Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok

1. Ayu Sri Wahyuni Jelantik (1701030029)


2. I Gusti Ayu Komang Mei Astuti (1701030023)
3. Ni Wayan Putri Ari Diwayani (1701030031)
4. I Gusti Ayu Rika Putri (1701030044)
5. I Gusti Ayu Aris Dwiyanti (1701030045)

Contoh Kasus Perusahaan yang Bangkrut karena adanya masalah dalam manajemen
organisasi

PT Nyonya Meneer
Sejarah Singkat Perusahaan
PT Nyonya Meneer atau yang dikenal dengan Jamu Cap Potret Nyonya Meneer merupakan
salah satu perusahaan asal Indonesia yang memproduksi jamu-jamu tradisional Jawa. Dapat
dikatakan PT Nyonya Meneer merupakan salah satu pelopor jamu tradisional. PT Nyonya Meneer
didirikan pada tahun 1919 dengan pusat industry di Kota Semarang. Pada tahun 1940, kemudian
berdirilah cabang dari toko Nyonya Meneer di Jakarta. Seiring dengan perkembangan waktu, PT
Nyonya Meneer menjadi perusahaan terkemuka penghasil jamu-jamu tradisional di Indonesia.
Pabrik Jamu PT Nyonya Meneer berdiri di lahan seluas 9.980 meter persegi di Kota Semarang.
Sampai tahun 1967, Nyonya Meneer masih bertindak sebagai Direktur Utama meskipun secara
formal perusahaan dipercayakan kepada anaknya, Hans Ramana. Anaknya yang lain yang bernama
Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi anggota dewan komisi
perusahaan. Sementara itu, model manajemen masih mengikuti model sang pendiri, yang
berorientasi pada keuntungan besar. Perusahaan juga masih mempekerjakan sistem pengelolaan
yang sederhana, belum modern.

Mulai Munculnya Konflik


Sukses paska meninggalnya Hans Ramana dengan terjadinya konflik yang berimbas
pada perebutan kekuasaan menjadi masa kritis bagi manajemen perusahaan. Semuanya berujung
dari pengelolaan perusahaan yang mengesampingkan aspek profesionalisme dan kemudian
melebar menjadi perselisihan keluarga. Pengelolaan berdasarkan sistem yang sudah usang dan
orientasi manajemen perusahaan hanyalah mengejar untung dalam jumlah besar. Ditambah lagi
dengan kerakusan terhadap harta dan kekuasaan, kombinasi semua masalah itu menjelma menjadi
bumerang bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga berdasarkan analisis strategi dan bisnis,
serta pemilihan dan pengembangan suksesor, termasuk hubungan antar keluarga dengan karyawan
sebagai beberapa komponen penentu keberlanjutan bisnis keluarga, kelihatannya belum
diimplementasikan dengan optimal oleh Nyonya Meneer. Masalah-masalah pekerja dan
pemogokan buruh kerap terjadi pada tahun 2000 -- 2001 di perusahaan jamu ini, diantaranya:
penuntutan pembayaran THR, demonstrasi, pemogokan, hak asasi manusia. Namun sejak
perbaikan manajemen dibawah kepemimpinan penuh Charles Saerang, tidak tercatat lagi masalah
kepegawaian di perusahaan ini.

Konflik Mereda Sesaat


Konflik ini terselesaikan dengan baik semenjak Charles Saerang menguasai penuh saham
PT Nyonya Meneer dari anggota keluarga lain sehingga ia lebih leluasa mengelola perusahaan.
Semula pengelolaan Nyonya Meneer oleh keluarga jauh dari kesan profesionalisme. Struktur
organisasi yang terdapat di PT Jamu Nyonya Meneer merupakan bentuk organisasi garis dan staff.
Wewenang dari pucuk pimpinan mengalir secara langsung kepada para pimpinan pada bagian
yang memimpin setiap bagian. Dengan struktur ini proses pengambilan keputusan berjalan dengan
cepat. Saudara yang semula memegang operasional perusahaan jabatannya diganti menjadi
komisaris.

Masalah kembali muncul


Masalah yang terjadi selanjutnya setelah perusahaan di pegang oleh generasi ke tiga yaitu ternyata
adanya hutang sebesar 7,4 Milyarr dan perusahaan tersebut tidak bisa membayar kewajiban
perusahaan tersebut. Selain permasalahan hutang perusahaan Nyonya Meneer tidak bisa mengikuti
perkembangan pasar dalam managemen penjualananya. Strategi usaha yang dapat dilakukan
adalah senantiasa melakukan peningkatan kualitas atau mutu jamu, peningkatan kualitas kemasan,
dan mencari bahan baku yang murah dan berkualitas baik. Selain itu, dapat juga dilakukan
pendekatan atau lobi-lobi untuk perluasan pasar, melakukan promosi yang gencar seperti
pengadaan bonus, potongan harga, kemudahan pembayaran, dan yang paling penting adalah
membangun loyalitas dan komitmen pada konsumen. Selain promosi yang telah disebutkan di atas,
promosi juga dapat dilakukan dengan cara beriklan di media lokal seperti di radio ataupun koran
lokal. Terkait dengan promosi melalui iklan di media sosial, rasanya sudah cukup lama tidak
melihat atau mendengar produk-produk Nyonya Meneer ditayangkan di televisi nasional maupun
radio lokal. Hal itulah yang menyebabkan produk Nyonya Meneer kurang dikenal oleh masyarakat
luas apalagi di era gadget seperti sekarang ini.

Mengalalami Kebangkrutan
Jadi Perusahaan PT Nyonya Meneer ini pada tanggal 3 Agustus 2017 PT. Nyonya Meneer
dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang.

Jadi kebangkrutan yang terjadi pada perusahaan ini merupakaan salah satu contoh dari kurangnya
upaya dan usaha dalam pngendalin manajemen dilihat dari masalah-masalah yang muncul
seharusnya PT. Nyonya Meneer melakukan perubahan pada sistem pengendalian managemen
yang modern, karena selama ini sistem pengendalian managemen yang di gunakanan dalam
perusahaan tersebut masih menggunakan sistem tradisonal dengan memperhitungkan keuntungan
sekarang dan tidak memikirkan bagaimana kelanjutan perusahaan tersebut dimasa yang akan
datang. Selain sistem managemen yang harus diubah seharusnya pengendali perusahaan di pegang
oleh orang yang lebih profesional dengan tidak mencampur urusan perusahaan dengan urusan
keluarga tetapi perusahaan tersebut masih di awasi penuh dengan keluarga Nyonya Meneer,
sehingga tidak akan ada perselisihan perebutan kekuasaan perusahaan yang mengakibatkan
perusahaan menjadi tebengkalai.

Anda mungkin juga menyukai