Anda di halaman 1dari 11

Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 di


Puskesmas Kecamatan MY Tahun 2020

Oleh :

Yogi Adhitya Arganatha - 112018074

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, Oktober 2020
Universitas Kristen Krida Wacana

Evaluasi Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di


Puskesmas Kecamatan MY Tahun 2020

Oleh :

Yogi Adhitya Arganatha


112018074

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta, Oktober 2020
Evaluasi Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di
Puskesmas Kecamatan MY Tahun 2020

Lembar Pengesahan
Jakarta, Oktober 2020

Pembimbing:

dr. Julianti Sutanto, M.Kes

Dosen Penguji I Dosen Penguji II


Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pandemi COVID-19 merupakan kondisi darurat global yang terjadi karena
infeksi COVID-19 di seluruh dunia. Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO
menyebutkan ditemukannya kasus kategori pneumonia yang belum diketahui
penyebabnya di Wuhan, China. Hari ke hari jumlah kasus meningkat hingga
adanya laporan kematian hingga akhirnya WHO menetapkan kasus ini sebagai
Public Health Emergency of International Concern/Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC/KKMMD). Di tanggal 12
Februari 2020, nama COVID-19 resmi digunakan untuk penyakit baru ini
dengan virus penyebabnya disebut SARS-CoV-2. Jumlah Kasus Baru,
sembuh, dan meninggal terus meningkat setiap jamnya. Sehingga per tanggal
11 Maret 2020 WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global dengan
angka kasus terkonfirmasi positif sebesar 119.179 di 118 negara.1,2
Di Indonesia, covid-19 pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 2 Maret
2020 dengan 2 kasus. Indonesia sudah melakukan penyelidikan epidemiologi
dan penanggulangan KLB. Penyelidikan epidemiologi dilakukan terutama
untuk menemukan kontak erat. Bila ditemukan satu kasus konfirmasi COVID-
19, dinyatakan KLB. Per 19 Maret 2020, jumlah kasus positif di Indonesia
309, kasus negatif 1.342, pasien sembuh 15, dan pasien meninggal 25. Dengan
data ini dapat dihitung bahwa Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian
akibat COVID-19 di Indonesia paling tinggi sedunia, yaitu 8,1% atau dua kali
lipat rata-rata dunia (3,7%).2
Di Indonesia, Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara menjadi salah
satu wilayah paling banyak orang terjangkit Covid-19 diikuti provinsi Jawa
Timur dan Jawa Barat. Per tanggal 09 April 2020, jumlah positif Covid-19 di
DKI Jakarta telah mencapai jumlah sebanyak 1.632 orang dan korban
meninggal sebanyak 149 orang. Hal ini membuat Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta memberlakukan Social Distancing dan Physical Distancing bahkan
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Untuk melaksanaan
PSBB itu, Pemprov DKI Jakarta sudah menerbitkan Peraturan Gubernur
Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala
Besar.3
Berdasarkan laporan Penilaian Kinerja Puskesmas bulan Maret sampai
dengan September 2020 Puskesmas Kecamatan MY menunjukkan cakupan
upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 terutama Penemuan Kasus
Secara Aktif dan isolasi, karantina kontak masih rendah yakni sebesar 0,11%.
Oleh karena itu, evaluasi program ini perlu diterapkan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan program tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Berdasarkan WHO, per tanggal 12 Februari 2020 nama Covid-19 resmi
digunakan untuk penyakit baru ini dengan virus penyebabnya disebut
SARS-CoV-2
1.2.2 Per tanggal 11 Maret 2020, WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemi
global dengan angka kasus terkonfirmasi positif sebesar 119.179 di 118
negara.
1.2.3 Di Indonesia, data Covid-19 per tanggal 19 Maret 2020 yaitu jumlah
kasus positif 309, kasus negatif 1.342, pasien sembuh 15, dan pasien
meninggal 25. Dengan data ini dapat dihitung bahwa Case Fatality Rate
(CFR) Covid-19 di Indonesia paling tinggi sedunia, yaitu 8,1%.
1.2.4 Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara menjadi salah satu wilayah
paling banyak orang terjangkit Covid-19, yaitu pada tanggal 09 April
2020, jumlah positif Covid-19 di DKI Jakarta telah mencapai jumlah
sebanyak 1.632 orang dan korban meninggal sebanyak 149 orang.
1.2.5 Berdasarkan laporan Penilaian Kinerja Puskesmas bulan Maret sampai
dengan September 2020 Puskesmas Kecamatan MY menunjukkan
cakupan upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 terutama
Penemuan Kasus Secara Aktif dan isolasi, karantina kontak masih rendah
yakni sebesar 0,11%.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan dan keberhasilan dari program pencegahan
dan penanggulangan Covid-19 di Puskesmas Kecamatan MY pada periode
bulan Maret-September 2020 dengan menggunakan metode pendekatan
sistem.
1.3.2 Tujuan Khusus
 Diketahuinya cakupan penyuluhan mengenai Covid-19 secara
individu dan kelompok di Puskesmas Kecamatan MY pada periode
bulan Maret-September 2020.
 Diketahuinya cakupan penyediaan alat pelindung diri di Puskesmas
Kecamatan MY pada bulan Maret-September 2020.
 Diketahuinya cakupan pencatatan dan pelaporan kasus Covid-19
secara aktif dan isolasi, karantina kontak di Puskesmas Kecamatan
MY pada bulan Maret-September 2020.
 Diketahuinya cakupan pelaksanaan surveilans kesehatan covid-19
di Puskesmas Kecamatan MY pada bulan Maret-September 2020.

