Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia . Karena
melalui pendidikan manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang luas, dengan
adanya ilmu pengetahuan tersebut akan menunjang kemajuan kehidupan suatu bangsa.
Seperti yang kita ketahui banyak sekali orang di luar sana yang ingin menimba
pendidikan baik pendidikan yang formal maupun pendidikan nonformal. Hal ini
menimbulkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara yang masih berkembang dan
tingkat perekonomian yang masih minim menyebabkan terbatasnya biaya pendidikan
untuk melanjut pendidikan ke tahap selanjutnya.
Permasalahan pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkat pendidikan, yang
dimulai dari PAUD sampai dengan memasuki perguruan tinggi.Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk
pendidikan tersebut. Dengan banyaknya pengeluaran untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, maka segala permasalahan akan timbul, faktornya yaitu dikarenakan
biaya yang tidak ada, apalagi jika masyarakat itu berasal dari keluarga yang tidak
mampu, namun ia berprestasi. Maka dari itu pemerintah memberikan kemudahan kepada
masyarakat yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Salah satu kemudahan yang
diberikan yaitu dengan adanya bantuan beasiswa.
Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-
Undang Dasar 1945. Menurut pasal tersebut, pemerintah pusat dan daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan masyarakat mempunyai
kewajiban memberikan dukungan Sumber Daya Alam (SDA) dalam penyelenggaraan
pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan Nasional, Bab V Pasal 12 (1.c) menyatakan bahwa setiap peserta

1
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi
namun orangtuanya kurang mampu membiayai pendidikan. Bidikmisi merupakan
program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik memadai, namun
kurang mampu secara ekonomi. Universitas Negeri Medan sebagai salah satu Perguruan
Tinggi Negeri yang berada dibawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
juga mendapatkan bantuan beasiswa bidikmisi yang telah memberlakukan pemberian
beasiswa bidikmisi bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun mempunyai
prestasi yang memadai. Diharapkan dengan banyaknya mahasiswa UNIMED yang
berprestasi bisa terus menjadi perhatian dari pemerintah, sehingga menjadi dorongan
moral kepada mahasiswa agar semakin rajin meningkatkan dan menggali kemampuan
mereka.
Melalui program beasiswa bidikmisi, pemerintah menanggung biaya kuliah dan
biaya hidup mahasiswa. Mahasiswa yang mendapatkan beasiswa bidikmisi mendapatkan
biaya perkuliahan hingga 8 semester atau 4 tahun. Besaran biaya subsidi biaya hidup
yang diberikan sebesar Rp. 4.200.000/semester. Biaya pendidikan mencakup semua
biaya yang dibayarkan ke Perguruan Tinggi untuk kepentingan pendidikan.
Universitas Negeri Medan sebagai PTN penyelenggaraan program bidikmisi
diharapkan mampu menjalankan program dengan sebaik-baiknya, sehingga sasaran yang
telah ditetapkan tidak salah atau sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku yang dapat
menyaring sebanyak-banyaknya bagi mahasiswa yang menerima beasiswa bidikmisi.

Tabel 1.1 Penerimaan Beasiswa Bidikmisi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas
Negeri Medan dapat ditunjukkan dengan rekap data sebagai berikut :

No. Angkatan Jurusan Jumlah Mahasiswa Ketercapaian IPK


Penerima Bantuan (Indeks Prestasi
Beasiswa Bidikmisi Kumulatif)
Berprestasi
(BBM)
1. 2016 Pendidikan Guru 105 Mahasiswa IPK 3,00

2
Sekolah Dasar (PGSD)
Sumber: Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan.

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sejumlah 105 mahasiswa penerima


bantuan beasiswa bidikmisi berprestasi pada angkatan tahun 2016. Untuk mendapatkan
beasiswa, maka mahasiswa bidikmisi yang berprestasi dituntut untuk mendapatkan IPK
3,00 untuk memenuhi syarat sebagai mahasiswa penerima bidikmisi. Mahasiswa yang
memiliki IPK di bawah 3,00 mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap
semesternya. Apabila mahasiswa yang mendapatkan IPK di bawah 3,00 berturut-turut
selama 3 kali semester beasiswanya akan dicopot kembali. Hal tersebut menjadi perhatian
khusus bagi mahasiswa bidikmisi tersebut untuk menggunakan dana bantuan yang telah
diberikan oleh negara melalui Perguruan Tinggi supaya dialokasikan pada pengeluaran-
pengeluaran yang mendukung kegiatan akademik yang dapat menunjang prestasi
mahasiswa akademik, bukan untuk keperluan yang sebenarnya tidak menunjang kegiatan
akademik seperti keperluan sekunder.
Grit merupakan kecenderungan untuk mempertahankan ketekunan dan semangat
untuk tujuan jangka panjang yang menantang, dimana orang-orang bertahan dengan hal-
hal yang menjadi tujuan mereka dalam jangka waktu sangat panjang sampai mereka
menguasai hal-hal tersebut. Grit dapat diukur melalui konsistensi minat dan ketekunan
usaha. Konsitensi minat diartikan sebagai seberapa konsisten usaha seseorang untuk
menuju suatu arah. Konsistensi minat dapat terlihat dari minat dan tujuan seseorang yang
tidak mudah berubah, tidak mudah teralihkan, dengan ide atau minat atau tujuan lain dan
tetap fokus pada tujuan awalnya. Tanpa adanya grit maka mahasiswa tidak dapat
mencapai prestasi belajar secara maksimal gritlah yang menyebabkan mahasiswa mampu
mendedikasikan waktunya untuk belajar atau berlatih dengan sengaja secara terus
menerus serta tetap fokus pada tujuan awalnya meskipun mengalami hambatan.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“Hubungan Grit Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Bidikmisi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Medan”.

3
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan,
diantaranya :
1. Cara yang dilakukan mahasiswa bidikmisi untuk meningkatkan prestasi akademiknya
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh grit terhadap prestasi akademik mahasiswa

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara yang dilakukan mahasiswa bidikmisi untuk meningkatkan prestasi
akademiknya?
2. Apakah faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa?
3. Apakah ada pengaruh grit terhadap prestasi akademik mahasiswa?

1.4 Tujuan Penilitian


Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya mengenai Hubungan Grit


Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Bidikmisi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar di Universitas Negeri Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh grit terhadap prestasi akademik mahasiswa UNIMED

4
5

Anda mungkin juga menyukai