Anda di halaman 1dari 26

Analisis

Sinusoida
Oleh : Danny Kurnianto

Disampaikan oleh : Risa Farrid Christianti

Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto


1. Fungsi Pemaksa Sinusoida
1.1 Karakteristik sinusoida
 Kita tinjau sebuah tegangan secara sinusoida .

v(t )  Vm sin t ……………(1)

 Dari persamaan (1) diatas, bisa di dapatkan amplitudo


gelombang sinus (Vm), kecepatan sudut (), nilai puncak-
puncak (Vp-p), periode (T), dan frekuensi (f).
 Keterangan :
 Amplitudo maksimum = Vm
 Kecepatan sudut =  rad/s (2f rad/s)
 Nilai puncak-puncak = Vp-p (2Vm)
 Periode = T detik (2/ detik)
 Frekuensi = f Hz (/2 Hz)
 Hubungan antara frekuensi dengan kecepatan sudut
adalah :
V(t)   2f ………….(2)

wt
0  2

Gambar 1.
 Perhatikan gambar dibawah ini
 Vm sin t digambarkan sebagai fungsi t, dan jelas sekali
terlihat pada Gambar 1 bahwa terlihat sifat periodik dari
gelombang sinus.
 Fungsi ini berulang setiap 2 radian.
 Sekarang perhatikanlah persamaan gelombang sinus
berikut ini:
v(t ) V msin(t   )…………..(3)
 Persamaan (3) digambarkan dalam Gambar 2 sebagai
fungsi t, dan sudut fase () muncul sbg jumlah radian dg
gelombang sinus yg semula .
Vm sin t   V(t)
Vm Vm sin t

 2
wt

-Vm

Gambar 2.

Bisa dikatakan bahwa Vm sin(t   )


mendahului sebesar  terhadap Vm sin(t )
 Diagram fasor dari gambar gelombang sinus pada Gambar
2 adalah

Gambar 2.a
Gambar 2.b.

Pada Gambar 2.b, bisa dikatakan


bahwa
gel sinus Y4 tertinggal sebesar  dari Y3
 Secara umum, jika dua gelombang sinusoida yang akan
dibandingkan fasenya, maka keduanya harus ditulis
sebagai gelombang sinus atau cosinus; kedua gelombang
harus ditulis dengan amplitudo positif; dan masing-masing
harus mempunyai frekuensi yang sama.

v1  Vm1 sin(5t  30 )0

v2  Vm 2 sin(5t  1000 )
 Bisa dikatakan bahwa v1 terbelakang/tertinggal dari v2
sebesar 130 derajat
 Contoh soal :
1. Sebuah tegangan sinusoida diberikan oleh
v = 282,8 sin 314t volt. Tentukan nilai
puncaknya/amplitudonya, tentukan nilai tegangan rms,
berapa frekuensinya, nilai tegangan saat t = 4ms.
Jawab :
a.) dari v = 282,8 sin 314t volt, maka kita tahu bahwa nilai
puncaknya Vm = 282,8 Volt.
b.) tegangan rms (Vrms) = 0,707 x Vm
= 0,707 x 282,8
= 200 V
c.) dari v = 282,8 sin 314t volt, kita dapatkan nilai kecepatan
sudut  = 314 rad/s, dengan rumus  = 2f maka f =  /
2
f = 314 / 2 = 50 Hz.
d.) Nilai tegangan saat t = 4ms,
v = 282,8 sin 314(4ms)
v = 6,198 Volt.
2. Sebuah tegangan sinusoida (v), mempunyai perioda T =
0,01 s dan tegangan puncak Vm = 40 V, saat t = 0 maka
tegangan v = -20 V. Tuliskan ekpresi dari tegangan sinusoida
dalam bentuk v = Vm sin (t  )?
Jawab :
Vm = 40 V
 = 2 / T = 2/0,01
 = 200 rad/s
Saat t = 0 , maka -20 = 40 sin , sin = -0,5
  sin 1  0,5  300
Karena  masih dalam sudut, maka kita
ubah
ke dalam radian
= -30 x (/180)
= -/6 rads

Jadi bentuk gelombang tegangan


sinusoidanya menjadi :
V= 40 sin (200t - /6) Volt
1.2 Respon paksaan dari fungsi sinusoida
 Respon keadaan tunak (steady state) digunakan untuk
menyebut respon paksaan.
 Kita tinjau sekarang sebuah rangkaian RL seri sederhana
seperti pada Gambar 3.

Gambar 3
 Tegangan sumber sinusoida (vs) pada gambar 3 diatas
telah lama dihubungkan ke rangkaian, sehingga respon
alamiah telah lenyap sama sekali.
 Sekarang tinggal mencari respon paksaan yang harus
memenuhi persamaan diferensial berikut ini:

di
L  Ri  Vm cos t …….(4)
dt

 Respon paksaan harus memenuhi bentuk umum:

i (t )  I1 cos t  I 2 sin t …….(5)


 Atau dengan diketahui nilai I1 dan I2 sbb:

RVm
I1  2
R   2 L2 ……………….(6)
LVm
I2  2
R   2 L2 ……………….(7)
 Maka didapat respon paksaan sbb :

RVm LVm
i (t )  2 cos t  2 sin t
R  L2 2
R  L
2 2
……(8)
 Tetapi, respon pada persamaan (8) diatas agak rumit,
akan lebih mudah dan jelas jika respon paksaan
dinyatakan sebagai respon sinusoida atau cosinus tunggal
dengan sudut fase.
 Respon paksaan dengan sinusoida tunggal dg sudut fase
diberikan oleh permasaan 9 dibawah ini.

i(t )  A cos(t   ) …………..(9)


 Dengan mendapatkan nilai  dan A sbb:
L …………………(10)
  tan 1

Vm
A
…………………(11)
R 2   2 L2

 Sehingga bentuk lain dari respon paksaan adalah :

Vm L
i(t )  cos(t  tan 1
) …….(12)
R  L
2 2 2 R
2. Konsep fasor

 Arus atau tegangan sinusoida pada suatu frekuensi yg


diketahui disifatkan oleh hanya dua parameter, yaitu
amplitudo dan sudut fase.
 Kita lihat contoh berikut ini, sebuah arus sinusoida riil
ditransformasikan ke dalam fasor.
 Arus sinusoida riil :
 Dinyatakan sbg bagian riil bilangan komplek oleh
identitias Euler :

i(t )  I m cos(t   )
i(t )  Re(I me j (t  ) )
Kemudian lakukan penyederhanaan dengan
menghilangkan faktor Re dan menambahkan
komponen imajiner sehingga menjadi

I  I m e j
Dan menuliskan hasil tersebut ke bentuk polar
(bentuk fasor) :

I  I m
 i(t) adalah representasi daerah waktu sedangkan fasor I
sebagai representasi daerah frekuensi.
 Langkah-langkah untuk mengubah i(t) ke dalam I dinamai
transformasi fasor dari waktu ke daerah frekuensi:
1. Diberikan fungsi sinusoida i(t) di dalam daerah waktu, tuliskan i(t) sbg
cosinus dg sudut fase.
2. Nyatakan cosinus sbg bagian riil kuantitas komplek dg menggunakan
identitas Euler.
3. Hilangkan Re.
jt
4. Tekan e
 Contoh :
Tranformasikan tegangan v(t) berikut ini ke dalam fasor.
v(t )  100 cos(400t  30)
Dengan mengambil bagian riil dari representasi
kompleknya:

v(t )  Re(100e j ( 400t 30) )

dan membuang Re dan menekan e jt


V  100  30
 Langkah-langkah tranformasi dari daerah frekuensi (fasor)
ke daerah waktu adalh sbb:
1. Diberikan arus fasor I dlm bentuk polar dalam daerah
frekuensi.
jt
2. Sisipkan kembali (kalikan dengan ) faktor e
3. Ganti operator bagian riil Re.
4. Dapatkan representasi daerah waktu dg identitas Euler.
 Contoh :
Ubahlah fasor (I) berikut ke daerah waktu i(t)?

I  115  450
Maka kita bisa langsung menuliskan ke daerah waktu :

v(t )  115cos(t  45 ) 0

atau jika ditulis dalam bentuk sinus adl:

v(t )  115sin(t  450 )


SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai