Anda di halaman 1dari 16

Volume Nomor Halaman Yogyakarta

II 1 151-259 Mei 2019


JURNAL PENGABDIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat


Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Volume 2, Nomor 1 Mei 2019

PEMBINA
Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc.,Ph.D.
(Dekan)
Agus Nugroho, S.T., M.T.
(Wakil Dekan Akademik dan Kemahasisaan)
Nuryati, S.Far., M.P.H.
(Plt.Wakil Dekan SDM, Aset dan Keuangan)
Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng.
(Plt. Wakil Dekan Kerjasama dan Perencanaan Strategis)

PENANGGUNGJAWAB
Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si.
(Plt. Wakil Dekan Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Alumni dan
Hubungan Internasional)

PIMPINAN REDAKSI
M. Iqbal Taftazani, ST., M. Eng

REDAKTUR PELAKSANA
Puji Lestari, S.Hut., M.Sc.

EDITOR
Hanik, A.Md.

DESAIN GRAFIS
Yoga Dwi Jatmiko, A.Md.

PENERBIT
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

ALAMAT REDAKSI
Kantor Redaksi Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Sekip Unit I Yogyakarta
Telp. 0274 541020
Email: jp2m.sv@ugm.ac.id
EDITORIAL

Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (JP2M) edisi kali ini memuat sepuluh
artikel dengan berbagai tema dan berbagai bidang ilmu. Kesemua artikel menyajikan tentang
bagaimana memberdayakan masyarakat sehingga dapat lebih mendayagunakan potensi-potensi
yang ada di masyarakat dengan sumbangsih ilmu pengetahuan dan teknologi.
Artikel tentang pengabdian dan pengembangan masyarakat pertama adalah tentang
instalasi PLTS untuk meningkatkan produktivitas peternakan ayam pedaging di Kecamatan
Jakenan, Kabupaten Pati. Kegiatan ini dilakukan oleh Trias Prima Satya, Imam Fahrurrozi, Galih
Setyawan, Muhammad Rifqi Al Fauzan, Fitri Puspasari, Nur Rohman Rosyid, Prihadi Yogaswara,
Alif Subardono, Sri Lestari, dan Estu Muhamad Dwi Admoko. Kegiatan pengabdian dan
pengembangan masyarakat dilakukan dengan memasang panel surya di salah satu atap kandang,
dan hasilnya dapat menerangi bagian kandang secara maksimal. Selain pemasangan oleh tim
penulis, masyarakat juga mendapatkan pembinaan tentang bagimana memasang, mengoperasikan,
dan merawat perangkat panel surya sehingga dapat berfungsi maksimal dan akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas peternakan tersebut.
Pelatihan pembuatan produk kreatif kewirausahaan kepada buruh migran di Hongkong
dilakukan oleh Kokom Komariah, Suyanto, dan Marwanti. Kegiatan ini merupakan artikel kedua
dalam JP2M ini. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan materi motivasi
kewirausahaan dan materi praktik berupa pembuatan makanan olahan dari bahan daging dan ikan.
Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya kemampuan buruh migran dan ada di antara buruh
migran yang berpikir untuk tidak memperpanjang kontraknya sebagai buruh migran, dan segera
kembali ke kampung halamannya untuk menata kehidupannya dengan bekal salah satunya hasil
dari pelatihan tersebut.
Purwadi Agus Darwito, Halimatus Sa’diyah, dan Murry Raditya melakukan pegabdian
berupa membuat sistem pengolaha air bersih berstandar WHO dan Kemenkes bagi warga di Dusun
Sinan, Desa Gawarejo, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Permasalahan awal warga Dusun Sinan adalah karena tercampurnya air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari warga, yang berasal dari sebuah embung yang menampung air dari
Bengawan Solo dan tambak sekitarnya. Metode yang digunakan adalah dengan mengendapkan air
sebanyak dua kali dan menyaring air sehingga air layak konsumsi sesuai standar WHO dan
Kemenkes.
Artikel selanjutnya merupakan kegiatan pengabdian tentang meningkatkan pengalaman
wisata melalui personalisasi layanan dengan kegiatan destinasi wisata pintar yang dilakukan oleh
Bambang Guritno, Haniek Listyorini, Renny Apriliani, dan Y. Sutomo. Kegiatan pengabdian ini
membawa konsep smart berupa personalisasi layanan ke dalam industri pariwisata yang ada.
Dengan personalisasi layanan dalam industri pariwisata dapat meningkatkan pengalaman
berwisata yang lebih baik dan dinamis, dalam hal ini terdapat kemudahan-kemudahan dalam
perjalanan wisatanya.