1.4 Manfaat Evaluasi Program


1.4.1 Bagi Evaluator
Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat
perkuliahan semasa pre klinik ataupun kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas dan mempersiapkan diri dalam menjalankan program
khususnya program pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi
Mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam menjalankan tugas
perguruan tinggi, Universitas Kristen Krida Wacana sebagai lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.\

1.4.3 Bagi Puskesmas Kecamatan MY


Mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam
pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan Covid-19 disertai
dengan saran sebagai solusi permasalahan, juga dapat memberikan saran
dalam meningkatkan kerjasama untuk melaksanakan program pencegahan
dan penanggulangan Covid-19 secara optimal.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pencegahan
Covid-19. Serta masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan informasi
tentang covid-19 sehingga perilaku masyarakat terutama perilaku hidup
bersih dan sehat dapat diterapkan.

1.5 Sasaran
Semua masyarakat di seluruh wilayah kerja Puskesmas Kecamatan MY pada
bulan Maret 2020 hingga September 2020.
Bab II
Materi dan Metode

2.1 Materi
Materi yang dievaluasi terdiri dari catatan hasil laporan kegiatan
Puskesmas mengenai program pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di
Puskesmas Kecamatan MY pada bulan Maret 2020 hingga September 2020,
antara lain:
a. Penyuluhan dan promosi mengenai Covid-19 secara individu dan
kelompok
b. Penyediaan Alat Pelindung Diri
c. Pencatatan dan pelaporan kasus Covid-19 secara aktif dan isolasi serta
adanya karantina kontak
d. Pelatihan Surveilans Kesehatan

2.2 Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan, analisis dan
pengolahan data dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat dicari
masalah yang ada pada program pencegahan dan penanggulangan Covid-19
dengan cara membandingkan cakupan program pencegahan dan penanggulangan
covid-19 di Puskesmas Kecamatan MY pada bulan Maret 2020 hingga September
2020 terhadap tolok ukur yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab
masalah kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut
berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan.
Bab III
Kerangka Teoritis

3.1 Bagan Pendekatan Sistem

Gambar 1. Teori Sistem

Sistem adalah gabungan dari elemen – elemen yang saling dihubungkan


oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan
organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja yang diterapkan pada
waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem
pada dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Untuk terbentuknya sistem tersebut perlu dirangkai beberapa unsur atau elemen
sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan
secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai kesatuan. Ada enam unsur yang
saling berhubungan dan mempengaruhi pada sistem, yaitu:

1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam
sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut,
terdiri dari tenaga (man), dana (money), sarana (material), metode
(method), mesin atau alat yang digunakan (machine), jangka alokasi
waktu (minute), lokasi masyarakat (market) dan informasi
(information).
2. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem
dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
direncanakan. Terdiri dari unsur perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan
pemantauan (controlling).
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari
lingkungan fisik dan non fisik.
5. Umpan Balik (feedback)
Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan
keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem
tersebut, berupa pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring
dan rapat bulanan.
6. Dampak (impact)
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2 Tolok Ukur


Tolok ukur merupakan nilai acuan atau standar yang telah ditetapkan dan
digunakan sebagai target yang harus dicapai pada tiap-tiap variabel sistem yang
meliputi masukan, proses, keluaran, lingkungan dan umpan balik pada program
pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Tolok ukur digunakan sebagai
pembanding atau cakupan minimal yang harus dicapai dalam program pencegahan
dan penanggulangan Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai