Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kasus Pasien Hipertensi di Puskesmas Tanjung Duren

Utara

Yogi Adhitya Arganatha


102013240
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6 - Jakarta Barat 11470

Laporan Kunjungan Rumah

Puskesmas : Kelurahan Tanjung Duren Utara

Tanggal Kunjungan : Rabu, 19 Juli 2017

1. Data Riwayat Pasien Utama

Rabu, 19 Juli 2017 saya beserta kelompok family folder 3 melakukan


kunjungan ke rumah pasien puskesmas kelurahan tanjung duren utara. Pasien
bernama Ibu Sri Harti yang berusia 67 tahun. Pasien beragama Islam dan
pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Riwayat pendidikan pasien hanya tamatan
sekolah dasar. Pasien beralamat di Jalan Rambutan Barat IV no. 14 Rt 10 Rw 04,
Jakarta Barat.

Menurut pemeriksaan yang dilakukan di puskesmas dan keluhan utama pasien


yaitu pusing, pasien didiagnosa hipertensi dengan tekanan darah 160/90 mmHg,
pernapasan 18 kali/menit, nadi 72 kali/menit, suhu 36,5 derajat celcius. Untuk
hipertensi pasien biasanya diberi obat amlodipine oleh dokter di puskesmas. Untuk
kebiasaan makan, pasien sering mengkonsumsi telur asin hingga 4 buah perhari.
Selain itu pasien juga mempunyai keluhan tambahan yaitu batuk pilek selama 2 hari.

Hubungan psikologis antara pasien dengan keluarga berjalan harmonis dan


semasa muda pasien juga aktif dalam kegiatan di lingkungan rumah seperti mengikuti
arisan PKK RW.

1
2. Riwayat Biologis Keluarga
Suami ibu Sri Harti sudah meninggal sejak tahun 2015 dikarenakan menderita
gastritis. Selanjutnya untuk anggota keluarga yang berjumlah 9 orang semuanya
dalam keadaan sehat, tidak terdapat penyakit kronis, penyakit menular, atau penyakit
keturunan. Pola makan dan pola istirahat dalam keluarga juga termasuk kategori baik
dan tercukupi.

3. Riwayat Psikologis Keluarga


Semenjak meninggalnya suami pasien, untuk pengambilan keputusan dalam
keluarga pasien dilakukan oleh anak laki-laki tertua pasien. Selain itu jika anggota
keluarga ada yang sakit, puskesmas kelurahan tanjung duren utara adalah tempat
untuk mencari pelayanan kesehatan.

4. Keadaan Rumah
Jenis bangunan rumah ibu Sri Harti adalah permanen dan kepemilikan sendiri
dengan luas 6 x 11 m2. Penerangan, luas, ventilasi dan kebersihan dirumah pasien
masuk kategori kurang. Lokasi dapur dan toilet berdekatan dengan jarak 4 meter dan
terdapat 1 jamban. Sumber air keluarga tersebut berasal dari air PDAM dan untuk
tempat pembuangan sampah berada di bawah tanggung jawab petugas kebersihan RT
setempat.

5. Spritual Keluarga
Ketataan beribadah keluarga pasien masuk kategori cukup, dengan pasien
melaksanakan solat 5 waktu. Untuk masalah pengetahuan tentang kesehatan keluarga
pasien termasuk kurang yaitu gemar mengkonsumsi makanan dengan rasa asin yang
berlebihan.

6. Keadaan Sosial Keluarga


Tingkat pendidikan pendidikan keluarga termasuk cukup dengan rata-rata anak
pasien tamatan sma dan ada yang D3. Hubungan antar keluarga dirumah baik, serta
hubungan dengan tetangga juga baik. Keadaan ekonomi pasien keluarga juga
termasuk sedang dan mencukupi.

2
7. Kultural Keluarga
Tidak terdapat adat yang berpengaruh dalam keluarga pasien

Daftar Keluarga

No Nama Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Agama Keadaan


dengan Kesehatan
Keluarga

1. Sri Harti Ibu 67 SD IRT Islam Sakit


hipertensi

2. Resdianto Anak 52 SMA Buruh Islam Sehat


Bangunan

3. Yuliniswati Anak 50 SMA Buruh Islam Sehat


cuci

4. Zainal Anak 48 D3 Pegawai Islam Sehat


Arifin PDAM

5. Sopian Anak 46 D3 Pegawai Islam Sehat


Swasta

6. Sahrul Anak 44 SMA Buruh Islam Sehat


pabrik

7. Eva Anak 39 SMA IRT Islam Sehat


Kumalasari

8. Siti Anak 29 D3 IRT Islam Sehat


Nurhasanah

9. Wahyu Anak 24 SMK Penjaga Islam Sehat


Saprijal Warnet

8. Pemeriksaan Fisik
- Tekanan Darah : 160/90 mmHg

3
- Frekuensi nadi : 72 x/menit
- Frekuensi napas : 18 x/menit
- Suhu : 36,5oC

9. Pemeriksaan Penunjang yang dianjurkan


1. Pemeriksaan Lab (Darah Rutin)
2. Kadar Kreatinin dan Kalium

10. Diagnosis
Diagnosis dari segi biologi yakni Hipertensi

11. Penatalaksanaan Penyakit dan Edukasi


Health Promotion

Meningkatkan derajat kesehatan yang dilakukan pada seseorang yang sehat.


Dalam hal ini adalah :

1. Penyediaan makanan sehat bernutrisi dan cukup.


2. Kurangi garam, minyak, dan gula dalam makanan atau minuman
3. Menjaga higiene meliputi mandi, kebersihan pakaian, mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun dan perilakumencuci tangan sesudah buang air besar.
4. Perbaikan sanitasi lingkungan
5. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat, seperti penyuluhan. Menjelaskan
tentang hipertensi itu penyakit seperti apa pada keluarga pasien, terutama
mengenai apa penyebabnya, apa akibatnya, bagaimana cara mengobati dan
mencegah kekambuhannya, mengedukasi kepada keluarga pasien mengenai
masalah yang dapat memunculkan hipertensi dan bagaimana cara mengatasinya
dan melakukan penyuluhan kepada keluarga dilingkungan sekitarnya mengenai
pola hidup yang sehat.
6. Tidak merokok atau menghindari asap rokok masuk kedalam rumah

Spesific Protection

4
Merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyakit dan
menghentikan proses interaksi antara agent-host-environment dalam tahap
prepatogenesis. Tindakan ini meliputi:

1. Olahraga atau aktvitas fisik secara teratur


2. Diet ketat rendah garam
3. Diet rendah lemak untuk mencegah terjadinya obesitas
4. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit
5. Isolasi penderita jika di dalam keluarga ada yang mengidap penyakit menular
6. Memilik syarat rumah sehat

Early Diagnosis and Promt Threatment

Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan


penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.

1. Periksa tekanan darah secara berkala untuk mengetahui sejauh mana


perkembangan penyakit yang diderita
2. Melapor ke petugas kesehatan bila ada yang mengalami penyakit sejak dini
3. Meminum obat secara teratur sesuai perintah dokter atau petugas kesehatan

Dissability Limitation

Merupakan tindakan terapi pada pasien dengan penyakit yang telah lanjut
untuk mencegah terjadinya kecacatan akibat dampak dari penyakit tersebut.
Diantaranya adalah :

1. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tidak
terjadi komplikasi
2. Mengecek kemungkinan komplikasi agar tidak berkembang lebih lanjut,
dengan cara kontrol rutin ke petugas kesehatan
3. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif
4. Mematuhi perintah dokter dengan minum obat yang teratur.

5
5. Membuat daftar pantangan makanan dan minuman tertentu seperti makanan
tinggi garam dan minuman yang mengandung kafein, dan mematuhi
pantangan tersebut secara disiplin.

Rehabilitation

Pemulihan kesehatan ini merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya


adalah penderita penyakit tertentu yang sudah sembuh atau terkontrol dalam usaha
memulihkan fungsinya. Contohnya adalah :

1. Ikut penyuluhan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang


setelah ia sembuh dari suatu penyakit
2. Memperbaiki nutrisi dan melakukan pencegahan factor risiko penyakitnya atau
komplikasinya setelah ia sembuh dari penyakit

12. Prognosis
Dubia ad bonam

6
Lampiran foto

7
8

Anda mungkin juga menyukai