PENCEMARAN
UDARA, AIR, TANAH
Nitrogen 780,800
Oxygen 209,500
Argon 9,300
Carbon dioxide 315
Neon 18
Helium 5.2
Methane 1.0
Krypton 1.0
Nitrous oxide 0.5
Hydrogen 0.5
Xenon 0.08
Nitrous dioxide 0.02
Ozone 0.01
Apa Itu Pencemaran Udara?
Pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan
manusia, sehingga mutu udara ambien turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
Udara
Sumber
pencemar
dominan
Sumber Pencemar
Jenis Pencemaran Udara
Dilihat dari ciri fisik, bahan pencemar dpt berupa:
• Partikel: debu, aerosol, timah hitam
• Gas: CO, NOx, SOx, H2S, Hidrokarbon
• Energi: Suhu dan Kebisingan
A T M O S F I R
Sebagian radiasi matahari Sebagian radiasi infra
MATAHARI dipantulkan oleh atmosfir merah melewati atmosfir
dan permukaan bumi dan hilang di angkasa
Radiasi matahari yang
Radiasi neto matahari keluar: Radiasi neto matahari
yang masuk: 103 Watt per m2 yang masuk:
240 Watt per m2 240 Watt per m2
TENGGOROKAN
PERUT Peradangan akibat
Mual, lesu dan HC (hidrokarbon)
nafsu makan turun
akibat Pb (timbal) PARU-PARU
flek & memicu
serangan asma akibat
SISTEM HC & SOx
REPRODUKSI
terganggu (laki-laki) JANTUNG
akibat Pb (timbal) darah kekurangan oksigen
akibat CO dan NOx
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
4000 kematian prematur dan 1,5 juta
penduduk terkena asma setiap tahun
Profil Kesehatan DKI Jakarta Tahun
2004: setengah penyakit terbanyak
terkait dgn pencemaran udara (ISPA,
asma, penyakit mata)
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2004:
ISPA menduduki peringkat pertama dari
10 penyakit terbanyak di Indonesia
Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Tahun 2005 (dalam Kl)
18,000,000
16,000,000
14,000,000
12,000,000
10,000,000
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
Minyak Premium Solar Minyak Minyak
Tanah Diesel Bakar
Pengendalian Pencemaran
Udara adalah: upaya
pencegahan dan/atau
penanggulangan pencemaran
udara serta pemulihan mutu
udara;
Cara Mencegah & Menanggulangi
Pencemaran Udara
a. Penghijauan
b. Menyaring dan meninggikan cerobong asap pabrik.
c. Menyaring asap kendaraan bermotor
d. Membuat dan memindahkan pabrik jauh dari
pemukiman penduduk
e. Tidak menggunakan alat atau bahan yg berbahaya
seperti CFC dan mencari alternatif pengganti yg lebih
bersahabat dgn lingkungan
f. Dan lain-lain.
Peraturan Perundangan Pengendalian
Pencemaran Udara
UU RI No. 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
UU No. 17/2004 tentang Ratifikasi Protokol Kyoto
Keppres No. 23/92 tentang Ratifikasi Protokol Montreal
PP No. 4/2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan
Perusakan Lingkungan Hidup yang Berkaiatan dengan
Kebakaran Hutan dan atau Lahan
PP No. 41/99 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Peraturan Ambien
Kepmen LH No.45/96 tentang Indeks Standar Pencemar
Udara
Kepmen LH No.48/96 tentang Baku Tingkat Kebisingan
Kepmen LH No. 49/1996 tentang Baku Mutu Getaran
Kepmen LH 50/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebauan.
Pengendalian Pencemaran Udara
Peraturan Perundangan…lanjutan
Sumber Bergerak :
Keputusan Menteri Negara LH No: KEP-05/MENLH/2006
tentang Ambang
Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
KepMen LH No. 141/2003 tentang Ambang Batas Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe baru Dan
Kendaraan Bermotor Yang Sedang Diproduksi
Kepmen No.252/2004 tentang Program Penilaian
Peringkat Hasil Uji Tipe Emisi Gas Buang kendaraan
bermotor Tipe Baru
Pengendalian Pencemaran Udara
Peraturan Perundangan…lanjutan
Sumber Tidak Bergerak
Kepmen LH No: KEP-13/MENLH/95 tentang Baku
Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
Kepdal No. 205/97 tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara dari Sumber
Tidak Bergerak
Kepmen LH No.129/2003 tentang Baku Mutu Emisi
Usaha dan atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi.
KepMen LH No.133/2004 tentang Baku Mutu Emisi
Usaha Bagi Kegiatan Industri Pupuk.
Lanjutan :
Teknik Sampling Kualitas Udara
Metode Pengujian Partikulat dari Udara Ambien
secara Aktif
1. HVS (High Volume Sampler)
Cara ini dikembangkan sejak
tahun 1948 menggunakan
filter berbentuk segi empat
seukuran kertas A4 yg
mempunyai porositas 0,3–
0,45 µm dgn kecepatan
pompa berkisar 1.000–1.500
lpm. Pengukuran berdasarkan
metode ini utk penentuan
sebagai TSP (Total
Suspended Partikulate). Alat
ini dpt digunakan selama 24
jam setiap pengambilan
contoh udara ambien.
HVS (High Volume Sampler)
Cara operasional alat
1. Panaskan kertas saring pd suhu 105oC, selama 30 menit.
2. Timbang kertas saring, dgn neraca analitik menggunakan
pinset
3. Pasangkan pd alat TSP, dengan membuka atap alat TSP.
Kemudian dipasangkan kembali atapnya.
4. Simpan alat HVS tsb pd tempat yg sdh ditentukan
sebelumnya .
5. Operasikan alat dgn cara menghidupkan ”On” pompa
hisap dan mencatat angka flow ratenya (laju alir udaranya).
6. Matikan alat sampai batas waktu yg telah ditetapkan.
7. Ambil kertasnya, panaskan pd oven listrik pd suhu
timbang kertas saringnya.
8. Hitung kadar TSPnya sebagai mg/NM3
Metoda Pengujian Partikulat dari Udara Ambien
secara Aktif
2. MVS (Middle Volume Sampler) PM 10
Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dgn
porositas 0,3-0,45 µm, kecepatan pompa yg dipakai utk
pengangkapan suspensi Particulate Matter ini adalah 50–500 lpm.
3 inlets for
1. PM10,
2. PM 2.5
3. PM1.0
Metoda Pengujian Gas Udara Ambien secara Aktif
Untuk menetapkan kadar gas-gas berbahaya secara konvensional,
digunakan alat yg disebut air sampler impinger.