Teori Organisasi
Teori Organisasi
Oleh:
Fitria Anggraeni D0116034
Kemal Tri Nugroho D0116046
M. Faiz Najmi Bariklana D0116056
Muhammad Bagus P D0116064
Vellanika Julia L D0116096
A. LATAR BELAKANG
Awalnya PT Nyonya Meneer adalah sebuah perusahaan kecil
dengan nama Jamu Cap Potret Nyonya Meneer. Berdirinya pabrik jamu ini
bermula dari keterbatasan Nyonya Meneer yang terlahir dengan nama
Lauw Ping Nio. Pada awal 1900-an, suami Nyonya Meneer jatuh
sakit. Berbagai obat mahal telah diberikan, namun sang suami tak kunjung
sembuh. Hingga akhirnya di tengah keterbatasan dan keprihatinan waktu
itu, Nyonya Meneer meracik aneka tumbuhan dan rempah untuk diminum
sang suami. Ternyata ramuan itu mujarab, padahal pengobatan tidak
mampu memulihkan kondisi sang suami tercinta.Setelah suaminya
sembuh, Nyonya Meneer kemudian sering membantu kerabat dan tetangga
di sekitar tempat tinggalnya yang kebetulan tengah sakit. Misalnya sakit
kepala, demam, masuk angin, dan penyakit ringan lainnya.Dari situlah
kemudian Nyonya Meneer merintis usaha pembuatan jamu. Perusahaan
jamu tersebut kemudian diwariskan secara turun-temurun kepada anak-
cucunya.
PT Nyonya Meneer mengalami kemajuan pesat pada 1990-an.
Produknya dijual hingga merambah dunia internasional, seperti Asia,
Eropa, dan Amerika serta ke 12 negara, termasuk Malaysia, Jepang, Korea
Selatan, Singapura, Taiwan, dan China. Produk-produknya yang terkenal
di pasar antara lain Galian Putri, Jamu Sariawan, Amurat, Sakit Kencing,
Sehat Wanita, Pria Sehat, Galian Rapet, Bibit (supaya dapat hamil), Mekar
Sari, Galian, Jamu Habis Bersalin, Awet Ayu, Gadis Remaja, Susut Perut,
Bikin Gemuk, Jamu Langsing, Wasir, dan Minyak Telon.
Pada 1984 sampai 2000-an, perusahaan ini sempat mengalami
masalah internal. Mulai dari perebutan kekuasaan dalam keluarga hingga
tuntutan pemberian tunjangan hari raya dan pemogokan buruh. Puncaknya,
1
saat Pengadilan Negeri Semarang menyatakan PT Nyonya Meneer pailit.
Produsen jamu itu digugat pailit oleh PT Nata Meridian Investara.
Perusahaan tercatat memiliki kredit macet sebesar Rp 89 miliar.Jamu Cap
Potret Nyonya Meneer, yang berdiri sejak 1919, itu pun akhirnya goyah.
Selain karena hal tersebut, perusahaan tersebut dinyatakan pailit dan
akhirnya bangkrut karena kurang bisa bersaing dengan perusahaan jamu
modern lainnya yang saat ini mulai banyak muncul.
Di era serba modern seperti saat ini, setiap organisasi baik privat
maupun swasta dituntut untuk selalu bisa menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan. Lingkungan baik internal maupun eksternal selalu
berkaitan dan selalu mempengaruhi terhadap kelangsungan hidup suatu
organisasi. Setiap organisasi harus peka dan mampu menyesuaikan diri
terhadap tuntutan lingkungan dan jaman yang mana bersifat dinamis,
selalu berkembang dan berubah seiring berkembangnya jaman. Bagi
organisasi yang kurang bisa mengikuti tuntutan perkembangan jaman dan
bahkan tidak bisa mengikuti tuntutan lingkungan seiring perkembangan
jaman maka akan sangat sulit bagi organisasi tersebut untuk tetap bertahan
hidup. Disini peran kreatifitas dan inovasi dibutuhkan demi menjaga
kelangsungan hidup organisasi. Kreatifitas dan inovasi memegang peran
penting untuk mengatasi segala permasalahan yang muncul.
Dalam hal ini kami mengambil contoh kasus bangkrutnya
perusahaan jamu besar Indonesia yaitu Perusahaan Nyonya Meneer yang
ingin kami kaji lebih dalam mengenai alasan bangkrutnya perusahaan
tersebut padahal perusahaan tersebut sudah berdiri selama kurang lebih 98
tahun. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penyebab
bangkrutnya perusahaan nyonya meneer di tarik ke ranah teori organisasi
klasik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh system organisasi terhadap bangkrutnya
Perusahaan Nyonya Meneer ?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
sebagai mesin dan merupakan sistem yang tertutup yang tidak dipengaruhi
lingkungan. Tekananannya pada anatomi organisasi. Untuk menciptakan
efektivitas dan efisiensi maka perlu dibuat struktur dan sistem organisasi
yang mampu mengatur perilaku orang orang didalamnya dengan membuat
sistem aturan, sistem hirarki, sistem wewenang, sistem penggajian, sistem
sanksi, sistem pembagian tugas dan lain sebagainya. Dalam teori ini hal-
hal yang menyebabkan produktivitas dan kurangnya efektivitas dan
efisiensi karena kesalahan struktur. Semua persoalan bermuara pada
struktur. Solusinya adalah memperketat struktur(Reksohadiprodjo, 2001).
Adapun salah satu contoh teori organisasi klasik adalah Teori Birokrasi
dari Max Weber,yang memiliki ciri :
Adanya sistem aturan yang ketat .
Adanya pembidangan tugas yang jelas berdasarkan aturan atau hukum.
Hal ini meliputi pembagian tugas, pendelegasian wewenang,
spesialisasi berdasarkan keahlian tertentu.
Adanya sistem hierarkhi yang tegas.
Jabatan yang lebih rendah dibawah pengawasan jabatan yang lebih
tinggi. Pelimpahan wewenang mengalir dari atas ke bawah sedangkan
pertanggungjawaban dari bawah ke atas.
Adanya sistem rekruitmen yang jelas.
Penempatan pegawai berdasarkan kualifikasi tehnik.
Organisasi bersifat impersonal (pemisahan dengan pemilikan pribadi).
Keputusan dan peraturan selalu dituangkan dalam bentuk tertulis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Akibat adanya konflik keluarga mengakibatkan laju perkembangan
perusahaan terhambat, karena kurangnya proses controlling dari
atasan (top manajer) sehingga kurang sigap untuk menghadapi
perubahan lingkungan. Penjualan ritel pada saat ini memang
mengalami penurunan dan berubah secara cepat, sehingga dapat
mematikan industri-industri yang tidak bisa beradaptasi
perkembangan. Pemerintah harus memperbaiki ekonomi,
ditingkatkan pertumbuhan industrinya, karena ini berubah dengan
cepat, mungkin saja ratusan perusahaan bisa hilang nantinya.
3. Terjerat hutang miliaran rupiah
Penyebab dalam hal ini dikarenakan perusahaan yang terfokus
pada peningkatan produksi saja, mereka kurang memperhatikan
pangsa pasar yang sudah mulai berubah mengikuti perkembangan
zaman, sehingga produk tersebut menumpuk dalam gudang tidak
bisa masuk ke pemasaran karena tersaingi oleh perusahaan-
perusahaan lain yang dimana mereka memperhatikan pangsa pasar
sedang bagaimana, apa yang dibutuhkan masyarakat. Sedangkan
perusaaan Ny. Meneer tetap bersikeras bahwa produknya tersebut
akan laku. Mereka percaya diri bahwa produk mereka akan laku
dalam situasi apapun. Sehingga dalam kasus ini Ny meneer terlilit
hutang akibat fokus pada produksi akhirnya modalnya habis pada
proses ini, apalagi ternyata produk tersebut kalah saing dengan
produk lain yang sejenis. Sehingga perusahaan yang lahir tahun
1919 ini digugat pailit karena memiliki sejumlah sangkutan kepada
35 kreditur mencapai Rp 89 miliar. Dalam waktu yang ditentukan,
perusahaan dinilai tidak menunaikan kewajibanya. Atas dasar itu,
kreditur meminta agar perusahaan dipailitkan.
Dalam penulisan ini, kami mengkaji kasus PT Nyonya Meneer
menggunakan beberapa ciri-ciri teori Birokrasi dari Max Weber yang
merupakan salah satu contoh teori organisasi klasik,yang memiliki ciri :
Adanya sistem aturan yang ketat .
6
Penerapan aturan sulit dilaksanakan karena PT Ny. Meneer
menerapkan system keluarga dimana strukturnya diisi oleh
kalangan keluarga, sehingga membuat aturan yang seharusnya di
jalankan sulit diterapkan secara tegas.
Adanya pembidangan tugas yang jelas berdasarkan aturan atau
hukum, hal ini meliputi pembagian tugas, pendelegasian
wewenang, spesialisasi berdasarkan keahlian tertentu.
Di perusahaan ini tidak terdapat pembidangan tugas yang jelas.
Operasional yang tidak berjalan dengan seharusnya, pembiayaan
produksi menggunakan uang hutang (bad credit).
Penempatan pegwai juga tidak bisa sepenuhnya berjalan
profesional dengan penempatan berdasarkan keahlian tertentu
karena perusahaan dibangun menggunakan struktur keluarga maka
penempatan pegawai pun sulit jika harus sesuai keahlian yang
terspesialisasi karena cenderung lebih condong atau lebih
mendahulukan keluarga meskipun ada orang yang lebih ahli dan
profesional.
Adanya system hierarki yang jelas.
Jabatan yang lebih rendah dibawah pengawasan jabatan yang lebih
tinggi. Pelimpahan wewenang mengalir dari atas ke bawah
sedangkan pertanggungjawaban dari bawah ke atas.Tidak adanya
pengawasan operasional perusahaan yang didalam suatu organisasi
fungsi controlling atau pengawasan tersebut sangat penting namun
justru tidak dilaksanakan secara baik sehingga akan berdampak
pada laju pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Adanya sistem rekruitmen yang jelas.
Penempatan pegawai berdasarkan kualifikasi tehnik. Karena
perusahaan dibangun menggunakan struktur keluarga maka
penempatan pegawai pun sulit jika harus sesuai keahlian yang
terspesialisasi karena akan lebih condong kepada keluarga
meskipun ada orang yang lebih ahli dan profesional.
7
Organisasi bersifat impersonal (pemisahan dengan pemilikan
pribadi).
Terlalu mempermasalahkan persoalan keluarga dan pertimbangan
pribadi dari pada perusahaan .
8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis kami mengenai kasus bangkrutnya Perusahaan
Nyonya Meneer, kami mendapati terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi bangkrutnya Perusahaan NyonyaMeneer, antara lain :
Kurang ketatnya aturan dalam perusahaan, terlalu bersifat impersonal,
kurang adanya pengawasan operasional, sistem aturan kurang tegas dan
jelas, pengisian dan penempatan pegawai tidak sesuai dengan spesialisasi
dan keahlian.
Dari factor diatas dapat disimpulkan bahwa, PT. Nyonya Meneer
memiliki struktur organisasi yang buruk sehingga hal tersebut berpengaruh
terhadap kebangkrutan yang melanda PT. Nyonya Meneer yang mana
perusahaan tersebut telah berdiri selama 98 tahun.
B. SARAN
Seharusnya, perusahaan mampu mendesain dan mengelola struktur
organisasinya secara lebih rapi supaya diketahui setiap perubahan atau
penyelewangan yang mungkin terjadi didalam perusahaan tersebut. Selain
itu perusahaan seharusnya bias lebih terbuka. peka dan sigap terhadap
perubahan lingkungan yang terjadi sehingga perusahaan seharusnya bias
menyesuakain terhadap perubahan tuntutan lingkungan dan mampu
mengikuti perkembangan jaman sehingga mungkin mereka akan tetap bisa
hidup sampai sekarang.
9
DAFTAR PUSTAKA
10