Beberapa Sifat – Sifat Pada Nikel
1) Sifat Mekanik
Seperti halnya dengan logam yang lain nikel mempunyai
sifat yang sangat khusus
a. Keras
b. kekuatan tarik cukup tinggi (50 kp/mm2 )
Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga.
2) Sifat Fisik
Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki
a) Massa Jenis : 8,908 g/ cm3
b) Electrical Conductivity : 14,6 x 106
c) Thermal Conductivity : 90,7
d) Titik Lebur : 1455°C
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

e) Titik Didih : 2913°C


f) Warna : Berkilau dan Perak
g) Jari-jari Atomik : 124 pm
h) Densitas : 8,908 g/cm3
i) Kelimpahan : 99 ppm
j) Konfigurasi Elektron : [𝐴𝑟] 3d8 4s2
k) Golongan, periode, blok : 10, 4, d
l) Lambang : Ni
3) Sifat Kimia
a) Tahan Korosi
b) Sedikit Ferromagnetik
c) Pada suhu kamar, reaksi dengan udara lambat
d) Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk
oksida NiO
e) Dengan Cl2 membentuk klotoda (NiCl2)
f) Dengn Steam H2O membentuk oksida NiO
g) Dengan HCl encer dan H2SO4, reaksi berlangsung
lambat
h) Dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni segera larut
i) Tidak bereaksi dengan basa alkali
j) Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
4) Sifat Teknologi
a) Mampu Tempa
b) Dapat di solder
c) Mudah di poles
b. Kegunaan
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan
baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi,
seperti Invar, Monel ,Inconel , dan Hastelloys . Alloy tembaga-
nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk pembuatan
instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

menjadi air segar.Nikel, digunakan untuk membuat uang


koin,dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi
(deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan
sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur
(menjadikannya padat). Nikel juga digunakan dalam keramik,
pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison .
Bijih nikel dialam semesta digolongkan dalam dua jenis, yaitu:
bijih nikel sulfida berada didaerah subtropis, dan bijih nikel
oksida yang lazimnya disebut laterit berada didaerah
khatulistiwa. Cadangan bijih nikel dunia sekitar 61 % berupa
laterit sedangkan kebutuhan nikel dunia yang berasal dari
laterit sekitar 40 %. Indonesia yang memiliki cadangan bijih
nikel nomor dua (2) di dunia dan sampai tahun 1999 memasok
kebutuhan nikel dunia sekitar 7 %, mempunyai peran strategis
untuk pemanfaatan laterit untuk memasok kebutuhan nikel
dunia. Karena sumber daya alam laterit yang berlimpah maka
negara-negara besar terutama yang bergabung dalam G8 sangat
berminat untuk mengeksploitasi laterit di Indonesia,
diantaranya Amerika Serikat (USA) melalui PT Pasific Nickel
pada tahun 1970-an, Canada melalui PT INCO pada tahun
1970-an, Jepang mengimpor saprolit untuk bahan baku ferro
nikel (FeNi), dan Canada melalui PT Weda Bay Nickel (WBN)
pada tahun 1998. Karenan PT Pasific Nickel sampai saat ini
tidak merealisasi maka pemerintah RI mengalihkan kepada PT
BHP Australia pada tahun 1990-an untuk mengeksploitasi
laterit di pulau Gag-Papua. Demikian juga dengan WBN yang
ditunda walaupun menurut rencana pada tahun 2003 mulai
melakukan aktifitas penambangan, dan pada tahun 2004 mulai
memproduksi NiS di Weda Halmahera untuk memasok 10 %
kebutuhan nikel dunia. Sejak maret 2006, WBN telah
berpindah kepemilikan ke ERAMET Perancis. Berdasarkan
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

uraian singkat diatas, dalam tulisan ini akan dikaji sampai


sejauh mana potensi laterit yang telah dimanfaatkan, dan
bagaimana prospeknya kedepan untuk laterit yang belum
dimanfaatkan.
c. Proses Pengolahan Nikel
Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan
mineral berharga secara ekonomis berdasarkan teknologi yang
ada sekarang. Berdasarkan tahapan proses, pengolahan bahan
galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan proses, yaitu tahap
preparasi, tahap pemisahan dan tahap dewatering.

