Anda di halaman 1dari 83

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

RENCANA STRATEGI BISNIS PERUBAHAN


TAHUN 2017-2022

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACEH TAMIANG
Jl. Rumah Sakit Kabupaten Aceh tamiang – 24476
Telp. IGD : 0641 – 32115, Faximile : 0641 – 332983
e-mail : rsud@acehtamiangkab.go.id Ewbsite ; http//rsud.acehtamiang.go.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur serta berkat dan rahmat Allah


SWT, akhirnya Rancangan Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017-2022 Insya Allah dapat
diselesaikan dengan didorong kerja keras semua pihak. Ini dokumen
perencanaan dan acuan penganggaran Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode 5 (lima) tahun dengan pokok
utama dari Renstra Bisnis ini memuat visi, misi, tujuan sasaran, strategi,
kebijakan, program, kegiatan dan proyeksi keuangan.
Renstra Bisnis ini diharapkan menjadi acuan bersama dan dapat
mengantarkan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
untuk menjadi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang melayani
masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang secara “Profesional dan
Berkualitas”
Upaya mewujudkan hal tersebutdi atas merupakan suatu
pekerjaan yang sangat berat, oleh karena itu diperlukan tekad yang kuat
disertai dengan dukungan yang sungguh-sungguh semua stakeholder.
Akhirnya kami berharap agar seluruh target sebagaimana ditetapkan
dalam Renstra Bisnis Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh
Tamiang ini dapat diimplementasikan untuk menjalan kewajiban
pelayanan kesehatan rujukan dan mensukseskan program Pemerintah
Kabupaten Aceh Tamiang yang sesuai dengan visi dan misi Bupati dan
Wakil Bupati Aceh Tamiang.

Karang Baru, Januari 2021

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACEH TAMIANG

dr.Tengku Dedy Syah


Penata Tk.I
NIP.197711032009041002
i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum .................................................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................ 7
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................................. 9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD


2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................................................... 12
2.2 Sumber Daya ........................................................................................................................... 20
2.3 Kinerja Pelayanan ................................................................................................................... 24
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan .......................................................... 38

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ............................................... 41
3.2 Telaahan Visi, Misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang. .................. 47
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Aceh ......... 53
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS ........................................................... 54
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ..................................................................................................... 56

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ................................................................................. 57

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


5.1 Strategi ..................................................................................................................................... 59
5.2 Arah Kebijakan ...................................................................................................................... 59

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


6.1 Rencana program dan kegiatan serta pendanaan ............................................................... 61
6.2 Penanggung Jawab Program dan Prosedur Pelaksanaan Program .................................. 66

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


7.1 Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ........................... 72
7.2 Target Capain SPM ................................................................................................................ 74

BAB VIII PENUTUP.............................................................................................................. 79

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sejalan dengan amanat
Pasal 28 H ayat (1) UUD Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang
berhak memperoleh pelayanan kesehatan, kemudian dalam pasal 34 ayat
(3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.
Pembangunan yang dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa
manfaatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak adil bagi
perempuan dan laki-laki (responsif gender). Di dalam Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 2 dan 3
dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berasaskan perikemanusiaan, keseimbangun, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang
terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat
(dasar) dan upaya kesehatan perorangan (rujukan) yang diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif

1
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi
perhatian penting dalam komitmen internasional melalui Sustainable
Development Goals (SDGs), terdapat 17 tujuan Penerapan Sustainable
Development Goals yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59
tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan. Dari 17 tujuan tersebut urusan kesehatan menjadi tujuan
yang ke tiga yaitu “ Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan seluruh penduduk semua usia”.
Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dimana
rumah sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini
semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan Pemerintah.
Ditetapkannya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang sebagai Rumah
Sakit Kelas C sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
No.930/MENKES/SK/VI/2003 tanggal 24 Juni 2003, merupakan upaya
pemerintah daerah dalam membangun pelayanan kesehatan rujukan di
daerah yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.
Perubahan Rencana Strategis merupakan konsep yang digunakan
dalam berbagai organisasi untuk menentukan arah, tujuan, dan masa
depan yang hendak dicapai secara komprehensif. Rencana Strategis
menjadi perangkat penting bagi organisasi untuk menjelaskan perubahan
apa yang hendak dicapai secara bertahap, berkelanjutan dan berkeadilan.
Bahwa RSUD Kabupaten Aceh Tamiang keberadaannya dibutuhkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai
rumah sakit rujukan maka kemampuan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
dalam memberikan pelayanan harus bisa diandalkan. Untuk itu RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang harus bisa memberikan pelayanan secara
bermutu dan paripurna. Pelayanan rumah sakit yang bermutu adalah
pelayanan yang memenuhi dimensi mutu yaitu pelayanan sesuai dengan
kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan terpenuhi, kontinuitas,

2
hubungan antar manusia, aman, efektif, efisien, dan memberikan
kenyamanan bagi pasien. Kebutuhan untuk memberikan pelayanan yang
bermutu tersebut menjadi semakin penting bagi RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang, meskipun sebagai rumah sakit non pendidikan, namun sudah
banyak calon dokter, perawat, bidan, dan tenaga non kesehatan lainnya
yang menimba ilmu dan pengalaman di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang.
Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN Tahun
2015-2019 beberapa misinya adalah mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera dan mewujudkan
bangsa yang berdaya saing. Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang
dikenal dengan dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan diantaranya
adalah membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Dengan demikian Kementerian Kesehatan sebagai bagian integral dari
pembangunan Kesehatan Nasional telah menetapkan tujuan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yaitu : 1)
Meningkatnya status kesehatan masyarakat; 2) Meningkatnya daya
tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko
sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Perubahan Rencana Strategis Bisnis dimaksudkan untuk
mengembangkan strategi secara efektif dan efisien demi terciptanya
landasan bagi pengambilan keputusan dalam menghadapi kondisi yang
terus berubah. Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Rencana Strategis juga merupakan
dokumen publik yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang
dapat diberikan oleh RSUD Kabupaten Aceh Tamiang hingga 5 (lima)
tahun mendatang. RSUD Kabupaten Aceh Tamiang merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu
Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Kesehatan.

3
Dalam penyusunan Perubahan Renstra Bisnis RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang dilaksanakan review terhadap RPJMD dan Renstra Provinsi
guna keserasian keterpaduan, sinkronisasi dan integrasi pencapaian
sasaran pelaksanaan Renstra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, lebih
lanjut dalam pelaksanaannya Renstra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
dijabarkan dalam Renja RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan
perencanaan pembangunan tahunan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 pasal 11
diuraikan tentang persyaratan administratif dalam pengajuan PPK-BLUD,
dimana SKPD atau unit kerja dapat membuat dan menyampaikan
dokumen yang meliputi :
a. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
b. pola tata kelola;
c. rencana strategis bisnis;
d. standar pelayanan minimal;
e. laporan keuangan pokok atau prognosa/proyeksi laporan
keuangan;
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.
Sejalan dengan beberapa hal tersebut diatas dan untuk memenuhi
maksud dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dan sejalan
dengan disusunnya RPJM Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode 2017-

4
2022 maka selaku perangkat daerah yang menjalankan peran pelayanan
kesehatan rujukan di Kabupaten Aceh Tamiang, RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang yang telah menyusun Rancangan Awal Renstra Bisnis tahun
2017-2022 dan telah melewati tahapan forum perangkat daerah/lintas
perangkat daerah maka disusunlah Rancangan Renstra Bisnis RSUD
Aceh Tamiang Tahun 2017-2022. Rancangan Renstra Bisnis ini
merupakan penjabaran program yang tertuang di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Aceh
Tamiang periode 2017-2022 yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai dan disusun berdasarkan pemahaman pembangunan strategis
baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan
memperhitungkan praktek-praktek bisnis yang sehat, sosial
kemasyarakatan, kekuatan, ancaman, peluang dan tantangan yang ada
serta menjabarkan potret permasalahan pembangunan untuk
memecahkan permasalahan daerah bidang kesehatan secara terencana
dan bertahap melalui berbagai sumber pembiayaan, dengan
mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan prioritas
dan kebutuhan daerah.
Renstra Bisnis RSUD Aceh Tamiang Tahun 2017-2022 selain
memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan
yang mendukung visi dan misi Kabupaten Aceh Tamiang juga memuat
proyeksi keuangan selama periode tahun 2017-2022.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Bisnis RSUD Kabupaten Aceh Tamiang ini


dilakukan dengan melandaskan pada sejumlah peraturan perundangan
antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 Tentang Pembentukan
Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh
Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Nomor 4179);
5
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

6
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;
13. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2016 Nomor 8 Tambahan Lembaran Kabupaten
Aceh Tamiang Nomor 44);
14. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2017-2022 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2018
Nomor 1);
15. Peraturan Bupati Aceh Tamiang Nomor 77 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Bisnis RSUD

Kabupaten Aceh Tamiang ini antara lain adalah:

Maksud: Sebagai penjabaran Visi, Misi serta Tujuan dan sasaran


Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang memuat
strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan Perangkat
Daerah dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
7
yang bersifat indiktif dalam rangka menyelenggarakan
pembangunan daerah

Tujuan: a. Sebagai dasar dalam penyusunan Renja, RKPK, KUA dan


PPAS dengan menggunakan pendekatan berbasis kinerja;
b. Sebagai alat koordinasi dan acuan kerja bagi penyelenggaraan
pemerintahan,pembangunan, dan pelayanan masyarakat di
daerah dalam periode waktu 5 (lima) tahun;
c. Menjamin tersusunnya rencana program yang berorientasi
pada pelayanan umum yang bermutu dan profesional dalam
upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan di
kabupaten Aceh Tamiang;
d. Memenuhi salah satu persyaratan administratif pengajuan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
secara penuh;
e. Menjamin konsistensi perencanaan teknis RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang dengan arahan strategis Visi dan Misi
Kabupaten Aceh Tamiang sebagaimana dijabarkan di dalam
RPJMD tahun 2017 – 2022;
f. Sebagai pedoman, landasan dan referensi dalam menetapkan
skala prioritas Rencana Bisnis Anggaran tahunan. Hal
tersebut berdasar pada PP 23/2005 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan BLU disebutkan dalam hal Perencanaan dan
Penganggaran sesuai pasal 10:
(1) BLU menyusun Rencana Strategis Bisnis lima tahunan
dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian
Negara/Lembaga (Renstra-KL) atau Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
(2) BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu kepada
Rencana Strategis Bisnis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).

8
g. Memudahkan penyusunan dan penyampaian laporan kinerja
RSUD yang terukur, baik dalam bentuk LKIP RSUD
Kabupaten

Aceh Tamiang maupun sebagai bahan masukan dalam


penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah.
h. Untuk mempersatukan langkah dan gerak, serta komitmen
seluruh pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan
kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan
yang telah ditargetkan.
i. Memberikan arah dan acuan bagi seluruh komponen
pembangunan baik pemerintah, masyarakat maupun dunia
usaha dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, strategi dan
sasaran pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan.


Rencana Strategis Bisnis Satuan Kerja Perangkat Kabupaten
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan Latar Belakang penyusunan Renstra Bisnis RSUD


Kabupaten Aceh Tamiang, Landasan Hukum penyusunan, Maksud Dan
Tujuan penyusunan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Menguraikan gambaran umum Tugas, Fungsi dan Struktur
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, serta
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang.

9
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang, Telaahan Visi, Misi,
dan Program Bupati Aceh Tamiang Dan Wakil Bupati Aceh Tamiang,
Telaahan Renstra Kemenkes RI dan Renstra Kesehatan Provinsi Aceh,
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis serta Penentuan Isu-isu Strategis .

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Menguraikan tujuan dan sasaran jangka menengah RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang yang mengacu kepada visi, misi, tujuan dan
sasaran jangka menengah Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Menguraikan strategi dan arah kebijakan jangka menengah
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang mengacu kepada tujuan dan
sasaran jangka menengah Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN


Menguraikan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, Pendanaan Indikatif dan proyeksi keuangan selama
lima tahun kedepan, Penanggungjawab Program, Prosedur Pelaksanaan
Program dan proyeksi keuangan.

BAB VII KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN


Menguraikan Target Indikator Kinerja RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang yang akan di capai RSUD Aceh Tamiang dalam 5 (lima) tahun

10
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
Sasaran RPJMD Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB VIII PENUTUP


Menyampaikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama.

11
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Terbentuknya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang pada tanggal 24


Juni 2003 melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 930/MENKES
SK/VI/2003 Tentang Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang Kabupaten
Aceh Tamiang dan pada tanggal 2 Agustus 2003 diresmikan langsung
berdirinya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang dengan penandatanganan
prasasti oleh Bapak Ahmad Sujudi selaku Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang sebagai salah satu Perangkat
Daerah Kabupaten Aceh Tamiang memiliki tugas melaksanakan
pelayanan pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui pelayanan rawat inap,
rawat jalan, gawat darurat (emergency) dan tindakan medik. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan RSUD;
2. Penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan panjang
RSUD;
3. Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non
medis.
4. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan.
5. Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan
derajat kesehatan;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi
kedokteran.
7. Penyelenggaraan Pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan
pelatihan di bidang kedokteran.

