Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riza Angrela

Nim : 112011462
Kelas : Ma.20.c.02
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Budi Mulya S.sos.,MM

Pertemuan ke-3

1. Apakah perusahaan / bisnis kelurga bisa menjadi perusahaan yang Frofesional?


Jawab :
Bisa , tetapi perusahaan membutuhkan pendamping dalam melakukan transformasi ini. Konsultan
bisnis yang ahli dalam transformasi bisnis tentunya sangat dibutuhkan. Langkah-langkah yang
sering dilakukan adalah dengan mendesain ulang sistem manajemen, rekrutment SDM, pelatihan
dan melakukan penilaian terhadap tenaga kerja serta membawa perusahaan ke cara-cara baru
dalam melakukan pekerjaan.

2. Lebih baik mana antara bisnis kelurga dan bisnis yang bukan dibangun oleh keluarga ?
Jawab :
sebuah bisnis yang dikelola oleh 100% anggota keluarga akan memiliki beberapa keuntungan salah
satunya adalah kepemimpinan yang efektif karena struktur organisasinya menganut sistem silsilah
keluarga yaitu anggota keluarga yang lebih tua akan menjadi pemimpin dalam tim manajemen.
Namun ada kelemahan dari peluang ini, karena menganut system silsilah keluarga maka pimpinan
manajemen dari perusahaan keluarga ini dipilih bukan karena keahliannya namun karena posisinya
dalam silsilah keluarga sehingga menimbulkan gap keahlian yang dibutuhkan perusahaan tersebut.
Keuntungan lainnya adalah bisnis keluarga akan lebih mudah menjaga tacit knowledge dalam
perusahaan tersebut.

3. Family Owned Enterprice (FEO) dan Family Business Enterprice (FBE), mana yang lebih baik
sebagai sebuah bisnis

Jawab :

• Menurut saya ,family Owned enterprice (FOE) lebih baik sebagai sebuah bisnis karena
Keluarga tidak terlibat dalam operasi perusahaan dan hanya berperan sebagai
pemilik.. Selain itu perusahaan akan memiliki keleluasaan dalam memilih manajer-manajer
yang sesuai dengan keahliannya dan kebutuhan dari perusahaan tersebut .

• sedangkan family business enterprise (FBE) dikelola oleh keluarga yang


mendirikannya. Kelemahan dari FBE yaitu terjadinya benturan antara
kepentingan keluarga dan kepentingan perusahaan. Sebagai contoh, seorang
anggota keluarga dalam perusahaan akan cenderung dipertahankan untuk tetap
bekerja meskipun ia kurang kompeten dalam pekerjaannya
4. Carilah 3 perusahaan kelurga dan ceritakan factor suksesnya

• Sampoerna

Perusahaan ini dibangun oleh Liem Seeng Tee. Ia memulai usahanya dengan
memproduksi dan menjual produk sigaret kretek tangan (SKT) di rumahnya.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan itu terus berkembang. Memasuki tahun
1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel
Maatschapij Sampoerna. Tee kemudian memindahkan keluarga dan pabriknya ke
sebuah komplek, namun masih di kawasan Surabaya. Usai pemindahan itu,
pabriknya berubah menjadi Taman Sampoerna. Pada 1959, Aga Sampoerna, yang
merupakan generasi kedua keluarga Sampoerna melanjutkan bisnis Sampoerna.
Pada saat itu, perseroan fokus memproduksi SKT dengan meluncurkan sejumlah
produk yang dikenal dengan sampoerna kretek. Akhirnya, memasuki tahun 1978,
Sampoerna beralih kepemimpinan ke generasi ketiga dipegang oleh Putera
Sampoerna. Akhirnya, Sampoerna pun IPO pada tahun 1990 dengan mencatatkan
sahamnya dengan kode HMSP. Seiring berjalannya waktu, perseroan pun terus
mengembangkan struktur perusahaan modern dan menjalani periode investasi dan
ekspansi.

• PT Indofood Sukses Makmur

Berkat perusahaan satu ini, rakyat Indonesia bisa mencicipi kelezatan mi instan
Indomie, Sarimi, dan Supermi. Didirikan oleh Soedono Salim selaku pemilik Salim
Group, PT Indofood Sukses Makmur hadir pada tahun 1990. Dalam perjalanan
bisnisnya, Soedono Salim memiliki banyak perusahaan besar. Namun, beberapa
terpaksa harus dijual demi mempertahankan dua perusahaan besarnya, Indofood dan
Bogasari. Saat ini, pemilik PT Indofood Sukses Makmur adalah Anthony Salim, anak
dari Soedono Salim.

• PT Djarum

Selain Sampoerna, ada pula perusahaan rokok PT Djarum yang didirikan oleh Oei
Wie Gwan di tahun 1951. Perusahaan milik keluarga Hartono ini sukses menjadikan
keluarga Hartono sebagai keluarga kaya raya dan sukses yang disorot masyarakat
Indonesia.

Bahkan, Budi Hartono pemilik PT Djarum dinobatkan oleh majalah Forbes menjadi
orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Tampaknya, keputusan Ayah dari Budi Hartono
untuk membeli perusahaan rokok di Kudus yang hampir gulung tikar ini benar-benar
membuahkan hasil.

Anda mungkin juga menyukai