Anda di halaman 1dari 2

Struktur Matahari

Matahari memiliki 6 lapisan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Lapisan- lapisan tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Inti Matahari
Inti matahari adalah area terdalam dari matahari dan merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir
helium menjadi hidrogen. Reaksi fusi nuklir (termonuklir) ini diperoleh dari energi panas di dalam inti sehingga
menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain. Energi
hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus
menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari
matahari melalui radiasi. Inti matahari memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat
Fahrenheit). Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom
menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian
matahari yang lebih luar.

2. Zona Radiatif
Zona ini adalah daerah yang menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di
daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih luar. Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20
g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas
zona radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.

3. Zona Konvektif
Zona ini adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Suhunya sekitar 2 juta derajat Celcius (3.5 juta derajat
Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju
lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya
perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. Energi dari inti
matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif,
pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun
atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif
akan bergerak dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan
atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik
lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer
energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga
dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif
dalam waktu beberapa minggu.

4. Fotosfer
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar
5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan keluar
berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar matahari di bumi, 8 menit setelah
meninggalkan matahari.

5. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup
cahaya yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana matahari total, di mana
bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling
matahari.Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana.

6. Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat
terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian matahari yang lebih dalam. Saat
gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling matahari.
Lapisan korona memiliki suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam matahari dengan rata- rata 2 juta derajat
Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.

Anda mungkin juga menyukai