Tujuan dilakukannya kegiatan Pengolahan bahan galian ini


yaitu untuk Membebaskan mineral berharga dari mineral
pengotornya (meliberasi), Memisahkan mineral berharga dari
pengotornya, Mengontrol ukuran partikel agar sesuai dengan
proses selanjutnya (reduksi ukuran), Mengontrol agar bijih
mempunyai ukuran yang relatif seragam, Mengontrol agar bijih
mempunyai kadar yang relative seragam, Membebaskan
mineral berharga, Menurunkan kandungan pengotor
(menaikkan kadar mineral berharga).
Endapan nikel laterit terbentuk karena proses pelapukan
dari batuan ultramafik yang terbentang dalam suatu singkapan
tunggal terbesar di dunia seluas lebih dari 120 km x 60 km.
Sejumlah endapan lainnya tersebar di provinsi Sulawesi
Tengah dan Tenggara.

2. Emas
Emas ditemukan di bumi dalam bentuk logam yang terdapat di
dalam retakan-retakan batuan kwarsa dan dalam bentuk mineral.
Kelimpahan relatif emas didalam kerak bumi diperkirakan sebesar
0,004 g/ton, termasuk sekitar 0,001 g/ton terdapat didalam perairan
laut.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Logam emas murni berwarna kuning, tetapi jika membentuk


paduan dengan perak atau logam lain, warna emas berubah
menjadi kuning pucat sampai putih elektrum. Perubahan warna
tersebut mencerminkan kandungan emas identik dengan angka
berat jenis yang berkisar antara 15,3 – 19,3. Sementara itu,
keberadaan emas dalam bijih primer umumnya berasosiasi dengan
beberapa mineral sulfida, seperti pirit, kalkopirit, kalkosit, sfalerit,
galena, dan oksida seperti kasiterit, kuarsa, hematit, rutil, dsb.
Berbeda dengan bijih primer, dimana endapan emas letakan yang
umumnya cenderung berwarna putih siliceous karena mengandung
sedikit sulfida dan oksida. Demikian halnya dengan hasil
pendulangan endapan emas letakan, biasanya akan menghasilkan
konsentrat berwarna hitam yang disebabkan masih bercampur
dengan mineral-mineral lain pembentuk pasir besi dan biasanya
terdiri dari ilmenit , hematit , rutil atau sedikit mengandung mineral
sulfida dan kuarsa.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa distribusi logam emas
(Au) dalam bijih tidak merata dan jarang sekali dijumpai setiap ton
bijih yang mengandung logam emas lebih dari 31,1 gr emas murni,
mengingat bahwa emas (Au) merupakan komponen logam paling
kecil dalam bijih dibanding unsur lainnya (Smith, 1947; Haque,
1992). Meskipun saat ini sudah diketemukan beberapa metoda
analisis emas dan perak seperti Spektrometri Serapan Atom (SSA)
dan metoda fire assay, namun demikian masih sering terjadi
penyimpangan data atau ketidak akuratan hasil analisis. Berbagai
faktor yang dapat menimbulkan ketidak akuratan hasil analisis,
diantaranya adalah faktor perlakuan dalam penyiapan bahan, faktor
peralatan yang digunakan, disamping faktor orang yang
mengerjakannya. (Teknis, 2007)⁠
a. Pemisahaan Emas
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Pemisahan emas dari batuan-batuan di alam merupakan


kajian yang menarik karena emas merupakan logam mulia
dengan nilai ekonomi yang tinggi. Emas diperoleh dengan cara
mengisolasinya dari batuan bijih emas. Metode isolasi emas
yang saat ini banyak digunakan untuk eksploitasi emas skala
industri adalah metode sianida dan metode amalgamasi.
Eksplorasi emas dari batuan atau tambang emas yang dikelola
oleh masyarakat pada umumnya juga menggunakan metode
sianida dimana emas tidak murni yang dipisahkan dari batuan
dioksidasi dengan larutan kalsium sianida kemudian direduksi
dengan logam Zn. Pada tahap ini akan diperoleh emas yang
masih bercampur dengan logam lain. Pemurnian emas
kemudian dilakukan dengan melarutkan emas dengan raksa
dimana emas larut dalam raksa dan logam-logam pengotor
lainnya tidak larut. Emas kemudian dipisahkan dengan cara
pemanasan dimana raksa akan menguap dan emas yang lebih
murni dapat diperoleh.
Pemisahan emas dengan metode tersebut sangat efektif dan
mudah sehingga hampir semua penambangan tradisional
menggunakan metode tersebut. Hanya saja, limbah yang
dibuang ke lingkungan yang berupa cairan mengandung sianida
dan gas yang mengandung raksa sangat berbahaya bagi
pelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Limbah sianida
merupakan racun yang sangat berbahaya bagi biota air dan
tidak mudah terurai menjadi spesi yang tidak berbahaya.
Demikian juga uap raksa merupakan racun yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia dan bahkan dapat
mengendap pada ikan dan hewan sehingga membahayakan
konsemen ikan tersebut. Oleh sebab itu sangat penting dicari
upaya atau metode baru untuk pemisahan emas secara
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

konvensional yang tidak membahayakan manusia dan


lingkungannya
Secara kimia, metode sianida memiliki keunggulan antara
lain proses ekstraksi yang sederhana dan memiliki kemurnian
emas 80% (Supriyadijaja, 2009). Metode sianida juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain proses berjalan sangat lambat
dan menggunakan natrium sianida yang sangat beracun.
Sianida bisa larut dalam air, sedimen dan biota laut, akibatnya
terjadi kontaminasi pada biota laut, sehingga dikhawatirkan
keanekaragaman hayati mengalami kepunahan. Penelitian
menyatakan bahwa kegiatan pengolahan emas dengan metode
amalgamasi dan proses sianidasi memberikan dampak negatif
terhadap kualitas air dan sedimen disekitar lokasi
pengolahannya. Penelitian tentang pemisahan emas
menggunakan pelarut air raja pada waste printed circuit board
(WPCB) telah dilakukan Park (2008) yang memiliki persen
massa emas 93%. Penelitian tentang natrium bisulfit juga
dilakukan oleh Pitoi dkk (2008) yang menyatakan bahwa
natrium bisulfit dapat menurunkan sianida bebas yang berasal
dari proses pengolahan emas menggunakan proses sianidasi.
3. Perak
Perak adalah unsurlogam dengan nomor atom 47. Simbolnya
adalah Ag, dari bahasa Latinargentum, dari akarPIE yang
direkonstruksi sebagai *h₂erǵ-, "abu-abu" atau "bersinar". Sebuah
logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memiliki konduktivitas
listrik, konduktivitas termal, dan reflektivitas tertinggi di antara
semua logam. Logam ini terjadi secara alamiah dalam bentuk
murni, bentuk bebas (perak asli), sebagai paduan dengan emas dan
logam lainnya, dan dalam mineral seperti argentit dan klorargirit.
Kebanyakan perak diproduksi sebagai produk samping
penambangan tembaga, emas, timah, dan seng.
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah


daripada emas, logam perak telah berfungsi di banyak yang sistem
moneter pramodern sebagai spesi koin, kadang-kadang bahkan
bersama emas. Kemurniannya biasanya diukur berbasis per-mil;
paduan murni 94% dijelaskan sebagai "0,940 fine". Selain itu,
perak memiliki berbagai aplikasi di luar mata uang, seperti pada
panel surya, penyaringan air, perhiasan dan ornamen, peralatan
makan dan perabotan bernilai tinggi (muncullah istilah silverware),
dan juga sebagai investasi dalam bentuk koin dan bulion. Perak
digunakan industri dalam stop kontak dan konduktor listrik, pada
cermin khusus, pelapis jendela dan dalam katalisis reaksi kimia.
Senyawanya digunakan dalam film fotografi dan sinar-X. Larutan
perak nitrat encer dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai
disinfektan dan mikrobisida (efek oligodinamika), ditambahkan ke
perban dan pembalut luka, kateter dan peralatan medis lainnya.
Perak dihasilkan selama ledakan supernova jenis tertentu oleh
nukleosintesis dari unsur-unsur yang lebih ringan melalui proses-r,
suatu bentuk fusi nuklir yang menghasilkan banyak unsur yang
lebih berat daripada besi, salah satunya adalah perak.Perak sangat
elastis, dapat dibentuk (sedikit lebih sulit daripada emas), logam
koinunivalen, kilau logam putih terang yang dapat dipoles. Perak
terproteksi mempunyai reflektivitas optik yang lebih tinggi
daripada aluminium pada panjang gelombang lebih dari ~450 nm.
Pada panjang gelombang kurang dari 450 nm, reflektivitas perak
menjadi di bawah aluminium dan turun drastis menjadi nol pada
310 nm. Konduktivitas listrik perak adalah yang tertinggi di antara
seluruh logam, bahkan lebih tinggi daripada tembaga, tetapi tidak
banyak digunakan untuk keperluan listrik karena biayanya yang
tinggi. Perkecualian terhadap hal ini adalah dalam rekayasa
frekuensi radio, terutama VHF dan frekuensi yang lebih tinggi, di
mana pelapisan perak dilakukan untuk meningkatkan konduktivitas
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

listrik pada bagian-bagian dan kabel-kabel tertentu (pada frekuensi


tinggi arus cenderung mengalir pada permukaan konduktor, bukan
di dalam, oleh karenanya pelapisan emas meningkatkan
konduktivitas secara keseluruhan). Perak juga mempunyai
resistensi kontak paling rendah di antara seluruh logam.[6] Selama
Perang Dunia II di AS, 13.540 ton digunakan dalam elektromagnet
yang digunakan untuk pengayaan uranium, terutama karena pada
masa perang terjadi kekurangan tembaga. Perak murni memiliki
konduktivitas termal tertinggi di antara seluruh logam, meskipun
karbon nonlogam dalam bentuk intan dan helium-4 superfluida
lebih tinggi. Perak halida bersifat fotosensitif dan memiliki
kemampuan yang menakjubkan dalam hal merekam citra laten
yang kemudian dapat dikembangkan secara kimiawi. Perak bersifat
stabil di udara murni dan air, tetapi menjadi kusam (tarnish) ketika
terpapar udara atau air yang mengandung ozon atau hidrogen
sulfida, yang disebut terakhir membentuk lapisan hitam perak
sulfida, yang dapat dihilangkan dengan asam klorida
encer.[6]Tingkat oksidasi perak yang paling umum adalah +1
(misalnya, perak nitrat, AgNO3); yang kurang umum adalah
senyawa +2 (misalnya, perak(II) fluorida, AgF2), lebih tidak umum
lagi adalah +3 (misalnya, kalium tetrafluoroargentat(III), KAgF4),
dan bahkan ada senyawa +4 (misalnya, kalium
heksafluoroargentat(IV), K2AgF6).
4. Timah
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah
ditempa dan bersifat fleksibel, memiliki struktur kristalin, akan
tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Timah dibawah suhu
13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Timah biasa
disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap,
dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi
transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth,


