DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 14.04.02
RUMAH SAKIT TK. IV_ 14.07.02 Dr. SUMANTRI
KETETAPAN
KEPALA RUMAH SAKIT TK.IV 14.07.02 Dr. SUMANTRI
Nomor Tap /150 / IV /2018
Tentang
KEBIJAKAN PENYIAPAN DAN PENYERAHAN OBAT
DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT TK.IV 14.07.02 Dr. SUMANTRI
Menimbang
Mengingat
KEPALA RUMAH SAKIT TK.IV 14.07.02 Dr. SUMANTRI,
a, bahwa agar pemberian obat tepat dosis, tepat pasien, dan tepat
waktu. Rumah sakit perlu mengatur prosedur persiapan dan
penyaluran obat yang aman di rumah saki
b. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan yang baik dengan
memperhatikan patient safety, maka termasuk didalamnya kegiatan
penyiapan dan penyerahan obat harus sesuai dengan undang-undang,
peraturan dan standar praktik kefarmasian;
cc. bahwa untuk memperkecil terjadinya kemungkinan kesalahan
dalam penyaluran dan pemberian obat yang dikeluarkan dari kemasan,
obat yang disalurkan harus dalam bentuk paling siap disalurkan, serta
adanya pengaturan sistem pelabelan yang tepat guna mendukung
penyaluran obat secara akurat dan tepat; dan
d. bahwa dalam upaya mendukung kegiatan tersebut perlu dibuat
kebijakan persiapan dan penyaluran obat yang dituangkan dalam
ketetapan Karumkit Tk.IV 14.07.02 Dr. Sumantri,
Undang - Undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika;
Undang — Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang - Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
Undang — Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Narkotika;
PeNsMenetapkan :
6. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan
Sedlaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
7. Peraturan Mentri Kesehatan No. 988/MENKES/PER/VIII/2004
tentang Pencatuman Nama Generik pada lebel obatRegistrasi, izin
praktik dan izin kerja tenaga kefarmasian;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 998/ Menkes / Per / V / 2011
TentangRegistrasi, izin praktik dan izin kerja tenaga kefarmasian;
9. Peraturan Mentri Kesehatan No. 1691/ Menkes / Per / Vill / 2011
tentang keselamatan pasien;
10.Peraturan Menteri Kesehatan No. 2406/ Menkes / Per / XII / 2011
tentang pedoman umum penggunaan antibiotik;
11.Keputusan Mentri Kesehatan No. 1365A / Menkes / SK / XI / 2002
tentang penggunaan obat Opioid dalam penatalaksanaan nyeri;
12.Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2014 tentang standar
pelayanan kefarmasian; dan
13.Keputusan Menteri Kesehatan No. 10277/ Menkes / SK / IX / 2004
tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek.
MEMUTUSKAN
1, Mengenal pelaksanaan pekerjaan kefarmasian dalam persiapan dan
penyaluran sediaan farmasi kepala instalasi sebagai penanggung jawab
dapat dibantu oleh apoteker pendamping dan atau tenaga teknis
kefarmasian serta tenaga Kesehatan lain yang ditugaskan di Inst.
Farmasi;
2, Memastikan keberlangsungan regimen obat terpenuhi bagi pasien di
ruang rawat maupun pasien pulang;
3, Obat hanya dapat diberikan berdasarkan resep atau pesanan dari
dokter, dan apoteker menganalisa secara kefarmasiaan;
4. Lembaran resep dilayani apabila sudah memenuhi_ persyaratan
administras! meliputi;
* Nama,Sip dan alamat dokter« Tanggal penulisan Resep
* Nama,alamat, umurjenis kelamin dan atau berat badan pasien
* Nomor RM
* Nama obat,dosis,Jumlah yang diminta
* Cara pemakalan yang jelas
« Ruangan / unit asal resep
5. Memastikan kebenaran dalam penyiapan dan pemberian obat yang
meliputi :benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian,
benar waktu pemberian, benar dokumentasi, benar informasi;
6. Memastikan ketepatan penyiapan obat yang potensial menyebabkan
kondisi fatal;
7. Pemberian etiket yang tepat dan dilakukan pemeriksaan ulang oleh
‘orang yang berbeda yang meliputi permintaan ketepatan etiket,aturan
Pakai, pemeriksaan kesesuaian resep terhadap obat dan kesesuaian
resep terhadap isi eliket;
8. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian
informasi obat dan konseling kepada pasien jika diperlukan dan tenaga
kesehatan Jainnya, apabila apoteker tidak ada ditempat dapat
didelegasikan kepada asisten apoteker;
9, Memastikan proses dispensing sediaan non steril di ruang rawat
menggunakan peralatan sesuai standar,menimalkan kontaminan;
10.Memastikan proses dispensing sediaan steril_ memenuhi teknik
aseptik dan keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan dan prosedur
yang berlaku;
11. Penyaluran obat di rawat inap dan rawat jalan menggunakan sistem
resep individu;12. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Parepare
pada tanggal 9 April 2018
y
rg. Heigki Yudhana, Sp.KG
Mayor Ckm NRP 11020015731276