Disusun Oleh :
M. Zuhrul Balad, S.Ked 12711104
Rachmi Putri Novitasari, S.Ked 11711056
Dina Risna Gusmayanti, S.Ked 11711143
Masyhananda Mahardika A, S Ked 12711062
Henry Pratama Dadang, S.Ked 11711065
Pembimbing Universitas
dr. Sunarto, M.Kes
2.1.2. Kepesertaan
Sesuai pasal 14 UU BPJS seluruh warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah
berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS. Untuk
ketenagakerjaan, tiap-tiap perusahaan diberikan kewajibandalam memasukankaryawannya
menjadi anggota BPJS. Masing-masing peserta akan ditarik iuran yang jumlah nominalnya
ditentukan kemudian. Kemudian bagi golongan masyarakat miskin, iuran untuk BPJS
dibiayaioleh pemerintah dengan Bantuan Iuran. Kewajiban menjadi peserta BPJS tidak hanya
untuk pekerja di sektor formal, tapi juga sektor informal. BPJS Kesehatan diusahakan
bisamenanggung semua jenis penyakit tetapimelaluipendekatan efisiensi
pembiayaan,sehinggapada tahun 2019 diharapkan seluruhmasyarakat Indonesia
telahmempunyai jaminan kesehatan.
2.2.2. Kegiatan
Untuk melaksanakan fungsinya, BPJS memiliki kegiatan yang wajib dilakukanyaitu:
1. Menerima pendaftaran peserta;
2. Mengambil dan mengumpulkan iuran peserta;
3. Menerima bantuan iuran Pemerintah untuk golongan miskin;
4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;
5. Mengumpulkan dan menjaga data peserta jaminan sosial;
6. Membiayai dan menyalurkan dana pelayanan kesehatan sesuai peraturan program
jaminan sosial; dan
7. Menginformasikanpelaksanaan agenda jaminan sosial pada peserta dan masyarakat.
2.2.3. Wewenang
Untuk melaksanakan kegiatannya, BPJS berwenang dalam hal:
1. Pemungutan Iuran bulanan;
2. Mengatur Dana Jaminan Sosial dalam halalokasi jangka pendek dan jangka panjang
dengan melihat aspek likuiditas, kehati-hatian, keamanan dana,solvabilitas dan hasil
yang memadai;
3. Mengawasi dan memeriksa kepatuhan peserta dan perusahan pemilik tenaga kerja
dalam mematuhi kewajiban sesuai dengan peraturan dalam undang-undang JSN;
4. Mengatur kesepakatan dengan faskestentang besar pembiayaan faskesyang mengacu
pada standar tarif yang telah diatur Pemerintah;
5. Membentuk atau memberhentikan kontrak kerja terhadap faskes;
6. Memberikan sanksi administratif pada peserta atau perusahan pemiliktenaga kerja yang
tidak mematuhi kewajiban;
7. Mengadukkanperusahan pemeilik tenaga kerja kepada lembaga yang berwajibterkait
denganadanya ketidakpatuhan dalam membiayai iuran atau dalam melaksanakan
kewajiban lainnya sesuai dengan peraturan yang ada; serta
8. Menjalin kerjasama terhadap pihak lain dalam hal pelaksanaan program jaminan sosial.
Wewenang dalam menagih Iuran terebut diatas dilakukan berkaitan dengan
penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran.Wewenang dalam melakukan
pengawasan dan memberikan sanksi administratif oleh BPJS, menjelaskan kedudukan BPJS
sebagai badan hukum publik.
BPJS Kesehatan, 2014.Panduan praktis Gate Keeper concept Faskes BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan, 2014. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
BPJS Kesehatan, 2014. Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan
Dwidjowojoto, R.N. 2006.Kebijakan Publik Untuk Negara Berkembang. Jakarta: Elek Media
Komputindo
Kapusrengun BPPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2014.Pemenuhan Tenaga
Kesehatan Dalam Jaminan Kesehatan SJSN
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Nomor 63 Tahun 2003 Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional
Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
Hari,
Jam (WIB) Kegiatan
tanggal
07.30– 08.30
1. Tiba di RSUD Kota Yogyakarta, persiapan diri