12
8. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
9. Penyelenggaraan penunjang medis.
10. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan
11. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sampai dengan saat ini RSUD Kabupaten Aceh Tamiang telah


banyak mengalami perkembangan signifikan, penyediaan
sarana/prasarana terus ditingkatkan dan ketersediaan SDM yang terus
ditingkatkan kompetensi dan profesionalismenya.
Dasar berdirinya RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 930/MENKES SK/VI/2003
tanggal 24 Juni 2003, Perpanjangan izin operasional melalui Keputusan
Bupati Aceh Tamiang Nomor 467 Tahun 2011.
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Tamiang Nomor :
77 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang,
ditetapkan struktur RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yaitu sebagai
berikut

a. Direktur
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang
memiliki tugas yaitu sebagai berikut :
a) Memimpin dan membina Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Aceh Tamiang dalam melaksanakan tugas yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan Pemerintah Daerah;
b) Melaksanakan pengawasan dan memberikan petunjuk terhadap
pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang
berada pada Rumah Sakit Umum Daerah;
c) Menyiapkan kebijakan umum daerah di bidang pelayanan
kesehatan di daerah;

13
d) Menetapkan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan di
daerah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati;
e) Melakukan kerja sama dengan Instansi dan/atau lembaga terkait
lainnya di bidang pelayanan kesehatan;
f) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang juga memiliki
fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan urusan ketata usahaan Rumah Sakit Umum
Daerah;
b) Penyusunan rencana kerja tahunan, jangka menengah dan
jangka panjang Rumah Sakit Umum Daerah;
c) Penyelenggaraan pelayanan medis dan penunjang medis dan non
medis;
d) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
e) Penyelenggaraan rehabilitasi medis, pencegahan dan peningkatan
derajat kesehatan;
f) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu teknologi
kedokteran;
g) Penyelenggaraan pendidikan, pendidikan dokter spesialis dan
pelatihan di bidang kedokteran;
h) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
i) Penyelenggaraan penunjang medis;
j) Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan;
k) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Bagian Tata Usaha


Bagian tata usaha adalah unsur pembantu direktur di bidang
pelayanan administrasi dan umum. Bertugas membantu kegiatan
direktur dalam melaksanakan pembinaan pengelolaan administrasi
umum, penyusunan program kerja, rencana strategis jangka pendek

14
dan jangka panjang, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan,
hubungan masyarakat, pengelolaan kendaraan, penataan arsip,
hukum dan ketatalaksanaan dan pelaporan.
Bagian tata usaha juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan urusan umum, administrasi perjalanan dinas dan
protokoler;
b) Pelaksanaan urusan rumah tangga, pelayanan kebutuhan
barang, inventaris, aset, perlengkapan dan peralatan
kantor/rumah jabatan/rumah dinas;
c) Penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program
dan pengelolaan administrasi keuangan;
d) Pelaksanaan urusan dalam dan keamanan;
e) Pelaksanaan administrasi kepegawaian, pembinaan /
pengembangan organisasi, ketata laksanaan, penegakan hukum
dan perundang-undangan;
f) Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Direktur dan
semua unit organisasi di lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah;
g) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga
terkait lainnya di bidang pelayanan medis;
h) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :


- Subbagian Umum
Bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum,
kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan, hukum dan
perundang-undangan, administrasi perjalanan serta
hubungan masyarakat.
- Subbagian Penyusunan Program dan Pelaporan
Bertugas melaksanakan penyusunan program kegiatan dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
- Subbagian Keuangan

15
Bertugas mengelola administrasi keuangan dan pertanggung
jawaban keuangan.

c. Bidang Pelayanan Medis


Bidang pelayanan medis merupakan unsur pelaksanaan teknis di
bidang pelayanan medis. Bertugas melakukan pembinaan, koordinasi
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan medis
rawat jalan, rawat darurat, pelayanan medis rawat inap, intensif dan
bedah sentral, informasi pemasaran sosial, upaya rujukan dan
instalasi-instalasi serta melakukan pengelolaan data dan rekam
medis.
Bidang pelayanan medis juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Penyusunan kebutuhan tenaga dan penyediaan fasilitas pelayanan
medis;
b) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penerimaan dan
penanggulangan pasien;
c) Penyiapan bahan rekam medis serta pengelolaan data pelayanan
kesehatan;
d) Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian dan
pengendalian penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis,
spesialistis, rujukan dan tindakan medis lainnya;
e) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yang diberikan oleh Direktur
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Medis terdiri dari :


- Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan, Gawat Darurat, dan
Rawat Inap
Bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan
unit-unit pelayanan Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat
Inap, melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan
fasilitas Unit Rawat Jalan, Gawat Darurat dan Rawat Inap.
- Seksi Pelayanan Medis Rawat Intensif, Bedah Sentral dan
Rekam Medis

16
Bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan kebutuhan
unit-unit pelayanan Rawat Intensif, Bedah Sentral dan
melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas
Unit Rawat Intensif dan Bedah Sentral serta melakukan
pengumpulan dan pengelolaan data serta rekam medis
keperawatan dan visum et repertum.

d. Bidang Keperawatan
Bidang keperawatan merupakan unsur pelaksanaan teknis di
bidang keperawatan. Bertugas melaksanakan bimbingan pelaksanaan
asuhan dan pelayanan keperawatan, penerapan etika, pengembangan
profesi, pengendalian mutu dengan menerapkan prinsip
profesionalisme keperawatan dan logistik serta pengawasan etika
profesi keperawatan.
Bidang keperawatan juga memiliki fungsi yaitu sebagai berikut :
a) Pelaksanaan penyusunan program keperawatan rawat jalan, gawat
darurat, asuhan keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral,
etika profesi keperawatan dan logistik keperawatan;
b) Penyusunan standar asuhan keperawatan, etika profesi
keperawatan dan logistik keperawatan;
c) Pelaksanaan pengembangan sumber daya keperawatan,
pengawasan mutu dan standar keperawatan;
d) Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, penilaian pelaksanaan
kegiatan keperawatan rawat jalan, gawat darurat, asuhan
keperawatan, rawat inap, intensif, bedah sentral, etika profesi
keperawatan, mutu keperawatan dan tenaga keperawatan;
e) Pengkoordinasian pengusulan penempatan tenaga keperawatan;
f) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait
lainnya di bidang keperawatan;
g) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

17
Bidang Keperawatan terdiri dari :
- Seksi Rawat dan Asuhan Keperawatan
Bertugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan asuhan dan
pelayanan keperawatan pada unit rawat jalan, gawat darurat,
rawat intensif, bedah sentral dan pelaksanaan etika profesi,
pengembangan sumber daya keperawatan serta pengawasan
mutu dan standar keperawatan.

- Seksi Logistik Keperawatan


Bertugas menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan kebutuhan
logistik asuhan dan pelayanan keperawatan serta pemantauan,
pengawasan dan penilaian kegiatan dan pelayanan keperawatan.

e. Bidang Pelayanan Penunjang Medis


Bidang pelayanan penunjang medis merupakan unsur pelaksana
teknis di bidang pelayanan penunjang medis. Bertugas melakukan
inventarisasi, analisa kebutuhan dan pengembangan sarana,
prasarana pelayanan penunjang medis dan penelitian kebutuhan
pelayanan informasi, promosi serta upaya rujukan pasien.
Bidang pelayanan penunjang medis juga memiliki fungsi yaitu sebagai
berikut :
a) Penyusunan kebutuhan pelayanan, pengendalian dan penunjang
medis;
b) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan dan penunjang medis;
c) Penyusunan dan penyediaan sarana penunjang medis;
d) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sarana,
prasarana medis;
e) Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan medis;
f) Pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi, promosi dan upaya
rujukan pasien;
g) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait
lainnya di bidang pelayanan penunjang medis;

18
h) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan
Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari :


- Seksi Penunjang Medis
Bertugas mengkoordinasikan semua kebutuhan Instalasi,
Radiologi, Rehabilitasi Medis, Patologi Klinik dan Patologi
Anatomi, Instalasi Farmasi, Gizi, Sentral Sterilation Suplly
Department dan Pemulasaran Jenazah.

- Seksi Penelitian, Informasi dan Upaya Rujukan


Bertugas mengkoordinasikan dan mempersiapkan semua
kebutuhan penelitian dan pengembangan, pelayanan informasi
dan upaya rujukan terhadap pasien serta melakukan bimbingan
dan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan, pemantauan,
pengawasan dan penilaian kegiatan pelayanan kesehatan serta
manajemen RSUD.

f. Kelompok jabatan fungsional


Bertugas melaksanakan sebagian tugas Direktur sesuai dengan
profesi dan keahlian.

19
Bagan Struktur Organisasi RSUD Aceh Tamiang

DIREKTUR

BAGIAN TATA
Kelompok Jabatan
USAHA
Fungsional

Subbag Subbag Subbag Penyusunan


Program dan Pelaporan
Keuangan Umum

BIDANG BIDANG BIDANG PELAYANAN


KEPERAWATAN PELAYANAN MEDIS PENUNJANG MEDIS

Seksi Rawat dan Seksi Yanmed Rawat Seksi Penunjang Medis


Asuhan Keperawatan Jalan, Rawat Inap dan
Gawat Darurat

Seksi Logistik Seksi Penelitian


Keperawatan Seksi Yanmed Rawat Informasi, Promosi dan
Intensif, Bedah Sentral Upaya Rujukan
dan Rekam Medik

2.2 Sumber Daya


2.2.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Rumah sakit Umum Daerah Tamiang terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai dengan Perjanjian Kerja
(PDPK) Pemkab dan Pegawai dengan Perjanjian Kerja (PDPK) RSUD
diklasifikasikan menurut jenis ketenagaan keadaan Desember
2017 dengan Rincian Sebagai berikut :

20
Tabel 2.1
Jumlah Ketenagaan pada RSUD Aceh Tamiang
STATUS KEPEGAWAIAN
NO JENIS KETENAGAAN PDPK PDPK
PNS Pemkab RSUD Jumlah
I Tenaga Medis
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 3
Dokter Spesialis Bedah 3 3
Dokter Spesialis Anak 3 3
Dokter Spesialis Obgyn 4 4
Dokter Spesialis Mata 0
Dokter Spesialis Paru 2 2
Dokter Spesialis Jiwa 1 1
Dokter Spesialis Syaraf 1 1
Dokter Spesialis Radiologi 0
Dokter Spesialis Jantung 0
Dokter Spesialis Anastesi 1 1
Dokter Spesialis Patologi Klinik 3 3
Dokter Umum 19 5 8 32
Dokter Gigi 3 - 3
0
II Tenaga Paramedis Perawatan
Ners 24 1 20 45
S1 Keperawatan 12 2 4 18
S1 Kebidanan 1 1
S2 M.Kep 2 2
DIV Keperawatan(mahir bedah) 2 2
DIII Keperawatan 77 21 137 235
SPK 6 1 7
DIV Kebidanan 2 2 4
DIII Kebidanan 34 6 126 166
DI Kebidanan 8 8
DIII Gigi 3 3
SPRG 1 1
DIII Anasthesi 1 1
DIII ARO 1 1 2
0
III Tenaga Paramedis Non Perawatan 0
DIII Tekhnik Gigi 0
AKZI 1 4 5
SPAG 1 1
AAK 10 11 21
SMAK 2 2
DIII ATRO 4 6 10
S2 Farmasi 1 1
S1 Farmasi 1 7 8
DIII Farmasi 7 6 13
SMF 2 1 1 4
Apoteker 5 3 8
DIII Kesling 2 1 3
AMTEM 3 3
DIV Fisioterapi 1 1 2
DIII Fisioterapi 6 2 8
0
IV Tenaga Non Medis 0
S2 Kesmas 2 2
S2 M.Kes 3 3
S2 KesPro 1 1
S2 MAP 1 1
S1 Pendidikan 10 10
S1 Kesehatan Masyarakat 9 7 16
S1 Administrasi Rumah Sakit 1 2 3
S1 Komputer 2 2
S1 Sosial 2 2
S1 Sains 1 2 3
S1 Tekhnik Elektro 2 1 3
S1 Ekonomi Manajemen 6 4 7 17
S1 Hukum 1 2 3
S1 Psikologi 3 1 4
DIII Tekhnik Produksi 1 1
DIII Ekonomi Akuntansi 2 2 4
DIII Komputer 1 4 5
DIII Sekretaris 1 1
DIII Administrasi Bisnis 1 1
APIKES 3 1 4
SMA 13 14 153 180
SMEA 3 3
STM 2 1 3
SMK 1 3 30 34
SMP 1 14 15
SD 8 8
Jumlah 311 63 592 966

21
2.2.2 Sarana, Prasarana dan Gambaran Produk Jasa
Pelayanan dan sarana Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang
sebagai gambaran produk jasa sampai saat ini, adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok Pelayanan Medik
a. Rawat Jalan
- Poliklinik Penyakit Dalam
- Poliklinik Gigi & Mulut
- Poliklinik Paru
- Poliklinik DOTS
- Poliklinik Jantung
- Poliklinik THT (Telinga Hidung & Tenggorokan)
- Poliklinik Kulit & Kelamin
- Poliklinik Neurologi
- Poliklinik Mata
- Poliklinik Obgyn
- Poliklinik Bedah
- Poliklinik Anak
- Poliklinik VCT (Poliklinik konseling untuk pasien yang positif didiagnosa HIV)
b. Rawat Inap
- Ruang VIP I : 10 TT
- Ruang VIP II (Chik Ditiro) : 8 TT
- Kelas I (Cut Mutia) : 30 TT
- Kelas II (Iskandar Muda) : 36 TT
- Kelas III (Muda Sedia) : 30 TT (Penyakit Dalam)
- Kelas III (Muda Sedia) : 32 TT (Bedah)
- Ruang Anak (T. Umar) : 31 TT
- ICU : 10 TT
- Ruang Perawatan Ibu dan Anak
a. Verlos Kamer/Bersalin : 10 TT
b. Bangsal Ponek : 16 TT
c. VIP/Kelas I Ponek : 11 TT
d. Box Bayi : 5 TT

22
TOTAL : 229 TT
- Perinatologi Ponek
1. Incubator : 10 TT
2. Infant Radiant. W : 5 TT
c. Kamar Operasi : 8 TT (RR) dan 10 TT (OK)
d. Instalasi Gawat Darurat : 16 TT (Observasi)
e. Rekam Medik + Gudang Rekam Medik.

2. Kelompok Pelayanan Penunjang Medik


a. Apotik / Farmasi
b. Laboratorium, alat utamanya :
- Hematologi
- Kimia Klinik Auto
- Blood Gas Analyzer
- Kimia Klinik Reiged Diagnostics (RD-240)
- Hermatology Analizer (Elite 3) Merk Erba)
- Hermatology Analizer (Merk Dirui BCC-3600)
- Hermatology Siemens (Merk Advia 560)
- Urine Stick (Merk Urit-50)
- Urine Stick (Merk Insight U120)
- Panel Jantung (Merk Alere)
- Elektrolit (Merk Horron H-900)
- Kimia Klinik (Merk Mind Ray BS-120)
- Hermatology Analizer Mind Ray
- Centrifugere (Merk Elektromag) : 2 buah
c. Rehabilitasi Medik, alat utamanya :
- Short Wave Dhiathermy
- Micro Wave Dhiathermy
- TENS
- Ultrasound
- IR
- Traction Force
- SWD BTL

23
d. Radiologi, alat utamanya :
- Rontgent
- Mobile X-Ray
- Dental X-Ray
- DR
- Diagnostic X-Ray
- Mobile X-Ray Unit
- Dentall X-Ray
- Automatic Film Processing
e. Central Sterilisation Supply Deparment (CSSD), alat utamanya :
- Autoclave Caps 350 Ltr
f. Instalasi Pemelihraan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
g. Loundry, alat utamanya :
- Mesin Cuci
- Mesin Pengering
- Ironers
h. Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS), alat utamanya :
- Elektrik Seler
- Centripuge
- Grifol DG Therm
- Grifol DG Spin
- Rapid Seal II
- Blood Bank Refrigator
- Medicool
i. Instalasi Pengolahan Limbah (IPL), alat utamanya :
- Mesin Pengolah Limbah Cair sistem AOP
- Mesin Pengolah Limbah Padat (Incenerator)
j. Instalasi Gizi
k. Pemulasaran Jenazah
3. Pelayanan Administrasi
4. Pelayanan Keperawatan

2.3 Kinerja Pelayanan

24
2.3.1 Rawat Inap
Indikator pelayanan umum rawat inap pada RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang dapat di klasifikasikan sbb :
BOR : Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
Waktu (ideal : 60-85%)
Av.LOS : Rata-rata lama rawatan pasien (ideal : 6-9 Hari)
BTO : Frekuensi pemakaian tempat tidur selama satu tahun
(Ideal : 40 -50 Kali)
TOI : Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati
(Ideal:1-3 Hari)
NDR : Angka kematian ≥ 48 Jam setelah dirawat untuk 1000
penderita keluar (Ideal : 25)

GDR : Angka kematian umum untuk 1000 penderita keluar


(Ideal: 45)

(keadaan tahun 2011 s/d 2020) adalah seperti pada Tabel berikut :

Tabel 2.2
Keadaan BOR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN BOR (%) KET


1 2011 67
2 2012 80,44
3 2013 71,25
4 2014 61
5 2015 68
6 2016 66
7 2017 63
8 2018 67
9 2019 65
10 2020 50

25
Dari Tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan
pada BOR tahun 2020 yaitu 50 %, terendah dalam sepuluh tahun
terakhir, hal ini disebabkan kurangnya pasien berkunjung akibat
pandemi covid19.

Tabel 2.3
Keadaan Av.LOS RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN LOS (hari) KET


1 2011 4,15
2 2012 4,38
3 2013 4,56
4 2014 3
5 2015 4
6 2016 4
7 2017 4
8 2018 3
9 2019 4
10 2020 3

Dari Tabel 2.3 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama


perawatan pasien masih dalam angka normal LOS terendah dalam
10 (sepuluh) tahun terakhir adalah pada tahun 2014, 2018 dan
kembali turun pada tahun 2020 yaitu sebesar 3 Hari, hal ini
menunjukan tingkat efektifitas perawatan RSUD.

26
Tabel 2.4
Keadaan BTO RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN BTO (kali) KET


1 2011 57
2 2012 63,8
3 2013 57
4 2014 47
5 2015 68
6 2016 50
7 2017 62
8 2018 75
9 2019 61
10 2020 58

Dari Tabel 2.4 diatas dapat dilihat bahwa angka BTO selama
10 tahun terakhir diatas angka ideal, artinya frekuensi pemakaian
tempat tidur diatas normal walaupun di masa pandemi covid 19.

Tabel 2.5
Keadaan TOI RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN TOI (%) KET


1 2011 2
2 2012 1,39
3 2013 1,88
4 2014 3
5 2015 2
6 2016 2
7 2017 2
8 2018 2
9 2019 2
10 2020 5

27
Dari Tabel 2.5 dapat dilihat bahwa angka TOI dalam sepuluh
tahun terakhir masih dalam angka ideal

Tabel 2.6
Keadaan NDR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN NDR (‰) KET


1 2011 18
2 2012 18,34
3 2013 21
4 2014 11
5 2015 12
6 2016 14
7 2017 13
8 2018 19
9 2019 12
10 2020 11

Dari Tabel 2.6 diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan


angka kematian ≥ 48 Jam, masih dalam angka ideal hal ini
menunjukkan kinerja RSUD yang sudah cukup baik.

Tabel 2.7
Keadaan GDR RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2011 s/d Tahun 2020

NO TAHUN GDR (‰) KET


1 2011 31
2 2012 33
3 2013 34,18
4 2014 25
5 2015 30
6 2016 35
7 2017 37

28
8 2018 25
9 2019 22
10 2020 28

Dari Tabel 2.7 diatas dapat dilihat bahwa angka kematian


umum selama sepuluh tahun terakhir masih dalam angka normal.

Tabel 2.8
Keadaan Kunjungan Pasien Pelayanan Rawat Inap RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016-2020

JENIS TAHUN
NO
KUNJUNGAN 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
1 Rawat Inap 13.855 15.280 17.316 15.463 11.944

2 IGD 16.117 16.886 17.347 18.868 23.582

3 Jml Hari 50.605 55.794 56.576 55.674 42.875


Rawatan

2.3.2 Rawat Jalan


Pelayanan Rawat Jalan RSUD Aceh Tamiang dalam tujuh tahun
terakhir dapat digambarkan sbb :

29
Tabel 2.9
Keadaan Kunjungan Pasien Pelayanan Rawat Jalan
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2016-2020

JENIS TAHUN
NO
KUNJUNGAN 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6 7
1 Kunjungan 2.432 16.027 5.402 5.486 4.199
Pasien Baru
2 Kunjungan 19.420 73.136 53.465 51.504 35.576
Pasien Lama
JUMLAH 21.852 89.163 58.867 56.990 39.775

Dari Tabel 2.9 diatas dapat dilihat bahwa kunjungan pasien ke


RS cenderung pasien lama atau pasien yang berobat ulang dari
pada pasien baru, dan yang paling tinggi kunjungan pasien adalah
pada tahun 2017 sebanyak 89.163 pasien dan terendah pada tahun
2016 sebanyak 21.852 pasien.

Tabel 2.10
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan berdasarkan perpoliklinik
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012 – 2020

JENIS TAHUN
NO
PELAYANAN 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Penyakit Dalam 3348 5217 6829 8007 3844 8772 6943 8905 5758

2 Bedah 2854 3965 3972 4247 2305 6471 6580 6664 5639

3 Anak 2320 2148 2348 2447 1353 3238 3521 3548 2325

Obstetri &
4 3116 2600 2799 2528 1060 2517 2905 2946 1971
Ginekologi

5 Gigi dan Mulut 1981 1928 2197 2065 880 2048 1673 2108 1107

6 Paru-Paru 1469 2819 4487 5307 2352 6936 4447 3379 2270
7 Jantung 899 183 2216 1231 1472 8199 5767 996 0

30
8 Mata 2917 2397 3420 2227 103 5178 4839 4246 3611
9 Saraf 847 752 4734 6769 3120 10127 11309 10693 8149
10 Umum 5436 4009 3201 2295 1459 3277 3644 3534 2032

11 Rehab medik 129 0 0 0 3972 0 0 0 0

12 Kulit 368 471 651 600 0 1212 0 0 0

13 Jiwa 77 1663 3721 5320 0 7803 5922 7803 4827

14 THT 0 0 0 115 840 2337 1274 2013 2086

JUMLAH 25.761 28.152 40.575 43.158 22.760 68.115 58.824 56.805 39.775

Dari Tabel 2.10 diatas dapat dilihat bahwa kunjungan pasien


rawat jalan yang paling banyak pada tahun 2017 yaitu sebanyak
68.115 Kunjungan.

2.3.3 Indikator Kinerja Pelayanan


Indikator Kinerja pelayanan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang
merupakan indikator kinerja yang mengacu pada sasaran/target
renstra RSUD pada periode sebelumnya yang menunjukkan target
kinerja dan realisasi tingkat capaian serta rasio capaian, dengan
rincian sebagaimana dalam tabel berikut :

31
Tabel 2.11
Pencapaian Kinerja Pelayanan
RSUD Aceh Tamiang

Target Renstra Realiasasi Capaian Rasio Capaian


NO Indikator Kinerja
Satuan
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan 24.000 24.500 46.500 47.430 48.379 24.646 45.120 49.532 63.578 77.997 1,03 1,84 1,07 1,34 1,61
1 Kunjungan
Pasien Masyarakat Miskin/JKN
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan 13.000 13.000 5.500 5.200 5.000 14.475 5.900 6.394 6.011 6.672 1,11 0,45 1,16 1,16 1,33
2 Kunjungan
Pasien Umum.
Tingkat Ketersediaan Obat dan Perlengkapan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
3 %
untuk Pasien miskin/JKN
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I
4 %
yang harus diberikan sarana kesehatan

32
2.3.4 Kinerja Keuangan

Tabel 2.12
Anggaran dan Realisasi Pendanaan
RSUD Aceh Tamiang

Rata-rata
Anggaran (dalam Juta) Realiasasi Anggaran (dalam Juta) Rasio
Pertumbuhan
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pendapatan
19.463 49.013 62.484 62.309 63.822 14.295 52.399 45.460 56.573 57.418 0,73 1,07 0,73 0,91 0,90 45,37% 69,81%

2 Belanja Tidak
9.807 10.594 11.780 12.875 15.989 9.505 10.462 11.450 12.632 15.784 0,97 0,99 0,97 0,98 0,99 13,18% 13,70%
Langsung
3 Belanja
26.813 63.212 76.318 87.079 85.824 20.227 52.385 63.309 83.696 79.112 0,75 0,83 0,83 0,96 0,92 42,28% 51,64%
Langsung

33
Pertumbuhan pendapatan (Sales Growth Rate/SGR) merupakan
selisih pendapatan tahun berjalan dikurangi pendapatan tahun sebelumnya
dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya, Rata-rata laju
pertumbuhan anggaran dan realisasi pendapatan cukup tinggi mencapai
45,37% dan 69,81% disebabkan tinggi nya angka kunjungan pasien ke
RSUD.
Rata-rata laju pertumbuhan belanja langsung mengalami kenaikan yang
cukup tinggi, hal ini berbanding lurus dengan pendapatan.

2.3.5 Pencapaian Kinerja Manfaat yang mengacu pada SPM RSUD


Faktor utama penentu keberhasilan pelayanan RSUD terhadap
masyarakat adalah pencapaian terhadap Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit sesuai dengan Permenkes nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Semakin baik tingkat
capaian indikator SPM maka semakin besar pula manfaat yang di peroleh
masyarakat.
Untuk menunjukkan tingkat capaian kinerja SPM, dilakukan
perbandingan antara capaian kinerja pelayanan RS dengan kinerja standar
minimal yang dibutuhkan sehingga diperoleh rasio capaian kinerja SPM.
Tabel 2.19 merupakan review atas pencapaian kinerja atas SPM RSUD
Aceh Tamiang, target dan realisasi SPM tiga tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel berikut :

34
Tabel 2.13
Kinerja Pelayanan SPM sebagai Capaian Kinerja Manfaat bagi Masyarakat

TARGET Realisasi Capaian


INDIKATOR KINERJA
SPM 2018 2019 2020
1 2 3 4 5
A. Pelayanan IGD
1. Kemampuan menangani life saving anak dan 100 % 80 % 100% 100%
dewasa
2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam
3. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang 100 % 60 % 60 % 60 %
bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 Tim - - -
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat ≤ 5 Menit ≤ 5 Menit ≤5 Menit ≤5 Menit
Darurat
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat ≥70 % 70 % 76.13 % 80.9 %
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat ≤2‰ 3‰ 0.03 ‰ 0.03 ‰
8. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang 100 % 100 % 100 % 100 %
muka

B. Rawat Jalan
1. Dokter Pemberi pelayanan di poliklinik spesialis 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan 4 Jenis 16 Jenis 18 Jenis 18 Jenis
3. Buka pelayanan sesuai ketentuan 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Waktu tunggu di Rawat Jalan ≤60 Menit ≤60 Menit ≤60 Menit ≤60 Menit
5. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan ≥90 % 94 % 84.3 % 82%
6. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥60 % 80 % 100 % 80 %
mikroskopis TB
7. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan ≥60 % 80 % 85 % 100 %
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit

C. Rawat Inap
1. Pemberi pelayanan di rawat inap (dr.Spesialis, 100 % Tersedia Tersedia Tersedia
perawat min.DIII)
2. Visite dokter ahli dilakukan pada jam 08.00- 100 % 75 % 75 % 75 %
14.00 WIB
3. Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1.5 % 1.5 % 0% 0%
4. Angka kejadian infeksi nosokomial ≤ 1.5 % 1.8 % 0% 0%
5. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang 100 % 100 % 0% 0%
berakibat kecacatan/kematian
6. Kematian pasien > 48 jam ≤ 0.24 % 1.30 % 0.015 %- 0.015 %
7. Kejadian pulang paksa ≤5% 5% 0.17 % 0.17 %
8. Kepuasan pelanggan rawat inap ≥90 % 85 % 80.52% 80.52%
9. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan ≥60 % 60 % 100 % 100 %
mikroskopis TB
10. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan ≥60 % 60 % 100 % 100 %
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit
11. Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah 100 % 0% 0% 0%
sakit yang memberikan pelayanan jiwa

D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi ≤1% 1% 0% 0%
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada 100 % 100 % 100 % 100 %
operasi
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda 100 % 100 % 100 % 100 %
asing pada tubuh pasien setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi ≤6 % 6 % 0% 0%
anestesi dan salah penempatan

E. Persalinan dan Perinatologi


1. Kejadian kematian ibu karena persalinan
- Pendarahan ≤1 % 1% 0.375 % 0.375 %
- Pre-eklampsia ≤30 % 30 % 0.125 % 0.125 %
- Sepsis ≤ 0,2 0,2 % 0% 0%

1 2 3 4 5

35
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan 100 % 100 % 100 % 100 %
operasi
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 -2500 gr 100 % 60 % 72.4 % 72.4 %
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria ≤20 % 36 % 54.12 % 54.12 %
7. Persentase KB yang dilakukan oleh tenaga 100 % 100 % 81.5 % 81.5 %
kompeten.
8. Persentase Peserta KB yang mendapat Konseling 100 % 100 % 100 % 100 %
KB Mantap
9. Kepuasan pelanggan ≥80 % 80 % 81.3 % 81.3 %

F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan <3% 3% 0% 0.6 %
intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
2. Pemberi pelayanan unit intensif 100 % 30 % 40% 40 %

G. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto ≤ 3 jam 1 jam 10 Menit 10 Menit
2. Pelaksana ekspertisi 100 % 98 % 0% 37.5 %
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen ≤2% 0.2 % 0% 0%
4. Kepuasan pelanggan ≥80 % 80 % 88.34 % 83.8 %

H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 140 Menit 60 Menit < 140 Menit <120 Menit
2. Pelaksana ekspertisi 100 % 50 % 100 % 75.88%
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100 % 100 % 100 % 100 %
pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan ≥80 % 70 % 74.93 % 76 %

