Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjat kan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul “Analisis Krisis Pada PT Nyonya Meneer”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan,
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah kami yang berjudul “Analisis Krisis Pada PT
Nyonya Meneer” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 25 Oktober 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

1.1 Latar Belakang Perusahaan ..........................................................................................


1.1.1 Sejarah Perusahaan...........................................................................................
1.1.2 Motto, Visi, dan Misi PT Nyonya Meneer .......................................................
1.1.3 Struktur Perusahaan PT Nyonya Meneer .........................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................

2.1 Masalah Humas Yang Terjadi ......................................................................................

2.2 Analisis Situasi Stakeholder Internal dan Stakeholder Eksternal pada PT Jamu Nyonya
Meneer................................................................................................................................

2.3 Bentuk Riset Kehumasan (Fact Finding) .....................................................................

2.4 Penelitian Sekunder ......................................................................................................

2.5 Penelitian Formal .........................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

3.1 Kritik ............................................................................................................................

3.2 Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan


1.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Jamu Nyonya Meneer adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan jamu tradisional yang merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di
Semarang. PT Jamu Nyonya Meneer ini berdiri pada tahun 1919, didirikan oleh Nyonya
Meneer sendiri yaitu seorang wirausahawan pada bidang jamu di Semarang. Produk jamu
Nyonya Meneer ini memiliki mutu yang baik dalam mengolah produknya yang membuat
jamu produk Nyonya Meneer ini dikenal di seluruh Indonesia. Perusahaan ini mengalami
kemajuan pesat pada masanya karena kerja keras dan keuletan dari para karyawannya
hingga perusahaan mengalami kemajuan pesat dan menjadikan perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas (PT). Jumlah karyawan perusahaan ini kurang lebih sekitar 1.500
orang sebagian besar karyawan PT Nyonya Meneer adalah wanita, yang bekerja pada
bagian perajangan, pengeringan, pengujian bahan, penelitian, peracikan dan
penggilingan. Tenaga kerja pria bersifat penunjang yaitu pada bagian pengawasan,
keamanan, transportasi dan lainnya dibagian staff.
Charles Saerang merupakan generasi ketiga atau cucu Nyonya Meneer yang
sekaligus sebagai President Direktur PT Nyonya Meneer ini berperan besar dalam
perkembangan PT Nyonya Meneer ini. Ia selalu berusaha dan berinovasi agar perusahaan
ini semakin maju dan terus berkembang dengan mengikuti perkembangan zaman. Namun
seiring berjalannya waktu PT Nyonya Meneer pun banyak mengalami masalah mulai dari
masalah perebutan kekuasaan di dalam keluarga yang sebenarnya jauh dari kesan
profesionalisme, serta krisis operasional yang cukup panjang, hingga masalah hutang
mencapai 89 milyar yang melilit PT Nyonya Meneer. Banyak faktor yang menyebabkan
PT Nyonya Meneer mengalami masalah tersebut seperti masalah didalam keluarga
Nyonya Meneer dalam perebutan kekuasaan dan sengketa saham perusahaan, kurang
cepatnya beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan selain permasalahan itu juga
perusahaann ini tidak bisa mengikuti perkembangan pasar dalam manajemen
penjualananya sehingga perusahaan tidak dapat mengeluarkan inovasi-inovasi baru dalam
produknya.

Gambar 1.1 Logo Nyonya Meneer

1.1.2 Motto, Visi dan Misi PT Nyonya Meneer


A. Motto
 “Jamu Nyonya Meneer, tradisi terbaik untuk kesehatan dan kecantikan”
B. Visi
 Karena Mutu, Kami unggul di setiap pesaing pasar
C. Misi
 Melestarikan warisan tradisi nenek moyang dalam menjaga kesehatan dan
kecantikan.
 Memberikan pelayanan kesehatan dan kecantikan yang bermutu sekaligus
yang terjangkau di seluruh lapisan masyarakat
 Pelayanan kesehatan yang tercipta dari masyarakat untuk masyarakat luas
 Turut serta membantu pemerintah dalam rangka peningkatan Sumber Daya
Manusiadengan cara pemberdayaan dan pengadaan lapangan kerja

1.1.3 Struktur Organisasi PT Nyonya Meneer


Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan antara satuan organisasi
yang di dalamnya terdapat suatu tugas pada masing-masing peranan tertentu. Setiap
badan usaha ataupun dalam organisasi selalu terdapat struktur organisasi yang
memberikan gambaran yang jelas mengenai wewenang yang ada dalam suatu perusahaan
tersebut dengan jelas sehingga mempermudah pembagian dan wewenang serta tanggung
jawab masing-masing. Struktur organisasi yang terdapat pada PT Jamu Nyonya Meneer
merupakan bentuk organisasi garis dan staff yaitu wewenang dan tanggung jawab
langsung kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya. Jadi wewenang dari pucuk
pimpinan mengalir secara langsung kepada para pimpinan pada bagian yang memimpin
setiap bagian. Pada struktur organisasi garis ini proses pengambilan keputusan berjalan
dengan cepat dan solidaritas antara karyawan sangat tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masalah Humas Yang Terjadi


Kasus yang terjadi pada PT Nyonya Meneer ini termasuk kedalam jenis
permasalahan humas yang ketiga yaitu dimana PT Nyonya Meneer mengalami krisis
yang menyebabkan perusahaan dinyatakan pailit. Sumber permasalahan PT Nyonya
Meneer ini berawal dari kurangnya pihak humas/PR Nyonya Meneer dalam
memanfaatkan perkembangan di era digital ini, yang menyebabkan perusahaan tertinggal
dan tidak dapat menyesuaikan dirinya di era yang semakin modern ini. Sehingga
perusahaan ini mulai terguncang perekonomiannya dan harus berurusan dengan para
kreditor karena tidak sanggupnya pihak peusahaan dalam membayar hutang-hutangnya.
Di tengah-tengah keadaan perusahaan yang tidak stabil dan tidak memungkinkan
tersebut, perusahaan Nyonya Meneer ini sangat berambisi untuk tetap beroperasi, tetapi
hal tersebut tidak menjadikan perekonomian perusahaan bangkit melainkan memicu
pembengkakan hutang-hutangnya.

