Anda di halaman 1dari 5

1 Universitas Kristen Petra

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perusahaan keluarga adalah suatu usaha yang di kendalikan oleh beberapa
individu secara langsung maupun tidak langsung dalam hubungannya dengan
anggota keluarga dekat.(Mroczkowski dan Tanewski,2006). Perusahaan keluarga
bisa di katakan memiliki lebih banyak keuntungan di bandingkan dengan
perusahaan yang bukan berasal dari latar belakang keluarga. Sebuah family
business atau bisnis keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia
bisnis. Dimana jumlah perusahaan keluarga di dunia ini sangat banyak dan
memiliki andil yang signifikan terhadap pendapatan suatu negara. Dalam bukunya
yang berjudul Family Business, Poza (2010) menuliskan bahwa bisnis keluarga
memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian dunia maupun
perekonomian suatu negara secara khususnya .
Di Indonesia, berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada
tahun 2011 di Indonesia terdapat 50.363.980 perusahaan dan sebanyak 92,65%
dikategorikan sebagai perusahaan keluarga. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik,
perusahaan keluarga di Indonesia merupakan perusahaan swasta yang mempunyai
kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto yang mencapai 82,44% (Suara
Karya, 2007).
Perencanaan dan penerapan suksesi merupakan salah satu hal yang patut
diteliti dengan tujuan untuk tetap dapat mempertahankan eksistensi sebuah
perusahaan keluarga dan terus megembangkannya ke arah yang lebih baik
(Noraini & Ahmad Najmi, 2009). Suksesi merupakan suatu isu yang krusial
dalam mempertahankan kelanggengan bisnis keluarga ini. Dalam menjalankan
suatu proses suksesi, tentu tidak akan lepas dari berbagai macam konflik. Konflik
yang mungkin timbul dalam proses suksesi ini adalah konflik nilai yang terjadi
antara pendiri yang masih berperan sebagai motor penggerak bisnis utama dan
anggota keluarga yang kemudian terlibat di dalam perusahaan. Masing-masing
2 Universitas Kristen Petra

dari generasi pun tentu memiliki cara pandang yang berbeda, umumnya akibat
jenjang pendidikan yang ditempuh telah lebih tinggi dibanding generasi
sebelumnya (Susanto, 2013).
Isu suksesi menjadi semakin penting apabila sang pemilik usaha memiliki
anak lebih dari pada satu. Hal ini akan mengakibatkan kemungkinan timbulnya
perbedaan sudut pandang di dalam menjalankan perusahaan, perbedaan visi dan
misi kedepan, dan perbedaan karakter dari masing-masing anak yang akan
menjadi penerus perusahaan keluarga tersebut. Perencanaan suksesi penting untuk
kelangsungan hidup lanjutan bagi perusahaan. Salah satu perhatian utama dari
seorang pemilik usaha adalah bagaimana mengatur suksesi bisnis secara teratur
dan terjangkau sambil memastikan bahwa bisnis akan menyediakan kebutuhan
pemilik selama masa pensiun (Grassi, Sebastian & Gianmarco, 2009) dikarenakan
banyak pendiri perusahaan keluarga berusaha untuk mengabadikan warisan
mereka dan tetap memegang kendali perusahaan melalui suksesi antar generasi,
saat mereka mewariskanya kepada keturunanya (Marpa,2012),
Fenomena yang sering terjadi dalam perusahaan keluarga adalah pendiri
mempunyai fokus pada usaha keras agar perusahaan dapat berkembang dan
bertahan. Pada perkembangan berikutnya, ketika perusahaan mulai tumbuh
menjadi lebih besar dan kuat, generasi kedua dan keluarga besar, termasuk
saudara-saudara, keponakan dan cucu mulai masuk, bahkan menjadi the dynasty
of family. Contoh fenomena perencanaan suksesi di perusahaan keluarga yang ada
di Indonesia dapat ditemukan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna. PT HM
Sampoerna yang merupakan perusahaan rokok terbesar diIndonesia. Didirikan
pada tahun 1913 di Surabaya oleh Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio.
Perusahaan ini meraih kesuksessan dengan merek rokok Dji Sam Soe pada tahun
1930-an hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942. Setelah masa tersebut, putra
Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan dan membangkitkan
kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih modern
(www.Sampoerna.com).
Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi yang membawa PT.
Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan yang dilakukannya.
Pada tahun 2000, putra dari Putera Sampoerna yang bernama Michael, masuk ke
3 Universitas Kristen Petra

jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO. Dan pada Maret 2005, perusahaan ini
kemudian diakuisisi oleh Philip Morris. PT HM Sampoerna dinilai sukses dalam
melakukan perencanaan dan penerapan suksesi dalam perusahaannya. Dengan
menanamkan nilai-nilai budaya yang kental pada tiap generasi dan adanya
perencanaan manajemen suksesi yang sangat baik serta pelatihan khusus bagi
setiap pengelola perusahaan, membuat perusahaan ini terus dapat
mempertahankan citranya dan bertahan hingga saat ini (Kompas.com). Proses
untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan keluarga melalui pergantian
pengelolaan dan kepemimpinan adalah masalah suksesi (Shepherd &Zacharakis,
2000). Agar suksesi berhasil, proses suksesi harus direncanakan dengan baik sejak
awal, diantaranya dengan melibatkan suksesor pada bisnis sejakawal, ada berbagai
pelatihan bagi suksesor, serta menciptakan berbagai sistem penghargaan yang
menarik sehingga suksesor mempunyai keinginan yang kuat untuk menggantikan
peran pendahulunya (Goldberg, 1991; Venter, Boshoff & Maas,2005). Dengan
demikian perencanaan suksesi merupakan masalah paling krusial dalam
manajemen bisnis keluarga (Chua, Chrisman, & Sharma, 2003)
PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa merupakan perusahaan keluarga
yang didirikan pada tahun 1965 dan didirikan oleh Almarhum Dirsam Sampaow
dan Istrinya Eslie Sampaow. Perusahaan ini tergolong perusahaan keluarga karena
pengelola dari perusahaan ini beberapa dijalankan oleh anggota dari keluarga
besar Sampaow. Terdapat 3 orang diantaranya menjabat sebagai top management
PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa era dan semuanya berasal dari
keluarga besar Sampaow, yakni saudara-saudara dari Almarhum Bapak Dirsam,
Ibu Eslie menjabat sebagai komisaris dan direktur saat ini yaitu Altino Sampaow.
PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa bergerak pada bidang
ekspedisi. Produk yang diangkut antara lain berupa ransum,kayu,besi,semen,oli
dan bahan-bahan bangunan. PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa pertama
kali memberikan jasa pengirimannya ke wilayah sulawesi antara lain
Palu,Donggala,Kendari dan sebagainya. PT Pelayaran Samas Agung Tunggal
Perkasa telah berjalan sebanyak dua generasi. Generasi pertama yaitu sang
pendiri perusahaan Almarhum Bapak Dirham kemudian sang istri menggantikan
posisi suaminya.Kemudian Altino Sampaow. Altino Sampaow terpilih untuk
4 Universitas Kristen Petra

membantu ayahnya dalam mengelola perusahaan sebab ia adalah satu-satunya
anak laki-laki dalam keluarga besar Sampaow. Namun terdapat keraguan apakah
Altino memang benar-benar layak memimpin PT Pelayaran Samas Agung
Tunggal Perkasa dan memiliki kapabilitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Keluarga Almarhum Bapak Dirham memiliki tiga orang anak yakni,
Yeli, Erlina dan Altino. Namun Yeli dan Erlina tidak dimasukkan dalam daftar
suksesor perusahaan PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa sebab mereka
wanita dan dianggap kurang dapat memimpin dengan baik kedepannya.
Sedangkan Yeli dan Erlina memiliki latar belakang pendidikan yang sangat baik
di bidang bisnis dan sekiranya dapat ikut membantu memajukan perusahaan.
Konflik mulai terjadi di saat Altino terpilih menjadi Direktur utama. Kedua
saudarinya merasa bahwa mereka juga memiliki kapabilitas dalam mengelola
perusahaan namun mereka tidak ikut diperhitungkan hanya karena alasan gender.
Sedangkan ibu mereka yakni Ibu Eslie juga ikut memimpin perusahaan saat sang
ayah tiada. Peneliti merasa tertarik dengan permasalahan perencanaan suksesi
yang terjadi di PT Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa,sebab konflik terjadi
timbul dari masalah internal. Oleh sebab itu akan dibahas lebih lanjut tentang
penerapan perencanaan suksesi yang terjadi di PT Pelayaran Samas Agung
Tunggal Perkasa dan bagaimanakah penyelesaian konflik internal yang terjadi di
tengah keluarga mereka.

1.2 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan perencanaan suksesi pada PT Pelayaran Samas Agung
Tunggal Perkasa?
2. Bagaimanakah tahapan proses suksesi pada PT Pelayaran Samas Agung
Tunggal Perkasa?

1.3 Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis penerapan perencanaan suksesi pada PT Pelayaran Samas Agung
Tunggal Perkasa
5 Universitas Kristen Petra

2. Menganalisis tahapan proses suksesi pada PT Pelayaran Samas Agung Tunggal
Perkasa

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1Manfaat Penelitian bagi Penulis
1. Dapat mengambil pengalaman dan wawasan yang nantinya berguna saat
diterapkan dalam dunia kerja profesional maupun wiraswasta
2. Penulis dapat memahami bagaimana proses pemilihan dan persiapan suksesor
dalam suatu perusahaan keluarga
1.4.2 Manfaat Penelitian bagi Perusahaan
1. Dapat memberikan masukan yang kiranya akan dipertimbangkan dalam
pengimplementasian Succession Plan di kemudian hari demi menjaga
keberlangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu yang lama
2. Dapat dikenal oleh beberapa masyarakat luas lebih daripada sebelumnya sebab
terpublikasikan oleh adanya penelitian ini.
1.4.3 Manfaat Penelitian bagi Akademik
1. Dapat menambah jumlah referensi tentang Sucession Plan, sehingga akan
berguna bagi pembelajaran yang terkait dengan tema di atas

1.5 Batasan Penelitian
1. Penulis membatasi area penelitian khusus di kota Surabaya, Jawa Timur
2. Dalam analisa data, penulis membatasi hanya dalam ruang lingkup PT
Pelayaran Samas Agung Tunggal Perkasa
3. Penuls membatasi narasumber hanya pada pengurus aktif di Perusahaan beserta
dengan karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai