Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN RUMAH SAKIT

HOSPITAL BY LAWS

OLEH :
SUCIATI MARLIANASYAM
1311211010
A1

DOSEN PEMBIMBING:
dr. ADILA KASNI ASTIENA, MARS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Hospital by laws pada
mata kuliah manajemen rumah sakit di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas.
Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, yang telah mengarahkan kepada kita satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT,
yakni agama Islam.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
hospital by laws , yang penulis harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Padang, 13 Februari 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1. Latar Belakang Masalah 1


1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan Makalah 2

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 Pengetian Hospital by laws 3


2.2 Fungsi Hospital bylaws 5
2.3 Tujuan dan manfaat hospital by law 5
2.4 Ciri –ciri hospital by laws 6
2.5 Kerangka Hukum yang mengatur kehidupan rumah sakit 6
2.6 Tingkat dan jenis peraturan dalam rumah sakit 7
2.7 Peraturan internal Rumah sakit Hubungan dengan Kode Etik Rumah Sakit 8

BAB III (PENUTUP)

A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA iii

2
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum Rumah Sakit

Hukum kesehatan eksistensinya masih sangat relatif baru, dalam

perkembangannya di Indonesia, semula dikembangkan oleh Fred Ameln dan

Almarhum Prof. Oetama dalam bentuk ilmu hukum kedokteran. Perkembangan

kehidupan yang pesat di bidang kesehatan dalam bentuk sistem kesehatan

nasional mengakibatkan di perlukannya pengaturan yang lebih luas, dari hukum

kedokteran ke hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan (hukum kesehatan).

Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka memberikan

kepastian dan perlindungan hukum, baik bagi pemberi jasa pelayanan kesehatan

maupun bagi penerima jasa pelayanan kesehatan, untuk meningkatkan,

mengarahkan dan memberikan dasar bagi pembangunan di bidang kesehatan

diperlukan adanya perangkat hukum kesehatan yang dinamis. Banyak terjadi

perubahan terhadap kaidah-kaidah kesehatan, terutama mengenai hak dan

kewajiban para pihak yang terkait di dalam upaya kesehatan serta perlindungan

hukum bagi para pihak yang terkait.

Undang –undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 29 ayat

(1) menyatakan bahwa rumah sakit harus menyusun dan melaksanakan peraturan

internal rumah sakit ,hospital by laws (HBL) .dalam melaksanakan perizinan

rumah sakit hospital by laws harus dipenuhi.

Menurut guwandi (2004) , yang dimaksud dengan hospital by laws di

Negara kita secara materil by laws sebahagian sudah ada di rumah sakit, tetapi

mungkin belum disadari keberadaannya. Dikatakan sebagian karena banyak

1
ketentuannya belum tertulis dan berdasarkan kebiasaan-kebiasaan saja yang

belum dikumpulkan dan dijadikan suatu sistematik. Dengan mulai timbulnya

gugatan- gugatan terhadap apa yang dinamakan “malpraktek medik” ,maka kini

dirasakan penting untuk membuat hospital by laws secara tertulis .

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan hospital by laws ?

2. Bagaimana fungsi hospital by laws ?

3. Tujuan dan manfaat hospital by laws ?

4. Ciri –ciri hospital by laws ?

5. Tingkat dan jenis peraturan dalam rumah sakit ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui pengertian dari hospital by laws .

2. Mengetahui fungsi, tujuan,manfaat dari hospital by laws.

2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Rumah sakit (RS) adalah suatu badan usaha yang menyediaakan pemondokan dan

memberikan jasa pelayanan medis jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri

atas tindakan observasi, diagnostik, terapetik, fan rehabilitative untuk orang-orang

yang menderita sakit,terluka dan untuk mereka yang melahirkan (WHO)

Menurut Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, Rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan,

dan gawat darurat.

Landasan Hukum dan etika rumah sakit, secara ideologis dan filosofis undang-

undang ini menyebutkan bahwa, rumah sakit diselenggarakan berasaskan pancasila

dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan,etika dan profesionalitas, manfaat,keadilan

persamaan hak dan antidiskriminasi,pemerataan,perlindungan dan keselamatan

pasien,serta mempunyai fungsi social.

Fungsi rumah sakit dalam undang-undang ini juga menyebutkan antara lain sebagai

berikut:

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai


dengan standar pelayanan rumah sakit.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan


kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam


rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penampisan teknologi


bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

3
Istilah Hospital Bylaw itu terdiri dari dua kata ‘Hospital’ dan ‘Bylaw’.
Kata ‘Hospital’ mungkin sudah cukup familiar bagi kita, yang berarti rumah
sakit. Sementara kata ‘Bylaw’ terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para
ahli. Menurut The Oxford Illustrated Dictionary:Bylaw is regulation made by
local authority or corporation. Pengertian lainnya, Bylaws means a set of laws or
rules formally adopted internally by a faculty, organization, or specified group of
persons to govern internal functions or practices within that group, facility, or
organization (Guwandi, 2004). Dengan demikian, pengertian Bylaw tersebut
dapat disimpulkan sebagai peraturan dan ketentuan yang dibuat suatu organisasi
atau perkumpulan untuk mengatur para anggota-anggotanya. Keberadaan
Hospital Bylaw memegang peranan penting sebagai tata tertib dan menjamin
kepastian hukum di rumah sakit. Ia adalah ‘rules of the game’ dari dan dalam
manajemen rumah sakit.
Berdasarakan keputusan menteri kesehatan nomor 772 tahun 2002
tentang pedoman peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan
bahwa hospital by laws berasal dari dua buah kata yaitu hospital (rumah sakit)
dan bylaws (pengaturan setempat atau internal).
Pada hakekatnya hospital bylaws mempunyai bidang tersendiri dan juga
mempunyai fungsi penting di dalam mengadakan tata tertib dan kepastian hokum
dan jalannya rumah sakit. Ia adalah “aturan main” (rules of the game) dari
manajemen rumah sakit dalam melakukan fungsi dan tugasnya. Jika aturan dan
disiplin manajemen sudah dibuat dengan baik dan juga dipatuhi, maka hospital
bylaws dapat merupakan alat untuk menjalankan program manajemen risiko dan
‘good governance’ dengan baik dan berhasil.
Hospital by laws atau peraturan internal rumah sakit adalah suatu produk
hokum yang merupakan anggaran rumah tangga rumah sakit atau yang
mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili ,peran,tugas
dan kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff medis, peran,tugas dan
kewenangan staf medis.

4
2.2 Fungsi Hospital bylaws
Berdasarkan keputusan menteri no772 tahun 2002 tentang pedoman peraturan

internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan bahwa fungsinya :

1. Sebagai acuan bagi rumah sakit dalam melakukan pengawasan rumah


sakitnya.

2. Sebagai acuan bagi direktur rumah sakit dalam mengelola rumah sakit dan
menyusun kebijakan yang bersifat teknis operasional.

3. Sebagai sarana untuk menjamin efektifitas,efisiensi dan mutu.

4. Sarana perlindungan hokum bagi semua pihak yang berkaitan dengan rumah
sakit.

5. Sebagai acuan bagi penyelesaian konflik di rumah sakit antara


pemilik,direktur rumah sakit, dan staff medis.

6. Untuk memenuhi persyarataan akreditasi rumah sakit.

2.3 Tujuan dan manfaat hospital by law


a. Tujuan hospital by laws
- Umum : Dimilikinya suatu tatanan peraturan dasar yang mengatur pemilik
rumah sakit atau yang mewakili,direktur rumah sakit dan tenaga medis sehingga
penyelengaraan rumah sakit dapat efektif,efisien dan berkualitas.
- Khusus : Dimilikinya pedoman oleh rumah sakit dalam hubungannya dengan
pemilik atau yang mewakili, direktur rumah sakit dan staff medis. Dimilikinya
pedoman dalam pembuatan kebijakan teknis operasional rumah sakit.
Dimilikinya pedoman dalam peraturan staff medis.
b. Manfaat Hoapital by laws
1. Untuk rumah sakit
- Rumah sakit memiliki acuan hokum dalam bentuk anggaran rumah tangga.
- Rumah sakit memiliki kepastian hukum dalam pembagian kewenangan dan
tanggung jawab baik eksternal maupun internal yang dapat menjadi alat/ sarana
perlindungan hokum bagi rumah sakit atas tuntutan/gugatan.
- Menunjang persyaratan akreditasi rumah sakit
- Memilikinya alat/ sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
- Rumah sakit memiliki kejelasan arah dan tujuan dalam melaksanakan
kegiatannya.
2. Untuk pengelola rumah sakit
- Memiliki acuan tentang batas kewenangan,hak,kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas sehingga memudahkan dalam menyelesaikan masalah yang timbul
serta dapat menjaga hubungan yang serasi dan selaras.
- Mempunyai pedoman resmi untuk menyusun kebijakan teknis operasional.
3. Untuk pemerintah
- Mengetahi arah dan tujuan rumah sakit tersebut didirikan .

5
- Acuan dalam menyelesaikan konflik di rumah sakit.
4. Untuk pemilik
- Mengetahui tugas dan kewajibannya.
- Acuan dalam menyelesaikan konflik internal.
- Acuan kinerja direktur rumah sakit.

2.4 Ciri –ciri hospital by laws.


Guwandi (2004) berpendapat bahwa beberapa ciri dan sifat yang khas dari hospital

by laws :

1. Bahwa hospital by laws adalah tailor –made

Bahwa isi,substansi dan rumusan rinci dari hospital by laws tidaklah sama di

semua rumah sakit dan tidak mungkin sama. Masing- masing rumah sakit

mempunyai kekususan tersendiri. (faktor sejarah,maksud dan

tujuan,kepemilikan,situasi dan kondisi yang berlainan dalam setiap rumah

sakit).

2. Hospital by laws dapat berfungsi sebagai “perpanjangan tangan dari hukum”

Fungsi hukum membuat peraturan –peraturan yang bersifat umum dan

berlaku umum. Sedangkan kasus hokum RS dan kedokteran bersifat kasuistis.

Dengan demikian diperlukan untuk mengukur ada tindaknya kelalaian

/kesalahan yang ditunduhkan.

3. Hospital by laws mengatur bidang yang berkaitan dengan seluruh manajemen


rumah sakit.

4. Rumusan hospital by laws harus tegas, jelas dan terperinci.

5. Hospital by laws bersifat sistematis dan tingkat-tingkatnya berjenjang.

2.5 Kerangka Hukum yang mengatur kehidupan rumah sakit


Peraturan –peraturan atas dasar mana penyelenggaraan rumah sakit berpijak

adalah :

6
a. Landasan Korporasi

- AD perseroan terbatas (PT)


- AD Yayasan
- PP Perusahaan Jawatan ( Perjan)
- Peraturan lain yang terkait dengan bentuk badan hokum pemilik rumah

sakit.

b. Peraturan perudangan tentang kesehatan dan perumahsakitan

- Undang- undang tentang kesehatan dan undang-undang lain yang

terkait.
- Peraturan dan Perundang-undangan yang mengatur rumah sakit.

c. Kebijakan kesehatan pemerintah setempat

- kebijakan perijinan
-kebijakan pelaporan

d. Peraturan internal rumah sakit

e. Kebijakan teknis operasional rumah sakit

- SOP (Standar Operating Procedure)

- Job description

f. Aturan hukum umum

- KUHP

- Undang –undang tentang Lingkungan

- Undang –undang tentang tenaga kerja

- Undang –undang tentang perlindungan konsumen.

2.6 Tingkat dan jenis peraturan dalam rumah sakit


a. Peraturan internal rumah sakit
1. Mempunyai jenjang tertinggi karena merupakan anggaran dasar/ anggaran
rumah tangga suatu rumah sakit.
2. Disususn dan ditetapkan oleh pemilik rumah sakit atau yang mewakili.

7
3. Pada umumnya mengatur tentang visi,misi, tujuan organisasi rumah sakit
dan hubungan pemilik ,direktur rumah sakit dan staf medis.
b. Kebijakan teknis operasional
1. Acuan untuk menyusun adalah peraturan internal rumah sakit.
2. Disusun dan ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
3. Pada umumnya terdiri dari kebijakan dan prosedur di bidang
administarsi,medis,penunjang medis, dan keperawatan.
4. Kebijakan teknis ada yang berupa surat keputusan.

2.7 Peraturan internal Rumah sakit Hubungan dengan Kode Etik Rumah Sakit.
Antara peraturan internal rumah sakit dan kode etik rumah sakit ada

sebagian saling menutupi (overlapping) ,sehingga dalam hal-hal tertentu

kadangkala agak sukar untuk membedakannya. Namun ciri khas dari

Peraturan internal rumah sakit bahwa selain harus tertulis perumusan dapat

langsung dipakai (ready for use) sebagai ketentuan serta berfungsi sebagai

tolak- ukur . Sebaliknya kode etik rumah sakit perumusannya masih bersifat

umum dan tidak langsung siap pakai (not ready for use). Dengan demikian

maka dalam penerapan kode etik rumah sakit masih memerlukan penafsiaran

lagi.

Ciri Etik Peraturan internal RS


Sifat Seharusnya Wajib ditaati
Tolak Ukur Hati nurani (conscience) Ketentuan tertulis
Dibuat oleh Kelompok sendiri (self -Pemilik atau yang
imposed regulation) mewakili

Sanksi dari Organisasi - Pemilik atau yang


mewakili
- pemerintah
Berlaku Intern Intern dan dapat dipakai
sebagai peraturan bukti/
hukum
Atasan yang berwenang Atasan /instansi MKEK Atasan /peradilan

8
9
BAB 3 : PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah Hospital Bylaw itu terdiri dari dua kata ‘Hospital’ dan ‘Bylaw’.

Kata ‘Hospital’ mungkin sudah cukup familiar bagi kita, yang berarti rumah

sakit. Sementara kata ‘Bylaw’ terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para

ahli. Menurut The Oxford Illustrated Dictionary:Bylaw is regulation made by

local authority or corporation. Pengertian lainnya, Bylaws means a set of laws or

rules formally adopted internally by a faculty, organization, or specified group of

persons to govern internal functions or practices within that group, facility, or

organization (Guwandi, 2004). Dengan demikian, pengertian Bylaw tersebut

dapat disimpulkan sebagai peraturan dan ketentuan yang dibuat suatu organisasi

atau perkumpulan untuk mengatur para anggota-anggotanya. Keberadaan

Hospital Bylaw memegang peranan penting sebagai tata tertib dan menjamin

kepastian hukum di rumah sakit. Ia adalah ‘rules of the game’ dari dan dalam

manajemen rumah sakit.

Berdasarakan keputusan menteri kesehatan nomor 772 tahun 2002

tentang pedoman peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) menyatakan

bahwa hospital by laws berasal dari dua buah kata yaitu hospital (rumah sakit)

dan bylaws (pengaturan setempat atau internal).

Pada hakekatnya hospital bylaws mempunyai bidang tersendiri dan juga

mempunyai fungsi penting di dalam mengadakan tata tertib dan kepastian hokum

dan jalannya rumah sakit. Ia adalah “aturan main” (rules of the game) dari

manajemen rumah sakit dalam melakukan fungsi dan tugasnya. Jika aturan dan

disiplin manajemen sudah dibuat dengan baik dan juga dipatuhi, maka hospital

10
bylaws dapat merupakan alat untuk menjalankan program manajemen risiko dan

‘good governance’ dengan baik dan berhasil.

Hospital by laws atau peraturan internal rumah sakit adalah suatu produk

hokum yang merupakan anggaran rumah tangga rumah sakit atau yang

mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili ,peran,tugas

dan kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff medis, peran,tugas dan

kewenangan staf medis.

3.2 Saran
Dengan banyaknya permasalahan hukum di bidang kesehatan terutama

untuk rumah sakit , perlu aturan yang mengatur anggaran rumah tangga rumah

sakit atau yang mewakili,peran,tugas dan kewenangan pemilik atau yang

mewakili ,peran,tugas dan kewenangan direktur rumah sakit ,organisasi staff

medis, peran,tugas dan kewenangan staf medis, untuk menciptakan keadaan yang

stabil dan memiliki aturan hokum yang sistematis . Untuk setiap rumah sakit

ataupun pelayanan kesehatan sebaiknya di buat aturan hokum untuk menjamin

seluruh pelayan atau tenaga kesehatan dengan pasien. Sehingga akan

memperbaiki kualitas dari pelayanan kesehatan di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

 Triwibowo,Cecep. Perizinan dan Akreditasi Rumah sakit. Yogyakarta: Nuha

Medika, 2012.

 Notoatmodjo, soekidjo . Etika dan Hukum kesehatan. Jakarta : rineka cipta ,2010.

 Hanafiyah ,jusuf.M Dan Amri amir . Etika kedokteran dan hokum kesehatan . Jakarta

: Buku kedoteran ECG ,1999.

 Hanafiyah ,jusuf.M Dan Amri amir . Etika kedokteran dan hokum kesehatan edisi 4 .

Jakarta : Buku kedoteran ECG ,2008 .

iii

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Farmasi Tes
    Soal Farmasi Tes
    Dokumen5 halaman
    Soal Farmasi Tes
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Cetak Nama
    Cetak Nama
    Dokumen53 halaman
    Cetak Nama
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Kunci Jawaban Soal Gizi
    Kunci Jawaban Soal Gizi
    Dokumen3 halaman
    Kunci Jawaban Soal Gizi
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Proposal RSB Seger Waras
    Proposal RSB Seger Waras
    Dokumen28 halaman
    Proposal RSB Seger Waras
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Kop Kosong
    Kop Kosong
    Dokumen1 halaman
    Kop Kosong
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Surat Ket Rawat Inap
    Surat Ket Rawat Inap
    Dokumen1 halaman
    Surat Ket Rawat Inap
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Lamar An
    Lamar An
    Dokumen7 halaman
    Lamar An
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir
    Daftar Hadir
    Dokumen22 halaman
    Daftar Hadir
    Desi Riskiyani Kurnia Sari
    Belum ada peringkat