Anda di halaman 1dari 5

Nama : Naufan Faldiansyah

NIM : D400160085

Kelas :A

MICROGRID Matkul : Kualitas Daya

Microgrid merupakan salah satu contoh pola pembangkitan terdistribusi yang bisa melingkupi
berbagai macam sumber energi, mulai dari sumber fosil, maupun sumber energi terbarukan
seperti angin, surya, biogas, dsb. Secara definisi microgrid merupakan system interkoneksi
beban dan berbagai macam sumber energi yang terdistribusi, sebagai satu system microgrid
dapat beroperasi parallel dengan system interkoneksi yang lebih besar atau beroperasi mandiri.
Microgrid merupakan bagian dari suatu system utama yang memiliki keunggulan pengaturan
terhadap dirinya sendiri, sehingga apabila terjadi gangguan pada system utama microgrid
masih dapat menjalankan fungsi pembangkitan dan penyaluran sendiri untuk melayani
bebannya.

Jaringan Microgrid dapat terdiri dari beberapa jenis pembangkit dan beban yang
terpisah, namun dapat dioperasikan secara terkoordinasi dan termonitor. Solusi
jaringan microgrid dapat beroperasi dengan terhubung ke jaringan listrik utama atau
dioperasikan secara mandiri (islanded mode). Sehingga penggunaan microgrid ini
dapat terhubung dengan beberapa pembangkit energi terbarukan, seperti surya atau
angin, dapat dilakukan dengan mudah, tanpa kahawatir terganggu oleh
kondisi intermittent.

Kelebihan solusi jaringan microgrid adalah sifatnya yang fleksibel dan inovatif, yaitu
kemampuannya untuk memisahkan diri dari jaringan listrik utama secara mudah ketika
diperlukan. Jika jaringan utama padam, microgrid dapat terus memasok daya ke rumah
dan bisnis untuk sementara waktu sampai jaringan utama menyala kembali. Ketika
matahari bersinar dan lebih sedikit daya yang digunakan, microgrid dapat memasok
seluruh lingkungan atau bagian dari itu. Dan jika microgrid menghasilkan lebih banyak
listrik daripada yang dibutuhkan, surplus dapat dimasukkan kembali ke jaringan
pembangkit listrik. Contohnya ketika ada pemadaman listrik di jaringan karena
bencana alam, maka sistem akan secara otomatis saling melepaskan akses. Setelah
pemadaman berakhir, microgrid dapat segera tersambung kembali dengan jaringan
utama, secara mudah.

Manfaat solusi jaringan microgrid untuk daerah


terpencil
Jaringan microgrids dapat memberikan banyak manfaat seperti:
A. Menyediakan pasokan listrik di daerah terpencil.
Ada banyak daerah di Indonesia yang belum tersambung listrik dari jaringan utama
PLN. Misalnya, desa di kepulauan atau di daerah terpencil yang tidak memiliki akses
ke jaringan listrik utama. Sehingga sulit dan tidak mungkin menggunakan listrik PLN.

Dengan jaringan microgrid, lokasi-lokasi ini dapat memanfaatkan sumber yang ada
untuk memproduksi listrik. Jika kemudian di masa depan, akses PLN menjangkau
lokasi ini, maka jaringan dapat dengan mudah disambungkan dan digunakan secara
penuh

B. Mengurangi biaya dari kenaikan harga bahan bakar.


Daerah terpencil kerap kali identik dengan sulitnya akses transportasi. Hal ini
berbanding lurus dengan tingginya biaya pengiriman, dan akan meningkatkan biaya
pembangkitan secara umum. Dengan adanya sumber energi alternatif, seperti energi
terbarukan, maka biaya bahan bakar dapat ditekan seminimal mungkin. Hal ini akan
mengurangi biaya operasional pembangkit listrik secara signifikan.

C. Keandalan sistem jaringan


Ketika jaringan utama kehilangan daya, microgrid dapat beralih ke pengaturan mandiri
(island mode). Selama ada sumber energi yang memadai di tingkat lokal (generator
diesel, turbin angin, bahan bakar bio, tenaga surya fotovoltaik, ataupun lainnya), listrik
dapat terus mengalir di jaringan internal microgrid. Sehingga lokasi dengan jaringan
microgrid akan tetap dapat mendapatkan listrik, sedangkan daerah lain yang tidak
teraliri akan tetap gelap.

D. Memenuhi target energi terbarukan


Dengan target 35.000 MW yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, terutama dengan
target bauran energi 25% menggunakan sumber energi terbarukan. Maka microgrid
dapat membantu memenuhi hal tersebut, terutama untuk pemenuhan kebutuhan rumah
tangga dan industri. Microgrid juga sangat cocok untuk proyek pembangunan bertahap,
yang memungkinkan penambahan unit pembangkit listrik terbarukan ketika
dibutuhkan.

E. Meningkatkan keamanan
Microgrid dapat menjaga stabilitas akses jaringan dari bencana alam serta sabotase
fisik. Gangguan berkepanjangan pada listrik, merupakan ancaman bagi keamanan dan
stabilitas ekonomi. Dengan sistem kelistrikan yang dapat berfungsi mandiri, maka
ketersediaan energi listrik dapat diproyeksikan untuk tetap terjaga dan aman.
F. Stabilitas jaringan
Kemajuan teknologi untuk stabilisasi jaringan dan penyimpanan energi telah mengatasi
resiko ketidakstabilan jaringan, akibat penetrasi yang tinggi dari energi terbarukan
yang pasokannya tidak selalu lancar. Dengan cepatnya penyerapan lonjakan energi dari
sumber energi terbarukan melalui penggunaan inovasi teknologi, maka kestabilan
tegangan dan frekuensi dapat dijaga, baik di microgrid dan jaringan utama.
Daftar Pustaka :

Janaloka (5 Oktober 2018). Solusi jaringan microgrid untuk daerah terpencil. DIkutip 21
September 2019. https://janaloka.com/solusi-jaringan-microgrid-untuk-daerah-terpencil/
Tri Handoko, Laksana (17 April 2017). Smart microgrid LIPI: Energi baru terbarukan harus
beri keuntungan untuk masyarakat. Dikutip 21 September 2019. http://lipi.go.id/berita/Smart-
Microgrid-LIPI-Energi-Baru-Terbarukan-Harus-Beri-Keuntungan-untuk-Masyarakat/18055
Rizqiawan, Arwinda (4 Maret 2009). Mikrogrid : Wacana solusi daerah mandiri energi.
Dikutip 21 September 2019. https://konversi.wordpress.com/2009/03/04/mikrogrid-wacana-
solusi-daerah-mandiri-energi/
Hydro - Québec (23 Februari 2018). What is a microgrid ?. Dikutip 21 September 2019.
https://www.youtube.com/watch?v=ATqA6rFWuiQ

Anda mungkin juga menyukai