Anda di halaman 1dari 25

tes MMPI

MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY


(MMPI)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

Minnesota asli Multifase Personality Inventory (MMPI) diterbitkan pada tahun 1940 dan versi revisi
kedua MMPI-2-diterbitkan pada tahun 1989. It is the most widely used psychometric test for
measuring adult psychopathology in the world. Ini adalah tes psikometri yang paling banyak
digunakan untuk mengukur psikopatologi dewasa di dunia. The MMPI-2 is used in mental health,
medical and employment settings. The MMPI-2 digunakan dalam pengaturan kesehatan, medis dan
kerja mental.

Para penulis asli dari MMPI adalah R. Starke Hathaway , PhD, dan JC McKinley , MD. MMPI
merupakan hak cipta dari University of Minnesota. MMPI dikembangkan pada tahun 1930 di
Universitas Minnesota sebagai tes kepribadian yang komprehensif dan serius yang dapat digunakan
untuk mendeteksi masalah kejiwaan. Direvisi pada tahun 1989 sebagai MMPI-2 dan versi untuk
remaja dikembangkan (MMPI-A). Ada juga versi singkat (MMPI-3).

Pengembangan awal MMPI dimulai pada 1939 di Universitas of Minnesota oleh dua orang penulisnya.
Mereka menginginkan sebuahinstrumen yang dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam mengakses
pasien-pasien dewasa selama pekerjaan psikiatrik rutin dan yang dpaat menentukan dengan kuat
tingkat keparahan gangguan mereka. Disamping itu, Hatchway dan McKinley tertarik untuk
mengembangkan sebuah estimasi objektif tentang perubahan yang dihasilkan oleh psikoterapi atau
dalam variable-variabel lain dalam kehidupan pasien. Pendekatan terpenting selama pengonstruksian
MMPI adalah empirical criterion keying. Hal ini mengacu pada pengembangan, pemilihan, dan
penskoran beberapa item dalam skala berdasarkan criterion acuan eksternal tertentu. Sebagai contoh,
seorang konstruktor tes mungkin percaya bahwa sebuah item seperti “kadang-kadang sayamerasa
nyaris mustahil bias bangun dipagi hari’ adalah pernyataan yang secara teoritis cukup baik untuk
digunakan dalam mengakses depresi. Akan tetapi jika sebuah sempel populasi dari pasien-pasien
depresi tidak memberikan respon yang berbeda disbanding kelompok normatif, maka item itu tidak
akan dimasukan.

Revisi besar pertama dari MMPI adalah MMPI-2, yang standar pada sampel nasional baru orang
dewasa di Amerika Serikat dan dirilis pada tahun 1989. Hal ini sesuai untuk digunakan dengan 18
orang dewasa dan lebih. revisi berikutnya dari elemen uji tertentu telah diterbitkan, dan berbagai
macam sub-skala juga diperkenalkan selama bertahun-tahun untuk membantu dokter
menginterpretasikan hasil skala klinis asli, yang telah ditemukan mengandung faktor umum yang
membuat interpretasi dari nilai pada skala klinis sulit. MMPI saat-2 memiliki 567 item, semua format
benar atau palsu, dan biasanya memakan waktu antara 1 dan 2 jam untuk menyelesaikan, tergantung
pada tingkat membaca. Ada formulir yang digunakan jarang disingkat uji yang terdiri dari MMPI 2-
pertama yang 370 item. Versi yang lebih pendek telah terutama digunakan dalam keadaan yang belum
memungkinkan versi lengkap akan selesai (misalnya, penyakit atau tekanan waktu), tetapi skor yang
tersedia pada versi pendek tidak begitu luas seperti yang tersedia dalam versi 567-item. A dan
psychometrically meningkatkan versi baru-MMPI 2 baru-baru ini dikembangkan menggunakan
metode statistik yang ketat yang digunakan untuk mengembangkan Timbangan RC tahun 2003.
Bentuk MMPI-2 direstrukturisasi baru (MMPI-2-RF) kini telah dirilis oleh Pearson Penilaian. MMPI-
2-RF menghasilkan nilai pada teori grounded, hirarkis terstruktur set timbangan, termasuk
Timbangan RC. Metode modern yang digunakan untuk mengembangkan MMPI-2-RF tidak tersedia
pada saat MMPI pada awalnya dikembangkan. MMPI-2-RF dibangun di atas fondasi Scales RC, yang
telah secara ekstensif diteliti sejak publikasi mereka pada tahun 2003. Publikasi di-2-RC Scales MMPI
meliputi bab buku, beberapa artikel yang dipublikasikan dalam peer-review jurnal, dan alamat
penggunaan skala dalam berbagai pengaturan 2-RF skala istirahat-MMPI pada asumsi bahwa
psikopatologi adalah suatu kondisi homogen yang aditif.

Uji pengembang Hathaway dan McKinley menggunakan teknik uji konstruksi empiris untuk
mengembangkan MMPI. This involved basing the test scales (for example the hypochondriasis scale)
on the actual test items that differentiate people with hypochondriasis from 'normals'. Ini melibatkan
mendasarkan skala uji (misalnya skala hypochondriasis) pada item tes yang sebenarnya yang
membedakan orang dengan hypochondriasis dari 'normals'. Often, the questions that do this most
reliably are not concerned with health issues as such. Seringkali, pertanyaan yang melakukan hal ini
paling andal tidak peduli dengan masalah kesehatan seperti itu. This has two advantages. Ini memiliki
dua keuntungan. First, it makes it very difficult for subjects to 'fake' responses, deny problems or give
a particular impression. Second, the MMPI-2 is based on empirical research and not on a clinician's
assumptions about what answers indicate particular personality traits. Pertama, itu membuat sangat
sulit untuk mata pelajaran untuk 'palsu' respon, menyangkal masalah atau memberi kesan tertentu,.
Kedua di-MMPI 2 didasarkan pada penelitian empiris dan bukan pada klinisi asumsi tentang apa
jawaban menunjukkan ciri kepribadian tertentu.

Data dari MMPI-2 penilaian sangat berguna dalam pengaturan kesehatan kerja dalam presentasi
kompleks dimana keraguan tentang apa yang benar-benar salah dengan pasien ada. Sebagai contoh,
MMPI-2 biasanya harus bisa mendeteksi secara tidak sadar atau sadar somatizing berpura-pura sakit
pada pasien. MMPI 2 juga dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja di berisiko
tinggi 'profesi' seperti pilot pesawat, polisi atau pekerja dalam industri tenaga nuklir.

Salah satu kelemahan dari MMPI-2 untuk dokter kesehatan kerja adalah bahwa MMPI-2 adalah
berlisensi tes ketat dan hanya dapat dibeli, dikelola dan diinterpretasikan oleh seorang psikolog klinis
yang berpengalaman sesuai atau psikiater. Karena itu, harus dianggap sebagai penyelidikan
diagnostik kompleks untuk digunakan relatif jarang terjadi. Dibutuhkan kebanyakan orang antara 1
jam dan 90 menit untuk menyelesaikan-MMPI-2.

SKALA

MMPI yang asli memiliki 13 skala standar, tiga diantaranya berhubungan dengan validitas dan
sepuluh lainnya berhubungan dengan indeks-indeks klinisi atau kepribadian. MMPI-2 dan MMPI-A
yang lebih baru mempertahankan kesepuluh skala klinis/kepribadian maupun tiga skala validitas
lainnya.

Skala Nama Singkatan Nomor Jumlah


Skala Item

Validitas Cannot say ?

Variable response inconsistency VRIN 98

True response inconsistency TRIN 40

Infrequency F 60

Black-F Fb 40

Infrequency- psychopathology Fp 27
Fake bad scale FBS

Lie L 15

Correction K 30

Superlative Self Presentation S 50

Klinis (skala Hypochondriasis Hs 1 32


dasar)
Depression D 2 57

Hysteria Hy 3 60

Psychopathic deviate Pd 4 50

Masculinity-feminity Mf 5 56

Paranoia Pa 6 40

Psychasthenia Pt 7 48

Schizophrenia Sc 8 78

Hypomania Ma 9 46

Social introversion Si 0 69

Isi Anxiety (kecemasan) ANX 23

Fears (ketakutan) FRS 23

Obsessiveness OBS 16

Depression DPS 33

Health concern HEA 36

Bezaare mentation BIZ 23

Anger ANG 16

Cynicism CYN 23

Antisocial practices ASP 12

Type A TPA 19
Low self-esteem LSE 24

Social discomfort SOD 24

Family problem FAM 23

Work inference WRK 33

Negative treatment indicator TRT 26

 SKALA VALIDITAS

MMPI adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala-skala untuk
mendeteksi apakah responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasil-hasilnya
secara kesleuruhan tidak valid.

 Skala “?” atau Cannot Say (SC)

Skala ? (disingkat ? atau CS) bukan benar-benar sebuah skala formal tetapi
sekedar merepresentasikan jumlah item yang dibiarkan tidak terjawab pada lembar profil.
Kegunaan mencatat jumlah pertanyaan yang tidak terjawab adalah memberikan salah
satu dari beberapa indeks validitas sebuah protocol. Jika 30 item atau lebih dibiarkan tidak
terjawab, protocol itu kemungkinan besar tidak valid dan tidak ada interpretasi lebih jauh
yang perlu diupayakan. Hal ini semata-mata karena jumlah item yang telah direspon tidak
cukup, yang berarti informasi yang tersedia untuk menskor skala kurang. Jadi, hasil-
hasilnya kurang dapat dipercaya. Untuk meminimalkan jumlah respon cannot say, klient
seharusnya di dorong untuk menjawab seluruh pertanyaan.

 Skala VRIN

VRIN terdiri dari pasangan-pasangan pertanyaan terpilih yang diharapkan untuk


dijawab secara konsisten jika orang itu mendekati tes dengan cara yang valid. Setiap
pasangan item memiliki isi yang mirip atau berlawanan.

 Skala TRIN

Skala ini sama sepperti skala VRIN akan tetapi, hanya pasangan-pasangan
dengan isi berlawanan yang di masukan.

 Skala F

Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang atipikal
dan menyimpang. Item-item dengan skala F MMPI dna MMPI-2 diseleksi berdasrakan
dukungan oleh kurang dari 10% populasi. Jadi, dari segi definisi statistic, mereka
merefleksikan cara berfikir yang nonkonvensional. Skor tinggi pada skala F biasanya
disertai oleh skor-skor yang tinggi pada banyak skala klinis. Skor tinggi sering dapat
digunakan sebagai indicator umum patologi. Seseorang yang mempunyai skor tinggi
mugnkin juga “faking bad”, yang bias menginvilidasi protokolnya.

 Skala Fb
Keempat puluh item Fb MMPI-2 dirancang untuk mengidentifikasi cara merespon
“fake bad” (pura-pura sakit) untuk 197 item terakhirnya. Tanpa skala Fb, tidak aka nada
pengecekan pada validitas beberapa item selanjutnya.

 Skala Fp

Oleh akrena skala F biasanay terelevasi pada pasien-pasien psikiatrik, sering kali
sulit untuk membedakan anatar para penyandang psikopatologi sejati dengan mereka
yang menyandang sedikit patologi, tetapi berpura-pura sakit.

 Skala FBS

Fake bad scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan dapat
mendeteksi pihak yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang membesar-besarkan
masalahnya . studi-studi lain mengindikasikannya sebagai salah satu skala terbaik MMPI-
2 untuk mendeteksi kepura-puraan.

 Skala L

Skala L atau lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh
mana seorang klien berusaha mendeskripsikan dirinya dengan cara positif yang tidak
realistis. Jadi, mereka yang mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara terlalu
perfeksionis dan idealis.

 Skala K

Skala ini dorancang untuk medeteksi klient-klient yang terlalu positif dalam
mendeskripsikan dirinya. Jadi, skala ii mempunyai kesamaan dengan skala L. akan tetapi,
skala K, lebih subtil dna efektif. Bila hanya individu-individu yang naïf, moralistic dan tidak
rumit saja yang akan mendapatkan skor tinggi pada skala L, orang yang lebih cerdas dan
pintar secara psikologis mungkin mempunyai skor K yang mungkin sedikit lebih tinggi
meskipun mungkin tidak menunjukan elevasi pada skala L.

 Skala S

Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bias mengidentifikasikan


dengan lebih akurat orang yang berusaha tampak terlalu baik. Kelima puluh item skala S
dikembangkan dengan mencatat perbedaan-perbedaan dalam dukungan dalam terhadap
item antara orang dalam situasi perkejaan yang cenderung menampilkan dirinya secara
ekstrem positif dan sempel respon normative. Jadi, orang yang mendukung beberapa item
ini dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai orang yang rukun dengan orang
lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai keyakinan yang kuat terhadap
kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif dalam mendiskriminasikan antara
nonpasien yang diminta menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan orang yang
diminta untuk merespon secara jujur.

 SKALA KLINIS

 Hypochondriasis (Hs)

Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis dengan


para pasien dengan tipe-tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat menunjukan
diagnosis hipokondriasis, namun skala itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk
mengindikasikan berbagai macam karakteristik kepribadian, tetapi belum tentu
konsisten dengan diagnostic untuk hipokondriasis.

 Depression

Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan
fisik, perasaan depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi
mungkin mengindikasikan berbagai kesulitan disalahsatu bidang atau lebih. Orang
yang mendapat skor tinggi pada skala 2 biasanay dideskripsikan sebagai orang yang
uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka menyendiri, pendiam
dan retiring (mengundurkan diri).

 Hysteria

Dirancang untuk mengindikasikan psien-pasien yang telah mengembangkan


gangguan-gangguan atua motorik-motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur penting
orang yang mempunyai skor tinggi pada skala ini adalah mereka secara stimulan
melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu, tetapi juga
menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan
optimism secara berlebih-lebihan.

 Psychopathic deviant

Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum.
Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang seperti derajat
pengasingan diri dari keluarga, kedap social, masalah dengan sekolah dan figure
otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri dan masyarakat.

 Masculinity-feminity

Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami maslaah


dnegan perasaan homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi, upaya
ini kurang berhasil karena skor yang tinggi tampaknya tidak mempunyai kaitan yang
jelas dengan preferensi seksual.

 Paranoia

Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid. Ia mengukur


derajat sensitifitas interpersonal, kebijakan-diri, dankecurigaan seseorang. Elevasi
ringan pada skala 6 menunjukan bahwa orang itu emosional, berhati lembut, dan
mengalami sensitivitas interpersonal. Bila elevasi lebih tinggi, kecurigaan dan
sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam proses-proses
psikotik.

 Psychasthenia

Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur
sindroma psikastenia.

 Schizophrenia

Skala ini dirancnag untuk mengidentifikasi orang yang mengalam kondisi


skizofrenik atau mirip. Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis
skizofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinana dalam kasus ornag yang
mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan orang yang mendapat skor
cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia.

 Hypomania

Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk


mengidentifikasikan ornag yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-gejala ini
mungkin mencakup periode-periode siklis euphoria, iritabilitas yang mengikat, dan
aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin digunakan sebagai distraksi untuk
menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam mengidentifikasi orang
dengan kondisis manic tingkat sedang, tetapi juga dalam mengidentififkasi
karakteristik kelompok-kelompok bukan pasien.

 Social introversion

Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan-pertanyaan


yang terkait dnegan kontinumintroversi-ekstraversi. Skala ini divalidasi berdasarkan
sejauh mana mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan social. Skor yang
tinggi menunjukan bawha responden pemalu, mempunyai keterampilan social yang
terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi sososial, dan menarik diri dari banyak
situasi interpersonal.

 RELIABILITAS & VALIDITAS


Studi-studi reliabilitas MMPI orisinal itu menunjukan bahwa MMPI itu mempunyai tingkat
stabilitas temporal dan konsistensi internal yang sedang-sedang saja. Hunsley, Hanson dan
Parker (1988) melakukan sebuah meta-analisis terhadap studi-studi yang dilakukan terhadap
MMPI antara tahun 1970 dan 1981 dan menyimpulakan “semua MMPI cukup reliable, yang nilai-
nilainya berkisar mulai serendah 0,71 (sakala Ma) sampai setinggi0,84 (skala Pt).
Skala validitas ini dalam MMPI-2 RF adalah revisi kecil dari mereka yang terdapat dalam
MMPI-2, yang meliputi tiga jenis dasar dari langkah-langkah validitas: orang-orang yang
dirancang untuk mendeteksi non-merespons atau tidak konsisten menanggapi (SSP, VRIN, Trin),
yang dirancang untuk mendeteksi ketika klien atas pelaporan atau melebih-lebihkan prevalensi
atau keparahan gejala psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang untuk mendeteksi apabila
tes-taker berada di bawah-pelaporan atau mengecilkan gejala psikologis (L, K) ). Sebuah
tambahan baru dengan skala validitas untuk MMPI-2 RF mencakup atas pelaporan skala skala
gejala somatik (Fs).
Dalamversi
Singkatan Deskripsi Menilai
baru
CNS 11 "Tidak bisa Katakanlah" Pertanyaan belum terjawab
L 11 Berbohong Klien "berpura-pura baik"
Klien "berpura-pura buruk" (dalam
F 11 Kejarangan
paruh pertama uji)
KK 11 Defensif Penolakan / menghindar
Klien "berpura-pura buruk" (dalam
Fb Fb 22 Kembali F
setengah terakhir uji)
pasangan menjawab pertanyaan
VRIN VRIN 2 2 Variabel Respon Inkonsistensi serupa / berlawanan tidak
konsisten
menjawab pertanyaan semua
TRIN 22 Respon Benar Inkonsistensi
benar / semua palsu
kejujuran tanggapan uji / tidak
FK 22 F minus K
berpura-pura baik atau buruk
Superlative Self-Presentation meningkatkan pada skala K,
S 22
Superlatif Self-Presentasi "muncul terlalu baik"
Fp 22 F-Psychopathology penyajian dalam setting klinis
Fs Fs 2 RF 2 RF Jarang somatik Respon Overreporting gejala somatik
 ADMINISTRASI
MMPI-2 dapat diadministrasikan pada orang yang berumur 16 thun keatas dengan tingkat
kemampuan membaca kelas delapan (kelas 2-SMP) tetapi norma-norma remaja perlu
digunakan. Akan tetapi opsi yang lebih baik untuk individu yang berumur antara 14 dan 18 tahun
adalah dengan meminta mereka mengerjakan MMPI-A. Secara khusus, examiner seharusnya
menjelaskan kepada klient alas an pengetesan dan bagaimana hasilnya akan
digunakan.mungkin juga perlu dikemukakan bahwa tes itu dirancang untuk menentukan apakah
seseorang menampilakn dirinya sendiri dengan cara yang positif, tetapi tidak realistis atau
menunjukan gangguannya secara berlebih-lebihan. Jadi strategi yang terbaik adalah meminta
examinee untuk sejujur dna sejelas mungkin. Terakhir, mungkin perlu diklarifikasikan bahwa
sebagian, atau bahkan banyak , pertanyyannya mungkin tampak agar tidak biasa.
MMPI-2 dan MMPI-A hanya mempunyai boolet form, meskipun mereka tersedia dengan
softcover atau hardcover. Penyelesaian 370 item yang pertama pada MMPI-2 dan 350 item
pertama pada MMPI-A memungkinkan untuk penskoran beberapa skala validitas dasar skala
klinis standar. 197 item terakhir MMMPI-2 dan 128 item terakhir MMPI-A digunakan untuk
menskor skala-skala suplementer dan skala isi yang berbeda. Pengadministrasian computer
online tersedia melalui national computer systems. Untuk orang yang mempunyai kesulitan
khusus, sebuah form/ bentuk individual (box) dan sebuah bentuk rekaman suara telah
dikembangkan.
Panjangnya MMPI yang kadang-kadang menjadi penghalang itu telah mendorong
perkembangan banyak bentuk pendek. Akan tetapi kebanyakan belum ditemukan cukup reliable
atau valid. Salah satu bentuk singkat yang bsia diterima adalah mengadministrasikan semua item
yang diperlukan untuk menskor skala-skala validitas dasar dan skala-skala klinis standar saja
(misalnya, 370 item pertama MMPI-2 atau 350 item pertama MMPI-A). dua opsi lainnya adalah
menggunakan ke-388 item MMPI-2 Restructured form atau administrasi yang diadptasikan untuk
computer.
 PROSEDUR INTERPRETASI
Delapan langkah dibawah ini direkomendasikan untuk menginterpretasi profil-profil MMPI-
2 dan MMPI-A. Langkah-langkah ini seharusnya diikuti dengan pengetahuan dan kesadaran
tentang implikasi umur, budaya, tingkat intelektual, pendidikan, tingkat fungsi maupun alas an,
motivasi, maupun konteks assessment. Sementara itu, melihat konfigurasi tes secara
keseluruhan (langkah 4,5 dan 6), klinisi dapat mengelaborasi makna skala-skala yang berbeda
dan hubungan di antara skala-skala dengan melihat hipotesis-hipotesis interpretif y6ang
berkaitan dengannya.
 Waktu Penyelesaian
Examiner seharusnya mencatat lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
tes. untuk orang yang sedikit terganggu, yang berumur 16 tahun atau lebih, dengan IQ
rata-rata, dan pendidikan kelas delapan, waktu penyelesaian total untuk MMPI-2
seharusnya kira-kira 90 menit. Administrasi computer biasanya 15 sampai 30 menit lebih
singkat (60-75 menit secara total). MMPI-A biasanya membutuhkan waktu 60 menit dan
dengan komputer biasanya 15 menit lebih singkat (45 menit secara total). Jika dibutuhkan
waktu dua jam atau lebih untuk MMPI-2 atau 1,5 jam atau lebih untuk MMPI-A,
kemungkinan-kemungkinan dibawah ini harus dipertimbangkan.
 Gangguan psikologis berat, khususnya depresi atau psikosis fungsional berat
 Tidak mampu memutuskan
 IQ dibawah rata-rata atau kemampuan membaca yang buruk akibat latar belakang
pendidikan yang tidak kuat
 Hendaya serebral
Akan tetapi, jika examinee menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 60 menit,
examiner seharusnya curiga bahwa profil itu tidak valid, ada kepribadian impulsive, atau
keduanya.
Catat semua penghapusan jawaban atau titik-titik yang dibuat dengan pensil diatas
lembar jawaban. Hal ini mungkin mengindikasikan bahwa orang itu mengerjakan tesnya
dengan serius dan mengurangi kemungkinan menjawab secara acak ; penghapusan
dalam jumlah banayk mungkin kerefleksikan kecenderungan obsesuf-kompulsif.
 Menskor Jawaban Tesnya dan Membuat Plot Profilnya
Selesaikan penskoran dan buat plot profilnya. Petunjuk khusus untuk menabulasikan
skor-skor kasar MMPI-2 dan mengonversikannya menjadi profil tersedia dalam lampiran.
Catat skor item-item kritisnya dan catat item-item mana yang menunjukan tren-tren
penting. Sering kali membantu jika sampai titik tertentuklinisi itu mereview beberapa item
tersebut bersama klient dan mendapatkan berbagai elaborasi. Secara khusus, sanagt
esensial untuk menentukan apakah orang itu memahami apa yang ditanyakan oleh
itemnya. Selain itu, kadang-kadang membantu jika kita memerikasa lembar-lembar
jawabannya dan mencatat pertanyaan-pertanyaan mana yang terlewati, kalau ada.
Diskusi dengan klient tentang mengapa ia memilih untuk tidak merespons bias menambah
informasi tentang bagaimaan ia berfungsi secara psikologis dan bidang-bidang apa yang
emnimbulakan konflik bagi dirinya.
 Mengorganisasikan Skala-skala dan Mengidentifikasi Tipe Kode
Mengembangkan kode-kode rangkuman memberiakn metode cepat untuk mecatat hasil-
hasil MMPI-2/MMPI-A. tipe kode dapat ditentukan dengan sekedar melihat dua elevasi
skala tertingi. Perlu dicacat bahwa scale 5 n 0 bukan skala-skala yang strict (tepat) klinis,
jadi mereka tidak digunakan dalam menentukan tipe kode. Examiner perlu ingat bahwa
hanya tipe-tipe kode yang didefinisikan dengan jelas yang dapat diinterpretasikan dengan
aman. Sebuah tipe kode yang terdefinisi dengan baikadalah jika skala-skala didalamnya
terelevasi diatas 65 dan skala-skala yang digunakan untuk menentukan tipe kodenya 5
poin skor T atau lebih diatas skala-skala tertinggi berikutnya. Profil-profi yang kurang
terdefinisi dengan jelas seharusnya diinterpretasi dengan mencatat setiap skala yang
terelevasi dan setelah itu mengintegrasikan makna-makna yang didapatkan dari
descriptor-deskriptor yang berbeda.
 Menentukan Validitas Profil
Ases validitas profil dengan mencatat pola skala-skala validitasnya. Ada sejumlah
indicator yang menunjukan profil-profil yang tidak valid, yang dideskripsikan dibagian
berikutnya. Pola-pola dasarnya itu, yakni gaya defensive yang meminimalkan patologi
atau pola respons yang tidak konsisten. Disamping itu, klinisi seharusnya
mempertimbangkan konteks asesmen untuk menentukan apakah gaya respon yang
defensif, fake bad, atau tidak konsisten mendukung apa yang diketahui tentang klient.
Secara khusus, seharusnya examiner menentukan kemungkinan bahwa examinee
secara potensial mendapatkan hasil tes dengan overreporting atau underreporting
psikopatologi.
 Menentukan Tingkat Penyesuaian Secara Umum
Catat jumlah skala yang diatas 65 dan elevasi relative skala0skala tersebut. Sejauh mana
F terelevasi juga dapat menjadi indicator yang smepyrna untuk tingkat patologi. Semakin
banyak dan elevasi skala-skala ini, semakin besar kemungkinan individu untuk
emndapatkan kesulitan dalam melaksanakan tanggung jawab dasarnya dan mengalami
ketidaknyamanan social maupun pribadi.
 Mendeskripsikan Gejala, Perilaku, dan Ciri-ciri Kepribadian
Langkah ini merepresentasikan proses inti dalam interpretasi. Elevasi ringan pada skala-
skala individual merepresentasikan kecendurangan atau tren dalam kepribadian individu.
Interpretasinya harus diperlakukan dengan hati-hati untuk deskriptor-deskriptor yang lebih
ekstrem yang di buang atau di parafrasakan untuk merepresentasikan karakteristik-
karakteristik yang lebih ringan. Skor-skor dalam rentang ini pada MMPI-A di soroti dengan
shading, sehingga menunjukkan zona marginal atau transisional antara normalitas dan
patologi. Elevasi di atas 65 pada MMPI-2 dan MMPI-A merupakan karakteristik yang lebih
kuat dari individu dan dengan pwningkatan yang secara progresif semakin besar,
cenderung merepresentasikan fitur-fitur inti dari fungsi kepribadian. Akan tetapi,
mendasarkan interpretasi pada elevasi-elevasi skor T tertentu semata bisa menyesatkan,
karena ciri-ciri demografis atau tingkat fungsi seorang klien bisa mengubah
interpretasinya. Klinisi perlu mengintrepastiskan keakuratan makna potensial dengan
mempertimbangkan buka hanya elevasi-elevasi, tetapi juga variabel-variabel lain yang
relevan. Selain itu masing-masing deskripsinya adalah modal. Mereka seharusnya
dianggap sebagai kemungkinan interpretasi yang belum tentu berlaku untuk semua orang
yang mempunyai skor tertentu. Mereka sekadar hipotesis yang perlu verifikasi lebih lanjut.
Poin ini di garis bawahi oleh temuan bahwa kira-kira dalam rentang 40% dari deskriptor-
deskriptor yang di hasilkan komputer tidak berlaku pada orang yang diases (Butcher et
al., 2000).

Meskipun skor-skor T tidak di berikan untuk kebnyakan interpretasi skala, mereka di


masukkan dalam subbagian tentang skala-skala validitas. T validitas dan kadang-kadang
skor kasar di masukkan karena ada penelitian ekstensif tentang skor cutoff yang optimal.

Selama proses interpretasi, jangan sekadar mencatat makna masing-masing skala, tetapi
juga memriksa pola atau konfigurasi tes secara keseluruhan dan mencatat "puncak-
puncak" dan "lembah-lembah" relatifnya. Konfigurasi-konfigurasi yang tipikal mungkin
termasuk, misalnya "conversion V" yang merefleksikan kemungkinan gangguan konversi
atau elevasi Skala 4 dan 9, yang merefleksikan kemungkinan yang tinggi untuk acting-out
behavior. Perlu di catat bahwa semua skala yang lebih dari 65 atau kurang dari 40 sangat
penting bagi interpretasi secara keseluruhan. Ketika berusaha memahami makna sebuah
profil dengan dua elevasi skala klinis atau lebih, di rekomendasikan bahwa klinisi
membaca deskriptor-deskriptor untuk masing-masing skala maupun deskripsi-deskripsi
kode 2-poin yang relevan. Juga di rekomendasikan bahwa, ketika membaca tentang
elevasi-elevasi pada skala tunggal, klinisi seharusnya membaca makna elevasi-elevasi
yang tinggi dan rendah maupun informasi yang lebih umum tentang skala yang relevan.
Elaborasi lebih lanjut tentang makna elevasi skala dan tipe kode bisa didapatkan dengan
menskor dan menginterpretasi skala-skala isi, Harris-Lingoes dan sub skala Si, skala-
skala suplementer, skala-skala klinis yang direstrukturisasi, dan/atau beberapa item kritis.
Jika informasi interpretatif tersedia, klinisi dapat memeriksa profil individu bersama
persyaratan pertanyaan rujukan, yaitu menentukan deskripsi yang relevan untuk masing-
masing bidang ini.

Banyak deskripsi klien yang di fokuskan pada defisit klien. Dengan demikian, klinisi sering
berusaha menerjemahkan interpretasi ini ke dalam bahasa sehari-hari yang ramah klien.
Untuk membantu ini, pernyataan umpan balik klien yang di peroleh dari Lewak et al.
(1990) di masukkan ke dalam deskripsi skala klinis individu. Bahasanya telah di pilih agar
terasa empatik, meningkatkan rapport, dan meningkatkan kemungkinan klien untuk
tumbuh. Pernyataan-pernyataan itu juga dapat di edit untuk mengembangkan interpretasi
yang lebih di fokuskan pada klien untuk di gunakan dalam laporan aktual.

 Memberikan Impresi Diagnostik


Meskipun MMPI orisinil dan MMPI-2/MMPI-A belum berhasil untuk langsung
menghasilkan diagnosis, mereka sering menyumbangkan informasi yang cukup banyak,
yang relevan untuk formulasi diagnosis. Di bagian tipe-tipe kode, berbagai kemungkinan
di diagnosis DSM-IV-TR yang konsisten dengan masing-masing tipe kode telah
dimasukkan. Klinisi seharusnya mempertimbangkan ini, bersama informasi tambahan
yang tersedia, untuk membantu membuat diagnosis yang akurat. Di bebrapa konteks dan
untuk bebrapa tipe pertanyaan rujukan, diagnosis formal akan relevan; tetapi, untuk
konteks-konteks dan pertanyaan-pertanyaan rujukan lain, diagnosis formal tidak akan di
butuhkan atau tidak akan cocok (misalnya, penyaringan karyawan). Review lebih jauh
terhadap berbagai pertimbangan dan pedoman yang di deskripsikan dalam Langkah 6
mungkin berguna dalam mengekstrasi informasi yang relevan untuk diagnosis.
 Mengelaborasi Implikasi dan Rekomendasi Penanganan
Salah satu pelayanan yang paling berharga yang dapat de beri seorang praktisi adalah
memprediksi kemungkinan klien untuk mendapatkan manfaat dari interfensi. Hal ini
biasanya berarti mengelaborasi kekuatan dan kelemahan seseorang, tingkat defensifnya,
kemampuannya untuk membentuk hubungan penanganan, prediksi respons terhadap
psikoterapi (catat terutama skala Es [Ego Strength] dan TRT), tendensi antisosial, dan
tingkat insight. Banyak di antara informasi ini yang di rangkum di akhir sub bagian tentang
elevasi skala dan tipe kode. Jika melaksanakan pekerjaan ekstensif dengan tipe-tipe klien
tertentu, klinisi mungkin perlu memperluas pengetahuan yang terkait dengan tipe dan
hasil penanganan dengan merujuk pada basis penelitian ekstensif yang tersedia.
Responsivitas terhadap penanganan bisa di perluas lagi dengan memberikan saran-saran
untuk menyesuaikan intervensi-intervensi spesifik untuk berbagai profil klien dan berbagai
tipe permasalahan. Mereview bidang-bidang, pertimbangan, dan pedoman yang di
deskripsikan dalam Langkah 6 mungkin berguna dalam mengekstraksi informasi yang
relevan dengan rencana penanganan. Sumber lain yang berguna dalam proses ini
adalah Use of Psychological Testing for Treatment Planning and Outcome
Assesment dari Maruish (1990). Lewak et al. (1990) tidak hanya memberikan saran-saran
untuk penanganan, tetapi juga mengikhtisarkan prosedur langkah-langkah untuk
mentranslasikan hasil-hasil MMPI-2 menjadi umpan balik yang jelas dan relevan bagi
klien. Langkah-langkah ini termasuk isu-isu spesifik untuk latar belakang dan pengalaman
hidup awal klien dan saran-saran untuk menolong diri sendiri. Pernyataan-pernyataan ini
dapat di gunakan untuk memberikan umpan balik secara ramah pengguna, yang akan
cenderung meningkatkan rapport dan mengoptimalkan pertumbuhan klien. Selain itu
manual oleh Finn (1996) untuk menggunakan MMPI-2 sebagai intervensi terapeutik.
 BEBERAPA ITEM KRITIS

Salah satu alternatif untuk analisis ini, selain menskor dan menginterpretasi skala-skala
aktual, adalah menginterpretasi makna beberapa item yang berdasarkan isinya, tampak
berhubungan dengan berbagai bidang psikopatologi (ide bunuh diri depresif, kebingungan
mental, dan lain-lain) atau arah item-item ini mungkin merepresentasikan patologi serius, terlepas
dari bagaimana orang itu merespons bagian lain inventori. Item-item ini di sebut sebagai
pathogonomic items, stop items, atau yang lebih sering critical items. Di asumsikan bahwa arah
respons seseorang merepresentasikan contoh perilaku orang itu dan berfungsi seperti sebuah
skala pendek yang menunjukkan tingkat fungsi orang itu secara umum. Beberapa item kritis
sangat berguna ketika klinisi melihat isi item individual dalam kaitannya dengan tipe-tipe informasi
tertentu yang di ungkap oleh item tersebut. Informasi ini bisa di gunakan untuk memandu
wawancara lebih lanjut. Akan tetapi, interpretasinya perlu di lakukan dengan hati-hati, karena
beberapa item tersebut rawan acquiescing response (respons yang cenderung setuju) (kunci
sebagian item-nya ke arah "True") dan faking bad. Mereka seharusnya tidak di anggap sebagai
skala, tetapi komunikasi langsung tentang bidang-bidang yang spesifik untuk isi item tersebut.
Daftar bebrapa item kritis dapat ditemukan dalam manual MMPI-2 (Butcher et al., 2001);
beberapa item ini biasanya diskor oleh program-program dengan bantuan komputer.

Meskipun daftar beberapa item kritis sudah dimasukkan dalam manual MMPI-2 (Butcher
et al., 2001), klinisi seharusnya menggunakan daftar ini dengan hati-hati pada remaja. Pertama,
remaja normal maupun populasi-populasi klinis remaja secara rata-rata membenarkan beberapa
item kriris dua kali lipat lebih banyak di banding orang dewasa normal (Archer & Jacobson, 1993).
Di samping itu, remaja normal maupun berbagai populasi klinis membenarkan beberapa item
dengan frekuensi yang hampir sama, sehingga menunjukkan bahwa beberapa item itu
seharusnya tidak di gunakan untuk membedakan kedua kelompok ini. Hal ini berarti bahwa
upaya-upaya empiris untuk mengembangkan daftar beberapa item kritis untuk remaja mungkin
mengalami kesulitan. Sebagaimana MMPI/MMPI-2, klinisi seharusnya tidak memperlakukan
klaster-klaster item kritis sebagai skala-skala kasar yang akan di interpretasi. Alih-alih, isi item
individual seharusnya di gunakan untuk mengembangkan pernyataan-pernyataan wawancara
yang spesifik, dan penyimpangan relatif beberapa item ini seharusnya di tangani dengan toleransi
yang tepat.
MMPI (Minnesota Multifase Personality Inventory)

Minnesota Multifase Personality Inventory (MMPI) adalah salah


satu tes kepribadian yang paling sering digunakan dalam
kesehatan mental. Pengujian ini digunakan oleh profesional
terlatih untuk membantu dalam mengidentifikasi struktur
kepribadian dan psikopatologi.

Sejarah dan pengembangan

Para penulis asli dari MMPI adalah R. Starke Hathaway, PhD,


dan JC McKinley, MD. MMPI merupakan hak cipta oleh University
of Minnesota. Lembar jawaban standar dapat mencetak tangan
dengan template sesuai yang di atas lembar jawaban, tetapi
sebagian besar tes komputer mencetak gol. Program komputer
skor untuk versi standar saat ini, MMPI-2, dilisensikan oleh
University of Minnesota Tekan untuk Pearson Pengkajian dan
perusahaan lain yang berlokasi di negara yang
berbeda. Komputer skor Program tersebut menawarkan berbagai
pilihan penilaian profil termasuk laporan skor diperpanjang, yang
meliputi data tentang-skala psychometrically terbaru dan paling
canggih di Klinis direstrukturisasi, & Hathaway, SR (1942). Jadwal
multifasik kepribadian (Minnesota): IV. Psychasthenia. Journal of
Applied Psychology, 26, 614-624. <Ref /> [1] Perbedaan antara
pendekatan dan strategi pembangunan lainnya uji yang
digunakan sekitar waktu itu adalah bahwa hal itu atheoretical
(tidak didasarkan pada teori tertentu) dan dengan demikian tes
awaltidak selaras dengan teori-teori psikodinamik yang berlaku
pada waktu itu.Pendekatan atheoretical untuk pengembangan
MMPI pura-pura memungkinkan tes untuk menangkap aspek
psikopatologi manusia yang dikenali dan bermakna meskipun
perubahan dalam teori klinis. Namun, karena skala MMPI dibuat
berdasarkan kelompok dengan psychopathologies diketahui,
timbangan sendiri tidak atheoretical dengan cara menggunakan
'diagnosis klinis untuk menentukan skala' peserta isi.

MMPI-2

Revisi besar pertama dari MMPI adalah MMPI-2, yang standar


pada sampel nasional baru orang dewasa di Amerika Serikat dan
dirilis pada tahun 1989 Hal ini sesuai untuk digunakan dengan 18
orang dewasa dan lebih.. revisi berikutnya dari elemen uji tertentu
telah diterbitkan, dan berbagai macam sub-skala juga
diperkenalkan selama bertahun-tahun untuk membantu dokter
menginterpretasikan hasil skala klinis asli, yang telah ditemukan
mengandung faktor umum yang membuat interpretasi dari nilai
pada skala klinis sulit. MMPI saat-2 memiliki 567 item, semua
format benar atau palsu, dan biasanya memakan waktu antara 1
dan 2 jam untuk menyelesaikan, tergantung pada tingkat
membaca. Ada sebuah bentuk singkatan jarang digunakan uji
yang terdiri dari pertama-MMPI 2's 370 item Versi yang lebih
pendek. Telah terutama digunakan dalam keadaan yang belum
memungkinkan versi lengkap akan selesai (misalnya, penyakit
atau tekanan waktu ), tetapi skor yang tersedia pada versi pendek
tidak begitu luas seperti yang tersedia dalam versi 567-item ...

MMPI-A

Sebuah versi dari tes yang dirancang untuk remaja, MMPI-A,


dirilis pada tahun 1992. [4] MMPI-A memiliki 478 item, dengan
bentuk pendek dari 350 item.
MMPI-2 RF

Sebuah versi baru dan psychometrically baik dari MMPI-2 baru-


baru ini dikembangkan menggunakan metode statistik yang ketat
yang digunakan untuk mengembangkan Timbangan RC tahun
2003. Bentuk MMPI-2 direstrukturisasi baru (MMPI-2-RF) kini
telah dirilis oleh Pearson Penilaian. MMPI-2-RF menghasilkan
nilai pada teori grounded, hirarkis terstruktur set timbangan,
termasuk Timbangan RC.Metode modern yang digunakan untuk
mengembangkan MMPI-2-RF tidak tersedia pada saat MMPI
pada awalnya dikembangkan. MMPI-2-RF dibangun di atas
fondasi Scales RC, yang telah secara ekstensif diteliti sejak
publikasi mereka pada tahun 2003. Publikasi pada Scales MMPI-
2-RC termasuk bab buku, beberapa artikel yang dipublikasikan
dalam peer-review jurnal, dan alamat penggunaan skala dalam
berbagai pengaturan. Sisanya skala MMPI-2-RF pada asumsi
bahwa psikopatologi adalah suatu kondisi homogen yang aditif.

Komposisi skala Lancar


sisik Klinis

Skala 1 (AKA Skala Hypochondriasis): Tindakan persepsi


seseorang dan keasyikan dengan kesehatan dan masalah
kesehatan, Skala 2 (AKA Skala Depresi):.. Tindakan depresi
seseorang gejala tingkat, Skala 3 (AKA Skala Hysteria):
Tindakandengan emosionalitas seseorang, Skala 4 (AKA yang
psikopat menyimpang Skala):. Tindakan membutuhkan
seseorang untuk kontrol atau pemberontakan mereka terhadap
kontrol, Skala 5 (AKA yang Feminitas / Maskulinitas Skala):.
Tindakan dengan stereotip seseorang dan bagaimana
mereka membandingkan. Untuk pria itu akan menjadi orang
Marlboro, bagi perempuan itu akan menjadi Juni Cleaver atau
Donna Reed, Skala 6 (AKA Skala Paranoia):. Tindakan
ketidakmampuan seseorang untuk percaya, Skala 7 (AKA Skala
Psychasthenia):. Tindakan seseorangkecemasan tingkat dan
kecenderungan, Skala 8 (AKA Skala Skizofrenia):. Tindakan yang
tidak biasa seseorang / pengalaman aneh kognitif, persepsi, dan
emosional, Skala 9 (AKA Skala Mania): Tindakan energi
seseorang, Skala 0 (AKA Sosial.introversi Skala): Tindakan
apakah orang menikmati dan merasa nyaman berada di sekitar
orang lain.

Skala klinis asli dirancang untuk mengukur diagnosa umum era.


Nomor Singkatan Deskripsi Apa diukur Jumlah item
1 Hs Hypochondriasis Kepedulian dengan gejala tubuh 32
2 D Gejala Depresi Depressive 57
3 Hy Hysteria Kesadaran masalah dan kerentanan 60
4 Pd psikopat menyimpang Konflik, perjuangan, kemarahan,
menghormati aturan masyarakat 50
5 MF Maskulinitas / Feminitas kepentingan stereotip maskulin
atau feminin / perilaku 56
6 Pa Paranoia Tingkat kepercayaan, kecurigaan, sensitivitas 40
7 Pt Psychasthenia Khawatir, Kecemasan, ketegangan,
keraguan, obsessiveness 48
8 Sc Skizofrenia Odd berpikir dan sosial keterasingan 78
9 Ma Hypomania Tingkat rangsangan 46
0 Si introver Sosial Orang orientasi 69

Codetypes adalah kombinasi dari satu, dua atau tiga (dan


menurut beberapa penulis bahkan empat), skala klinis tertinggi-
skor (ex. 4, 8, 2, = 482). Codetypes diinterpretasikan sebagai
ketinggian, tunggal berkisar lebih luas, daripada menafsirkan
setiap skala individual.
[Sunting] Validitas skala

skala validitas ini dalam MMPI-2 RF adalah revisi kecil dari


mereka yang terdapat dalam MMPI-2, yang meliputi tiga jenis
dasar dari langkah-langkah validitas: orang-orang yang dirancang
untuk mendeteksi non-merespons atau tidak konsisten
menanggapi (SSP, VRIN, Trin), yang dirancang untuk mendeteksi
ketika klien atas pelaporan atau melebih-lebihkan prevalensi atau
keparahan gejala psikologis (F, Fb, Fp, FBS), dan yang dirancang
untuk mendeteksi apabila tes-taker berada di bawah-pelaporan
atau mengecilkan gejala psikologis (L, K) ). Sebuah tambahan
baru dengan skala validitas untuk MMPI-2 RF mencakup atas
pelaporan skala skala gejala somatik (Fs).
Singkatan baru dalam versi Deskripsi Menilai
SSP 1 "Tidak dapat Katakanlah" Pertanyaan tidak dijawab
L 1 Lie Klien "berpura-pura baik"
F 1 kejarangan Klien "berpura-pura buruk" (dalam paruh pertama
uji)
K 1 Denial defensif / menghindar
Fb 2 Kembali F Klien "berpura-pura buruk" (dalam setengah
terakhir uji)
VRIN 2 Variabel menjawab Inkonsistensi Respon serupa / pasang
pertanyaan berlawanan tidak konsisten
Trin 2 Benar Inkonsistensi menjawab pertanyaan Respon semua
benar / semua palsu
FK 2 kejujuran F minus K tanggapan uji / tidak berpura-pura baik
atau buruk
S 2 Cukup Presentasi-superlatif meningkatkan pada skala K,
"tampil terlalu baik"
Fp 2 F-Psikologi Frekuensi penyajian dalam setting klinis
Fs 2 RF jarang Respon Somatik Overreporting gejala somatik.
sisik Konten

Untuk melengkapi ini skala multidimensi dan untuk membantu


dalam menafsirkan ketinggian difus sering terlihat karena faktor
umum (dihapus dalam skala RC) juga dikembangkan, dengan
lebih sering digunakan menjadi skala penyalahgunaan zat
(MAC- R, APS, AAS), dirancang untuk menilai sejauh mana klien
mengaku atau rentan terhadap menyalahgunakan zat, dan
(represi) skala A (kecemasan) dan R, yang dikembangkan oleh
Welsh setelah melakukan analisis faktor MMPI asli item renang.

Puluhan skala konten yang saat ini ada, berikut adalah beberapa
contoh:
Keterangan Singkatan
Es Ego Skala Kekuatan
OH Skala Permusuhan Over-Controlled
MAC MacAndrews Skala Alkoholisme
MAC-R MacAndrews Alkoholisme Skala Revisi
Apakah Skala Dominasi
APS Kecanduan Skala Potensi
AAS Kecanduan Skala Pengakuan
SOD Skala Ketidaknyamanan Sosial
Sebuah Skala Kecemasan
R Penindakan Skala
TPA Tipe Skala A
MDS Skala Perkawinan Distress

psy-5 skala

Berbeda dengan skala konten dan Tambahan, yang psy-5 skala


tidak dikembangkan sebagai reaksi untuk beberapa yang nyata
atau dirasakan kekurangan dalam MMPI-2 itu sendiri, melainkan
sebagai upaya untuk menghubungkan instrumen dengan
kecenderungan umum lebih dalam psikologi kepribadian. Model
lima faktor dari kepribadian manusia telah memperoleh
penerimaan yang besar dalam populasi non-patologis, dan psy-5
skala berbeda dari 5 faktor yang diidentifikasi dalam populasi
non-patologis dalam arti bahwa mereka dimaksudkan untuk
menentukan sejauh mana gangguan kepribadian yang mungkin
nyata dan dapat dikenali dalam populasi klinis. Kelima komponen
tersebut diberi label negatif Rasakan (NEGE), psychoticism
(PSYC), introvert (intr), Disconstraint (DISC) dan Agresivitas
(AGGR).

Scoring dan interpretasi

Seperti banyak tes standar, skor pada berbagai skala MMPI-2


dan MMPI-2-RF tidak mewakili baik peringkat persentil atau
bagaimana "baik" atau "buruk" seseorang telah dilakukan pada
ujian. Sebaliknya, analisis melihat pada elevasi relatif dari faktor
dibandingkan dengan norma berbagai kelompok belajar. Baku
nilai pada skala ditransformasikan ke dalam metrik standar yang
dikenal sebagai T-skor (Mean atau rata-rata sama dengan 50,
Standar Deviasi sama dengan 10), membuat interpretasi lebih
mudah bagi dokter. Uji produsen dan penerbit meminta pembeli
tes untuk membuktikan bahwa mereka memenuhi syarat untuk
membeli MMPI/MMPI-2/MMPI-2-RF dan tes lain .

Kritik dan kontroversi


RC dan Klinis Timbangan
Beberapa pertanyaan telah dikemukakan tentang Scales RC dan
rilis mendatang dari MMPI-2-RF, yang menghilangkan sisik klinis
yang lebih tua sepenuhnya berpihak pada skala RC lebih
psychometrically menarik. Penggantian Timbangan Klinis asli
dengan skala RC belum bertemu dengan persetujuan universal,
dan diskusi yang cukup diperlukan untuk mendorong edisi khusus
Journal akademik Personality Assessment (Vol 87, Issue 2,
Oktober 2006) untuk menyediakan setiap sisi dengan forum untuk
menyuarakan pendapat mereka mengenai langkah-langkah lama
dan baru.

Individu yang mendukung mempertahankan Klinis skala yang


lebih tua berpendapat bahwa RC baru timbangan mengukur
patologi yang nyata berbeda dari yang diukur dengan skala klinis
yang asli. klaim ini tidak didukung oleh hasil penelitian,
yangmenemukan skala RC untuk menjadi lebih bersih, versi yang
lebih murni dari skala klinis asli karena 1) korelasi interscale akan
sangat berkurang dan tidak ada item yang terkandung di lebih
dari satu skala RC, dan 2) yang tersebar di seluruh varians umum
skala yang lebih tua klinis karena faktor umum bersama
psikopatologi-parsing keluar dan terkandung dalam demoralisasi
skala pengukuran terpisah (RCdem). Kritik dari skala baru
berpendapat bahwa penghapusan ini varians umum membuat
skala RC kurang ekologis berlaku (kurang suka kehidupan nyata)
karena pasien riil cenderung untuk menyajikan pola-pola
kompleks gejala. Namun, masalah ini ditangani dengan mampu
melihat peningkatan pada skala RC lain yang kurang jenuh
dengan faktor umum dan, karenanya, juga lebih transparan dan
lebih mudah untuk menginterpretasikan.

Kritik dari skala RC menyatakan mereka telah menyimpang


terlalu jauh dari skala klinis asli, implikasi bahwa penelitian
sebelumnya dilakukan pada skala klinis tidak lagi relevan untuk
interpretasi skala RC dan beban pembuktian harus di RC skala
untuk menunjukkan mereka jelas lebih unggul dengan skala klinis
asli. Pendukung skala RC menyatakan penelitian yang telah
ditangani isu-isu tersebut dengan hasil menunjukkan bahwa skala
RC memprediksi patologi di daerah mereka lebih baik daripada
skala yang ditunjuk sesuai klinis yang asli ketika menggunakan
item secara signifikan lebih sedikit dan memelihara sama dengan
reliabilitas konsistensi internal dan validitas yang lebih tinggi,
dan tidak lemah di mengidentifikasi unsur-unsur inti dari skala
klinis asli; lebih lanjut, tidak seperti sisik klinis asli, timbangan RC
tidak jenuh dengan faktor utama (demoralisasi, sekarang
ditangkap dalam RCdem) yang sering menghasilkan elevasi
menyebar dan interpretasi yang terbuat dari hasil sulit; akhirnya,
timbangan RC memiliki korelasi interscale lebih rendah dan,
dalam kontras dengan skala klinis asli, tidak berisi item interscale
tumpang tindih Sebuah kritik lebih mendasar adalah bahwa
MMPI-2 RF sisik bertumpu pada asumsi bahwa psikopatologi
adalah. kondisi homogen yang aditif. Meskipun gejala terutama
homogen, kondisi yang paling psychodiagnostic seperti histeria,
PTSD, DID terdiri dari pertahanan, negara bertentangan, dan
tampaknya tidak berhubungan tanda-tanda dan gejala yang tidak
dapat diukur dengan skala yang dibuat memiliki konsistensi
internal yang tinggi.

Lees-Haley "Fake Bad" Skala (Validitas Gejala)

Perhatian diskusi setelah Lees-Haley "Fake Bad" Skala. Ada


beberapa lain "palsu buruk" skala (selain dari F standar dan skala
Fb, yang merupakan asli "palsu buruk" sisik) yang telah ada sejak
tahun 1950, dan yang belum tunduk pada yang sama
kontroversi yang Lees-Haley "palsu buruk" skala. Ini termasuk
skala FK, yang disimilasi indeks Gough (Ds-r), dan Wiener-
Harmon Halus dan nyata Timbangan (SO). Setelah penambahan
untuk MMPI-2 skala Lees-Haley diberi nama "Gejala Validitas" di
bagian untuk mengatasi masalah yang mungkin namanya sendiri
merugikan, meskipun akronim FBS terus digunakan dalam
publikasi akademik untuk merujuk ke skala Lees-Haley.

Pada bulan Maret 2008 sebuah halaman depan artikel dalam


Wall Street Journal [38] terkena apa yang diklaim sebagai
kurangnya validitas ilmiah dari Lees-Haley skala "palsu buruk",
yang digunakan dalam pengadilan sebagai argumen untuk
berpura-pura sakit dalam litigasi cedera. Menurut artikel itu, dua
hakim Florida dilarang menggunakan skala setelah sidang khusus
pada validitas ilmiahnya.

Laporan artikel yang ini khusus "palsu buruk" skala


dikembangkan oleh psikolog Paul Lees-Haley, yang bekerja
terutama bagi terdakwa (perusahaan asuransi dll) dalam kasus-
kasus cedera pribadi. Artikel tersebut melaporkan bahwa pada
tahun 1991 Lees-Haley dibayar untuk memiliki artikel mendukung
skala yang diterbitkan dalam Psychological Laporan, dimana Wall
Street Journal digambarkan sebagai "sebuah jurnal medis kecil
Montana berbasis." Skala diperkenalkan di MMPI setelah tinjauan
literatur. review ini dianggap cacat oleh kritikus karena setidaknya
10 dari 19 studi ditinjau dilakukan oleh Lees-Haley atau psikolog
asuransi lain pertahanan, sementara 21 studi lainnya kritis
pengujian dikeluarkan dari tinjauan.

Salah satu kritik dari Lees-Haley skala "palsu buruk" adalah


pensiun psikolog James Butcher, yang menemukan bahwa lebih
dari 45% dari pasien kejiwaan ia belajar telah Lees-Haley Fake
Buruk Skala skor 20 atau lebih, yang menurut Lees -Haley "palsu
buruk" skala berarti mereka berpura-pura sakit. Jagal
berpendapat bahwa tidak mungkin bahwa pasien kejiwaan begitu
banyak menyesatkan dokter.

Ini bagus untuk perusahaan asuransi, tetapi tidak bagus untuk


orang-orang.

Namun, sendiri studi Butcher's [yang?] Telah dikritik oleh Lees-


Haley atas dasar metodologis dan konseptual, termasuk
kemungkinan bahwa kolam subjek termasuk malingerers banyak,
bahwa dia mengabaikan direkomendasikan berkaitan dengan
gender cut-off, dan digunakan kurang sensitif atau khusus MMPI-
2 skala sebagai nya 'emas-standar.

Meskipun pemesanan dari MMPI-2 dan penulis MMPI-R


(termasuk James Butcher) yang memiliki tingkat kontrol
kepemilikan atas uji, panel profesional yang independen
merekomendasikan bahwa FBS Lees-Haley dimasukkan dalam
sistem Pearson standar penilaian.

Beberapa studi oleh Neuropsychologists independen telah sejak


[ragu-ragu - mendiskusikan] telah dipublikasikan dalam dihormati
peer-review jurnal mendukung skala Lees-Haley FBS sebagai
sangat sensitif dan spesifik (bila benar cut-off digunakan) dalam
mengidentifikasi individu yang melebih-lebihkan gejala somatik
(sebagai lawan kejiwaan, suasana hati, atau gejala neurologis)
dalam rangkaian di mana basis-tingkat berpura-pura sakit
biasanya tinggi (litigasi, klinik nyeri, dll), seperti yang dirancang
untuk melakukan Sayangnya., kriteria ini untuk
mengevaluasi skala adalah lingkaran, karena memuji
menemukan tes tentang tingkat tinggi berpura-pura sakit pada
populasi tertentu karena populasi yang diasumsikan a priori untuk
memiliki tingkat tinggi berpura-pura sakit. Jika apriori asumsi
tingkat tinggi berpura-pura sakit dalam populasi adalah palsu,
maka ini pengamatan yang sama sebenarnya kritik suram, bukan
validasi, skala.

Meskipun demikian, Lees-Haley "palsu buruk" skala kini dianggap


oleh beberapa penulis sebagai standar emas dalam populasi
tersebut.

Pada tahun 2008 Jagal dan rekan menerbitkan penelaahan atas


bukti yang tersedia dalam Psychological Cedera dan Hukum Ben-
Porath dan rekan-rekannya. Diberhentikan semua keprihatinan
yang diangkat dalam kajian ini, dan perdebatan akademik
lanjutan pada tahun 2009 dengan counter-sanggahan oleh rekan
Butcher's.

Anda mungkin juga menyukai