Disusun oleh
NIM : 7183344015
FAKULTAS EKONOMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama ini, kita jarang yang tahu untuk apa membaca, baik membaca buku fiksi,
nonfiksi, jurnal bahkan karya tulis ilmiah. Pada bahasan selanjutnya akan dipaparkan perihal
Bahasa Karya tulis Ilmiah, sebab “bahasa” dalam karya tulis ilmiah berkedudukan sebagai
bahasa komunikasi antara penutur dengan pendengar atau penulis dengan pembaca.
Dalam rangka menciptakan budaya membaca dan menulis karya tulis ilmiah, pendidikan
bahasa karya tulis ilmiah haruslah ditanamkan sedini mungkin. Hubungan dengan hal tersebut,
maka pada perguruan tinggi biasanya terdapat mata kuliah yang khusus membahas perihal Karya
Tulis Ilmiah. Sehingga, mampu membuat pemahaman masyarakat akan beralih pasalnya
penggunaan bahasa pada karya tulis ilmiah dikenal masyarakat luas ataupun awam.
Karya tulis ilmiah sebagai wahana melatih mengungkapkan pikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis memerlukan bahasa
penyambung atau pengantar yang sesuai, disinilah letak fungsi bahasa karya tulis ilmiah. Bahasa
karya tulis ilmiah juga banyak ragamnya dan memiliki struktur atau penyusunan yang tidak jauh
dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hanya saja nampak lebih sistematis
dan metodologis.
Bahasa dalam Karya Tulis Ilmiah bertujuan untuk menyampaikan suatu hal, gagasan
(pendapat), ide kepada orang lain agar dapat memahaminya. Tanpa peran bahasa Karya Tulis
Ilmiah tidak dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan
bahasa sebagai prasarana berpikir modern.
1.4.Manfaat
Manfaat dibuat nya critical book review ini adalah untuk mengetahui beberapa ilmu yang belum diketahui
sebagaimana maksud dari tujuan critical book review diatas. Selain itu juga dapat dimanfaatkan
sebagai referensi tulisan yang relevan.
IDENTITAS BUKU
Buku utama
Buku Pembanding
1. Judul : Buku Ajar Bahasa Indonesia dan Tata Karya Tulis Ilmiah
2. Penulis : Dr. Ir. I Ketut Wijaya, M.Erg.
3. ISBN : -
4. Penerbit & Kota : Universitas Udayana, Bali
5. Tahun terbit : 2016
6. Urutan cetakan : Pertama
7. Jumlah halaman : 70 halaman
BAB II
DESKRIPSI ISI BUKU
BUKU UTAMA
BAB VII : BAHASA DALAM KARYA ILMIAH
A. Penggunaan Bahasa dalam Karya Ilmiah
Pemilihan atau penggunaan bahasa merupakan hal yang sangat krusial dalam penulisan karya
ilmiah. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan oleh penulis skripsi bisa dipahami oleh
pembaca. Karenanya, gunakan bahasa yang baik dan benar. Ketentuan penggunaan bahasa dalam
penyusunan karya ilmiah adalah sebagai berikut :
1) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku sebagaimana termuat dalam Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indoensia Yang Disempurnakan (EYD).
2) Struktur kalimat yang dibuat lengkap, dalam arti ada subyek, predikat, obyek dan/atau
keterangan. Kalimat juga tidak boleh disingkatsingkat, seperti: “Bahan baku pakan ternak terdiri
atas jagung, bekatul, dll”. Kalimat yang benar adalah: “Bahan baku pakan ternak terdiri atas
jagung, bekatul, dan lain-lain”.
3) Satu aline terdiri dari minimal dua kalimat, yakni kalimat inti dan kalimat penjelas. Tidak
boleh ada satu paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat meskipun panjang.
4) Istilah yang digunakan adalah istilah Indonesia atau yang sudah di Indonesiakan. Jika ada
istilah asing maka harus dilengkapi terjemahan dari istilah tersebut.
5) Istilah (terminologi) asing boleh digunakan jika memang belum ada pandangannya dalam
bahasa Indonesia, atau bila dirasa perlu sekali (sebagai penjelas/konfirmasi istilah, diletakkan
dalam kurung), dan diketik dengan menggunakan huruf miring.
6) Kutipan dalam bahasa asing diperkenankan namun harus diterjemahkan atau dijelaskan
maksudnya, dan ditulis dengan huruf miring (italic).
Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif yang penulisannya tentang
suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel. Artikel ilmiah
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka ataupun hasil pengembangan sebuah
proyek.
Makalah adalah karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang
penyelesaiannya mengandalkan bermacam-macam data yang ada di lapangan. Karya
ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya
dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar
sarjana (S1)-nya. Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan mengacu atau
berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya.
Kertas Kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam
kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
Diploma, S1, S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan
makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2
atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu
yang bersangkutan.
Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau meraih
gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh penulis
berdasarkan dengan data dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis yang terinci.
Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.
Nama program studi, fakultas, universitas, atau perguruan tinggi tempat penyusunan,
dicantumkan di bagian bawah identitas penyusun diikuti dengan nama kota dan tahun
penyusunan.
Untuk skripsi:
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
2005
2. Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan. Lembar pertama persetujuan adalah lembar persetujuan
yang memuat persetujuan dari (para) pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan pada lembar
pembimbing adalah (1) teks Skripsi oleh …… ini telah disetujui untuk diuji, atau Tesis ini telah
disetujui untuk diuji, atau disertasi telah disetujui untuk diuji, dan (2) nama lengkap dan nomor
induk pegawai (NIP) Pembimbing I dan II (untuk skripsi dan tesis), serta Pembimbing III (untuk
disertasi). Contoh lembar persetujuan pembimbing dimaksud seperti pada lampiran..
Lembar kedua persetujuan adalah lembar persetujuan adalah lembar persetujuan yang berisi
pengesahan skripsi, tesis, atau disertasi oleh para penguji, ketua jurusan, dan dekan (ketua bagi
sekolah tinggi). Pengesahan ini baru diberikan setelah di adakan penyepurnaan oleh mahasiswa
yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian. Dalam bulan, dan tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama
lengkap, dan NIP dari tiap-tiap dosen penguji dan dekan/ketua sekolah tinggi/ketua jurusan/ketua
program studi. Contoh lembar persetujuan dosen penguji dapat dilihat pada lampiran.
3. Abstrak
Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak,
ditepi kiri dengan urutan : nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri dengan titik, judul dicetak
miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri
dengan titik. Kemudian diiukuti kata skripsi diakhiri degan koma, diikuti oleh nama jurusan,
nama fakultas, nama universitas/institute/sekolah tinggi, diakhiri dengan titik. Setelah itu
dicantumkan nama dosen Pembimbing Utama dan Pembimbing Anggota (ada yang lengkap
dengan gelar akademiknya dan ada yang tidak dicantumkan gelar akademiknya). Urut-urutan ini
juga tidak baku, karena itu disarankan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh lembaga
pendidikan tinggi masing-masing. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
paling bawah teks abstrak, namun ada juga di tempatkan pada bagian atas di bawah nama, judul,
dan nama pembimbing. Jumlah kata kunci antara 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-
judul skripsi, tesis, dan disertasi berserta abstraknya.Teks abstrak disajikan secara padat intisari
tulisan yang mencakupi latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang
diperoleh, dan simpulan (dan saran yang diajukan, bila ada). Teks abstrak diketik dengan jarak
spasi tunggal, dengan panjang maksimal satu halaman kuarto (A4). Ada juga yang
memperbolehkan panjang teks abstrak maksimal dua halaman kuarto, atau didasarkan pada
jumlah kata maksimal 250 buah kata. Contoh format abstrak dapat dilihat pada lampiran.
4. Prakata
Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah membantu dalam
mempersiapkan , melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi, tesis, dan disertasi.
Tulisan prakata diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. Teks prakata diketik dengan jarak dua spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran kuarto (A4). Pada bagian akhir teks (pojok kanan bawah) dicantumkan
kota, bulan, tahun, dan penulis (tanpa menyebutkan nama terang). Contoh prakata disajikan pada
lampiran.
5. Daftar Isi
Dalam halaman daftra isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul subbab yang disertai dengan
nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf
kapital, judul subbab dan subsubsubbab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama
kata utama. Daftar isi seyogyanya menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi,
sebagaimanan yang dikemukakan pada Bab 2. Contoh daftar isi dapat dilihat pada lampiran.
6. Daftar Tabel
Ada banyak cara dalam menuliskan daftar tabel. Secara umum, halaman daftar tabel memujat
nomror tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya di dalam teks untuk setiap tabel.
Judul tabel harus sama dengan judul tang yang terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul
tabel diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris,
jarak antarbaris diketik dengan spasi tunggal. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran.
7. Daftar Gambar
Sebagian perguruan tinggi menamai daftar gambar dengan daftar ilustrasi. Pada halaman daftar
gambar (atau daftar ilustrasi) dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman
tempat pemuatannya di dalam teks. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang
terdapat di dalam teks. Jarak antarbaris judul gambar diketik dengan spasi ganda, sedangkan
judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarabaris diketik dengan spasi
tunggal. Comtoh daftar gambar dapat dilihat pada lampiran.
8. Daftar Lampiran
Secara umun, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor
halaman pemuatannya. Judul lampiran harus sama dengan judul lampiran yang terdapat di dalam
teks. Jarak antarbaris judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarabaris
diketik dengan spasi tunggal. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada lampiran.
9. Daftar Lain
Jika dalam skripsi, tesis, atau disertasi banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai
makna esensial, misalnya singakatan atau lambang-lambang yang digunakan dalam matematika,
ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan sebagainya, perlu ada daftar khusus mengenai tanda-tanda,
singkatan, atau lambang-lambang dimaksud. Contoh daftar khusus didajikan pada lampiran.
BUKU PEMBANDING
BAB I. Ragam Bahasa Ilmiah, Non Ilmiah, Dan Semi Ilmiah
1. Ragam Bahasa Ilmiah
a. Cendekia
Ciri cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam
penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan runtut sehingga
menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.
b. Lugas dan Logis
Ciri lugas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah
harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa
Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah sesuai dengan logika atau dapat
diterima oleh akal sehat. Hal itu membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau
gagasannya dan membantu pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
c. Jelas
Ciri jelas yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam pen ulisan karya
ilmiah jelas struktur kalimat dan maknanya. Hal itu sangat membantu penulis dalam
memaparkan gagasan atau pola pikirnya dan mempermudah pembaca untuk memahami makna
yang dimaksudkan.
d. Padat dan Ringkas
Padat yang dimaksud adalah gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan tidak tercampur
unsur-unsur lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperlukan. Ciri ringkas yang dimaksud
adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus singkat, tidak
menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan atau kata-kata yang berlebihan (mubazir). Dengan
demikian, pemulisan karya tulis ilmiah menunjukkan gagasan atau pola pikir yang padat dan
tertuang dalam kalimat yang ringkas
e. Formal dan Objektif
Formal yang dimaksud mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan
ilmiah merupakan komunikasi formal atau resmi sehingga bahasa Indonesia yang digunakannya
harus bahasa Indonesia formal, artinya bahasa Indonesia yang digunakan harus bahasa yang
berlaku dalam situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran
struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri objektif, yaitu
dapat diukur kebenaranya secara terbuka oleh umum.
f. Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Gagasan sebagai pangkal tolak yang dimaksud adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis. Gagasan
sebagai pangkal tolak terkait dengan objektivitas penulis, artinya penggunaan bahasa tersebut
secara dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan dan bukan pada penulis secara
pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya penulis untuk menghindari
penggunaan kata saya, kami, dan kita
g. Penggunaan Istilah Teknis
Ciri penggunaan istilah teknis yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana teknis, artinya sesuai dengan bidang
keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan angka,
lambang, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.
h. Konsisten
Ciri konsisten yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan tataran terbesar dan terluas (keseluruhan
struktur bahasa) harus ajeg. Arti ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk
atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.
2. Ragam bahasa non ilmiah
Artikel Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan
ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan
fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga
tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting
dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot,
hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.
3. Ragam bahasa semi ilmiah
Kalimat semi ilmiah merupakan kalimat yang membentukan katanya tidak terlalu formal, tidak
terlalu mengikuti metode ilmiah, tetapi tetap konsisten terhadap struktur kalimat yang lengkap
dan obyektif atas tulisan tersebut. Kalimat semi ilmiah biasanya digunakan pada artikel,
editorial, reportase.
Bagian awal
1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata
pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3. Halamn kata pengantar atau prakata
4. Daftar isi
5. Daftar tabel (jika ada)
6. Daftar gambar (jika ada)
7. Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Ruang lingkup
5. Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
2. Kerangak teori
3. Kerangka konsep
4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
Jenis penelitian
Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel
penelitian dicantumkan bahan dan alat)
Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi
batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
Lokasi dan waktu penelitian
Teknik pengumplan data.
Instrumen penelitian yang digunakan
Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV –VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
B. Penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan isi bab terkait dengan pokok
bahasan yang dikritisi
Kelebihan
1. Kedua buku ini menjelaskan secara detail mengenai materi tentang penggunaan bahasa
dalam karya ilmiah.
2. Bahasa yang digunakan dalam buku pembanding ini sederhana dan mudah dimengerti
sehingga dapat membantu pembaca untuk memahami dengan mudah apa isi buku yang
disampaikan.
3. Kedua buku ini memiliki cover yang menarik sehingga dapat menarik minat pembaca
untuk membaca isi buku ini.
Kekurangan
Menurut saya kekurangan pada buku ini tidak terlalu banyak, hanya saja kurang nya kekereatifan
untuk menulis buku ini sehingga ada kesan yang membosankan pada saat membaca buku.
BAB III
KOMENTAR
Dari pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang
disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.
Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang
mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya
ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling harus mengetahui etika dan
kode etik dalam penulisan karya ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar
dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai
kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu
pembelajaran ketika akan membuat karya ilmiah. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis
seperti, makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan fiksi. Adapun
tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas
dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta
untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis,
menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis,
berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, serta
memperluas wawasan.