atau gallium.
Timah diklasifikasikan sebagai logam pasca-transisi. Atom
timah memiliki 50 elektron dan 50 proton dengan 4 elektron
valensi di kulit terluar. Dalam kondisi standar timah adalah logam
lembut berwarna perak abu-abu. Timah sangat lunak (yang berarti
bahwa hal itu dapat potong menjadi lembaran tipis) dan dapat
dipoles agar bersinar. Timah dapat membentuk dua alotrop berbeda
di bawah tekanan normal, yaitu timah putih dan timah abu-abu.
Timah putih adalah bentuk logam timah yang paling akrab dengan
kita. Timah abu-abu adalah non-logam dan merupakan bahan
tepung berwarna abu-abu. Timah abu-abu mempunyai banyak
kegunaan. Timah resistif (dapat melawan korosi) dari air. Hal ini
memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan pelapis untuk
melindungi logam lainnya.
5. Tembaga
Tembaga (Cu) merupakan logam transisi golongan IB yang
memiliki nomor atom 29 dan berat atom 63,55 g/mol. Tembaga
dalam bentuk logam memiliki warna kemerah-merahan, namun
lebih sering ditemukan dalam bentuk berikatan dengan ion-ion lain
seperti sulfat sehingga memiliki warna yang berbeda dari logam
tembaga murni. Tembaga merupakan logam setelah baja yang
banyak digunakan sejak dahulu kala karena memiliki kemampuan
dimesin/dikerjakan yang baik, daya tahan korosi, konduktor listrik
dan panas yang tinggi. Tembaga diambil dari biji dasar pada
Copperpryites (tanah tambang dimana tembaga bereakasi secara
kimia dengan besi dan belerang = CuFeS2. Tembaga banyak
digunakan sebagai material penghantar listrik/kawat listrik.
Tembaga memilik daya tahan korosi yang baik di dalam air, dalam
tanah maupun dalam air laut, hal ini disebabkan adanya lapisan
oksida yang melapisi permukaannya.Tembaga memiliki kekuatan
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

tarik menengah dan dapat ditingkatkan dengan memadu seng atau


timah menjadi brass(kuningan) dan bronze(perunggu).
Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam
bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Tembaga kadang-
kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam
mineral-mineral seperti cuprite (Cu2O, 88,8% Cu), malachite
(Cu2(OH)2CO3, 57,3% Cu), azurite, chalcopyrite (CuFeS2), 34,5%
Cu), chalcosite (Cu2S, 79,8% Cu), Covellite (CuS), enargit
(Cu3AsS4), dan bornite (Cu5FeS4), dan yang paling banyak
ditemukan adalah dalam bentuk sulfurnya yaitu kalkopirit. Deposit
bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire,
Peru, dan Kanada. Bijih-bijih tembaga yang penting adalah sulfida,
oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil
dengan cara smelting, leaching, dan elektrolisis. Ketersediaan
tembaga murni berkisar 99.999 % yang tersedia secara
komersil.Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau
chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S),
cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3)
sedangkan dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan
Amerika Serikat.
Dalam jumlah kecil tembaga ditemukan pada beberapa jenis
tanaman, bulu-bulu burung terutama yang berbulu terang dan
dalam darah binatang-binatang laut seperti udang dan kerang. Bijih
tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk
memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat
lebih mudah dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini
disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret volta sehingga
mudah diasingkan dari bijihnya. Bijih berupa oksida dan karbonat
direduksi menggunakan kokas untuk memperoleh tembaga,
sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit (CuFeS2).
6. Biji Besi
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

Bijih besi merupakan batuan yang mengandung mineral-


mineral besi dan sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina,
magnesia, dan lain-lain.Besi yang terkandung dalam batuan
tersebut dapat diekstraksi dengan teknologi tertentu secara
ekonomis (Hurlbut, 1971).Besi merupakan unsur kuat golongan
VIII B yang mempunyai nomor atom 26.Kita dapat melihat besi di
mana-mana dalam kehidupan sehari-hari.
Proses terbentuknya bijih sangatlah kompleks. Sering lebih dari
satu proses bekerja bersama-sama. Meskipun dari satu jenis bijih,
apabila terbentuk oleh proses yang berbeda-beda, maka akan
menghasilkan tipe endapan yang berbeda-beda pula. Penggolongan
bijih menurut pembentukannya :
a. bijih primer (hipogen), yakni bijih yang diendapkan pada saat
terjadinya proses pelogaman.
b. bijih sekunder (supergen), yakni bijih yang diendapkan
sebagai akibat alterasi dari bijih primer, oleh proses
pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah.
Bijih Besi merupakan salah satu komoditas tambang yang
cukup memadai di Indonesia. Berdasarkan data Neraca Sumber
Daya Mineral Logam dan Non Logam, Pusat Sumber Daya
Geologi 2008 didapatkan bahwa sumber daya bijih besi Indonesia
sebesar 381.107206,95 ton dengan cadangan mencapai 2.216.005
ton. Ini menunjukkan potensi yang cukup besar sebagai bahan baku
besi baja. Salah satu daerah penghasil besi terbesar di Indonesia
yaitu Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan,cadangan bijih
besi mencapai 7,472,600 ton.
Daerah Tanah Laut merupakan salah satu daerah di Kalimantan
Selatan yang memiliki sumber daya bijih besi yang cukup
melimpah.Namun, bijih besi yang terkandung yang adamemiliki
tingkat pengotor (zat lainnya) yang cukup beragam. Untuk itu perlu
dilakukan uji terlebih dahulu sebelum sintesis lebih lanjut Bijih
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

besi secara umum memiliki komposisi utama besi oksida (Fe2O3


dan Fe3O4), silikon oksida (SiO2) serta unsur-unsur lain seperti
Ni, Mg, Ca, Si, Cr dan Zn dengan kadar rendah. Bijih Besi dengan
kandungan Fe2O3 dapat didistribusikan secara luas dan merupakan
sumber terpenting besi pada kondisi murni mengandung 70% besi
dan sisanya mengandung silika dan aluminium serta sulfur dan
fosfor dengan kandungan yang sangat rendah. Namun ada juga
bijih besi kelas rendah dengan kandungan besi 20% - 40%
berkadar silika tinggi, beberapa diantaranya telah berhasil
ditambang.
Selain mineral logam terdapat juga mineral non logam, beberapa
contoh dari mineral non logam antara lain : marmer, intan , aspal dan
garam.
1. Marmer
Marmer umumnya tersusun oleh mineral kalsit dengan kandungan
mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan silikat
lainnya seperti graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer
bergantung kepada warna dan tekstur. Marmer yang berkualitas sangat
tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya
lebih besar dari 90 %. Marmer yang berwarna abu-abu dihasilkan dari
kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya
kandungan hematit, kuning dan krem sebagai pengaruh dari
kandungan limonit. Marmerpun dicirikan pula oleh gores arah jarus
dan lapisan grapit atau silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya,
tekstur berkisar dari halus hingga kasar. Sifat sifat lainnya yang
berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan
regangan dan kekuatan terhadap cuaca.
Marmer merupakan bahan galian yang sudah sangat dikenal oleh
masyarakat luas, bahkan cukup gencar pula muncul ke permukaan
yang menimbulkan sensasi pencarian marmer yang dapat tembus
cahaya dengan harga penawaran sangat menggiurkan, walaupun hanya
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

sebatas orang-per orang dan diliputi misteri, hobi dan aspek mistik
lainnya.
Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona
yang sangat indah, artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi
menjadikan bahan galian ini mempunyai pangsa pasar yang relatif
tinggi hingga pada pasar menengah.
Penggunaan marmer biasanya untuk meja, tegel, hiasan dinding,
pelengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain
sebagainya. Untuk tegel, dinding dan meja memerlukan diameter yang
besar dan kualitas yang sangat baik dalam artian sedikit sekali adanya
retakan dan kandungan minerl bijihnya, sehingga akan menimbulkan
kesan dingin walaupun kenas sinar matahari sekalipun.
Sejak zaman dahulu kala marmer sudah memiliki pasar yang baik,
sehingga perburuan ke lokasi-lokasi penghasil marmerpun cukup
tinggi. Italia merupakan negara pengahsil marmer yang sangat terkenal
di dunia, walaupun pada kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri
bukan asli dari Italia tetapi dari negara-negara lainnya yang dimasukan
terlebih dahulu ke Italia. Marmer dari luar tersebut diproses terlebih
dahulu di Intalia yang kemudian dikemas sedmikian rupa dan
dipasarkan dengan merek Italia.
Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis
melanda kini mulai membaik. Meski dari kualitas pengolahan marmer
lokal masih kalah dengan polesan produk impor, namun dari sisi
penjualan marmer lokal lebih baik.
Produk lokal dengan impor memang tidak beda jauh seperti dari
segi ornamen. Namun, harga marmer lokal lebih murah dibanding
dengan yang impor. Oleh karena itu rata-rata konsumen menyukai
produk lokal karena selain lebih murah ornamen yang disuguhkan juga
hampir sama. Jika belum cukup jeli, sulit untuk membedakan antara
marmer lokal dan impor. Pada umumnya marmer lokal berwarna
terang, sedangkan yang impor warnanya agak gelap, seperti warna
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

