Anda di halaman 1dari 10

1

Pengaruh Pelaksanaan Metode Outdoor Learning dalam Pembelajaran IPS


Terhadap Motivasi Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Makassar

The influenceof the Implementation of Outdoor Learning Method in Social


SciencesLearning on Students’ Learning Motivation at Madrasah Ibtidaiyah
Negeri I in Makassar City

Andi Nurhartina, Abdullah Sinring, Farida Aryani


1
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Makassar
Makassar, Indonesia
andinurhartina@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk (i) mengetahui gambaran pelaksanaan metode
outdoor learning pada mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota
Makassar, (ii) mengetahui gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 kota Makassar, (iii) mengetahui pengaruh
pelaksanaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Makassar. Jenis penelitian
merupakan true eksperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Makassar. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 48 siswa. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 43 siswa, 22 siswa kelas IVA dan 21 siswa
kelas IVB. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok control dilakukan dengan
teknik systematic random sampling. Instrumen penelitian ini ialah rancangan
pembelajaran dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu lembar observasi
guru dan siswa serta instrument angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji
normalitas dan homogenitas kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan
uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (i) Pelaksanaan metode ourdoor learning
dalam pembelajaran pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV dilaksanakan melalui 10
tahapan, di mana hasil observasi aktivitas siswa dan guru berada pada kategori baik;
(ii) Motivasi belajar IPS siswa kelas IV setelah penerapan metode outdoor learning
dalam pembelajaran mengalami peningkatan hasil belajar, di mana hasil belajar
berada pada kategori tinggi; (iii) Ada pengaruh pelaksaan metode outdoor learning
terhadap motivasi belajar IPS siswa kelas IV MIN 1 Kota.

Kata Kunci : Metode outdoor learning dalam pembelajaran dan motivasi belajar IPS.
2

A. Pendahuluan belajar karena siswa menganggap mata


pelajaran IPS merupakan (1) mata
Pendidikan merupakan suatu pelajaran IPS yang hanya berupa
yang sangat berharga dan dibutuhkan hafalan saja, (2) membosankan karena
dalam rangka menghadapi tantangan di harus menghafal secara tepat rentetan
masa depan. Pendidikan di masa depan suatu peristiwa, waktu dan tempat juga
memiliki peranan yang sangat metode yang digunakan oleh guru
fundamental di mana cita-cita suatu masih didominasi dengan menggunakan
bangsa dan negara dapat diraih. metode pembelajran konvensional yaitu
Pendidikan memegang peran metode ceramah dan tanya jawab. Hal
penting dalam mempersiapkan sumber ini mengakibatkan belajar bukanlah
daya manusia yang berkualitas. Untuk aktivitas yang menyenangkan bagi
mewujudkan tujuan pendidikan siswa dan hasilnya siswa tidak dapat
nasional perlu diimbangi dengan menunjukkan kemampuan terbaik pada
peningkatan mutu pendidikan. Mutu hal belajarnya karena siswa mudah
pendidikan sangatlah erat kaitannya melupakan materi yang telah
dengan mutu guru dan mutu siswa. dipelajarinya.
Guru sebagai pengelola kegiatan Menurut Diaz, menurut Syaiful
pembelajaran merupakan faktor (Sumantri, 2015:2) menjelaskan bahwa
penentu kunci keberhasilan dalam pembelajaran merupakan “Komunikasi
pelaksanaan pendidikan. dua arah, mengajar dilakukan oleh
Pembelajaran yang terus pihak guru sedangkan belajar dilakukan
berlangsung di dalam kelas membuat oleh siswa”. Komunikasi dua arah ini
peserta didik sering merasa bosan dan yaitu interaksi umpan balik yang
tidak memiliki motivasi untuk belajar. diberikan dari guru ke siswa dan begitu
Rutinitas peserta didik yang terkurun pun sebaliknya. Ditambahkan oleh
dalam ruangan secara terus menerus, Duffy & Roehler (Amri 2013:229) yang
dari pagi hingga siang, tetap menyatakan bahwa “Pembelajaran
memberikan efek buruk bagi mereka. adalah suatu usaha yang sengaja
Peserta didik tidak memiliki ruang melibatkan dan menggunakan
gerak untuk dapat mengembangkan rasa pengetahuan profesional yang dimiliki
ingin tahunya dan bereksplorasi seluas- guru untuk mencapai tujuan
luasnya sehingga menyebabkan mereka kurikulum”. Menurut Duffy & Roehler
kurang dapat belajar dengan maksimal. bahwa pembelajaran sangat melibatkan
Kondisi tersebut jelas akan keterlibatan seorang guru profesional
menimbulkan kejenuhan, baik bagi yang dalam proses pembelajaran agar
peseta didik maupun guru itu sendiri. mencapai tujuan kurikulum yang ingin
Salah satu aspek yang penting dicapai.
yang harus diperhatikan oleh guru Menurut Sumantri dkk (Yaba,
adalah kurangnya motivasi siswa dalam 2009:5) “IPS sebagai bahan-bahan
3

pelajaran ilmu-ilmu sosial yang Pengetahuan Sosial (IPS) di mana


sederhanakan untuk tujuan pendidikan dalam hasil penelitiannya menyebutkan
di tingkat SD, SLTP, SLTA”. terdapat pengaruh penggunaan metode
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) outdoor learning terhadap motivasi
merupakan salah satu mata pelajaran belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
yang penguasaanya menuntut siswa Hal ini di buktikan dengan melihat skor
menghafal materi yang telah rata-rata motivasi belajar siswa dengan
disimpulkan, sehingga terkadang siswa menggunakan metode outdoor learning
merasa kesulitan dalam mengikuti sebesar 57,34 dengan kualifikasi
proses pembelajaran. Akibatnya, siswa penilaian baik dibandingkan jika
menampakkan sikap-sikap acuh dan dengan melihat skor rata-rata motivasi
malas. Perilaku siswa yang demikian belajar siswa yang menggunakan
tentu saja menunjukkan motivasi metode konvensional sebesar 44,63
mereka terhadap pembelajaran IPS dengan kualifikasi penilaian cukup.
masih rendah. Motivasi yang masih Pemberian motivasi belajar oleh
rendah tersebut mungkin juga guru terhadap siswanya sangat penting
diakibatkan oleh faktor gaya mengajar dalam proses belajar mengajar agar
atau metode mengajar yang diterapkan terjadi pembelajaran yang
oleh guru. menyenangkan. Berdasarkan sajian
Metode pembelajaran outdoor teori tentang metode pembelajaran
learning merupakan salah satu outdoor learning yang dipaparkan oleh
pembelajaran yang memanfaatkan beberapa ahli, dapat di uraikan
sumber lingkungan sehingga beberapa tahapan penerapan metode
pembelajaran dapat menarik dan pembelajaran outdoor learning dalam
menyenangkan dalam proses belajar pembelajaran IPS sebagaimana berikut:
mengajar dan juga dapat mengatasi (1) kontrak pembelajaran, (2)
kejenuhan siswa dalam menerima penyampaian tujuan pembelajaran, (3)
pembelajaran di kelas, karena melalui penjelasan materi pembelajaran, (4)
metode ini materi pembelajaran yang menghadirkan permainan dalam
disampaikan didapatkan secara lansung pembelajaran, (5) menciptakan suasana
dialami melalui di luar kelas sehingga persaingan belajar yang sehat, (6)
siswa lebih dapat membangun makna memberikan kesempatan kepada siswa
atau kesan dalam memori atau untuk memperlihatkan kemahirannya di
mengingatnya. Dengan begitu banyak depan siswa lainnya, (7) memberian
jam yang dihabiskan diluar kelas, pernyataan secara verbal dan non
lingkungan memiliki efek komulatif verbal, (8) merefleksi kegiatan
baik pada siswa maupun guru. pembelajaran.
Dikatakan dalam beberapa hasil Penelitian ini dilakukan di kelas
penelitian yang dilakukan oleh Faraziah IV karena pada jenjang ini siswa telah
(2015) tentang pengaruh penggunaan mampu berfikir sesuai dengan
metode pembelajaran outdoor learning kenyataan di dalam kehidupannya.
terhadap motivasi belajar siswa kelas Siswa telah mampu menerapkan apa
IV dalam pembelajaran Ilmu yang mereka dapatkan di dalam
4

hubungan sosial mereka. Apalagi di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan


dalam pembelajaran IPS di SD yang Minimal) yang ditetapkan minimal 70.
berfungsi untuk mengembangkan Berdasarkan pengamatan
pengetahuan, nilai, sikap, dan peneliti hal itu terjadi karena kurangnya
keterampilan siswa tentang masyarakat, motivasi siswa dalam belajar karena
bangsa, dan negara Indonesia. Selain itu siswa menganggap mata pelajaran IPS
pembelajaran IPS berkenaan dengan merupakan (1) mata pelajaran IPS yang
pengenalan dan pemahaman siswa hanya berupa hafalan saja, (2)
terhadap berbagai kenyataan sosial membosankan karena harus menghafal
melalui pengenalan fakta, konsep dan secara tepat rentetan suatu peristiwa,
penyusunan generalisasi, baik keluasan waktu dan tempat juga metode yang
maupun kedalamannya yang dimulai digunakan oleh guru masih didominasi
dari lingkungan terdekat seperti dengan menggunakan metode
keluarga hingga lingkungan terjauh pembelajran konvensional yaitu metode
seperti masyarakat. Dalam ceramah dan tanya jawab. Hal ini
pembelajaran IPS siswa diberi mengakibatkan belajar bukanlah
kesempatan dan kebebasan aktivitas yang menyenangkan bagi
mengembangkan keterampilan siswa dan hasilnya siswa tidak dapat
intelektual, keterampilan personal dan menunjukkan kemampuan terbaik pada
keterampilan sosialnya sehingga siswa hal belajarnya karena siswa mudah
diberi kesempatan berperan lebih aktif melupakan materi yang telah
dalam mengelolah informasi, berpikir dipelajarinya.
kritis dan bertanggung jawab. Berdasarkan permasalahan
Penulis melakukan penelitian itulah peneliti ingin menerapkan
terhadap mata pelajaran IPS karena metode pembelajaran outdoor larning
berdasarkan hasil observasi awal sebagai salah satu solusi untuk
penulis kepada guru kelas IV Madrasah memecahkan permasalahan yang ada.
Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Makassar Alasannya menggunakan metode
pada tanggal 16 Februari 2017, pembelajaran outdoor learning adalah
ditemukan fakta bahwa saat proses proses belajaran cenderung fleksibel,
pembelajaran IPS terdapat siswa yang lebih mengutamakan kreativitas dan
bermain, bercerita dengan temannya inisiatif berdasarkan daya nalar dengan
dan tidak fokus pada pembelajaran menggunakan alam sebagai media.
sehingga nilai siswa dibawah nilai Outdoor learning mampu memberikan
KKM yang menunjukan motivasi pengalaman yang berkesan karena
belajar siswa masih rendah dan juga dalam pebelajaran peserta didik dapat
melihat hasil dari daftar penilaian guru memaksimalkan penggunaan indera
pada tahun ajaran 2016-2017. Dari rata- yang mereka miliki demi
rata nilai ulangan harian menunjukkan mengembangkan rasa ingin tahu dan
bahwa hasil belajar siswa terutama pada mencapai tujuan pembelajaran yang
mata pelajaran IPS tergolong masih diinginkan. Outdoor learning juga
rendah yaitu 60, nilai tersebut masih di mampu merangsang peserta didik untuk
lebih kreatif dalam mencari alternatif
5

pemecahan masalah. Sikap berupa literatur tentang materi IPS dan


kemandirian, gotong royong,dan kerja lembar kegiatan siswa. Sedangkan pada
sama juga dapat ditanamkan secara kelas eksperimen pembelajaran
maksimal melalui pembelajaran dilakukan di luar ruangan kelas
outdoor learning. olehnya itu peneliti berdasarkan penerapan metode outdoor
melakukan penelitian dengan judul learning.
Pengaruh Pelaksanaan Metode Outdoor
Learning dalam pembelajaran IPS
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Adapun desain penelitiannya
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Makassar. Tabel 3.1 Desain Penelitian 49

B. Metode Penelitian Nonequivalent Control Group Design


Penelitian Jenis penelitian yang Kelom Pret Perlaku Poste
digunakan yakni peneilitian kuantitatif
pok est an st
jenis Quasi Eksperimental Design
(eksperimen semu). Penelitian ini A O1 X O2
dirancang untuk mendapatkan pengaruh B O3 __ O4
penerapan metode outdoor learning Sumber: Sugiono (2010)
terhadap motivasi belajar siswa.
Populasi yang dipilih sebagai
Desain penelitian yang
subyek dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam quasi eksprimen ini
keseluruhan siswa kelas IV Madrasah
adalah nonequivalent control group
Ibtidaiyah Negeri 1 kota Makassar
design yang menurut Sugiono (2010)
semester genap tahun ajaran 2016/2017
melibatkan dua kelompok yaitu satu
yang terdiri dari kelas IV A dan kelas
kelompok sebagai kelompok kontrol
IV B. Adapun jumlah populasi dalam
dan satu sebagai kelompok eksperimen.
penelitian ini sebanyak 48 siswa
Hanya saja pada desain ini kelompok
(sumber data wali kelas IV Madrasah
eksperimen maupun kelompok kontrol
Ibtidaiyah Negeri 1 kota Makassar).
tidak dipilih secara random.
Sehubungan karena jenis
Kelompok eksperimen dalam
penelitian yang digunakann yakni
penelitian ini adalah sebuah kelompok
Quasi Experimental Design yang tidak
yang diberikan perlakuan berupa
mensyaratkan sampel dipilih secara
penerapan metode outdoor learning.
acak (random), sehingga teknik
Sedangkan kelompok kontrol adalah
penentuan sampel yang digunakan
sebuah kelompok yang tidak diberikan
dalam penelitian ini yakni teknik Non
perlakuan berupa penerapan metode
Probability Sampling. Menurut
outdoor learning. Dalam penerapan
Sugiyono (2011:122), “non probability
desain penelitiannya, pembelajaran
sampling adalah teknik pengambilan
kelas kontrol dilakukan di dalam ruang
sampel yang tidak memberi
kelas dengan menggunakan metode
peluang/kesempatan sama bagi setiap
konvensional dan media pembelajaran
6

unsur atauanggota populasi untuk Merujuk pada hasil penarikan


dipilih menjadi sampel”. jumlah anggota sampel melalui
Adapun jenis teknik penggunaan rumus Slovin di atas
pengambilan sampel yang digunakan terhadap jumlah anggota populasi yang
terkait teknik non probability sampling telah ditetapkan, dapat diketahui ada 43
ini yakni jenis purposive sampling. orang siswa yang dapat dijadikan
Dipilnya teknik sampling ini sebagai anggota sampel untuk masing-
dikarenakan atas adanya pertimbangan msing kelas dapat dilihat pada tabel 3.2
tertentu seperti tidak adanya kelas dibawah ini.
unggulan termasuk pula dari aspek
tenaga pengajar, baik kelas IV A Tabel 3.2 Tabulasi Jumlah Anggota
maupun kelas IV B masing-masing Sampel
sebagai tenaga pengajar yang berlatar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
belakang pendidikan terakhir S-1. Oleh
karena pertimbangan tersebut yang Juml
memperlihatkan adanya karakteristik ah
yang sama, sehingga dalam kegiatan Popul Angg
Kelompo Perhitun
penelitian ini kelas IVA ditetapkan asi ota
k Kelas gan
sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB Kelas Samp
sebagai kelas kontrol. Sementara untuk el
penetapan ukuran anggota sampel dari Kelas
masing-masing anggota populasi kelas, Kelas
merujuk pada rumus penentuan ukuran IVA
25 25/48x43 22
anggota sampel oleh Slovin (Supriyadi, (Eksperi
2014:18) dengan tingkat kesalahan (e) men)
yang dapat ditolerir yakni 5% atau 0,05. Kelas
IVB 23 23/48x43 21
(Kontrol)
Keterangan: Total
48 48/48x43 43
n = Sampel Sampel
N = Populasi
e = Tingkat kesalahan yang ditolerir
Teknik pengumpulan data yang
Berdasarkan penggunaan rumus
digunakan terdiri atas dua yaitu
tersebut, dapat diketahui jumlah sampel
observasi dan angket.
dari jumlah populasinya yang sebanyak
Observasi ini dilakukan untuk
48 orang siswa, berikut uraiannya:
mengumpulkan data sehubungan
dengan sasaran penelitian di lapangan
sehingga fokus observasi dalam
penelitian ini difokuskan terhadap guru
dan siswa.
Angket yang digunakan dalam
penelitian ini berupa angket tertutup
7

yang disajikan dalam bentuk terdistribusi normal dan mempunyai


pernyataan. Pernyataan dalam angket ragam yang homogen atau tidak.
ini berupa pernyataan positif dan Pengujian hipotesis dilakukan
pernyataan negatif. Di mana sampel untuk mengetahui adanya pengaruh dari
atau responden diminta untuk pelaksanaan Metode Outdoor Learning
memberikan jawaban dengan cara terhadap motivasi belajar IPS siswa
memilih kategori jawaban yang telah kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1
tersedia dengan memberikan tanda Kota Makassar. Analisis data yang
check (√) pada kolom yang tersedia. digunakan untuk menguji hipotesis
Instrumen penelitian yang diguakan dalam penelitian ini menggunakan uji-t
terdiri atas dua yakni angket motivasi (Independent Sampel t-Test) dengan
dan lembar pedoman observasi. bantuan SPSS 23,0 for Windows dengan
Teknik analisis data yang nilai signifikansi pengujia α = 5%.
digunakan menggunakan teknik analisis Adapun kaidah pengujian yang
data statistik deskriptif dan teknik digunakan dalam menguji hipotesis
analisis data statistik inferensial. penelitian ini yakni: jika nilai sign. (2-
Analisis statistik deskriptif digunakan tailed) > α, maka Ho diterima (tidak ada
untuk mendeskripsikan keterlaksanaan perbedaan motivasi belajar siswa kelas
proses pembelajaran yang IV pada mata pelajaran IPS yang
menggunakan metode ourdoor learning menerapkan metode outdoor learning
dan perubahan motivasi belajar IPS dengan motivasi belajar siswa yang
siswa yang dilihat dari hasil angket menerapkan metode pembelajaran
motivasi belajar yang diberikan lainnya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
menurut capaian nilai rata-rata, nilai 1 Kota Makassar) dan jika nilai sign.
minimum dan nilai maksimalnya. (2-tailed) ≤ α, maka Ho ditolak (ada
Teknik analisis statistik perbedaan motivasi belajar siswa kelas
inferensial yang digunakan adalah IV pada mata pelajaran IPS yang
analisis parametrik yang peruntukannya menerapkan metode outdoor learning
untuk menguji hipotesis. Statistik dengan motivasi belajar siswa yang
inferensial yang digunakan yaitu uji menerapkan metode pembelajaran
independent sample t test pada taraf lainnya di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
signifikan 0,05 dengan menggunakan 1 Kota Makassar).
program SPSS 22.0.0.
Data tes yang diperoleh melalui C. Hasil dan Pembahasan
instrumen penelitian diolah dan
dianalisis agar hasilnya dapat menjawab Penelitian dilaksanakan di
pertanyaan peneliti dan menguji Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota
hipotesis. Sebelum melakukan uji Makassar dengan subyek penelitian
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan adalah 22 siswa kelompok eksperimen
pengujian prasyarat analisis data, yaitu dan 21 siswa kelompok kontrol dari
uji normalitas dan homogenitas untuk siswa kelas IV pada semester ganjil
mengetahui apakah data yang diperoleh pada tahun pelajaran 2017/2018. Pada
bab ini menyajikan gambaran mengenai
8

hasil analisis data. Semua data yang motivasi belajarnya berada pada
diperoleh melalui instrument-instrumen kategori sangat termotivasi sebab ada
penelitian dianalisis untuk menjawab sebanyak 17 orang siswa dengan
pertanyaan penelitian yang ada pada persentase 77,27% yang berada pada
rumusan masalah. Jawaban atas interval penilaian skor 120 sampai 140.
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Gambaran motivasi belajar awal
diperoleh dengan menganalisis data siswa (prestest) pada kelas kontrol
secara deskriptif dan inferensial. cenderung berada pada kategori kurang
Metode outdoor learning dalam termotivasi sebab ada sebanyak 12
pembelajaran merupakan metode yang orang siswa dengan persentase 57,14%
dijadikan sebagai bahan perlakuan yang berada pada interval penilaian
dalam peningkatan hasil belajar siswa. skor 51 sampai 73. Gambaran motivasi
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah belajar posttest siswa pada kelas
Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Makassar eksperimen setelah diberikan perlakuan
yang dimulai pada tanggal 7 Agustus – berupa penerapan metode outdoor
7 September 2017. Pemberian learning mengalami peningkatan
perlakuan metode outdoor learning motivasi belajar secara signifikan di
dilakukan sebanyak 4 pertemuan. dan mana kecenderungan peningkatan
pembelajaran konvensional juga 4 motivasi belajarnya berada pada
pertemuan. Sebelum menerapkan kategori sangat termotivasi sebab ada
perlakuan, terlebih dahulu peneliti sebanyak 17 orang siswa dengan
mengadakan pretest diluar jadwal persentase 77,27% yang berada pada
pertemuan untuk penelitian. Setelah interval penilaian skor 120 sampai 140.
pertemuan dilakukan sebanyak 4 kali Nilai rata-rata (mean) dari gain score
kemudian dilakukan posttest. Sebelum motivasi belajar IPS siswa kelas IV
pelaksanaan metode outdoor learning MIN 1 Kota Makassar pada
diterapkan di kelas ekperimen terlebih kelas eksperimen (Mean = 124,0455)
dahulu dilakukan observasi pada siswa lebih termotivasi dibandingkan motivasi
kelas IV untuk mengetahui data awal belajar IPS siswa pada kelas kontrol
berkaitan dengan kemampuan siswa. (Mean = 78,4762). Dari hasil perbedaan
Gambaran motivasi belajar awal gain score ini membuktikan bahwa ada
siswa (prestest) pada kelas eksperimen perbedaan motivasi belajar IPS siswa
cenderung berada pada kategori kurang kelas IV MIN 1 Kota Makassar antara
termotivasi sebab ada sebanyak 14 yang diajar dengan penerapan metode
orang siswa dengan persentase 63,64% outdoor learning dengan motivasi
yang berada pada interval penilaian belajar siswa yang diajar dengan cara
skor 51 sampai 73. Gambaran motivasi pembelajaran lainnya.
belajar posttest siswa pada kelas Begitu pula dilihat dari hasil
eksperimen setelah diberikan perlakuan pengujian hipotesis statistic
berupa penerapan metode outdoor Independent Sample T-Test seperti yang
learning mengalami peningkatan diperlihatkan pada tabel 4.8 di atas,
motivasi belajar secara signifikan di diketahui nilai signifikansi 0,000 < 0,05
mana kecenderungan peningkatan sehingga dari hasil pengujian tersebut
9

juga dapat diketahui bahwa ada siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS
perbedaan motivasi belajar IPS siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota
kelas IV MIN 1 Kota Makassar antara Makassar setelah diterapkan metode
yang diajar dengan penerapan metode outdoor learning mengalami
outdoor learning dengan motivasi peningkatan motivasi belajar dengan
belajar siswa yang diajar dengan cara kategori tinggi. Begitu juga pada kelas
pembelajaran lainnya. yang menerapkan metode
Berdasarkan uji perbedaan pembelajaran lainnya, juga mengalami
tersebut, baik yang dilihat dari peningkatan motivasi belajar namun
perolehan rata-rata gain score maupun peningkatannya berada pada kategori
berdasarkan hasil uji hipotesis statistik sedang. (3) Ada pengaruh positif
Independent Sample T-Test masing- pelaksaan metode outdoor learning
masing menunjukkan bahwa ada terhadap motivasi belajar siswa kelas
perbedaan motivasi belajar IPS siswa IV pada mata pelajaran IPS di
kelas IV MIN 1 Kota Makassar di mana Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota
letak perbedaannya yaitu motivasi Makassar.
belajar IPS pada kelas eksperimen lebih
termotivasi dibandingkan motivasi Daftar Pustaka
belajar IPS siswa pada kelas kontrol.
Olehnya itu, dengan melihat selisih Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan
perbedaan motivasi belajar dari kedua Model Pembelajaran dalam
kelompok kelas tersebut dapat Kurikulum. Jakarta: Prestasi
disimpulkan bahwa ada pengaruh Pustakarya.
penerapan metode outdoor learning Farasiah, Riza. 2015. Pengaruh
dalam pembelajaran IPS terhadap Penggunaan Metode
motivasi belajar siswa MIN 1 Kota Pembelajaran Outdoor
Makassar. Learning Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas III Dalam
D. Kesimpulan dan Saran Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Di
Berdasarkan hasil analisis data Madrasah Ibtidaiyah Nurul
disimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan Huda Pondok Karya Tangerang
metode outdoor learning dalam Selatan. Tesis. Tidak
pembelajaran IPS siswa kelas IV diterbitkan. Jakarta: Program
Madrasah Ibtidaiyah Negeri1 Kota Pascasarjana UIN Jakarta.
Makassar ditinjau dari aspek guru dan Sumantri, S. 2015. Strategi
siswa dalam keterlibatannya dalam Pembelajaran. Jakarta :
proses pembelajaran yang menerapkan Rajawali Pers.
metode outdoor learning mulai Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
pertemuan I sampai pertemuan IV Pendidikan Pendekatan
mengalami peningkatan secara Kuantitatif, kualitatif dan R&D.
berkelanjutan dengan kategori Bandung: Alfabeta.
penilaian baik. (2) Motivasi belajar
10

Anda mungkin juga menyukai