Anda di halaman 1dari 12

profosal karya ilmiah

SENIN, 03 JUNI 2013

karya ilmiah kimia penjernihan air dengankoloid

KARYA ILMIAH KIMIA

PENJRNIHAN AIR MENGGUNAKAN KOLOID ADSORBSI


Karya ilmiah  Ini Disusun Guna Untuk Melengkapi Tugas
Pada Mata Pelajaran Kimia

Oleh
SURYA DARMA
Kelas : XI-IPA 1

SMA NEGERI 3 BANGKO PUSAKO


KABUPATEN ROKAN HILIR
RIAU

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Remaja sebagai tugas kelompok pada semester genap tahun 2012/2013
yang dibuat berdasarkan latar belakang dari perbandingan penjernihan air menggunakan
koloid adsorbsi
Disusun :
Nama : SURYA DARMA

Kelas : XI IPA 1

Telah disahkan dan disetujui oleh :

    Mengetahui  
Kepala Sekolah                                                            Guru Pembimbing

FIRDAUS, S.Pd                                              ELIYANI, S.Pd


NIP. 19760621 200502 1 001                         NIP. 19810912 201001 2008

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mengaruniakan segalanya
sehingga semua halangan dan berbagai masalah yang lain selama penyusuna Karya Tulis
Ilmiah dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam karya tulis ini, penulis mencoba mengangkat sebuah pokok bahasan yang
berjudul ”PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN KOLOID ADBSORSI”.
Makalah ini disusun, berakar dari informasi-informasi yang kami rampung dari berbagai
sudut pandang buku ilmu pengetahuan, pengamatan yang telah dilakukan maupun berbagai
situs internet. Semoga pembaca dapat dengan mudah memahami isi karya ilmiah ini, karena
kami menyusun karya ilmiah ini dengan sederhana.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Ibu guru yang telah memperhatikan dan
membimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis ini. Dan untuk semua pihak yang secara
langsung atau tidak langsung memberikan sumbangsi pemikiran. Dan hal-hal yang berguna
selama penyelesaian Karya tulis ilmiah ini, diucapakan terima kasih.
Seperti pepatah mengatakan, tiada gading yang tak retak, demikian juga karya ilmiah ini
tak luput dari kekurangan. Akhirnya, penulis berterimakasih sebelumnya kepada pembaca yang
bersedia memberikan sumbang saran dan kritik untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini.

                                                                    Bangko Permata,………Mei 2013

                                                                                    penulis

Daftar Isi
HALAMAN JUDUL   …………………………………………………………………… 1
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... .3
DAFTAR ISI .................................................................................................................... .4
Bab I : Pendahuluan
A.     Latar belakang ................................................................................................6
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
C.     Tujuan Penelitian............................................................................................  7
Bab II : Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir
A.          larutan ,suspensi ,koloid ..................................................................................  8
B.          penjernihan air ……………………………………………………………….8
C.          defenisi adsorbsi……………………………………………………………….9
D.          contoh adsorbsi………………………………………………………………9
Bab III : Metodologi Penelitian
A.    materi penelitian......................................................................... 10
B.    metode...................................................................................................  10
C.     Metode Pengambilan Sampel ......................................................................  10
D.     Tehnik Pengumpulan Data ..........................................................................  10
E.      Populasi dan Sampel ....................................................................................  10
F.      Tehnik Analisis & Pengolahan Data ............................................................  10
g.         alat dan bahan..............................................................................................11
h.         langkah kerja.................................................................................................13
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
A.    pembahasan.........................................................................................................14
Bab V : Penutup
A.     Kesimpulan................................................................................................... 15
B.     Saran.............................................................................................................  16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan
dan suspensi (Campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda
dari sifat larutan ataupun suspensi.
Sistem koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium
pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang
digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sistem koloid dapat ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pembuatan tahu, yoghurt, eskrim, penjernihan air,
dll.
Kami membuat makalah ini untuk menjelaskan tentang hasil percobaan penerapan
system koloid pada penjernihan air. Proses penjernihan air untuk mendapatkan air yang
berkualitas telah dilakukan oleh manusia beberapa abad yang lalu. Pada tahun 1771, di dalam
edisi pertama Encyclopedia Britanica telah dibicarakan fungsi filter (filtrasi) sebagai sistem
penjernih untuk mendapatkan air yang lebih jernih.
Perkembangan selanjutnya dari proses pengolahan air minum, telah menghasilkan
bahwa pembubuhan zat pengendap atau penggumpal (koagulan) dapat ditambahkan sebelum
proses penjernihan (filtrasi). Selanjutnya proses penggumpalan yang ditambahkan dengan
proses pengendapan (sedimentasi) dan penjernihan (filtrasi) serta menggunakan zat-zat
organik dan anorganik adalah merupakan awal dari cara pengolahan air.
Kini ilmu pengetahuan telah berkembang dengan cepatnya, telah diciptakan/ didesain
sarana pengolahan air minum dengan berbagai sistem. Sistem pengolahan air minum yang
dibangun tergantung dari kualitas sumber air bakunya, dapat berupa pengolahan lengkap atau
pengolahan sebagian. Pengolahan lengkap adalah pengolahan air minum secara fisik, kimia
dan biologi.
1.2  Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah obat kimia dan obat bahan alami berpotensi menimbulkan efek samping ?

1.2.2.Bagaimana perbandingan efek samping obat kimia dengan obat bahan alami ?

1.2.3.Apa contoh obat kimia dan obat bahan alami yang menimbulkan efek samping ?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak kami capai dalam makalah
ini adalah sebagai berikut.
1.3.1.Untuk mengetahui bagaimana memperoleh air bersih dari penjernih air sederhana.
1.3.2. Untuk mengetahui hubungan penjernih air sederhana dengan sistem koloid.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1  Suspensi, Larutan dan Koloid


Suspensi merupakan sistem dispersi dengan ukuran relatif besar tersebar merata dalam
medium pendispersinya. Pada umumnya suspensi merupakan campuran heterogen.
Contohnya pasir yang dicampur dengan air.
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil,
sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi
meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra. Contohnya larutan gula, larutan garam,
alkohol 70%, larutan cuka, spiritus, air laut, bensin, dan udara yang bersih.
Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan
pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi sukar mengalami difusi,
padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi. Koloid berasal dari kata “kolia”, yang
artinya “lem”. Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm– 100 nm. Oleh
karena ukuran partikelnya relatif kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata langsung
(mata telanjang), tetapi masih bisa diamati dengan menggunakan mikroskop ultra. Contohnya
sabun, susu, jelli, mentega, selai, santan, dan mayonase.
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran
(sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen
berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh
larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).
Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah, air, dan
udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri sendiri, aplikasi koloid
untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat
digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan
bersifat stabil untuk produksi skala besar.
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat
terdispersinya

2.2  Penjernihan Air


Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah
liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk
menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion

Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3
yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+   +   3H2O     Al(OH)3   + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama
tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

2.3 Pengertian dan Definisi Adsorpsi.


Adsorpsi
Salah satu sifat-sifat sistem koloid adalah peristiwa Adsorpsi. Adsorpsi adalah peristiwa
penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Penyerapan partikel atau ion oleh permukaan
koloid atau yang disebut peristiwa adsorpsi ini dapat menyebabkan koloid menjadi bermuatan
listrik.
2.4 Contoh Adsorpsi Koloid
Contoh Adsorpsi koloid yang paling sederhana adalah yang terjadi pada koloid Fe(OH)3

dan As2S3. Koloid Fe(OH)3 dalam air akan menyerap ion H+ sehingga bermuatan positif.
Sedangkan Koloid As2S3 akan bermuatan negatif karena permukaannya dapat menyerap ion
S2.

BAB III
METODE PENELITIAN

3. 
. 1.
1.   Materi penelitian
Materi Penelitian adalah penjernihan air menggunakan koloid adsorbsi

3.2 .Metode penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
3.3.  Metode pengambilan sampel

Sampel yang digunakan adalah air keruh .yang kemudian akan di jernihkan menggunakan alat
yang di buat
3.4. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Disamping itu dapat juga diartikan populasi
adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa .
Populasi dalam penelitian ini adalah air keruh yang berada di sekitar lingkungan penulis.
Sampel adlah sebagian wakil dari populasi yang diteliti.
3.5. Teknik analisis dan pengolahan data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis .


 adalah sebagai berikut :

      Tentukan tempat pengambilan bahan

      Kumpulkan semua sampel

Simpan sampel untuk di analisis


3.6.   Alat dan Bahan
3.6.
3.6.1      Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air adalah sebagai berikut.
a.       Gunting
b.      Paku

3.6.2    Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air adalah sebagai
berikut.
a.       Tawas
b.      Arang
c.       Pasir
d.      Kapas
e.       Lidi
f.       Sabut kelapa
g.      Batu kerikil
h.      Air kotor.

3.7. Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang kami lakukan dalam pembuatan penjernih air sederhana
antara lain sebagai berikut.
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2.      Memotong dasar botol air mineral bekas sekitar 2 cm dari dasar botol agar berlubang.
3.      Memberi lobang pada tutup botol sebagai jalan keluarnya air.
4.          Mencuci bahan-bahan yang akan digunakan sebagai komponen dalam penjernih air
sederhana.
5.          Mengisi botol dengan bahan-bahan yang sudah dicuci. Secara berurutan, ppertama
menuangkan pasir, kapas, sabut kelapa, kerikil kecil, lidi, dan kemudian kerikil yang berukuran
agak besar.
6.      Menguji coba penjernih air sederhana dengan menuangkan air kotor yang keruh kedalam
penjernih air sederhana.
7.      Mengamati air yang keuar dari penjernih air sederhana.

http://robiahadawiyah.files.wordpress.com/2011/09/teen0455.jpg

BAB IIV
V
PEMBAHASAN
4.2  Analisis Data
4.2.1      Memperoleh air bersih dari penjernih air sederhana
Dalam praktikum yang kami lakukan, kita dapat sekali memperoleh air bersih yang
diperlukan dengan menggunakan alat penjernih air sederhana. Air yang di saring dalam
praktikum kami menggunakan air keruh yang digolongkan sebagai suspensi. Karena bersifat
heterogen, terdiri dari dua fase yaitu padat dan cair, keruh, serta apabila didiamkan terbentuk
endapan.
Alat penjernih air yang kami buat memiliki beberapa komponen penyaring, berurutan dari
bawah ke atas yaitu pasir, tawas, kapas, sabut kelapa, arang, batu kerikil dan lidi. Komposisi
jumlah bahan yang digunakan adalah sama, yakni setiap bahan menempati ruang yang
bertinggi 4 cm dalam botol air mineral.
Komponen alat penjernih air yang kami buat memang di susun berdasarkan
kerapatannya. Yakni dari atas botol, bahan berkomponen renggang dan semakin kebawah
semakin padat. Hal ini dimaksudkan agar penjernih air dapat optimal dalam melakukan
fungsinya.
Ketika air keruh kami masukkan ke dalam alat penjernih air sederhana. Maka tidak lain
dan tidak bukan air yang keluar dari alat penjernih air tersebut adalah air yang jauh lebih jernih
dibandingkan yang semula. Hal ini dikarenakan partikel-partikel suspensi yang membuat air
menjadi keruh ukurannya lebih besar dibandingkan kerapatan komponen-komponen penyaring
dalam alat penjernih air sederhana.
Selain itu terdapat tawas yang berfungsi unuk , mengadsorbsi, mengendapkan dan
menggumpalkan kotoran-kotoran dalam air keruh. Ion Al3+ dari tawas akan menggumpalkan
koloid tanah liat yang bermuatan negatif. Disamping itu tawas juga akan mengadsorbsi zat-zat
seperti warna, detergen, peprisida dan lain-lain yang terdispersi dalam air keruh.

4.2.2      Hubungan penjernih air sederhana dengan sistem koloid


Air dapat dijernihkan berdasarkan sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan absorpsi. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, proses koagulasi terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid;
yang disebabkan penambahan zat elektrolit ke dalam sistem koloid tersebut. Sedangkan
absorpsi adalah proses ketika permukaan koloid menyertakan zat lain. Air sungai atau air
sumur yang keruh mungkin mengandung lumpur (sol tanah liat), zat-zatwarna, detergen,
pestisida, dan lain-lain.
Zat koagulasi yang ditambahkanpada proses penjernihan air adalah tawas,
K2SO4A12(SO4)3. Zat A12(SO4 )3 dalam air akan terhidrolisis membentuk koloid A1(OH)3.
Koloid Al(OH)3 yang terbentuk akan mengadsorpsi, menggumpalkan, dan mengendapkan

kotoran-kotoran dalam air keruh. Ion Al3+ dari koloid Al(OH)3 akan menggumpalkan koloid
tanah liat yang bermuatan negatif. Disamping itu, koloid Al(OH)3 akan mengadsorpsi zat-zat
lain seperti zat-zat warna, detergen, pestisida, dan lain-lain yang terdispersi dalam air keruh
tersebut.

BAB V
kesimpulan

5.1  Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa di atas, dalam makalah ini kami menyimpulkan sebagai
berikut.
5.1.1.          Alat penjernih air sederhana dapat menghasilkan air jernih dari air keruh. Karena
suspensi (air keruh) memiliki partikel-partikel cukup besar dibandingkan kerapatan komponen-
komponen alat penjernih air sehingga kotoran tertinggal di dalamnya. Selain itu alat penjernih
air mengandung tawas yang akan mengendapkan berbagai kotoran dalam air keruh.
5.1.2.      Alat penjernih air merupakan salah satu alat yang menggunakan sifat koagulasi dalam
koloid. Yakni menambahkan koagulator “tawas” untuk mengendapkan koloid lain seperti
koloid tanah liat dan partikel-partikel lain yang membuatnya keruh. Selain itu juga terdapat sifat
adsorbsi sehingga permukaan tawas menyerap zat-zat warna, pestisida, detergen dll yang
terdispersi dalam air.
5.2  Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan melalui makalah ini adalah sebagai berikut.
5.2.1.          Masyarakat dan teman-teman siswa SMAN N 3 pada khususnya diharapkan
memanfaatkan teknologi sederhana ini karena sangat bermanfaat bagi kita semua karena air
bersih merupakan kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Sukardjo. 2010. Chemistry Bringing Science to Your Life SMA/ MA Grade XI. Jakarta:              
Bailmu.
http://infookesehatan.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_21.html

Unknown di 07.52

Berbagi

3 komentar:
Aries Yuangga 15 April 2014 06.03
menarik ka, bagi pembaca yang mencari video nya bisa dilihat disini :
http://www.ariesyuangga.tk/2013/06/tim-karya-ilmiah-sman-4-karawang.html
Balas

Ace Maxs 13 Juli 2015 21.09


terimakasih banyak, sangat membantu sekali...

http://tokoonlineobat.com/obat-sirosis-hati-alami/
Balas

hasby ali 21 Agustus 2015 23.36


Variabel yg terdapat apa aja ya ?
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: goresanpena Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Beranda ›
Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai