Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Menggunakan Larutan Gula Garam
Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Menggunakan Larutan Gula Garam
DISUSUN OLEH:
AMALIA FEBRIANA
072 STYC 18
MATARAM
2019
1
2
A. Latar Belakang
Diare adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare,
dengan atau tanpa muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh. Diare
yang dimaksudkan adalah buang air besar berkali-kali (dengan jumlah yang
melebihi 4 kali, dan bentuk feses yang cair, dan disertai dengan darah atau lendir)
hari-11 bulan) tertinggi adalah diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%). Demikian
pula penyebab kematian anak balita (usia 12-59 bulan), yang terbanyak adalah
Prevalensi kasus diare di NTB pada tahun 2013 (3,5%). Pada tahun 2013
Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki angka kejadian diare pada balita sebesar
Angka kejadian kasus diare di Provinsi NTB pada tahun 2015 adalah
tahun 2014 yaitu 191,289 kasus. Kabupaten yang memiliki angka diare yang
ditangani untuk setiap daerah kabupaten yang terbanyak ada di Kabupaten Lombok
Barat yaitu sebesar 28.726 kasus (18.06%). (Profil Kesehatan Provinsi NTB, 2015).
Angka kejadian kasus diare pada tahun 2015 di Puskesmas Gunung Sari
dengan jumlah 1.949 kasus (8,47%) yang berada di urutan ketiga se-Lombok Barat.
(Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2015). Angka kejadian kasus diare
3
jumlah 291 kasus (11,05%) dan menempati urutan pertama se-Lombok. (Profil
Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, 2016). Angka kejadian diare pada balita di
Puskesmas Gunung Sari pada tahun 2017 adalah 887 kasus. (Laporan Tahunan
keluarga, ada 5 (30%) keluarga yang mengetahui cara penanganan diare kepada
anaknya, 10 (70%) keluarga tidak mengetahui cara penanganan diare. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pengetahuan penanganan diare oleh keluarga mai renah yaitu
sebanyak 30% sedangkan yang tidak mengetahui cara penanganan diare adalah
sebanyak 70%.
Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang
masih lemah. Balita sangat rentan terhadap penyebaran bakteri penyebab diare.
Dehidrasi yang terjadi pada anak akan cepat menjadi parah. Hal ini disebabkan
karena anak berat badannya lebih ringan daripada orang dewasa. Maka cairan
tubuh pun relative lebih sedikit, sehingga jika kehilangan sedikit saja cairan tubuh
rumah sebagai pertolongan pertama pada anak balita sangat diperlukan untuk
memperkecil kasus kematian anak balita karena diare. Salah satu penanganan
4
yang dapat dilakukan oleh keluarga di rumah adalah dengan membuat larutan gula
sebanyak 70% keluarga tidak mengetahui cara penanganan diare, sedangkan 30%
keluarga mengetahui cara penanganan diare. Oleh karena itu peneliti tertarik
dengan penanganan diare pada balita menggunakan larutan gula garam di wilayah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
garam (LGG).
5
pemberian larutan gula garam (LGG) pada anak balita yang menderita
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat/Kader
pemberian larutan gula garam (LGG) pada anak balita yang mengalami
diare.