I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan ≤ 50 % 45 % 44.35 % 44.35 %
rehabilitasi yang direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan 100 % 98 % 100 % 100 %
rehabilitasi medik
3. Kepuasan pelanggan ≥80 % 70 % 80.66 % 80.66 %

J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 Menit 30 Menit 30 Menit 45 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 100 % 95 % 97.77 % 99.99 %
obat
4. Penulisan resep sesuai formularium 100 % 70 % 99.87 % 99.93 %
5. Kepuasan pelanggan ≥80 % 65 % 78.44 % 87.5 %

K. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada ≥ 90 % 90 % 95.16 % 97.4 %
pasien
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 20 % 20 % 12.33 % 8.15 %
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100 % 100 % 100 % 100 %

L. Transfusi Darah
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap 100 % 80 % 100 % 100%
pelayanan transfusi
2. Kejadian reaksi transfusi ≤ 0,01 % 0,02 % 0,00019 % ≤ 0,01 %

M. Pelayanan Pasien Gakin


1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang 100 % 100 % 100 % 100 %
ke RS pada setiap unit pelayanan

1 2 3 4 5

36
N. Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam 100 % 95 % 90 % 80 %
setelah selesai pelayanan
2. Kelengkapan Informed Consent setelah 100 % 100 % 80 % 100 %
mendapatkan informasi yang jelas
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 10 Menit 10 Menit 10 Menit ≤ 10 Menit
pelayanan rawat jalan
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 15 Menit 15 Menit 15 Menit ≤ 15 Menit
pelayanan rawat inap

O. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair 100% 95% 99 % 100%
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai 100% 100% 100 % 100%
dengan aturan

P. Administrasi Manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan 100 % 80 % 85 % 90 %
tingkat direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100 % 90 % 95 % 100 %
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji 100 % 90 % 90 % 100 %
berkala
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 ≥ 60 % 30 % 40 % ≤ 30 %
jam per tahun
6. Cost recovery ≥ 40 % 25 % 100 % 144%
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100 % 100 % 100 % 100 %
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang ≤ 2 jam 2 jam 2 jam ≤ 2 jam
tagihan pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) 100 % 80 % 100 % 80 %
sesuai kesepakatan waktu

Q. Ambulan/Mobil Jenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
2. Kecepatan memberikan pelayanan ≤ 30 Menit 60 Menit 30 Menit 30 Menit
ambulance/kereta jenazah di Rumah Sakit
3. Response time palayanan ambulan oleh ≤ 60 Menit - - 30 Menit
masyarakat yg membutuhkan

R. Pemulasaran Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan ≤ 2 jam 2 jam 1.5 jam 1.5 jam
jenazah

S. Pelayanan Pemeliharaan Sarana


1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat ≥ 80 % 70 % 80.40% 80.40%
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 % 80 % 90% 90%
3. Peralatan Laboratorium (dan Alat ukur yang 100 % 90 % 99% 99%
lain) yang terkalibrasi tepat waktu

T. Pelayanan Loundry
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang 100 % 100 % 100 % 100 %
rawat inap

U. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


1. Tim PPI yang terlatih 75 % 40 % 75 % 75 %
2. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) 60 % 62.5 % 54.6 % 54.6 %
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Infeksi 75 % 75 % 80 % 80 %
Nosokomial/HAI di Rumah Sakit

37
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD
Penentuan rencana strategis bisnis lima tahun mendatang sangat erat
kaitannya dengan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
yang di pengaruhi oleh dinamika perkembangan baik kondisi
lingkungan internal rumah sakit maupun kondisi lingkungan
eksternal rumah sakit, faktor-faktor lingkungan tersebut menjadi
tolak ukur tersendiri dalam menentukan arah kebijakan yang akan
ditempuh.

2.4.4 Analisis Lingkungan Internal


Analisis Lingkungan Internal yang telah diamati diklasifikasikan
adalah sebagai berikut :
Kekuatan :
1. Kunjungan Pasien dengan trend yang terus meningkat;
2. Angka BOR, LOS,TOI,BTO yang masih dalam katagori ideal;
3. Ketersediaan SDM Keperawatan yang cukup memadai dengan
usia realtif muda (tenaga produktif);
4. Ketersediaan SDM Dokter Umum yang sangat memadai;
5. Ketersediaan SDM Dokter Spesialis yang memadai untuk RS
Kelas C;
6. Ketersediaan sarana dan prasarana;
7. Adanya komitmen Internal RS terhadap pengembangan
pelayanan RS;
8. Rata-rata pendapatan RS meningkat tiap tahun;
9. SOP pelayanan sudah lengkap;
10. Sudah terakreditasi.

Kelemahan :
1. Tata Kelola yang belum optimal;
2. Belum adanya layanan unggulan;
3. NDR dan GDR Masih relative tinggi;
4. Sistem Informasi Manajemen (komputerisasi) belum maksimal;
5. Usaha pemasaran yang dilakukan RS masih rendah;

38
6. Pelatihan tenaga medis dan non medis masih belum terprogram
dengan baik;
7. Kemandirian keuangan masih lemah;
8. Tarif RS yang belum disesuaikan dengan kondisi terkini;
9. Sikap petugas rata-rata belum mencerminkan sebagai pelayan
kesehatan;
10. Ketepatan jam pelayanan dokter di rawat jalan dan rawat inap
belum sesuai.

2.4.5 Analisis Lingkungan Ekternal


Analisis Lingkungan Eksternal yang telah diamati diklasifikasikan
adalah sebagai berikut :
a. Peluang (Opportunity)
1. Adanya beberapa perusahaan di Kabupaten Aceh Tamiang
yang berpeluang untuk menjalin kerjasama;
2. Adanya dukungan stakeholder untuk pengembangan RS;
3. Adanya kebutuhan (needs) dan pemanfaatan fasilitas
kesehatan oleh masyarakat (demand) yang cukup tinggi;
4. RSUD Kabupaten Aceh Tamiang sebagai RS pelayanan rujukan
di Kabupaten Aceh Tamiang;
5. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan perusahaan
asuransi;
6. Peluang untuk menjadi RS type B;

b. Tantangan (Threats/T)
1. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang sangat
berpihak pada pasien;
2. RS Pesaing dalam Kabupaten Aceh Tamiang yang semakin
meningkatkan mutu pelayanannya;
3. Kualitas pelayanan dan jumlah RS pesaing yang berdekatan
dengan Kabupaten Aceh Tamiang;

39
4. Inovasi pelayanan yang ditawarkan RS pesaing yang berdekatan
dengan Kabupaten Aceh Tamiang;
5. Kemampuan masyarakat dalam membayar biaya kesehatan
berdasarkan tarif yang berlaku masih rendah;
6. Kebijakan BPJS yang semakin diperketat;
7. Masyarakat yang semakin kritis terhadap mutu pelayanan di
rumah sakit.

Dari tantangan dan peluang yang dihadapi oleh RSUD Aceh


Tamiang dapat dirumuskan beberapa Faktor-faktor kunci
keberhasilan sebagai berikut:

1. Menerapkan fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan prinsip-


prinsip bisnis yang sehat dengan menerapkan system informasi
keuangan;
2. Mengelokasikan sumber daya keuangan yang berorientasi pada
perbaikan mutu pelayanan;
3. Menerapkan standar pelayanan yang bermutu tinggi sesuai
dengan kaidah ilmu kedokteran klinik;
4. Melakukan penataan kelembagaan yang berorientasi pada
proses pelayanan kepada pasien;
5. Meningkatkan kapabilitas tenaga medis, perawat, bidan dan
tenaga administrasi;
6. Memperkuat jejaring pemasaran melalui puskesmas dan klinik-
klinik swasta;
7. Mengembangkan infrastruktur pelayanan yang memiliki potensi
pasar dengan tetap mempertimbangkan aspek sosial;
8. Menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan untuk
menjadi provider pelayanan kesehatan kepesertaan asuransi
jaminan keselamatan kerja;

40
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS RSUD

Pada tahapan ini merupakan kegiatan yang sangat kritikal, yaitu


menetapkan isu-isu yang menjadi permasalahan Rumah Sakit dalam
menjalankan tugas dan fungsi pelayanan kesehatan rujukan di
Kabupaten Aceh Tamiang dengan melakukan identifikasi terhadap
faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan sebagai
bagian dari strategi umum berdasarkan pemetaan posisi RSUD terhadap
lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Melalui analisis gambaran pelayanan RSUD pada BAB II telah
dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang menjadi faktor
penghambat pelayanan kesehatan rujukan dengan memberikan perhatian
pada ke-empat aspek yang berhubungan dengan analisis lingkungan
strategis, baik internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal
(peluang dan tantangan) dan difokuskan pada standar pelayanan minimal
rumah sakit yang telah ditetapkan. Keseluruhan hasil analisa
dituangkan dan digunakan sebagai masukan utama dalam menentukan
faktor-faktor penentu keberhasilan, yang kemudian berfungsi sebagai
salah satu determinan untuk merumuskan arah kebijakan, program
prioritas dan strategi pencapaian sasaran.

41
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan RSUD
Faktor yang Mempengaruhi
Capaian /Kondisi Permasalahan
Aspek Kajian Standar yang Digunakan Internal Eksternal
Saat ini Pelayanan RSUD
(Kewenangan RSUD) (Di Luar Kewenangan RSUD)
1 2 3 4 5 6
I. KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN Sudah berdirinya rumah 1. Keputusan Menteri Kesehatan Undang-Undang Nomor 44 RSUD Aceh Tamiang belum
sakit umum daerah type Nomor Tahun 2009 tentang Rumah menerapkan Pola
C di kabupaten Aceh 930/MENKES/SK/VI/2003 Sakit; Pengelolaan badan layanan
Tamiang Tanggal 24 Juni 2003 Tentang Mesyaratkan Rumah Sakit umum secara penuh.
Rumah Sakit Umum Daerah harus menerapkan pola
Tamiang Kabupaten Aceh pengelolaan badan layanan
Tamiang umum
2. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan susunan
perangkat daerah kabupaten
aceh tamiang
3. Peraturan Bupati Aceh Tamiang
nomor 77 tahun 2016 tentang
kedudukan, Susunan Organisasi,
tugas, fungsi dan dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah
II. STANDAR PELAYANAN MINIMAL Kabupaten Aceh Tamiang.

A. Pelayanan IGD  Pemberi pelayanan


1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 80%  Keputusan Menteri Kesehatan  Kompetensi dan  Pendanaan untuk kegawatdaruratan yang
2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam Nomor Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan bersertifikat
3. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang 60 % 129/MENKES/SK/III/2008 Petugas IGD pelayanan IGD ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD Tanggal 06 Pebruari 2008  Regulasi / SOP pelayanan di masih ≤ 40 % ,
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana - Tentang Standar Pelayanan IGD seharusnya 100%
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat ≤ 5 Menit Minimal Rumah Sakit.  Sarana IGD perlu
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat 70% ditingkatkan.
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat 3‰  Belum ada suvei
8. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka 100 % kepuasan pelanggan

B. Rawat Jalan
1. Dokter Pemberi pelayanan di poliklinik spesialis 100 %  Waktu tunggu pelayanan
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan 16 Jenis  Ketersediaan Dokter  Pendanan untuk rawat jalan masih masih
3. Buka pelayanan sesuai ketentuan 100 % menyediakan Dokter ≤ 90 Menit , seharusnya ≤
Spesialis minimal empat
4. Waktu tunggu di Rawat Jalan ≤60 Menit Spesialis minimal empat 60 Menit
besar : Obgyn, Penyakit
5. Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan 94 % besar : Obgyn, Penyakit  Belum ada suvei
Dalam, Anak dan Bedah
6. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan 80 % Dalam, Anak dan Bedah kepuasan pelanggan
 Kompetensi dan
mikroskopis TB
Profesionalisme Dokter dan  Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
7. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan Tuberculosis (TB) 80 % menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
Petugas IGD
di Rumah Sakit pelayanan Rawat Jalan Belum Optimal
 Regulasi / SOP pelayanan di
RawatJalan

42
1 2 3 4 5 6
C. Rawat Inap  Keputusan Menteri Kesehatan  Ketersediaan Dokter  Pendanan untuk  Angka kejadian infeksi
1. Ketersediaan pelayanan di rawat inap (dr.Spesialis, Tersedia Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Spesialis minimal empat menyediakan Dokter belum terdata dengan
perawat min.DIII) Tanggal 06 Pebruari 2008 besar : Obgyn, Penyakit Spesialis minimal empat baik.
2. Visite dokter ahli dilakukan pada jam 08.00 – 14.00 75 % Tentang Standar Pelayanan Dalam, Anak dan Bedah besar : Obgyn, Penyakit  Kompetensi dan
WIB Minimal Rumah Sakit.  Ketersediaan Dokter Dalam, Anak dan Bedah Profesionalisme Petugas
3. Kejadian infeksi pasca operasi 1.5 % Penanggung Jawab Rawat  Pendanaan untuk Belum Optimal
4. Angka kejadian infeksi nosokomial 1.8 % Inap menyelenggarakan  Sarana dan Dana
5. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat 100 % pelayanan Rawat Inap Operasional Rawat Inap
 Kompetensi dan
kecacatan/kematian perlu ditingkatkan.
Profesionalisme Dokter dan  Pendanaan untuk
6. Kematian pasien > 48 jam 1.30 %  Belum ada suvei
Petugas Rawat Inap meningkatkan Kompetensi
7. Kejadian pulang paksa 5% kepuasan pelanggan
dan Profesionalisme Dokter
8. Kepuasan pelanggan rawat inap 85 %  Mutu pelayanan rawat
dan Petugas Rawat Inap
9. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan 60 % inap masih rendah
mikroskopis TB
10. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan Tuberculosis (TB) 60 %
di Rumah Sakit
11. Ketersediaan pelayanan rawat inap di rumah sakit 0%
yang memberikan pelayanan jiwa

D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi 1%  Kompetensi dan
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi  Ketersediaan Dokter  Pendanaan untuk
100 % Profesionalisme Petugas
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang Spesialis Bedah , Obgyn, anak menyediakan Dokter
100 % Belum Optimal
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi dan anasthesi Spesialis Bedah , Obgyn, anak
100 %  Sarana dan Dana
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada  Kompetensi dan dan anasthesi
100 % Operasional Bedah
tubuh pasien setelah operasi Profesionalisme Dokter dan  Pendanaan untuk Sentral perlu
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi 6 % Petugas Bedah Sentral menyelenggarakan
ditingkatkan.
dan salah penempatan pelayanan Bedah Sentral
 Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
E. Persalinan dan Perinatologi  Mutu Pelayanan Bedah
1. Kejadian kematian ibu karena persalinan Sentral perlu
- Pendarahan 1% ditingkatkan
- Pre-eklampsia 30 %
- Sepsis 0.2
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 100 %  Ketersediaan Dokter  Pendanaan untuk
 Kompetensi dan
3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 100 % Spesialis Obgyn dan Anak menyediakan Dokter Obgyn
Profesionalisme Petugas
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan 100 %  Kompetensi dan dan Anak
Belum Optimal
operasi Profesionalisme Dokter dan  Pendanaan untuk  Sarana dan prasarana
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 -2500 gr 60 % Petugas Persalinan menyelenggarakan Persalinan perlu
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria 36 % pelayanan Persalinan dan ditingkatkan.
Perinatologi
 Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
 Angka Secsio Cesaria
masih Tinggi

43
1 2 3 4 5 6
7. Persentase KB yang dilakukan oleh tenaga kompeten. 100 %
8. Persentase Peserta KB yang mendapat Konseling KB 100 %
Mantap
9. Kepuasan pelanggan 80%

F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif 3%  Keputusan Menteri Kesehatan  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Kompetensi dan
dengan kasus yang sama < 72 jam Nomor Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Pemberi pelayanan unit intensif 30% 129/MENKES/SK/III/2008 Petugas ICU pelayanan Intensif Belum Optimal
Tanggal 06 Pebruari 2008  Sarana dan prsarana ICU
G. Radiologi Tentang Standar Pelayanan perlu ditingkatkan.
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 1 jam Minimal Rumah Sakit.
2. Pelaksana ekspertisi 98 %  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Kompetensi dan
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 0.2 % Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
4. Kepuasan pelanggan 80 % Petugas Radiologi pelayanan Radiologi Belum Optimal
 Dokter Sp.Rad belum
Defenitif
H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 60 Menit  Pendanaan untuk
2. Pelaksana ekspertisi 50 %  Kompetensi dan
menyelenggarakan  Sarana dan Kompetensi /
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan 100 % Profesionalisme Dokter dan
pelayanan Laboratorium Profesionalisme Petugas
laboratorium Petugas Laboratorium
Klinik Perlu ditingkatkan
4. Kepuasan pelanggan 70 %

I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan 45 %  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
rehabilitasi yang direncanakan Profesionalisme Dokter dan menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi 98 % Petugas Rehab Medik pelayanan Rehab Medik Belum Optimal
medik  Belum ada Dokter
3. Kepuasan pelanggan 70 % Spesialis Rehab Medik

J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat racikan 60 Menit
 Kompetensi dan  Pendanaan untuk
Profesionalisme Petugas  Sarana dan Kompetensi /
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 95 % menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
4. Penulisan resep sesuai formularium Farmasi pelayanan Farmasi
70% Belum Optimal
5. Kepuasan pelanggan 65 %  Belum ada formularium
farmasi
 Belum ada suvei
kepuasan pelanggan
K. Gizi
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 90 %  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 20 % Profesionalisme Petugas Gizi menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100 % pelayanan Gizi Belum Optimal

44
1 2 3 4 5 6
L. Transfusi Darah  Keputusan Menteri Kesehatan  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan 80 % Nomor Profesionalisme Petugas menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
transfusi 129/MENKES/SK/III/2008 UTDRS pelayanan Darah Belum Optimal
2. Kejadian reaksi transfusi 0,02 % Tanggal 06 Pebruari 2008
Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
M. Pelayanan Pasien Gakin
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS 100 %  Pendanaan untuk  Mutu Pelayanan Pasien
pada setiap unit pelayanan  Kompetensi dan GAKIN perlu
Profesionalisme RSUD menyelenggarakan
pelayanan pasien GAKIN ditingkatkan

N. Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah 95 %
 Pendanaan untuk
selesai pelayanan  Kompetensi dan  Sarana dan Kompetensi /
menyelenggarakan
2. Kelengkapan Informed Consent setelah mendapatkan 100 % Profesionalisme Petugas Profesionalisme Petugas
pelayanan Rekam Medik
informasi yang jelas Rekam Medik dan petugas Belum Optimal
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan 10 Menit terkait  Kecepatan pelayanan
rawat jalan perlu ditingkatkan
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan 15 Menit
rawat inap

O. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair 95%
2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan 100%  Pendanaan untuk  Kompetensi /
menyelenggarakan
aturan  Kualitas Alat Pengolah Profesionalisme Petugas
pengelolaan limbah Belum Optimal
Limbah
 Pemeliharaan alat
P. Administrasi Manajemen pengolah limbah belum
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat 80 % maksimal
direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100 %
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 90 %
4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala 90 %  Kompetensi dan  Pendanaan untuk
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam 30 % Profesionalisme Manjemen menyelenggarakan  Kompetensi /
per tahun RSUD Administrasi Manajemen Profesionalisme Petugas
6. Cost recovery 25 %  Regulasi / SOP Manajemen  Kemampuan keuangan Belum Optimal
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100 % daerah
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan 2 jam
pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai 80 %
kesepakatan waktu

45
1 2 3 4 5 6
Q. Ambulance/Mobil Jenazah  Keputusan Menteri Kesehatan  Kompetensi dan  Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah 24 jam Nomor Profesionalisme Petugas menyelenggarakan Profesionalisme Petugas
2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta 30 Menit 129/MENKES/SK/III/2008 Ambulan pelayanan ambulance Belum Optimal
jenazah di Rumah Sakit Tanggal 06 Pebruari 2008  Regulasi / SOP Ambulan
Tentang Standar Pelayanan
R. Pemulasaran Jenazah Minimal Rumah Sakit.
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah 2 Jam
 Pendanaan untuk  Sarana dan Kompetensi /
S. Pelayanan Pemeliharaan Sarana  Kompetensi dan Profesionalisme Petugas
menyelenggarakan
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 70 % Profesionalisme Petugas Belum Optimal
pemulasaraan jenazah
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 80 % Pemulasaraan jenazah
3. Peralatan Laboratorium (dan Alat ukur yang lain) 90 %  Sarana dan Kompetensi /
yang terkalibrasi tepat waktu  Kompetensi dan  Pendanaan untuk Profesionalisme Petugas
Profesionalisme Petugas Belum Optimal
menyelenggarakan
T. Pelayanan Loundry IPSRS  Dana Pemeliharaan
pemeliharaan dan kalibrasi
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100 % relatif rendah
sarana RS
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat 100 %
inap
 Pendanaan untuk  Fasilitas masih kurang
 Kompetensi dan menyelenggarakan
U. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Profesionalisme Petugas pelayanan loundry
1. Tim PPI yang terlatih 40 %
Loundry
2. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) 62.5 %
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Infeksi 75 %  Sarana dan Kompetensi /
Nosokomial/HAI di Rumah Sakit  Pendanaan untuk Profesionalisme Petugas
 Kompetensi dan menyelenggarakan PPI Belum Optimal
Profesionalisme TIM PPI

46
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh
Tamiang

3.2.1 Visi
Berdasarkan capaian pembangunan yang telah diraih pada periode
sebelumnya dan tantangan pembangunan yang masih dihadapi, maka
dalam kurun waktu periode 2017-2022 VISI pembangunan Kabupaten
Aceh Tamiang adalah :

“ACEH TAMIANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING MENUJU


MASYARAKAT ISLAMI YANG SEJAHTERA “

Visi pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang ini dijabarkan sebagai berikut:


Aceh Tamiang :
Bermakna satu kesatuan masyarakat yang mempunyai hak dan
kewenangan untuk terlibat dalam mengisi kemerdekaan dan
pembangunan di daerah Kabupaten Aceh Tamiang bekerja sama
dengan Pemerintah Daerah.
Mandiri :
Bermakna bahwa masyarakat kabupaten Aceh Tamiang dapat
berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam batas
mensejahterakan (diri), tidak bergantung pada pihak lain dalam
mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan sumber daya manusia.
Berdaya Saing:
Bermakna kabupaten Aceh Tamiang dan masyarakat yang hidup di
dalamnya mempunyai sejumlah keunggulan dalam menghadapi
persaingan ekonomi di era global saat ini, hal ini ditandai dengan
perbaikan infrastruktur, kemudahan perizinan dan tersedianya sarana
utilitas yang menarik investasi, kondisi keamanan dan stabilitas wilayah
yang kondisif, kualitas SDM yang kompeten, kreatif dan produktik yang
dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha.
Islami:
Bermakna kondisi kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan
pemerintahan yang ditandai dengan pengamalan nilai-nilai islam secara
menyeluruh, yang di dorong dengan keteladanaan para pemimpin

47
masyarakat dan aparatur pemerintah. Kehidupan islami diwujudkan
dengan maraknya shalat berjamaah di masjid dan bergeloranya majelis-
majelis tsagafah islamiyah, kuatnya kepribadian masyarakat dalam
menangkal bahaya narkoba, kriminalitas dan praktek-praktek asusila
lainnya. Dengan kehidupan yang islami maka akan terciptanya
kehidupan masyarakat yang harmonis, produktif dan sejahtera.
Sejahtera:
Bermakna tercukupnya kebutuhan-kebutuhan pangan, sandang dan
papan masyarakat serta kehidupan sosial yang harmonis. Sejahtera
ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat secara mandiri
serta terpenuhinya kebutuhan dasar bidang kesehatan, pendidikan, air
bersih, energi serta lingkungan pemukiman yang bersih dan asri.
Peningkatan pendapatan masyarakat miskin yang bekerja di sektor
pertanian, Peternakan, perkebunan, perikanan pesisir dan sektor
informal lainya.

3.2.2 Misi
Misi yang ingin dicapai dalam pembangunan Kabupaten Aceh
Tamiang, 2017-2022 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pengamalan Syariat Islam dengan upaya-upaya
keteladanan dan Pengembangan Budaya Islami.
2. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, melayani, berkualitas
dan berbasis Information Communication Technology (ICT).
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan dan Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Ungggulan Daerah.
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur prasarana sarana layanan
dasar serta pembangunan lingkungan berkelanjutan dan mitigasi
bencana.
6. Pemberdayaan dan Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak serta
kelompok yang termarginalkan.

48
Tabel 3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang

Visi : “ACEH TAMIANG MANDIRI DAN BERDAYA SAING MENUJU MASYARAKAT ISLAMI YANG SEJAHTERA”

Misi, dan Program Bupati dan Wakil Faktor


No Bupati Aceh Tamiang yang terkait Permasalahan Pelayanan
Penghambat Pendorong
pelayanan RSUD
1 2 3 4 5
Misi 2 : Kelemahan : Kekuatan :
1. Memantapkan tata kelola 1. Mutu Pelayanan yang belum optimal 1. Tata Kelola yang belum optimal. 1. Kunjungan Pasien dengan trend yang
pemerintahan yang baik, melayani, 2. Pengetahuan dan keterampilan aparatur yang terus meningkat.
berkualitas dan berbasis Information masih kurang 2. Belum adanya layanan unggulan.
Communication Technology (ICT) 3. Jenis Pelayanan yang belum meyeluruh 2. Angka BOR, LOS,TOI,BTO yang masih
4. Sarana dan Prasarana yang belum memadai 3. NDR dan GDR Masih relative tinggi. dalam katagori ideal.

4. Sistem Informasi Manajemen 3. Ketersediaan SDM Keperawatan yang


(komputerisasi) belum maksimal. cukup memadai dengan usia relatif
muda (tenaga produktif).
5. Usaha pemasaran yang dilakukan RS
masih rendah. 4. Ketersediaan SDM Dokter Umum
yang sangat memadai.
6. Pelatihan tenaga medis dan non medis
masih belum terprogram dengan baik 5. Ketersediaan SDM Dokter Spesialis
yang memadai untuk RS Kelas C.
7. Kemandirian keuangan masih lemah.
6. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
8. Tarif RS yang belum disesuaikan dengan 7. Adanya komitmen Internal RS
kondisi terkini. terhadap pengembangan pelayanan
RS.
9. Perilaku sebagian petugas belum
mencerminkan sebagai pelayan 8. Rata-rata pendapatan RS meningkat
kesehatan. tiap tahun.

10. Ketepatan Jam pelayanan dokter di 9. SOP pelayanan sudah lengkap.


rawat jalan dan rawat inap belum sesuai.
10. Sudah terakreditasi.
11. Sarana dan Prasarana yang belum
memadai.

49
Tantangan : Peluang :
1. Undang-Undang Perlindungan 1. Adanya beberapa perusahaan di
Konsumen yang sangat berpihak pada Kabupaten Aceh Tamiang yang
pasien. berpeluang untuk menjalin kerjasama
2. RS Pesaing dalam Kabupaten aceh
2. Adanya dukungan stakeholder untuk
tamiang yang semangkin meningkatkan
mutu pelayanannya. pengembangan RS

3. Kualitas pelayanan dan Jumlah RS 3. Adanya kebutuhan (needs) dan


pesaing yang berdekatan dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
Kabupaten Aceh Tamiang masyarakat (demand) yang cukup
tinggi
4. Inovasi pelayanan yang ditawarkan RS
pesaing yang berdekatan dengan 4. RSUD Tamiang sebagai RS pelayanan
Kabupaten Aceh Tamiang.
rujukan di Kabupaten Aceh Tamiang
5. Kemampuan masyarakat dalam
membayar biaya kesehatan 5. Kerjasama dengan Lembaga pendikan
berdasarkan tarif yang berlaku masih dan Perusahaan Asuransi
rendah.
6. Peluang untuk menjadi RS type B
6. Kebijakan BPJS yang semangkin
diperketat.

7. Masyarakat yang semangkin kritis


terhadap mutu pelayanan di rumah
sakit

50
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas
Kesehatan Aceh

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun


2015-2019, telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 , Sejalan dengan hal tersebut Kementerian Kesehatan RI telah
menyusun Renstra Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.
Visi Kemenkes RI mengikuti Visi Presiden RI : “ Terwujudnya Indonesia
yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong“
Upaya mewujudkan Visi melalui 7 Misi Pembangunan :
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Tujuan :
1. Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan Perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Sasaran :
1. Meningkatnya kesehatan masyarakat.
2. Meningkatnya pengendalian penyakit.

51
3. Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
4. Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
5. Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan.
6. Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga.
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri.
8. Meningkatnya intergrasi perencanaan, bimbingan teknis dan
pemtauan-evaluasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur kemenkes.
12. Meningkatnya sistem informasi kesehatan integrasi.

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009
tentang Pemerintahan Aceh, maka Pemerintah Aceh menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan Aceh Tahun 2017-
2012.
Visi Gubernur Aceh : “ Terwujudnya Aceh yang damai dan sejahtera
melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani“
Misi Gubernur Aceh :
1. Reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang adil, bersih dan
melayani.
2. Memperkuat pelaksanaan Syariat Islam beserta nilai-nilai keislaman
dan budaya keacehan dalam kehidupan masyarakat dengan iktikad
Ahlussunnah Waljamaah yang bersumber hukum Mazhab Syafi’iyah
dengan tetap menghormati mazhab yang lain.
3. Menjaga integritas nasionalisme dan keberlanjutan perdamaian
berdasarkan MoU Helsinki.
4. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing di
tingkat nasional dan regional.
5. Mewujudkan akses dan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan
sosial yang mudah, berkualitas dan terintegrasi
52
Melalui Misi 5 ini akan tercipta pemenuhan akses layanan kesehatan
yang gratis, lebih mudah, berkualitas dan terintegrasi bagi seluruh
rakyat Aceh. Pemerintah Aceh memberikan jaminan sosial bagi setiap
rakyat Aceh, meningkatkan pengarusutamaan gender, dan
meningkatkan kualitas pelayanan khusus disabilitas. Di samping itu,
seluruh masyarakat Aceh hidup secara bermartabat dengan memiliki
rumah yang layak huni dan memenuhi standar minimum kesehatan.
6. Mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan.
7. Menyediakan sumber energi listrik yang bersih dan terbarukan
8. Membangun dan mengembangkan sentra-sentra produksi, industri
dan industri kreatif yang kompetitif.
9. Revitalisasi fungsi perencanaan daerah dengan prinsip evidence based
planning yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
10. Pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur terintegrasi,
dan lingkungan yang berkelanjutan.
Permasalahan kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak,
remaja dan lanjut usia yang berkualitas;
2. Masih rendahnya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;
3. Masih rendahnya akses pelayanan dasar yang berkualitas;
4. Masih rendahnya budaya SDM kesehatan dalam pelayanan
kesehatan;
5. Belum optimalnya pengawasan obat dan makanan;
6. Belum optimalnya ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumberdaya
manusia kesehatan;
7. Masih rendahnya ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan
kualitas farmasi dan alat kesehatan;
8. Belum maksimalnya akses pelayanan kesehatan rujukan yang
berkualitas;
9. Belum maksimalnya pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur
kesehatan;
10. Belum maksimalnya pelaksanaan sistem jaminan kesehatan Aceh;
11. Belum maksimalnya pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur
kesehatan;

53
12. Terbatasnya prasarana dan sarana kesehatan.

Semua upaya pencapaian visi dan misi pembangunan kesehatan yang


diharapkan diperlukan suatu kerjasama yang sinergis antar kementerian,
lembaga pemerintah dan non pemerintah, pemerintah daerah, serta
masyarakat agar dapat melaksanakan program kegiatan sesuai dengan arah
kebijakan dan sasaran kinerja yang direncanakan .

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan


Hidup Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Hasil dari Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang terkait
tugas dan fungsi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang adalah :

Tabel 3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

RTRW terkait Tugas Permasalahan Pelayanan Faktor


NO
dan Fungsi RSUD RSUD Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1. Mewujudkan ruang Pengembangan Sebagian Rencana Tata
wilayah yang produktif Infrastruktur RSUD tanah/lahan yang Ruang Kab.Aceh
2. Mewujudkan ruang cenderung terhambat dulunya dimiliki Tamiang telah
wilayah yang aman karena tidak semua RSUD telah terstruktur dan
dan nyaman lahan lahan yang dikuasai terpola
3. Mewujudkan ruang dimiliki bisa langsung penduduk sebagai
wilayah yang adil dan digunakan untuk pemukiman
berkelanjutan pembangunan.

3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Pada arah kebijakan Renstra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang


mendukung misi 2 Bupati Aceh Tamiang : Mewujudkan
Penyelenggaraan Pemerintahan yang profesional, berkinerja dan
melayani dengan sasaran Peningkatan kualitas pelayanan publik
yang secara langsung meningkatkan sarana dan prasarana rumah
sakit dengan memperhatikan Upaya Pengeloaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rumah Sakit yang
54
berbasis pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan serta
mengutamakan keselamatan pasien (patient safety) dan mendukung
sistem mitigasi bencana alam dan bencana wabah penyakit.
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit memperhatikan standarisasi bangunan/gedung rumah sakit,
keamanan dan kelayakan alat dan perlengkapan kesehatan serta
sarana pendukung lainnya yang sesuai dengan standar akreditasi
rumah sakit.

Peran RSUD Kabupaten Aceh Tamiang dalam pengelolaan dan


pelestarian lingkungan cukup penting dimana limbah cair, padat dan
emisi pembakaran sampah yang dihasilkan dari pelayanan RSUD
harus dapat di kelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit pasal 8 menyebutkan persyaratan lokasi RS
harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan
lingkungan dan tata ruang serta sesuai dengan hasil kajian
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan rumah sakit, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan dan Kepbapedal Nomor 03 Tahun 1995
tentang persyaratan teknis pengelolaan limbah, bahan berbahaya dan
beracun.
RSUD Kabupaten Aceh Tamiang telah menjalankan keselamatan
lingkungan melalui Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL)
Sebagaimana telah dijabarkan dalam Dokumen UKL-UPL dan telah
memperoleh izin lingkungan dari Bupati Aceh Tamiang yang di
tetapkan melalui Keputusan Bupati Aceh Tamiang nomor : 348 Tahun
2013 tentang pemberian Izin Lingkungan kepada RSUD Kabupaten
Aceh Tamiang.

55
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berikut adalah Pola dan gambaran metode penentuan isu-isu strategis
:

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan hasil telahaan beberapa hal


diatas, maka di rumuskan isu-isu strategis pada RSUD Kabupaten Aceh
Tamiang sebagai berikut :

1. Mutu Pelayanan yang belum optimal


2. Pengetahuan dan keterampilan aparatur yang masih kurang
3. Jenis Pelayanan yang belum meyeluruh
4. Sarana dan Prasarana yang belum memadai

56
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Dengan mengacu pada hasil analisis lingkungan ekternal dan


internal dan analisis isu-isu strategis maka dapat gambarkan arah bisnis
RSUD Kabupaten Aceh tamiang kedalam tujuan dan sasaran RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang. Prinsip dasar dari arah bisnis RSUD adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan
dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah


4.2.1 TUJUAN
Mengacu kepada isu strategis, tujuan, sasaran dalam RPJM Kabupaten
Aceh Tamiang yang telah ditetapkan maka tujuan yang hendak dicapai
dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
“Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
rujukan”

4.2.2. SASARAN
Mengacu tujuan yang telah ditetapkan maka sasaran yang hendak
dicapai atau dihasilkan dalam kurun lima tahun adalah “Peningkatan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan”
Indikator Kinerja Sasaran telah dirubah sesuai Keputusan direktur
rumah sakit umum daerah Kabupaten aceh tamiang Nomor: 185 tahun
2020 Tentang Perubahan atas keputusan direktur rumah sakit umum
daerah Kabupaten aceh tamiang nomor 82 tahun 2019 tentang indikator
kinerja utama rumah sakit umum daerah Kabupaten aceh
tamiang Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:

57
1. Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan kesehatan rujukan

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran, indikator kinerja dan target 5 Tahun

N TARGET KINERJA SASARAN


TUJUAN SASARAN INDIKATOR PADA TAHUN
O KINERJA SASARAN 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatkan Peningkatan Nilai Indek Baik Baik Baik Baik Baik
kualitas Kualitas Pelayanan Kepuasan
pelayanan Kesehatan Masyarakat (IKM)
publik Rujukan pelayanan
kesehatan rujukan

Cakupan 100% 100% 100% - -


Pelayanan Gawat
Darurat Level 1
yang harus
diberikan sarana
kesehatan
-
Cakupan 60% 60% 70% 70% 70%
Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat
Miskin
-

58
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dengan mengacu pada analisis lingkungan ekternal dan internal


dan analisis isu-isu strategis serta tujuan dan sasaran jangka menengah
yang telah ditetapkan maka dapat di rumuskan strategi dan arah
kebijakan RSUD Kabupaten Aceh tamiang

5.1 Strategi
Rumusan strategi RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang akan
diterapkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Tata Kelola Rumah Sakit yang Baik
2. Menyusun seluruh regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan
BLUD
3. Peningkatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

5.2 Arah Kebijakan


Rumusan Arah Kebijakan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang yang akan
diterapkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
1. Penguatan sistem manajemen rumah sakit
2. Meningkatkan kompetensi Aparatur
3. Menerapkan standar mutu pelayanan
4. Penambahan dan Pemeliharaan Fasilitas untuk pelayanan dan
pendukung pelayanan kesehatan.

Sebagai gambaran menyeluruh terhadap tujuan,sasaran, strategi


dan arah kebijakan RSUD Kabupaten Aceh Tamiang dalam kurun lima
tahun mendatang, maka dapat di petakan secara relevan dan konsisten
dalam tabel berikut :

59
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

ISU STRATEGIS :
1. Mutu Pelayanan yang belum optimal
2. Pengetahuan dan keterampilan aparatur yang masih kurang
3. Jenis Pelayanan yang belum meyeluruh
4. Sarana dan Prasarana yang belum memadai

VISI : Aceh Tamiang Mandiri Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Islami Yang Sejahtera

Misi : Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, melayani, berkualitas dan berbasis
Information Communication Technology (ICT)
INDIKATOR ARAH
NO TUJUAN SASARAN STRATEGI
SASARAN KEBIJAKAN
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatkan Peningkatan 1. Nilai Indek 1. Melaksanakan 1. Penguatan
kualitas Kualitas Kepuasan tata kelola system
pelayanan Pelayanan Masyarakat (IKM) rumah sakit manajemen
publik Kesehatan pelayanan yang baik. rumah sakit.
Rujukan kesehatan rujukan
2. Menyusun 2. Meningkatkan
seluruh regulasi kompetensi
2. Cakupan yang berkaitan aparatur.
Pelayanan dengan
Kesehatan penyelenggaraa 3. Menerapkan
Rujukan Pasien n BLUD standar mutu
Masyarakat Miskin pelayanan
- 3. Peningkatan
Fasilitas 4. Penambahan
pelayanan dan
kesehatan pemeliharaan
rumah sakit fasilitas untuk
pelayanan dan
pendukung
pelayanan
kesehatan

60
BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan

Bab ini menyajikan rencana program dan kegiatan, indikator


kinerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif , Penanggung Jawab dan
prosedur pelaksanaan program yang akan dilaksanakan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang sepanjang periode waktu Tahun
2017 – 2022.

Program dan kegiatan yang disusun diupayakan tidak akan


berbenturan dan mengalami duplikasi dengan program yang masuk
dalam kewenangan Pusat, Provinsi dan perangkat daerah lain di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga diharapkan
dapat mendukung secara signifikan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

Program dan kegiatan juga telah disinkronkan dengan daftar


nomenklatur program, kegiatan, Indikator kinerja, kode rekening dan
tolok ukur kinerja dalam Permendagri Nomor 050/3708/2020 tentang
Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan daerah. Program
dan kegiatan yang dimaksud adalah :

N PROGRAM/ PENJABARAN UMUM


SUBKEGIATAN
o KEGIATAN KEGIATAN

I Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

1. Administrasi 1. Penyediaan Gaji dan Subkegiatan ini merupakan


Keuangan Perangkat Tunjangan ASN belanja gaji, tunjangan dan
Daerah tambahan penghasilan
untuk ASN.

2. Administrasi 1. Pendidikan dan Subkegiatan ini merupakan


Kepegawaian Pelatihan Pegawai belanja RSUD untuk
61
Perangkat Daerah Berdasarkan Tugas Membiayai Pegawai
dan Fungsi mengikuti Diklat, Bimtek,
Kursus dan sejenisnya

2. Penyediaan Peralatan Subkegiatan ini merupakan


Rumah Tangga belanja RSUD untuk
Pengadaan Perlengkapan
Rumah Tangga

3. Penyediaan Bahan Subkegiatan ini merupakan


Logistik Kantor belanja rutin RSUD untuk
membayar Makanan dan
Minuman Pegawai

4. Penyediaan Bahan Subkegiatan ini merupakan


Bacaan dan belanja rutin RSUD untuk
Peraturan- membayar Tagihan Media
Perundang- Cetak
undangan
Subkegiatan ini merupakan
5. Penyelenggaran belanja rutin RSUD untuk
Rapat Koordinasi membiayai perjalanan
dan Konsultasi Dinas
SKPD

6. Pengadaan Sub Kegiatan ini


Kendaraan Dinas merupakan belanja RSUD
Operasional atau pengadaan operasional
Lapangan Ambulan

3. Administrasi Umum 1. Penyediaan Jasa Subkegiatan ini merupakan


Perangkat Daerah Komunikasi, Sumber belanja rutin RSUD untuk
Daya Air dan Listrik membayar tagihan air dan
listrik

2. Penyediaan Jasa Subkegiatan ini merupakan


Pelayanan Umum belanja rutin RSUD untuk
Kantor membayar Honorarium
Dokter Spesialis, Dokter
Umum, Tenaga Kesehatan,
Tenaga Administrasi/Non
Administrasi, Tenaga PDPK,
Jasa Tenaga Ahli,
Kontribusi dan Perizinan
6. Peningkatan 1. Pelayanan dan Kegiatan ini membiayai
Pelayanan BLUD Penunjang Pelayanan Seluruh kebutuhan rutin
BLUD (Obat/BMHP, bahan makan
minum pasien, ATK, Cetak,
Alat Kebersihan, Jasa
Kantor, Jas Pelayanan,
Pemeliharaan, Perjalanan
62
dinas, sebagian belanja, dll.

II Pemenuhan Upaya
Kesehatan
Perorangan dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat

1. Penyediaan Fasilitas 1. Pemeliharaan Rutin Subkegiatan ini merupakan


Pelayanan Kesehatan dan Berkala Alat belanja RSUD untuk
untuk UKM dan UKP Kesehatan/Alat Pengadaan Alat Kesehatan
Kewenangan Daerah Penunjang Medik
Kabupaten/Kota Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

2. Rehabilitasi dan Subkegiatan ini merupakan


Pemeliharaan Rumah belanja rutin RSUD untuk
Sakit Membiayai Pemeliharaan
Rutin Gedung

3. Pengadaan Alat Subkegiatan ini merupakan


Kesehatan/Alat belanja RSUD untuk
Penunjang Medik Pengadaan Alat Kesehatan
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

4. Pengembangan Subkegiatan ini merupakan


Rumah Sakit belanja RSUD untuk
Membiayai Pembangunan
gedung Poliklinik Rawat
Jalan Spesialis Paru dan
TB DOT

Dalam rangka memudahkan setiap pihak yang terkait untuk


menilai urgensi dan skala prioritas dari setiap indikasi rencana program
yang disajikan di dalam bab VI ini, maka penyajiannya dituangkan ke
dalam tabel sebagai berikut :

63
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Daerah RSUD Aceh Tamiang Tahun 2017-2022
Kabupaten Aceh Tamiang
Sasaran Indikator Kode Program Dan Kegiatan Indikator Kinerja Program Data Capaian Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
Sasaran dan Kegiatan Pada Tahun SKPD
Awal Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Kondisi Kinerja pada akhir priode Penanggu
Perencanaan Renstra SKPD ng Jawab
Tujuan

Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp. Target Rp.


Target Target Target
Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Meningkatkan Peningkatan Nilai Indek 1.02.01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN Cakupan Penunjang 64,844,885,000 71,204,575,250 69,238,280,000 95,915,106,778 104,930,404,390 #VALUE! RSUD
Kualitas Kualitas Kepuasan PEMERINTAH DAERAH Urusan Pemerintahan
Pelayanan Pelayanan Masyarakat 1.02.01.2.02 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 18,301,726,778 100% 27,485,184,390 24 45,786,911,168.00
100%
Publik Publik (IKM) Daerah
Pelayanan 1.02.01.2.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Pelunasan Gaji, Tunjangan, - - - 18,301,726,778 100% 27,485,184,390 24 45,786,911,168
0% 0% 100%
Kesehatan Beban Kerja dan TPP 0%
Rujukan 1.02.01.2.05 Administrasi Kepegawaian 90,000,000 650,000,000 650,000,000 650,000,000 24 650,000,000 114 2,690,000,000
25 21 24
Perangkat Daerah 20
1.02.01.2.05.09 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah aparatur yang 90,000,000 650,000,000 650,000,000 650,000,000 24 650,000,000 114 2,690,000,000
25 21 24
mengikuti diklat / pelatihan 20
1.02.01.2.06 Administrasi Umum Perangkat 1,898,070,000 5,200,000,000 3,020,000,000 3,040,000,000 2,900,000,000 #VALUE!
daerah
1.02.01.2.06.03 Penyediaan Peralatan rumah Tangga Perlengkapan Rumah 650,000,000 1,300,000,000 950,000,000 950,000,000 9 800,000,000 9 4,650,000,000
9 9 9
Tangga RS (Jenis) 9
1.02.012.06.04 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Jumlah Makanan dan 1,128,070,000 1,300,000,000 1,200,000,000 1,200,000,000 370 1,200,000,000 370 B
361 363 365
Minuman harian yang 355
1.02.01.2.06.06 Penyediaan bahan bacaan dan disediakan
Jumlah Bahan Bacaan dan 90,000,000 1,300,000,000 650,000,000 650,000,000 24 650,000,000 114 3,340,000,000
25 21 24
peraturan perundang-undangan Peraturan yang di Sediakan 20
1.02.01.2.06.09 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Jumlah Rapat Koordinasi 30,000,000 1,300,000,000 220,000,000 240,000,000 32 250,000,000 126 2,040,000,000
27 29 31
dan Konsultasi SKPD dan Konsultasi yang diikuti 7
1.02.01.2.07 Pengadaan Barang Milik Daerah (Kali) - 350,000,000 370,000,000 370,000,000 2 950,000,000 4 2,040,000,000
Penunjang Urusan Pemerintah 1 1
Daerah
1..02.01.2.07.02 Penagadaan Kendaraan Dinas Jumlah Mobil ambulan 8 - 350,000,000 370,000,000 370,000,000 2 950,000,000 12 2,040,000,000
- 1 1
Operasional atau Lapangan
1.02.01.2.08 Penyediaan Jasa Penunjang Urusan 2,754,885,000 2,904,575,250 2,998,280,000 10,429,380,000 10,945,220,000 30,032,340,250
Pemerintahan Daerah
1.02.01.2.08.02 Penyediaan jasa komunikasi, Pelunasan Tagihan Air, 2,129,805,000 2,236,295,250 2,330,000,000 2,340,000,000 12 2,656,000,000 60 11,692,100,250
12 12 12
sumber daya air dan listrik Listrik dan Telepon (Bln) 12
1.02.01.2.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Pelunasan Penyediaan Jasa 61 625,080,000 668,280,000 668,280,000 8,089,380,000 8,289,220,000 18,340,240,000
65 65 1
Kantor pelanan umum kantor 61
Cakupan 1.02.01.2.10 Peningkatan Pelayanan BLUD 84,669 89,589 62,000,000,000 97,685 62,100,000,000 105,782 62,200,000,000 113,878 63,124,000,000 121,974 62,000,000,000 121,974 311,424,000,000
Pelayanan 1.02.01.2.10.01 Pelayanan dan Penunjang Jumlah Kunjungan Pasien 84,669 62,000,000,000 62,100,000,000 62,200,000,000 63,124,000,000 121,974 62,000,000,000 121,974 311,424,000,000
kesehatan 97,685 105,782 113,878
Pelayanan BLUD yang dilayani 89,589
rujukan
pasien PROGRAM PEMENUHAN UPAYA
masyarakat 1.02.02 KESEHATAN PERORANGAN DAN 14,940,079,202 32,502,226,010 48,640,000,000 24,800,000,000 21,300,000,000 103,794,033,707 RSUD
miskin UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1.02.02.2.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan 5,610,000,000 20,046,543,010 24,060,000,000 3,800,000,000 5,000,000,000 29,258,271,505
Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Derah Kabupaten
1.02.02.2.01.05 Kota
Pengembangan Rumah Sakit Jumlah Gedung/Ruang 2,805,000,000 10,023,271,505 12,030,000,000 1,900,000,000 1 2,500,000,000 11 29,258,271,505
2 5 1
2
- Pembangunan Ruang Genset 1,122,000,000 1 1,122,000,000
1
- Pembangunan Gudang dan Ruang 1,683,000,000 1 1,683,000,000
Arsip 1
- Pembuatan Kamar Operasi 3,200,000,000 1 3,200,000,000
1

- Pembangunan Gedung Rawat Inap 6,823,271,505 4,500,000,000 1 11,323,271,505


1 1

- Pembuatan Tendon Air 1,800,000,000 1 1,800,000,000


1

- Pembuatan Taman 380,000,000 1 380,000,000


1
- Pembuatan Workshop 1,900,000,000 1 1,900,000,000
1

- Instalasi Vacuum Tube 4,500,000,000 1 4,500,000,000


1

- Pembangunan Poli Paru 850,000,000 850,000,000


1

- Pembangunan Tempat Parkir 1 2,500,000,000 2,500,000,000

1.02.02.2.01.08 - Rehabilitasi dan Pemeliharaan 200,000,000 1,500,000,000 5,730,000,000 2,800,000,000 12 300,000,000 60 1,400,000,000
12 12 12
Rumah Sakit 12
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Terpeliharanya gedung 200,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 12 300,000,000 60 1,400,000,000
12 12 12
Gedung Rumah Sakit RSUD 12
- Renovasi Pagar 1,200,000,000 1 1,200,000,000
1
- Rehab Ruang Tunggu Farmasi 350,000,000 1 350,000,000
1

Page 64
Sasaran Indikator Kode Program Dan Kegiatan Indikator Kinerja Program Data Capaian Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
1.02.02.2.01.08
Sasaran dan Kegiatan Pada Tahun SKPD
Awal Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Kondisi Kinerja pada akhir priode Penanggu
Perencanaan Renstra SKPD ng Jawab
Tujuan

Rp. Rp. Rp. Rp. Target Rp. Target Rp.


Target Target Target
Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
- Renovasi Mushalla 280,000,000 1 280,000,000
1

- Renovasi Poliklinik 4,800,000,000 1 4,800,000,000


1

- Renovasi Instalasi Gizi 2,500,000,000 1 2,500,000,000


1
1.02.02.2.01.14 Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Jumlah Alat dan 8,955,079,202 10,605,683,000 18,500,000,000 17,850,000,000 125 15,650,000,000 730 71,560,762,202
penunjang medik Fasilitas Perlengkapan 116 110 145
Pelayanan Kesehatan(unit/Set)
234
1.02.02.2.01.20 - Pemeliharaan rutin dan berkala Terpeliharanya alat 175,000,000 350,000,000 350,000,000 350,000,000 12 350,000,000 60 1,575,000,000
12 12 12
alat kesehatan/alat penunjang kesehatan RSUD 12
medik

Page 65
6.2 Penanggung Jawab Program dan Prosedur Pelaksanaan Program

6.2.1 Penanggung Jawab Program.

Masing-masing program sebagai mana telah ditetapkan dalam


tabel 6.1 diberikan penanggung jawab yang bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pelaksanaan program sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut :

Tabel 6.2
Penanggung Jawab Program

No Nama Program Penanggung Jawab


1. Pelayanan Administrasi Perkantoran Bagian Tata Usaha
2. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Bagian Tata Usaha
Capaian Kinerja Keuangan Bagian Tata Usaha
3. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur Bidang Keperawatan
4. Peningkatan Pengadaan, Peningkatan Sarana Bidang Pelayanan Penunjang Medis
dan Prasarana RS
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Bidang Pelayanan/Penunjang Medis
6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Bidang Pelayanan Penunjang Medis
Sakit.

6.2.2 Prosedur Pelaksanaan Program.

Untuk kelancaran pelaksanaan Masing-masing program sebagai


mana telah ditetapkan dalam tabel didepan perlu didukung dengan
kebijakan dan langkah-langkah sistematis yang dituangkan dalam
prosedur pelaksanaan program, sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Palayanan Administrasi perkantoran merupakan bagian


dari Sasaran strategis untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Rujukan dengan indikator Program : Cakupan
pelayanan administrasi perkantoran yang selesai tepat waktu,
pemamfaatan belanja secara proposional agar kebutuhan
operasional tidak terhambat.
Bagan prosedur pelaksanaan program ini , sbb :
66
Bukti Pertanggung Jawaban Belanja DPA-Anggaran Kas
Dari Kegiatan :

1. Penyediaan jasa komunikasi sumber SK Uang Persediaan


daya air dan listrik (UP)
2. Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan PA/KPA BUD
3. Penyediaan makan dan minuman

4. Rapat-rapat koordinasi dan PPK : SPM-UP, SPM-


konsultasi keluar daerah GU, SPM-TU
SP2D-BANK
5. Penyediaan barang dan jasa
operasional kantor
PPTK : SPP-UP, SPP-
6. Penyediaan Jasa pendukung tata GU, SPP-TU
Bendahara
usahan kantor
Pengeluaran
7. Akreditasi RS

2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja Keuangan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja Keuangan merupakan bagian dari Sasaran strategis untuk
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan Indikator
Program : Tersedianya Laporan Keuangan melahirkan kegiatan :
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
- Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun

DPA-Anggaran Kas

SPD

Bukti Pertanggung Jawaban


PA/KPA BUD
Kegiatan:

- Penyusunan Laporan Capaian


Kinerja dan Ikhtisar Realisasi PPK : SPM-LS
Kinerja
SP2D-BANK
- Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun PPTK : SPP-LS
Bendahara
Pengeluaran

67
3. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD merupakan


bagian dari Sasaran strategis : Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan Rujukan dengan indikator Program : Jumlah Kunjungan
Pasien yang dilayani sesuai dengan standar mutu pelayanan. Program
ini merupakan swadana dari hasil penyelenggaraan pelayanan dengan
klasifikasikan sebagai pendapatan atas jasa layanan RSUD yang
dibayarkan oleh BPJS, Perusahaan Asuransi dan perseorangan
sehingga proses pengelolaannya melalui mekanisme pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD).

bagan prosedur pelaksanaan program ini, sbb :


DPA-RBA

Pengendali Anggaran

BU-BLUD
PA/KPA
Bukti Pertanggung Jawaban
Pengeluaran – Belanja untuk
Kegiatan :
PPK : SPM
1. Fasilitasi pelayanan dan SP2D-BANK
pendukung pelayanan BLUD
PPTK : SPP
Accounting Proses
Bendahara
Pengeluaran/
Penyedia

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur merupakan


bagian dari Sasaran strategis : Peningkatan Kinerja Pelayanan
Kesehatan Rujukan dengan Indikator Program: Cakupan Aparatur
yang bersertifikat kompetensi
Kebijakan RSUD untuk pelaksanaan Program ini adalah melakukan
seleksi terhadap pegawai RSUD untuk dapat diberikan pelatihan

68
sesuai dengan profesi dan kompetensinya agar dapat menambah
kemampuan petugas dalam menjalankan tugas.
bagan prosedur pelaksanaan program ini, sbb :

DPA-Anggaran Kas

SPD

PA/KPA BUD
Bukti Pertanggung Jawaban
mengikuti pendidikan dan pelatihan
formal, Klasifikasi :

1. Medis PPK : SPM-LS


SP2D-BANK
2. Paramedis
3. Paramedis Non Keperawatan
4. Penunjang Medis
5. Fungsional Umum PPTK : SPP-LS
Bendahara
6. Jabatan Struktural
Pengeluaran

5. Program Peningkatan Pengadaan, Peningkatan Sarana dan


Prasarana RS

Program Peningkatan Peningkatan Pengadaan, peningkatan sarana


dan prasarana RS merupakan bagian dari Sasaran strategis :
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan
indikator Program : Peningkatan jenis fasilitas pelayanan dan
pendukung pelayanan, dan melahirkan kegiatan :
 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga
 Pengadaan Alat dan Perlengkapan Kesehatan
 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
 Pembangunan Rumah Sakit
 Pengadaan Mobil Ambulance

Kebijakan RSUD untuk pelaksanaan Program ini adalah


melaksanakan seluruh kegiatan dalam program ini melalui
penjadwalan yang baik didukung dengan pengawasan yang

69
melekat pada setiap tahapan pelaksanaan agar seluruh kegiatan
dapat selesai sesuai dengan target.

bagan prosedur pelaksanaan program ini, sbb :

Bukti Pertanggung Jawaban Pengeluaran DPA-Anggaran


– Belanja untuk Kegiatan : Kas
 Pengadaan Perlengkapan Rumah
Tangga
 Pengadaan Alat dan Perlengkapan
Kesehatan SPD
 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
 Pembangunan Rumah Sakit
 Pengadaan Genset
 Pengadaan Mobil Ambulance
PA/KPA
BUD

Permohonan Uang Muka/Progres


Pekerjaan/termin/serah terima PPK : SPM-LS
kegiatan :
 Pengadaan Perlengkapan Rumah
Tangga
 Pengadaan Alat dan Perlengkapan SP2D-BANK
Kesehatan
 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit
 Pembangunan Rumah Sakit
 Pengadaan Genset
PPTK : SPP-LS
 Pengadaan Mobil Ambulance

Penyedia
Barang/Jasa
Kontrak Kerja

6. Program Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit

Program Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit bagian dari


Sasaran strategis : Peningkatan Kinerja Pelayanan Kesehatan Rujukan
dengan Indikator Program : Cakupan pemeliharaan sarana dan
prasarana, dan melahirkan kegiatan :
70
- Pemeliharaan Rutin/Berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
- Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor

bagan prosedur pelaksanaan program ini, sbb :

DPA-Anggaran Kas

SPD

PA/KPA BUD

Bukti Pertanggung Jawaban Belanja:


PPK : SPM-LS
- Pemeliharaan Rutin/Berkala alat- SP2D-BANK
alat kesehatan rumah sakit

- Pemeliharaan Rutin/Berkala
gedung kantor PPTK : SPP-LS
Bendahara
Pengeluaran

71
BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bab terakhir ini dikemukakan indikator kinerja RSUD


Kabupaten Aceh Tamiang yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD yang dapat diartikan sebagai indikator yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu 2017-2022
sebagai bentuk komitmen RSUD untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD Kabupaten Aceh Tamiang.

Perumusan Indikator kinerja RSUD yang mengacu pada tujuan


dan sasaran RPJMD didapat melalui review terhadap tujuan dan sasaran
dalam RPJMD, Identifikasi bidang pelayanan dalam tugas dan fungsi
RSUD yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran
dalam RPJMD dan Identifikasi indikator dan target kinerja RSUD yang
berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam
RPJMD.

7.1 Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Sebagai langkah untuk memudahkan setiap pihak yang


berkepentingan dan terkait untuk mengetahui indikator kinerja RSUD
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, maka penyajiannya
dituangkan ke dalam tabel sebagai berikut :

72
Tabel 7.1
Indikator kinerja RSUD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
N Target Capaian Setiap Tahun pada
Indikator Satuan awal
O periode akhir
RPJMD periode
RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 7 8

1. Nilai Indek Kepuasan Nilai - Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Masyarakat (IKM)
Pelayanan Kesehatan
Rujukan
2. Kunjunga 84.669 89.589 97.685 105.78 113.87 121.97 121.97
Jumlah Kunjungan n 2 8 4 4
Pasien Yang dilayani
Sesuai dengan standar
3. mutu pelayanan 100 100 100
% 100 - - 100
Cakupan pelayanan
gawat darurat level I yang
harus diberikan sarana
4. kesehatan. - 60 60
% 70 70 70 70

Cakupan Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Pasien Masyarakat
Miskin

Indikator tersebut diatas merupakan indikator kinerja


pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017-2022.

73
7.2 TARGET CAPAIAN SPM

Perumusan target capaian Indikator SPM RSUD merupakan


kewajiban yang harus dipenuhi mengingat target-target capaian tersebut
merupakan komitmen kepala daerah selaku pemilik RSUD untuk
memberikan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Aceh Tamiang,
target SPM dalam renstra ini didapat melalui review terhadap capaian
SPM tahun-tahun sebelumnya, Rancangan SPM RSUD Aceh Tamiang,
Identifikasi capaian pelayanan dalam tugas dan fungsi RSUD yang
berkontribusi langsung kepada masyarakat dan berbagai analisa lainnya.

Sebagai langkah untuk memudahkan setiap pihak yang


berkepentingan dan terkait untuk mengetahui Target capaian SPM
RSUD, maka penyajiannya dituangkan ke dalam tabel sebagai berikut :

74
Tabel 7.1
Indikator kinerja RSUD yang mengacu Standar Pelayanan Minimal

Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Kinerja
Target Capaian Setiap Tahun pada
Indikator awal
periode akhir
RSB periode
RSB
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8

I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. Pelayanan IGD
1. Kemampuan menangani life saving 80% 85 % 90 % 90 % 95 % 100 % 100 %
anak dan dewasa
2. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam
3. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan 60 % 70 % 80 % 90 % 95 % 100 % 100 %
yang bersertifikat
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD - 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim 1 Tim
4. Ketersediaan tim penanggulangan 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit 5 Menit
bencana
5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di 70% 75 % 80 % 82 % 83 % 85 % 85 %
Gawat Darurat 3‰ 2.5 ‰ 2‰ 2‰ 2‰ 2‰ 2‰
6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Darurat
7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat
Darurat
8. Tidak adanya keharusan untuk
membayar uang muka 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis


B. Rawat Jalan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1. Dokter Pemberi pelayanan di 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit
poliklinik spesialis 94 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
2. Ketersediaan pelayanan rawat jalan 80 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %
3. Buka pelayanan sesuai ketentuan
4. Waktu tunggu di Rawat Jalan 80 % 85 % 85% 90 % 95 % 95 % 95 %
5. Kepuasan Pelanggan pada rawat
jalan
6. Penegakan Diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia Tersedia
7. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit 75 % 80 % 85 % 95 % 100 % 100 % 100 %

C. Rawat Inap 1.5 % 1.5 % 1.5 % 1.5 % 1.5 % 1.5 % 1.5 %


1. Ketersediaan pelayanan di rawat inap 1.8 % 1.7 % 1.6 % 1.5 % 1.5 % 1.5 % 1.5 %
(dr.Spesialis, perawat min.DIII) 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Visite dokter ahli dilakukan pada jam
08.00 – 14.00 WIB 1.30 % 1.5 % 1% 0.5 % 0.24 % 0.24 % 0.24 %
3. Kejadian infeksi pasca operasi 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
4. Angka kejadian infeksi nosokomial 85 % 85 % 87 % 88 % 88 % 90 % 90 %
5. Tidak adanya kejadian pasien jatuh 60 % 60 % 60 % 60 % 60 % 60 % 60 %
yang berakibat kecacatan/kematian
6. Kematian pasien > 48 jam 60 % 60 % 60 % 60 % 60 % 60 % 60 %
7. Kejadian pulang paksa
8. Kepuasan pelanggan rawat inap 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
9. Penegakan Diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB
10. Kegiatan Pencatatan dan pelaporan
Tuberculosis (TB) di Rumah Sakit
11. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
di rumah sakit yang memberi
pelayanan jiwa

75
1 2 3 4 5 6 7 8

D. Bedah Sentral
1. Waktu tunggu operasi elektif 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
2. Kejadian kematian di meja operasi 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
3. Tidak adanya kejadian operasi salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sisi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Tidak adanya kejadian operasi salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
orang
5. Tidak adanya kejadian salah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tindakan pada operasi
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya 6 % 6 % 6 % 6 % 6 % 6 % 6 %
benda asing pada tubuh pasien
setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi dan salah
penempatan
1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
30 % 30% 30% 30% 30% 30% 30%
E. Persalinan dan Perinatologi 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
1. Kejadian kematian ibu karena 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
persalinan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
- Pendarahan
- Pre-eklampsia 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
- Sepsis
2. Pemberi pelayanan persalinan normal 60 % 70 % 75 % 80 % 85 % 100 % 100 %
3. Pemberi pelayanan persalinan
dengan penyulit 36 % 30 % 25 % 20 % 15 % 10 % 10 %
4. Pemberi pelayanan persalinan
dengan tindakan operasi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2500 gr 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
6. Pertolongan persalinan melalui seksio
cesaria
7. Keluarga Berencana
8. Konseling KB Mantap 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
9. Kepuasan pelanggan
30% 50% 70% 80% 90% 100% 100%

F. Pelayanan Intensif
1. Rata-rata pasien yang kembali ke
perawatan intensif dengan kasus yang 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam 1 jam
sama < 72 jam 98 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 % 98 %
2. Pemberi pelayanan unit intensif 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 % 0.2 %
80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %

G. Radiologi
1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto 60 Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit 60Menit
2. Pelaksana ekspertisi 50 % 50% 80 % 80 % 90 % 100 % 100 %
3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Kepuasan pelanggan
70 % 80 % 80 % 90 % 90 % 90 % 90 %

H. Laboratorium Klinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium 45 % 50 % 50 % 50 % 50 % 50 % 50 %
2. Pelaksana ekspertisi
3. Tidak adanya kesalahan pemberian 98 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
hasil pemeriksaan laboratorium
4. Kepuasan pelanggan 70 % 73 % 75 % 80 % 80 % 80 % 80 %

I. Rehabilitasi Medik
1. Kejadian drop out pasien terhadap
pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan
2. Tidak adanya kejadian kesalahan
tindakan rehabilitasi medik
3. Kepuasan pelanggan

76
1 2 3 4 5 6 7 8

J. Farmasi
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit
2. Waktu tunggu pelayanan obat 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit
racikan 95 % 97 % 99 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian obat 70% 80% 90 % 100% 100% 100% 100%
4. Penulisan resep sesuai formularium 65 % 70 % 75 % 80 % 80 % 80 % 80 %
5. Kepuasan pelanggan

K. Gizi 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
1. Ketepatan waktu pemberian makanan
kepada pasien 20 % 20 % 20 % 20 % 20 % 20 % 20 %
2. Sisa makanan yang tidak termakan
oleh pasien 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Tidak adanya kesalahan dalam
pemberian diet

L. Transfusi Darah 80 % 80 % 80 % 90 % 100 % 100 % 100 %


1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi
setiap pelayanan transfusi 0,02 % 0,01 % 0,01 % 0,01 % 0,01 % 0,01 % 0,01 %
2. Kejadian reaksi transfusi

M. Pelayanan Pasien Gakin 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN
yang datang ke RS pada setiap unit
pelayanan

95 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


N. Rekam Medik
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
24 jam setelah selesai pelayanan
2. Kelengkapan Informed Consent 10 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit 10 Menit
setelah mendapatkan informasi yang
jelas 15 Menit 15 Menit 15 Menit 15 Menit 15 Menit 15 Menit 15 Menit
3. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik pelayanan rawat jalan
4. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik pelayanan rawat inap
95% 97 % 99 % 100 % 100 % 100% 100%
100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
O. Pengelolaan Limbah
1. Baku mutu limbah cair
2. Pengolahan limbah padat berbahaya
sesuai dengan aturan
80 % 80 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %

P. Administrasi Manajemen 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 90 % 90 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
pertemuan tingkat direksi
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
kinerja
3. Ketepatan waktu pengusulan 30 % 30 % 40 % 40 % 40 % 40 % 40 %
kenaikan pangkat
4. Ketepatan waktu pengurusan 25 % 30 % 35 % 38 % 40 % 40 % 40 %
kenaikan gaji berkala 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Karyawan yang mendapat pelatihan
minimal 20 jam per tahun 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam
6. Cost recovery
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan 80 % 90 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
keuangan
8. Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang tagihan pasien rawat inap
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan
(insentif) sesuai kesepakatan waktu

77
1 2 3 4 5 6 7 8

Q. Ambulan/Mobil Jenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam
jenazah
2. Kecepatan memberikan pelayanan 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit
ambulance/kereta jenazah di Rumah
Sakit

R. Pemulasaran Jenazah
1. Waktu tanggap pelayanan 2 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam 1.5 jam
pemulasaraan jenazah

S. Pelayanan Pemeliharaan Sarana 70 % 80 % 80 % 80 % 80 % 8 0% 8 0%


1. Kecepatan waktu menanggapi
kerusakan alat 80 % 80 % 90 % 100 % 10 0% 100 % 100 %
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 90 % 95 % 99 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Peralatan Laboratorium (dan Alat
ukur yang lain) yang terkalibrasi
tepat waktu

T. Pelayanan Loundry 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %


1. Tidak adanya kejadian linen yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
hilang
2. Ketepatan waktu penyediaan linen
untuk ruang rawat inap
40 % 60 % 80 % 100 % 100 % 100 % 100 %
U. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 62.5 % 70 % 80 % 80 % 90 % 100 % 100 %
1. Tim PPI yang terlatih 75 % 80 % 85 % 90 % 95 % 100 % 100 %
2. Ketersediaan Alat Pelindung Diri
(APD)
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan
Infeksi Nosokomial/HAI di Rumah
Sakit

Indikator kinerja RSUD diatas merupakan Standar Pelayanan


Minimal yang setiap parameternya harus tercapai selambat-lambat pada
tahun 2022.

78
BAB VIII
PENUTUP

Pada bagian akhir dalam Renstra Bisnis ini dapat disampaikan


beberapa hal yang dapat digaris bawahi sekaligus menjadi perhatian
bersama sebagai berikut :

1. Renstra Bisnis ini merupakan pedoman dalam penyusunan


program dan kegiatan RSUD Aceh Tamiang periode 2017-2022
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan disusun
berdasarkan arah pembangunan strategis baik dalam skala
nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan
praktek-praktek bisnis yang sehat, sosial kemasyarakatan dan
analisis lingkungan internal-eksternal.
2. Rumah Sakit merupakan suatu institusi yang komplek, dinamis,
kompetitif, padat modal dan padat karya yang multidisiplin serta
dipengaruhi oleh lingkungan yang selalu berubah, untuk itu
diperlukan manajerial profesional dan berani membuat
perubahan sehingga diperlukan komitmen dan dukungan kuat
dari para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan baik
Pemkab Aceh Tamiang, DPR Kabupaten Aceh Tamiang dan
partisipasi seluruh pegawai RSUD Aceh Tamiang baik bersifat
dukungan anggaran, administratif maupun politis.
3. Menjadi Badan Layanan Umum Daerah merupakan upaya
RSUD Aceh Tamiang mendorong kultur enterpreneur dengan
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

79
Sehingga sangat dibutuhkan pemahaman dan persamaan
persepsi untuk perkembangan dan kemajuan BLUD
4. Renstra Bisnis RSUD Aceh Tamiang diharapkan dapat menjadi
salah satu pendorong percepatan pembangunan di Kabupaten
Aceh Tamiang Utamanya dalam bidang kesehatan tingkat
lanjut/rujukan
5. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya, terdapat suatu
aturan/ketentuan dan atau perubahan dinamika keuangan
yang mengharuskan perubahan yang mendasar maka Rencana
Strategis Bisnis akan disesuaikan atau direvisi.

BUPATI ACEH TAMIANG,

MURSIL

80

Anda mungkin juga menyukai