Anda di halaman 1dari 13

USHUL FIQH

ZAKAT MAAL

Kelompok 3:

Eriva Adelia

Fani Febriyani

Fadila Annisa Azzahra

Hani Hartiani Kurnia Putri

Fauzan Amarullah Rosyadi

Fahmi Hidayatullah

Gema Zalfa

Nurul Zulyanto

Robby Rizky

Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Gunung Djati

Bandung
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Zakat secara bahasa berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah). Jika diucapkan,
zaka al-zar', adalah tanaman tumbuh dan bertambah jika diberkati. Kata ini juga sering
dikemukakan untuk makna thaharah (suci) Allah SWT. berfirman:
‫ قَدْ ا َ ْفلَ َح َم ْن زَ َّك َها‬yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu."
(QS. Asy Syams: 9).
Zakat menurut istilah syari'at Islam ialah sebagian harta benda yang wajib diberikan orang-
orang yang tertentu dengan beberapa syarat, atau kadar harta tertentu yang diberikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu.

Zakat terbagi atas dua tipe yakni Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Zakat Fitrah ialah zakat yang
wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besarnya setara
dengan 3,5liter ( 2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.Sedangkan
Zakat Maal ( zakat harta) ialah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan,
hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.

Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998, pengertian
zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang
dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya. Sedangkan zakat fitrah yaitu sejumlah bahan pokok yang dikeluarkan pada
bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang
memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dan hukum Zakat Maal?

2. Apasaja jenis-jeis zakat maal?

3. Siapa saja orang yang berhak menerima zakat

4. Apasaja syarat wajib mengeluarkan zakat maal?


BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hukum Zakat Maal (Zakat Harta )


Zakat maal ialah harta yang dikeluarkan dari sebagian harta yang kita miliki, dan diberikan
kepada mereka yang berhak menerima (mustahik), dengan ketentuan yang sudah ditentukan.
Zakat maal ini ditentukan oleh haul (masanya) atau ketika sudah mencapai ukuran satu nisab.

Zakat maal berfungsi sebagai pembersih atas harta yang telah kita miliki, karena kita ketahui
sendiri bahwa semua yang kita miliki juga atas pemberian Allah swt.

Hukum Zakat Maal


Zakat maal hukumnya fardhu ‘ain atau wajib bagi siapapun yang kekayaannya sudah
mencapai ukuran satu haul atau nisab (batas minimal harta yang sudah wajib dikeluarkan
zakatnya.). Hal ini seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an surat at-Taubah (9) ayat 103:
ۡ‫ع َل ۡي ِهم‬
َ ‫يهم ِبهَا َوص َِل‬ َ ۡ‫… ُخ ۡذ ِم ۡن أ َ ۡم َٰ َو ِل ِهم‬
ِ ‫ص َدقَ ٗة ت ُ َط ِه ُرهُمۡ َوت َُز ِك‬
Artinya:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka”

B. Jenis-Jenis Harta yang Harus Dizakati


1. Emas, perak dan mata uang
Syarat- syarat wajib zakat emas dan perak sebagai berikut:
- Milik orang Islam
- Yang memiliki adalah orang yang merdeka
- Milik penuh( dimiliki dan menjadi hak penuh )
- Sampai nishabnya
- Genap satu tahun

a. Nisab dan zakat emas


Nishab emas bersih adalah 20 dinar (mitsqal) = 12,5 pound sterling (96 gram ) zakatnya 2,5%
atau seperempat puluhnya. Jadi seorang Islam yang memiliki 96 gram atau lebih dari emas
yang bersih dan telah cukup setahun dimilikinya maka wajiblah ia mengeluarkan zakatnya
2,5% atau seperempat puluhnya. Seperti yang tercantum dalam hadits yang diterima dari Ali
r.a bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda :
‫َار َاو َحا َل َعلَ ْي َهاالَ َح ْو ُل فَ ِف ْي َها‬
ً ‫َت َلكَ ِع ْش ُر ْونَ ِد ْين‬ ً ‫ َحتَّى َي ُك ْونَ َلكَ ِع ْش ُر ْونَ ِد ْين‬,‫ب‬
ْ ‫ َفإِذَاكَا ن‬,‫َارا‬ ِ ‫ْس َع َليْكَ شَى ٌء – َي ْع ِنى ِفى‬
ِ ‫الذ َه‬ َ ‫لَي‬
‫ (رواه أحمد وابودا ود والبيهقى و‬.ُ‫ْس فِى َما ٍل زَ كَا ة ٌ َحتَّى يُ َح ْو َل َغلَ ْي ِه ْال َح ْول‬ َ ‫ب ذَ لَكَ َولَي‬ ِ ‫سا‬َ ‫ فَ َما زَ ا دَ فَبِ ِح‬.‫َار‬
ٍ ‫ف ِد ْين‬
ُ ‫ص‬
ْ ِ‫ن‬
‫)صحح البخاري وحسن الحا فظ‬.

Artinya:
"Tak ada kewajibanmu- yakni mengenai emas sampai kamu memiliki dua puluh dinar. Jika
milikmu sudah sampai dua puluh dinar, dan cukup masa satu tahun, maka zakatnya setengah
dinar. Dan kelebihannya diperhitungkan seperti itu. Dan tidak wajib zakat pada suatu harta
sampai menjalani sampai satu tahun." (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, dinyatakan sah oleh
Bukhari dan sebagai hadits hasan oleh Hafizh).

b. Nishab dan zakat perak


Nishab perak bersih 200 dirham ( sama dengan 672 gram), zakatnya 2,5 % apabila telah
dimiliki cukup satu tahun .Emas dan perak yang dipakai untuk perhiasan oleh orang
perempuan dan tidak berlebih- lebihan dan bukan simpanan, tidak wajib dikelurkan zakatnya.

c. Nishab dan zakat uang


Peredaran uang pada dasarnya berstandar emas, karena peredaran uang itu berdasar emas,
maka nishab dan zakatnya 2,5 % atau seperempat.

2. Zakat harta perniagaan


Sabda Rasulullah saw:
‫ (رواه‬.ِ‫ي نُ ِعدُهُ ِل ْل َبيْع‬ َّ ‫ أ َ ْن نُ ْخ ِر َج ال‬,‫صلَّى هللاُ َعلَي ِه َو سل َم َيأ ْ ُم ُرنَا‬
ْ ‫صدَ قَةَ ِمنَ الَّ ِذ‬ ُ ‫ َكانَ َر‬:َ‫ب قَا ل‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ٍ ُ ‫س ُم ِرب ِْن ُج ْند‬
َ ‫َع ْن‬
‫)ابوداود‬.
Artinya:
"Dari samurah bin Jundub, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah Saw. memerintahkan
kepada kami agar mengeluarkan zakat dari barang yang disediakan untuk di jual ." ( HR. Abu
Dawud).
Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:
- Yang memiilki orang Islam
- Milik orang yang merdeka
- Milik penuh
- Sampai nishabnya
- Genap setahun
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca atau perhitungan harta benda dagangan.tahun
perniagaan di hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan hanya labanya saja tetapi
seluruh barang yang diperdagangkan itu apabila sudah cukup nishab,maka wajiblah
dikeluarkan zakatnya seperti zakat emas yaitu 2,5 %.