i
Naela Wanda Yusria Dalimunthe, Clara Ajeng Artdita, dan Fajar Budi Lestari melakukan
kegiatan pembentukan dan pembinaan kelompok tani kelinci di Desa Hargotirto, Kokap, Kulon
Progo. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan transfer informasi dan pelatihan terkait
manajemen pemeliharaan kelinci. Dengan manajemen yang baik, kelompok tani kelinci
diharapkan dapat mendukung keberadaan Desa Wisata Pule Payung. Hasilnya adalah terbentuknya
kelompok ternak kelinci yang dapat mendukung desa wisata yang sudah ada dengan
menambahkan destinasi wisata pada wisata ternak kelinci.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam wujud edukasi manajemen pengelolaan
Kawasan cagar budaya dilakukan oleh Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi, Eska Nia Sarinastiti,
dan Fatkurrohman. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pendampingan pada kelompok
keagaamaan, dalam hal ini adalah PCPM Ngampilan dan PCPM Kraton. Kegiatan pendampingan
diarahkan pada pengembangan potensi yang ada di Kecamatan Kraton dan Ngampilan, yaitu
keberadaan benda cagar budaya untuk dapat meningkatkan produktifitas kelompok keagamaan
tersebut dengan manajemen wisatan heritage.
Optimalisasi kegiatan posyandu dilakukan oleh Ari Indra Susanti dan Fedri Ruluwedrata
Rinawan dengan pelatihan kader melalui program KKN mahasiswa. Permasalahan yang
sebelumnya dihadapi adalah beban kerja kader posyandu sehingga terdapat pekerjaan yang kurang
optimal dan keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Metode yang
dilaksanakan yaitu dengan pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan keterampilan kader
posyandu. Selain itu kader posyandu juga dibekali kemampuan untuk mengajuan proposal
sponsorship sehingga kendala keterbatasan dana dapat teratasi.
Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh M. Syairaji dan Ismil Khairi Lubis adalah
dengan Peningkatan Kapasitas Petugas Surveilans Puskesmas di Wilayah Kabupaten Gunung
Kidul dalam Pembuatan Peta Sebaran Penyakit melalui workshop Sistem Informasi Geografis.
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pelatihan penggunaan perangkat lunak untuk
pembuatan peta dan untuk melakukan surveilans. Hasilnya adalah bahwa kegiatan pelatihan ini
mampu memberikan manfaat bagi petugas surveilans yakni kemampuan dalam melakukan analisis
data surveilans dalam bentuk pembuatan peta digital.
Taufik Hery Purwanto, Karen Slamet hardjo, Agung Jauhari dan Rendy Putra Maretika
melakukan Pembuatan Peta Citra Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon
Progo. Hal ini didasari bahwa keberadaaan peta desa di Desa Ngargosari belum tersedia dengan
lengkap, sehingga perlu dilakukan pembuatan peta citra desa. Metode yang dilaksanakan yaitu
dengan melakukan FGD dengan bahan citra satelit penginderaan jauh dan peta Rupa Bumi
Indonesia. Hasilnya didapatkan peta dengan standar penyusunan Peta Desa disesuaikan dengan
Lampiran III Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa.
Penyusunan Peta Desa secara partisipatif dapat mendukung program Percepatan Pemetaan Batas
Desa/Peta Desa yang digalakkan pemerintah. Hasil peta desa berisi informasi batas dusun, persebaran
sarana dan prasarana, jaringan jalan, jaringan irigasi, toponimi dan informasi penting lainya sesuai
peraturan yang berlaku.
Artikel terakhir dalam JP2M ini adalah tentang Budidaya Anggrek Tanah di Desa
Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo yang dilakukan oleh Neni Pancawati,

ii
Agusta Ika Prihanti Nugraheni, dan Nova Perwira Yuda. Metode yang dilaksanakan yaitu dengan
Brainstorming, Pelatihan dan sosialisasi tentang penanaman anggrek tanah, Pendampingan dari
pelatihan penanaman anggrek dilakukan oleh para Pakar. Hasilnya kegiatan terselenggara dengan
lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Potensi budidaya tanaman anggrek tanah ini
sangat mungkin untuk dikembangkan di daerah mereka dan dapat meningkatkan pariwisata di Desa
Pagerharjo.

iii
DAFTAR ISI

Instalasi PLTS sebagai Sumber Energi Listrik untuk Usaha Peternakan Ayam Pedaging
Masyarakat di Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Jawa Tengah (Trias Prima Satya,
Imam Fahrurrozi, Galih Setyawan, Muhammad Rifqi Al Fauza, Fitri Puspasari, Nur
Rohman Rosyid, Prihadi Yogaswara, Alif Subardono, Sri Lestari, Estu Muhamad Dwi
Admoko) ............................................................................................................................ 151-156

Pengembangan Kapasitas Buruh Migran Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Kreatif


Kewirausahaan (Kokom Komariah, Suyanto, Marwanti) ................................................ 157-166

Rancang Bangun Sistem Pengolah Air Bersih Standar WHO dan Kemenkes Bagi Warga
Dusun Sinan - Desa Gawerejo - Kecamatan Karangbinangun - Kabupaten Lamongan
Jawa Timur (Purwadi Agus Darwito, Halimatus Sa’diyah, Murry Raditya ..................... 167-176

Destinasi Wisata Pintar untuk Meningkatkan Pengalaman Wisata Melalui Personalisasi


Layanan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pariwisata di Jawa Tengah )
Bambang Guritno, Haniek Listyorini, Sukrisno, Renny Aprilliani, Y.Sutomo) .............. 177-188

Pembentukan dan Pembinaan Kelompok Tani Kelinci dalam Rangka Pengembangan


Desa Wisata di Soropati, Hargotirto, Kokap, Kulon Progo ((Naela Wanda Yusria
Dalimunthe, Clara Ajeng Artdita, Fajar Budi Lestari) ..................................................... 189-201

Model Pemberdayaan dalam Wujud Edukasi Manajemen Pengelolaan Kawasan Cagar


Budaya untuk Organisasi Kepemudaan Berbasis Agama di Yogyakarta (Ghifari
Yuristiadhi Masyhari Makhasi1, Eska Nia Sarinastiti, Fatkurrohman)............................ 203-215

Optimalisasi Kegiatan Posyandu dengan Pelatihan Kader melalui Program Kuliah Kerja
Nyata Mahasiswa (KKNM)
(Ari Indra Susanti1, Fedri Ruluwedrata Rinawan) ........................................................... 217-225

Workshop Sistem Informasi Geografis (SIG): Peningkatan Kapasitas Petugas Surveilans


Puskesmas di Wilayah Kabupaten Gunung Kidul dalam Pembuatan Peta Sebaran
Penyakit (M. Syairaji1, Ismil Khairi Lubis) ....................................................................... 227-233

Pembuatan Peta Citra Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo
(Taufik Hery Purwanto, Karen Slamet Hardjo, Agung Jauhari, Rendy Putra Maretika) 235-248

Budidaya Anggrek Tanah di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon


Progo (Neni Pancawati, Agusta Ika Prihanti Nugraheni, Nova Perwira Yuda) .............. 249-259

iv
Rancang Bangun Sistem Pengolah Air Bersih Standar WHO dan
Kemenkes Bagi Warga Dusun Sinan - Desa Gawerejo -
Kecamatan Karangbinangun - Kabupaten Lamongan Jawa
Timur

Purwadi Agus Darwito1*, Halimatus Sa’diyah2, Murry Raditya1


1Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember
3Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember

* padarwito@gmail.com

ABSTRAK

Dusun Sinan adalah salah satu daerah di Kecamatan Karangbinangun Kabupaten


Lamongan yang mengalami kekurangan air bersih. Air yang menjadi sumber utama penduduk
Dusun Sinan adalah air sungai anak Bengawan Solo yang bercampur dengan air tambak dan
ditampung dalam suatu embung. Hasil pengujian pH, Turbidity dan TDS yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa air Bengawan Solo belum memenuhi standar air bersih WHO dan
Kemenkes. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun sistem kontrol filtrasi air sungai dan
tambak yang berada dalam embung tersebut. Sistem filtrasi yang dirancang terdiri dari tahap
pengendapan dan tahap penyaringan. Tahap pengendapan dilakukan dengan menggunakan
tawas sebagai media penjernih yang bertujuan mengurangi beban kerja tahap penyaringan.
Sedangkan tahap penyaringan dilakukan dengan menggunakan media batu, pasir, arang, dan ijuk
yang bertujuan untuk menaikkan nilai pH serta mengurangi nilai kekeruhan dan TDS. Sistem
dirancang secara modular antara tiap tahap filtrasi guna memudahkan proses perawatan dari
sistem dan pembersihan (flush) sisa endapan yang timbul pada proses filtrasi. Pengujian sistem
ini dilakukan dengan cara melakukan variasi variabel volume dan ketinggian pasir yang
digunakan dan diketahui bahwa perbedaan volume pasir yang digunakan berpengaruh secara
signifikan terhadap kadar TDS, Turbidity, dan pH air bersih yang dihasilkan.

Kata Kunci: air bersih, filtrasi, WHO

ABSTRACT
Sinan Village is located in Karangbinangun Subdistrict, Lamongan city, which is experiencing a
shortage of clean water. The main source of water for the people in that village is originated from
river water of Bengawan Solo branches which is mixed with pond water and is collected in a pond.
The results of the pH, turbidity and TDS tests that have been carried out show that the Bengawan
Solo water does not meet WHO's clean water standards and the standard from Ministry of Health.
In this study, the design of the river and pond water filtration control system in the reservoir was
carried out. The designed filtration system consists of the deposition stage and filtering stage.
Deposition stage is carried out by using alum as a purifying medium and aims to simplify the
screening phase. While the screening stage is carried out using stone, sand, charcoal and palm fiber
which aims to increase the pH value and reduce the value of turbidity and TDS. The system is
designed in a modular manner between each filtration stage to fascillitate the maintenance process
of the system and flushing the remaining deposits produced by the filtration process. Testing result
of this system is done by varying the variables of volume and height of sand used and it is known
that the difference in sand volume used has a significant effect on the levels of TDS, Turbidity, and
pH of the resulting clean water..