coklat. Tetapi, tidak berarti seluruh marmer impor berwarna gelap.


Karena marmer yang asal Cina juga memiliki warna yang hampir sama
dengan marmer lokal, seperti warna krem.
Secara fisik akan nampak jelas dari aspek pori-porinya, dimana
marmer impor memiliki pori-pori yang rapat sedangkan marmer lokal
kurang rapat. untuk mengetahui pori-pori marmer tersebut rapat atau
tidakcukup dengan menyiramkan air pada bagian atas marmer, dan jika
meninggalkan bekas basah walau telah dilap dengan kain kering,
berarti pori-pori marmer tersebut besar (Mega Sari, Kompas, 2002).
2. Intan
Intan merupakan satu-satunya batu permata yang mempunyai
formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk
bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasa misal peridotit dan
kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada
kedalaman 60 mil (kurang lebih 95 km) atau lebih dalam dibawah
permukaan bumi dan pada temperatur 1.500-2.000о C. Intan
mempunyai hablur dengan sistem kubus, umumnya berwarna bening
tetapi kadang-kadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau
kuning, berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah
atom 1,54оA, kekerasan 10 skala Mohs atau 8000-8500 knop. Sejauh
ini tidak diketahui asal dan arti kataintan yang dalam bahasa Inggris
disebut diamond. Kata diamond yang diturunkan dari bahasa Belanda,
diamant sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak
terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi-kisi hablur mempunyai
empat arah kelemahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang
keras maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau
bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron.
Sifat ini sangat penting bagi pengrajin intan (lapidan) dalam
membagi intan berbutir besar menjadi butir-butir yang lebih kecil serta
dalam membuat bentuk dan mengasahnya. Sifat lain yang penting
adalah mempunyai ciri bahwa mineral olivin yang berasosiasi telah
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

mengalami proses serpentinisasi. Intan yang diketemukan di


Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti dengan
166,72 karat diketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965. Intan ini
digosok di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka
berukuran 29,75 karat pada tanggal 18 Agustus 1969. Pada tahun itu
juga ditemukan intan Galuh Bulan berukuran 27,5 karat, sedang pada
27 November 1967 ditemukan intan Galuh Badu berukuran 26,50 karat
di Kec. Bati-Bati, Kab. Tanah Laut dan pada tahun 1987 akhir
ditemukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning.
Walaupun penelitian tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang
tidak pernah menemkan batuan asal intan. Meskipun semula
Koolhoven 1936 menduga asalnya dari Breksi Pemali, tetapi hingga
saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh semua orang. Intan
ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen (dahulu
disebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan
dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan
demikian jelas intan setidaknya berumur Pra-Manunggal. Hingga kini
intan digali dari endapan sungai berumur Pleistosen hingga sekarang
yang terdiri dari ukuran kerakal sampai lanau. Dengan makalah ini
maka akan membahas lebih lanjut tentang intan mulai dari genesanya,
eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemanfaatannya, dan prospek
pengembangannya.
Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk
secara alami di kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Intan
terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 km) di bawah permukaan
bumi, pada batuan yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki
temperature dan tekanan tertentu yang memungkinkan untuk merubah
(mineral) carbon menjadi intan.
3. Aspal
Menurut Bambang Irianto (1988) dan Silvia Sukirman (1999), aspal
beton adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

(agregat kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal yang
mempunyai persyaratan tertentu, dimana kedua material sebelum
dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu. Karena
dicampur dalam keadaan panas, maka sering disebut sebagai hot mix.
Semua pekerjaan pencampuran hot mix dilakukan di pabrik pencampur
yang disebut sebagai Asphalt Mixing Plant (AMP).
Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade,
Sub Base Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang
dipergunakan untuk lapis perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis,
yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan lapis aus dua. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar, di bawah ini:
Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses
perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran
aspal beton, yang meliputi:
a. Stabilitas
Stabilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu
mendukung beban lalu lintas tanpa mengalami perubahan bentuk.
Stabilitas campuran diperoleh dari gaya gesekan antar partikel
(internal friction), gaya penguncian (interlocking), dan gaya adhesi
yang baik antara batuan dan aspal. Gaya-gaya tersebut dipengaruhi
oleh kekerasan permukaan batuan, ukuran gradasi, bentuk butiran,
kadar aspal, dan tingkat kepadatan campuran.
b. Durabilitas
Aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mempunyai daya
tahan terhadap cuaca dan beban lalu lintas yang bekerja. Faktor-
faktor yang mendukung durabilitas meliputi kadar aspal yang
tinggi, gradasi yang rapat, dan tingkat kepadatan yang sempurna.
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu
menanggulangi lendutan akibat beban lalu lintas yang berulang-
ulang tanpa mengalami perubahan bentuk. Fleksibilitas perkerasan
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

dapat dicapai dengan menggunakan gradasi yang relatif terbuka


dan penambahan kadar aspal tertentu sehingga dapat menambah
ketahanan terhadap pembebanan
Sumber Aspal antara lain sebagai berikut :
 Aspal merupakan suatu produk berbasis minyak yang merupakan
turunan dari proses penyulingan minyak bumi, dan dikenal dengan
nama aspal keras.
 Aspal juga terdapat di alam secara alamiah, aspal ini aspal alam
 Aspal ini dibuat dengan menambahkan bahan tambah kedalam
aspal yang bertujuan untuk memperbaiki atau memodifikasi safat
rheologinya sehingga menghasilkan jenis aspal baru yang disebut
aspal modifikasi
4. Garam
Garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium
Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,
Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam
mempunyai sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah
menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan
titik lebur pada tingkat suhu 8010C.
Garam Natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya
diperkaya dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg
NaCl) padatan Kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis,
bila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis.
Digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai
bumbu penting untuk makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan
NaOH ( bahan untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai
zat pengawet.
Garam merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam
kehidupan sehari-hari. Pembuatan garam sebagian besar dilakukan
secara tradisional oleh petani rakyat disamping oleh perusahan garam
Modul Sumber Daya Alam 1
“Sumber Daya Alam Tak Terbarukan”

industri. Dari segi kualitas produksi garam dalam negeri masih belum
memenuhi syarat kesehatan, terutama garam yang dihasilkan dari
petani garam, sebab mutu garam umumnya dibawah mutu II menurut
spsifikasi SNI/SII No.140-76.
Garam adalah benda padat berwarna putih berbentuk Kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium
Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya, seperti Magnesium Chlorida,
Magnesium sulfat, dan Calsium Chlorida. Sumber garam yang didapat
di alam berasal dari air laut, air danau asin, deposit dalam tanah,
tambang garam, sumber air dalam tanah (Burhanuddin S 2001).
Komponen – komponen tersebut mempunyai peranan yang penting
bagi tubuh manusia, sehingga diperlukan konsumsi garam dengan
ukuran yang tepat untuk menunjang kesehatan manusia. Konsumsi
garam per orang per hari diperkirakan sekitar 5 – 15 gram atau 3
kilogram per tahun per orang.

Anda mungkin juga menyukai