Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan penelitian ini meliputi keterbatasan kualitas data yang

didapatkan tergantung motivasi dari responden dalam menjawab pertanyaan yang

ada pada kuesioner tersebut secara jujur, selain itu tergantung pada responden

terhadap tingkat pemahamannya terhadap kuesioner yang akan dijawab oleh

mereka dan kemungkinan responden menjawab pertanyaan tidak sesuai dengan

keadaan sebenarnya. Adapun dari keterbatasan penelitian tersebut dapat diatasai

dengan cara pendekatan lebih dahulu dengan responden dengan menjelaskan

maksud dari penelitian tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh

responden.

6.2 Pembahasan

Hasil penelitian ini dilakukan pada 30 responden yang dilaksanakan pada

bulan April 2013 dengan mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan tindakan

ibu dengan kejadian diare pada balita di ruang madinah RSI Siti Khadijah

Palembang Tahun 2013.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan pengetahuan dan tindakan ibu dengan kejadian diare pada

balita yang akan di uraikan oleh peneliti dibawah ini.

36
37

6.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan dari hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dan tindakan

ibu dengan kejadian diare pada balita diruang madinah RSI siti khadijah

palembang tahun 2013, yaitu :

6.3.1 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Diare

Dari hasil bivariat di dapatkan responden yang anaknya terkena diare

dan memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 5 orang (26,3%), sedangkan

responden pengetahuan kurang baik 9 orang (81,5%).

Dari hasil analisis diketahui p value = 0,011 yang jika dibandingkan

dengan nilai α (0,05), maka p value (0,011) ≤ α (0,05), sehingga uji statistik

dapat di nyatakan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dengan kejadian diare di ruang madinah RSI siti khadijah palembang tahun

2013.

Pengetahuan merupakan hasil dari apa yang diketahui seseorang, dan

ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap objek

tertentu. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang, sebagian pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan teliga ( Notoatmodjo, 2007).

Peningkatan pengetahuan mempunyai hubungan yang positif dengan

perubahan variabel perilaku, pengetahuan dapat diperoleh dari tingkat

pendidikan, karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin


38

realitas cara berfikirnya serta semakin luas ruang lingkup jangkauan

fikirnya ( Notoatmodjo, 2007).

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Firman (2008). Yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada balita dengan

kategori baik sebanyak 19 orang (63,3%), begitu juga dengan penelitian

Sukeni (2004). Menyatakan ada hubungan antara variabel pengetahuan

dengan kejadian diare pada balita dengan kategori kurang sebanyak 11

orang (36,7%).

Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada penulis berasumsi

bahwa pengetahuan ibu sangat mempengaruhi kejadian diare pada anak.

Hal ini dikarenakan semakin rendah pengetahuan ibu maka semakin besar

kemungkinan untuk terjadi diare pada anaknya karena ibu yang memiliki

pengetahuan rendah tidak mengetahui bahwa penyebab terjadinya diare

yaitu virus, bakteri, malabsorpsi, dan imunodefisiensi sehingga anaknya

menderita diare. apabila ibu tahu bahwa penyebab diare salah satunya

adalah bakteri, maka ibu tersebut akan menjaga kebersihan terutama

makanan yang akan dikonsumsi oleh anaknya agar anaknya terhindar dari

diare.
39

6.3.2 Hubungan Antara Tindakan Ibu Dengan Kejadian Diare

Dari hasil bivariat di dapatkan responden yang anaknya terkena diare

dan tindakan baik yaitu sebanyak 6 orang (30,0%), sedangkan responden

tindakan kurang yaitu sebanyak 8 orang (80,0%).

Dari hasil analisis diketahui p value = 0,019 yang jika dibandingkan

dengan nilai α (0,05), maka p value (0,019) ≤ α (0,05), sehingga uji statistik

dapat di nyatakan ada hubungan yang bermakna antara tindakan dengan

kejadian diare di ruang madinah RSI siti khadijah palembang tahun 2013.

Tindakan adalah suatu sikap yang belum otomatis terwujud dalam

suatu tindakan ( overt behavior ) untuk mewujudkan sikap menjadi suatu

perbuatan nyata diperlukan faktor-faktor pendukung atau suatu kondisi

yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas, juga diperlukan faktor

pendukung ( support ) dari pihak lain ( Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian Yogi Sumedi (2008), dapat dikemukakan

bahwa tindakan responden dengan kejadian diare sebagian besar

melakukan tindakan baik sebanyak (66,7%), dan melakukan tindakan

kurang sebanyak (33,3%). hal ini dipengaruhi oleh pendidikan responden

yang cukup baik, oleh sebab itu semakin tinggi ilmu yang seseorang miliki

maka semakin besar pula tindakan yang dimiliki seseorang.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada penulis berasumsi

bahwa tindakan ibu sangat mempengaruhi kejadian diare pada anak. Hal ini

dikarenakan baik kurangnya tindakan seseorang akan membawa pengaruh


40

terhadap kejadian diare, ibu yang bertindak kurang tidak memperhatikan

makanan apa saja yang dikonsumsi oleh anaknya minsalnya anak jajan

sembarangan dan sebelum memberi makan pada anak ibu tidak mencuci

tangan, membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga anak menjadi

diare.

Anda mungkin juga menyukai