Keywords: clean water; filtration, WHO

167
PENDAHULUAN Indonesia. Terdapat 71 Dusun di
Air merupakan kebutuhan Kecamatan Karangbinangun, salah
penting bagi manusia untuk satunya adalah Dusun Sinan. Sumber
kelangsungan hidup. Tidak air Dusun Sinan berasal anak sungai
sembarang air dapat digunakan yang berasal dari sungai bengawan
untuk kebutuhan mandi, cuci dan solo. Pada saat musim kemarau,
minum. Sebagai organisasi dunia, tidak jarang anak sungai yang
WHO telah menyatakan standar air menjadi sumber air masyarakat
bersih dan air minum layak dusun sinan itu mengering. Pada
konsumsi. Organisasi dunia musim kemarau pertama, air
UNESCO pada tahun 2002 telah bengawan solo yang mengalir
menetapkan hak dasar manusia atas bercampur dengan air tambak.
air yaitu sebesar 60 ltr/org/hari Kemudian dipenghujung kemarau,
(MTR01, 2017). Berdasarkan sungai menjadi kering. Alternatif
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum warga setempat untuk memenuhi
No 14/PRT/M/2010, Oktober 2010 kebutuhan air bersih adalah dengan
pada petunjuk teknis definisi membeli air bersih PDAM dari
operasional standar pelayanan daerah gresik. Harga per 1 kubik air
minimal bidang sumber daya air, adalah Rp. 80.000,-. Rata-rata dalam
menyatakan bahwa kebutuhan satu bulan, satu keluarga
minimal setiap orang akan air bersih menghabiskan 3 kubik air untuk
per hari adalah 60 liter atau 0,06 m kebutuhan mandi dan cuci.
kubik (Kirmanto, 2010). Atas permintaan dari kepala
Sejumlah kecamatan di desa ke Departemen Teknik
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Instrumentasi untuk dibuatkan
mengalami krisis air bersih. BPDB sistem yang bisa mengolah air di
Lamongan menyatakan 19 Desa desa tersebut menjadi air bersih,
masuk dalam daftar berpotensi besar maka oleh Departemen Teknik
mengalami kekeringan di musim Instrumentasi ITS mengajukan
kemarau tahun 2018 dilakukannya pengabdian
(Independen.co.id, 2018). Media masyarakat yang bertujuan untuk
Indonesia melakukan pemantauan membuat sebuah prototipe Sistem
pada 20 Juli 2017 dan didapatkan Pengolah Air Bersih Standar WHO
bahwa sejumlah kecamatan yang dan Kemenkes Bagi Warga Dusun
mengalami krisis air bersih adalah Sinan - Desa Gawerejo-
daerah sepanjang aliran kawasan Karangbinangun-Lamongan-Jawa
Bengawan Jero dan sebagian di Timur. Dalam penelitian ini, dibuat
sepanjang bantaran Sungai prototipe sistem pengolah air bersih
Bengawan Solo. Antara lain, untuk skala kecil atau skala rumah
Kecamatan Karangbinangun, tangga.
Kalitengah, Deket, Glagah, Air yang menjadi air baku
Karanggeneng, Laren, Sekaran, dalam perancangan sistem ini adalah
Maduran dan sebagian Kecamatan air yang berada pada embung
Turi (Yakub, 2017). (tempat penampungan air). Air
Karangbinangun merupakan embung sendiri merupakan
sebuah kecamatan di Kabupaten campuran dari air sungai dan air
Lamongan, Provinsi Jawa Timur, tambak. Serta, pada musim hujan,
168
maka air hujan juga ikut tercampur menggunakan metode filtrasi pasir
dalam embung tersebut. Hasil lambat (slow sand) dan saringan
pengukuran pH, turbidity, TDS yang dirancang (Adekunle &
menunjukkan bahwa air embung Adejuyigbe, 2012) menggunakan
tersebut tidak memenuhi standar air urutan dari beberapa bahan yaitu:
bersih sebagaimana yang ditentukan arang aktif, pasir halus, pasir kuarsa,
oleh WHO dan Kemenkes. Beberapa karbon aktif, dan kerikil dengan
proses pengolahan air sebelumnya beberapa ukuran menunjukkan hasil
telah dilakukan dan dikembangkan bahwa bahwa air yang didapat perlu
dalam penelitian-penelitian disaring agar aman untuk diminum.
sebelumnya. Salah satu teknik Dalam studi pengolahan air melalui
pengolahan air yang cocok untuk media filter pasir kuarsa (Selintung &
memenuhi kebutuhan akan air Syahrir, 2012) dicari ketebalan pasir
bersih dalam skala kecil atau rumah yang efektif untuk menghilangkan
tangga adalah sistem filtrasi. Filtrasi bau, rasa, kekeruhan dan
konvensional atau sering disebut menurunkan pH. Dari keseluruhan
sebagai metode filtrasi down flow variasi ketebalan, pasir ang
(arah aliran dari atas ke bawah) digunakan hanya efektif untuk
merupakan teknologi yang banyak di menurunkan pH saja. Efisiensi dari
terapkan di Indonesia. Perbandingan metode filtrasi slow sand filter dalam
penurunan kecepatan aliran filtrat proses menghilangkan kadar
dan efisiensi penurunan kesadahan kekeruhan dan bakteri E.Coli telah
antara sistem filtrasi up flow dan dilakukan (Bagundol, Awa, &
down flow (Widyastuti & Sari P, 2011) Enguito, 2013). Hasil menunjukkan
yang menggunakan media zeolit bahwa dengan melakukan
karbon aktif setinggi 70 cm, dalam penambahan tebal pasir dan
waktu operasi 6 jam, menunjukkan memperlama rata-rata waktu yang
bahwa kecepatan aliran untuk sistem dibutuhkan proses penyaringan,
filtrasi up flow lebih stabil daripada maka jumlah bakteri yang dapat
sistem filtrasi down flow. Serta disaring akan semakin besar. Selain
efisiensi penurunan kesadahan menggunakan pasir sebagai media
untuk filtrasi dengan sistem up flow filtrasi, bagian xylem dari gubal kayu
lebih tinggi dibandingkan sistem digunakan sebagai media
down flow, yang mana up flow penyaringan dan hasil yang
94.79% sedangkan down flow 94.16%. diperoleh membuktikan bahwa
Sistem filtrasi air Portable dual xylem tersebut dapat menghilangkan
purpose juga telah didesain (El- bakteri patogen dalam air dengan
Harbawi et al., 2010) yang mana bantuan sedikit tambahan tekanan
sistem tersebut memiliki keunggulan pada air (Boutilier, Lee, Chambers,
yaitu portable dan memiliki dua Venkatesh, & Karnik, 2014).
fungsi, yaitu filtering dan heating Penggunaan media filtrasi pada air
karena rancangan sistem berupa sumur gali di Kelurahan Tambak
tumpukan layer dari bahan filter Rejo Waru, Sidoarjo (Jenti &
(menggunakan urutan karbon aktif, Nurhayati, 2014) mempengaruhi
pasir silika, zeolit, bio-balls, dan pasir kadar Fe dimana media filtrasi yang
mineral). Setelah air keluar dari digunakan adalah kerikil, pasir
saringan akhir, kemudian air kuarsa dan karbon aktif. Selain
dipanaskan diatas titik didihnya. pengembangan sistem filtrasi dalam
Penyaringan yang dilakukan dengan pengolahan air bersih, tengah

169
dikembangkan juga sistem kontrol Meninjau keadaan air baku
untuk mengatur proses pengolahan yang akan digunakan, dalam
air bersih, seperti yang dilakukan penelitian ini dirancang sebuah
dalam perangangan alat penyaring sistem pengolahan air yang dibagi
air kotor menggunakan menjadi 2 tahap, yaitu tahap
mikrolontroller ATMEGA 32 pengendapan dan tahap
(Susanto, Kalsum, & H, 2014). penyaringan. Pada tahap
Penggunaan filter pasir masih pengendapan terdapat 2 proses yaitu
banyak dikembangkan, dengan proses pengendapan menggunakan
beberapa penambahan bahan lain, kaporit dan proses pengendapan
seperti yang dilakukan dala menggunakan tawas. Penggunaan
penelitian penjernihan air dengan kaporit dan tawas bertujuan untuk
saringan pasir dan desinfektan alami meringankan beban kerja sistem
(Soehartono, 2015). Beberapa media penyaringan. Penggunaan kaporit
filter yang lain semakin dapat membunuh bakteri sedangkan
dikembangkan untuk meningkatkan penggunaan tawa dapat membantu
kualitas air bersih yang dihasilkan, menjernihkan air. Kemudian untuk
seperti halnya penggunaan filtrasi sistem penyaringan yang dirancang
zeolit dan arang aktif. Dalam menggunakan metode konvensional
penelitiannya (M. P. Utama, (down flow) dengan media filtrasinya
Kusdarwati, & Sahidu, 2017) adalah pasir kasar, ijuk, arang dan
penyaringan air dikhususkan untuk pasir halus. Pengukuran flowrate,
menyaring kontaminasi timbal (Pb) pH, turbidity dan TDS terhadap air
pada air tambak kecamatan Jabon, hasil pengolahan menggunakan
Sidoarjo. Filter menggunakan zeolit sistem yang dirancang dilakukan.
dan arang aktif serta hasil pengujian
menunjukkan bahwa kombinasi
zeolit dan arang aktif dapat METODE
menurunkan kadar Pb hingga Sistem pengolahan air bersih
69.48%. Penggunaan media zeolit, yang dirancang dalam penelitian ini
karbon aktif dan pasir silika sebagai terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap
media filtasi air menghasilkan pengendapan dan tahap
penurunan kontaminan besi hingga penyaringan. Gambar 1 menunjukkan
96%, mangan hingga 84.3% dan skema keseluruhan sistem.
bakteri hingga 100% (R. Y. S. Utama,
2017).

Gambar 1. Skema sistem secara keseluruhan

kaporit, dan proses 2, pengendapan


Pada gambar 1, tahap dilakukan dengan menggunakan
pengendapan dibagi menjadi 2 tawas. Air baku yang digunakan
proses yaitu proses 1, pengendapan diambil dari air embung, kemudian
dilakukan dengan menggunakan dipompa menuju proses 1. Kaporit
170
atau Ca(COCl)2 merupakan senyawa penjernih air yang sering ditemui.
yang banyak digunakan untuk Proses penjernihanannya tawas akan
membunuh bakteri dan terurai menjadi disperse koloid
mikroorganisme lainnya. Sebagai dengan muatan Al3+ yang akan
oksidator, kaporit digunakan untuk mengikat partikel koloid lainnya
menghilangkan rasa dan bau. Dalam yang bernilai negatif sehingga
kaporit yang terlarut dalam air partikel tersebut mengendap.
terdapat HClO. HClO dapat Dengan air yang jernih, maka proses
mengeluarkan atom-atom oksigen. penyaringan pada tahap II akan lebih
Atom-atom tersebutlah yang aktif cepat karena beban kerja filter lebih
membunuh bakteri dan ringan dan filter akan lebih bertahan
mikroorganisme pada air. Semakin lama.
banyak HclO, semakin banyak pula Seperti yang ditunjukkan oleh
atom oksigen yang lepas. Dan daya gambar 1, setelah tahap
desinfektan semakin tinggi. Namun pengendapan, dilakukan proses
penggunaan kaporit masih belum penyaringan. Pada proses
dapat membantu menjernihkan air, penyaringan digunakan metode
maka air hasil proses 1 dipompa konvensional yang disebut sebagai
kembali menuju proses 2, dimana metode down flow. Media penyaring
pada proses 2 proses penjernihan air yang digunakan adalah pasir kasar,
dilakukan dengan penambahan ijuk, karbon dan pasir halus, dimana
tawas/alum. Tawas atau Alumunium penyusunannya seperti yang
Sulphate Al2(SO4)3 merupakan ditunjukkan oleh gambar 2.

Pasir Kasar

Ijuk

Arang

Pasir Halus
Hasil tahap pengendapan
Hasil filtrasi

Gambar 2. Skema sistem penyaringan

Sistem penyaringan yang karena memiliki kelenturan sekaligus


dirancang terdiri dari pasir kasar, kepadatan sehingga mudah
ijuk, arang dan pasir halus. Pasir menyaring kotoran besar pada air
Kasar digunakan untuk menyaring (Sujarwanto, 2014). Lapisan ketiga
kotoran dengan ukuran besar yang yaitu arang aktif yang terbuat dari
terkandung dalam air. Dilanjutkan pembakaran batok kelapa
ke lapisan ijuk yang berfungsi untuk merupakan senyawa karbon amorph
menyaring kotoran yang kecil dan bersifat adsorben (Kumalasari &
tidak larut maupun partikel yang Satoto, 2011). Adsorben merupakan
berukuran besar. Ijuk digunakan zat padat yang mampu menyerap

171
komponen tertentu pada suatu fluida adalah 16cm. masing-masing kotak
(Faizal & Fitri, 2014). Kemudian filtrat disusun seperti pada gambar 2.
lapisan terbawah adalah pasir halus. Kemudian dilakukan pengujian
Sesuai dengan Standar Nasional terhadap 5 sampel air baku, dimana
Indonesia (2008), metode masing-masing sampel adalah 19
pengolahan air menggunakan Slow liter. Kemudian dari masing-masing
Sand Filtration, Slow Sand filter atau sampel dilewatkan kedalam sistem
saringan pasir lambat yaitu metode pengolahan air. Dari hasil proses
yang menggunakan pasir sebagai pengolahan air, didapatkan hasil air
media penyaringan dengan ukuran bersih. Pengujian sistem pengolahan
butiran sangat kecil, dan air yang dirancang dilakukan dengan
mengandung kuarsa yang tinggi. melakukan pengukuran flowrate, pH,
Sistem penyaringan secara gravitasi, turbidity, TDS, rasa dan bau
sangat lambat, dan simultan pada terhadap air hasil filtrasi. Hasil
seluruh permukaan pasir halus. pengukuran tersebut dibandingkan
Proses ini merupakan gabungan dari dengan standar air bersih menurut
proses fisis (filtrasi, sedimentasi dan WHO dan Kemenkes.
adsorbsi), proses biokimia dan
proses biologis (Quddus, 2014). HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem penyaringan yang Air baku yang diolah menjadi
dirancang terdiri dari 4 media air bersih adalah air yang berasal dari
filtrasi. Masing-masing media embung. Hasil pengukuran pH,
dimasukkan kedalam sebuah kotak turbidity, TDS, rasa dan bau dari air
berukuran 80cm x 40cm x 20cm. baku disajikan pada table 1.
Ketebalan masing-masing filtrat

Tabel 1. Hasil pengukuran air baku


Sampel pH Turbidity (NTU) TDS (ppm) Rasa Bau
1 8.7 2400 1988 Ada Ada
2 8.8 2532 1975 Ada Ada
3 8.6 2502 1967 Ada Ada
4 8.7 2486 2001 Ada Ada
5 8.6 2465 1993 Ada Ada

Table 1 menunjukkan bahwa air baku 2477 NTU, dan untuk nilai TDS
merupakan air yang tidak memenuhi sebesar 1984.8 ppm.
standar air bersih menurut WHO Menurut PERATURAN
dan Kemenkes. Table 1 menunjukkan MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
bahwa air baku merupakan air yang INDONESIA NOMOR 32 TAHUN
tidak memenuhi standar air bersih 2017 TENTANG STANDAR BAKU
menurut WHO dan Kemenkes. MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN
Sampling dilakukan sebanyak 5 kali DAN PERSYARATAN KESEHATAN
agar dapat ditarik nilai rata-rata dari AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE
pengukuran air. Tampak dari tabel 1 SANITASI, KOLAM RENANG,
diatas, nilai rata-rata pH untuk air SOLUS PER AQUA, DAN
baku adalah sebesar 8.68, sementara PEMANDIAN UMUM DENGAN
untuk kekeruhan (turbidity) adalah RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA MENTERI KESEHATAN
172
REPUBLIK INDONESIA, BAB II media air untuk keperluan Higiene
STANDAR BAKU MUTU Sanitasi ditunjukkan pada tabel 2.
KESEHATAN LINGKUNGAN, Selain menurut Permenkes (Share,
parameter fisik dalam standar baku 2017).
mutu kesehatan lingkungan untuk

Tabel 2. Standar air bersih Permenkes


Parameter Kemenkes
pH 6.5-8.5
TSD < 1000 ppm
Turbidity < 25 NTU
Rasa Tidak Berasa
Bau Tidak Berbau

Sedangkan standar air bersih 5. Level Unacceptable: TDS


menurut WHO (WHO, 2003), lebih besar dari 1200 mg /
ditinjau dari nilai TDSnya adalah liter.
sebagai berikut:
1. Level Excellent: TDS kurang
Pada sistem yang dirancang,
dari 300 mg / liter dilakukan pengukuran flowrate yang
2. Level Good: TDS antara 300 dihasilkan sistem. Selain itu,
dan 600 mg / liter pengukuran pH, turbidity, TDS, rasa
3. Level Fair: TDS antara 600 dan bau juga dilakukan terhadap air
dan 900 mg / liter bersih yang dihasilkan oleh system.
Hasil pengujian pH, turbidity, TDS,
4. Level Poor: TDS antara 900
warna, rasa dan bau dari air bersih
dan 1200 mg / liter yang dihasilkan oleh system adalah
sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil pengukuran pH, kekeruhan, dan TDS


Sample flowrate pH Turbidity TDS Bau Rasa
8.88 Tidak
1 7.4 1400 1876 ada
ada
8.88 Tidak
2 7.4 1426 1903 ada
ada
8.88 Tidak
3 7.5 1432 1901 ada
ada
8.88 Tidak
4 7.4 1445 1845 ada
ada
8.88 Tidak
5 7.5 1432 1887 ada
ada

Dari hasil pengujian yang didapatkan yang telah dirancang dapat


pada tabel 4 diatas, tampak bahwa mengurangi nilai pH sebesar ±14%,
flowrate yang dihasilkan dari sistem kekeruhan sebesar ±0.4% dan nilai
adalah sebesar 8.88 L/detik. Filter TDS sebesar ±0.05%. Hal ini

173
menunjukkan bahwa filter dapat
mengurangi nilai pH dengan baik, DAFTAR PUSTAKA
sedangkan untuk nilai kekeruhan Adekunle, A. A., & Adejuyigbe, S. B.
dan TDS, perlu dilakukan (2012). Fabrication of Plastic
penambahan atau modifikasi pada Water Filter and Testing with
filter agar dapat meningkatkan hasil Slow Sand Filtration Method .
penyaringan dari air. Sedangkan The Pacific Journal of Science
untuk rasa dari air hasil pengolahan, and Technology, 13(1), 121–132.
masih tersisa sedikit rasa pahit yang Bagundol, T. B., Awa, A. L., &
ada. Enguito, M. R. C. (2013).
Filter yang dirancang terdiri Efficiency of Slow Sand Filter in
atas beberapa layer filter yaitu: pasir Purifying Well Water. J
dengan ketebalan 20 cm, tawas, Multidisciplinary Studies, 2(1),
arang aktif, kaporit, ijuk, dan pasir 2350–7020.
kasar. Fungsi tawas disini berguna https://doi.org/10.7828/jmds.v2i
untuk menurunkan kadar kekeruhan 1.402
dengan cara mengendapkan lumpur Boutilier, M. S. H., Lee, J., Chambers,
yang bercampur pada air dan tampak V., Venkatesh, V., & Karnik, R.
dari hasil diatas, nilai kekeruhan (2014). Water filtration using
dapat berkurang meskipun hanya plant xylem. PLoS ONE, 9(2).
sedikit. Maka perlu dilakukan sedikit https://doi.org/10.1371/journal.p
perbaikan dari volume tawas yang one.0089934
dimasukkan kedalam air. Sementara El-Harbawi, M., Sabidi, A. A. B.,
itu, kaporit berfungsi untuk Kamarudin, E. B., Hamid, A. B.
membunuh bakteri patogen yang A., Harun, S. B., Nazlan, A. B., &
terkandung dalam air. Untuk rasa Yi, C. X. (2010). Design of a
dari air, dapat dilakukan filtrasi portable dual proposes water
menggunakan karbon/arang aktif. filter system. Journal of
Dalam proses filtrasi menggunakan Engineering Science and
sistem diatas, tampak bahwa masih Technology, 5(2), 165–175.
ada rasa dari air hasil filtrasi, dan https://doi.org/10.1155/2009/393
dapat ditarik kesimpulan 245
kemungkinan filtrasi dari Faizal, M., & Fitri, R. M. (2014).
karbon/arang aktif masih tidak PENGOLAHAN AIR LIMBAH
bekerja secara optimal dan perlu YANG MENGANDUNG LOGAM
dilakukan perbaikan lebih lanjut. Cd MENGGUNAKAN
KOMPOSIT ADSORBENT
DENGAN BENTONIT & Fe 3 O
SIMPULAN 4, 20(3), 66–72.
Perancangan sistem pengolahan air Jenti, U. B., & Nurhayati, I. (2014).
telah dilakukan. Pengolahan air PENGARUH PENGGUNAAN
terdiri dari tahap pengendapan dan MEDIA FILTRASI TERHADAP
penyaringan. Hasil pengujian filter KUALITAS AIR KABUPATEN
air didapatkan penurunan kadar pH SIDOARJO. Jurnal Teknik
sebesar 14%, kekeruha sebesar 0.4% WAKTU, 12, 34–38.
dan TDS sebesar 0.05%. Sistem telah Quddus, R. (2014). TEKNIK
dapat menghilangkan warna dan bau PENGOLAHAN AIR BERSIH
air, tetapi masih belum sempurna DENGAN SISTEM SARINGAN
dalam menghilangkan rasa dari air. PASIR LAMBAT ( DOWNFLOW
174
), 2(4), 669–675. WAKTU, 09.
Selintung, M., & Syahrir, S. (2012).
Studi Pengolahan Air Melalui Independen.co.id, R. (2018, Juli 19).
Media Filter Pasir Kuarsa (Studi Puluhan Desa Di Lamongan
Kasus Sungai Malimpung). Hasil Terancam Kekeringan,
Penelitian Fakultas Teknik, 6, Bagaimana Respon BPBD
978–979. Setempat ? Retrieved from
Soehartono. (2015). Penjernihan Air Rakyat Independen.co.id:
Dengan Saringan Pasir Dan https://rakyatindependen.co.i
Desinfektan Alami. Neo Teknika d/puluhan-desa-di-lamongan-
Universitas Pandanaran, 1(1). terancam-kekeringan-
Retrieved from bagaimana-respon-bpbd-
http://jurnal.unpand.ac.id/index setempat/
.php/NT/article/view/356 Kirmanto, D. (2010). Retrieved from
Susanto, D., Kalsum, T. U., & H, Y. S. https://www.google.com/url?s
(2014). Alat Penyaringan Air a=t&rct=j&q=&esrc=s&source
Kotor Menjadi Air Bersih =web&cd=1&cad=rja&uact=8&
Menggunakan Mikrokontroller ved=2ahUKEwjtpZCY3breAh
ATMEGA 32. Jurnal Media WCTX0KHUsaDtEQFjAAegQ
Infotama, 10(2), 142–150. ICRAC&url=http%3A%2F%2F
https://doi.org/10.1016/j.ijfoodmi birohukum.pu.go.id%2Fuploa
cro.2003.11.004 ds%2FDPU%2F2010%2FLamp
Utama, M. P., Kusdarwati, R., & 2-PermenPU14-
Sahidu, M. (2017). Pengaruh 2010.pdf&usg=AOvVaw3A1G9
Penggunaan Filtrasi Zeolit dan MAbfJRvNDr9MGzcww
Arang Aktif terhadap Penurunan Kumalasari, F., & Satoto, Y. (2011). Air
Logam Berat Timbal ( Pb ) Air Bersih, Pencemaran Air, Polusi
Tambak Kecamatan Jabon , Air, Penyakit dari Air, Air
Sidoarjo. Marine and Coastal Kotor. Bekasi: Laskar Aksara.
Science, 6(1). MTR01. (2017, Agustus 23). Standar
Utama, R. Y. S. (2017). STUDI Kebutuhan Air Menurut
EFEKTIFITAS FILTER WHO. Retrieved from Media
PENJERNIH AIR tata ruang.com:
MENGGUNAKAN MEDIA http://mediatataruang.com/st
ZEOLITE , KARBON AKTIF DAN andar-kebutuhan-air-
PASIR SILIKA UNTUK menurut/
MENGURANGI KADAR BESI ( Share, S. (2017, Agustus 21).
Fe ) DAN MANGAN ( Mn ) Permenkes No. 32 tahun 2017
DENGAN VARIASI SUDUT _ttg Standar Baku Mutu
KEMIRINGAN PADA ALAT UJI Kesehatan Kesling dan
DAN PENAMBAHAN FILTER Persyaratan Kesehatan Air
KERAMIK MEDIA ZEOLITE , untuk Keperluan Higine
KARBON AKTIF. Universitas Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Brawijaya. Per Aqua dan Pemandian
Widyastuti, S., & Sari P, A. (2011). Umum. Retrieved from Slide
KINERJA PENGOLAHAN AIR Share:
BERSIH DENGAN PROSES https://www.slideshare.net/ad
FILTRASI DALAM MEREDUKSI elinahutauruk7/permenkes-
KESADAHAN. Jurnal Teknik no-32-tahun-2017-ttg-standar-

175
baku-mutu-kesehatan- WHO. (2003). Retrieved from
kesling-dan-persyaratan- https://www.who.int/water_s
kesehatan-air-untuk- anitation_health/dwq/chemic
keperluan-higine-sanitasi- als/tds.pdf
kolam-renang-solus-per-aqua- Widyastuti, S., & Sari, A. S. (2011).
dan-pemandian-umum Kinerja Pengolahan Air Bersih
Sujarwanto, A. (2014). KEEFEKTIFAN Dengan Proses Filtrasi dalam
MEDIA FILTER ARANG Mereduksi Kesadahan. Jurnal
AKTIF DAN IJUK DENGAN Teknik WAKTU, 1412-1867.
VARIASI LAMA KONTAK Yakub, M. (2017, Juli 20). Sejumlah
DALAM MENURUNKAN Kecamatan di Lamongan
KADAR BESI AIR SUMUR DI Krisis Air. Retrieved from
PABELAN KARTASURA Media Indonesia:
SUKOHARJO. Surakarta: http://mediaindonesia.com/re
Universitas Muhammadiyah ad/detail/113843-sejumlah-
Surakarta. %20kecamatan-di-lamongan-
krisis-air

176

Anda mungkin juga menyukai