Anda di halaman 1dari 2

Para ahli sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam

beberapa jenis, sebagai berikut:

1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes

Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah. Misalnya
peristiwa yang dialami RD (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam
Kabinet Indonesia Bersatu). Ketika ditahan karena terkait dengan kasus
hukum dalam dana nonbudgeter DKP, ia masih diminta oleh para
mahasiswanya memberikan kuliah, karena belum ada orang yang bisa
menggantikan posisinya sebagai pengajar (dosen). Struktur luwes
(elastic) adalah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahan-
perubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam
sebuah rapat terbuka, penambahan jumlah peserta rapat dibiarkan saja,
karena dirasa semakin banyak orang, akan semakin banyak pula ide-ide
yang tercipta.

2. Struktur Formal dan Struktur Informal


Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang
dengan ketetapan hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur
pemerintahan,dan sebagainya. Struktur informal adalah struktur yang
nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.

3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen


Struktur homogen adalah struktur sosial di mana unsur-unsur di
dalamnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Misalnya
dalam kesebelasan sepak bola. Dalam struktur itu, setiap anggota diberi
kesempatan yang sama, dan oleh karenanya juga mempunyai pengaruh
yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya.
Nama baik dan kesuksesan kesebelasan itu bukan monopoli orang
(pemain) tertentu, tetapi milik bersama.
Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya
tidak mempunyai kedudukan yang sama dalam memberi pengaruh ke
dalam dan ke luar. Misalnya dalam organisasi kenegaraan, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang
mempunyai pengaruh paling besar sampai paling kecil.

1. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik


Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama
dari anggotaanggotanya agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Misalnya struktur keluarga, di mana kedudukan tiap-tiap anggota
keluarga merupakan suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar/
digantikan tanpa membawa kerugian. Misalnya pada saat ayah sakit dan
dirawat di rumah sakit, sedangkan anak-anaknya masih kecil, maka
kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak ada yang
menggantikan posisinya. Struktur statistik adalah struktur yang dapat
berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi.
Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan yang
berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota
polisi, karena menyesuaikan jumlah pertambahan penduduk.

2. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama


Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat
oleh anggota-anggota dengan berpegang pada prinsip yang mereka
setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan kepada unsur pimpinan.
Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota
masyarakat dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat
kesempatan mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah.
Tiap-tiap anggota diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa dan bagaimana usaha
bersama itu akan dilaksanakan.

3. Struktur Atas dan Bawah


Struktur atas adalah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang
memegang kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya,
misalnya kaum bangsawan, pejabat, penguasaha, dan tokoh adat.
Struktur bawah adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah, seperti
buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai