Anda di halaman 1dari 28

RENCANA STRATEGIS BISNIS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEGER WARAS HUBEI

TAHUN 2017-2021

Jalan Imam Bonjol No 107-122 Hubei

Kabupaten Sihong, Provinsi Jingcao

Telephone : (0777) 878711, Fax : (0777) 818155

Email :Ndangwaras@gmail.com Website:www.segerwarasrs.com


RENCANA STRATEGIS BISNIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEGER WARAS HUBEI
TAHUN 2017 – 2021

DIREKTUR UTAMA

Dr. Bambang Prasetijo, M.Kes


NIP. 195603211982112001

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN

Dr. Endang Ataswati Bidiningsih, M.Kes


NIP. 19560612198512102

DIREKTUR UMUM DAN OPERASIONAL

Drg. Dwi Hikmah Watiningsih, M.Kes


NIP. 196401281990032002

DIREKTUR SDM

Drg. Arif Mahanani, M.Kes


NIP. 194003211765212004

DIREKTUR KEUANGAN

Priyono, SE
NIP. 195603211982112001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segalarahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Rencana Strategis Bisnis
Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras dapat terselesaikan dengan baik. Tentunya semua
ini berkat dukungan dan kerja sama team untuk menyelesaikan Rencana Bisnis Rumah Sakit.
Paradigma rumah sakit semata-mata merupakan sebuah badan sosial yang mulai
ditinggalkan dan digantikan dengan paradigma baru yang timbul akibat terjadinyabanyak
perubahanbaik dalam skala nasional, regional maupun internasional. Untuk mengantisipasi
hal tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras harus menetapkan arah perkembangan
khususnya yang menyangkut persaingan yang sehat dan konstruktif sehingga pelayanan yang
diberikan dapat lebih efektif, efisien merata dan menguntungkan semua pihak sehingga
Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras tetap eksis dan semakin berkembang.
Perencanaan strategis sangat diperlukan bagi pengelolaan rumah sakit. Perencanaan
strategis merupakan suatu analisis rasional tentang kesempatan yang ditawarkan oleh
lingkungan dan kekuatan atau kelemahan organisasi serta dilanjutkan dengan penulisan
strategi yang sesuai dengan kesempatan dan kekuatan atau kelemahan tersebut. Rencana
Strategis Bisnis ini merupakan hasil dari rapat yang membahas dan menyimpulkan berbagai
pemikiran dan permasalahan yang timbul dan berkembang dari bawah (bottom up) maupun
dari atas (top down).
Rencana Strategis Bisnis ini masih harus dijabarkan dalam bentuk Program Kerja
Tahunan. Kecermatan dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
program-program yang dirancang untuk mencapai sasaran sangat membantu keberhasilan
rumah sakit.
Harapan kami Rencana Strategis Bisnis ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam
membuat program kerja tahunan rumah sakit dan rencana strategis dari masing-masing unit
yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras.
Hubei, 27 Maret 2016
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB IPENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Tujuan...............................................................................................................................
C. Pengertian dan Ruang Lingkup........................................................................................
D. Konsepsi Dasar.................................................................................................................
1.1 Konsepsi Dasar................................................................................................
1.1.1 Tabel Konsepsi Dasar...............................................................................
E. Metodologi.......................................................................................................................
1.2 Analisis Internal..............................................................................................
1.2.1 Tabel Kondisi Lingkungan Internal.................................................................
1.3 Analisis Eksternal.....................................................................................................
1.3.1 Kondisi Lingkungan Eksternal........................................................................
BAB II PROFIL RSUD SEGER WARAS…...............................................................................
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras..........................................................
B. Aspek Legal......................................................................................................................
C. Lokasi Bisnis....................................................................................................................
D. Gambaran Produk Jasa.....................................................................................................
E. Isu-Isu Strategis................................................................................................................
BAB III ANALISA LINGKUNGAN..........................................................................................
A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja 3 Tahun Terakhir.......................................................
B. Analisa Lingkungan Internal............................................................................................
C. Analisa Lingkungan Eksternal.........................................................................................
D. Posisi Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras............................................................
E. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan...................................................................................
BAB IVARAH BISNIS RSUD SEGER WARAS.......................................................................
A. Nilai (Value) Yang Dianut...............................................................................................
B. Visi Strategis....................................................................................................................
C. Misi Strategis....................................................................................................................
D. Inisiatif dan Sasaran Strategis..........................................................................................
BAB VSTRATEGIS BISNIS......................................................................................................
A. Program Kerja..................................................................................................................
B. Kerangka Pembiayaan 5 Tahun........................................................................................
BAB VIPENUTUP.....................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras merupakan Rumah Sakit di
Kabupaten Sihong dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor HK.03.05/I/2233/12 Tahun 2012 ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Kelas C. Peraturan Daerah No 5 Tahun 2007 menyatakan bahwa RSUD Seger Waras
dinyatakan sebagai lembaga teknis daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Sihong
Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sihong Tahun 2017-2021.
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras Tahun
2017 –2021adalah dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus
kesepakatan bagi seluruh unsure pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan sesuai dengan visi, misi dan arah
kebijakan pembangunan kesehatan yang disepakati bersama.
Dengan demikian Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras Kabupaten Sihong mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan
Nasional dan daerah melalui program-program kesehatan dan merupakan satu
kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sihong.
Penyusunannya dilakukan melalui satu proses berkelanjutan dari pembuatan
keputusan dengan mengacu kepada RPJP dan RPJM Daerah Kabupaten Sihong dan
mensinergikan dengan Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sihong serta
rencana bisnis dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pelayanan dalam
Badan Layanan Umum Daerah RSUDSeger Waras.
Rencana strategis bisnis RSUD Seger Waras berfungsi sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Bisnis Anggaran Tahunan
Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras dalam rangka pelaksanaan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Disamping itu juga sebagai
dasar penilaian kinerja Lembaga Teknis Daerah Badan Layanan Umum Daerah
RSUD Seger Waras dan menjadi acuan penyusunan LAKIP RSUD Seger Waras
Kabupaten Sihong. Disamping itu juga dapat berfungsi sebagai bahan evaluasi yang
penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan
tetap fokus pada penyelesaian masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Sihong,
khususnya dibidang Pelayanan kesehatan di RSUD Seger Waras.
Adapun proses penyusunan Rencana strategis RSUD Seger Waras ini
menggunakan lima pendekatan perencanaan sesuai yang diamanatkan dalam UU
No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :
1. Politik
2. Teknokratik
3. Partisipatif
4. Atas-bawah (top-down)
5. Bawah-atas (bottom up)
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah
adalah proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya
berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon
Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu, Renstra RSUD Seger Waras mengacu
kepada rencana pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Kabupaten
Lima Puluh Kota.
Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh RSUD Seger Waras.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pelayanan di RSUD Seger
Waras. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa
memiliki. Sedangkan, pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
Rencana hasil proses atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up)
diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik ditingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. Untuk RSUD Seger Waras
pendekatan mendapatkan aspirasi dari Bawah–Atas (bottom-up) didapatkan antara
lain melalui survey pelanggan yang dilakukan minimal sekali satu tahun dan
kesepakatan pelaksana kegiatan di Rumah Sakit. Sesuai dengan UU No.44 pasa1 4
tahun 2009 tentang rumah sakit menyebutkan rumah sakit mempunyai tugas untuk

memberikan pelayanan kesehatan perorangan paripurna (promotif, preventif,

kuratif). DaIam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna di perlukan


suatu perencanaan strategis yang searah dengan perencanaan strategis kementerian
kesehatan.
Dalam rangka memenuhi prinsip tatakelola organisasi modem (Good
Governonce) menunjang inisiatif strategis transformasi kelembagaan pemerintah,
direktorat jendral (ditjen) bina upaya kesehatan memandang perlu untuk efektifitas
pelaksanaan penetapan kinerja (keputusan dirjen BUK no.HK.02.04/I/1568/12)
hendaknya berbasis RSB organisasibagi satuan kerja unit pelaksana teknis vertical
yang berada dibawah binaan dan kendalinya.

1.2 TUJUAN
Adapun tujuanpenyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Seger Waras
tahun 2017–2021adalah sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi, misi dan program RSUD Seger Waras ke dalam program
dan kegiatan untuk jangka waktu 5 tahun (tahun 2017–2021).
2. Meningkatkan koordinasi antara stakeholder yang mendukung proses
pembangunan di kabupaten Sihong.

1.3 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


Penyusunan Rencana Strategis Bisnis bagi suatu organisasi pemerintah
merupakan suatu kewajiban dalam upaya mewujudkan tata kelola sistem yang
modern. RSB merupakan perangkat startegis bagi pimpinan organisasi dalam
mengendalikan arah gerak serangkaian prioritas pengembangan organisasi, tuntunan
bagi unit kerja dibawahnya, dan stakeholder yang terkait untuk bergerak bersama dan
bersinergi untuk mencapai visi orgnisasi.
Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Menyatakan bahwa Badan Layanan Umum Daerah adalah satuan kerja perangkat
daerah atau unit kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
SKPD pada Kabupaten Sihong adalah perangkat daerah yang bertanggung
jawab kepada Bupati dan membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan
selaku pengguna anggaran Lembaga Teknis Daerah.Dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Sihong Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sihong, Pasal 4, bahwa salah satu lembaga teknis
daerah Kabupaten Sihong adalah Rumah Sakit Umum Daerah.
Rencana strategis bisnis adalah proses berkelanjutan dan sistematis dari
pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa pelayanan kesehatan dengan
memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya
untuk usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan
balik dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder RSUD Seger Waras.
Rencana strategis RSUD Seger Waras tahun 2017-2021 disusun berdasarkan
hasil analisis lingkungan strategis dengan mengacu pada Undang–Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),
Peraturan Daerah Kabupaten Sihong Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2006-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 6),Peraturan Daerah Kabupaten Sihong
Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Sihong Tahun 2017-2021, dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) tentang Sistem
Kesehatan Nasional dan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/160/1/2010
tantang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI tahun 2010-2014 serta
keputusan menteri keuangan No. 44/PMK.05/2009 tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) serta pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum.

1.4 KONSEPI DASAR


Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan
sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali
dengan aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan
dijadikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan
kesehatan menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan
karena menyangkut kepentingan hidup-matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan
memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya. Konsepsi
dasar dalam penyusunan rencana strategis bisnis RSUD Seger Waras tahun 2017-
2021.
3.1 Konsepsi Dasar

Tabel 1.1

Kebijakan Pemerintahan Pengukuran kinerja 3-5 Analisa Perubahan


Tahun terakhir Lingkungan

Rencana Strategi Bisnis

Rencana Bisnis Anggaran

Pelaporan Pengukuran Kemajuan


Rencana

Evaluasi Penyebab Gap


Kinerja

1.5 METODOLOGI
Adapun metode penyusunan Rencana Strategis Bisnis RSUD Seger Waras
tahun 2017–2021 dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia,
pengamatan, wawancara dan menyebarka formulir-formulir pengumpulan data yang
dilakukan oleh tim penyusun RSB yang dibentuk dengan surat tugas direktur RSUD
Seger Warastahun 2017–2021.
Metode penyusunan rencana strategi bisnis RSUD Seger Waras tahun 2017–
2021 dengan menggunakan :
1. Balanced Score Card Sebagaimana suatu corporate, dalam Rencana Strategi
Bisnis BLUD-RS ini disusun seperangkat performance kinerja yang mencakup 4
perspektif, yaitu : learningand growth (SDM), internal busslnes process
(pelayanan), customer satisfaction (Pelanggan) dan financing (Keuangan), yang
lazim digunakan oleh suatu corporate dalammenyusun strateginya. Indikator
kinerja atau tolok ukur pencapaian sasaran dapat dilihatdari 4 aspek sebagai
berikut :
a. Perspective learning and growth
Perspektif ini menggambarkan kemampuan karyawan (SDM), kualitas
informasi didalam rumah sakit, dan kemampuan organisasi didalam mencapai
tujuan rumah sakit.
b. Perspective Internal Business Process
Perspektif ini mempunyai 11ocus pada proses bisnis internal rumah sakit yang
diupayakan dapat memberikan keberhasilan keuangan dan kepuasan semua
pihak yang berkepentingan dengan RS
c. Perspective Customer Satisfaction
Perspektif ini mempunyai 11ocus pada terpenuhinya kebutuhan dan keinginan
pelanggan RS baik eksternal maupun internal.
d. Perspective Financing
Perspektif ini berfokus pada terpenuhinya efektifitas dan efisiensi kegiatan RS
sehingga tercapai kondisi keuangan RS yang sehat.

2. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu proses merinci keadaan lingkungan secara
internal dan eksternal, analisa ini berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi sebuah keberhasilan organisasi kedalam kategori Strength,
Weakness, Opportunities dan Threats sebagai dasar untuk menentukan tujuan,
sasaran dan strategi, sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan
yang lebih baik.
Dalam analisis SWOT posisi kekuatan organisasi serta faktor kunci
keberhasilan dan atau faktor strategisnya dalam mencapai visi dan misi. Informasi
hasil analisis SWOT ini akan sangat bermanfaat sebagai umpan balik dalam
penajaman rumusan misi dan perumusan tujuan yang rasional. Lingkungan
internalmerupakan faktor lingkungan yang berpengaruh pada sebuah kinerja
organisasi yang umumnya dapat dikendalikan secara langsung, sedangkan
lingkungan eksternal merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
kinerja organisasi akan tetapi di luar kendali organisasi. Dalam pembuatan
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras, analisis
lingkungan strategis dibagi dalam dua bahasan yakni analisis lingkungan strategis
wilayah serta analisis lingkungan strategis organisasi. Kedua analisis tersebut
diuraikan secara paralel dalam wujud lingkungan internal dan eksternal sehingga
dapat diperoleh gambaran utuh mengenai pengaruh lingkungan strategis wilayah
dan lingkungan strategis organisasi terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah
Seger Waras dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Sebagaimana telah
diuraikan dalam bab sebelumnya, maka untuk mendapatkan keadaan organisasi
saat ini dilakukan dengan cara analisa SWOT.
Pemetaan dilakukan terhadap sumber daya manusia, pembiayaan, pelayanan,
manajemen, serta sarana dan prasarana. Dalam penyusunan Rencana Strategis
Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras melalui serangkaian diskusi yang
melibatkan seluruh anggota tim serta stakeholder, selanjutnya dilakukan
penetapan terhadap nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya berdasar pada
judgement. Pada pokoknya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas
masalah-masalah yang dianggap sebagai kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Setelah
mendapatkan suatu posisi Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras saat ini, maka
langkah selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja rumah
sakit di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan
peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi
atau menghindari ancaman.

2.1 Analisis Internal

Tabel 1.2
Kondisi Lingkungan Internal

No Uraian Bobot Score Jumlah


Kekuatan (Strengh)
1 Pusat rujukan pelayanan 0,0250 3 0,075
kesehatan di Kabupaten
Sihong
2 Bangunan fisik rumah 0,0130 3 0,0150
sakit yang terus
berkembang
3 Minat masyarakat 0,0434 2 0,0869
terhadap pelayanan
semakin meningkat
4 Semangat untuk 0,0434 3 0,1304
melayani lebih baik
5 Daya beli masyarakat 0,0250 2 0,05
meningkat
Kelemahan (Weakness)
1 Masih ada komplain dari 0,0500 4 0,02
masyarakat mengenai
pelayanan
rumah sakit
2 Tata letak ruangan rawat 0,043 2 0,086
inap kurang baik
3 Jumlah dan Jenis SDM 0,0434 3 0,0869
belum sesuai dengan
standar
4 Kalibrasi alat belum 0,0434 2 0,0869
terlaksana sesuai dengan
standar
5 Masih ada komplain dari 0,0500 4 0,2
masyarakat mengenai
pelayanan
rumah sakit
`Jumlah 28
1.3 Analisis Eksternal

Tabel 1.3.1
Kondisi Lingkungan Eksternal

No Uraian Bobot Score Jumlah


Peluang (Opportunities)
1 Jalur transportasi trayek 0,0133 2 0,1203
angkutan kota mudah
dijangkau
2 Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang
kesehatan
3 Meningkatnya 0,1667 4 0,6667
kemampuan daya beli
masyarakat
4 Adanya harapan yang
kuat dari masyarakat
Majalengka
5 Dukungan dan 0,1667 3 0,5
Komitmen dari
Pemerintah Daerah
(Adanya
dana dari Pemerintah
dalam bentuk APBD,
APBN, DAK, dll)
Ancaman (Threats)
1 Rumah sakit swasta di 0,1667 4 0,1667
wilayah perbatasan
sebagai pesaing
dengan pelayanan yang
lebih baik dan terjangkau
oleh
masyarakat
2 Tuntutan masyarakat 0,1667 4 0,1667
akan mutu pelayanan
rumah sakit
yang semakin tinggi
3 Meningkatnya jumlah 0,1667 4 0,1667
Puskesmas DTP dan
adanya RS/Klinik
Swasta di Kab Sihong
Jumlah 20

Keterangan:
a. Bobot adalah tingkat kepentingan tiap-tiap faktor:
b. Sangat penting = 1,00
c. Sangat tidakpenting = 0,00
d. Total bobot adalah 1,00
e. Rating menunjukkan tingkat respons organisasi terhadap faktor tersebut
f. 4 = respons sangatbaik,
g. 1= tidak ada respons.
BAB 2
PROFIL RSUD SEGER WARAS

2.1 SEJARAH RUMAH SAKIT


RSUD Seger Waras merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Sihong yang didirikan berdasarkan Surat Rekomendasi dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sihong Nomor 777/597/A.1/V/2010 Tahun 2010, dan surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jingcao Nomor 081/3344/Kes. III Tahun
2010 tentang Pemberian Izin Mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Seger
Waras.
Terkait dengan rencana mendirikan RSUD Seger Waras, maka Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jingcao mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Jingcao Nomor 081/3344/Kes.III Tahun 2010 tentang Pemberian Izin
Mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Seger Waras yang menetapkan
pemberian Izin sementara Kepala RSUD Kabupaten Sihong di Jalan Imam
Bonjoluntuk menyelenggarakan Rumah sakit Umum dengan nama Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sihong.
Kemudian dalam perjalanan pengembangannya dikeluarkanlah Surat
Keputusan Menkes Nomor.195/Menkes/SK/II/tahun 2005 Rumah Sakit Umum
Daerah Seger Waras ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C.Gedung RSUD Seger
Waras terletak di Jalan Imam Bonjoldengan luas bangunan sekitar 10.711 m2 dan
menempati lahan seluas 16 Ha, dan sejak 28 Mei 2013 semua aktifitas pelayanan,
administrasi dan manajemen pindah ke gedung baru. Rumah Sakit ini dibangun
dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Sihong tahun 2012,2013, dan 2014.
Pembangunan gedung baru Rumah sakit tersebut juga dalam rangka meningkatkan
RSUD Seger Waras dari kelas D menjadi C, agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik.
Kabupaten Sihong Provinsi Jingcao terletak di wilayah Hubei merupakan
daerah yang sangat strategis untuk melakukan pelayanan kesehatan tingkat pertama,
karena adanya tingkat kunjungan pasien yang dirawat di RSUD Seger Waras, Oleh
karena itu pembangunan gedung baru segera akan direalisasikan oleh pihak RSUD
Seger Waras.
2.2 ASPEK LEGAL
Dalam menyusun rencana strategis bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras, maka perlu adanya suatu pedoman ataupun aturan dalam memberikan
pelayanan kesehatan secara paripurna yaitu yang mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang No.
44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
Selain itu, pada proses memperoleh dan memberikan pelayanan kesehatan
secara paripurna. Maka, perlu diketahui tentang hak dan kewajiban bagi pasien atupun
pihak Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras, yang dalam hal ini diatur dalam
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Seperti halnya, pihak Rumah
Sakit Umum Daerah Seger Waras tidak pernah membedakan pasien dalam
memperoleh pelayanan kesehatan; pasien dapat memilih secara mandiri atau
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya misalnya
pemilihan jaminan kesehatan yang akan dipakai di Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras; serta pasien dapat mengetahui informasi data kesehatan yang termasuk
tindakan dan pengobatan yang diterimanya di Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras. Selain itu, salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pasien adalah
turut serta dalam program jaminan kesehatan.

Setiap rumah sakit harus mempunyai izin, baik izin mendirikan maupun izin
operasional. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras sudah
mempunyai izin, baik izin mendirikan yang diajukan oleh pemilik Rumah Sakit
Umum Daerah Seger Waras dan izin operasional yang diajukan oleh pengelola rumah
sakit. Izin mendirikan maupun izin operasional yang didapat oleh Rumah Sakit
Umum Daerah Seger Waras diberikan oleh Kepala Pemerintah Kabupaten yaitu
Bupati Kabupaten Sihong. Izin Mendirikan RSUD Seger Waras Berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jingcao Nomor 081/3344/Kes.III Tahun
1995, sedangkan Izin Operasional RSUD Seger Waras yang Berdasarkan Surat
Keputusan Menkes RI No.211/Menkes/SK/VI/2000.

Peraturan lain yang menjadi pedoman adalah Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit pada Pasal 4. Selain itu, pada peraturan tersebut juga mengatur tentang
persyaratan penetapan klasifikasi Kelas C pada Rumah Sakit Umum Daerah Seger
Waras yang didasarkan pada pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, serta
bangunan dan prasarananya. Berdasarkan Surat Keputusan Menkes
Nomor.195/Menkes/SK/II/tahun 2005 Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C. Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah
Seger Waras mendapatkan sertifikat Akreditasi Rumah Sakit berdasarkan
Nomor.YM.02.10/III/2007/09 yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan yang
ada di Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras dan Peraturan Daerah Kabupaten
Sihong No. 17 tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sihong
yang mengatur tentang pertanggungjawaban perangkat daerah kabupaten sihong.

2.3 LOKASI BISNIS


Lokasi RSUD Seger Waras

: RSUD SegerWaras :Hotel

: Pemukiman : UNIV Citrawaras

: Pertokoan : SMASumberWaras

: Terminal Bis : Stasiun Kereta api

: Pelabuan : Bandara
Rumah Sakit Seger Waras terletak di JL.Imam Bonjol no 107-122 daerah
Hubei Kabupaten Sihong Provinsi Jingcao. Terletak di tempat yang strategis karena
berada pada daerah yang mudah di jangkau dan dekat dengan pusat kota. Pintu utama
RS Seger Waras terletak di JL.Imam Bonjol, pintu utara terletak di JL.Sudirman
sedangkan pintu selatan berada di JL.Soekarno kondisi tersebut sangat
memungkinkan akses ke RSUD Seger Waras dengan mudah.
RSUD Seger Waras merupakan RS tipe C yang bersifat non profit sehingga
pelayanan sosial menjadi aspek utama yang harus diperhatikan. Maka dari itu RSUD
Seger Waras terletak dekat dengan hotel, pertokoan, universitas citra waras, SMA
Sumber Waras dan masyarakat yang tinggal di pemukiman sehingga memudahkan
untuk segmen pasar dan promosi kesehatan RSUD Seger Waras dan akses
taranspotasi dari terminal bus sekitar 25 Km untuk sampai ke RSUD Seger Waras,
sedangankan dari Stasiun kereta api sekitar 28 Km, dan pelabuhan dari Rsud Seger
waras Sekitar 56 Km, bandara udara sekitar 60 km dari RSUD Seger waras.

DENAH RSUD SEGER WARAS


RSUD Seger Waras merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah yang
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.
Pintu utama untuk pasien pertama kali masuk yaitu pada IGD. Dapat diakses dari
jalan JL. Imam Bonjol yaitu tepatnya padaarah utara Rumah Sakit. Untuk pasien
Rawat jalan dapat menerima pelayanan kesehatan dapat diakses dari jalan Sudirman
yaitu tepatnya pada arah Timur rumah sakit ada 4 akses yang diberikan oleh rumah
sakit Seger Waras.
1. Akses Fisik
Yaitu lokasi atau bangunan rumah sakit yang mudah dijangkau dari segala arah
oleh masyarakat.
2. AksesEkonomi
Yaitu tarif yang diberlakukan oleh rumah sakit mudah di jangkau oleh
masyarakat dan menerima pelayanan BPJS
3. Akses Sosial
Masyarakat diberikan kebebasan untuk menerima pelayanan kesehatan atau
berobat.Tanpa memandang status social masyarakat baik orang kaya maupun
orang miskin semua diberlakukan sesuai dengan prinsip keadilan kesetaraan
dan kesamaan yang mengacu pada undang-undang.
4. Akses Mutu
Kemampuan rumah sakit memberikanpelayanan masyarakat dengan
kemampuan yang dimiliki dalam hal ini rumah sakit sumber waras
berakreditasi C dengan memberikan fasilitas dan kemampuan 4 (empat)
pelayanan medik spesialis dasar dan 4 (empat) pelayanan spesialis penunjang
medis.

2.4 GAMBARAN PRODUK JASA


Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan produk jasa yag diberikan
pihak Rumah Sakit kepada kliennya. Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah
Sakit adalah salah satu tolok ukur dari kualitas Rumah Sakit dengan melihat hasil
akhir (outcome). Menurut Dr. Paull Ellwood memperkenalkan bahwa manajemen
(outcome) seperti halnya “dalam pengobatan tujuan bersama kita adalah melakukan
segalanya untuk kebaikan pasien”.Maka dari itu dalam melakukan pelayanan apapun
kita harus melakukan yang terbaik untuk pasien.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit, maka Rumah Sakit umum Daerah Seger Waras yang
merupakan Rumah Sakit Kelas C harus memiliki fasilitas dan kemampuan paling
sedikit :
1. Pelayanan medik
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
4. Pelayanan penunjang klinik
5. Pelayanan penunjang nonklinik
6. Pelayanan rawat inap
Sebagai institusi yang bergerak di bidang pemberian jasa pelayanan kesehatan,
produk atau jasa yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras
dalam aspek pelayanan medik yaitu meliputi Pelayanan gawat darurat yang harus
diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus. Pelayanan medik umum yang
meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan
keluarga berencana.Pelayanan medik spesialis dasar yang meliputi pelayanan
penyakit dalam, pelayanan kesehatan anak, pelayanan bedah, dan pelayanan obstetri
dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang memiliki pelayanan
anestesiologi dan pelayanan radiologi, Pelayanan pemeriksaan pada patologi klinik.
Serta pelayanan medik spesialis lain juga pelayanan medik subspesialis dan pelayanan
medik spesialis gigi dan mulut, pelayanan mata, pelayanan telinga, hidung dan
tenggorokan.
Selain pelayanan medik produk atau jasa yang ditawarkan oleh rumah sakit
Umum Daerah Seger Waras dalam aspek pelayanan penunjang klinik yaitu berupa
pelayanan psikologi, pelayanan gizi, pelayanan fisioterapi.Sedangkan dalam aspek
pelayanan penunjang nonklinik ada pelayanan kamar operasi, pelayanan
laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah,
gudang, playanan ambulan, pemulasaraan jenazah.
Pada pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Seger Waras
memiliki pelayanan perawatan intensif (Intensive Care Unit = ICU), Unit Gawat
Darurat (UGD), dan tentunya memiliki pelayanan rawat inap yang dilengkapi dengan
fasilitas dan jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% dan sebanyak
5% (lima persen) dari seluruh tempat tidur untuk perawatan Intensif.

2.5 ISU-ISU STRATEGIS


Isu strategis adalah hal ikhwal yang menjadi perhatian masyarakat,
pemerintah, LSM, bahkan isu global ( internasional) yang berkaitan dengan
pengelolaan suatu Rumah Sakit. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat
sejalan dengan upaya agar tercapai sasaran peningkatan kualitas layanan kesehatan
serta kualitas sumber daya manusia di RSUD Seger Waras. Beberapa hal yang
menjadi isu-isu strategis yang ada di RSUD Seger Waras adalah sebagai berikut :
1. Tuntutan Perbaikan Mutu Layanan
Mutu merupakan kepatuhan terhadap standart yang telah ditetapkan
dengan kata lain mutu adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Pentingnya perbaikan mutu layanan di suatu rumah sakit adalah
dikarenakan tekanan persaingan yang terjadi antara penyedia layanan kesehatan
yang satu dengan yang lain, Peningkatan permintaan perawatan yang efektif dan
tepat, perlunya tindakan akan penghematan biaya, serta kebutuhan akan
standarisasi dan pengendalian penyimpangan. Dalam upaya peningkatan ataupun
perbaikan mutu dalam pelayanan suatu Rumah Sakit, maka perlu dilakukannya
Akreditasi Rumah Sakit dan melakukan pemantauan terhadap kepuasan pasien
tentang pelayanan kesehatan yang diterima melalui Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Menurut PMK No. 12 tahun 2012, akreditasi adalah pengakuan terhadap
Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independent penyelenggara akreditasi
yang telah ditetapkan oleh Menteri.Setelah dinilai rumah Sakit itu memenuhi
Standart Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan.Rumah Sakit dapat mengikuti
Akreditasi baik Nasional maupun Internasional yang dilakukan oleh lembaga
independent penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri tersebut.

Pada tahun 2013 nilai IKM yang diperoleh RSUD Seger Waras
mengalami penurunan menjadi 78% dibandingksn tahun sebelumnya. Hambatan
dalam memperoleh nilai IKM yang diharapkan oleh RSUD Seger Waras serta
pelaksanaan akreditasi adalah Kualitas an Kuantitas SDM yang belum memadai,
lemahnya budaya organisasi sehingga tidak mendukung untuk proses
pembelajaran dan pertumbuhan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, belum
adanya daya tarik pelayanan unggulan ataupun pemasaran produk pelayanan
yang cukup kuat untuk mendukung masyarakat memanfaatkan layanan di RSUD
Seger Waras, serta penerapan kebijakan atau SOP yang sudah ditetapkan oleh
pihak Rumah Sakit belum sepenuhnya berjalan dengan baik.
2. Perkembangan Teknologi Kedokteran
Kemajuan di zaman sekarang berbanding lurus dengan adanya kemajuan
teknologi, di dalam perkembangannya teknologi saat ini memang untuk
kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia. Bermacam-macam teknologi telah
dikembangkan oleh manusia mulai dari yang hemat energi, ramah lingkungan
hingga dalam bidang kesehatan manusia.
Tidak bisa dihindari lagi bahwa teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat
indonesia. Penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan
mudah dengan adanya teknologi kedokteran terhadap kualitas layanan kesehatan
di indonesia.
Kemajuan teknologi kedokteran terhadap kualitas layanan kesehatan di
indonesia mempunyai banyak kemajuan dibidang teknologi khususnya
kedokteran. Sekarang RSUD Seger Waras menggunakan Medikal Record manual
hal ini dapat membuat pasien kurang nyaman karena harus bawa berkas Rekam
medis pasien kemana-mana untuk itu diperlukan sistem Digital Medikal Records
(DMR) atau Rekam Medis Elektronik yang memberikan fasilitas pertukaran data
atar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, puskesmas dll. Sistem ini dapat
menyimpan sejarah Reman Medis dari seorang pasien mulai dari lahir sampai
meninggal dunia. Kelebihan Rekam Medis ini yaitu: memudahkan akses yang
lebih baik dari lokasi yang berbeda,mengurangi kesalahan data, mempercepat
pembuatan keputusan, membantu analisis data. Kondisinya bertambah sempurna
jika disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto rontgen, rekaman
suara, laporan patologi dll. Namun kemajuan teknologi ini harus diimbangi
dengan SDM yang berkompeten agar dapat memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang profesional dan berkualitas.
Teknologi kesehatan mempunyai peran sangat penting sebagai upaya
dalam memberikan kualitas mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang baik.
Dengan berkembangnya teknologi kedokteran ini membuat RSUD Seger Waras
harus selalu update alat-alat terbaru agar pasien merasa nyaman dan puas dengan
pelayanan yang sudah diberikan RSUD Seger Waras sehingga dapat menciptakan
peningkatan pendapatan fungsional.
3. Penegakan Diagnosis
Dalam dunia kedokteran, penegakan diagnosis adalah sesuatu yang
esensial yaitu merupakan teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung yang
bertujuan untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.Tapi
tidak jarang diagnosis menjadi sulit ditegakkan terutama pada keluhan-keluhan
umum yang menunjukan tanda-tanda gangguan kesehatan tertentu. Misalnya,
orang mengeluh lemas dan nyeri kepala, jika keluhan hanya sebatas itu maka
akan menjadi sangat sulit menentukan diagnosis medis yang tepat.
Seiring dengan perkembangan teknologi khusunya di bidang kedokteran,
banyak petugas medis yang mendapatkan kemudahan dalam bidang kesehatan
terutama dalam penegakan diagnosis pasien. Apabila pasien hanya mengeluh
pusing, mual dan demam maka dokter tidak akan tahu apa penyakit pasien
tersebut. Dengan alat kedokteran sekarang semua keluhan dan gejala yang
dialami seorang pasien dapat terlihat dengan jelas.Hasil tersebut dapat dilihat
pada hasil laboratorium, CT-Scan, USG dan alat-alat kedokteran lainnya.

Semua hasil pemeriksaan pasien akan dicatat dalam rekam medis yang
kemudian akan dikoding oleh perekam medik. Kemudian data-data tersebut akan
dimasukkan pada komputer khusus untuk data-data rekam medis pasien.
Penegakan diagnosis dapat dilakukan melalui komputer dengan melihat kode
penyakit yang terdapat pada sebuah aplikasi khusus untuk koding penyakit. Para
dokter dan perekam medik hanya tinggal memasukkan nama penyakitnya setelah
itu akan muncul kode-kode sesuai dengan penyakit tersebut. Sangat mudah dan
praktis untuk melakukan penegakan diagnosis seorang pasien apabila
menggunakan komputer yang terdapat aplikasi untuk koding penyakit.Data-data
tersebut bersifat rahasia, hanya dokter yang menangani pasien tersebut dan
perekam medik yang boleh tahu tentang rekam medis pasien itu.

Saat ini sangat mudah dalam melakukan penegakan diagnosis dengan


bantuan alat-alat kedokteran yang canggih.Dan juga apabila dokter ingin melihat
data rekam medis pasien dapat langsung mencari pada komputer yang memang
dikhususkan untuk data-data rekam medis pasien rumah sakit.Namun pada
zaman dahulu, data-data rekam medis seorang pasien rumah sakit hanya tertulis
pada sebuah kertas.Dalam penegakan diagnosisnya pun terbilang manual, yaitu
dengan melihat ICD 10.Dalam menggunakan ICD 10 untuk melihat kode
penyakit dapat dikatakan sangatlah tidak mudah.Perekam medik harus mencari
jenis dan golongan penyakitnya terlebih dahulu. Terlebih buku ICD 10 ini pun
sangat tebal dan tidak mungkin untuk dibawa kemana-mana oleh dokter.Oleh
karena itu dengan adanya teknologi dapat memudahkan segalanya termasuk
dalam penegakan diagnosis.

4. Ketentuan Layanan Praktik Dokter


Seorang Dokter membutuhkan Surat Izin Praktek (SIP) dan Surat Tanda
Registrasi (STR) sesuai dengan ketentuan hukum praktik kedokteran yang dimuat
dalam perundang-undangan antara lain UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan,
PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan. Disamping itu juga ada
PERMENKES No. 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang izin praktik dan
pelaksanaan praktik kedokteran serta UU No. 29 Tahun 2004 tentang praktik
kedokteran yang isinya pada pasal 20 dan pasal 21 ayat (1) menjelaskan bahwa
dalam upaya melaksanakan upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan dibutuhkan
tenaga dokter dan dokter gigi yang berkompeten. Untuk itu diperlukan sertifikat
kompetensi yaitu surat tanda pengakuan terhadap kemampuan dokter untuk
menjalankan praktek kedokteran di selutuh indonesia setelah lulus uji
kompetensi. Selanjutnya akan dilakukan pencatatan resmi terhadap dokter yang
telah memiliki sertifikat uji kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu
secara hukum. Kemudian Surat Tanda Registrasi (STR) akan dijadian bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada dokter yang akan menjalankan
praktek kedokteran setelah memenuhi syarat.
Di RSUD Seger Waras Tahun 2013 Tenaga dokter masih ada yang belum
mempunyai Surat tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP). Demi
menjaga keamanan dan kenyamanan pasien dalam menjalankan pengobatan di
RSUD Seger Waras diharapkan kedepan nantinya tenaga dokter yang ada agar
segera memenuhi kewajibannya mengurus surat tersebut.
5. Akreditasi
Akreditasi Rumah sakit merupakan suatu proses dimana suatu lembaga
independen baik dari dalam atau pun luar negeri, biasanya non pemerintah
melakukan assesment terhadap rumah sakit berdasarkan standart akreditasi yang
berlaku. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari
pemerintah karena telah memenuhi standart pelayanan dan manajemen yang
ditetapkan.
Tujuan dari akreditasi ini diantaranya:
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah
sakit yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
2. Proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan
menjadi lebih efisien.
3. Menciptakan lingkungan internal RS yang lebih kondusif unuk
penyembhan, pengobatan dan perawatan pasien.
4. Menghormati hak-hak pasien serta memberikan jaminan, kepuasan
serta perlindungan kepada masyarakat atas pemberian pelayanan
kesehatan.
Penyelenggaraan akreditasi dilaksanakan oleh KARS (Komisi Akreditasi
Rumah Sakit) yang merupakan lembaga resmi yang ditunjuk dan berenang untuk
melalukan survei verifikasi dan survei akreditasi.Untuk selanjutnya memutuskan
predikat akreditasi yang tepat untuk suatu Rumah Sakit.Sebagai lembaga
independent pelaksana Akreditasi Rumah Sakit yang bersifat fungsional dan
nonstruktural, KARS bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan RI.
Saat ini RSUD Seger Waras berstatus Akreditasi C diharapkan kedepan
nantinya dengan adanya standart akreditasi Rumah sakit ini membuat RSUD
Sumber Waras segera menyiapkan dokumen dan memperbaiki sarana dan
prasarana Rumah Sakit sebagai regulasi dalam Akreditasi RS.
6. Perubahan Sistem Pembiayaaan Kesehatan Melalui Asuransi
Kesehatan adalah unsur vital dan merupakan elemen konstitutif dalam
proses kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan, tidak mungkin bisa berlangsung
aktivitas seperti biasa.Saat ini, pelayanan kesehatan belum dinikmati secara
merata oleh penduduk Indonesia.Ini terjadi karena terdapat beberapa perbedaan
seperti jarak geografis, latar belakang pendidikan, keyakinan, status sosial
ekonomi, dan kurang cakupan jaminan kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak
terlepas pembiayaan kesehatan sebab dizaman seperti ini apa bila kita berobat
kerumahsakit atau ke dokter spesialis pasti membutuhkan biaya. Telah
disebutkan bahwa salah satu subsistem kesehatan adalah subsistem pembiayaan
kesehatan. Subsistem pembiayaan kesehatan membahas mengenai pembiayaan
untuk program kesehatan,yakni program-program yang berhubungan erat dengan
penerapan langsung ilmu dan teknologi kedokteran. Pembiayaan kesehatan
semakin meningkat dari waktu ke waktu dan dirasakan berat baik oleh
pemerintah, dunia usaha terlebih-lebih masyarakat pada umumnya.Maka dari itu
pemerintah telah menetapkan sistem pembiayaan pelayanan kesehatan melalui
sistem asuransi.
Asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan resiko (sakit) dari
resiko perorangan menjadi resiko kelompok. Dengan cara tersebut, beban
ekonomi yang harus dipikul oleh masing-masing peserta asuransi akan lebih
ringan tetapi mengandung kepastian karena memperoleh jaminan. Perkembangan
asuransi kesehatan telah mengubah konsep asuransi kesehatan dimana tidak
hanya dianggap sebagai sistem pembiayaan tetapi juga sistem pemeliharaan
kesehatan.Karena itu, dalam konsep asuransi kesehatan modern, program
asuransi kesehatan mendasarkan kerjanya pada dua hal penting yakni; integrasi
sistem pembiayaan (financing of healthcare) dan sistem pelayanan (delivery of
healthcare) yang efisien dan efektif.Konsep asuransi dalam pembiayaan
kesehatan telah berkembang melalui berbagai pendekatan yakni sosial (social
health insurance) dan komersial (commercial health insurance). Diantara
keduanya berkembang regulated Health Insurance yang dalam laporan Bank
Dunia (1993) disarankan untuk dilaksanakan sebagai pengganti prinsip
Commercial/ Private Helath Insurance.
Di Indonesia pengembangan asuransi kesehatan sosial (Jaminan
Kesehatan/JK) diatur dalam UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
(SJSN) yang merupakan salah satu program bersama program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM)
dan Jaminan Pensiun (JP). Program JK diselenggarakan secara nasional, berdasar
prinsip asuransi sosial dan ekuitas.Tujuannya adalah untuk memberikan manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan. Prinsip asuransi sosial program JK dalam SJSN meliputi kepesertaan
yang bersifat wajib dan non diskriminatif bagi kelompok formal, iuran berdasar
persentase pendapatan menjadi beban bersama antara pemberi dan penerima
kerja sampai batas tertentu, sehingga ada kegotong-royongan antara yang kaya-
miskin, resiko sakit tinggi-rendah, tua-muda dengan manfaat pelayanan medik
yang sama (prinsip ekuitas), dan pelayanan dapat diakses secara nasional
(portabilitas), bersifat komprehensif, dengan manfaat pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis
habis pakai. Pengelolaannya dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, nirlaba,
transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Dana program merupakan dana
amanat yang digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta.Dengan
demikian sistem pembiayaan kesehatan lebih praktis dan mudah untuk
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai