Abstrak
27
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
28
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
29
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
30
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
sudah berjalan cukup lama sejak awal dan global. Pemerintahan Presiden
kemerdekaan RI. Soekarno mempunyai pandangan yang
jelas terhadap administrasi negara.
Reformasi birokrasi pemerintah Perhatiannya untuk mengembangkan
dahulu pernah dilakukan di zaman sistem administrasi negara sangat besar
pemerintahan Bung Karno dengan dengan didirikannya lembaga
slogan yang amat terkenal saat itu yang administrasi negara yang diharapkannya
disebut retooling aparatur (Thoha, sebagai lembaga kajian untuk
2009; 101). Retooling walaupun mengembangkan Ilmu Administrasi
mempunyai konotasi untuk melakukan Negara yang bisa diterapkan dalam
penyingkiran aparatur (pegawai) yang kegiatan sehari – hari dari praktik
kontra revolusi, kementerian itu pada kepemerintahan.
niatnya melakukan pembaruan pegawai. Reformasi kedua dilakukan
Semenjak itu, maka kementerian itu ketika zaman kepresidenan Suharto.
berubah dari retooling yang bernada Dorongan untuk melakukan reformasi
“pemecatan” pegawai, menjadi ini pun diawali oleh keinginan untuk
penertiban dan pendayagunaan aparatur. membangun bangsa dan negara yang di
Pengertian aparatur masih juga belum mulai untuk menyelenggarakan
memberikan solusi arah yang jelas apa stabilitas di segala sektor. Pembangunan
yang ingin diperbaharui. Hasil dari tidak akan terjadi kalau ekonomi bangsa
perubahan ini dilakukan reformasi itu tidak tumbuh. Untuk
administrasi pemerintahan. Susunan menumbuhkannya diperlukan adanya
organisasi kementerian mulai ditata, stabilitas politik, pertahanan, keamanan,
didirikan lembaga administrasi negara sosial dan sektor lainnya. Presiden
yang menjadi pusat pelatihan dan Suharto memegang kendali
pengembangan tenaga – tenaga pemerintahan dengan mengeluarkan PP
administrasi negara , didirikannya No. 44 dan 45 tahun 1974, sebagai
fakultas dan universitas yang tonggak dirombaknya dan disusun
mengajarkan Ilmu Administrasi Negara, sistem dan struktur lembaga birokrasi
seperti yang dikembangkan oleh pemerintah. Reformasi administrasi
Amerika Serikat, dan dibangun badan negara yang dilakukan oleh
perancang nasional yang kelak Pemerintahan Presiden Suharto, karena
kemudian berubah menjadi Bappenas. didorong oleh perubahan sistem
Reformasi pertama yang lingkungan strategis nasional dari
dilakukan ketika zaman kepresidenan pemerintahan Soekarno (Orde Lama) ke
Soekarno didorong oleh perubahan yang pemerintahan Orde Baru. Sementara
terjadi di lingkungan strategis nasional lingkungan strategis global ditandai
31
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
32
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
33
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
34
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
service ke administration by public yang sumber daya dan dana tertentu, untuk
berorientasi pada public demand are menyelenggarakan fungsi tersebut ,
differentiated dalam arti fungsi birokrasi pemerintah harus menjadi
negara/pemerintah hanyalah sebagai instrumen yang andal, tangguh, dan
fasilitator, katalisator yang bertitik tekan profesional.
pada putting the customers in the driver
seat, tidak lagi sebagai faktor atau aktor
utama atau sebagai driving forces. 3. Reformasi Birokrasi
Perubahan besar terjadi pada makna Publik Di Indonesia
publik yakni makna sebagai negara dan Gerakan reformasi politik tahun
makna publik sebagai masyarakat. 1998, yang kemudian diikuti lahirnya
Pendekatan tidak lagi kepada negara Undang-Undang No.22 Tahun 1999,
tetapi lebih menitikberatkan pada tentang Otonomi dan Undang-Undang
customer’s oriented atau customer’s No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
approach. Seiring perubahan tersebut, Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
kata publik telah bergeser kearah Daerah, telah membawa perubahan
kepentingan publik. sistem administrasi negara dari model
Birokrasi publik menurut Lijan sentralistik ke model desentralistik.
(2007; 53) merupakan sarana dan alat Kedua undang-undang tersebut telah
dalam menjalankan kegiatan membawa pada perubahan peranan
pemerintahan di era masyarakat yang yang harus dimainkan baik oleh
semakin modern dan kompleks, namun pemerintah pusat maupun pemerintah
masalah yang dihadapi oleh masyarakat daerah. Sebelum berlakunya undang-
tersebut adalah bagaimana memperoleh undang tentang otonomi daerah peranan
dan melaksanakan pengawasan agar pemerintah pusat sangat besar dalam
birokrasi dapat bekerja demi segala sektor pembangunan. Pemerintah
kepentingan rakyat banyak. Pemerintah pusat memegang kendali atas
berfungsi antara lain untuk menjabarkan penyelenggaraan administrasi dan
strategi pembangunan nasional menjadi manajemen pembangunan di daerah.
rencana pembangunan, baik untuk Namun, dengan berlakunya otonomi
kepentingan jangka panjang, jangka daerah ,peranan pemerintah pusat
menengah dan jangka pendek. Aparat semakin berkurang, karena saat ini
birokrasi pemerintah pulalah yang harus pemerintah pusat hanya memegang
menciptakan iklim yang kondusif untuk peranan dalam lima sektor, yakni politik
meningkatkan kepedulian dan partisipasi luar negeri, pertahanan dan keamanan,
berbagai kelompok di masyarakat, peradilan, moneter dan fiskal, dan
bahkan juga dalam mengalokasikan agama. (Purwanto, 2005; 31).
35
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
36
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
37
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
38
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
39
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
40
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume I, No 2, Juli 2011
(www.pn-yogyakota.go.id)
.(www://politikana.com/baca/20
10/05/22).
(www.google.co.id/♯q=birokrasi
+publik&hl=id).
41