ZAKAT MAAL
Kelompok 3:
Eriva Adelia
Fani Febriyani
Fahmi Hidayatullah
Gema Zalfa
Nurul Zulyanto
Robby Rizky
Bandung
BAB 1
PENDAHULUAN
Zakat terbagi atas dua tipe yakni Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Zakat Fitrah ialah zakat yang
wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besarnya setara
dengan 3,5liter ( 2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.Sedangkan
Zakat Maal ( zakat harta) ialah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan,
hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998, pengertian
zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang
dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya. Sedangkan zakat fitrah yaitu sejumlah bahan pokok yang dikeluarkan pada
bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang
memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri.
B. Rumusan Masalah
Zakat maal berfungsi sebagai pembersih atas harta yang telah kita miliki, karena kita ketahui
sendiri bahwa semua yang kita miliki juga atas pemberian Allah swt.
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka”
Artinya:
"Tak ada kewajibanmu- yakni mengenai emas sampai kamu memiliki dua puluh dinar. Jika
milikmu sudah sampai dua puluh dinar, dan cukup masa satu tahun, maka zakatnya setengah
dinar. Dan kelebihannya diperhitungkan seperti itu. Dan tidak wajib zakat pada suatu harta
sampai menjalani sampai satu tahun." (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, dinyatakan sah oleh
Bukhari dan sebagai hadits hasan oleh Hafizh).
Artinya:
"Tidaklah pemilik unta,sapi, dan kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya maka binatang
–binatang itu nanti pada hari Qiyamat akan datang dengan keadaan yang lebih besar dan
gemuk dan lebih besar dari pada didunia,lalu hewan –hewan itu menginjak-nginjak pemilik
dengan kaki- kakinya. Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang- binatang itu
kembali mengulangi pekerjaan itu sebagaimana semula dan demikianlah terus menerus
sehingga sampai selesai Allah menghukum para manusia. " ( HR. Abu Dzarr ).
Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah : unta, lembu dan kerbau, kambing
dan biri-biri .
Syarat-syarat wajibnya zakat binatang ternak sebagai berikut:
- Pemiliknya orang Islam
- Pemiliknya merdeka
- Miliknya sendiri
- Sampai senishab
- Cukup setahun
- Makannya dengan penggembalaan,bukan dengan rumput belian
- Binatang itu bukan digunakan untuk bekerja seperti angkutan dan sebagainya
َب َحتَّى يَ ُكونَ لَكَ ِع ْش ُرون ِ ش ْي ٌء يَ ْعنِي فِي الذَّ َه َ َْس َعلَيْك َ َت لَكَ ِمائَت َا د ِْره ٍَم َو َحا َل َعلَ ْي َها ْال َح ْو ُل فَ ِفي َها خ َْم
َ َولَي، سةُ دَ َراه َِم ْ إِذَا كَان
َب ذَلِك َ فَ َما زَ ادَ فَبِ ِح، َار
ِ سا ٍ ف دِين ْ َِارا َو َحا َل َعلَ ْي َها ْال َح ْو ُل فَ ِفي َها ن
ُ ص ً فَإِذَا َكانَ لَكَ ِع ْش ُرونَ دِين، َارا ً دِين
Jika kamu punya 200 dirham dan sudah mengendap selama setahun maka ada kewajiban
zakat 5 dirham. Dan kamu tidak memiliki kewajiban zakat untuk emas, kecuali jika kamu
memiliki 20 dinar. Jika kamu memiliki 20 dinar, dan sudah genap selama setahun, maka
zakatnya ½ dinar. Lebih dari itu, mengikuti hitungan sebelumnya. (HR. Abu Daud 1575 dan
dishahihkan al-Albani).
Mereka mengatakan,
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil zakat dari 20 dinar atau lebih sebesar
½ dinar. Sementara dari 40 dinar masing-masing diambil satu dinar-satu dinar. (HR. Ibnu
Majah 1863, Daruquthni 1919, dan dishahihkan al-Albani).
C. Penerima Zakat
Orang Yang Berhak Menerima Zakat Dalam Al-Quran, Allah telah menjelaskan didalam
surah At-Taubah ayat 60 mengenai orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) yang
dibagi menjadi delapan golongan.
Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana”. (QS At Taubah: 60)
Menurut madzhab Imam Syafi‟i (Rasjid, 1994: 213) telah menjelaskan kriteria – kriteria
orang yang berhak menerima zakat yaitu :
1) Fakir ialah orang yang tidak mempunyai harta atau usaha yang kurang dari seperdua
kecukupannya, dan tidak ada orang yang berkewajiban member belanjanya.
2) Miskin ialah orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya
atau lebih, tetapi tidak sampai mencukupinya
3) Amil ialah semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia tidak mendapat upah
selain zakat itu.
4) Muallaf dibagi menjadi empat macam yaitu a. Orang yang baru masuk islam, sedangkan
imannya belum teguh b. Orang islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita
berpengharapan kalau dia diberi zakat, maka orang lain dari kaumnya akan masuk islam c.
Orang islam yang berpengaruh terhadap kafir. Kalau dia diberi zakat, kita akan terpelihara
dari kejahatan kafir yang dibawah pengaruhnya. d. Orang yang menolak kejahatan orang yang
anti zakat.
5) Riqab atau Hamba Sahaya ialah hamba yang dijanjikan tuannya bahwa dia boleh menebus
dirinya.
6) Ghorim atau orang yang berutang dibagi menjadi tiga macam yaitu a. Orang yang
berutang karena mendamaikan dua orang yang sedang berselisih. b. Orang yang berutang
untuk kepentingan dirinya sendiri pada keperluan yang mubah atau yang tidak mubah tetapi
dia sudah tobat. c. Orang yang berutang karena menjamin utang orang lain, sedangkan dia dan
orang yang dijaminnya itu tidak dapat membayar utang.
7) Fisabilillah ialah balatentara yang membantu dengan kehendak sendiri sedangkan dia tidak
mendapat gaji yang tertentu dan tidak pula mendapat bagian dari harta yang disediakan untuk
keperlua peperangan dalam kesatuan balatentara.
8) Musafir ialah orang yang mengadakan perjalanan dari negeri zakat atau melalui negeri
zakat.
D. Syarat Wajib Mengeluarkan Zakat
1. Islam
2. Merdeka
3. Berakal dan baligh
4. Memiliki nishab
Makna nishab di sini adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar’i
(agama) untuk menjadi pedoman menentukan kewajiban mengeluarkan zakat bagi yang
memilikinya, jika telah sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah
mencapai nishab atau lebih, diwajibkan mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah,
ِ َويَ ْسئَلُونَكَ َماذَا يُن ِفقُونَ قُ ِل ْالعَ ْف َو َكذَلِكَ يُبَيِنُ هللاُ لَ ُك ُم اْْلَيَا
َت َلعَلَّ ُك ْم تَتَ َف َّك ُرون
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih
dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berpikir.” (Qs. Al Baqarah: 219)
Makna al afwu (dalam ayat tersebut-red), adalah harta yang telah melebihi kebutuhan. Oleh
karena itu, Islam menetapkan nishab sebagai ukuran kekayaan seseorang.
1. Harta tersebut di luar kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang, seperti makanan,
pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian.
2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun (haul) terhitung dari hari
kepemilikan nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu tahun).” (HR.
Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al AlBani)
Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buah-buahan. Karena zakat pertanian
dan buah-buahan diambil ketika panen. Demikian juga zakat harta karun (rikaz) yang
diambil ketika menemukannya.
Misalnya, jika seorang muslim memiliki 35 ekor kambing, maka ia tidak diwajibkan zakat
karena nishab bagi kambing itu 40 ekor. Kemudian jika kambing-kambing tersebut
berkembang biak sehingga mencapai 40 ekor, maka kita mulai menghitung satu tahun
setelah sempurna nishab tersebut.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Zakat terbagi atas dua tipe yakni Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Zakat Fitrah ialah zakat yang
wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besarnya setara
dengan 3,5liter ( 2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.Sedangkan
Zakat Maal ( zakat harta) ialah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan,
hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Jenis-Jenis Harta yang Harus Dizakati diantaranya: Emas, perak dan mata uang;Zakat
harta perniagaan; Zakat binatang ternak; Zakathasil bumi; Zakat barang tambang dan
barang temuan.
Syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat diantaranya: Islam, merdeka, berakal dan
baligh, Memiliki nishab. Adapun orang Yang Berhak Menerima Zakat Dalam Al-Quran
ialah: Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Fisabilillah, Musafir.
Daftar Pustaka
http://etheses.uin-malang.ac.id/157/6/09210080%20Bab%202.pdf
https://muslim.or.id/367-syarat-wajib-dan-cara-mengeluarkan-zakat-mal.html
https://portal-ilmu.com/belajar-tentang-zakat-fitrah-dan-zakat-maal-arti-rukun-syarat-hukum-dan-
fungsinya/
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3506/Skripsi%20Hasrullah.pdf?sequence=3