Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum .................................................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................ 7
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi
perhatian penting dalam komitmen internasional melalui Sustainable
Development Goals (SDGs), terdapat 17 tujuan Penerapan Sustainable
Development Goals yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59
tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan. Dari 17 tujuan tersebut urusan kesehatan menjadi tujuan
yang ke tiga yaitu “ Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan seluruh penduduk semua usia”.
Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dimana
rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini
semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan Pemerintah.
Ditetapkannya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang sebagai Rumah
Sakit Kelas C sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
No.930/MENKES/SK/VI/2003 tanggal 24 Juni 2003, merupakan upaya
pemerintah daerah dalam membangun pelayanan kesehatan rujukan di
daerah yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.
Perubahan Rencana Strategis merupakan konsep yang digunakan
dalam berbagai organisasi untuk menentukan arah, tujuan, dan masa
depan yang hendak dicapai secara komprehensif. Rencana Strategis
menjadi perangkat penting bagi organisasi untuk menjelaskan perubahan
apa yang hendak dicapai secara bertahap, berkelanjutan dan berkeadilan.
Bahwa RSUD Kabupaten Aceh Tamiang keberadaannya dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai
rumah sakit rujukan maka kemampuan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
dalam memberikan pelayanan harus bisa diandalkan. Untuk itu RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang harus bisa memberikan pelayanan secara
bermutu dan paripurna. Pelayanan rumah sakit yang bermutu adalah
pelayanan yang memenuhi dimensi mutu yaitu pelayanan sesuai dengan
kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan terpenuhi, kontinuitas,
2
hubungan antar manusia, aman, efektif, efisien, dan memberikan
kenyamanan bagi pasien. Kebutuhan untuk memberikan pelayanan yang
bermutu tersebut menjadi semakin penting bagi RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang, meskipun sebagai rumah sakit non pendidikan, namun sudah
banyak calon dokter, perawat, bidan, dan tenaga non kesehatan lainnya
yang menimba ilmu dan pengalaman di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN Tahun
2015-2019 beberapa misinya adalah mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera dan mewujudkan
bangsa yang berdaya saing. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang
dikenal dengan dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan diantaranya
adalah membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Dengan demikian Kementerian Kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan Kesehatan Nasional telah menetapkan tujuan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yaitu : 1)
Meningkatnya status kesehatan masyarakat; 2) Meningkatnya daya
tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko
sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Perubahan Rencana Strategis Bisnis dimaksudkan untuk
mengembangkan strategi secara efektif dan efisien demi terciptanya
landasan bagi pengambilan keputusan dalam menghadapi kondisi yang
terus berubah. Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Rencana Strategis juga merupakan
dokumen publik yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang
dapat diberikan oleh RSUD Kabupaten Aceh Tamiang hingga 5 (lima)
tahun mendatang. RSUD Kabupaten Aceh Tamiang merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Kesehatan.
3
Dalam penyusunan Perubahan Renstra Bisnis RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang dilaksanakan review terhadap RPJMD dan Renstra Provinsi
guna keserasian keterpaduan, sinkronisasi dan integrasi pencapaian
sasaran pelaksanaan Renstra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, lebih
lanjut dalam pelaksanaannya Renstra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
dijabarkan dalam Renja RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan
perencanaan pembangunan tahunan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 pasal 11
diuraikan tentang persyaratan administratif dalam pengajuan PPK-BLUD,
dimana SKPD atau unit kerja dapat membuat dan menyampaikan
dokumen yang meliputi :
a. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
b. pola tata kelola;
c. rencana strategis bisnis;
d. standar pelayanan minimal;
e. laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan
keuangan;
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
Sejalan dengan beberapa hal tersebut diatas dan untuk memenuhi
maksud dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dan sejalan
dengan disusunnya RPJM Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode 2017-
4
2022 maka selaku perangkat daerah yang menjalankan peran pelayanan
kesehatan rujukan di Kabupaten Aceh Tamiang, RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang yang telah menyusun Rancangan Awal Renstra Bisnis tahun
2017-2022 dan telah melewati tahapan forum perangkat daerah/lintas
perangkat daerah maka disusunlah Rancangan Renstra Bisnis RSUD
Aceh Tamiang Tahun 2017-2022. Rancangan Renstra Bisnis ini
merupakan penjabaran program yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh
Tamiang periode 2017-2022 yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai dan disusun berdasarkan pemahaman pembangunan strategis
baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan
memperhitungkan praktek-praktek bisnis yang sehat, sosial
kemasyarakatan, kekuatan, ancaman, peluang dan tantangan yang ada
serta menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk
memecahkan permasalahan daerah bidang kesehatan secara terencana
dan bertahap melalui berbagai sumber pembiayaan, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan prioritas
dan kebutuhan daerah.
Renstra Bisnis RSUD Aceh Tamiang Tahun 2017-2022 selain
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan
yang mendukung visi dan misi Kabupaten Aceh Tamiang juga memuat
proyeksi keuangan selama periode tahun 2017-2022.
6
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;
13. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2016 Nomor 8 Tambahan Lembaran Kabupaten
Aceh Tamiang Nomor 44);
14. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2017-2022 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2018
Nomor 1);
15. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 77 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
8
g. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja
RSUD yang terukur, baik dalam bentuk LKIP RSUD
Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN
9
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, Telaahan Visi, Misi,
dan Program Bupati Aceh Tamiang Dan Wakil Bupati Aceh Tamiang,
Telaahan Renstra Kemenkes RI dan Renstra Kesehatan Provinsi Aceh,
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis .
10
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
Sasaran RPJMD Kabupaten Aceh Tamiang.
11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD
12
8. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
9. Penyelenggaraan penunjang medis.
10. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
memiliki tugas yaitu sebagai berikut :
a) Memimpin dan membina Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang dalam melaksanakan tugas yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan Pemerintah Daerah;
b) Melaksanakan pengawasan dan memberikan petunjuk terhadap
pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang
berada pada Rumah Sakit Umum Daerah;
c) Menyiapkan kebijakan umum daerah di bidang pelayanan
kesehatan di daerah;
13
d) Menetapkan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan di
daerah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati;
e) Melakukan kerja sama dengan Instansi dan/atau lembaga terkait
lainnya di bidang pelayanan kesehatan;
f) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang juga memiliki
fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan urusan ketata usahaan Rumah Sakit Umum
Daerah;
b) Penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan
jangka panjang Rumah Sakit Umum Daerah;
c) Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non
medis;
d) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
e) Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan
derajat kesehatan;
f) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi
kedokteran;
g) Penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan
pelatihan di bidang kedokteran;
h) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
i) Penyelenggaraan penunjang medis;
j) Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
k) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
14
dan jangka panjang, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan,
hubungan masyarakat, pengelolaan kendaraan, penataan arsip,
hukum dan ketatalaksanaan dan pelaporan.
Bagian tata usaha juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan urusan umum, administrasi perjalanan dinas dan
protokoler;
b) Pelaksanaan urusan rumah tangga, pelayanan kebutuhan
barang, inventaris, aset, perlengkapan dan peralatan
kantor/rumah jabatan/rumah dinas;
c) Penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program
dan pengelolaan administrasi keuangan;
d) Pelaksanaan urusan dalam dan keamanan;
e) Pelaksanaan administrasi kepegawaian, pembinaan /
pengembangan organisasi, ketata laksanaan, penegakan hukum
dan perundang-undangan;
f) Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Direktur dan
semua unit organisasi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah;
g) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga
terkait lainnya di bidang pelayanan medis;
h) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
15
Bertugas mengelola administrasi keuangan dan pertanggung
jawaban keuangan.
16
Bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan
unit-unit pelayanan Rawat Intensif, Bedah Sentral dan
melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas
Unit Rawat Intensif dan Bedah Sentral serta melakukan
pengumpulan dan pengelolaan data serta rekam medis
keperawatan dan visum et repertum.
d. Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan merupakan unsur pelaksanaan teknis di
bidang keperawatan. Bertugas melaksanakan bimbingan pelaksanaan
asuhan dan pelayanan keperawatan, penerapan etika, pengembangan
profesi, pengendalian mutu dengan menerapkan prinsip
profesionalisme keperawatan dan logistik serta pengawasan etika
profesi keperawatan.
Bidang keperawatan juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan penyusunan program keperawatan rawat jalan, gawat
darurat, asuhan keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral,
etika profesi keperawatan dan logistik keperawatan;
b) Penyusunan standar asuhan keperawatan, etika profesi
keperawatan dan logistik keperawatan;
c) Pelaksanaan pengembangan sumber daya keperawatan,
pengawasan mutu dan standar keperawatan;
d) Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian pelaksanaan
kegiatan keperawatan rawat jalan, gawat darurat, asuhan
keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral, etika profesi
keperawatan, mutu keperawatan dan tenaga keperawatan;
e) Pengkoordinasian pengusulan penempatan tenaga keperawatan;
f) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait
lainnya di bidang keperawatan;
g) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17
Bidang Keperawatan terdiri dari :
- Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan
Bertugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan asuhan dan
pelayanan keperawatan pada unit rawat jalan, gawat darurat,
rawat intensif, bedah sentral dan pelaksanaan etika profesi,
pengembangan sumber daya keperawatan serta pengawasan
mutu dan standar keperawatan.
18
h) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
19
Bagan Struktur Organisasi RSUD Aceh Tamiang
DIREKTUR
BAGIAN TATA
Kelompok Jabatan
USAHA
Fungsional
20
Tabel 2.1
Jumlah Ketenagaan pada RSUD Aceh Tamiang
STATUS KEPEGAWAIAN
NO JENIS KETENAGAAN PDPK PDPK
PNS Pemkab RSUD Jumlah
I Tenaga Medis
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 3
Dokter Spesialis Bedah 3 3
Dokter Spesialis Anak 3 3
Dokter Spesialis Obgyn 4 4
Dokter Spesialis Mata 0
Dokter Spesialis Paru 2 2
Dokter Spesialis Jiwa 1 1
Dokter Spesialis Syaraf 1 1
Dokter Spesialis Radiologi 0
Dokter Spesialis Jantung 0
Dokter Spesialis Anastesi 1 1
Dokter Spesialis Patologi Klinik 3 3
Dokter Umum 19 5 8 32
Dokter Gigi 3 - 3
0
II Tenaga Paramedis Perawatan
Ners 24 1 20 45
S1 Keperawatan 12 2 4 18
S1 Kebidanan 1 1
S2 M.Kep 2 2
DIV Keperawatan(mahir bedah) 2 2
DIII Keperawatan 77 21 137 235
SPK 6 1 7
DIV Kebidanan 2 2 4
DIII Kebidanan 34 6 126 166
DI Kebidanan 8 8
DIII Gigi 3 3
SPRG 1 1
DIII Anasthesi 1 1
DIII ARO 1 1 2
0
III Tenaga Paramedis Non Perawatan 0
DIII Tekhnik Gigi 0
AKZI 1 4 5
SPAG 1 1
AAK 10 11 21
SMAK 2 2
DIII ATRO 4 6 10
S2 Farmasi 1 1
S1 Farmasi 1 7 8
DIII Farmasi 7 6 13
SMF 2 1 1 4
Apoteker 5 3 8
DIII Kesling 2 1 3
AMTEM 3 3
DIV Fisioterapi 1 1 2
DIII Fisioterapi 6 2 8
0
IV Tenaga Non Medis 0
S2 Kesmas 2 2
S2 M.Kes 3 3
S2 KesPro 1 1
S2 MAP 1 1
S1 Pendidikan 10 10
S1 Kesehatan Masyarakat 9 7 16
S1 Administrasi Rumah Sakit 1 2 3
S1 Komputer 2 2
S1 Sosial 2 2
S1 Sains 1 2 3
S1 Tekhnik Elektro 2 1 3
S1 Ekonomi Manajemen 6 4 7 17
S1 Hukum 1 2 3
S1 Psikologi 3 1 4
DIII Tekhnik Produksi 1 1
DIII Ekonomi Akuntansi 2 2 4
DIII Komputer 1 4 5
DIII Sekretaris 1 1
DIII Administrasi Bisnis 1 1
APIKES 3 1 4
SMA 13 14 153 180
SMEA 3 3
STM 2 1 3
SMK 1 3 30 34
SMP 1 14 15
SD 8 8
Jumlah 311 63 592 966
21
2.2.2 Sarana, Prasarana dan Gambaran Produk Jasa
Pelayanan dan sarana Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang
sebagai gambaran produk jasa sampai saat ini, adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok Pelayanan Medik
a. Rawat Jalan
- Poliklinik Penyakit Dalam
- Poliklinik Gigi & Mulut
- Poliklinik Paru
- Poliklinik DOTS
- Poliklinik Jantung
- Poliklinik THT (Telinga Hidung & Tenggorokan)
- Poliklinik Kulit & Kelamin
- Poliklinik Neurologi
- Poliklinik Mata
- Poliklinik Obgyn
- Poliklinik Bedah
- Poliklinik Anak
- Poliklinik VCT (Poliklinik konseling untuk pasien yang positif didiagnosa HIV)
b. Rawat Inap
- Ruang VIP I : 10 TT
- Ruang VIP II (Chik Ditiro) : 8 TT
- Kelas I (Cut Mutia) : 30 TT
- Kelas II (Iskandar Muda) : 36 TT
- Kelas III (Muda Sedia) : 30 TT (Penyakit Dalam)
- Kelas III (Muda Sedia) : 32 TT (Bedah)
- Ruang Anak (T. Umar) : 31 TT
- ICU : 10 TT
- Ruang Perawatan Ibu dan Anak
a. Verlos Kamer/Bersalin : 10 TT
b. Bangsal Ponek : 16 TT
c. VIP/Kelas I Ponek : 11 TT
d. Box Bayi : 5 TT
22
TOTAL : 229 TT
- Perinatologi Ponek
1. Incubator : 10 TT
2. Infant Radiant. W : 5 TT
c. Kamar Operasi : 8 TT (RR) dan 10 TT (OK)
d. Instalasi Gawat Darurat : 16 TT (Observasi)
e. Rekam Medik + Gudang Rekam Medik.
23
d. Radiologi, alat utamanya :
- Rontgent
- Mobile X-Ray
- Dental X-Ray
- DR
- Diagnostic X-Ray
- Mobile X-Ray Unit
- Dentall X-Ray
- Automatic Film Processing
e. Central Sterilisation Supply Deparment (CSSD), alat utamanya :
- Autoclave Caps 350 Ltr
f. Instalasi Pemelihraan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
g. Loundry, alat utamanya :
- Mesin Cuci
- Mesin Pengering
- Ironers
h. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS), alat utamanya :
- Elektrik Seler
- Centripuge
- Grifol DG Therm
- Grifol DG Spin
- Rapid Seal II
- Blood Bank Refrigator
- Medicool
i. Instalasi Pengolahan Limbah (IPL), alat utamanya :
- Mesin Pengolah Limbah Cair sistem AOP
- Mesin Pengolah Limbah Padat (Incenerator)
j. Instalasi Gizi
k. Pemulasaran Jenazah
3. Pelayanan Administrasi
4. Pelayanan Keperawatan
24
2.3.1 Rawat Inap
Indikator pelayanan umum rawat inap pada RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang dapat di klasifikasikan sbb :
BOR : Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
Waktu (ideal : 60-85%)
Av.LOS : Rata-rata lama rawatan pasien (ideal : 6-9 Hari)
BTO : Frekuensi pemakaian tempat tidur selama satu tahun
(Ideal : 40 -50 Kali)
TOI : Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati
(Ideal:1-3 Hari)
NDR : Angka kematian ≥ 48 Jam setelah dirawat untuk 1000
penderita keluar (Ideal : 25)
(keadaan tahun 2011 s/d 2020) adalah seperti pada Tabel berikut :
Tabel 2.2
Keadaan BOR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
25
Dari Tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan
pada BOR tahun 2020 yaitu 50 %, terendah dalam sepuluh tahun
terakhir, hal ini disebabkan kurangnya pasien berkunjung akibat
pandemi covid19.
Tabel 2.3
Keadaan Av.LOS RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
26
Tabel 2.4
Keadaan BTO RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
Dari Tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa angka BTO selama
10 tahun terakhir diatas angka ideal, artinya frekuensi pemakaian
tempat tidur diatas normal walaupun di masa pandemi covid 19.
Tabel 2.5
Keadaan TOI RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
27
Dari Tabel 2.5 dapat dilihat bahwa angka TOI dalam sepuluh
tahun terakhir masih dalam angka ideal
Tabel 2.6
Keadaan NDR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
Tabel 2.7
Keadaan GDR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020
28
8 2018 25
9 2019 22
10 2020 28
Tabel 2.8
Keadaan Kunjungan Pasien Pelayanan Rawat Inap RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016-2020
JENIS TAHUN
NO
KUNJUNGAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
1 Rawat Inap 13.855 15.280 17.316 15.463 11.944
29
Tabel 2.9
Keadaan Kunjungan Pasien Pelayanan Rawat Jalan
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2016-2020
JENIS TAHUN
NO
KUNJUNGAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
1 Kunjungan 2.432 16.027 5.402 5.486 4.199
Pasien Baru
2 Kunjungan 19.420 73.136 53.465 51.504 35.576
Pasien Lama
JUMLAH 21.852 89.163 58.867 56.990 39.775
Tabel 2.10
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan perpoliklinik
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2020
JENIS TAHUN
NO
PELAYANAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Penyakit Dalam 3348 5217 6829 8007 3844 8772 6943 8905 5758
2 Bedah 2854 3965 3972 4247 2305 6471 6580 6664 5639
3 Anak 2320 2148 2348 2447 1353 3238 3521 3548 2325
Obstetri &
4 3116 2600 2799 2528 1060 2517 2905 2946 1971
Ginekologi
5 Gigi dan Mulut 1981 1928 2197 2065 880 2048 1673 2108 1107
6 Paru-Paru 1469 2819 4487 5307 2352 6936 4447 3379 2270
7 Jantung 899 183 2216 1231 1472 8199 5767 996 0
30
8 Mata 2917 2397 3420 2227 103 5178 4839 4246 3611
9 Saraf 847 752 4734 6769 3120 10127 11309 10693 8149
10 Umum 5436 4009 3201 2295 1459 3277 3644 3534 2032
JUMLAH 25.761 28.152 40.575 43.158 22.760 68.115 58.824 56.805 39.775
31
Tabel 2.11
Pencapaian Kinerja Pelayanan
RSUD Aceh Tamiang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan 24.000 24.500 46.500 47.430 48.379 24.646 45.120 49.532 63.578 77.997 1,03 1,84 1,07 1,34 1,61
1 Kunjungan
Pasien Masyarakat Miskin/JKN
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan 13.000 13.000 5.500 5.200 5.000 14.475 5.900 6.394 6.011 6.672 1,11 0,45 1,16 1,16 1,33
2 Kunjungan
Pasien Umum.
Tingkat Ketersediaan Obat dan Perlengkapan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
3 %
untuk Pasien miskin/JKN
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I
4 %
yang harus diberikan sarana kesehatan
32
2.3.4 Kinerja Keuangan
Tabel 2.12
Anggaran dan Realisasi Pendanaan
RSUD Aceh Tamiang
Rata-rata
Anggaran (dalam Juta) Realiasasi Anggaran (dalam Juta) Rasio
Pertumbuhan
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pendapatan
19.463 49.013 62.484 62.309 63.822 14.295 52.399 45.460 56.573 57.418 0,73 1,07 0,73 0,91 0,90 45,37% 69,81%
2 Belanja Tidak
9.807 10.594 11.780 12.875 15.989 9.505 10.462 11.450 12.632 15.784 0,97 0,99 0,97 0,98 0,99 13,18% 13,70%
Langsung
3 Belanja
26.813 63.212 76.318 87.079 85.824 20.227 52.385 63.309 83.696 79.112 0,75 0,83 0,83 0,96 0,92 42,28% 51,64%
Langsung
33
Pertumbuhan pendapatan (Sales Growth Rate/SGR) merupakan
selisih pendapatan tahun berjalan dikurangi pendapatan tahun sebelumnya
dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, Rata-rata laju
pertumbuhan anggaran dan realisasi pendapatan cukup tinggi mencapai
45,37% dan 69,81% disebabkan tinggi nya angka kunjungan pasien ke
RSUD.
Rata-rata laju pertumbuhan belanja langsung mengalami kenaikan yang
cukup tinggi, hal ini berbanding lurus dengan pendapatan.
34
Tabel 2.13
Kinerja Pelayanan SPM sebagai Capaian Kinerja Manfaat bagi Masyarakat
B. Rawat Jalan
1. Dokter Pemberi pelayanan di poliklinik spesialis 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan 4 Jenis 16 Jenis 18 Jenis 18 Jenis
3. Buka pelayanan sesuai ketentuan 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Waktu tunggu di Rawat Jalan ≤60 Menit ≤60 Menit ≤60 Menit ≤60 Menit
5. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan ≥90 % 94 % 84.3 % 82%
6. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥60 % 80 % 100 % 80 %
mikroskopis TB
7. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan ≥60 % 80 % 85 % 100 %
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit
C. Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat inap (dr.Spesialis, 100 % Tersedia Tersedia Tersedia
perawat min.DIII)
2. Visite dokter ahli dilakukan pada jam 08.00- 100 % 75 % 75 % 75 %
14.00 WIB
3. Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1.5 % 1.5 % 0% 0%
4. Angka kejadian infeksi nosokomial ≤ 1.5 % 1.8 % 0% 0%
5. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang 100 % 100 % 0% 0%
berakibat kecacatan/kematian
6. Kematian pasien > 48 jam ≤ 0.24 % 1.30 % 0.015 %- 0.015 %
7. Kejadian pulang paksa ≤5% 5% 0.17 % 0.17 %
8. Kepuasan pelanggan rawat inap ≥90 % 85 % 80.52% 80.52%
9. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥60 % 60 % 100 % 100 %
mikroskopis TB
10. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan ≥60 % 60 % 100 % 100 %
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit
11. Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah 100 % 0% 0% 0%
sakit yang memberikan pelayanan jiwa
D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi ≤1% 1% 0% 0%
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada 100 % 100 % 100 % 100 %
operasi
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda 100 % 100 % 100 % 100 %
asing pada tubuh pasien setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi ≤6 % 6 % 0% 0%
anestesi dan salah penempatan
1 2 3 4 5
35
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan 100 % 100 % 100 % 100 %
operasi
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 -2500 gr 100 % 60 % 72.4 % 72.4 %
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria ≤20 % 36 % 54.12 % 54.12 %
7. Persentase KB yang dilakukan oleh tenaga 100 % 100 % 81.5 % 81.5 %
kompeten.
8. Persentase Peserta KB yang mendapat Konseling 100 % 100 % 100 % 100 %
KB Mantap
9. Kepuasan pelanggan ≥80 % 80 % 81.3 % 81.3 %
F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan <3% 3% 0% 0.6 %
intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
2. Pemberi pelayanan unit intensif 100 % 30 % 40% 40 %
G. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto ≤ 3 jam 1 jam 10 Menit 10 Menit
2. Pelaksana ekspertisi 100 % 98 % 0% 37.5 %
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen ≤2% 0.2 % 0% 0%
4. Kepuasan pelanggan ≥80 % 80 % 88.34 % 83.8 %
H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 140 Menit 60 Menit < 140 Menit <120 Menit
2. Pelaksana ekspertisi 100 % 50 % 100 % 75.88%
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100 % 100 % 100 % 100 %
pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan ≥80 % 70 % 74.93 % 76 %
I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan ≤ 50 % 45 % 44.35 % 44.35 %
rehabilitasi yang direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan 100 % 98 % 100 % 100 %
rehabilitasi medik
3. Kepuasan pelanggan ≥80 % 70 % 80.66 % 80.66 %
J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 Menit 30 Menit 30 Menit 45 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 100 % 95 % 97.77 % 99.99 %
obat
4. Penulisan resep sesuai formularium 100 % 70 % 99.87 % 99.93 %
5. Kepuasan pelanggan ≥80 % 65 % 78.44 % 87.5 %
K. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada ≥ 90 % 90 % 95.16 % 97.4 %
pasien
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 20 % 20 % 12.33 % 8.15 %
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100 % 100 % 100 % 100 %
L. Transfusi Darah
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap 100 % 80 % 100 % 100%
pelayanan transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01 % 0,02 % 0,00019 % ≤ 0,01 %
1 2 3 4 5
36
N. Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam 100 % 95 % 90 % 80 %
setelah selesai pelayanan
2. Kelengkapan Informed Consent setelah 100 % 100 % 80 % 100 %
mendapatkan informasi yang jelas
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 10 Menit 10 Menit 10 Menit ≤ 10 Menit
pelayanan rawat jalan
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 15 Menit 15 Menit 15 Menit ≤ 15 Menit
pelayanan rawat inap
O. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair 100% 95% 99 % 100%
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai 100% 100% 100 % 100%
dengan aturan
P. Administrasi Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan 100 % 80 % 85 % 90 %
tingkat direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100 % 90 % 95 % 100 %
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji 100 % 90 % 90 % 100 %
berkala
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 ≥ 60 % 30 % 40 % ≤ 30 %
jam per tahun
6. Cost recovery ≥ 40 % 25 % 100 % 144%
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100 % 100 % 100 % 100 %
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang ≤ 2 jam 2 jam 2 jam ≤ 2 jam
tagihan pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) 100 % 80 % 100 % 80 %
sesuai kesepakatan waktu
Q. Ambulan/Mobil Jenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
2. Kecepatan memberikan pelayanan ≤ 30 Menit 60 Menit 30 Menit 30 Menit
ambulance/kereta jenazah di Rumah Sakit
3. Response time palayanan ambulan oleh ≤ 60 Menit - - 30 Menit
masyarakat yg membutuhkan
R. Pemulasaran Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan ≤ 2 jam 2 jam 1.5 jam 1.5 jam
jenazah
T. Pelayanan Loundry
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang 100 % 100 % 100 % 100 %
rawat inap
37
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Penentuan rencana strategis bisnis lima tahun mendatang sangat erat
kaitannya dengan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
yang di pengaruhi oleh dinamika perkembangan baik kondisi
lingkungan internal rumah sakit maupun kondisi lingkungan
eksternal rumah sakit, faktor-faktor lingkungan tersebut menjadi
tolak ukur tersendiri dalam menentukan arah kebijakan yang akan
ditempuh.
Kelemahan :
1. Tata Kelola yang belum optimal;
2. Belum adanya layanan unggulan;
3. NDR dan GDR Masih relative tinggi;
4. Sistem Informasi Manajemen (komputerisasi) belum maksimal;
5. Usaha pemasaran yang dilakukan RS masih rendah;
38
6. Pelatihan tenaga medis dan non medis masih belum terprogram
dengan baik;
7. Kemandirian keuangan masih lemah;
8. Tarif RS yang belum disesuaikan dengan kondisi terkini;
9. Sikap petugas rata-rata belum mencerminkan sebagai pelayan
kesehatan;
10. Ketepatan jam pelayanan dokter di rawat jalan dan rawat inap
belum sesuai.
b. Tantangan (Threats/T)
1. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang sangat
berpihak pada pasien;
2. RS Pesaing dalam Kabupaten Aceh Tamiang yang semakin
meningkatkan mutu pelayanannya;
3. Kualitas pelayanan dan jumlah RS pesaing yang berdekatan
dengan Kabupaten Aceh Tamiang;
39
4. Inovasi pelayanan yang ditawarkan RS pesaing yang berdekatan
dengan Kabupaten Aceh Tamiang;
5. Kemampuan masyarakat dalam membayar biaya kesehatan
berdasarkan tarif yang berlaku masih rendah;
6. Kebijakan BPJS yang semakin diperketat;
7. Masyarakat yang semakin kritis terhadap mutu pelayanan di
rumah sakit.
40
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD
41
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD
Faktor yang Mempengaruhi
Capaian /Kondisi Permasalahan
Aspek Kajian Standar yang Digunakan Internal Eksternal
Saat ini Pelayanan RSUD
(Kewenangan RSUD) (Di Luar Kewenangan RSUD)
1 2 3 4 5 6
I. KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN Sudah berdirinya rumah 1. Keputusan Menteri Kesehatan Undang-Undang Nomor 44 RSUD Aceh Tamiang belum
sakit umum daerah type Nomor Tahun 2009 tentang Rumah menerapkan Pola
C di kabupaten Aceh 930/MENKES/SK/VI/2003 Sakit; Pengelolaan badan layanan
Tamiang Tanggal 24 Juni 2003 Tentang Mesyaratkan Rumah Sakit umum secara penuh.
Rumah Sakit Umum Daerah harus menerapkan pola
Tamiang Kabupaten Aceh pengelolaan badan layanan
Tamiang umum
2. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan
perangkat daerah kabupaten
aceh tamiang
3. Peraturan Bupati Aceh Tamiang
nomor 77 tahun 2016 tentang
kedudukan, Susunan Organisasi,
tugas, fungsi dan dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah
II. STANDAR PELAYANAN MINIMAL Kabupaten Aceh Tamiang.
B. Rawat Jalan
1. Dokter Pemberi pelayanan di poliklinik spesialis 100 % Waktu tunggu pelayanan
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan 16 Jenis Ketersediaan Dokter Pendanan untuk rawat jalan masih masih
3. Buka pelayanan sesuai ketentuan 100 % menyediakan Dokter ≤ 90 Menit , seharusnya ≤
Spesialis minimal empat
4. Waktu tunggu di Rawat Jalan ≤60 Menit Spesialis minimal empat 60 Menit
besar : Obgyn, Penyakit
5. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan 94 % besar : Obgyn, Penyakit Belum ada suvei
Dalam, Anak dan Bedah
6. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan 80 % Dalam, Anak dan Bedah kepuasan pelanggan
Kompetensi dan
mikroskopis TB
Profesionalisme Dokter dan Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
7. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan Tuberculosis (TB) 80 % menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
Petugas IGD
di Rumah Sakit pelayanan Rawat Jalan Belum Optimal
Regulasi / SOP pelayanan di
RawatJalan
42
1 2 3 4 5 6
C. Rawat Inap Keputusan Menteri Kesehatan Ketersediaan Dokter Pendanan untuk Angka kejadian infeksi
1. Ketersediaan pelayanan di rawat inap (dr.Spesialis, Tersedia Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Spesialis minimal empat menyediakan Dokter belum terdata dengan
perawat min.DIII) Tanggal 06 Pebruari 2008 besar : Obgyn, Penyakit Spesialis minimal empat baik.
2. Visite dokter ahli dilakukan pada jam 08.00 – 14.00 75 % Tentang Standar Pelayanan Dalam, Anak dan Bedah besar : Obgyn, Penyakit Kompetensi dan
WIB Minimal Rumah Sakit. Ketersediaan Dokter Dalam, Anak dan Bedah Profesionalisme Petugas
3. Kejadian infeksi pasca operasi 1.5 % Penanggung Jawab Rawat Pendanaan untuk Belum Optimal
4. Angka kejadian infeksi nosokomial 1.8 % Inap menyelenggarakan Sarana dan Dana
5. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat 100 % pelayanan Rawat Inap Operasional Rawat Inap
Kompetensi dan
kecacatan/kematian perlu ditingkatkan.
Profesionalisme Dokter dan Pendanaan untuk
6. Kematian pasien > 48 jam 1.30 % Belum ada suvei
Petugas Rawat Inap meningkatkan Kompetensi
7. Kejadian pulang paksa 5% kepuasan pelanggan
dan Profesionalisme Dokter
8. Kepuasan pelanggan rawat inap 85 % Mutu pelayanan rawat
dan Petugas Rawat Inap
9. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan 60 % inap masih rendah
mikroskopis TB
10. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan Tuberculosis (TB) 60 %
di Rumah Sakit
11. Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit 0%
yang memberikan pelayanan jiwa
D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi 1% Kompetensi dan
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi Ketersediaan Dokter Pendanaan untuk
100 % Profesionalisme Petugas
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang Spesialis Bedah , Obgyn, anak menyediakan Dokter
100 % Belum Optimal
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi dan anasthesi Spesialis Bedah , Obgyn, anak
100 % Sarana dan Dana
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada Kompetensi dan dan anasthesi
100 % Operasional Bedah
tubuh pasien setelah operasi Profesionalisme Dokter dan Pendanaan untuk Sentral perlu
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi 6 % Petugas Bedah Sentral menyelenggarakan
ditingkatkan.
dan salah penempatan pelayanan Bedah Sentral
Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
E. Persalinan dan Perinatologi Mutu Pelayanan Bedah
1. Kejadian kematian ibu karena persalinan Sentral perlu
- Pendarahan 1% ditingkatkan
- Pre-eklampsia 30 %
- Sepsis 0.2
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 100 % Ketersediaan Dokter Pendanaan untuk
Kompetensi dan
3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 100 % Spesialis Obgyn dan Anak menyediakan Dokter Obgyn
Profesionalisme Petugas
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan 100 % Kompetensi dan dan Anak
Belum Optimal
operasi Profesionalisme Dokter dan Pendanaan untuk Sarana dan prasarana
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 -2500 gr 60 % Petugas Persalinan menyelenggarakan Persalinan perlu
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria 36 % pelayanan Persalinan dan ditingkatkan.
Perinatologi
Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
Angka Secsio Cesaria
masih Tinggi
43
1 2 3 4 5 6
7. Persentase KB yang dilakukan oleh tenaga kompeten. 100 %
8. Persentase Peserta KB yang mendapat Konseling KB 100 %
Mantap
9. Kepuasan pelanggan 80%
F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif 3% Keputusan Menteri Kesehatan Kompetensi dan Pendanaan untuk Kompetensi dan
dengan kasus yang sama < 72 jam Nomor Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Pemberi pelayanan unit intensif 30% 129/MENKES/SK/III/2008 Petugas ICU pelayanan Intensif Belum Optimal
Tanggal 06 Pebruari 2008 Sarana dan prsarana ICU
G. Radiologi Tentang Standar Pelayanan perlu ditingkatkan.
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 1 jam Minimal Rumah Sakit.
2. Pelaksana ekspertisi 98 % Kompetensi dan Pendanaan untuk Kompetensi dan
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 0.2 % Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
4. Kepuasan pelanggan 80 % Petugas Radiologi pelayanan Radiologi Belum Optimal
Dokter Sp.Rad belum
Defenitif
H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 60 Menit Pendanaan untuk
2. Pelaksana ekspertisi 50 % Kompetensi dan
menyelenggarakan Sarana dan Kompetensi /
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan 100 % Profesionalisme Dokter dan
pelayanan Laboratorium Profesionalisme Petugas
laboratorium Petugas Laboratorium
Klinik Perlu ditingkatkan
4. Kepuasan pelanggan 70 %
I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan 45 % Kompetensi dan Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
rehabilitasi yang direncanakan Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi 98 % Petugas Rehab Medik pelayanan Rehab Medik Belum Optimal
medik Belum ada Dokter
3. Kepuasan pelanggan 70 % Spesialis Rehab Medik
J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan 60 Menit
Kompetensi dan Pendanaan untuk
Profesionalisme Petugas Sarana dan Kompetensi /
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 95 % menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
4. Penulisan resep sesuai formularium Farmasi pelayanan Farmasi
70% Belum Optimal
5. Kepuasan pelanggan 65 % Belum ada formularium
farmasi
Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
K. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 90 % Kompetensi dan Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 20 % Profesionalisme Petugas Gizi menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100 % pelayanan Gizi Belum Optimal
44
1 2 3 4 5 6
L. Transfusi Darah Keputusan Menteri Kesehatan Kompetensi dan Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan 80 % Nomor Profesionalisme Petugas menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
transfusi 129/MENKES/SK/III/2008 UTDRS pelayanan Darah Belum Optimal
2. Kejadian reaksi transfusi 0,02 % Tanggal 06 Pebruari 2008
Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
M. Pelayanan Pasien Gakin
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS 100 % Pendanaan untuk Mutu Pelayanan Pasien
pada setiap unit pelayanan Kompetensi dan GAKIN perlu
Profesionalisme RSUD menyelenggarakan
pelayanan pasien GAKIN ditingkatkan
N. Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah 95 %
Pendanaan untuk
selesai pelayanan Kompetensi dan Sarana dan Kompetensi /
menyelenggarakan
2. Kelengkapan Informed Consent setelah mendapatkan 100 % Profesionalisme Petugas Profesionalisme Petugas
pelayanan Rekam Medik
informasi yang jelas Rekam Medik dan petugas Belum Optimal
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan 10 Menit terkait Kecepatan pelayanan
rawat jalan perlu ditingkatkan
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan 15 Menit
rawat inap
O. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair 95%
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan 100% Pendanaan untuk Kompetensi /
menyelenggarakan
aturan Kualitas Alat Pengolah Profesionalisme Petugas
pengelolaan limbah Belum Optimal
Limbah
Pemeliharaan alat
P. Administrasi Manajemen pengolah limbah belum
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat 80 % maksimal
direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 90 %
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala 90 % Kompetensi dan Pendanaan untuk
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam 30 % Profesionalisme Manjemen menyelenggarakan Kompetensi /
per tahun RSUD Administrasi Manajemen Profesionalisme Petugas
6. Cost recovery 25 % Regulasi / SOP Manajemen Kemampuan keuangan Belum Optimal
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100 % daerah
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan 2 jam
pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai 80 %
kesepakatan waktu
45
1 2 3 4 5 6
Q. Ambulance/Mobil Jenazah Keputusan Menteri Kesehatan Kompetensi dan Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam Nomor Profesionalisme Petugas menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta 30 Menit 129/MENKES/SK/III/2008 Ambulan pelayanan ambulance Belum Optimal
jenazah di Rumah Sakit Tanggal 06 Pebruari 2008 Regulasi / SOP Ambulan
Tentang Standar Pelayanan
R. Pemulasaran Jenazah Minimal Rumah Sakit.
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah 2 Jam
Pendanaan untuk Sarana dan Kompetensi /
S. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Kompetensi dan Profesionalisme Petugas
menyelenggarakan
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 70 % Profesionalisme Petugas Belum Optimal
pemulasaraan jenazah
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 80 % Pemulasaraan jenazah
3. Peralatan Laboratorium (dan Alat ukur yang lain) 90 % Sarana dan Kompetensi /
yang terkalibrasi tepat waktu Kompetensi dan Pendanaan untuk Profesionalisme Petugas
Profesionalisme Petugas Belum Optimal
menyelenggarakan
T. Pelayanan Loundry IPSRS Dana Pemeliharaan
pemeliharaan dan kalibrasi
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 % relatif rendah
sarana RS
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat 100 %
inap
Pendanaan untuk Fasilitas masih kurang
Kompetensi dan menyelenggarakan
U. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Profesionalisme Petugas pelayanan loundry
1. Tim PPI yang terlatih 40 %
Loundry
2. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) 62.5 %
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Infeksi 75 % Sarana dan Kompetensi /
Nosokomial/HAI di Rumah Sakit Pendanaan untuk Profesionalisme Petugas
Kompetensi dan menyelenggarakan PPI Belum Optimal
Profesionalisme TIM PPI
46
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh
Tamiang
3.2.1 Visi
Berdasarkan capaian pembangunan yang telah diraih pada periode
sebelumnya dan tantangan pembangunan yang masih dihadapi, maka
dalam kurun waktu periode 2017-2022 VISI pembangunan Kabupaten
Aceh Tamiang adalah :
47
masyarakat dan aparatur pemerintah. Kehidupan islami diwujudkan
dengan maraknya shalat berjamaah di masjid dan bergeloranya majelis-
majelis tsagafah islamiyah, kuatnya kepribadian masyarakat dalam
menangkal bahaya narkoba, kriminalitas dan praktek-praktek asusila
lainnya. Dengan kehidupan yang islami maka akan terciptanya
kehidupan masyarakat yang harmonis, produktif dan sejahtera.
Sejahtera:
Bermakna tercukupnya kebutuhan-kebutuhan pangan, sandang dan
papan masyarakat serta kehidupan sosial yang harmonis. Sejahtera
ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat secara mandiri
serta terpenuhinya kebutuhan dasar bidang kesehatan, pendidikan, air
bersih, energi serta lingkungan pemukiman yang bersih dan asri.
Peningkatan pendapatan masyarakat miskin yang bekerja di sektor
pertanian, Peternakan, perkebunan, perikanan pesisir dan sektor
informal lainya.
3.2.2 Misi
Misi yang ingin dicapai dalam pembangunan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2017-2022 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pengamalan Syariat Islam dengan upaya-upaya
keteladanan dan Pengembangan Budaya Islami.
2. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, melayani, berkualitas
dan berbasis Information Communication Technology (ICT).
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan dan Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Ungggulan Daerah.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur prasarana sarana layanan
dasar serta pembangunan lingkungan berkelanjutan dan mitigasi
bencana.
6. Pemberdayaan dan Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak serta
kelompok yang termarginalkan.
48
Tabel 3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang
Visi : “ACEH TAMIANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING MENUJU MASYARAKAT ISLAMI YANG SEJAHTERA”
49
Tantangan : Peluang :
1. Undang-Undang Perlindungan 1. Adanya beberapa perusahaan di
Konsumen yang sangat berpihak pada Kabupaten Aceh Tamiang yang
pasien. berpeluang untuk menjalin kerjasama
2. RS Pesaing dalam Kabupaten aceh
2. Adanya dukungan stakeholder untuk
tamiang yang semangkin meningkatkan
mutu pelayanannya. pengembangan RS
50
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas
Kesehatan Aceh
Tujuan :
1. Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan Perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Sasaran :
1. Meningkatnya kesehatan masyarakat.
2. Meningkatnya pengendalian penyakit.
51
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan.
6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga.
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri.
8. Meningkatnya intergrasi perencanaan, bimbingan teknis dan
pemtauan-evaluasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur kemenkes.
12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integrasi.
53
12. Terbatasnya prasarana dan sarana kesehatan.
Tabel 3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
55
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berikut adalah Pola dan gambaran metode penentuan isu-isu strategis
:
56
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.2.2. SASARAN
Mengacu tujuan yang telah ditetapkan maka sasaran yang hendak
dicapai atau dihasilkan dalam kurun lima tahun adalah “Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan”
Indikator Kinerja Sasaran telah dirubah sesuai Keputusan direktur
rumah sakit umum daerah Kabupaten aceh tamiang Nomor: 185 tahun
2020 Tentang Perubahan atas keputusan direktur rumah sakit umum
daerah Kabupaten aceh tamiang nomor 82 tahun 2019 tentang indikator
kinerja utama rumah sakit umum daerah Kabupaten aceh
tamiang Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:
57
1. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan kesehatan rujukan
Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran, indikator kinerja dan target 5 Tahun
58
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi
Rumusan strategi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang akan
diterapkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Tata Kelola Rumah Sakit yang Baik
2. Menyusun seluruh regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
BLUD
3. Peningkatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
59
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
ISU STRATEGIS :
1. Mutu Pelayanan yang belum optimal
2. Pengetahuan dan keterampilan aparatur yang masih kurang
3. Jenis Pelayanan yang belum meyeluruh
4. Sarana dan Prasarana yang belum memadai
VISI : Aceh Tamiang Mandiri Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Islami Yang Sejahtera
Misi : Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, melayani, berkualitas dan berbasis
Information Communication Technology (ICT)
INDIKATOR ARAH
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI
SASARAN KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatkan Peningkatan 1. Nilai Indek 1. Melaksanakan 1. Penguatan
kualitas Kualitas Kepuasan tata kelola system
pelayanan Pelayanan Masyarakat (IKM) rumah sakit manajemen
publik Kesehatan pelayanan yang baik. rumah sakit.
Rujukan kesehatan rujukan
2. Menyusun 2. Meningkatkan
seluruh regulasi kompetensi
2. Cakupan yang berkaitan aparatur.
Pelayanan dengan
Kesehatan penyelenggaraa 3. Menerapkan
Rujukan Pasien n BLUD standar mutu
Masyarakat Miskin pelayanan
- 3. Peningkatan
Fasilitas 4. Penambahan
pelayanan dan
kesehatan pemeliharaan
rumah sakit fasilitas untuk
pelayanan dan
pendukung
pelayanan
kesehatan
60
BAB VI
I Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
II Pemenuhan Upaya
Kesehatan
Perorangan dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat
63
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah RSUD Aceh Tamiang Tahun 2017-2022
Kabupaten Aceh Tamiang
Sasaran Indikator Kode Program Dan Kegiatan Indikator Kinerja Program Data Capaian Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
Sasaran dan Kegiatan Pada Tahun SKPD
Awal Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Kondisi Kinerja pada akhir priode Penanggu
Perencanaan Renstra SKPD ng Jawab
Tujuan
1.02.02.2.01.08 - Rehabilitasi dan Pemeliharaan 200,000,000 1,500,000,000 5,730,000,000 2,800,000,000 12 300,000,000 60 1,400,000,000
12 12 12
Rumah Sakit 12
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Terpeliharanya gedung 200,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 12 300,000,000 60 1,400,000,000
12 12 12
Gedung Rumah Sakit RSUD 12
- Renovasi Pagar 1,200,000,000 1 1,200,000,000
1
- Rehab Ruang Tunggu Farmasi 350,000,000 1 350,000,000
1
Page 64
Sasaran Indikator Kode Program Dan Kegiatan Indikator Kinerja Program Data Capaian Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
1.02.02.2.01.08
Sasaran dan Kegiatan Pada Tahun SKPD
Awal Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Kondisi Kinerja pada akhir priode Penanggu
Perencanaan Renstra SKPD ng Jawab
Tujuan
Page 65
6.2 Penanggung Jawab Program dan Prosedur Pelaksanaan Program
Tabel 6.2
Penanggung Jawab Program
DPA-Anggaran Kas
SPD
67
3. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD
Pengendali Anggaran
BU-BLUD
PA/KPA
Bukti Pertanggung Jawaban
Pengeluaran – Belanja untuk
Kegiatan :
PPK : SPM
1. Fasilitasi pelayanan dan SP2D-BANK
pendukung pelayanan BLUD
PPTK : SPP
Accounting Proses
Bendahara
Pengeluaran/
Penyedia
68
sesuai dengan profesi dan kompetensinya agar dapat menambah
kemampuan petugas dalam menjalankan tugas.
bagan prosedur pelaksanaan program ini, sbb :
DPA-Anggaran Kas
SPD
PA/KPA BUD
Bukti Pertanggung Jawaban
mengikuti pendidikan dan pelatihan
formal, Klasifikasi :
69
melekat pada setiap tahapan pelaksanaan agar seluruh kegiatan
dapat selesai sesuai dengan target.
Penyedia
Barang/Jasa
Kontrak Kerja
DPA-Anggaran Kas
SPD
PA/KPA BUD
- Pemeliharaan Rutin/Berkala
gedung kantor PPTK : SPP-LS
Bendahara
Pengeluaran
71
BAB VII
7.1 Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
72
Tabel 7.1
Indikator kinerja RSUD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
N Target Capaian Setiap Tahun pada
Indikator Satuan awal
O periode akhir
RPJMD periode
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 7 8
1. Nilai Indek Kepuasan Nilai - Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Masyarakat (IKM)
Pelayanan Kesehatan
Rujukan
2. Kunjunga 84.669 89.589 97.685 105.78 113.87 121.97 121.97
Jumlah Kunjungan n 2 8 4 4
Pasien Yang dilayani
Sesuai dengan standar
3. mutu pelayanan 100 100 100
% 100 - - 100
Cakupan pelayanan
gawat darurat level I yang
harus diberikan sarana
4. kesehatan. - 60 60
% 70 70 70 70
Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat
Miskin
73
7.2 TARGET CAPAIAN SPM
74
Tabel 7.1
Indikator kinerja RSUD yang mengacu Standar Pelayanan Minimal
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun pada
Indikator awal
periode akhir
RSB periode
RSB
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Pelayanan IGD
1. Kemampuan menangani life saving 80% 85 % 90 % 90 % 95 % 100 % 100 %
anak dan dewasa
2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam
3. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan 60 % 70 % 80 % 90 % 95 % 100 % 100 %
yang bersertifikat
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD - 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim
4. Ketersediaan tim penanggulangan 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit
bencana
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di 70% 75 % 80 % 82 % 83 % 85 % 85 %
Gawat Darurat 3‰ 2.5 ‰ 2‰ 2‰ 2‰ 2‰ 2‰
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Darurat
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat
Darurat
8. Tidak adanya keharusan untuk
membayar uang muka 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
75
1 2 3 4 5 6 7 8
D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
3. Tidak adanya kejadian operasi salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sisi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Tidak adanya kejadian operasi salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
orang
5. Tidak adanya kejadian salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tindakan pada operasi
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya 6 % 6 % 6 % 6 % 6 % 6 % 6 %
benda asing pada tubuh pasien
setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi dan salah
penempatan
1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
30 % 30% 30% 30% 30% 30% 30%
E. Persalinan dan Perinatologi 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
1. Kejadian kematian ibu karena 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
persalinan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
- Pendarahan
- Pre-eklampsia 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
- Sepsis
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 60 % 70 % 75 % 80 % 85 % 100 % 100 %
3. Pemberi pelayanan persalinan
dengan penyulit 36 % 30 % 25 % 20 % 15 % 10 % 10 %
4. Pemberi pelayanan persalinan
dengan tindakan operasi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2500 gr 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
6. Pertolongan persalinan melalui seksio
cesaria
7. Keluarga Berencana
8. Konseling KB Mantap 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
9. Kepuasan pelanggan
30% 50% 70% 80% 90% 100% 100%
F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke
perawatan intensif dengan kasus yang 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam
sama < 72 jam 98 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 %
2. Pemberi pelayanan unit intensif 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 %
80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
G. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto 60 Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit
2. Pelaksana ekspertisi 50 % 50% 80 % 80 % 90 % 100 % 100 %
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Kepuasan pelanggan
70 % 80 % 80 % 90 % 90 % 90 % 90 %
H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium 45 % 50 % 50 % 50 % 50 % 50 % 50 %
2. Pelaksana ekspertisi
3. Tidak adanya kesalahan pemberian 98 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
hasil pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan 70 % 73 % 75 % 80 % 80 % 80 % 80 %
I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap
pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan
tindakan rehabilitasi medik
3. Kepuasan pelanggan
76
1 2 3 4 5 6 7 8
J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit
racikan 95 % 97 % 99 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian obat 70% 80% 90 % 100% 100% 100% 100%
4. Penulisan resep sesuai formularium 65 % 70 % 75 % 80 % 80 % 80 % 80 %
5. Kepuasan pelanggan
K. Gizi 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
1. Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien 20 % 20 % 20 % 20 % 20 % 20 % 20 %
2. Sisa makanan yang tidak termakan
oleh pasien 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Tidak adanya kesalahan dalam
pemberian diet
M. Pelayanan Pasien Gakin 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN
yang datang ke RS pada setiap unit
pelayanan
77
1 2 3 4 5 6 7 8
Q. Ambulan/Mobil Jenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
jenazah
2. Kecepatan memberikan pelayanan 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit
ambulance/kereta jenazah di Rumah
Sakit
R. Pemulasaran Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan 2 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam
pemulasaraan jenazah
78
BAB VIII
PENUTUP
79
Sehingga sangat dibutuhkan pemahaman dan persamaan
persepsi untuk perkembangan dan kemajuan BLUD
4. Renstra Bisnis RSUD Aceh Tamiang diharapkan dapat menjadi
salah satu pendorong percepatan pembangunan di Kabupaten
Aceh Tamiang Utamanya dalam bidang kesehatan tingkat
lanjut/rujukan
5. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya, terdapat suatu
aturan/ketentuan dan atau perubahan dinamika keuangan
yang mengharuskan perubahan yang mendasar maka Rencana
Strategis Bisnis akan disesuaikan atau direvisi.
MURSIL
80