3. Zakat binatang ternak


Dasar wajib mengeluarkan zakat binatang ternak ialah: Diberitahukan oleh Bukhari dan
muslim dari Abu Dzarr, bahwasanya Nabi Saw, bersabda sebagai berikut:
‫طؤْ هُ بِأ َ َخفَا‬
َ َ‫ َوت‬. ‫ تَ ْن ِط ُحهُ بِقُ ُر ْو ِن َها‬. ُ‫ َوأ َ ْس َمن‬. ‫َت‬ َ ‫ت يَ ْو ُم ْال ِقيَا َم ِة أَ ْع‬
ْ ‫ظ ُم َما كَا ن‬ ْ ‫ب إِبِ ٍل َوآلَ َغن ٍَم الَتُؤْ ِد‬
ْ ‫ي زَ كَات َ َها إِالَّ َجا َء‬ َ ‫ام ْن‬
ِ ‫صا ِح‬ ِ ‫َم‬
‫ضى بَيْنَ النَّا ِس‬ َ ‫ َحتَّى يَ ْق‬, ‫ت َعا َ ْي ِه أ ُ ْو َال هَا‬ ْ ‫ َعاد‬, ‫ت أ ُ ْخ َراهَا‬
ْ ‫ ُكلَّ َما نَفَ ِد‬, ‫فِ َها‬

Artinya:
"Tidaklah pemilik unta,sapi, dan kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya maka binatang
–binatang itu nanti pada hari Qiyamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar dan
gemuk dan lebih besar dari pada didunia,lalu hewan –hewan itu menginjak-nginjak pemilik
dengan kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu
kembali mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula dan demikianlah terus menerus
sehingga sampai selesai Allah menghukum para manusia. " ( HR. Abu Dzarr ).

Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah : unta, lembu dan kerbau, kambing
dan biri-biri .
Syarat-syarat wajibnya zakat binatang ternak sebagai berikut:
- Pemiliknya orang Islam
- Pemiliknya merdeka
- Miliknya sendiri
- Sampai senishab
- Cukup setahun
- Makannya dengan penggembalaan,bukan dengan rumput belian
- Binatang itu bukan digunakan untuk bekerja seperti angkutan dan sebagainya

a. Nishab dan zakat unta


Orang yang memilki unta 5 ekor keatas wajib dikeluarkan zakatnya. Tentang pengeluaran
zakat ini diatur sebagai berikut:
- 5 ekor unta zakatnya 1ekor kambing
- 10 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
- 15 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
- 20 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
- 25 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 1 tahun masuk tahun kedua kalau tidak ada
boleh dengan seekor unta jantan berumur 2 tahun masuk tahun ketiga
- 36 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 2 tahun masuk tahun ketiga
- 46 ekor unta zakatnya seekor unta betina umur 3 tahun masuk tahun keempat
- 61 ekor unta zakatnya 1ekor unta betina umur 4 tahun masuk tahun kelima
- 76 ekor unta zakatnya 2 ekor unta betina umur 2 tahun masuk tahun ketiga 91ekor unta
sampai 121ekor zakatnya 2 ekor unta betina umur 3 tahun masuk tahun keempat
Tiap- tiap bertambah 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta betina umur dua tahun masuk tahun
ketiga dan tiap-tiap tambah 50 ekor unta, zakatnya seekor unta umur 3 tahun masuk keempat.

b. Nishab dan zakat lembu/kerbau


Orang yang memiliki lembu/kerbau 30ekor keatas wajib mengeluarkan zakatnya sebagai
berikut:
- 30 s/d 39 lembu/kerbau zakatnya 1ekor anak sapi/kerbau
- 40 s/d 59 lembu /kerbau zakatnya 1ekor sapi/kerbau betina yang berumur 2tahun
- 60 s/d 69 lembu /kerbau zakatnya 2 ekor anak sapi/kerbau (ta-'bi)
- 70 s/d 79 lembu/kerbau zakatnya 1ekor anak sapi/kerbau (ta'-bi) dan 1ekor musinnah
- 80 s/d 89 lembu/kerbau zakatnya 2 ekor musinah
- 90 s/d 99 lembu/kerbau zakatnya 3 ekor ta-bi
- 100s/d 109 lembu /kerbau zakatnya 2 ekor ta-bi dan 1 ekor musinnah
Zakat kerbau sama dengan zakat lembu, baik nishab maupun zakatnya

c. Nishab dan zakat kambing


Orang yang memilki kambing 40 ekor wajib mengeluarkan zakatnya sebagai berikut:
- 40 sampai 120 ekor kambing zakatnya 1ekor
- 121 sampai 200 ekor kambing zakatnya 2ekor
- 201 sampai 300 ekor kambing zakatnya 3ekor
- 301 sampai 400 ekor kambing zakatnya 4ekor
- 401 sampai 500 ekor kambing zakatnya 5ekor dan seterusnya tiap- tiap 100 ekor kambing
zakatnya 1ekor.

4. Zakat hasil bumi


Hasil bumi yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu yang dapat dijadikan makanan pokok
seperti: padi, jagung,gandum, dan sebagainya.Sedangkan buah- buahan yang wajib
dikeluarkan zakatnya ialah :gandum dan kurma. Buah-buahan yang wajib dikeluarkan
zakatnya sebagaimana sabda Rasulullah Saw sebagai berikut:
‫ (رواه مسلم‬. ‫ق‬
ٍ ‫س‬ َ ‫صدَقَةٌ َحتَّى ت َ ْبلَ َغ خ َْم‬
ُ ‫سةَ أَ ْو‬ َ ‫ب َو َالتَ ُم ٍر‬ َ ‫) لَي‬
ٍ ‫ْس فِى َح‬
Artinya:
" Tidak ada sedekah(zakat ) pada biji dan kurma kecuali apabila mencapai lima wasaq(
700kg)." (HR. Muslim)

Syarat-syarat wajib mengeluarkan zakat hasi bumi sebagai berikut:


- Pemiliknya orang Islam
- Pemiliknya orang Islam yang merdeka
- Milik sendiri
- Sampai senishab
Nishab hasil bumi yang sudah dibersihkan ialah 5 wasaq yaitu kira- kira 700 kg,sedang yang
masih berkulit nishabnya 10 wasaq= 1400 kg Zakatnya 10% (sepersepuluh ) jika diairi
dengan air hujan, air sungai, siraman air yang tidak dengan pembelian (perongkosan ). Jika
diari dengan air yanng diperoleh dengan pembelian maka zakatnya 5% (seperdua puluh ).
Semua hasil bumi yang sudah masuk, wajib dikeluarkan zakatnya, termasuk yang dikeluarkan
untuk ongkos menuai dan angkutan.

5. Zakat barang tambang dan barang temuan


Hasil tambang yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah emas dan perak yang diperoleh dari
hasil pertambangan. Rikaz ialah harta benda orang –orang purbakala yang berharga yang
ditemukan oleh orang –orang pada masa sekarang,wajib dikelurkan zakatnya. Barang rikaz itu
umumnya berupa emas dan perak atau benda logam lainnya yang berharga.

Sabda Rasulullah saw.:


ُ ‫َاز ْال ُخ ُم‬
‫س (رواه لبخاري و مسلم‬ ِ ‫ َو فِى‬: ‫سلَّ َم قَا َل‬
ِ ‫الرك‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫) َع ْن أ َ ِبى ه َُري َْرة َ اَ َّن َر‬
َ ِ‫س ْو َل هللا‬
Artinya:
"Dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Dan pada rikaz simpanan orang-
orang zaman dahulu di dalam bumi itu, zakatnya seperlima." (HR. Bukhari dan Muslim).

Syarat-syaratnya mengeluarkan zakat rikaz:


- Orang Islam
- Orang merdeka
- Milik Sendiri
- Sampai nishabnya
Tidak perlu persyaratan harus dimilki selama 1 tahun. Nishab zakat barang tambang dan
barang temuan, dengan nishab emas dan perak yakni 20 mitsqa l = 96 gram untuk emas dan
200 dirham (672 gram ) untuk perak. Zakatnya masing-masing 2,5% atau seperempat puluh.

Dalil Zakat Mal 2,5%

[1] Hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫ب َحتَّى يَ ُكونَ لَكَ ِع ْش ُرون‬ ِ ‫ش ْي ٌء يَ ْعنِي فِي الذَّ َه‬ َ َ‫ْس َعلَيْك‬ َ ‫َت لَكَ ِمائَت َا د ِْره ٍَم َو َحا َل َعلَ ْي َها ْال َح ْو ُل فَ ِفي َها خ َْم‬
َ ‫ َولَي‬، ‫سةُ دَ َراه َِم‬ ْ ‫إِذَا كَان‬
َ‫ب ذَلِك‬ َ ‫ فَ َما زَ ادَ فَبِ ِح‬، ‫َار‬
ِ ‫سا‬ ٍ ‫ف دِين‬ ْ ِ‫َارا َو َحا َل َعلَ ْي َها ْال َح ْو ُل فَ ِفي َها ن‬
ُ ‫ص‬ ً ‫ فَإِذَا َكانَ لَكَ ِع ْش ُرونَ دِين‬، ‫َارا‬ ً ‫دِين‬

Jika kamu punya 200 dirham dan sudah mengendap selama setahun maka ada kewajiban
zakat 5 dirham. Dan kamu tidak memiliki kewajiban zakat untuk emas, kecuali jika kamu
memiliki 20 dinar. Jika kamu memiliki 20 dinar, dan sudah genap selama setahun, maka
zakatnya ½ dinar. Lebih dari itu, mengikuti hitungan sebelumnya. (HR. Abu Daud 1575 dan
dishahihkan al-Albani).

[2] Hadis dari Aisyah dan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhum,

Mereka mengatakan,

‫ارا‬ ً ‫ َو ِم ْن ْاْل َ ْربَعِينَ دِين‬، ‫َار‬


ً َ‫َارا دِين‬ ٍ ‫ف دِين‬
َ ‫ص‬
ْ ِ‫صا ِعدًا ن‬ ً ‫سلَّ َم َكانَ يَأ ْ ُخذ ُ ِم ْن ُك ِل ِع ْش ِرينَ دِين‬
َ َ‫َارا ف‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َّ ِ‫أ َ َّن النَّب‬
َ ‫ي‬

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil zakat dari 20 dinar atau lebih sebesar
½ dinar. Sementara dari 40 dinar masing-masing diambil satu dinar-satu dinar. (HR. Ibnu
Majah 1863, Daruquthni 1919, dan dishahihkan al-Albani).

C. Penerima Zakat

Orang Yang Berhak Menerima Zakat Dalam Al-Quran, Allah telah menjelaskan didalam
surah At-Taubah ayat 60 mengenai orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) yang
dibagi menjadi delapan golongan.
Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana”. (QS At Taubah: 60)

Menurut madzhab Imam Syafi‟i (Rasjid, 1994: 213) telah menjelaskan kriteria – kriteria
orang yang berhak menerima zakat yaitu :
1) Fakir ialah orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang kurang dari seperdua
kecukupannya, dan tidak ada orang yang berkewajiban member belanjanya.
2) Miskin ialah orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya
atau lebih, tetapi tidak sampai mencukupinya
3) Amil ialah semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia tidak mendapat upah
selain zakat itu.
4) Muallaf dibagi menjadi empat macam yaitu a. Orang yang baru masuk islam, sedangkan
imannya belum teguh b. Orang islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita
berpengharapan kalau dia diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk islam c.
Orang islam yang berpengaruh terhadap kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara
dari kejahatan kafir yang dibawah pengaruhnya. d. Orang yang menolak kejahatan orang yang
anti zakat.
5) Riqab atau Hamba Sahaya ialah hamba yang dijanjikan tuannya bahwa dia boleh menebus
dirinya.
6) Ghorim atau orang yang berutang dibagi menjadi tiga macam yaitu a. Orang yang
berutang karena mendamaikan dua orang yang sedang berselisih. b. Orang yang berutang
untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang mubah atau yang tidak mubah tetapi
dia sudah tobat. c. Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan
orang yang dijaminnya itu tidak dapat membayar utang.
7) Fisabilillah ialah balatentara yang membantu dengan kehendak sendiri sedangkan dia tidak
mendapat gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang disediakan untuk
keperlua peperangan dalam kesatuan balatentara.
8) Musafir ialah orang yang mengadakan perjalanan dari negeri zakat atau melalui negeri
zakat.
D. Syarat Wajib Mengeluarkan Zakat
1. Islam
2. Merdeka
3. Berakal dan baligh
4. Memiliki nishab

Makna nishab di sini adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i
(agama) untuk menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang
memilikinya, jika telah sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah
mencapai nishab atau lebih, diwajibkan mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah,

ِ ‫َويَ ْسئَلُونَكَ َماذَا يُن ِفقُونَ قُ ِل ْالعَ ْف َو َكذَلِكَ يُبَيِنُ هللاُ لَ ُك ُم اْْلَيَا‬
َ‫ت َلعَلَّ ُك ْم تَتَ َف َّك ُرون‬

“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih
dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berpikir.” (Qs. Al Baqarah: 219)

Makna al afwu (dalam ayat tersebut-red), adalah harta yang telah melebihi kebutuhan. Oleh
karena itu, Islam menetapkan nishab sebagai ukuran kekayaan seseorang.

Syarat-syarat nishab adalah sebagai berikut:

1. Harta tersebut di luar kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang, seperti makanan,
pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian.

2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun (haul) terhitung dari hari
kepemilikan nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu tahun).” (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al AlBani)

Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buah-buahan. Karena zakat pertanian
dan buah-buahan diambil ketika panen. Demikian juga zakat harta karun (rikaz) yang
diambil ketika menemukannya.

Misalnya, jika seorang muslim memiliki 35 ekor kambing, maka ia tidak diwajibkan zakat
karena nishab bagi kambing itu 40 ekor. Kemudian jika kambing-kambing tersebut
berkembang biak sehingga mencapai 40 ekor, maka kita mulai menghitung satu tahun
setelah sempurna nishab tersebut.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Zakat secara bahasa berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah).


diucapkan, zaka al-zar', adalah tanaman tumbuh dan bertambah jika diberkati. Kata ini juga
sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci) Allah SWT. berfirman:
‫ قَدْ ا َ ْفلَ َح َم ْن زَ َّك َها‬yang artinya, "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu."
(QS. Asy Syams: 9).

Zakat terbagi atas dua tipe yakni Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Zakat Fitrah ialah zakat yang
wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besarnya setara
dengan 3,5liter ( 2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.Sedangkan
Zakat Maal ( zakat harta) ialah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan,
hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.

Jenis-Jenis Harta yang Harus Dizakati diantaranya: Emas, perak dan mata uang;Zakat
harta perniagaan; Zakat binatang ternak; Zakathasil bumi; Zakat barang tambang dan
barang temuan.

Syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat diantaranya: Islam, merdeka, berakal dan
baligh, Memiliki nishab. Adapun orang Yang Berhak Menerima Zakat Dalam Al-Quran
ialah: Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Fisabilillah, Musafir.
Daftar Pustaka

Anwar, Khalid. 2017. Makalah zakat fitrah dan zakat mal

http://etheses.uin-malang.ac.id/157/6/09210080%20Bab%202.pdf

https://muslim.or.id/367-syarat-wajib-dan-cara-mengeluarkan-zakat-mal.html

https://portal-ilmu.com/belajar-tentang-zakat-fitrah-dan-zakat-maal-arti-rukun-syarat-hukum-dan-
fungsinya/

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3506/Skripsi%20Hasrullah.pdf?sequence=3

Anda mungkin juga menyukai