PENDAHULUAN
Salah satu tenaga kesehatan yang terpenting adalah Bidan. Dalam pasal 1
ayat (1) PerMenKes No. 28 Tahun 2017 mengatakan “Bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan”. Dan pada ayat (2) mengatakan
“praktek kebidanan adalah kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam
bentuk asuhan kebidanan”.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2. Mengetahui apa itu Praktik Mandiri Bidan Menurut Permenkes 28 Tahun 2017
Metode penulisan yang kami gunakan berupa analisis data dari jurnal dan buku.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu izin praktik tenaga kesehatan yang menjadi kewenangan dari
pemerintah daerah adalah izin praktik bidan yang mempunyai arti sangat penting
dalam pelayanan kesehatan masyarakat khususnya untuk penanganan atau
pelayanan ibu hamil dan anak. Seorang bidan yang membuka praktik mandiri
dapat disebut juga sebagai wirausahawan. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana
usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
3
Dalam rangka melindungi masyarakat penerima pelayanan kesehatan,
setiap tenaga kesehatan akan menjalankan praktik keprofesiannya harus memiliki
izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bidan merupakan
salah satu dari tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki.
Untuk memperoleh surat izin praktik bidan (SIPB), Bidan harus mengajukan
permohonan kepada Instansi Pemberi Izin dengan melampirkan:
4
2. surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surat izin praktik;
5. pas foto terbaru dan berwarna dengan ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar;
5
memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan
praktek bidan secara jelas persiapannya sebelum bidan melaksanakan
pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan
kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.10
6
2.3 Persyaratan untuk Menyelengarakan Praktik Mandiri Bidan
1) Persyaratan lokasi berupa Praktik Mandiri Bidan harus berada pada lokasi
yang mudah untuk akses rujukan dan memperhatikan aspek kesehatan
lingkungan. Persyaratan bangunan meliputi ruang dalam bangunan
Praktik Mandiri Bidan yang terdiri atas:
a. ruang tunggu;
b. ruang periksa;
c. ruang bersalin;
d. ruang nifas;
7
sejenis. Dalam hal praktik mandiri berada di rumah tinggal perorangan,
akses pintu keluar masuk tempat praktik harus terpisah dari tempat tinggal
perorangan. Bangunan praktik mandiri Bidan harus memperhatikan fungsi,
keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
3) Persyaratan prasarana Praktik Mandiri Bidan paling sedikit memiliki:
5) Persyaratan obat dan bahan habis pakai Praktik Mandiri Bidan meliputi
pengelolaan obat dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk pelayanan
antenatal, persalinan normal, penatalaksanaan bayi baru lahir, nifas,
keluarga berencana, dan penanganan awal kasus kedaruratan kebidanan
dan bayi baru lahir. Obat dan bahan habis pakai hanya diperoleh dari
apotek melalui surat pesanan kebutuhan obat dan bahan habis pakai. Bidan
yang melakukan praktik mandiri harus melakukan pendokumentasian surat
pesanan kebutuhan obat dan bahan habis pakai serta melakukan
pengelolaan obat yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8
harus memasang papan nama pada bagian atau ruang yang mudah
terbaca dengan jelas oleh masyarakat umum dengan ukuran 60x90 cm
dasar papan nama berwarna putih dan tulisan berwarna hitam. Papan nama
paling sedikit memuat nama Bidan, nomor STRB, nomor SIPB, dan waktu
pelayanan. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus melakukan penilaian
terhadap pemenuhan persyaratan Praktik Mandiri Bidan, dengan
menggunakan instrumen penilaian sebagaimana tercantum dalam Formulir
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri. Hasil
penilaian kelayakan, menjadi dasar dalam pembuatan rekomendasi dari
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.
Praktik Mandiri Bidan tidak memerlukan izin penyelenggaraan
sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Izin penyelenggaraan Praktik
Mandiri Bidan melekat pada SIPB yang bersangkutan. Bidan dalam
menyelenggarakan Praktik Mandiri Bidan dapat dibantu oleh tenaga
kesehatan lain atau tenaga nonkesehatan. Tenaga kesehatan lain harus
memiliki SIP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bidan yang berhalangan sementara dalam melaksanakan praktik kebidanan
dapat menunjuk Bidan pengganti dan melaporkannya kepada kepala
puskesmas setempat. Bidan pengganti harus memiliki SIPB dan
9
a. Persyaratan Bangunan Tempat Praktik
2. Dinding dan lantai tempat praktik berwarna terang, tidak berpori dan
mudah dibersihkan.
b. Persyaratan prasarana
1. Kesehatan anak
10
Untuk bagian kesehatan anak ini tidak lengkap di salah satu
praktik bidan dengan alasan ia tidak melayani Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) karena kewenangan bidan bukan untuk
mengobati, padahal di dalam PerMenKes No. 28 Tahun 2017 pasal 20
mengatur tentang pelayanan kesehatan anak. Dan ada beberapa
pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak tidak dimiliki oleh
praktik mandiri bidan tersebut.
c. Persyaratan peralatan
1. Set pemeriksaan obstetri dan gynekolog
JUMLAH
NO JENIS PERALATAN
MINIMUM
1. Bak instrumen dengan tutup 1 buah
11
Tempat klem kasa
16. (korentang) 1 buah
12
Tempat sampah bertutup
yang dilengkapi dengan
37. injakan pembuka penutup 2 buah
Handuk pembungkus
45. neonates Sesuai kebutuhan
13
2.4 Kewenangan dan Tugas Pelayanan Praktik Bidan
c. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah; dan
14
kompetensi dan kewenangan yang sesuai. Karena disekitaran tempat praktik
mandiri bidan terdapat beberapa layanan kesehatan yang ada seperti
Puskesmas, Klinik maupun praktik dokter lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Berdasarkan pasal 30 ayat (1) PMK No.28 Tahun 2017 mengatakan “Bidan
yang menyelenggarakan Praktik Mandiri Bidan harus memenuhi
persyaratan, selain ketentuan persyaratan memperoleh SIPB”. Persyaratan
meliputi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan, serta obat dan
bahan habis pakai.
16
a. kewenangan berdasarkan program pemerintah; dan
b. kewenangan karena tidak adanya tenaga kesehatan lain di suatu wilayah
tempat Bidan bertugas.
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18