Anda di halaman 1dari 4

"TEKS ANEKDOT"

Budaya
Antri
Khairina Kumala P.D
X-E
Absen 16
"Budaya Antri"
Suatu hari, Nana dan Dini pergi ke supermarket di sebelah rumah
mereka. Sambil menunggu antrian yang cukup panjang, mereka
berlama-lama memilih camilan yang tersedia. Namun, karena antrian
tidak juga memendek, akhirnya Nana dan Dini memutuskan untuk ikut
mengantri.
Tiba-tiba seorang bapak menyerobot antrian di depan Nana sambil
tersenyum sinis. “Duh..!”, keluh Nana. Dini pun langsung berkata kepada
bapak tersebut “Excuse me, sir.” namun bapak tersebut
mengabaikannya.
Sekali lagi Dini berkata kepada bapak tersebut “Excuse me Sir! I’ve
been waiting here very long time.”, namun bapak tersebut masih
pura-pura tidak mendengarnya.
Dini pun kembali bertanya kepada bapak tersebut, “Excuse me Sir!”.
Dengan wajah kesal, bapak tersebut memarahi Dini, “Kamu ngomong
apa sih?”.
Dini pun menjawab, “Oh saya kira bapak tidak bisa berbahasa Indonesia. Itu
pak, silakan dibaca tulisannya (sambil menunjuk ke arah tulisan “MOHON
ANTRI DENGAN TERTIB”. Setelah bapak itu baca dia langsung mundur ke
belakang dengan wajahnya yang masih kesal.
Disaat itu Dini makin kesal sambil menyindir "Gimana sih jelas-jelas itu dipajang
dengan tulisan yang gede masa iya gak keliatan mana main nyerobot bae". "Iya
juga ya, sekalipun alasan dia terburu buru tapi tidak seharusnya dia menyerobot
antrian karna kan yang mengantri gak cuman dia seorang lebih baik menunggu
dan tidak menyelak". Ujar Nana.
Tetapi Dini masih saja mengoceh " Bagus sekali perilakunya, sampai menyerobot
antrian. Keren bingit deh pak". "Hushh Din, gak boleh begitu tapi ada benernya sih
cuman ya gak sopan tau sama orang yang lebih tua ngoceh begitu dosa lu" . Gak lama
kemudian bapak itu datang lagi dan meminta maaf kepada mereka-mereka yang
mengantri termasuk Nana dan Dini karena tadi sudah menyerobot antrian.
Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai