organisasi
PT Nyonya Meneer
Sejarah Singkat Perusahaan
PT Nyonya Meneer atau yang dikenal dengan Jamu Cap Potret Nyonya Meneer
merupakan salah satu perusahaan asal Indonesia yang memproduksi jamu-jamu tradisional Jawa.
Dapat dikatakan PT Nyonya Meneer merupakan salah satu pelopor jamu tradisional. PT Nyonya
Meneer didirikan pada tahun 1919 dengan pusat industry di Kota Semarang. Pada tahun 1940,
kemudian berdirilah cabang dari toko Nyonya Meneer di Jakarta. Seiring dengan perkembangan
waktu, PT Nyonya Meneer menjadi perusahaan terkemuka penghasil jamu-jamu tradisional di
Indonesia. Pabrik Jamu PT Nyonya Meneer berdiri di lahan seluas 9.980 meter persegi di Kota
Semarang. Sampai tahun 1967, Nyonya Meneer masih bertindak sebagai Direktur Utama
meskipun secara formal perusahaan dipercayakan kepada anaknya, Hans Ramana. Anaknya yang
lain yang bernama Lucy Saerang, Marie Kalalo, dan Hans Pangemanan diangkat menjadi
anggota dewan komisi perusahaan. Sementara itu, model manajemen masih mengikuti model
sang pendiri, yang berorientasi pada keuntungan besar. Perusahaan juga masih mempekerjakan
sistem pengelolaan yang sederhana, belum modern.
Mulai Munculnya Konflik
Sukses paska meninggalnya Hans Ramana dengan terjadinya konflik yang
berimbas pada perebutan kekuasaan menjadi masa kritis bagi manajemen perusahaan. Semuanya
berujung dari pengelolaan perusahaan yang mengesampingkan aspek profesionalisme dan
kemudian melebar menjadi perselisihan keluarga. Pengelolaan berdasarkan sistem yang sudah
usang dan orientasi manajemen perusahaan hanyalah mengejar untung dalam jumlah besar.
Ditambah lagi dengan kerakusan terhadap harta dan kekuasaan, kombinasi semua masalah itu
menjelma menjadi bumerang bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga berdasarkan
analisis strategi dan bisnis, serta pemilihan dan pengembangan suksesor, termasuk hubungan
antar keluarga dengan karyawan sebagai beberapa komponen penentu keberlanjutan bisnis
keluarga, kelihatannya belum diimplementasikan dengan optimal oleh Nyonya Meneer.
Masalah-masalah pekerja dan pemogokan buruh kerap terjadi pada tahun 2000 -- 2001 di
perusahaan jamu ini, diantaranya: penuntutan pembayaran THR, demonstrasi, pemogokan, hak
asasi manusia. Namun sejak perbaikan manajemen dibawah kepemimpinan penuh Charles
Saerang, tidak tercatat lagi masalah kepegawaian di perusahaan ini.