2.2 Analisis Situasi Stakeholder Internal dan Stakeholder Eksternal pada PT Jamu
Nyonya Meneer
Krisis yang dialami PT Nyonya Meneer ini membuat keadaan perusahaan menjadi
tidak stabil. Mulai dari tidak sehatnya dari segi finansial peruahaan yang pada akhirnya
harus terlilit banyak hutang dan mulai kesulitan dalam pembayaran hutangnya tersebut
yang mencapai 89 milyar pada 35 kreditor. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak
mendapat pemasukan dan akhirnya PT Nyonya Meneer ini ditetapkan pailit karena
mempunyai banyak hutang dan tidak mampu dalam menyelesaikan hutangnya, pada 3
Agustus 2017.
Tentunya kasus ini akan sangat berdampak pada keberlangsungan perusahaan
kedepannya. Bahkan semua masalah di dalam maupun diluar perusahaan bisa saja terjadi
karena keadaan perusahaan menjadi tidak stabil dan mengganggu kinerja dalam
perusahaan sehingga pihak-pihak yang terlibat akan merasakan efeknya. Dan juga kasus
ini pun berdampak pada stakeholder internal dan stakeholder eksternal PT Nyonya
Meneer ini.
A. Analisis Situasi Stakeholder Internal
Stakeholder internal yaitu stakeholder yang berada di dalam lingkungan
perusahaan/organisasi yang melibatkan Manajer, pemegang saham, dan para
karyawan produksi. Dalam kasus yang terjadi di PT Nyonya Meneer ini membuat
pihak stakeholder internal dibuat kewalahan hingga akhirnya tidak bisa
menangani masalah permasalahnya.
Terdapat beberapa masalah yang melibatkan pihak internal dalam kasus di
perusahaan ini semakin kuat dinyatakan untuk pailitkan diantaranya:
1) Hubungan yang terjadi di dalam Struktur PT Nyonya Meneer
Masalah yang terjadi diperusahaan cukup transparan
mengenai permasalahan yang muncul, masalah yang muncul
dalam pihak internal perusahaan pun sempat dapat di atasi oleh
semua pihak. Namun pertikaian yang melibatkan beberapa pihak
membuat dilakukannya sebuah perubahan konstelasi
kepemimpinan tetapi situasi tetap saja tidak membaik. Bahkan
pada saat itu permasalahan sengketa melebar hingga soal urusan
perebutan saham keluarga. Perseteruan ini berujung pada tuntutan
ke meja hijau. Begitu sengitnya pertikaian antar keluarga ini
sampai melibatkan ribuan pekerja di perusahaan itu.
Semakin lama hal ini terjadi, para karyawan mulai
terbentur dengan apa yang terjadi sehingga mereka mengadakan
mogok kerja dan mengadakan demo, dan disatu sisi pun pihak
pimpinan dan humas harus sibuk mengurus permsalahannya
mengenai hukum perhutangan dan permasalahan lainnya yang
terjadi di perusahaan. Karena permasalahan hukum ini akan
memutuskan PT Nyonya Meneer ini bisa dilanjutkan atau di
pailitkan. Sehingga menyebabkan para karyawannya digantung,
dan hak-hak mereka tidak di berikan secara adil. Seharusnya pihak
humas selalu bersifat netral dalam hal ini mengenai transparansi
yang terjadi terhadap perusahaan.
2) Kurangnya Peran Humas dalam Strategi Pemasaran Produk
Seharusnya peran humas Nyonya Meneer berperan
maksimal dalam menyebarluaskan produknya pada konsumen
tetapi ternyata humas dalam perusahaan ini tidak melakukan
perannya dengan maksimal, yang membuat pemasarannya pun
tidak maksimal juga, karena dalam pelaksanaan pemasaran
produknya itu tidak melibatkan konsumen sepenuhnya. Dan juga
minimnya inovasi dalam strategi MPR yang dilakukan.
Perusahaan ini tidak bisa memanfaatkan relasi yang dapat
dijalin dengan perusahaan lain, karena perusahaan ini masih tetap
teguh dengan ketradisionalannya, dan juga tidak bisa
mengembangkan rancangan program baru yang bisa dilakukan
seperti menyebarkan market place yang lebih luas lagi.
Perusahaan ini juga sempat membuat sebuah gerai modern seperti
Meneer Shop dan Meneer Corner yang dimana tujuannya ingin
mengubah image kuno jamu terhadap masyarakat Indonesia,
terutama kaula muda. Selain itu, Nyonya Meneer juga pernah
melakukan inovasi terhadap kemasan produk dengan membuatnya
lebih modern di beberapa produknya. Tetapi inovasi yang telah
dilakukan Nyonya Meneer terasa masih belum cukup. Kecepatan
dalam berinovasi yang lakukan Nyonya Meneer ini kurang bisa
mengejar lingkungan bisnis telah jauh berubah, yang dimana para
pesaing sudah melakukan inovasinya lebih dahulu. Dan juga
pastinya mengacu pada kebutuhan pasar di masa yang akan
datang.
3) Tidak Bisa Memanfaatkan Teknologi di Era Digital
Perkembangan teknologi yang terjadi, memunculkan
adanya modernisasi dalam setiap aspek termasuk dalam dunia
bisnis termasuk kedalam perkembangan perusahaan. Kesempatan
ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh PT Jamu
Nyonya Meneer dalam mengembangkan produknya. Hal tersebut
dapat di lakukan, diawali dengan mulai mencoba dari bisnis
konvensional menjadi bisnis yang berbasis online dengan
memanfaatkan teknologi dan internet.
Dampak dari globalisasi yang terus berkembang,
memunculkan produk jamu yang baru serta keinginan pasar yang
berubah ubah. Seharusnya perusahaan Nyonya Meneer ini dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, dengan
melakukan modernisasi terhadap produk produk yang dihasilkan
Nyonya Meneer tanpa menghilangkan karakteristik dan ciri khas
dari ketradisionalan produk Nyonya Meneer agar tidak adanya
ketertinggalan dalam perkembangan bisnis dari masa ke masa.
Kenyataannya yang terjadi Nyonya Meener tidak bisa
memaksimalkan teknologi di era digital ini. Yang ada perusahaan
ini begitu konsisten perihal pemasaran produknya secara klasik
dengan mengirimnya ke setiap grosir dan toko-toko jamu disetiap
daerah. Tetapi Nyonya Meneer ini sempat menggunakan media
untuk melakukan promosi dan menyebarluaskan produknya di
media massa seperti Radio Hot Fm, selain RadioHot Fm Humas
PT. Nyonya Meneer juga menggunakan televisi seperti dalam
penayangan iklan di beberapa stasiun TV. Dan juga Nyonya
Meneer mencoba dunia internet dengan memiliki website dan
beberapa akun sosial media. Tetapi itu semua menjadi sia-sia
karena tidak maksimalnya peran humsa/PR Nyonya Meneer dalam
mengelolanya dengan baik, sehingga tertinggal jauh oleh
perusahaan jamu lainnya yang dapat memanfaatkan teknologi
dengan sangat baik.
4) Kurangnya Riset dan Edukasi Mengenai Produk
Riset berperan sangat penting untuk menghasilkan data
yang akurat. PT Nyonya Meneer sendiri melakukan strategi
pemasaran Direct Marketing. Hal ini berarti tidak adanya
perantara antara produsen ke konsumen. Strategi ini kemudian
menjadi bumerang yang membunuh Nyonya Meneer sendiri
karena pemasaran yang dilakukan kurang maksimal. Nyonya
Meneer memposisikan dirinya sebagai produk yang murah tetapi
sulit untuk didapatkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
bahwa Nyonya Meneer hanya melakukan pemasaran ke tempat-
tempat yang ditunjuknya saja.
5) Gagal Melakukan Strategi Dalam Mengembalikan Citra dan
Menaikan Omset Penjualan
Sebelum dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri
Semarang, PT Nyonya Meneer ini sempat mengembangkan dan
membangun citra perusahaannya kembali dan juga berusaha
menaikan omsetnya kembali dengan mempertahankan hasil
produknya yang tersisa dari banyaknya produk yang di hasilkan,
salah satunya yaitu minyak telon. Tetapi konflik yang terjadi
menjadi masa kritis bagi manajemen perusahaan. Semuanya
berujung dari pengelolaan perusahaan yang mengesampingkan
aspek profesionalisme dan kemudian melebar menjadi
perselisihan keluarga. Dan juga dalam pengelolaan yag masih
berdasarkan sistem yang sudah usang dan orientasi manajemen
perusahaan yang hanya mengejar untung dalam jumlah besar.

B. Analisis Situasi Stakeholder Eksternal


Stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berada di luar lingkungan
perusahaan/organisai yang mencakup masyarakat umum, supplier, pesaing,
pemerintah maupun pers media.
Dalam kasus pailit yang terjadi pada PT Nyonya Meneer ini terdapat
beberapa permasalahan yang terjadi di pihak stakeholder eksternal PT Nyonya
Meneer yang menyebabkan beberapa pihak ini harus terlibat dalam
permasalahannya diantaranya:
1) Kurangnya Konsumen Jamu
Kurang mampunya perusahaan Nyonya Meneer dalam
mengembangkan produknya membuat sebagian masyarakat tidak
mengetahui akan produknya Nyonya Meneer. Bahkan dalam hal
pendekatan dan pengenalan perusahaan maupun produk dari PT
Nyonya Meneer ini perusahaan tidak mampu untuk meraup konsumen
baru, jadi produk tidak memiliki perkembangan di konsumen baru.
2) Masuknya produsen jamu dari China dan persaingan dengan
obat-obatan kimia

Perkembangan yang semakin pesat membuat perkembangan


bisnis pun ikut terseret dan harus memaksakan dirinya untuk
mengikuti perubahan tersebut. Termasuk dalam sektor industru jamu
di Indonesia yang dinilai bisa saja kalah saing di pasar Global. Hal ini
membuat para produsen jamu harus bisa berpikir objektif agar tidak
salah ambil langkah, termasuk pada PT Nyonya Meneer. Pada
pemasaran produk-produk jamu Nyonya Meneer ini sudah mulai ada
pesaing-pesaing selain dari sesama produsen jamu juga yaitu
pemproduksian obat-obatan kimia yang dikira instant efeknya tersebut,
dan juga keberadaan apotek-apotek yang memudahkan para
masyarakat mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Tak hanya itu, masuknya produsen jamu dari luar negeri yaitu
China membuat para produsen jamu termasuk PT Nyonya Meneer ini
harus bisa menempatkan perusashaan dan memaksa harus memacu
daya saingnya. Tetapi hal PT Nyonya Meneer tidak mampu melakukan
itu hingga akhirnya mereka harus gulung tikar karena sulit untuk
bertahan dan tergilas akan persaingan keras dalam perubahan zaman
ini.
3) Gagalnya upaya pemerintah dalam menyelamatkan Perusahaan
jamu pertama di Indonesia
Pihak pemerintah sempat akan menyelamatkan produsen jamu
terbesar di Indonesia ini. Tetapi karena banyak faktor yang terjadi dari
pihak internal peusahaan membuat pemerintah pun tidak bisa berbuat
apa apa. Hingga akhirnya perusahaan tidak bisa diselamatkan dan
dinyatakan pailit.
Upaya pemerintah juga akan terus mendorong peningkatan
penjualan produk-produk jamu dan herbal agar tidak tertinggal dari
obat-obatan modern.

C. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunity, Threat)


1) Strength (Kekuatan)
 Perusahaan Jamu Terbesar di Indonesia
Nyonya Meneer merupakan pabrik jamu terbesar yang ada
di Indonesia dan merupakan pionir bagi pabrik jamu lainnya. Hal
yang membuat perusahaan ini besar dikarenakan pada saat tahun
1940-an salah satu anak nyonya meneer, Nonnie memustuskan
pindah ke Jakarta untuk membuat gerai Nyonya Meneer di Jakarta.
Nama Nyonya Meneer semakin meluas ke seluruh penjuru tanah
air. Sehingga masyarakat mengetahui “Jamu Cap Nyonya
Meneer” dan mempercayai khasiat jamu tersebut sehingga
berdampak kepada meningkatnya jumlah produksi dan terus
berkembang di jamannya dan menjadi pabrik atau perusahaan jamu
terbesar di Indonesia.
 Harga Produk terjangkau
Selain dari khasiatnya yang bisa dibilang ampuh, harganya
yang terjangkau pun membuat masyarakat lebih memilih Nyonya
Meneer sebagai produsen jamu yang utama pada saat itu. Harga
jamu yang dijualnya pun mulai dari harga Rp.2000,-/ Pcs saja.
 Produknya Tidak Memakai Bahan Kimia Obat (BKO)
Seluruh bahan baku yang digunakan untuk membuat jamu
terbuat dari bahan alami/rempah-rempah tanpa mencampurnya
dengan bahan kimia obat lainnya. Sehingga memicu kepercayaan
masyarakat terhadap jamu Nyonya Meneer ini.
 Memiliki Lahan Pribadi
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan jamunya
yaitu dihasilkan dari perkebunannya sendiri yang memiliki luas
sekitar 3 hektare. Dari bahan baku untuk produk-produk Nyonya
Meneer ini memperlihatkan bagaimana PT Nyonya Meneer
memiliki kekuatan dalam hal supply bahan baku yang juga di
produksi oleh nyonya meneer sendiri. Sehingga dalam melakukan
produksi tidak terhambat oleh kurangnya bahan baku untuk
membuat jamu.

2) Weakness (Kelemahan)
 Peralatan yang Masih Tradisional.
Sebagian alat yang digunakan untuk memproduksi jamu
masih menggunakan alat-alat sederhana, seperti salah satunya yaitu
perusahaan ini belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan
baku sehingga hanya mengandalkan cara tradisional yaitu
menggunakan cahaya matahari untuk. Hal ini menjadi kelemahan
bagi Nyonya Meneer ketika musim hujan datang.
 Kemasan Produk
Kemasan jamu yang terbuat dari kertas ini membuat
kemasan cepat hancur jika terkena air dan juga kemasan kertas ini
bisa dikatakan sebagai jenis kemasan yang paling tradisional dan
paling banyak dipergunakan untuk membungkus produk, termasuk
jamu.
 Khasiat jamu tidak bisa dirasakan instant
Lain halnya dengan obat dari dokter, manfaatnya jamu
tidak bisa dirasakan secara langsung melainkan membutuhkan
jangka waktu untuk dirasakan khasiatnya.
 Lemahnya Utilisasi kapasitas produksi
Perusahaan jamu Nyonya Meneer ini memiliki kapasitas
produksi hanya mencapai 200 ton per bulan saja karena dalam
 Kurangnya kemampuan dalam pengelolaan SDM
Tingkat turnover karyawan marketing yang cukup tinggi
menjadi kelemahan dari PT Nyonya Meneer dalam hal
pengelolaan Sumber Daya Manusia.

3) Opportunies (Peluang)
 Kepercayaan Masyarakat
Sebagian masyarakat masih ada yang percaya akan khasiat
dari minuman produk herbal salah satunya jamu. Perubahan gaya
hidup serba instant dan juga termasuk dalam produksi obat yang
memiliki efek samping membuat masyarakat kembali kepada
produk-produk herbal (obat-obatan tradisional), karena dirasa
produk-produk herbal dapat memberikan banyak manfaat dan tidak
menimbulkan efek samping.
 Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan
Secara tidak langsung khasiat dari jamu yang tidak
memiliki efek samping ini menjadikan jamu sebagai ikon berbagai
obat-obatan tradisional maupun obat-obatan lainnya. Hal ini terjadi
pada perusahaan Nyonya Meneer yang dapat meyakinkan para
konsumennya atas khasiat jamu yang mereka produksi sehingga
memicu perusahaan ini dikenal semakin luas oleh masyarakat.
 Kemasan yang Unik
Kemasan jamu yang unik dan sangat tradisional ini
membuat jamu Nyonya Meneer beda dari yang lainnya. Dalam hal
kemasan PT Nyonya Meneer memiliki tiga macam kemasan
produk yaitu dari bahan kertas, botol, dan polycello (alumunium
Foil).
 Perkembangan Teknologi
Adanya perkembangan teknologi pada perusahaan Nyonya
Meneer saat itu membuat meningkatnya kapasitas produksi dan
kualitas, sehingga dapat memberikan peluang kepada produsen
jamu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.

4) Threat (Ancaman)
 Banyaknya dan munculnya pesaing yang bergerak pada bidang
yang sama yaitu jamu
 Situasi politik yang terkadang berubah-ubah bisa berdampak atau
berpengaruh terhadap pemasaran dan juga terhadap modal yang
digunakan. Seperti kejadian pada saat itu mengenai krisis moneter
yang membuat kegiatan pabrik tersendat dengan adanya krisis
moneter tersebut.
 Situasi ekonomi yang berubah-ubah pada saat itu yang
menyebabkan keadaan menjadi tidak stabil mulai dari bahan baku
produk tidak stabil, proses produksi, distribusi, dan sebagainya.
 Pola pikir masyarakat modern terhadap jamu
Persepsi masyarakat bisa menjadi berubah jika resep dan
khasiat obat yang diracik dokter maupun apotek dianggap lebih
instant. Hal tersebut dapat memberikan ancaman kepada produsen
jamu karena masyarakat akan enggan menggunakan produk jamu.
 Masuknya produsen Luar Negeri (China)
Hal ini dapat memberikan ancaman dengan terbukanya
peluang produsen asing (China) untuk memasuki pasar domestic
dan juga ketidak tegasan pemerintah terhadap produk Cina dapat
mengancam produsen jamu domestik karena pasar jamu domestik
dapat berpindah.
 Munculnya perusahaan BUMN
Dengan adanya perusahaan BUMN yang membuat obat-
obatan kimia seperti Biofarma, Kimia Farma yang menjadikan
banyak masyarakat beralih ke obat-obatan yang memiliki khasiat
mujarab dan lebih cepat. Hal ini memicu munculnya banyak
apotek di berbagai wilayah Indonesia.
D. Problem Identification
Problem identification (identifikasi masalah) adalah kegiatan mencari akar
penyebab dari suatu permasalahan. Menurut analisis kami mengenai Problem
Identification bahwa perusahaan ini dinyatakan pailit karena tidak bisa
menempatkan diri dalam perkembangan zaman yang begitu pesat. seharusnya
perusahaan ini melakukan riset, karena dengan adanya riset yang maksimal akan
dapat memecahkan masalah yang terjadi, dan juga humas Nyonya Meneer harus
bisa menganalisis situasi untuk menyesuaikan dengan target yang ingin di capai
perusahaan maupun para konsumennya, dan juga produk Nyonya Meneer ini
tidak bisa bersaing dengan produk jamu lain dikarenakan riset yang tidak
dilakukan dengan baik, sehingga humas/PR dari Nyonya Meneer kurang mampu
untuk memprediksi produknya dipasaran dan juga kurang mampu dalam
memprediksi perpindahan konsumsi di masyarakat terhadap produknya.
E. Problem Solution
Problem solution solution adalah mindset yang membuat seseorang untuk
mendapatkan solusi dari sebuah permasalahan untuk keluar dari permasalahan
tersebut. Mengenai Problem solution yang harus dilakukan PT Nyonya Meneer
terkait krisis yang dialaminya yaitu melakukan riset pada masyarakat dalam
bentuk sistem laporan lapangan, dan juga perusahaan ini terlalu memusatkan
pemasarannya pada direct marketing sehingga riset bersifat lambat, yang terjadi
cakupan produk tidak akan luas bahkan menjadi monoton dan menghasilkan
konsumen yang tidak berubah atau tidak meraup konsumen yang baru. Bahkan
konsumennya menjadi berkurang.
F. Penetapan Program
Sebelum dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang, PT Nyonya
Meneer ini sempat mengembangkan dan membangun citra perusahaannya
kembali dan juga berusaha menaikan omsetnya kembali dengan mempertahankan
hasil produknya yang tersisa dari banyaknya produk yang di hasilkan, salah
satunya yaitu minyak telon. Dengan mengangkat tema “100Nyonya Meneer”
yang dilakukan untuk mengembalikan citra Nyonya Meneer yaitu dengan
membuat program “Blitz Pasar” atau “Gruduk Pasar”. Program ini dilakukan oleh
pihak PR/humas Nyonya Meneer yang disebar pada beberapa daerah di Indonesia.

Tetapi program tersebut tidak memiliki kemajuan karena sebagian


masyarakat modern masih awam akan produk Nyonya Meneer.
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan oleh PT Nyonya Meneer ini menggunakan
cara motivating, dimana cara ini digunakan dengan memberikan edukasi terhadap
masyarakat mengenai produk Nyonya Meneer. Didalam program yang di lakukan
ini terdapat strategi pendekatan terhadap masyarakat yang dimana para
masyarakat diberi produk oleh pihak PR/humas Nyonya Meneer, dan para
konsumen langsung langsung diarahkan untuk menilai dan memberi pendapatnya
tentang produk Nyonya Meneer.
H. Evaluasi
PT Nyonya Meneer sempat melakukan evaluasi terhadap program-
program yang telah dilakukan sebelum dinyatakan pailit, program tersebut bisa
dijalankan dengan baik dan diterima oleh para konsumennya. Tetapi semuanya
tidak bertahan lama dikarenakan kasus hutang yang menimpa Nyonya Meneer
dan mengharuskan pihak kreditor menarik semua aset PT Nyonya Meneer.
2.3 Bentuk Riset Kehumasan (Fact Finding)

Seperti yang kita ketahui, kegiatan riset kehumasan adalah suatu proses untuk
mengkaji dan mendefinisikan suatu permasalahan agar menjadi acuan untuk menyusun
rencana kedepanya. Dalam kasus perusahaan Nyonya Meneer sendiri, tim humas tidak
banyak melakukan perubahan atau perkembangan, untuk memperbaharui sistem yang ada
di dalam perusahaan, dan masih mengandalkan sistem yang lama, jadi mempengaruhi
terhambatnya perkembangan didalam perusahaan ini, dan juga minimnya pengetahuan
akan riset di dalam perusahaan, sehingga hal tersebut mendatangkan permasalahan
dimana PT nyonya meneer ini tidak mampu untuk menentukan tujuan kedepannya
dengan memanfaatkan keadaan, yang dimana hal tersebut dapat menjatuhkan manajemen
perusahaan. Sehingga hal tersebut menjadi boomerang untuk perusahaan Nyonya Meneer
ini karena terlindas oleh perkembangan zaman dalam dunia perbisnisan.

