Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

TERJADINYA HIPERTENSI DI RSI SITI KHADIJAH


PALEMBANG TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

IRLANA YULISTIARA

10.01.107

AKADEMI KEPERAWATAN SAPTA KARYA PALEMBANG


TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.

Hipertensi di artikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus menerus

sehingga melebihi batas normal (Smeltzer& Reeves, 2001).

Survei Kesehatan Nasiaonal (Susenas) 2001, menunjukan proporsi

hipertensi di Indonesia pada pria 27% dan wanita 29%. sedangkan survey

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), hipertensi pada pria 12,2% danwanita

15,5%. Penyakit system sirkulasi dari hasil SRT tahun 1992, 1995, dan 2001

selalu menduduki peringkat pertama dengan prevalensi terus meningkat yaitu

16,0%, 18,9%, 26,4%. (Andra, 2007).

Hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

yang ada di Indonesia maupun di beberapa Negara yang ada di dunia.

Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di Negara

berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan

menjadi 1,15 miliar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada angka

penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat ini.

1
2

Angka kejadian di Indonesia belum ada data nasional namun, pada studi

MONICA 2000 di daerah perkotaan Jakarta dan FKUI 2000-2003 di daerah Lido

pedesaan kecamatan Cijeruk memperlihatkan kasus hipertensi derajat II

(berdasarkan JNC VIII) masing 20,9% dan 16,9%. Hanya sebagian kecil yang

menjalani pengobatan masing-masing 13,3% dan 4,2%. Jadi di Indonesia masih

sedikit sekali yang menjalani pengobatan. (Muhammadun, 2010).

Hipertensi bersifat diturunkan atau bersifat genetik. Individu dengan

riwayat keluarga hipertens imempunyai risiko dua kali lebih besar untuk

menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan

riwayat hipertensi. Penyakit hipertensi memiliki hubungan yang signifikan

dengan gen-gen pemicuhi pertensi yang terdapat dalam kromosom manusia.

Sekalipun gen-gen hipertensi belum bisa iidentifikasikan secara akurat namun

faktor-faktor genetik yang terdapat gen manusia sangat mempengaruhi sistem

renin-angiotensin-aldosterone. Mekanisme ini, sangat membantu dalam

pengaturan tekanan darah melalui pengontrolan keseimbangan garam serta

kelenturan dari arteri. (Gunawan, 2001).

Hipertensi merupakan sebagian penyakit lebih sering dijumpai pada

kaum pria dan sebagian lainny pada wanita. Ada beberapa faktor hormonal

penting yang kemungkinan berperan dalam menerangkan adanya perbedaan

antara pria-wanita, yaitu kaum wanita dilindungi oleh hormon-hormon estrogen

sebelum terjadinya menopause. Perbedaans ekspada kejadian penyakit


3

merupakan hasil-hasil deskriptif yang penting dan sering mendorong

dilaksanakannya penerimaan lebih lanjut. Tidak ada penyakit yang dapat

dianggap memiliki etiologi yang jelas apabila tidak dapat dijelaskan adanya

perwujudan penyaki ttersebut yang lebih dominan pada pria atau wanita.

(Gunawan, 2001).

Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan

mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit

yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai fakto resiko yang dimilikis

eseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai factor risiko

terhadap timbulnya hipertensi.

Saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan

lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini

antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang

berhubungan dengan risiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas

(kegemukan), kurangnya olah raga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang

tinggi kadar lemaknya. Oleh karena penyakit hipertensi timbul akibat adanya

interaksi dari berbagai faktor sehingga dari seluruh faktor yang telah disebutkan

diatas, faktor mana yang lebih berperan terhadap timbulnya hipertensi tidak

dapat diketahui dengan pasti. Oleh karena itulah maka pencegahanpenyakit

hipertensi yang antara lain dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat

menjadi sangat penting. (BoedhiDarmojo).


4

Kejadian hipertensi sangat tinggi di Provinsi Sumatera Selatan pada

tahun 2003, hipertensi menempati urutan kesembilan dari sepuluh penyakit

terbanyak di Sumatera Selatan. Pada tahun 2004 hipertensi mengalami urutan

ketujuh dan pada satu tahun berikutnya pada tahun 2005 hipertensi mengalami

peningkatan lagi dengan urutan kelima dan di kota Palembang kasus hipertensi

masih sangat tinggi apalagi pada tahun 2007. ( DinkesSumsel, 2007 ).

Profil RSI Siti Khadijah tahun 2012 menunjukan bahwa hipertensi

menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit yang terdapat di RSI Siti

Khadijah. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Islam Siti Khodijah Palembang

diperoleh jumlah penderita hipertensi pada tahun 2009 tercatat 68 penderita.

Pada tahun 2010 tercatat 115 penderita. Pada tahun 2011 tercatat 190 penderita.

(Data Medical Records RSI Siti khodijah)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Terjadinya Hipertensi Di RSI Siti Khodijah Tahun 2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitianini adalah belum diketahuinya

faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi di RSI Siti

Khodijah Tahun 2013.


5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

penyakit hipertensi di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi terjadinya hipertensi di RSI Siti

Khodijah Tahun 2013

b. Diketahuinya distribusi frekuensi genetik dengan terjadinya hipertensi

di RSI Siti KhodijahTahun 2013.

c. Diketahuinya distribusi frekuensi jenis kelamin dengan terjadinya

hipertensi di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.

d. Diketahuinya distribusi frekuensi gaya hidup dengan terjadinya

hipertensi di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.

e. Diketahuinya hubungan antara genetik dengan dengan terjadinya

hipertensi di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.

f. Diketahuinya hubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya

hipertensi di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.

g. Diketahuinya hubungan antara gaya hidup dengan terjadinya hipertensi

di RSI Siti Khodijah Tahun 2013.


6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi RSI Siti Khodijah

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan dan menambah

informasi untuk institusi kesehatan tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan terjadinya penyakit hipertensi, dan sebagai masukkan untuk

mengevaluasi program kesehatan dan dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan khususnya masalah hipertensi, serta memberikan dorongan agar

perawat dapat meningkatkan kinerjanya.

1.4.2 Bagi Akper Sapta Karya

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, dan dapat di jadi

kanrefrensi untuk penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Peneliti

Hasil penelitianini diharapkan dapat meningkatkan dan menambah

pengetahuan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

hipertensi.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitiini termasuk dalam area keperawatan Medikal Bedah (KMB),

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya

penyakit hipertensi di RSI siti khodijah tahun 2013. Penelitian ini menggunakan

desain kuantitatif dengan responden seluruh pasien RSI Siti Khodijah diruangan

Muzdalifah.

Anda mungkin juga menyukai