Anda di halaman 1dari 6

CONTOH-CONTOH

TEKS ANEKDOT
Dalam berbagai bidang
Bidang sosial
Budaya AntriSuatu hari, Nana dan Dini pergi ke supermarket di sebelah rumah mereka. Sambil menunggu antrian yang cukup panjang, mereka berlama-
lama memilih camilan yang tersedia. Namun, karena antrian tidak juga memendek, akhirnya Nana dan Dini memutuskan untuk ikut mengantre.
Tiba-tiba seorang bapak menyerobot antrian di depan Nana sambil tersenyum sinis. “Duh..!”, keluh Nana. Dini pun langsung berkata kepada bapak tersebut
“Excuse me, sir.” namun bapak tersebut mengabaikannya.
Sekali lagi Dini berkata kepada bapak tersebut “Excuse me Sir! I’ve been waiting here very long time.”, namun bapak tersebut masih pura-pura tidak
mendengarnya.
Dini pun kembali bertanya kepada bapak tersebut, “Excuse me Sir!”. Dengan wajah kesal, bapak tersebut memarahi Dini, “Kamu ngomong apa sih?”.
Dini pun menjawab, “Oh saya kira bapak tidak bisa berbahasa Indonesia. Itu pak, silakan dibaca tulisannya (sambil menunjuk ke arah tulisan “MOHON
ANTRI DENGAN TERTIB”
Bidang politik
Kursi yang Membuat Lupa Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Bagus: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”Anton: “Hmm… kursi apa, ya?”
Bagus: “Jawabannya adalah kursi DPR!”Anton: “Lho, kok begitu?”
Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi
setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.
”Anton: “Oh, iya, betul juga.”
Bidang lingkungan
Penyuluhan Sampah Plastik
Di hari Minggu pagi yang cerah, di balai desa sedang ada penyuluhan terkait dengan kebersihan sampah yang ada di lingkungan desa tersebut.
Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat.” ujar Kepala Desa. “Karena sifat dari sampah
plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan Bapak dan Ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung.”Setelah acara
usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong
mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.Reaksi Kepala Desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya
“Kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?”Warga pun berujar, “Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau
sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya bisa di daur ulang.
Mendengar hal itu, Kepala Desa langsung pamit dan pulang.
Bidang budaya
Membedakan Budaya Dalam dan LuarSuatu hari terdapat dua warga negara Indonesia sedang mengobrol disekitar pesisir pantai salahsatu
tempat di Indonesia, mereka bernama Doni dan Dodi.
Mereka sedang membicarakanseseorang warga asing. "Hey lihat tuh, ada orang bule yang hanya memakai pakaian dalamnyasaja."kata Doni.
si Dodi hanya menjawab "Ah... itu hanya hal yang sudah biasa bagi dia." lalu Doni heran dan berfikir apa benar sudah biasa? dan bertanya.
"Sudah biasa darimana? tuh, teman kitayang asli orang indonesia memakai pakaian yang sama malah ditertawakan dan dia dianggap gilaoleh
orang lain."
Dodi berfikir dan mengerutkan keningnya. " iya juga sih, lantas siapa yang gila?.“
lalu mereka terdiam karena memikirkannya dan beberapa menit kemudian merekamengabaikannya lalu melanjutkan aktifitas seperti biasa.
PERINGATAN!!!

Anda mungkin juga menyukai