Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 5

A. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen menurut para ahli adalah definisi yang dikemukakan


oleh orang-orang ahli dalam ilmu manajemen sebagai landasan bagi kita untuk
memahami seperti apa kandungan dari ilmu tersebut.

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Lawrence A. Appley berpendapat bahwa pengertian manajemen merupakan keahlian
untuk menggerakan orang agar melakukan sesuatu
George R. Terry, mengatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerkan dan
pengawasan yang dialkukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
lain.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen adalah seni
dalam mengatur sistem baik orang dan perangkat lain agar dapat berjalan dan bekerja
sesuai dengan ketentuan dan tujuan entitas yang terdiri dari berbagai aktivitas
sebagaimana disebutkan oleh George Terry.
Selain itu, pemaparan di atas menunjukan bahwa manajemen dalam ekonomi adalah
Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana
keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan organisasi, yaitu pengambilan keputusan.

B. Fungsi dan Proses Manajemen

1. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

a. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya
tidak dapat berjalan.

b. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu


kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.

c. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua


anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

d. Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian


performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan
masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya
sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

2. Proses Manajemen

Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang


berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan
dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan
efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai
pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan,
pengendalian, inovasi, representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian
proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan.
Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar
manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai
kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan
lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana
dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama
menuju sasaran bersama.
Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan
motivasi kerja, serta pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan
melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan
kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Esensi pengendalian adalah membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan
apa yang telah terjadi. Pemantauan kegiatan adalah membandingkan antara
standar dari rencana dengan hasil yang telah dicapai. Sehingga bila hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan rencana perlu dilakukan tindakan perbaikan.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar
kata "perencanaan", "pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian"
seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang
kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai
kategorisasi pemikiran.
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada
para peserta gugus-mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-
masing

C. Bidang-bidang Manajemen

a. Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah proses manajemen yang bertanggung jawab terhadap


prencanaan (aktifitas) produksi, distribusi atau manajemen proyek yang dijalankan
oleh sebuah organisasi. Kegiatan manajemen produksi meliputi :

1. Perencanaan (desain) produksi


2. Pengendalian (berkaitan dengan persediaan) produksi
3. Pengawasan Produksi (berkaitan dengan mutu/quality control)

b. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu rencana kegiatan yang dilakukan oleh


perusahaan berdasarkan analisa situasi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran antara lain menetapkan product yang disukai pasar, harga,
promosi dan penempatan jalur distribusi. Fungsi pemasaran meliputi :

1. Penjualan
2. Pembelian
3. Pengangkutan
4. Pembelanjaan
5. Penanggungan resiko
6. Standarisasi dan gading
7. Informasi pasar
Kegiatan manajemen pemasaran antara lain:
1. Riset pasar merupakan bagian terpenting untuk mengetahui keinginan, sikap
dan tingkah laku konsumen terhadap produk yang akan dijual.
2. Segmentasi pasar yakni proses kegiatan membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok konsumen yang akan dilayani oleh perusahaan.
3. Promosi terpadu (promotional mix) merupakan ussaha memperkenalkan
produk secara terpadu yang dapat dilakukan melalui periklanan, promosi
penjualan, publisitas, dan personal selling.

c. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya


adalah pengelolaan dana perusahaan yang efektif dan efesien guna mencapat
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Manajemen keuangan mempunyai tugas antara lain :

1. memanfaatkan peluang dalam memperoleh dana intern maupun ekstern


2. Pengalokasian dana untuk menunjang kegiatan perusahaan.
3. Penggunaan dana yang dilakukan secara efisien dan efektif.

d. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah bagian dari manajemen yang memfokuskan


perhatiannya pada faktor produksi tenaga kerjadalam suatun organisasi agar
tujuan yant telah ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Kegiatan manajemen personalia antara lain ;

1. Pengadaan pegawai
2. pemilihan tenaga kerja
3. penyeleksian pegawai untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai.
4. mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk pegawai.
5. Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan.
6. Melakukan rotasi jabatan
7. Memotivasi pegawai dengan dmemberikan penghargaan kepada pegawai yang
berprestasi.
8. melakukan pemberhentian dan pesiun pegawai.

e. Manajemen Administrasi

Manajemen administrasi merupakan bagian dari manajemen yang memberikan


informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.
Kegaitan manajemen administrasi antara lain :

1. Pengadministrasian seluruh kegiatan


2. Menginventarisasi peralatan kantor
3. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.
4. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang
membutuhkan.
D. Tingkat dan Tanggung Jawab Manajer

Manajer dapat dikelompokkan menurut tingkatannya dalam organisasi dan


menurut sifat aktivitasnya (fungsi dalam organisasi). Menurut tingkatannya, manajer
dapat dibedakan menjadi :
1. Manajer Puncak (Top Manager)
Top manajer bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan.
Tugasnya menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum,
yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer dibawahnya

2. Middle Manajer (Manajer Madya)


Tugas middle manajer adalah mengawasi beberapa unit kerja dan menerapkan
rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi, selanjutnya mereka
melaporkan hasiln pekerjaannya kepada tingkat yang lebih tinggi (Top Manajer).

3. First-Line Manajer (Manajer Bawah)


Mereka bertanggung jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu
menyelesaikan tugas dengan tujuan jangka pendek.

Manajer fungsional mempunyai tanggung jawab hanya pada satu kegiatan organisasi,
seperti pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, riset dan
pengembangan.

E. Peran-peran Manajer

Menurut Henry Mintzberg ada 10 macam. Peranan – peranan tersebut merupakan himpunan
dari sejumlah aktivitas para manajer yang diperoleh melalui suatu studi yang mendalam.
Kesepuluh peranan yang dimaksud adalah:

1. Figurehead role (peran sebagai kepala); peranan untuk mewakili organisasi yang
dipimpinnya dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal.
2. Leader role (peran pemimpin); peranan untuk menjadikan unit organisasinya berfungsi
sebagai suatu kesatuan dalam mencapai tujuan dimana manajer perlu mengarahkan,
memotivasi, dan menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk bekerja bagi pengikutnya.
3. Liaison role (peran penghubung); peranan yang mengharuskan manajer melakukan interaksi
dengan teman sejawat, staf, dan orang – orang lain yang berada di luar organisasinya untuk
mendapatkan informasi.
4. Monitor role (peran pemantau); peranan yang mengharuskan seorang manajer untuk
menjadi pencari, penerima dan pengumpul informasi agar supaya mampu
mengembangakan pengertian yag baik dari organisasi yang dipimpinnya.
5. Disseminator role (peran penyebar); peran yagn menempatkan manajer sebagai penyebar
informasi ke seluruh jajaran organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Ini dimungkinkan
karena ia memiliki akses pada semua informasi melalui peran monitornya.
6. Spokesman role (peran juru bicara); peran manajer untuk mewakili organisasi utnuk
menyampaikan informasi ke luar lingkungan organisasinya.
7. Entrepreneur role (peran wirausaha); peran sebagai pemrakarsa dan perancang bagi
sejumlah perubahan yang terkendali dalam organisasinya.
8. Disturbance-handler role (peran penghalau gangguan) yaitu peran yang membawa manajer
untuk bertanggung jawab ketika organisasinya mengalami krisis yang seringkali tidak
direncanakan sebelumnya,
9. Resource allocator of role (peran pembagi sumber-daya); peran manajer sebagai penentu di
dalam mengalokasi sebagai sumber daya, seperti keuangan/dana untuk kegiatan tertentu di
dalam organisasi.
10. Negotiator role (peran perunding); peran yagn menempatkan manajer sebagai perunding
(negotiator) baik dengan pihak – pohak dalam lingkungan organisasi maupun pihak luar
guna pemecahan bagi masalah – masalah yang dihadapi organisasi.

F. Keterampilan Manajemen

Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat


manajer:

1. Keterampilan konseptual
Keterampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikanseluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.

2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang
lain.

3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.

4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari
suatubidang tertentu.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer


membutuhkanminimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)Manajer tingkat atas (top manager)


harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebutkemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yangkongkret
itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena
itu,keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat
rencana kerja.

2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)Selain kemampuan


konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilanberkomunikasi
atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut jugaketerampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan olehmanajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif,bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudianmereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan,baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebihrendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatupekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,membuat kursi, akuntansi
dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilandasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1. Keterampilan manajemen waktu


Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan
contohkasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer,
Frankfort digaji$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama
50 jam per minggudengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap
jamnya adalah $800 per jam sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat
bahwa setiap menit yang terbuang akansangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauhlebih kecil dari Frankfort.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakanaset berharga, dan
menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangiproduktivitas
perusahaan.

2. Keterampilan membuat keputusanMerupakan kemampuan untuk mendefinisikan


masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagiseorang manajer, terutama bagi
kelompok manajer atas (top manager). Griffinmengajukan tiga langkah dalam
pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harusmendefinisikan masalah
dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada danmemilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harusmengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi
danmengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.Pada pengertian
tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuanmelalui
kerja orang lain.

Anda mungkin juga menyukai