Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

B DENGAN HIPERTENSI
DI RT. 2 RW 11 DESA LIMBANGAN KEC BREBES

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA :

a. Data Kepala keluarga :


Nama kepala keluarga : Tn. B
Alamat : Limbangan Rt 2 Rw 11 Brebes
Pekerjaan : Buruh Tani
Pendidikan : SMP

b. Komposisi Keluarga:
No. Nama J.K Hubungan dgn Keluarga Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket.
1 Tn B L Bapak 46 SD Lengkap Sehat
2 Ny. S P Ibu 44 SD Lengkap HT
3 An. B. P Anak 16 SMA Lengkap Sehat
4 An. F L Anak 13 - Lengkap Sehat

c. Genogram :

40 46
Tn. B
Ny. S
17 9
An. B
An. F

Keterangan :
Laki-laki. Perempuan.

Penderita Hipertensi. Meninggal


Tinggal serumah.

d. Tipe keluarga :
1) Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family, karena dalam satu rumah
terdapat Ayah, Ibu dan anak.
2) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tidak ada
e. Suku Bangsa:
1) Asal suku bangsa : Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Tidak Ada

f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Tidak Ada

g. Status Sosial dan Ekonomi Keluarga :


a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. B
b) Penghasilan:
≤Rp. 1.500.000,-
c) Upaya lain:
Berdagang
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll):
Motor 1 buah, Kulkas 1 buah, Sepeda 1 buah
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
± Rp. 900.000,-

h. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Untuk keluarga Tn.B : Membaca AlQuran, nonton TV, dan bermain di sekitar
lingkungan rumah

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Family with School – age children ( keluarga dengan anak sekolah )

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan keandalannya:


Tidak ada kendala

c. Riwayat kesehatan keluarga inti:


a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S
mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit
keturunan seperti kencing manis maupun penyakit menular.Saat dilakukan
pengkajian tekanan darah 160/90 mmHg

b) Riwayat penyakit keturunan:


Tidak ada
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga.

Imunisasi Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah yang telah
No Nama Umur BB
Kesehatan DPT/HB/Camp kesehatan dilakukan
ak
1. Tn. B 46Th 50 kg Sehat Lengkap Tidak ada Tidak ada

2. Ny. S 44Th 46 kg Sedang Lengkap Hipertensi Periksa ke


sakit Puskesmas
3. An. B 16 th 40kg Sehat Lengkap Tidakada Tidak ada
4. An. F 13 th 35kg Sehat Lengkap Tidakada Tidak ada

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Posyandu dan Puskesmas

e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:


Tidak ada

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah : ±150 m2
b) Type rumah : Permanen
c) Kepemilikan : Milik Sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : Ruang Tamu 1, Kamar tidur 2, Kamar
Mandi 1, Ruang dapur 1, Ruang keluarga 1,
e) Ventilasi/Jendela : 7 buah: 2 di ruang tamu, 2 di kamar, 2 di ruang keluarga,
1 di ruang dapur.

f) Pemanfaatan ruangan : Ruangan dimanfaatkan sebaik-baiknya


g) Septic tank: ada letak : 4 meter dari kamar mandi
h) Sumber air minum : Air PAM
i) Kamar mandi/WC : WC jongkok yang menjadi satu dengan kamar mandi
j) Sampah: Pengelolaan sampah dengan cara di bakar
k) Kebersihan lingkungan : kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan rumah dikarenakan sudah Lelah berdagang.
l) Denah rumah:
1 4
Keterangan :
1 : dapur
2 : kamar tidur 2 5
3 : ruang tamu 2
4 : kamar mandi
5 ruang keluarga 3

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a) Kebiasaan : Pengajian
b) Aturan/kesepakatan : Tamu Wajib Lapor 1x24 jam
c) Kebersihan lingkungan : Kerja Bakti setiap bulan yang diselenggarakan oleh
RW
d) Budaya: -
c. Mobilitas Geografis Keluarga : keluarga Tn. B jika berpergian menggunakan
motor
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tidak ada perkumpulan keluarga, keluarga sangat baik dengan tetangga sekitar
e. System Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. B sangat dekat dengan kakak Tn. B, jadi jika ingin meminta
bantuan Tn.B dan keluarganya biasanya ke kakak Tn. B.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga :
Keluarga mengatakan biasa berkomunikasi dengan anggota keluarga
lainya menggunakan bahasa jawa dan tidak ada hambatan dalam
berkomunikasi.
b. Struktur Kekuatan Keluarga :
Keluarga Tn. B menggunakan haknya sebagai orang tua untuk mengontrol
perilaku anak-anaknya dengan memberikan nasehat bila anak-anaknya
berperilaku kurang baik. Keluarga Tn. B memusyawarahkan dengan anak-
anaknya, untuk mengambil keputusan yang berperan mengambil keputusan
adalah Tn. B.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga) :
Tn. B selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya sebagai
kepala keluarga begitu juga Ny. S mengatakan telah memenuhi peranya
sebagai istri, dan kedua anaknya pun puas menjadi bagian keluarga Tn. B
Keluarga mengatakan namanya berkeluarga pasti tidak terlepas dari konflik,
bila hal itu terjadi keluarga membiasakan tidak terjadi berlarut-
larut. Ny.S mengatakan dirinyalah yang dominan menjadi role model bagi
perilaku anak - anaknya karena yang sering dirumah sedangkan Tn. B tidak
begitu karena jarang dirumah karena bekerja.
d. Nilai dan Norma Keluarga :
Dalam keluarga Tn. B mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan kepada
anak-anaknya yaitu bila pulang sekolah harus segera pulang tidak
bermain dulu, setiap jam 9 malam harus sudah berada dirumah. Konflik
jarang terjadi baik kedua orang tua maupun kedua anaknya

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn. B mengatakan menghargai keinginan
anggota keluarga lainya bila anak meminta sesuatu pasti ditanya dahulu
kira-kira keinginan tersebut bermanfaat tidak dan juga memperhitungkan
situasi dan kondisi, misalnya belum memiliki cukup uang maka keinginan
tersebut ditunda dahulu sampai keluarga mempunyai cukup materi.
Keluarga Tn. B juga memberikan perhatian satu sama lainya dan saling
mendukung anak-anaknya dalam hal prestasi belajar. Keluarga mengatakan
sejauh ini hubungan antar anggota keluarga sangat akrab.

b. Fungsi sosialisasi
Tn. B dan Ny.S mengatakan sebagai penanggung jawab dalam
membesarkan anak-anak dihargai dan dikontrol perilakunya sesuai
dengan usia misalnya jam 9 malam harus sudah berada dirumah. Keluarga
mengatakan tidak ada kerepotan dalam membesarkan anak. Lingkungan sekitar
sejauh ini masih cocok untuk perkembangan anak meskipun kapasitas
untuk bermain banyak tetapi tidak mempengaruhi prestasi anak.

c. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga Tn. B mengatakan sedikit sekali pengetahuanya tentang kesehatan
karena berpendidikan sampai di SD. Keluarga belum mampu mengidentifikasi
masalah kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Tn.B
mengatakan belum mengerti tentang tentang pengertian, tanda gejala, penyebab
dan cara pencegahan penyakit Hipertensi, dan tampak bingung saat diberikan
pertanyaan tentang Hipertensi.

Keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat bila


ada anggota keluarga yang sakit, dan keluarga belum mampu merawat anggota
keluarga dengan tepat. bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga
belum mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang
kesehatan keluarga. Keluarga belum mampu memanfaatkan layanan
fasilitas kesehatan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga.

d. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak akan mempunyai anak lagi karena sudah tua dan
merasa cukup dengan 2 orang anak saja. Dan sekarang fokus untuk
membesarkan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah.

e. Fungsi ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilanya dan usahanya sekarang masih cukup
untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : untuk memenuhi kebutuhan makan hari ini
b. Stressor jangka panjang : pendidikan anak anaknya
c. Respon keluarga terhadap stressor : menganggap itu masalah dan memikirkan
solusi yang terbaik
d. Strategi koping : Membaca Quran
e. Strategi adaptasi disfungsi: Tidak ada

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi: Pemenuhan gizi keluarga dengan membeli sayur dan lauk saja
tidak ada tambahan susu ataupun vitamin lain.

VIII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya : ingin penyakit Hipertensi yang di derita
istrinya (Ny. S) cepat sembuh, karena untuk mengurusi suami dan kedua
anaknya.
b. Stressor jangka panjang: Apabila kesehatan menurun akan mengaganggu proses
dalam berumah tangga.
IX. PEMERIKSAAN FISIK

Tn B Ny. S An. B An. F


Rambut Hitam, bersih Hitam, bersih Hitam, bersih Hitam, bersih

Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Hidung Simetris, tidak Simetris, Simetris, Simetris, tidak


tidak ada tidak ada
ada selera ada sclera
sclera sclera
Telinga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
serumen Serumen Serumen Serumen

Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir


lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak
ada sariawan ada sariawan ada sariawan ada sariawan

Leber Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Pembesran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
kelenjar kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
tiroid

Dada Simetris Simetris Simetris Simetris


Abdomen Datar tidak Datar tidak Datar tidak Datar tidak
ada nyeri ada nyeri ada nyeri ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
X. Kesimpulan
Keluarga Tn. B merupakan keluarga Nuklear dengan keadaan ekonomi yang cukup.
Keadaan rumah permanen, penerangan cukupan, ventilasi cukup dengan lantai yang
agak bersih. Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK
milik sendiri. Keluarga mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air
minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini, Ny S usia
44 tahun menderita hipertensi, tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian
160/90 mmHg.
ANALISA DATA

No Tgl Data Problem Etiologi


1 22/8/’19 Ds : Ny. S mengatakan bahwa ia tidak Resiko ketidak
mengetahui tanda-tanda cidera mampuan
terjadinya peningkatan tekanan (perdarahan keluarga
darah, ia juga mengatakan pada untuk
bahwa ia tidak tahu harus pembuluh merawat
mengurangi makan apa, karena darah di anggota
selama ini ia tidak pantang atau otak) keluarga yang
mengurangi makanan. Ia sakit tekanan
mengatakan sering mengalami darah tinggi
pusing kepala. Keluarga
mengatakan bahwa ia tidak
pernah mengajak kontrol ke
puskemas atau tempat yang lain
untuk mrngontrol tekanan
darahnya
DO : TD Ny. S 160/90 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1
bulan yang lalu.
2 24 Juli DS : Defisien Ketidakmam
2019 - Ny. S mengatakan kurang tahu pengetahua puan keluarga
Hipertensi n (00126) dalam
tentang penyakit
mengenal
(pengertian, tanda, gejala, akibat
penyakit
lanjut dan pengobatan atau
Hipertensi
perawatan)
DO:
- Klien terlihat menggelengkan
kepala saat ditanya penyakit
gastritis (pengertian, penyebab, dan
perawatannya).

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


A. Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)
N Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
o
1 Sifat masalah 3 Tn. MM merasa sakit yang dialami An. DB
o Tidak/kura 3 adalah sakit biasa, jadi Tn. MM hanya
ng sehat mengobatinya sekedarnya saja
o Ancaman 2
o Krisis 1
2 Kemungkinan 2 Pola makan An. DB sembarangan tidak
masalah dapat diatur porsi makan dan pola makannnya. An.
diubah : DB sangat menyukai bakso, es , dan
o Mudah 2 makanan makanan pedas
o Sebagian 1
o Tidak 0
dapat
3 Potensial masalah 1 Masalah ini dapat dicegah bila An. DB
untuk dicegah makan secara teratur, tidak terlambat makan,
o Tinggi 3 dan makanan nya pun harus selalu dijaga
o Cukup 2
o Rendah 1
4 Menonjol masalah 1 Bagi keluarga penyakit An. DB penyakitnya
o Masalah 2 biasa saja dan An. DB pun sama
berat, mengganggap dirinya sakit biasa
harus
segera
ditangani
o Ada
masalah, 1
tapi tak
perlu
segera
ditangani
o Masalah
tidak 0
dirasakan
TOTAL

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan
Tidak sehat. penanganan yang secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau terjadinya komplikasi
akibat peningkatan tekanan darah.
2. Kemungkinan masalah dapat½ x 2 = 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga kurang
diubah. memiliki pengetahuan tentang cara merawat anggota
Sebagian. keluarga yang menderita tekanan darah tinggi.
Masalah dapat diubah karena penyakit hipertensi
3. Potensi masalah untuk2/3 x 1 = 2/3 meruapakan suatu penyakit yang dapat dipertahanakan
dicegah. dengan menjaga keseim bangan tekanan darah.
Cukup Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya menjaga
kestabilan tekanan darah pada penderita hipertensi
4. Menonjolnya masalah. ½x1=½
Ada masalah tetapi tidak perlu
ditangani

Total skor 3¼

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)


Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman kesehatan karena dapat
Ancaman kesehatan. menimbulkan berbagia masalah kesehatan oleh karena
lingkungan yang kotor.
2. Kemungkinan masalah dapat½ x 2 = 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena keluarga
diubah. memiliki fasilitas dan kemauan untuk menjaga
Sebagian. kebersihan lingkungannya.
3. Potensi masalah untuk2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat diubah karena anggota keluarga
dicegah. memiliki waktu yang cukup guna membersihkan rumah.
Cukup Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan yang kotor
4. Menonjolnya masalah. ½x1=½ dapat menimbulkan penyakit.
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Total skor 3

B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan darah
tinggi

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
C. Intervensi
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
keperawatan Umum Khusus
1. Resiko cideraSetelah diKeluarga mampu: Verbal: - Menyebutkan 2 dari 31. Jelaskan kepada keluargaKeluarga mampu:
(perdarahan padalakukan pera-- Menyebutkan kem- kemungkinan pe- tentang kemungkinan- Menyebutkan kemung
pembuluh darah diwatan/ kun- bali tentang kemung nyebab terjadinya pe- penyebab tejadi peningkatan kinan penyebab terja-
otak) berhubunganjungan 4x kinan penyebab ningkatan tekanan tekanan darah. dinya peningkatan
dengan ketidak-diharapkan terjadinya pening darah. tekanan darah.
mampuan keluargakeluarga mam katan tekanan darah. - Menyebutkan tanda
dalam merawatpu merawat- Menyebutkan tanda - Menyebutkan 2 dari 32. Jelaskan tentang tanda/ peningkatan tekanan
anggota keluargaanggota dan gejala terjadinya tanda peningkatan gejala terjadinya peningkat darah.
yang sakit tekanankeluarga yang peningkatan tekanan tekanan darah. an tekanan darah. - Menyebutkan akibat
darah tinggi menderita darah. yang bisa terjadi pada
tekanan darah- Menyebutkan akibat - Menyebutkan 2 akibat3. Jelaskan tentang akibat dari peningkatan tekanan
tinggi. yang bisa terjadi bila yang mungkin terjadi peningkatan tekanan darah. darah.
tekanan darah terlalu dari peningkatan - Menunjukkan makan-
tinggi. tekanan darah. an yang boleh dan
tidak boleh di
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
keperawatan Umum Khusus
- Menyebutkan makanVerbal: - Menyebutkan semua4. Jelaskan kepada keluarga Konsumsi.
an yang boleh dan makanan yang boleh di tentang diet pada panderita- Penderita akan
tidak boleh untuk konsumsi dan yang tekanan darah tinggi. memeriksakan diri
penderita tekanan tidak boleh di5. Obsevarsi kemampuan secara teratur ke
darah tinggi. konsumsi. keluarga setelah mendapat pelayanan kesehatan.
- Memeriksakan diriNon verbal: - Memeriksakan diri ke penjelasan dari petugas. - Keluarga menyedia
secara teratur. pelayanan kesehatan. 6. Anjurkan kepada keluarga kan masakan untuk
- Penderita mau - Masakan yang untuk memeriksakan diri penderita (sup dengan
Mengurangi dikonsumsi sudah secara teratur. rasa yang tidak asin).
konsumsi garam. tidak asin lagi (rendah7. Motivasi penderita untuk
- Menyediakan garam). mengurangi garam dalam
makanan yang - Menyediakan makan setiap makanan.
rendah garam. an yang rendah garam. 8. Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan diet.
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
keperawatan Umum Khusus
2. Resiko terjadinyaSetelah Keluarga dapat: Verbal: Keluarga mampu: 1.
Jelaskan kepada keluargaKeluarga mampu:
penyakit (DHF &dilakukan - Menyebutkan - Menyebutkan 3 syarat tentang syarat rumah yang- Menyebutkan kembali
ISPA) berhubungankunjungan 2x beberapa syarat rumah yang sehat. sehat. syarat dari rumah
dengan Keluarga rumah sehat. - Menyebutkan 2 dari 32.Jelaskan kepada keluarga yang sehat.
ketidakmampuan diharapkan - Menyebutkan kem- manfaat rumah yang tentang hal-hal dapat terjadi- Menyebutkan akibat
keluarga dalammampu bali dampak dari bersih. akibat rumah yang kurang yang bisa timbul
memelihara memelihara lingkungan rumah sehat (lembab, kurang sinar akibat lingkungan
lingkungan rumah lingkungan yang tidak sehat. matahari, bak mandi jarang rumah yang tidak
rumah yang- Menjaga kebersihanNon verbal: - Rumah tampak rapi dikuras). sehat.
sehat. lingkungan rumah dan tidak ada baju3. Diskusikan dengan keluarga- Keluarga mau melipat
terutama kamar. yang bergantungan. tentang pembagian tugas baju yang bergantung-
- Merapikan baju yang - Membersihkan rumah dalam menjaga kebersihan an.
bergantungan. setiap hari. rumah. - Keluarga membersih
- Membersihkan - Membersihkan kamar4. Anjurkan kepada keluarga kan rumah secara
lingkungan rumah mandi secara teratur. untuk membuka jendela, teratur.
secara teratur. melipat baju yang bergan-
tungan.
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standard Intervensi Evaluasi
keperawatan Umum Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan
rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.
D. Implementasi.
No. DP Pelaksanaan
II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang
sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
I 1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat
ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan
makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:
- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh
separo atau lumpuh total.
- Kematian akibat stroke yang parah.
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat
diturunkan dengan:

Tgl Pelaksanaan
- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
- Olahraga secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke
puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.
Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan
tekanan darah.
Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.

E. Evaluasi
Tgl Evaluasi
S: - Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras bak
kamar mandi dan sudah di lakukannya.
O: - Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
S: - Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang
garamnya sudah dikurangi.
O: - Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.
ANALISA DATA
Tgl Data Etiologi Masalah/ Diagnosa
keperawatan
10/8/01 S: - Ny. S mengatakan sering Ketidak Resiko cidera:
mengalami sakit kapala mampuan perdarahan otak
sampai di bagian belakang keluarga pada anggota
leher dan leher terasa kaku. merawat keluarga Tn. M
- Ny. S mengatakan Selama ini anggota yaitu Ny. S
tidak ada pantangan makan keluarga yang
dan jarang kontrol ke menderita
Puskesmas. tekanan darah
- Bila pusing Ny. S tinggi.
mengatakan di obati dengan
membelikan obat di warung.
O: - Tekanan darah saat
pengkajian 200/100 mmHg.
- Nadi 100 x/mnt.
- Respirasi 20 x /mnt.
- Kaku leher (+).
- Oedema (-/-).
- Kelemehan otot -/-.
- Ny. S berusia 65 th.
10/8/01 S: - Tn . M mengatakan Ketidak Resiko terjadinya
mulutnya terasa pahit jika mampuan gangguan saluran
tidak merokok. keluarga pernafasan (ISPA)
- tn. M mengatakan biasanya mengambil pada Tn. M
merokok setiap kali selesai keputusan untuk
makan dan minum kopi. mengatasi
O: - Tekanan darah 110/60 kebiasaan
mmHg, usia Tn. M 72 th. kurang sehat:
- Nadi 80 x/mnt. merokok
- Respirasi 20 x/mnt.
- Rochi -/-.
- Wheezing -/-.
- Sessak (-)
Skoring
Masalah keperawatan: Resiko cidera: perdarahan otak pada anggota keluarga Tn. M yaitu
Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarag merawat
anggota keluarga yang sakit.
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1= 1 Tekanan darah tinggi merupakan keadaan yang
Tidak sehat tidak sehat dan dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah di otak sehingga terjadi
perdarahan di otak.
2. Kemungkinan ½x2=1
masalah dapat
di ubah.
sebagian
3. Potensi masalah
untuk di cegah.
cukup
4. Menonjonya
masalah
Segera di
tangani

Anda mungkin juga menyukai