OLEH : KELOMPOK X
1. CITRA ICHSANI AMALIA. M
(H031181302)
2. RIKA PANDIN (H031181304)
3. FEBRIYANTI PRATIWI
(H031181306)
Pemisahan dan Identifikasi Kation-Kation
Golongan I (Golongan Perak)
Residu setelah penyaringan endapan yang terdiri dari HCl encer mungkin mengandung
ion-ion timbal, perak, dan merkurium(I). Pemisahan dan identifikasinya dapat dilakukan
sebagai berikut:
• Ion-ion timbal, perak, dan merkurium(I) masing-masing diendapkan oleh HCl encer,
sebagai klorida yang tak larut, yaitu PbCl2, AgCl, dan Hg2Cl2, klorida dari logam-logam
umum lainnya semua larut. Diantara endapan-endapan ini, PbCl2 larut dalam air
mendidih. Maka ekstraksi endapan dengan air panas menyingkirkan PbCl2.
• AgCl larut dalam larutan NH3 encer, menghasilkan ion kompleks yang larut
[Ag(NH3)2]+. Ion kompleks ini diuraikan baik oleh larutan HNO3 encer maupun oleh
larutan KI dengan maisng-masing mengendapkan garam AgCl dan Agl yang tak larut.
• Ini adalah uji yang memastikan terhadap merkurium(I). bisa dipastikan lebih lanjut dengan
melarutkan endapan dalam 3-4 Ml air raja yang mendidih, mengencerkannya, menyaringnya jika
perlu, dan menambahkan larutan SnCl2
• Jika Hg ada dalam jumlah cukup banyak dan Ag belum dideteksi, lakukan uji pemastian di atas
terhadap Hg, dan olah residu yang telah dicuci dengan saksama itu dengan larutan NH3 encer.
Endapan putih AgCl akan terbentuk jika ada Ag dalam jumlah sedikit. Bila jumlah
Hg(NH2)Cl + Hg banyak dan jumlah AgCl sedikit, AgCl mungkin tereduksi menjadi logam perak
menurut reaksi:
2Hg + 2AgCl → Hg2Cl2 + 2Ag
Dan dengan demikian luput dideteksi
Pemisahan Kation Golongan II Menjadi Golongan IIA dan IIB
Jika ingin memisahkan dan mengidentifikasi kation-kation golongan IIB, salah satu dari dua prosedur
yang dianjurkan harus diikuti, sesuai dengan metode yang telah dipilih sebelumnya. Jika telah mengikuti
metode amonium polisulfida, maka disini juga harus menggunakan metode tersebut. Begitu pun
sebaliknya.
Olah ekstrak amonium polisulfida kuning dari endapan golongan II, dengan
HCl encer , sambil terus diaduk, sampai menjadi sedikit asam
(uji dengan kertas lakmus), panaskan dan kocok atau aduk selama 1-2 menit.
2. Jika ekstrak oleh amonium polisulfida itu, dididihkan beberapa lama dalam udara,
stibium oksida sulfida, Sb2OS2 yang merah mungkin mengendap.
3. Jika endapan larut sempurna dalam larutan amonium polisulfida, golongan IIIA
tidak ada.
1. HgS tak larut dalam HNO3 encer, sedangkan PbS, Bi2S3, CuS, dan CdS
semuanya larut dalam HNO3 encer.
2. HgS melarut dalam campuran NaOCl-HCl dengan membentuk HgCl2
(yang tak berdisosiasi).
3. Filtrat dari pengolahan dengan asam nitrat mengandung nitrat dari Pb,
Bi, Cu, dan Cd.
4. Tujuan menguapkan H2SO4 sampai uap putih muncul adalah untuk
menghilangkan HCl dan HNO3, yang mempunyai efek sedikit larut
terhadap PbSO4.
5. Penambahan NH3 berlebihan menghasilkan pengendapan Bi(OH)3 dan
pembentukan kompleks tetraamina dari Cu2+ dan Cd2+ yang larut.
02 Metode Natrium Hidroksida
1. HgS tak larut dalam HNO3 encer, sedangkan PbS, Bi2S3, CuS, dan
CdS semuanya larut dalam HNO3 encer.
2. HgS melarut dalam campuran NaOCl-HCl dengan membentuk
HgCl2 (yang tak berdisosiasi).
3. Filtrat dari pengolahan dengan asam nitrat mengandung nitrat dari
Pb, Bi, Cu, dan Cd.
4. Jika ditambahkan NH3 berlebihan, Cu2+ dan Cd2+ menjadi kompleks
dan tetap tinggal dalam larutan, namun Bi3+ dan Pb2+ diendapkan
sebagai hidroksida. Endapan Bi(OH)3 tak dipengaruhi jika
ditambahkan NaOH, sementara Pb(OH)2 melarut.
Pemisahan Kation Golongan IIB
Setelah pengendapan sulfida dari kation-kation golongan II tugas berikut adalah memisahkan endapan ini
ke dalam golongan IIA (Hg2+, Bi3+, Pb2+, Cu2+, Cd2+) dan IIB (As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+). Ada dua cara
yang dianjurkan untuk tujuan ini, yaitu menggunakan amonium polisulfida (kuning) atau menggunakan
kalium hidroksida.