2.4 Penelitian Sekunder


Dalam penelitian sekunder ini kami memilih untuk melakukan penelitian dengan
metode kuantitatif. Dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan dari masyarakat
mengenai permasalahan yang terjadi pada perusahaan Nyonya Meneer ini. Kami
mencoba melakukan penilitian ini dengan melakukan survei terhadap masyarakat melalui
survei Google Form yang dilakukan selama tiga hari dengan bantuan beberapa pihak
eksternal (masyarakat) yang dimana mereka menyuarakan pendapat mereka mengenai hal
yang terjadi di PT Nyonya Meneer ini.

Dalam pembuatan angket ini, kami berhasil mengumpulkan 51 responden yang


terdiri dari latar belakang yang berbeda-beda. Data yang kami dapatkan mengenai data
diri para reponden, bahwa responden ini di dominasi oleh masyarakat dengan usia 30
tahun ke atas.
2.4.1 Hasil Tanggapan
1)

Gambar diatas merupakan hasil tanggapan dari pertanyaan yang


kami ajukan mengenai pertanyaan “Apa Anda Mengetahui Nyonya
Meneer?” yang dimana dari 51 responden terdapat sebanyak 88,2%
mengetahui Nyonya Meneer dan 11,8% tidak mengetahui Nyonya
Meneer. Dapat diartikan bahwa, masih adanya orang yang tidak
mengetahui perusahaan ataupun produk dari Nyonya Meneer yang
terbilang sangat legendaris ini, tetapi bisa jadi mereka yang tidak
mengetahui merupakan responden yang merupakan generasi baru atau
responden dengan kategori dibawah usia 30 tahun.
2)

Sedikit berbeda dengan hasil sebelumnya, terlihat bahwa 66,7%


responden pernah menggunakan produk Nyonya Meneer dan 33,3%
responden tidak pernah menggunakan produk dari Nyonya Meneer. Dapat
diartikan bahwa masyarakat hanya mengetahui beberapa produk Nyonya
Meneer tapi tidak pernah menggunakan produk dari Nyonya Meneer.

3)

Menuju pada pertanyaan permasalahan yang ada pada PT Nyonya


Meneer ini ternyata hasil yang kami dapatkan bahwa 35,3% mengetahui
adanya masalah krisis pada PT Nyonya Meneer dan 64,7% reponden tidak
mengetahui adanya masalah krisis pada PT Nyonya Meneer. Dalam hal ini
pernyataan “tidak tahu” mendominasi dari seluruh pernyataan dari
pertanyaan ini. Dapat diartikan bahwa masyarakat masih banyak yang
tidak mengetahui bahwa perusahaan ini mengalami krisis.
4)

Terdapat beberapa pendapat responden mengenai produk Nyonya


Meneer, terlihat dari gambar diatas bahwa produk Nyonya Meneer disukai
oleh para penggunanya karena produk tersebut memiliki harga relatif
terjangkau, produk yang nyaman digunakan dan memiliki brand image
yang kuat terhadap pasarnya jamu.
5)

Dalam pertanyaan gambar diatas mengenai “Seberapa pentingnya


produk Nyonya Meneer” terdapat responden yang berpendapat biasa saja
dan banyak juga yang berpendapat bahwa produk Nyonya Meneer ini
sangat penting, dan juga ada yang berpendapat bahwa produk Nyonya
Meneer ini penting untuk menjaga kesehatan terkhusus dari khasiat
jamunya, dan minyak telon pun yang dimana produk ini menjadi maskot
dari produk Nyonya Meneer juga penting digunakan untuk membantu
menghangatkan badan terutama untuk bayi.
6)

Pendapat responden mengenai masalah krisis yang dialami PT


Nyonya Meneer ini sedikitnya masih ada yang mengatakan bahwa
masalah itu hanyalah isu, tetapi ada juga yang menyayangkan perusahaan
ini mengalami krisis dan berharap dapat kembali bangkit dari krisis yang
dialami, tak sedikit juga responden yang memberikan saran untuk
permasalahan yang terjadi, yang dimana dikatakan bahwa setiap
perusahaan harus bisa berinovasi dan mengingatkan peran humas yang
harus mampu mengontrol stategi pemasaran sedang seperti apa sehingga
tidak tertinggal pasar. Hal ini sebanding dengan apa yang kami teliti
bahwa perusahaan Nyonya Meneer perlu adanya inovasi baru dan
mengikuti target pasar agar tidak tenggelam oleh perkembangan zaman.
7)
Dan yang terakhir pendapat mengenai edukasi jamu dan obat
herbal yang dilakukan oleh PT Nyonya Meneer, responden berpendapat
bahwa produk Nyonya Meneer ini masih harus meningkatkan edukasi
mengenai jamu dan obat herbalnya agar pengetahuan masayarakat perihal
jamu dan obat herbal lebih luas sehingga dapat meningkatkan peminatan
terhadap jamu dan obat herbal.

2.5 Penelitian Formal


Dalam penelitian formal kami memilih melakukan penelitian formal dengan
melakukan wawancara pada beberapa pihak mengenai masalah yang terjadi pada PT
Nyonya Meneer. Dan juga untuk mengetahui bagaimana pandangan mereka atas kasus
yang terjadi di perusahaan ini.Kami memberikan beberapa pertanyaan yang mewakili
kejadian perusahaan kepada responden. dari hasil wawancara yang dilakukan secara
personal mengenai perusahaan Nyonya Meneer yang mengalami krisis yang
menimbulkan pailit pada perusahaan, diantaranya:
A. Wawancara terhadap pedagang di toko jamu
1) Bagaimana perkembangan produk nyonya meneer dalam penjualan
toko anda?
 Menurut hasil wawancara, beliau menjawab saat produk Nyonya
Meneer masih tersedia produk tersebut sangat baik dalam
penjualannya bisa disebut produk Nyonya Meneer jadi sebuah
kebanggaan penjualan dalam tokonya.
2) Apakah anda tahu bahwa perusahaan Nyonya Meneer mengalami
krisis?
 Beliau menjawab bahwa beliau tahu akan krisis pada Nyonya
Meneer dari distributor yang memasok jamu ke tokonya dan juga
dari pemberitaan yang ada di media televisi.
3) Ketika krisis Nyonya Meneer terjadi terdapat beberapa produk yg di
berhentikan produksinya, bagimana tanggapan anda?
 Penjual jamu mengatakan bahwa beliau merasa kecewa, karena
konsumen yang rutin datang ke tokonya untuk membeli jamu
Nyonya Meneer mulai hilang dan jarang sekali datang kepada toko
jamu beliau dikarenakan jamu sudah jarang didistribusikan kepada
toko-toko jamu yang ada.
4) Adakah sebuah edukasi atau program dari humas Nyonya Meneer
kepada toko anda?
 Beliau menjawab bahwa tidak ada pendekatan yang dilakukan
untuk program dan edukasi yang dilakukan oleh humas Nyonya
Meneer terhadap toko jamunya, bahkan sejak awal beliau menjual
produk tersebut.
5) Bentuk pendekatan yang di lakukan humas Nyonya Meneer apa saja?
 Peran humas yang dilakukan Nyonya Meneer kepada toko jamu
„DEPOT JAMU REVO” dengan selalu memberikan Spanduk yang
bertuliskan “Cap Potret NYONYA MENEER, TETAP LEBIH
UNGGUL” dengan desain yang berbeda setiap kali produk di
distribusikan ke tokonya. Dan spanduk tersebut harus beliau
pasang di sudut yang luas pada tokonya, beliau juga berpendapat,
dengan spanduk yang di pasang pada toko jamu nya yang
diberikan oleh humas nyonya meneer memberikan efek yang baik
dan memudahkan konsumen yang datang ke toko beliau tahu
bahwa disini terdapat produk jamu nyonya meneer.
6) Berarti hanya program dan pendekatan dengan dengan pemasangan
spanduk saja yang dilakuka humas Nyonya Meneer terhadap toko
anda?
 Beliau menjawab, hanya itu saja praktek humas yang dilakukan
kepada toko jamu beliau, tidak ada perubahan atau pendekatan
yang baru mengenai edukasi jamu. Sampai yang terakhir 2017
humas Nyonya Meneer memberikan spaduk yang baru kepada saya
dan itu menjadi spanduk yang terakhir di buat oleh Nyonya
Meneer kepada toko-toko jamu.
7) Apa tanggapan dan harapan anda mengenai produk Nyonya Meneer
ini?
 Beliau menjawab, produk Nyonya Meneer yang kini sulit
diperoleh karena dampak dari krisis yang terjadi membuat
konsumen setia Nyonya Meneer dari toko beliau pergi. Beliau
sebagai pedagang jamu tidak bisa berbuat apa-apa karena produk
beliau keseluruhan tergantung dari distribusi yang datang, ketika
beberapa produksi nyonya meneer hilang beliau hanya bisa
mencari sumber alternatif lain dari produk yang berbeda. Beliau
juga memberi tanggapan bahwa mungkin memang peran humas
dari Nyonya Meneer ini kurang terbuka dengan para pedagang
jamu bagi beliau dengan membuat program pemasangan spanduk
di dinding jamu sudah cukup efektif. Beliau sangat berharap untuk
kembali memproduksi produk Nyonya Meneeer terdahulu dan bisa
kembali menjadi bagian dari Nyonya Meneer sehingga
perekonomian pedagang jamu jadi lebih baik.

B. Wawancara terhadap konsumen Nyonya Meneer


1) Sejak kapan anda mengkonsumsi jamu Nyonya Meneer?
 Beliau mengkonsumsi jamu Nyonya Meneer sejak 2005, Beliau
bisa disebut sebagai konsumen setia untuk penikmat khasiat jamu
Nyonya Meneer.
2) Produk apa yang anda konsumsi?
 Beliau sering mengkonsumsi jamu jampi usus, merupakan jamu
yang dapat mengobati sakit perut, mencegah perut kembung dan
meningkatkan nafsu makan.
3) Apa yang membuat anda sangat suka terhadap produk Nyonya Meneer,
apakah harga yang murah? atau khasiatnya?
 Beliau sangat suka dengan produk tersebut dikarenakan lebih
terasa mendapat kan khasiat dari setiap seduhan yang di buat,
dibanding produk jamu lain. Juga harga nya murah, bisa di bandrol
dengan harga 3000-7000 ribu saja untuk sekali seduh.
4) Apakah anda tahu perusahaan Nyonya Meneer mengalami krisis?
 Beliau mengetahui sejak ada pemberitaan dibeberapa stasiun
televisi mengenai permasalahan Nyonya Meneer yang sempat
ramai diberitakan.
5) Tanggapan anda mengenai hal tersebut seperti apa sehingga membuat
produksi jamu nyonya meneer bermasalah dan jarang di distribusikan
lagi?
 Beliau menjawab, cukup kecewa karena karena pemahaman
Ibu.Hj.Ade mengenai pengobatan herbal membuat beliau lebih
tertarik kepada produk Nyonya Meneer dari pada obat-obatan dari
rumah sakit dan apotek modern yang tersedia.
6) Apakah ada edukasi atau pendekatan yang dilakukan humas Nyonya
Meneer keapda konsumen seperti anda?
 Beliau tidak pernah bertemu dengan PR Nyonya Meneer yang
melakukan edukasi atau ajakan mengenai khasiat jamu tersebut.
Beliau percaya dan mengetahui produk jamu ini dikarenakan
sering menjadi rekomendasi dari pedagang jamu untuk beberapa
persoalan yang dibutuhkan oleh tubuh.
7) Terus anda paham akan produk ini dari siapa?
 Beliau menanggapi ketika produk Nyonya Meneer masih tersedia
di seluruh toko jamu, para konsumen termasuk beliau memang
murni tertarik pada produk ini dikarenakan khasiatnya yang luar
biasa. Beliau tidak pernah melihat ada peran humas yang dilakukan
kepada para konsumen, kepercayaan muncul sendiri dikarenakan
hasil produk yang kuat sehingga bisa di percaya oleh konsumen.
Jadi kesimpulannya menurut pandangan kami mengenai hal ini yaitu bahwa
hanya sedikit langkah pendekatan dan program yang humas Nyonya Meneer lakukan
kedalam konteks pedagang jamu. Padahal ekspetasi yang diharapkan oleh pedagang jamu
ini adalah dapat mempertahankan konsumennya. Lalu mengenai hasil wawancara dengan
beliau (Ibu H.Ade Armayani), terdapat sebuah daya tarik yang luar biasa untuk produk
Nyonya Meneer namun bukan dari hasil peran humas yang dilakukan, daya tarik yang
muncul disebabkan kepercayaan produk yang kuat dikarenakan khasiat yang di rasakan
konsumen sangat baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kritik
 Jamu nyonya meneer terlalu takabur karena kejayaannya. Sehingga
pemahaman produk untuk kedepannya mengalami permasalahan yang serius.
Ia tidak bisa memanfaatkan moderensisasi yang hadir dan tidak bisa
memanfaatkan digital marketing yang ada.
 PT nyonya meneer terlalu kekeh dengan pendiriannya mengenai produk yg
tradisional dan fungsinya sehingga melupakan sistem pasar yang terjadi dan
permodernisasian
 PT Nyonya Meneer ini terlalu mementingkan kebutuhan internal saja tanpa
melihat bahwa banyak pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut sehinnga
kelalaian pengelolaan manajemen pun terjadi
 Manajemen perusahaan yang buruk tidak bisa mengimbangi posisi kejayaan
nyonya meneer. Sehingga menjadi bumerang kepada nyonya meneer itu
sendiri.
3.2 Saran
 Seharusnya nyonya meneer memaksimalkan produknya dengan cara edukasi
dan pendekatan, sehingga konsumen yang ada tidak itu itu saja dan
seharusnya bisa meraup konsumen baru sehingga daya beli bisa seimbang dan
terus mengalami peningkatan.
 Lebih terbuka lagi dengan dunia modern, lebih banyak mengedukasi
mengenai jamu dan obat herbal, dan lebih update mengenai perkembangan
zaman
 PT Jamu Nyonya Meneer ini seharusnya dapat lebih memperhatikan
manajemen perusahaannya dan lebih profesional dalam mengembangkan
perusahaannya, dan dapat menempatkan dirinya di era digital ini agar tidak
tergilas oleh perkembangan zaman.
 Seharusnya perusahaan jamu terbesar di indonesia bisa mempunyai
manajemen yang berkualitas juga.
DAFTAR PUSTAKA

https://nyonyameneer.co.id/
https://gadingmahendradata.wordpress.com/2010/10/12/analisis-bisnis-keluarga-pt-jamu-
nyonya-meneer-ditinjau-dari-sub-sistem-perusahaan/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3047166/menteri-ppn-nyonya-meneer-pailit-karena-
tergilas-persaingan
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/10/180655526/mendag-duga-nyonya-meneer-
bangkrut-akibat-salah-kelola
https://www.kompasiana.com/nurulrahmawati1558/5cecb959aa3ccd6994342cf2/gagalnya-
pengendalian-managemen-pada-perusahaan-keluarga-nyonya-meneer?page=1#
https://www.merdeka.com/peristiwa/nyonya-meneer-dari-konflik-keluarga-hingga-utang-
berujung-pailit.html
https://bisnis.tempo.co/read/897652/nyonya-meneer-bangkrut-ini-penyebabnya-selain-gagal-
bayar-utang
https://gadingmahendradata.wordpress.com/2010/10/12/analisis-bisnis-keluarga-pt-jamu-
nyonya-meneer-ditinjau-dari-sub-sistem-perusahaan/
https://docplayer.info/32935383-Kegiatan-humas-pr-pt-nyonya-meneer-dalam-menghadapi-
persaingan-dengan-industri-jamu-lainnya-summary-tugas-akhir-penyusun-nama-daniar-surya-
n.html
https://kumparan.com/kumparannews/10-produk-andalan-nyonya-meneer-sebelum-pailit/full

Anda mungkin juga menyukai