Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat tuhan ditulis
terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya :
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih
Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat tuhan,
kecuali kata esa, di tulis serangaki.
Misalnya :
Tuhan yang mahakuasa menentukan arah hidup kita.
3. Gabungan Kata
1. Unsure gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk,termasuk istilah khusus,
ditulis terpisah.
Misalnya :
Duta Besar
Kumis kucinng
Orang tua
Catatan :
Kata majemuk digabug penulisannya apabila sudah memiliki pengertian baru.
Misalnya :
Matahari
Airmata
Sukarela
Kacamata
2. Gabungan kata yang dapat memnimbulkan slah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) diantar unsure-unsurnya.
Misalnya :
Buku-sejarah baru
Buku sejarah-baru
Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat
awalan atau akhiran.
Misalnya :
Bertepuk tangan
Menganak sungai
3. Gabungankata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.
Misalnya :
Dilipatgandakan
Menggarisbawahi
Menyebarluaskan
4. Pemenggalan Kata
Pemenggalan Kata Dasar
1. Jika di tengah kata terdapat huruf vocal yang berurutan, pemenggalan dilakukan
di antara kedua huruf vocal itu.
Misalnya :
Bu-ah
Ma-in
Sa-at
2. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal.
Misalnya :
Pan-dai
Au-la
Sau-da-ra
Sur-vei
3. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Misalnya :
Ia bekerja di UNHI Denpasar
Catatan :
Pemenggalan kaya yang menyebabkan munculnya satu huruf di awal atau akhir
baris tidak dilakukan
4. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, & dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
Di mana dia sekrang ?
5. Partikel
Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
Bacalah buku itu baik-baik !
Catatan :
Saat ini partikel –lah sudah sangat jarang ditemukan, kalupun ada biasanya pada
karya sastra lama yang digunakannya dalam kalimat tanya retoris.
Partikel –pun
Partikel –pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Misalnya :
Jika adik diizinkan ikut dalam kegiatan itu, seharusnya aku pun diizinkan juga.
Catatan: Partikel –pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai.
Misalnya:
Meskipun sibuk, dia dapatmenyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
6. Partikel –per
Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
Catatan :
Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing
atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan computer), bagian yang akan
dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
Tanda Koma
1. Tanda koma dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.
Contoh :
Telepon seluler, computer, atau internet bukanlah barang asing lagi bagi
masyarakat umum.
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara)
Contoh : Arya ingin mmebeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya. Catatan : Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului
anak kalimat.
Contoh : Kalau diusik, saya akan kesal sama dia.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat,
seperti : oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
Contoh : Lilo rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar
di luar negeri.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah,
aduh, atau bai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya : O, seperti itu ya?
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Contohnya :
Kata Tude, “Kita harus tulus dan ikhlas dalam merawat orangtua. ”
7. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau acatatan
akhir. Contohnya :
Darmadi, Hamid, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Bandung;
alfabeta,2013), hlm.25.
8. Tanda Koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,
ataumarga. Contohnnya :
Prof. Dr. I Wayan Teges. SE., M.KOM.
9. Tanda koma dipakai sebelum angka decimal atau di antara rupiah yang
dinyatakan dengan angka. Misalnya :
27,5 m
10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan
oposisi. Contoh :
Pak Ngurah Sudiana, dosen teladan. Selalu berupaya memberikan contoh yang
baik kepada para siswanya.
Tanda Titik Koma
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain didalam
kalimat majemuk. Contonya :
Hari sudah mulai malam, Wayan masih bermain Hp.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contonya :
Syarat penerimaan beasiswa antara lain :
*Memiliki IPK diatas 3,00;
*Mempunyai prestasi di bidang akademik dan non akademik; dan
*Memiliki kartu mahasiswa.